BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera Dalam
pelaksanaan
penggajian,
faktor
pengamanan
harus
diperhatikan sehingga hal-hal yang tidak diinginkan dapat dihindari. Oleh sebab itu pengawasan secara fisik dan administrasi harus diperhatikan. Sistem penggajian yang ditetapkan oleh perusahaan meliputi tahap-tahap mulai dari prosedur penerimaan pegawai, status kepegawaian, prosedur aktivitas jam lembur, dan prosedur penghitungan dan pembayaran gaji. Sistem penggajian pada RS. Omni Alam Sutera telah menggunakan komputer alat bantu.
1. Prosedur Penerimaan Pegawai a. Berdasarkan Man Power Planning yang dibuat pada akhir tahun sebelumnya, Pimpinan Direktorat atau bagian mengisi Formulir Permintaan Tenaga Kerja untuk realisasi kebutuhannya. Jika kebutuhan tersebut tidak sesuai dengan Man Power Planningnya, maka harus meminta persetujuan Direktur. b. Formulir Permintaan Tenaga Kerja yang telah diisi lengkap, dikirim ke Bagian Sumber Daya Manusia. Bagian Sumber Daya 76
77
Manusia akan melakukan seleksi terhadap calon-calon yang ada. Tes wawancara akan dilakukan oleh user dan bagian Sumber Daya Manusia. c. Tahap seleksi akhir yang akan diikuti oleh calon karyawan adalah medical check up, yang akan dilakukan oleh dokter perusahaan. Calon yang telah lulus semua tahap seleksi, akan diproses akhir oleh Sumber Daya Manusia, meliputi hak dan kewajiban calon tersebut. d. Dalam penerimaan tenaga kerja Bagian SDM akan berkonsultasi lebih dahulu kepada Kepala Bagian yang bersangkutan sebelum pemenuhan tenaga kerja tersebut dipenuhi.
2. Status Kepegawaian Berdasarkan status, karyawan dibagi atas dua kelompok sebagai berikut : a. Karyawan tetap, adalah, karyawan yang telah memenuhi syaratsyarat yang telah ditentukan, diterima, dipekerjakan dan terikat hubungan kerja dengan perusahaan yang tidak terbatas waktunya dengan menerima upah menurut waktu 1 (satu) bulan. b. Karyawan kontrak, adalah pekerja yang terikat pada hubungan kerja dengan perusahaan secara terbatas menurut dasar kontrak
78
(perjanjian kerja tertulis) untuk jangka waktu tertentu dengan menerima upah sesuai perjanjian Untuk gaji yang diterima karyawan yang ditempatkan akan disesuaikan dengan : a. Latar belakang pendidikan b. Pengalaman bekerja c. Tanggung jawab yang diberikan Besarnya gaji dan posisi akan tertulis dikontrak kerja sesuai kesepakatan bersama. Tapi terkadang gaji yang diberikan tidak sesuai dengan pendidikan melainkan pengalaman yang ada.
3. Prosedur Pencatatan Waktu Kerja Lembur Kerja
lembur
merupakan
pekerjaan
yang
dilakukan
untuk
menyelesaikan pekerjaan yang sangat mendesak dan tidak dapat diselesaikan pada hari dan jam kerja yang telah ditentukan. Sistem Lembur dengan ketentuan sebagai berikut : a. Yang diberikan tunjangan Karyawan yang mendapat upah lembur adalah karyawan dengan pangkat di bawah Supervisor atau jabatan Kepala Bagian yang melaksanakan tugas melebihi jam tertentu. b. Prosedur pelaksanaan kerja Lembur
79
Prosedur yang harus dilakukan karyawan yang melakukan kerja lembur sebagai berikut : -
BSDM menerima Surat Tugas Kerja Lembur (STKL) dari masing-masing
departemen
yang
sudah
disetujui
oleh
manajernya paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya. -
Memeriksa kebenaran data yang ada dalam STKL, dengan cara mengecek jadwal kerja dan absensi.
