BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan Independensi merupakan sikap yang tidak memihak atau yang tidak dikendalikan oleh pihak luar maupun di dalam diri auditor sendiri. Sikap independensi itu sangat penting bagi auditor inspektorat dalam mengaudit laporan keuangan untuk mewujudkan efektivitas audit. Penelitian terdahulu terkait independensi yang mempengaruhi efektivitas audit atau kinerja auditor menunjukkan hasil tidak konsisten. Selain independensi, literatur menunjukkan bahwa kohesivitas kelompok kerja juga memperngaruhi efektivitas audit atau kinerja auditor, karena auditor inspektorat merupakan kerja tim dalam audit laporangan keuangan. Oleh sebab itu, auditor inspektorat harus kompak dalam tim kerjanya untuk menunjang terwujudnya efekvitias audit. Selajutnya, pengalaman audit dan tingkat pendidikan merupakan kompetensi yang menunjang kelancaran dalam melaksanakan audit laporangan keuangan. Berbagai literatur menunjukkan bahwa pengalaman audit dan tingkat pendidikan berpengaruh terhadap efektivitas audit atau kinerja auditor, karena pengalaman audit dan tingkat pendidikan adalah suatu kompetensi yang dapat membedakan benar dan salah dalam mengaudit laporan keuanga. Dalam penelitian ini pengalaman audit dan tingkat pendidikan disebut dengan faktor-faktor individual. Penelitian ini menggunakan alat analisis partial least squares (PLS) untuk mengolah data sebanyak 120 responden yang dapat dari kabupaten dan kota, yaitu
102
103
terdiri dari kabupatan Sragen, Boyolali, Wonogiri, Ngawi, Magetan, Pacitan, Ponorogo, dan kota Madiun. Hasil analisis menunjukkan sebagai berikut ini. 1.
Independensi auditor berpengaruh positif terhadap efektivitas audit aparat inspektorat.
2.
Independensi berpengaruh positif terhadap efektivitas auditor aparat inspektorat melalui kohesivitas kolompok kerja.
3.
Faktor-faktor individual tidak berpengaruh terhadap efektivitas audit aparat inspektorat.
Penelitian ini telah membuktikan bahwa independensi berpengaruh positif terhadap efektivitas audit aparat inspektorat. Hal ini menunjukkan bahwa independensi bagi auditor inspektorat merupakan sikap sangat penting dalam mengaudit laporan keuangan untuk menjaga integritas pemerintah daerah, tanpa sikap independensi seorang auditor inspektorat maka tidak akan dapat mewujudkan efektivitas audit dan akan berdampak pada kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan daerah itu sendiri. Penelitian ini juga telah membuktikan bahwa kohesivitas kelompok kerja berpengaruh positif sebagai variabel mediasi antara independensi dan efektivitas audit aparat inspektorat, karena auditor inspektorat merupakan kerja tim yang saling membantu satu sama lainnya untuk tercapainya efektivitas audit. Hal ini menunjukkan bahwa auditor inspektorat merupakan homogenitas. Semakin homogen sebuah kelompok, maka semakin mudah untuk meciptakan kohesivitas kelompok. Homogenitas dapat tercipata kerena kesamaan latar belakang atau kesamaan nilai dan tujuan. Kohesivitas kelompok kerja juga memiliki peranan
104
yang sangat penting dalam audit laporang keuangan demi mewujudkan efektivitas audit. Penelitian ini tidak dapat membuktikan bahwa pengalaman audit dan tingkat pendidikan atau disebut dalam penelitian ini adalah faktor-faktor individual berpengaruh terhadap efektivitas audit aparat inspektorat. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi tidaklah cukup. Auditor harus bersikap independen, artinya tidak mudah dipengaruhi, karena ia melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum dan kompetensi orang-orang yang melaksanakan audit tidak akan ada nilainya jika mereka tidak independensi dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti.
5.2. Keterbatasan Penelitian Evaluasi atas penelitian yang dilakukan harus mempertimbangkan keterbatasan yang mungkin mempengaruhi hasil penelitian. Keterbatasanketerbatasan dalam penelitian ini adalah sulitnya mengendalikan secara penuh jawaban yang diberikan oleh auditor. Ada kemungkinan beberapa jawaban yang diberikan auditor melalui kuesioner cenderung asal jawab. Selain itu, ada beberapa responden yang pengisiannya tidak diawasi secara langsung oleh peneliti berdampak pada kosongnya beberapa item jawaban dalam kuesioner dan membuat data ini harus dikeluarkan dalam penelitian. Hal ini mengakibatkan pengurangan jumlah sampel.
105
5.3. Impliasi 5.3.1. Implikasi Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman bagi para akademisi terkait dengan pengaruh kohesivitas kelompok kerja dan independensi auditor terhadap efektivitas audit aparat inspektorat. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan diskusi yang selanjutnya dapat dikembangkan dan di uji lagi pada setting penelitian yang berbeda.
5.3.2. Implikasi Praktis Studi ini diharapkan mampu memberikan kontribusi kepada auditor inspektorat terkait dengan pengaruh kohesivitas kolompok kerja dan independensi auditor terhadap efektivitas audit aparat inspektorat, sehingga auditor inspektorat dapat
independen
dalam
melaksanakan
audit
laporan
keuangan
untuk
mewujudkan efektivitas audit. Selain independensi, studi ini diharapkan mampu memberikan masukkan agar auditor inspektorat kompak dalam audit, karena auditor inspektorat merupakan kerja tim dalam melakukan audit laporan keuangan, sehingga adanya kekompakkan dalam tim audit akan menunjang tercapainya efektivitas audit.
5.4. Saran Penelitian ini dimasa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil penelitian yang berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan sebagai berikut. 1.
Untuk penelitian mendatang dapat dapat memperluas objek penelitian dengan meneliti kabupaten atau kota lebih banyak lagi.
106
2.
Penelitian mendatang sebaiknya melakukan penyebaran kuesioner diawasi langsung oleh peneliti sehingga jawaban responden tidak asal mengisi kuesioner. Penelitian selanjutnya juga diharapkan menyebarkan dan mengumpulkan kuesioner pada waktu yang tepat, sehingga jumlah respoden dapat lebih banyak dan hasilnya dapat lebih akurat.
3.
Indikator variabel faktor-faktor individual dalam penelitian ini hanya ada dua indikator, yaitu tingkat pendidikan dan pengalaman audit. Penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan indikator usia karena faktor ini mungkin juga mempengaruhi kinerja seseorang.
4.
Penelitian mendatang sebaiknya menggunakan mixed method sehingga hasil penelitianya dapat lebih komprehensif. Mixed method merupakan penelitian yang melibatkan penggunaan dua metode, yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif dalam studi tunggal (satu penelitian). Penggunaan dua metode ini dipandang lebih memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang masalah penelitian daripada penggunaan salah satu di antaranya.