BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Pada hasil pengujian hipotesis 1 menunjukkan bahwa jumlah persentase saham kepemilikan asing memiliki pengaruh negatif signifikan pada ROA Bank Umum Syariah. Hal ini menunjukkan bahwa jika persentase jumlah saham asing di suatu BUS menurun, maka rasio ROA suatu BUS diyakini akan meningkat. Selain itu, BUS di Indonesia dengan kepemilikan mayoritas domestik/nasional diketahui lebih menguntungkan daripada BUS yang mempunyai saham kepemilikan asing. 2. Pada hasil pengujian hipotesis 2 menunjukkan bahwa perubahan nila tukar mata uang rupiah dengan Dollar AS (KURS) berpengaruh negatif signifikan pada ROA Bank Umum Syariah. Hal ini menunjukkan bahwa jika terjadi depresiasi rupiah (pelemahan nilai mata uang), maka diyakini akan berdampak pada menurunnya rasio ROA suatu BUS. 3. Pada hasil pengujian hipotesis 3 menunjukkan bahwa pengeluaran zakat berpengaruh positif pada ROA Bank Umum Syariah. Hal ini menunjukkan bahwa semakin suatu BUS membayarkan zakatnya secara periodik, tidak akan mengurangi tingkat profitabilitas BUS tersebut, bahkan bertambah.
84
85
4. Pada hasil pengujian hipotesis 4 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif dari kepemilikan saham asing pada suatu BUS di Indonesia pada rasio BOPO Bank Umum Syariah. Hal ini menandakan bahwa jika persentase kepemilikan asing dalam suatu BUS semakin besar, maka kinerjanya akan semakin efisien atau dengan kata lain rasio BOPO Bank Umum Syariah tersebut menurun. 5. Pada hasil pengujian hipotesis 5 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dari nilai tukar rupiah terhadap Dollar AS (kurs) pada efisiensi Bank Umum Syariah. Hal tersebut menandakan jika nilai rupiah terhadap Dollar AS menguat atau apresiasi, maka rasio BOPO suatu BUS juga akan menurun. 6. Pada hasil pengujian hipotesis 6 menunjukkan bahwa bahwa tidak terdapat pengaruh pengeluaran zakat dari pihak Bank dalam hal ini Bank Umum Syariah di Indonesia pada rasio BOPO Bank Umum Syariah. Oleh karena itu, hipotesis 6 tidak didukung. Hal ini menunjukkan bahwa jika suatu BUS membayarkan zakatnya secara teratur setiap tahunnya maka diyakini tidak akan berpengaruh signifikan pada rasio BOPO, khususnya pada sisi biaya bank.
B. Keterbatasan Penelitian Terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, di antaranya yaitu: 1.
Objek penelitian ini hanya terbatas pada beberapa Bank Umum Syariah di Indonesia yang memenuhi kriteria pemilihan sampel penelitian. Hal ini dikarenakan penelitian ini berfokus pada kinerja salah satu lembaga
86
keuangan yang berlandaskan syariah, yaitu Bank Keuangan Syariah. Sehingga objek penelitian ini hanya terbatas pada sebelas BUS yang telah terdaftar di bank Indonesia. 2.
Rentang waktu objek penelitian ini hanya terbatas pada periode tahun 2011 hingga 2014, dikarenakan ada beberapa bank yang baru terbentuk menjadi sebuah Bank Umum Syariah dari sebuah Unit Usaha Syariah dalam rentang waktu tersebut. Hal ini berdampak pada ketidaklengkapan laporan keuangan bank yang dimaksud sehingga tidak masuk dalam kriteria pemilihan sampel. Selain itu, penggunaan laporan keuangan tahunan berdampak pada kecilnya jumlah sampel yang didapatkan.
3.
Penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel independen yang diperkirakan dapat mempengaruhi profitabilitas (ROA) dan efisiensi (BOPO) Bank Umum Syariah di Indonesia. Selain itu, pemilihan variabel independen tidak berfokus pada salah satu ruang lingkup permasalahan, baik itu faktor internal maupun eksternal perbankan saja. hal ini bisa diketahui dari nilai koefisien determinasi model penelitian ini yang masih kecil untuk model ROA (52,5%) dan model BOPO (26,6%).
C. Saran Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan dalam penelitian ini, maka dapat diberikan saran bagi manajemen Bank Umum Syariah di Indonesia : 1. BUS dengan mayoritas kepemilikan saham asing tidak perlu takut bersaing dengan BUS mayoritas kepemilikan saham domestik/ nasional. Walaupun masih kurang dari sisi profitabilitas, namun BUS dengan
87
kepemilikan saham asing masih unggul dari sisi efisiensi biaya operasional. 2. Perubahan nilai kurs merupakan hal yang tidak bisa dihindari oleh bank karena hal tersebut merupakan faktor ekternal bank. Maka dari itu, perlu dilakukan antisipasi untuk meminimalisasi risiko, seperti tindakan hedging/lindung nilai atau memanfaatkan perubahan tersebut dengan menyediakan jasa jual beli mata uang asing. 3. Zakat merupakan kewajiban bagi pihak yang memegang teguh prinsip syariat Islam, termasuk lembaga perbankan Syariah. Bank Umum Syariah disarankan untuk tetap mengalokasikan zakat perusahaan setiap tahun sesuai dengan perhitungan yang ditetapkan dalam agama dan aturan yang berlaku di Indonesia. Hal ini diyakini tidak akan mempengaruhi sisi biaya operasional bank. Bahkan, diyakini akan meningkatkan profitabilitas suatu BUS. D. Rekomendasi Penelitian Selanjutnya Berdasarkan keterbatasan dalam penelitian ini, maka dapat diberikan beberapa rekomendasi yang diharapkan dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya, sebagai berikut : a. Penelitian selanjutnya disarankan meneliti lembaga yang melaksanakan kegiatan jasa keuangan berdasarkan prinsip syariah di Indonesia selain BUS, baik itu Unit Usaha Syariah, Bank Perkreditan Rakyat Syariah, Asuransi Syariah serta Pasar Modal Syariah. Hal tersebut bertujuan untuk perbandingan terkait kinerjanya dengan Bank Umum Syariah.
88
b. Penelitian selanjutnya disarankan menambah jangka waktu penelitian untuk mendapat jumlah sampel yang lebih banyak, sehingga hasil penelitian yang didapatkan jauh lebih baik dan tidak menimbulkan bias. c. Penelitian selanjutnya disarankan menambah variabel yang belum dimasukkan dalam penelitian ini yang diyakini berpengaruh pada profitabilitas dan efisiensi Bank Umum Syariah di Indonesia. Selain itu, perlu difokuskan ruang lingkup permasalahannya, apakah itu faktor internal (misalkan Non Performing Financing dan Dana Pihak Ketiga) ataupun eksternal bank (misalkan Inflasi dan BI rate).