-
Pembayaran uang lembur dilakukan bersamaan dengan pembayaran gaji
-
Pengelompokan jam lembur ke dalam kelompok perkalian jam lembur, sebagai berikut : • Lembur pada hari istirahat / libur Jam 1 s/d 7
= 2 x upah sejam
Jam ke 8
= 3 x upah sejam
Jam ke 9 dst
= 4 x upah sejam
• Lembur pada hari kerja normal Jam 1
= 1.5 x upah sejam
Jam ke 2 dst
= 2 x upah sejam
• Lembur pada hari libur yang jatuh pada hari kerja pendek Jam ke 1 s/d ke 3.5
= 2 x upah sejam
Jam ke 4.5
= 3 x upah sejam
Jam ke 5.5 dst
= 4 x upah sejam
80
Tabel 5.1 Tabel Perhitungan Upah Lembur Dasar perhitungan upah lembur per jam sebagai berikut : 1 / 173 x total perkalian jam lembur dengan faktor x gaji gross per bulan Sumber : Departemen Tenaga Kerja Tahun 2007
c. Pembayaran tunjangan lembur : Tunjangan upah lembur dibayarkan pada tanggal 25 (duapuluh lima) setiap bulannya dan beban pajak ditanggung sepenuhnya oleh karyawan. 4. Prosedur Perhitungan Gaji Data penting dalam hal prosedur adalah data absensi karyawan, data absen tersebut dibutuhkan untuk perhitungan gaji karyawan, proses abseni ini diperusahaan system computer, data absensi ini sangat berpengaruh terhadap perhitungan lembur yang sangat mempengaruhi besarnya gaji yang diterima oleh karyawan tiap bulannya.
Table 5.2 Table Perhitungan Gaji Perhitungan
gaji
karyawan
RS.
Omni
Alam
Sutera
dapat
dideskripsikan sebagai berikut :
GAJI = (UPAH POKOK + TUNJANGAN + UPAH LEMBUR + PENGHASILAN TAMBAHAN LAIN) - POTONGAN Sumber : RS. Omni Alam Sutera
81
Unsur yang terkandung dalam gaji adalah sebagai berikut : 1. Penghasilan bruto a. Gaji pokok dan tunjangan (gross) b. Uang lembur c. Penghasilan tambahan lain (insentif)
2. Potongan a. Potongan iuran Jamsostek (2%) b. Potongan lain, pinjaman, dll c. Pajak penghasilan sebesar 5% (sesuai dengan undangundangan pajak penghasilan)
Prosedur perhitungan gaji karyawan RS. Omni Alam Sutera dimulai dengan pengiputan data absen, lembur, insentif dan menghitung potongan-potongan berdasarkan data bulan lalu oleh bagian payroll (penggajian). Data absensi dikumpulkan tanggal 15 setiap bulannya. Selain itu bagian Database juga menginput perubahan-perubahan pada master karyawan. Hasil dari proses penginputan data tersebut diatas adalah berupa Laporan Rekapitulasi Gaji dan Lembur Bulanan. Kemudian laporan tersebut dikirimkan ke manager operasional dan diserahkan kepada
82
bagian keuangan lalu proses penggajian dijalankan. Hasil dari proses perhitungan gaji tersebut adalah data transfer bank. Setelah selesai seluruh prosesnya, rekapan dokumen yang dihasilkan dari proses gaji tersebut diberikan kepada Departement Akuntansi untuk proses secara akuntansi dan dibuatkan voucher payable dan cheque oleh bagian keuangan yang akan ditandatangani oleh direktur. Setelah itu, data transfer dikirim ke Bank OCBC NISP oleh bagian Finance untuk pembayaran gaji karyawan. Pembayaran gaji karyawan pada RS. Omni Alam Sutera dilakukan melalui 2 cara yaitu transfer dan cash (pembayaran cash hanya untuk karyawan baru yang belum mempunyai rekening). Dimana apabila pembayaran gaji melalui transfer maka bagian Finance melakukan transfer ke rekening masing-masing karyawan. Dan apabila pembayaran dilakukan secara cash maka karyawan menerima penghasilannya tunai secara langsung di tangan pada saat pembayaran gaji melalui kasir bersamaan dengan slip gaji kemudian karyawan menandatanganinya sebagai tanda terima pembayaran gaji. Dalam slip gaji terdapat nama karyawan, data gaji pokok, tunjangantunjangan, upah lembur, jamsostek, jumlah potongan-potongan dan jumlah gaji yang diterima karyawan. Pembayaran gaji pada seluruh karyawan dilakukan RS. Omni Alam Sutera dilakukan setiap tanggal 25 bulan berjalan. Karyawan yang masuk tanggal 14, maka
83
pembayaran gaji akan dirapel pada bulan berikutnya. Apabila pembayaran gaji jatuh pada hari libur maka pembayaran gaji akan dimajukan pada hari kerja terdekat. Periode penggajian RS. Omni Alam Sutera adalah tanggal 1 s/d 30/31 (Absensi s/d tgl 14 tapi gaji dibayarkan s/d tgl 30/31).
