BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Dari serangkaian yang penulis telah lakukan, penulis dapat menyimpulkan bahwa Humas Perum Bulog dalam membuat strategi manajemen Humas yang mengacu kepada pendekatan manajerial, yaitu tahap pencarian data, tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Semua tahapan itu dilakukan untuk mencapai target yang dinginkan yaitu reputasi yang positif. Untuk mencapai reputasi yang positif Perum Bulog harus memulihkan dahulu reputasinya yang telah tercoreng kerena berbagai macam kasus. yang meliputi perum Bulog melalui empat tahapan penentu reputasi. Yaitu credibility, Trustworthines, Reliability, Social responsibility. Strategi manajemen Humas harus mengacu pada pendekatan manajerial Humas melakukan analisa SWOT untuk mengetahui apa kelebihan, kekurangan, peluang, dan ancaman yang ada di Perum Bulog. Analisa ini dibuat untuk melakukan langkah perencanaan. Dalam perencanaan suatu kegiatan di Perum Bulog diperlukan analisa srategi secara objektif yaitu menggunakan strategi atau tak-tik komunikasi. Berdasarkan hasil pengumpulan indentifikasi masalah yang ada, maka dapat dirumuskan beberapa pendekatan yang menjadi strategi dalam mengkomunikasikan Perum Bulog kepada publik, yakni : strategi raih empati, strategi show of force, dan strategi cover PSO (Public Service Obligations). Strategi-strategi tersebut di implementasikan dalam bentuk program, seperti dialog, interaktif, sinetron, seminar family gathering, press tour, iklan layanan masyarakat, dll.
91
92 Semua tahapan yang telah dilaksanakan di evaluasi melalui kegiatan monitoring yang dilakukan oleh Humas secara langsung, dan dibuat dokumentasi dalam bentuk foto, rekaman, kliping, dll untuk dijadikan bahan evaluasi untuk menentukan keberhasilan program dan juga hasil evaluasi tersebut dijadikan ukuran apakah diperlukan lagi program-program trersebut diwaktu yang akan datang. Reputasi Perum Bulog dimata publik memang lebih populer kasusnya, dari pada kinerjanya sebagai lembaga pemerintah yang mengurusi pangan. Untuk memulihkan reputasi atau nama baik yang buruk itu kearah yang lebih baik, dengan membuat nilainilai kepercayaan dan kejujuran yang baru dan menampilkannya dihadapan khalayak. Dalam hal pemulihan reputasi tersebut Perum Bulog memulai langkah dari membenahi manajemen perusahaannya, dengan digantinya Direktur utama dan jajarannya. Hal ini diperlukan karena disuatu perusahaan yang pertama dinilai oleh publik adalah pimpinannya. Pergantian kepemimpinan ini juga diharapkan dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik dengan membuat tiga komitmen prinsipil Direktur Utama yang juga dipegang oleh seluruh pegawai dan manajemen Perum Bulog, yakni berani bertindak atau mengambil keputusan yang tidak populer, mampu bekerja di bawah tekanan, dan tahan terhadap godaan dalam bekerja. Sebagai langkah menuju manajemen Bulog yang baru, dan tekad bersama untuk menjadikan Bulog baru bersih dan peduli dibuktikan dengan adanya penanda tanganan pakta integritas Perum Bulog yang merupakan pernyataan atau janji pada diri sendiri tentang komitmen untuk melaksanakan segala tugas dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka mewujudkan Good Corporate Governance. Dengan ditanda tanganinya pakta integritas Perum Bulog diharapkan dapat mencegah
93 terjadinya penyimpangan dibidang pengadaan barang atau jasa, anggaran disiplin dan pembayaran kepada stakeholders yang menjurus pada tindak pidana korupsi seperti mark-up, suap, pungli, dsb. Perum bulog juga memiliki Corporate Culture, yaitu nilainilai yang patut dibakukan dan diterapkan sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Nilainilai itu adalah Kualitas, Integritas, Team Work, Inovatif, dan Responsif. Untuk lebih memberikan semangat kepada para karyawan dalam meningkatkan kinerjanya Perum Bulog juga memberikan reward kepada divre-divre yang berprestasi dibidang kegiatan operasional serta peningkatan gaji karyawan diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan semangat kerja karyawan. Pembenahan didalam tubuh manajemen Perum Bulog diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Perum Bulog, yakni transparency, acccountability, responsibility. Untuk memberikan kepercayaan kepada pihak eksternal, Perum Bulog mewujudkan dengan tindakan-tindakan pelayanan perusahaan seperti menjaga Harga Dasar Pemberian Pemerintah untuk Gabah (HDPP), stabilitasi harga dari tingkat produsen sampai konsumen, menyalurkan beras untuk rakyat miskin, dan pengelolaan stok pangan serta Perum Bulog juga mengadakan peningkatan kerjasama regional dalam bidang pangan, antara lain : Bernas (Malaysia), Nation Foods Authority (NFA), Philipina, Vinafood 2 Vietnam, Public Warehouse Organitation (PWO) Thailand. Selain itu bentuk kerjasama dengan pihak Perusahaan Perum Bulog juga melakukan bentuk kerjasama pendidikan. Contohnya dengan ITB dalam hal pengembangan SDM dalam hal pendidikan logistik, serta mempelopori program Sarjana Pertanian Masuk Desa.
94 Dalam rangka memberikan apresiasi terhadap karya-karya jurnalistik. Humas Perum Bulog menyelenggarakan progaram apresiasi media dalam bentuk program kompetensi jurnalistik, kesemua hal tersebut dimaksudkan untuk memberikan nilai-nilai kepercayaan, kembali ke hadapan publik bahwa Perum Bulog mampu melaksanakan kinerjanya serta memiliki banyak potensi yang terus harus dikembangkan dengan tidak melupakan tanggung jawab sosialnya sebagai perusahaan yang didukung oleh masyarakat. Dengan strategi manajemen Humas tersebut diharapkan Perum Bulog dapat memulihkan reputasinya yang telah terpuruk dan proses pemulihan ini tidaklah mudah karena dibutuhkan waktu yang cukup panjang untuk beradaptasi dan bermetamorfosis menjadi BUMN dan memulihkan reputasi kearah yang lebih baik. Dan terus meningkatkan koordinasi dengan semua instasi yang terkait dengan terus mengupayakan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
5.2 Saran 5.2.1 Saran Praktis Berdasarkan dari kesimpulan di atas, maka peulis akan memberikan saran dan masukan, diantaranya sebagai berikut: 1) Dalam melaksanakan tugasnya Humas Perum Bulog lebih sering mensosialisasikan tentang komersil perusahaannya, agar investor-investor berminat kerjasama dengan Perum Bulog, tidak hanya fungsi sosialnya saja mengingat Perum Bulog telah memiliki dua fungsi, hal itu dimaksudkan agar terjadinya keseimbangan.
95 2) Pembebahan dalam tubuh manajemen perusahaan harus benar-benar dilakukan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pakta integritas dan corporate culture yang telah dibuat, hal itu untuk menghindarihal-hal yang menyimpang deperti kasus-kasus KKN yang dilakukan oleh oknum pejabat Perum Bulog. 3) Untuk Strategi Manajemen Humas yang dilakukan Perum Bulog Pusat hendaknya dilakukan oleh Divre-Divre di daerah agar tercipta keselarasan, kesamaan dalam hal pemulihan reputasi perusahaan.
5.2.2 Saran Akademis Semoga penelitian berikutnya dapat membahas strategi manajemen Humas dalam mengelola reputasi perusahaan agar tetap stabil setelah pulih dari keterpurukan reputasi buruk di masa lalu.