BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Dari hasil analisis data dan pembahasan secara deskriptif dan statistik, maka secara garis besar hasil analisis dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penerapan pendekatan saintifik efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa materi pokok kelarutandanhasil kali kelarutan SMAN 1 Kupang Barat. Secara terperinci dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Kemampuan
guru
dalam
mengelola
pelaksanaan
kegiatan
pembelajaran dengan menerapkan pendekatan saintifik termasuk dalam kategori baik dengan skor rata-rata dan koefisien reliabilitas 88,78%. b. Ketuntasan indikator hasil belajar dalam kegiatan pembelajaran yang menerapkan pendekatan materi pokok kelarutandanhasil kali kelarutan secara rinci adalah 1) Ketuntasanindikatorhasilbelajar aspeksikap spiritual (KI-1) yang diperolehmelaluiobservasi dan angket tuntas dengan proporsi masing-masing sebesar 0,89dan 0,84. 2) Ketuntasanindikatorhasilbelajarsikapsosial
(KI-2)
yang
diperolehmelaluiobservasi dan angket tuntas dengan proporsi masing-masing sebesar 0,85 dan 0,84. 3) Ketuntasanindikatorhasilbelajar aspek pengetahuan yang terdiridariTHB tuntas dengan proporsi 0,82.
(KI-3)
4) Ketuntasanindikatorhasilbelajaraspek
ketarampilan
(KI-4)
yang terdiridarilembar observai keterampilan tuntas dengan proporsi sebesar 0,81. c. Ketuntasan
hasil
belajar
dengan
menerapkan
pendekatan
saintifiksecara rinci adalah: 1) Ketuntasanhasilbelajar aspeksikap spiritual (KI-1) yang diperolehmelaluiobservasi dan angket tuntas dengan
nilai
sebesar 85,23. 2) Ketuntasanhasilbelajarsikapsosial
(KI-2)
yang
diperolehmelaluiobservasi dan angket tuntas dengan nilai sebesar80,65. 3) Ketuntasanhasilbelajar aspek pengetahuan
(KI-3) yang
terdiridarikuis, tugas dan THB tuntas dengan nilai 80,73. 4) Ketuntasanhasilbelajaraspek
ketarampilan
(KI-4)
yang
terdiridarilembar observai keterampilan, presentase dan lembar penilaian laporan atau portofolio tuntas dengan nilai sebesar 80,51. 5) Ketuntasan hasil belajar secara keseluruhan dinyatakan tuntas dengan nilai sebesar 81,16. 2. Kemampuan
penalaran
formalpadasiswakelas
XI
sainskeseluruhandengan rata – rata 5,6termasukdalamkategoriawal formal. Hasil yang diperoleh adalah siswa yang mempunyai tingkat penalaran proposional 88,11%, pengontrolan variabel 44,22%, penalaran probabilistik 28,78%, penalaran korelasional 40,44% dan
penalaran kombinatorial 89,89%. 50 orang siswa atau sebesar 58,89% termasuk dalam kategori formal, sedangkan 23 orang siswa atau 26,67% termasuk dalam kategori awal formal dan 12 orang siswa atau 14,44% termasuk kategori transisi. 3. Adanyaperbedaan antara hasil belajar siswa pada siswa yang telah mencapai penalaran formal dengan yang belum mencapai penalaran formal dalam pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran saintifik pada materi pokok kelarutan dan hasil kali kelarutan siswa Kelas XI Sains SMAN 1 Kupang Barat tahun pelajaran 2015/2016. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian
yang diperoleh, maka dapat
dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi siswa a. Diharapkan dapat memanfaatkan kemampuan penalaran formal yang dimilikinya seoptimal mungkin dalam usaha memperoleh prestasi belajar yang diharapkan. b. Diharapkan
mampu
meningkatkan
dan
mempertahankan
kemampuanpenalaran formal yang dimiliki, sehingga dapat mencapai hasil belajar yang maksimal.