B. Pelaksanaan Sistem Penggajian Banyak perusahaan mengembangkan struktur gaji yang didasarkan atas tafsiran sendiri mengenai balas jasa yang layak atas pekerjaan. Padahal masalah gaji adalah masalah yang kompleks, menyangkut salah satu bidang yang paling peka karena hasilnya adalah perbandingan antara satu orang dengan yang lain. Karena dalam setiap perusahaan atau pabrik tenaga kerja merupakan faktor yang sangat penting, sebab tanpa adanya tenaga kerja maka perusahaan tidak akan dapat memulai usahanya. Para pekerja menjalankan tugas dan mendapatkan gaji sebagai balas jasa atas tenaga yang diberikan. Bila gaji ini dirasakan tidak memuaskan, maka akibatnya
adalah
persaingan
dan
perselisihan.
Perjuangan
untuk
mendapatkan kenaikan gaji seringkali memperlihatkan sikap manusia yang paling buruk. Sebetulnya sulit untuk menentukan gaji yang pasti untuk setiap jabatan, karena penilaian pekerjaan bukan merupakan ilmu pasti, sebab hal ini berhubungan dengan penilaian manusia. Walaupun tidak tahu secara
84
pasti berapa gaji seharusnya untuk suatu jabatan, tetapi perusahaan haruslah menetapkan gaji bagi para karyawan dengan memberikan Pelatihan, Pendidikan dan Penilaian Prestasi. Dengan demikian kinerja dari karyawan dapat dilihat Penilaian Prestasi Kerjanya. Penilaian prestasi kerja berpedoman kepada ketentuan yang ditetapkan oleh perusahaan. Untuk karyawan tertentu yang tidak menggunakan pedoman penilaian yang ditetapkan perusahaan maka akan menggunakan penilaian prestasi kerja.
C. Pengendalian Internal Sistem Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera Pengendalian umum merupakan pengendalian secara keseluruhan pada perusahaan terhadap pemrosesan data. 1. Pengendalian Internal Sistem Pengendalian Internal atas sistem penggajian di RS Omni Alam Sutera Departemen-departemen yang terkait dalam prosedur penggajian pada RS.
Omni
Alam
Sutera
adalah
bagian
database
yang
bertanggungjawab atas proses penginputan karyawan baru, bagian payroll bertanggungjawab atas penginputan data absensi dan lembur karyawan sampai pada proses perhitungan gaji dan bagian finance yang bertanggungjawab atas pembayaran gaji karyawan.
85
Proses penerimaan karyawan menjadi tanggung jawab Bagian Kepegawaian. Bagian ini bertanggungjawab atas seleksi penerimaan karyawan baru yang sesuai dengan kebutuhan bagian yang terkait. Semua data yang berkaitan dengan karyawan dimasukan kedalam database karyawan yang terdapat dalam file master karyawan yang nantinya dipergunakan untuk perhitungan gaji karyawan. Bagian ini bertanggungjawab terhadap laporan kehadiran karyawan yang digunakan dalam perhitungan gaji dan juga perubahan-perubahan yang ada pada master karyawan. Proses perhitungan gaji karyawan menjadi tanggungjawab Bagian Payroll. Bagian ini bertanggungjawab atas perhitungan tunjangantunjangan, potongan-potongan, upah lembur karyawan dan juga pembuatan slip gaji karyawan. Bagian Database dan Payroll bertanggungjawab kepada Manajer SDM. Proses pembayaran gaji karyawan menjadi tanggungjawab bagian Keuangan. Bagian ini bertugas membuat cek yang akan diotorisasi oleh direktur dan mengirimkan data transfer ke bank. Sedangkan yang bertanggungjawab melakukan pencatatan atas transaksi pembayaran gaji adalah bagian accounting.
2. Pengendalian Dokumen yang berhubungan dengan Penggajian Karyawan
86
Dokumen-dokumen yang dibutuhkan dan dihasilkan dalam proses penggajian disimpan oleh bagian payroll dan diarsipkan berdasarkan jenis dokumen. Setiap kelompok disusun sesuai dengan tanggal dan waktu pencetakan dokumen gaji karyawan untuk memudahkan dalam melakukan pengecekan terhadap dokumen yang hilang dan rusak. Dokumen-dokumen tersebut juga disimpan ditempat khusus yang hanya dapat diakses oleh karyawan yang berwenang. Sedangkan rekapan dokumen yang dihasilkan dari proses penggajian disimpan oleh bagian finance dan digunakan untuk melakukan pembayaran gaji melalui bank dan untuk membuat laporan keuangan perusahaan.
