BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1.
Motivasi pelayanan publik (X1) berpengaruh positif terhadap komitmen afektif pegawai untuk berubah (Y1).
2.
Motivasi pelayanan publik (X1) berpengaruh positif terhadap komitmen kontinyu pegawai untuk berubah (Y2).
3.
Motivasi pelayanan publik (X1) berpengaruh positif terhadap komitmen normatif pegawai untuk berubah (Y3).
4.
Dukungan organisasi yang dirasakan pegawai (X2) berpengaruh positif terhadap komitmen afektif pegawai untuk berubah (Y1).
5.
Dukungan organisasi yang dirasakan pegawai (X2) berpengaruh positif terhadap komitmen kontinyu pegawai untuk berubah (Y2).
6.
Dukungan organisasi yang dirasakan pegawai (X2) berpengaruh positif terhadap komitmen normatif pegawai untuk berubah (Y3).
7.
Kepemimpinan yang memberdayakan (X3) berpengaruh positif terhadap komitmen afektif pegawai untuk berubah (Y1).
8.
Kepemimpinan yang memberdayakan (X3) berpengaruh positif terhadap komitmen kontinyu pegawai untuk berubah (Y2).
157
9.
Kepemimpinan yang memberdayakan (X3) berpengaruh positif terhadap komitmen normatif pegawai untuk berubah (Y3).
10. Terdapat pengaruh positif secara simultan motivasi pelayanan publik (X1), dukungan organisasi yang dirasakan pegawai (X2) dan kepemimpinan yang memberdayakan (X3) terhadap komitmen pegawai untuk berubah (Y) pada PNS Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. Motivasi pelayanan publik, dukungan organisasi yang dirasakan pegawai, dan kepemimpinan yang memberdayakan berkontribusi pengaruh sebesar 54,7%, sedangkan 45,3% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. 11. Variabel motivasi pelayanan publik memberikan sumbangan secara keseluruhan terhadap komitmen pegawai untuk berubah sebesar 15,05% terdiri dari sebesar 8,35% pengaruh langsung dan sebesar 6,69% bersama dengan pengaruh dukungan organisasi yang dirasakan pegawai dan kepemimpinan yang memberdayakan. Adapun dimensi yang secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap komitmen pegawai untuk berubah adalah komitmen terhadap kepentingan publik dan perasaan belas kasih (compassion). 12. Variabel dukungan organisasi yang dirasakan pegawai memberikan sumbangan secara keseluruhan terhadap komitmen pegawai untuk berubah sebesar 30% terdiri dari 22% untuk pengaruh langsung, 5% untuk pengaruhnya bersama motivasi pelayanan publik, dan 3% untuk pengaruhnya bersama kepemimpinan yang memberdayakan.
158
13. Variabel kepemimpinan yang memberdayakan memberikan sumbangan secara keseluruhan terhadap komitmen pegawai untuk berubah sebesar 9,7%, terdiri dari 5% untuk pengaruh langsung, 1,7% untuk pengaruhnya bersama motivasi pelayanan publik, dan 3% untuk pengaruhnya bersama dukungan organisasi yang dirasakan pegawai. 14. Tidak terdapat perbedaan komitmen pegawai untuk berubah dilihat dari kelompok usia, jenis kelamin, pendidikan, masa kerja, dan status pernikahan.
5.2 Keterbatasan Penelitian 1.
Penelitian ini hanya mengambil sebanyak 280 responden dari jumlah PNS Fungsional Umum sejumlah 4.019 orang berdasarkan data dari Badan Kepegawaian Daerah Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta terhitung keadaan per 1 Februari 2015. Pengambilan sampel yang lebih banyak memungkinkan hasil penelitian dapat digeneralisasikan dalam lingkup yang lebih luas.
2.
Penelitian ini hanya meneliti motivasi pelayanan publik, dukungan organisasi yang
dirasakan
pegawai
dan
kepemimpinan
yang
memberdayakan
berpengaruh terhadap komitmen pegawai untuk berubah. Masih terdapat faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi komitmen pegawai untuk berubah.
