BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Organisasi Majalah ELLE Indonesia berada dalam naungan PT. Trinaya Tirta Media, dimana PT.Trinaya Tirta Media merupakan salah satu perusahaan media cetak yang ada di Indonesia. PT. Trinaya Tirta Media hadir pertamakali pada tanggal 5 Juli 2007. Saat ini PT. Trinaya Tirta Media membawahi beberapa majalah, antara lain: 1.
ELLE
2. ELLE Decoration 3. Kartini 4. Kartika 5. Marie Claire 6. Girlfriend 7. OK! 8. Working Mother 9. Annisa
3
PT. Trinaya Tirta Media dibentuk oleh Willy Tuapattinaya dan Eric Tuapattinaya selaku CEO dan Deputy CEO/ Publisher PT.Trinaya Media pada 5 Juli 2007. Berfokus kepada majalah woman fashion, beauty, lifestyle, PT. Trinaya Tirta Media menghadirkan beberapa majalah yang dapat memberikan inspirasi bagi wanita Indonesia. Dikarenakan penulis melakukan kerja praktek di salah satu majalah dari PT. Trinaya Tirta Media, yaitu ELLE Indonesia, maka penulis akan menjelaskan mengenai majalah ELLE Indonesia saja. ELLE Indonesia hadir untuk pertamakalinya di Indonesia pada April 2008. ELLE Indonesia sendiri merupakan majalah wanita yang berfokus kepada fashion, beauty, lifestyle. ELLE Indonesia beralamatkan di Grand Wijaya Center, Jl. Wijaya II No. E16-17, Jakarta 12160. Memiliki tagline “The World’s Number One Style Magazine” membuat majalah ELLE selalu berusaha untuk menampilkan stylefashion terbaik dan terkini untuk menjadi inspirasi bagi wanita Indonesia. Kebanyakan kegiatan yang dilakukan di ELLE Indonesia adalah dibidang editorial, dimana kegiatan tersebut menulis artikel untuk dimuat dalam majalah ELLE sendiri. Akan tetapi, kegiatan yang dilakukan tidak seputar itu saja, karena ELLE sendiri juga sering menjalin hubungan
4
dengan media atau brand lain, menjadi media partner di berbagai acara atau di berbagai produk, dan sebagainya. Dengan semua kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh orangorang dimajalah ELLE, diharapkan ELLE selalu memberikan yang terbaik bagi wanita-wanita di Indonesia serta menjadi insipirasi dalam bergaya dan menjadikan ELLE sebagai majalah fashion yang memiliki citra yang baik dimata masyarakat terutama wanita di Indonesia. 4.1.2 Struktur Organisasi
Gambar: 4. 1 Strukur Org. ELLE
5
Gambar: 4.2 Logo ELLE Indonesia
4.1.3 Job Description Saat ini, pekerjaan yang dilakukan penulis di majalah ELLE IndonesIa adalah sebagai writer di bagian beauty and health dan juga salah satu admin social media (Twitter dan Facebook) ELLE Indonesia. Untuk bagian beauty and health hal-hal yang dilakukan penulis diantaranya: 1. Membuat tulisan sesuai tema yang akan diangkat dimajalah. 2. Melakukan kegiatan media gathering atau media invitation. 3. Mengkontak orang-orang dari brand lain terkait pekerjaan yang penulis lakukan. Misalnya menghubungi orang dari Estee Lauder terkait produk yang akan ditampilkan di majalah ELLE Indonesia. 4. Merangkum press release yang diberikan dari brand lain untuk kemudian dimuat dimajalah di edisi yang akan diterbitkan. Selain itu penulis juga merangkap sebagai salah satu admin di media sosial ELLE Indonesia, dimana penulis yang menghandle Twitter
6
dan Facebook majalah ELLE Indonesia. Kegiatan yang dilakukan penulis di media sosial Twitter dan Facebook diantaranya: 1. Memberikan infomasi terkini mengenai majalah ELLE Indonesia. 2. Membantu brand lain untuk mempromosikan event atau produknya melalui Twitter dan Facebook ELLE Indonesia, dimana ELLE Indonesia sendiri menjadi media partner brand tersebut. 3. Memberikan informasi mengenai kuis-kuis yang diselenggarakan oleh majalah ELLE Indonesia. 4. Menjalin kerjasama dengan perusahaan atau brand lain yang nantinya di informasikan di media sosial ELLE Indonesia. Kegiatan-kegiatan diatas merupakan kegiatan yang dilakukan penulis selama melakukan kerja praktek di majalah ELLE Indonesia dan dapat membantu penulis untuk penyusunan skripsi ini. Berkaitan dengan judul skripsi penulis, kegiatan yang penulis lakukan di media sosial seperti Twitter dan Facebook diharapkan dapat memberikan penulis gambaran akan citra majalah ELLE Indonesia.