D. Pengendalian Internal Atas Penggajian 1. Internal Control Questionnaires (ICQ) No. 1. 2. 3. 4. 5 6. 7. 8. 9.
Pertanyaan Sistem kontrol/pengawasan terhadap pekerja yang dilakukan oleh atasan apakah sudah sesuai ? Pemimpin menentukan apa yang harus dikerjakan ? Lingkungan tempat Anda bekerja selama ini mendukung atau tidak ? Perubahan sistem lama ke sistem yang baru membawa perubahan yang baik ? Pemberian pakaian dinas membuat bangga dan nyaman dalam bekerja ? Adanya penghargaan atas prestasi membuat kerja lebih baik ? Gaji yang diperoleh sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan ? Apakah Anda mendapat bonus atas suatu kinerja yang telah dicapai karyawan ? Apakah Anda mendapatkan jaminan sosial selama bekerja diperusahaan ini ?
YA TIDAK BOBOT √
1
√
1
√
1
√
1
√
1
√
√
0
√
0
√
0 1
87
10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28.
Apakah ditempat Anda bekerja terdapat departemen HRD? Apakah setiap karyawan pada perusahaan Anda memiliki catatan mengenai data diri karyawan yang lengkap? Apakah pencatatan waktu kerja diperusahaan Anda menggunakan time clock? Apakah jam kerja, jam makan dan jam kerja diawasi dengan baik? Apakah terdapat catatan hasil kerja dengan baik? Apakah dalam Persiapan penggajian total jam kerja pegawai disetujui oleh staf tertentu? Apakah dalam penambahan waktu kerja terlebih dahulu disetujui oleh atasan yang berwenang? Apakah pengumpulan data gaji/upah perincian masingmasing perhitungan diperiksa kembali oleh pegawai lain? (staf HRD) Apakah dibuat tanda terima gaji? Apakah setiap karyawan yang akan menerima gaji dimintai tanda tangan? Apakah perusahaan memberikan tunjangan kepada Anda? Apakah gaji yang diberikan sesuai dengan UMK kabupaten Tangerang? Apakah perusahaan memberikan tunjangan dan gaji dilihat dari jabatan? Apakah bagian administrasi terpisah dengan bagian lain dalam melakukan pembayaran gaji pada seluruh bagian karyawan? Apakah bagian administrasi menghitung gaji dengan benar tiap Anda menerima pembayaran gaji? Apakah pembayaran gaji Anda pada seluruh karyawan dibayarkan secara transfer? Apakah setiap jam lembur karyawan dilakukan dengan pengawasan yang baik? Apakah ada kebijakan atau sanksi terhadap karyawan yang melakukan tindakan yang menyimpang terhadap perusahaan? Apakah ada tindak lanjut atas karyawan yang mangkir?
√
1
√
1 √
0
√
1
√
1
√
1 √
0
√
1
√
0 √
0
√
1
√
1
√
1
√
1
√
1
√
1
√
1
√
1
√
1
Berdasarkan ICQ tersebut dengan skala Guttman untuk jawaban “Ya” memiliki nilai 1 atau “Y=1” dan untuk jawaban “Tidak” memiliki nilai 0 atau “T=0”. Total jawaban pada bagian medis dan non medis adalah: “Ya”
88
= 22 dan “Tidak”= 6 jadi berdasarkan data tersebut maka tingkat efektifitas pada kinerja yaitu : (22:28) x 100% = 79% (dari yang diharapkan 100%) Batas kriteria : Tidak efektif = 0 - 50 % Efektif
= 51 – 100 %
Penilaian Internal Control Questionnaires : Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil data ICQ tersebut maka skor yang didapat dapat pada bagian medis dan non medis berada pada angka 79% yang artinya tingkat Produktivitas terhadap kinerja RS. Omni Alam Sutera dinyatakan telah efektif dikarenakan berada pada batas kriteria efektif. Karena pada perusahaan adanya pemisahan tugas yang baik, kesesuaian perhitungan jumlah gaji, jumlah jam kerja karyawan dan jam lembur karyawan yang telah diawasi, pemberian tunjangan kepada karyawan, terdapat kelengkapan data diri mengenai karyawan, pencatatan jam kerja, jam makan dan hasil kerja sudah berjalan dengan efektif. Namun dari perhitungan ICQ tersebut terdapat skor 21% maksudnya
89
adalah pada perusahaan, pendapatan bonus, dan tunjangan tidak dibayarkan karena terdapat perbedaan jabatan antara staff dan manager, sedangkan pembayaran bonus hanya diterima oleh bagian marketing, jika target tercapai. 2.