2. Bagi Guru Pendekatan saintifik sangat baik dan efektif dalam pembelajaran kimia, karena itu disarankan agar guru mata pelajaran kimia dapat
menerapkannya dalam pembelajaran untuk mendapatkan hasil yang baik pada materi pokok lain. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya sebaiknya menambah variabel menjadi lebih kompleks, sehingga memperoleh informasi dan data yang lebih luas yang dapat menjawab tujuan dari penelitian yang ingin dicapai.
DAFTAR PUSTAKA
Anshory, Irfan dan Hiskia Achmad.1996. Acuan Pelajaran Kimia SMU Jilid 3. Bandung : Erlangga Baron, Roberta A. dan Byrne, Donn. 2003. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Erlangga Daryanto.2014.Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gava Media. Direktorat Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menengah. 2013. Model Penilaian Peserta Didik SMA. Jakarta: Kemendikud Karimah, Elyana dan Danang Febry Witanto. 2014. Bank Soal Superlengkap Kimia SMA Kelas 1,2 & 3. Jakarta:Kawah media Kemendikbud. 2013. Implementasi kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud Kemendikbud. 2013. Permendikbud 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta : Kemendikud Kemdikbud. 2013. Permendikbud 64 tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kemendikud Kemdikbud.
2013.
Permendikbud
65tahun
2013
tentang
Standar
ProsesPendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kemendikud Kemdikbud. 2013. Permendikbud 66 tahun 2013 tentang
Standar Penilaian
Pendidikan. Jakarta: Kemendikud Kemdikbud. 2013. Permendikbud 69 tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta: Kemendikud
Kemdikbud.2013.Permendikbud 71 tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran Dan Buku Panduan Guru Untuk Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta: Kemendikud Kemdikbud.2013.Permendikbud
81Atahun
2013
tentang
Implementasi
Kurikulum2013. Jakarta: Kemendikud Kemendikud.2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikud Kemendikbud. 2014. Permendikbud 59 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Alawiyah. Jakarta: Kemendikud Kemendikbud. 2014. Permendikbud 103 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Kemendikud. Kemendikbud. 2014. Permendikbud 104 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Kemendikud. Kemendikbud. 2015. Permendiknas 53 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Kemendikud. Nawi, M. 2012. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Penalaran Formal terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Sekolah Menengah Atas (Swasta) Al Ulum Medan. Unimed: Medan. Riduwan. 2014. Pengantar statistika. Bandung :Alfabeta. Petrucci, Ralph.1985.General Chemistry, Priciples and Modern Application Fourth edition.Collier Macmillan, Inc.
Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka cipta. Sriwati, Nyoman. 2013. Komparasi Individual dan Group (Creative Problem Solving) terhadap Kemampuan Memahami Isi Wacana Ditinjau dari Kemampuan Penalaran Formal Siswa Kelas XI IPA SMAN 1 Ambipura. Singaraja : Program Studi Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha. Sudarmo, Unggul. 2014. KIMIA untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga. Sugiyono.2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Sugiyono.2014.Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta. Suminar.1987.Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Suyanti, Retno D, 2010. Strategi Pembelajaran Kimia. Yogyakarta: Graha Ilmu Umiyati, Nurhalimah dan Haryono.2014. Kimia Peminatan Matematika dan Ilmu – ilmu Alam Kelas XI. Surakarta: Mediatama. Wariani, Theresia.2006.Hubungan Antara Gaya Kognitif dan Kmempuan Penalaran Formal dengan Hasil Belajar Mahasiswa. Jurnal Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Nusa Cendana Kupang. Yulita, Mbu Maria.2013.Komparasi Hasil Belajar Siswa Sistem Koloid dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dengan Think Pair Share (TPS) pada Siswa Kelas XI IPA12
SMAK
SINT
CAROLUS Penfui
Kupang
Tahun Pelajaran
2012/2013. Kupang : Universitas Katolik Widya Mandira.