159
5.3 Saran Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan,dan kesimpulan yang diperoleh, maka saran yang dapat diberikan sebagai berikut. 1.
Bagi Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta a) Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa masing-masing variabel bebas mempengaruhi secara positif terhadap komitmen afektif, komitmen kontinyu, dan komitmen normatif untuk berubah. Dapat ditarik benang merah bahwa sebagai upaya untuk dapat dengan mudah melalui dan menjalani perubahan organisasi, maka Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta harus menjadikan komitmen masing-masing pegawai di Pemda DIY sebagai modal dasar dalam upaya untuk keberhasilan perubahan. Upaya yang dapat ditempuh antara lain dengan menumbuhkan motivasi masing-masing pegawai akan pelayanan publik, selalu menghargai kontribusi pegawai dengan memaksimalkan dukungan organisasi, serta menggiatkan para atasan/pejabat di lingkungan Pemda DIY agar senantiasa menjadi pribadi yang selalu dapat memberdayakan pegawai dan menghargai kontribusi mereka. b) Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa variabel dukungan organisasi yang dirasakan pegawai memiliki kontribusi paling banyak diantara variabel bebas lain yang diteliti dalam komitmen pegawai untuk berubah. Sehingga akan lebih baik bagi Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk tetap mempertahankan tata kelola
160
dan sistem kerja yang ada di organisasi agar senantiasa dapat menghargai kontribusi pegawai dan peduli tentang kesejahteraan mereka. c) Variabel kepemimpinan yang memberdayakan pada indikator merupakan variabel yang memiliki kontribusi paling sedikit mempengaruhi komitmen pegawai untukb erubah. Oleh karena itu, seyogyanya setiap atasan/pimpinan struktural dalam Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta disarankan untuk menjadi pemimpin yang mampu memberdayakan para pegawai dengan cara: melibatkan para pegawai untuk memberikan sumbangan pemikiran dalam
mengambil
keputusan-keputusan
yang
strategis
dan
memberikan kepercayaan penuh kepada para pegawai dalam menangani tugas-tugas yang dipandang membutuhkan respon yang segera dan taktis. Langkah-langkah demikian diharapkan dapat menciptakan dan mendorong komitmen para pegawai mendukung keberhasilan pelaksanaan perubahan organisasi. d) Dimensi komitmen terhadap kepentingan publik dan perasaan iba (compassion)
menjadi
dimensi
yang
signifikan
dan
positif
mempengaruhi komitmen pegawai untuk berubah. Pemahaman dari hasil ini adalah bahwa PNS di lingkungan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta akan lebih tergerak untuk berkomitmen pada perubahan organisasi karena mereka telah memiliki dasar komitmen untuk kepentingan publik dan karena masing-masing pegawai
161
memiliki perasaan iba/belas kasih terhadap masyarakat ataupun kolega di lingkungan kerja mereka sehingga akan sangat tidak mengenakkan dan akan menimbulkan perasaan bersalah apabila mereka tidak termotivasi untuk berkomitmen pada perubahan ini. Hal ini dapat menjadi modal dasar bagi Pemda DIY dalam mengelola perubahan organisasi agar lebih mengedepankan sisi pendekatan yang humanis kepada pegawai. 2.
Peneliti Selanjutnya Untuk peneliti selanjutnya alangkah lebih baik apabila mengembangkan penelitian ini dengan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi komitmen pegawai untuk berubah, seperti: pelatihan, kepuasan kerja, keadilan dalam pekerjaan, kesiapan untuk perubahan, keterbukaan untuk berubah, dan prestasi kerja. Peneliti selanjutnya juga dapat menggunakan metoda lain dalam meneliti faktor lain yang dapat mempengaruhi komitmen pegawai untuk berubah, misalnya melalui wawancara mendalam terhadap responden, sehingga informasi yang diperoleh dapat lebih bervariasi dari pada angket yang jawabannya telah tersedia.
162