Deskripsi Objek Penelitian Tabel 5.3 Deskripsi Objek Penelitian Jenis Kelamin Pria Wanita Umur 20-29 30-40 > 40 Pendidikan Terakhir SLTA Diploma 1 Diploma 3 S1 S2 Lama Bekerja < 1 tahun 1-4 tahun > 4 tahun Status perkawinan Lajang Menikah
NONMEDIS
MEDIS
Jumlah
Prosentase
19 11
8 12
27 23
54% 46%
13 14 3
5 12 3
18 26 6
36% 52% 12%
5 1 7 15 2
3 0 13 3 1
8 1 20 18 3
16% 2% 40% 36% 6%
8 18 4
3 13 4
11 31 8
22% 62% 16%
10 20
7 13
17 33
34% 66%
Dari data yang diperoleh diatas dapat diketahui karakteristik demografi dari responden (tabel 5.3). Berdasarkan tabel tersebut, terlihat bahwa
90
sebagian besar responden adalah pria, yaitu sebanyak 27 orang(54,0 %), sedangkan responden perempuan adalah sebanyak 23 0rang (46,0 %). Dilihat dari usia yang telah dikelompokan, maka hasil yang didapatkan menunjukan bahwa responden terkecil adalah berusia antara 21 tahun sampai dengan 29 tahun, dengan total sebanyak 18 orang (36%). Diikuti dengan responden yang berusia lebih dari 30 sampai dengan 40 tahun sebanyak 26 orang (52%), dan disusul dengan responden yang berusia lebih dari 40 tahun adalah sebanyak 6 orang (12%). Adapun responden terbesar adalah yang berusia antara 30 sampai dengan 40 tahun, dengan total sebanyak 26 orang (52%). Setelah dilihat dari usia responden, maka dapat diperkirakan tingkat pendidikan terakhir responden, dimana hasilnya menunjukan bahwa tingkat pendidikan terakhir S1 sebanyak 18 orang (36%) dan S2, yaitu sebesar 3 orang (6%), kemudian diikuti dengan D3, sebesar 20 orang (40%) kemudian D1, sebesar 1 orang (2%), setelah itu responden tingkat pendidikan SMU sebanyak 8 orang (16%), dan yang paling terkecil adalah responden yang memiliki tingkat pendidikan D1 yaitu sebanyak 1 orang (2%). Dilihat dari tingkat lama bekerja, maka responden yang paling lama bekerja < 4, sebanyak 8 orang (16%) kemudian diikuti dengan lama
91
bekerja selama 1 tahun sampai dengan 4 tahun sebanyak 31 orang (62%) kemudian tingkat lama bekerja selama > 1 tahun sebanyak 11 orang (22%). Dilihat dari tingkat status pernikahan, maka responden yang sudah menikah sebanyak 33 orang (66%), kemudian diikuti dengan responden yang belum menikah, sebanyak 17 orang (34%). Instrumentasi dan Pengumpulan Data Di dalam penelitian ini, pengambilan data dilakukan dengan cara studi lapangan, atau data primer (primary data), yang didapatkan melalui teknik kuesioner kepada responden karyawan bagian medis dan non medis. Tujuan pembuatan kuesioner ini adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dari responden. Kuesioner ini bersifat tertutup, dimana jawabannya sudah tersedia, kecuali untuk data demografik yang diisi langsung oleh responden. Bentuk kuesioner terdiri dari dua halaman, yang harus diisi oleh responden sesuai dengan intruksi yang sudah tersedia didalam kuesioner tersebut. Selama didalam pengisian, penulis juga ikut serta mendampingi secara langsung guna memberi penjelasan apabila terdapat hal- hal yang tidak dimengerti oleh responden. Untuk
92
mencegah hilangnya kuesioner, maka responden diminta diisi secara langsung dan langsung juga dikembalikan kepada penulis setelah pengisian kuesioner. Untuk memudahkan para responden didalam pengisian data, maka kuesioner yang diberikan dirancang dengan menggunakan metode skala Guttman, yaitu skala yang terdiri dari dua point, yang isinya hanya Ya dan Tidak.