L A M P I R A N
CAKARAN STATISTIK A. Uji Persyaratan 1. Uji Normalitas Data Untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidaknya, maka digunakan data nilai akhir keseluruhan hasil belajar siswa. Tabel Hasil Belajar Siswa NO
NAMA
NA
Pembulatan
1
AGRIS TANONE
91.11
91
2
RICHARD RIVALDY TOELLE
90.01
90
3
NETY E. TANESIB
88.04
88
4
VIKRAM Y. NOMATE
76.53
77
5
JUKI G. LONA
76.89
77
6
ARIF HAIAIN
75.35
75
7
ABDUL GAFUR ROMAS
83.64
84
8
NATERCIA D. M. MALIK
84.58
85
9
LEDIA L. K. THEON
75.96
76
10
ESTER TOEPOE
85.27
85
11
MILAROSA P. SULLA
83.84
84
12
HELSY SALEAN
84.97
85
13
MARYANTI L. J. OBA
84.89
85
14
DESI MISSA
87.2
87
15
JOY SANTI TIIP
76.56
77
16
NOVIA Y. OEBEU
76.46
76
17
MARIA K. S. AMPANI
75.18
75
18
ADI A. METO
76
76
19
FERNANDO KOESLULAT
81.56
82
20
APOLONARIS TAMEON
76.2
76
21
INGKI MARLIS BIRI
79.83
80
22
FHEBRYDELLA E. BESSIE
80.75
81
23
MUHAMMAD LOLE
81.48
81
24
MAGDALENA TUPA
83.35
83
25
QORINUS LASSA
74.42
74
26
YANRIT TANESIB
83.95
84
27
JANUARD SURYA LADO
76.48
76
28
MARLIANI ADJAM
87.69
88
29
NONCE BANGKOLE
87.76
88
30
GERDA PANDU
87.74
88
31
DESI HINGMADI
87
87
32
ANITA SANABUKY
76.21
76
33
DEWI SUSANG
86.83
87
34
BRYAN NDOLU
88.25
88
35
ERWIN BESSI
88.47
88
36
ANCE NENO
88.48
88
37
FIDEL S. MOESTAKIM
89.8
90
38
GABRIELA MANAFE
86.93
87
39
SINDY NADEK
87.69
88
40
NADYA TUPU
86.49
86
41
ASRY LAIDAT
83.78
84
42
FEBRIANA B. MAU
73.96
74
43
SONYA GALE BANGNGU
87.44
87
44
ANJELINA A. COO
87.89
88
45
LUSIA M. LAIPUTA
86.93
87
46
ELDAS N. JOHANIS
80.14
80
47
BRUCE LAUWOIE
86.86
87
48
DEDY SANGA
88.65
89
49
FEBRI Y. SAKETU
85.57
86
50
RIZAL WILIAM FATU
75.35
75
51
APRIANGKI BUAN
72.62
73
52
MARFEN ADU
79.36
79
53
ASPRILA BANGKOLE
83.93
84
54
APLIATUS P. SANGA
80.47
80
55
BENYAMIN MANAFE
75.06
75
56
ALVIANA BANGGUR
84.19
84
57
MERANTO PELLU
79.96
80
58
NIKEN LUDIA TILHELONG
74.85
75
59
DESI PUU HEU
85.32
85
60
EDMON BEESY
72.58
73
61
WINDI M. NGE
84.5
85
62
BILGAI ARKHY IDO SAE
73.78
74
63
JUNITA JOVITA TUPA
74.37
74
64
MARIA PINGAAMAN
72.22
72
65
ANGGI M. BISTOLEN
88.82
89
66
FIFI S. SELLY
88.56
89
67
FERNANDO A. BANIK
82.6
83
68
YOHANA THALIA SUNI
82.46
82
69
HILDA TUPA
82.17
82
70
KRISTIN ALINGKA R. POKO
84.45
84
71
MALTUS SANGA
74.92
75
72
ALFA KOLLOH
81.62
82
73
LOIS BUAN
72.04
72
74
YOGI BUAN
74.76
75
75
MASMUR S. KASE
72.01
72
76
JECKI S. TABELAK
75.03
75
77
YOHANES J. PELLO
81.6
82
78
NARDI ARFIANUS TAIJABI
74.19
74
79
DENRI REHABEAM POY
76.19
76
80
DIKSIN LOSI
74.36
74
81
KLARA DEA F. TEST
80.05
80
82
