BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan Dari penelitian pengaruh Non Performing Financing, Dana Pihak Ketiga, dan Financing to Deposit Ratio terhadap Return On Assets pada Sektor Bank Umum Syariah BUMN di Indonesia periode 2010-2014 maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Perkembangan Non Performing Financing, Dana Pihak Ketiga, Financing to Deposit Ratio dan Return On Assets pada Sektor Bank Umum Syariah BUMN di Indonesia periode 2010-2014 a. Perkembangan Non Performing Financing pada Sektor Bank Umum Syariah
BUMN
di
Indonesia
periode
2010-2014
memiliki
kecenderungan naik turun, dimana pada tiga tahun pertama terus menurun dan pada dua tahun terakhir terus mengalami kenaikan hingga pada tahun 2014 nilai NPF Bank Syariah Mandiri melebihi batas yang ditentukan Bank Indonesia. Sejalan dengan nilai NPF Bank Syariah Mandiri, nilai NPF BRI Syariah pun terus meningkat selama tiga tahun terakhir, sedangkan nilai NPF BNI Syariah terus menurun. b. Perkembangan Dana Pihak Ketiga pada Sektor Bank Umum Syariah BUMN di Indonesia periode 2010-2014 memiliki kecenderungan
110
111
terus meningkat setiap tahunnya, meskipun jumlah DPK BRI Syariah dan BNI Syariah berbeda jauh dengan jumlah DPK Bank Syariah Mandiri. Deposito memiliki porsi paling besar pada komponen penyusun DPK di Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah, dan BNI Syariah, sedangkan giro memiliki porsi paling kecil. c. Perkembangan Financing to Deposit Ratio pada Sektor Bank Umum Syariah
BUMN
di
Indonesia
periode
2010-2014
memiliki
kecenderungan naik turun, dimana rata-rata selama 4 tahun terus meningkat dan pada tahun terakhir mengalami penurunan. Selama lima tahun, nilai FDR BRIS hanya pernah satu kali berada dibawah batas maksimal, sedangkan Bank Syariah Mandiri hanya pernah satu kali berada diatas batas maksimal dan BNI Syariah pernah dua kali mengalaminya. Nilai FDR yang berada diatas batas maksimal bisa membuat bank yang bersangkutan terkena sanksi pengurangan jasa giro sesuai dengan peraturan Bank Indonesia. d. Perkembangan Return On Assets pada Sektor Bank Umum Syariah BUMN di Indonesia periode 2010-2014 memiliki kecenderungan naik turun, dimana rata-rata selama tiga tahun pertama terus meningkat dan pada dua tahun terakhir mengalami penurunan dengan nilai terkecil pada tahun 2014. BRI Syariah memiliki rata-rata ROA terkecil dan Bank Mandiri Syariah meiliki rata-rata ROA terbesar, namun nilai ROA BNI Syariah lebih stabil dibandingkan dengan
112
Bank
Mandiri
Syariah
dan
BRI
Syariah
terutama
jika
membandingkan nilai ROA tahun 2013 dan 2014. 2. Pengaruh Non Performing Financing, Dana Pihak Ketiga, dan Financing to Deposit Ratio secara simultan terhadap Return On Assets pada Sektor Bank Umum Syariah BUMN di Indonesia periode 2010-2014 Dapat disimpulkan bahwa Non Performing Financing, Dana Pihak Ketiga, dan Financing to Deposit Ratio secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets (ROA). 3. Pengaruh Non Performing Financing, Dana Pihak Ketiga, dan Financing to Deposit Ratio secara parsial terhadap Return On Assets pada Sektor Bank Umum Syariah BUMN di Indonesia periode 20102014 a. Dapat
disimpulkan
bahwa
Non
Performing
Financing
( 𝑋1 ) berpengaruh negatif secara signifikan terhadap Return On Assets (Y) pada Sektor Bank Umum Syariah BUMN di Indonesia periode 2010-2014.
b. Dapat disimpulkan bahwa Dana Pihak Ketiga (𝑋2 ) berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Assets (Y) pada Sektor Bank Umum Syariah BUMN di Indonesia periode 2010-2014.
113
c. Dapat disimpulkan bahwa Financing to Deposit Ratio (𝑋3 ) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Assets (Y) pada Sektor Bank Umum Syariah BUMN di Indonesia periode 2010-2014.
5.2. Saran Setelah mengamati dan menganalisa hasil penelitian, penulis melihat terdapat beberapa masukan yang dapat disampaikan kepada beberapa pihak yang berkepentingan, antara lain: 1. Bagi Bank a. Pihak bank sebaiknya memperhatikan kinerja dan kesehatan perusahaan
agar
selalu
meningkat
setiap
tahunnya
dengan
menggunakan strategi yang lebih baik sehingga nasabah dan calon investor mempercayakan hartanya kepada bank. b. Pihak bank diharapkan mampu mengawasi jumlah pembiayaan yang bermasalah (gross) sehingga kualitas aset menjadi lebih baik. c. Pihak bank diharapkan mampu menyeimbangkan antara jumlah pembiayaan yang diberikan dengan dana yang dihimpun agar tidak terjadi pengendapan dana atau bahkan terlalu banyak memberikan pembiayaan. 2. Bagi Investor dan Calon Investor Bagi Investor dan Calon Investor sebelum menanamkan modal atau menyimpan dana, sebaiknya memperhatikan rasio-rasio yang berkaitan dengan kinerja serta kesehatan bank
yang bersangkutan agar
114
mendapatkan gambaran cukup menyeluruh mengenai bank tersebut, sehingga dapat berhati-hati dalam mengambil keputusan dan juga terhindar dari kerugian di masa yang akan datang. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selajutnya diharapkan dapat mengganti populasi bank yang akan diteliti serta menambah periode penelitian untuk memprediksi kemungkinan di masa yang akan datang dan menambah keakuratan penelitian. Peneliti juga diharapkan menambah variabel bebas selain dari Non Performing Financing (NPF), Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Financing to Deposit Ratio (FDR), diantaranya rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Debt to Equity Ratio (DER), dan Debt to Assets Ratio (DAR), sehingga dapat memperoleh hasil penelitian yang lebih baik.