BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari semua kegiatan Praktik Kerja Lapangan yang selama ini sudah penulis laksanakan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa Notaris dan PPAT itu adalah merupakan pejabat umum yang sama-sama diberi kewenangan untuk membuat akta-akta otentik dan sekaligus bisa dikatakan sebagai penyuluh hukum bagi masyarakat disekitarnya dan siapa saja yang membutuhkan keterangan atau penjelasan lebih lanjut bagi pembuatan akta otentik dan hal-hal yang berkaitan dengan tugas dan kewenangan Notaris dan PPAT, Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis dapat memberikan kesimpulan terhadap jual beli atas hak waris yaitu : Perolehan hak milik hak atas tanah dapat juga terjadi karena pewarisan pemilik kepada ahli waris sesuai dengan pasal 26 UUPA. Pewarisan dapat terjadi karena ketentuan undang-undang ataupun karena wasiat dari orang yang mewariskan. Dengan jatuhnya tanah kepada ahli waris, terjadilah pemilikan bersama tanah tersebut hanya satu-satunya, akan tetapi jika pewaris memiliki tanah sesuai dengan jumlah ahli waris dan telah dibuatkan surat wasiat, maka tanah tersebut telah menjadi milik masing-masing ahli waris. Sejak berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 tentang pendaftaran tanah dan sesuai dengan pasal 25, surat keterangan warisan itu
29
30
merupakan suatu keharusan. Hanya saja, pejabat yang berwenang untuk membuat surat warisan itu belum ditentukan.
1. Peralihan Hak Karena Pewarisan ada dalam Pasal 42 Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 1997 adalah : a. Untuk peralihan hak karena pewarisan mengenai bidang tanah hak yang sudah terdaftar, wajib diserahkan oleh yang menerima hak atas tanah sebagai warisan kepada Kantor Pertanahan, sertifikat yang bersangkutan, surat kematian orang yang namanya dicatat sebagai pemegang haknya dengan surat tanda bukti sebagai ahli waris. Surat tanda bukti ahli waris dapat berupa Akta Keterangan Hak Mewaris, atau Surat Penetapan Ahli Waris atau Surat Keterangan Ahli Waris. b. Jika bidang tanah yang merupakan warisan belum didaftarkan, wajib diserahkan dokumen-dokumen surat keterangan Kepala Desa/ Kelurahan yang menyatakan yang bersangkutan menguasai tanah, dan surat yang menyatkan bahwa bidang tanah tersebut belum bersertifikat dari Kantor Pertanahan, atau surat keterangan Kepala Desa/Lurah jika lokasi tanahnya jauh dari kedudukan Kantor Pertanahan dari pemegang hak yang bersangkutan. c. Jika penerima waris terdiri dari satu orang, pendaftaran peralihan hak tersebut dilakukan kepada orang tersebut berdasarkan surat tanda bukti sebagai ahli waris.
31
d. Jika penerima warisan lebih dari satu orang dan waktu peralihan hak tersebut didaftarkan disertai dengan akta pembagian waris yang memuat keterangan bahwa hak atas tanah jatuh kepada seorang penerima warisan tertentu, pendaftaran hak milik atas tanah dilakukan kepada penerima warisan yang bersangkutan berdasarkan suatu tanda bukti sebagai ahli waris dan akta pembagian waris tersebut. e. Warisan berupa hak atas tanah yang menurut akta pembagian waris harus dibagi bersama antara beberapa penerima warisan atau waktu didaftarkan belum ada akta pembagian warisnya, didaftar peralihan haknya kepada para penerima waris yang berhak sebagai hak bersama mereka berdasarkan surat tanda bukti sebagai ahli waris atau akta pembagian waris tersebut.
2. Dalam UUPA istilah jual beli hanya disebutkan dalam pasal 26 yaitu yang menyangkut jual beli atas hak milik tanah. Dalam pasal lainnya tidak ada kata-kata yang menyebutkan jual beli, tetapi disebutkan sebagai dialihkan. Pengertian dialihkan menunjukan suatu perbuatan hukum yang disengaja untuk memindahkan hak atas tanah kepada pihak lain melalui jual beli. Ada dua syarat dalam jual beli tanah, yaitu : a. Syarat Materiil
32
Syarat materiil sangat menentukan akan sahnya jual beli tanah tersebut, antara lain : 1) Pembeli berhak membeli tanah yang bersangkutan Maksudnya adalah pembeli sebagai penerima hak harus memenuhi syarat-syarat untuk memiliki tanah yang akan dibelinya. 2) Pembeli berhak membeli tanah yang bersangkutan Maksudnya adalah pembeli sebagai penerima hak harus memenuhi syarat-syarat untuk memiliki tanah yang akan dibelinya. 3) Tanah yang bersangkutan boleh diperjualbelikan dan tidak sedang dalam sengketa. Mengenai tanah-tanah hak apa yang boleh diperjualbelikan telah ditentukan dalam UUPA yaitu hak milik (pasal 20), hak guna usaha (pasal 28), hak guna bangunan (pasal 35) , hak pakai (pasal 41). b. Syarat Formal Setelah semua persyaratan materiil dipenuhi maka PPAT (Pejabat Pembuat Akta Tanah) akan membuat akta jual belinya. Akta jual beli menurut pasal 37 PP 24/1997 harus dibuat oleh PPAT.
33
3. Sebelum akta jual beli dibuat PPAT , maka para pihak harus menyerahkan surat-surat yang diperlukan kepada PPAT, yaitu: a. Jika tanahnya sudah bersertifikat : sertifikat tanahnya yang asli dan bukti pembayatran biaya pendaftaran. b. Jika tanahnya belum bersertifikat: surat keterangan bahwa tanah tersebut belum bersetifikat, surat-surat tanah yang ada yang memerlukan pengutan oleh Kepala Desa dan Camat, dilengkapi dengan surat-surat yang membuktikan identitas penjual dan pembelinya yang diperlukan untuk persertifikatan tanahnya setelah selesai dilakukan jual beli. B. Saran Penulis mempunyai bebeerapa saran untuk perkembangan dan kemajuan lembaga pendidikan dan instansi dalam peningkatan kualitas dan pelayanannya. Ada
beberpa saran yang dapat disampaikan oleh
penulis, antara lain : 1. Saran untuk prodi a. Kurangnya kerja sama dengan pihak terkait untuk Praktik Kerja Lapangan, sehingga mahasiswa masih kesulitan untuk pemilihan tempat. b. Sebelum pelaksaan Praktik Kerja Lapangan kedepannya harus banyak melakukan sosialisasi kepada mahasiswa dan menekankan kepada mahasiswa agar memilih tempat sesuai dengan keinginan dan kemampuan mahasiswa.
34
c. Perlu adanya komunikasi antara tempat Praktik Kerja Lapangan dengan kampus sehingga tetap terjaga hubungan baik yang berdampak positif bagi kampus dan mahasiswa. 2. Saran untuk Kantor Notaris/PPAT Asnahwati H Herwindhi, SH : a. Perlu peluasan tempat di Kantor supaya bisa menempatkan peralatan perlengkapan dengan rapi, perlu penambahan peralatan kerja dan sarana untuk menjamu tamu. b. Penambahan ruang untuk menyimpan dokumen-dokumen supaya lebih mudah untuk mencarinya.