SAMUEL JOHANIS THEY
72.7
73
83
ALDY RIFKI S.SULLA
73.97
74
84
RISALDI KATU
74.08
74
85
MEILRIS SOLLU
82.49
82
81.16
81
RATA – RATA
Data terbesar
= 91
Data terkecil
= 72
Banyaknya sampel (n)= 85 R
= Data terbesar – Data terkecil = 91 – 72 = 19
Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 85 = 7,37 Interval kelas (i)
7
=
= Tabel Distribusi Frekuensi No
Kelas
f
xi
f.xi
1
72 - 74
14
73
1022
2
75 - 77
18
76
1368
3
78 - 80
6
79
474
4
81 - 83
10
82
820
5
84 - 86
16
85
1360
6
87 - 89
18
88
1584
7
90 - 92
3
91
273
85
Keterangan : Kolom 1
: Kelas
Kolom 2
: Frekuensi
6901
Kolom 3
: xi (nilai tengah ) =
Misalnya xi untuk interval pertama
= 73
Rumus untuk menghitung Mean (rata – rata) dari data bergolong sebagai berikut : Me = Dimana : Me
: Mean untuk data bergolong : Jumlah data atau sampel : Produk perkalian antara fi pada setiap interval data rata – rata dari
nilai terendah dan tertinggi setiap interval data. Berdasarkan tabel penolong di atas, maka Mean dari data di atas adalah : Me = x =
=
Selanjutnya dilakukan pengujian untuk mengetahui standar deviasi atausimpangan baku dari data dengan rumus sebagai berikut : s= Untuk data interval nilai tes kimia dari sampel sebanyak 85 orang siswa, standar deviasi dapat dihitung dengan rumus di atas, setelah terlebih dahulu menyusun tabel penolong. Pada pengujian sebelumnya telah diketahui rata-rata nilai tes sampel adalah 81,16. Tabel Penolong untuk Menghitung Standar Deviasi dari Sampel No 1 2
Kelas 72 - 74 75 - 77
Fi 14 18
Xi 73 76
(ҳi - ) -8.19 -5.19
(ҳi - )2 67.0761 26.9361
fi(ҳi - )2 939.0654 484.8498
3 4 5 6 7
78 - 80 81 - 83 84 - 86 87 - 89 90 - 92
6 10 16 18 3 =85
79 82 85 88 91
-2.19 0.81 3.81 6.81 9.81
4.7961 0.6561 14.5161 46.3761 96.2361
28.7766 6.561 232.2576 834.7698 288.7083 ∑ fi(ҳi - )2 = 2814,989
Berdasarkan rumus untuk menghitung standar deviasi data bergolong, maka standar deviasi atau simpangan baku dari sampel adalah : s=
=
= 5,79
Jadi, standar deviasi nilai tes kimia dari sampel sebanyak85 orang siswa adalah 5,79
Berdasarkan data sebelumnya, diketahui n = 85 , k =7, maka pengujian selanjutnya adalah uji dengan chi kuadrat. Tabel Kerja Pengujian Normalitas dengan Rumus Chi Kuadrat No 1
Kelas 72 - 74
Batas kelas 71.5
Zscore -1.674
Batas Luas Daerah 0.4525
Luas Daerah 0.0755
fe 6.4175
fo 14
2
75 - 77
74.5
3
78 - 80
77.5
-1.155
0.377
0.1381
11.7385
-0.637
0.2389
0.1911
16.2435
4
81 - 83
5
84 - 86
80.5
-0.119
0.0478
0.1076
83.5
0.399
0.1554
0.1658
6
87 - 89
86.5
0.917
0.3212
0.1039
7
90 - 92
89.5
1.435 92.5
0.4251 1.953
0.0493 0.4744
fo - fe 7.5825
(fo – fe)2 57.494306
18
6.2615
39.206382
6
-10.2435
104.92929
9.146
10
0.854
0.729316
14.093
16
1.907
3.636649
8.8315
18
9.1685
84.061392
4.1905 ∑ fe = 71
3
-1.1905
1.4172903 ∑ (fo-fe)2 = 291,47
Keterangan : Kolom 2
: Kelas Interval
Kolom 3
: Batas Kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi0,5 dan kemudian angka skor – skor kanan kelas interval ditambah 0,5
Kolom 4
: Nilai Z – score =
Nilai Z-score= Nilai Z-score= Nilai Z-score= Nilai Z-score=
0,119
Nilai Z-score= Nilai Z-score= Nilai Z-score= Kolom 5
: lihat tabel berdasarkan harga Z–score setiap kelas
Kolom 6
: luas daerah = batas luas daerah yang lebih besar – batas luas daerah yang lebih kecil
Kolom 7
: fe = n x luas daerah
Kolom 8
: frekuensi observasi yaitu banyaknya data yang termasuk pada
suatu kelas interval Kolom 9
: kolom fo-fe
Kolom 10
: kolom (f0-fe)2
Kolom 11
: kolom x hitung Selanjutnya digunakan rumus =
untuk menghitung masing-masing kelas interval.
= 5,51 2 2 Dengan membandingkan x hitung dengan nilai x tabel untuk
= 0,05 dan derajat
kebebasan (dk) = k – 2 = 7 – 2 = 5, maka dicari pada tabel chi - kuadrat didapat
x 2 tabel = 11,070 dengan kriteria pengujian sebagai berikut: Jika
, artinya data berdistribusi normal, maka akan
dilanjutkan dengan analisis korelasi dan regresi sederhana. Jika
, artinya distribusi data tidak normal.
Kesimpulan:
karena
atau5,51
,
maka
berdistribusi normal sehingga analisis uji t dapat dilanjutkan. Tabel Hasil Tes Kemampuan Penalaran Formal NO
NAMA
TOTAL
KATEGORI
1
AGRIS TANONE
8
FORMAL
2
RICHARD RIVALDY TOELLE
8
FORMAL
3
NETY E. TANESIB
6
FORMAL
4
VIKRAM Y. NOMATE
5
AWAL FORMAL
5
JUKI G. LONA
3
TRANSISI
6
ARIF HAIAIN
3
TRANSISI
7
ABDUL GAFUR ROMAS
7
FORMAL
8
NATERCIA D. M. MALIK
8
FORMAL
9
LEDIA L. K. THEON
5
AWAL FORMAL
10
ESTER TOEPOE
7
FORMAL
11
MILAROSA P. SULLA
7
FORMAL
12
HELSY SALEAN
6
FORMAL
13
MARYANTI L. J. OBA
7
FORMAL
14
DESI MISSA
7
FORMAL
15
JOY SANTI TIIP
5
AWAL FORMAL
16
NOVIA Y. OEBEU
4
AWAL FORMAL
17
MARIA K. S. AMPANI
4
AWAL FORMAL
18
ADI A. METO
3
TRANSISI
19
FERNANDO KOESLULAT
6
FORMAL
20
APOLONARIS TAMEON
3
TRANSISI
21
INGKI MARLIS BIRI
7
FORMAL
data
22
FHEBRYDELLA E. BESSIE
6
FORMAL
23
MUHAMMAD LOLE
7
FORMAL
24
MAGDALENA TUPA
7
FORMAL
25
3
TRANSISI
26
QORINUS LASSA YANRIT TANESIB
6
FORMAL
27
JANUARD SURYA LADO
3
TRANSISI
28
MARLIANI ADJAM
7
FORMAL
29
NONCE BANGKOLE
7
FORMAL
30
GERDA PANDU
7
FORMAL
31
DESI HINGMADI
6
FORMAL
32
ANITA SANABUKY
3
TRANSISI
33
DEWI SUSANG
6
FORMAL
34
BRYAN NDOLU
7
FORMAL
35
ERWIN BESSI
8
FORMAL
36
ANCE NENO
8
FORMAL
37
FIDEL S. MOESTAKIM
8
FORMAL
38
GABRIELA MANAFE
6
FORMAL
39
SINDY NADEK
6
FORMAL
40
NADYA TUPU
6
FORMAL
41
ASRY LAIDAT
6
FORMAL
42
FEBRIANA B. MAU
3
TRANSISI
43
SONYA GALE BANGNGU
8
FORMAL
44
ANJELINA A. COO
7
FORMAL
45
LUSIA M. LAIPUTA
6
FORMAL
46
ELDAS N. JOHANIS
3
TRANSISI
47
BRUCE LAUWOIE
7
FORMAL
48
DEDY SANGA
8
FORMAL
49
FEBRI Y. SAKETU
6
FORMAL
50
RIZAL WILIAM FATU
3
TRANSISI
51
APRIANGKI BUAN
5
AWAL FORMAL
52
MARFEN ADU
5
AWAL FORMAL
53
ASPRILA BANGKOLE
7
FORMAL
54
APLIATUS P. SANGA
6
FORMAL
55
BENYAMIN MANAFE ALVIANA BANGGUR
4
AWAL FORMAL
56
7
FORMAL
57
ALFA KOLLOH
6
FORMAL
58
NIKEN LUDIA TILHELONG
5
AWAL FORMAL
59
DESI PUU HEU
6
FORMAL
60
EDMON BEESY
5
AWAL FORMAL
61
WINDI M. NGE
7
FORMAL
62
BILGAI ARKHY IDO SAE
5
AWAL FORMAL
63
JUNITA JOVITA TUPA
4
AWAL FORMAL
64
MARIA PINGAAMAN
4
AWAL FORMAL
65
ANGGI M. BISTOLEN
7
FORMAL
66
FIFI S. SELLY
8
FORMAL
67
FERNANDO A. BANIK
6
FORMAL
68
YOHANA THALIA SUNI
6
FORMAL
69
HILDA RAMONA TUPA
6
FORMAL
70
KRISTIN ALINGKA R. POKO
6
FORMAL
71
MALTUS MELIAKHI SANGA
6
FORMAL
72
MERANTO SAKMA PELLU
4
AWAL FORMAL
73
LOIS BUAN
4
AWAL FORMAL
74
YOGI MIKAEL BUAN
4
AWAL FORMAL
75
MASMUR S. KASE
4
AWAL FORMAL
76
JECKI S. TABELAK
4
AWAL FORMAL
77
YOHANES J. PELLO
7
FORMAL
78
NARDI ARFIANUS TAIJABI
4
AWAL FORMAL
79
DENRI REHABEAM POY
3
TRANSISI
80
DIKSIN LOSI
3
TRANSISI
81
KLARA DEA F. TEST
6
FORMAL
82
SAMUEL JOHANIS THEY
4
AWAL FORMAL
83
ALDY RIFKI S.SULLA
4
AWAL FORMAL
84
RISALDI KATU
5
AWAL FORMAL
85
MEILRIS SOLLU
6
FORMAL
Data terbesar =8 Data terkecil =3 Banyaknya sampel (n)= 85 R = Data terbesar – Data terkecil =8-3 =5 Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 85 = 7,37 7 Interval kelas (i) = =
0, 71 1 Tabel Distribusi Frekuensi
Nilai
f
f.x
3
11
33
4
13
52
5
9
45
6
23
138
7
20
140
8
9
72
85
480
Keterangan : Kolom 1
: Nilai
Kolom 2
: Frekuensi
Rumus untuk menghitung Mean (rata – rata) dari data tunggal sebagai berikut : Me = Dimana : Me
: Mean untuk data bergolong : Jumlah data atau sampel : Produk perkalian antara f pada setiap interval data rata – rata dari nilai
terendah dan tertinggi setiap interval data. Berdasarkan tabel penolong di atas, maka Mean dari data di atas adalah Me = x =
= 5,65
Selanjutnya dilakukan pengujian untuk mengetahui standar deviasi atausimpangan baku dari data dengan rumus sebagai berikut : s= Untuk data nilai tes kemampuan penalaran formal dari sampel sebanyak 85 orang siswa, standar deviasi dapat dihitung dengan rumus di atas, setelah terlebih dahulu menyusun tabel penolong. Pada pengujian sebelumnya telah diketahui rata-rata nilai tes sampel adalah 5,65. Tabel Penolong untuk Menghitung Standar Deviasi dari Sampel No 1 2
Nilai 3
F 11
(ҳi - ) -2.65
(ҳi - )2 7.0225
f(ҳi - )2 77.2475
4
13
-1.65
2.7225
35.3925
3
5
9
-0.65
0.4225
3.8025
4
6
23
0.35
0.1225
2.8175
5
7
20
1.35
1.8225
36.45
6
8
9
2.35
5.5225
49.7025
85
205.4125
Berdasarkan rumus untuk menghitung standar deviasi data bergolong, maka standar deviasi atau simpangan baku dari sampel adalah :
s=
=1,56
Jadi, standar deviasi nilai tes kemampuan penalaran formal dari sampel sebanyak85 orang siswa adalah 1,56. 1) Uji t Setelah uji normalitas serta uji homogenitas dan dinyatakan normal, maka selanjutnya menggunakan uji t untuk analisis statistik. Rumus yang digunakan sebagai berikut:
2) Uji Homogenitas F hitung F hitung sampel sudah formal =
=
F hitung sampel belum formal =
=
F tabel dk pembilang = (50-1) = 49 dk penyebut = (35-1) = 34 jadi, F tabel = 1,725 F
hitung
pada sudah formal maupun belum formal lebih besar dari Ftabel
(14,75≥ 1,725 dan 2,73 ≥ 1,725). Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti varians tidak homogen (
dan jumlah sampel
kelompok 1 dengan jumlah kelompok 2 tidak sama ( menghitung t dengan rumus sebagai berikut :
), maka
Sudah formal = 85,3 = 6,74 = 2,88 = 0,75 Belum formal = 74,37 = 3,9 = 1,29 = 0,78 n1 dan n2 = 55
=
= 23,66
Harga thitung tersebut, selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel.ttabelyang digunakan adalah ttabelpengganti (karena jumlah sampel dan varians tidak homogen). ttabeldihitung dari selisih harga ttabeldengan dk = n1 – 1 dan dk = n2 – 2dibagi dua, dan kemudian ditambahkan dengan harga t yang terkecil. Taraf signifikan = 5%. dk = n1 – 1 = 54, maka ttabel = 2,0105 dk = n2 – 2 = 28, maka ttabel = 2,048 Selisih kedua harga ttabel dan kemudian dibagi 2 adalah (2,048 – 2,0105):2 =0,01875. Harga selanjutnya ditambahkan dengan ttabel yang terkecil yaitu 2,0105. Jadi, ttabelpengganti adalah
58
2,0105 + 0,01875 = 2,02925. Berdasarkan perhitungan tersebut ternyata
ttabel
lebih
kecil
dari
thitung
(2,02925
;
2,02925 16,78). Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi kesimpulannya terdapat adanya perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa pada siswa yang telah mencapai penalaran formal dengan yang belum mencapai penalaran formal.
59