4.1.4 Visi dan Misi Untuk dapat menjadi majalah woman fashion pilihan, ELLE Indonesia sendiri memiliki visi dan misi. Visi ELLE Indonesia adalah:
7
1. Agar wanita mendapatkan informasi mengenai trend fashion, beauty, lifestyle terbaru. 2. Agar wanita memiliki gaya ber -busana yang baik.
Sedangkan Misi ELLE Indonesia adalah: 1. Memberikan ulasan serta referensi mengenai trend fashion, beauty and lifestyle terkini dan selengkap mungkin. 2. Menghadirkan ELLE Spin Off, dimana ELLE Spin Off merupakan bagian dari majalah ELLE yang dijual terpisah. ELLE Spin Off terbagi menjadi: 1. ELLE Mom and Kids. Majalah ELLE yang memiliki segmen mengenai ibu dan anak. 2. ELLE Shopping. Berisi pilihan produk serta tempat belanja bagi wanita. 3. ELLE Collections. Berisi koleksi-koleksi fashion terkini yang dapat menjadi inspirasi kaum wanita dalam berpakaian.
8
4. ELLE Man. Majalah ELLE yang dikhususkan untuk pria. Berisi mengenai issue-issue dan fashion terkini untuk pria. ELLE Man juga dapat digunakan sebagai panduan berbusana bagi kaum pria. 5. ELLE Beauty Book. Berisi mengenai tips-tips kecantikan yang diperuntukan oleh wanita.
4.2 Uji Validitas Untuk mengetahui ke validitasan data, penulis menyebarkan kuesioner berjumlah 90 kepada mahasiswi Binusian jurusan Marketing Communication. Dimana target penulis adalah Binusian 2013, 2014, dan 2015. Penulis menggunakan penghitungan dengan SPSS 20 untuk mengetahui apakah data yang dimiliki penulis valid atau tidak. Berdasarkan presesi yang diambil 10% (0,1) maka R table nya adalah 0, 2072. Dan untuk mengetahaui data valid atau tidak apabila R hitung > R table. Berikut tabel hasil penelitan dari variabel X dan Y berdasarkan SPSS 20 dan keterangannya: Item-Total Statistics
9
Scale Mean
Scale
Corrected
Cronbach's
if Item
Variance if
Item-Total
Alpha if Item
Deleted
Item Deleted
Correlation
Deleted
pertanyaan 1
24.92
15.488
.709
.843
pertanyaan 2
25.21
16.820
.668
.847
pertanyaan 3
24.60
17.254
.686
.846
pertanyaan 4
24.63
17.313
.695
.846
pertanyaan 5
25.11
17.403
.504
.867
pertanyaan 6
25.01
17.382
.584
.857
pertanyaan 7
24.69
18.082
.583
.857
pertanyaan 8
24.78
17.815
.590
.856
Tabel: 4.1 Uji Validitas Variabel X Pada variabel X dapat dilihat dikolom Corrected Item-Total Correlation bahwa angka-angka tersebut telah melebihi 0, 2072 yang berarti R hitung > R table, artinya angka-angka yang terdapat pada variabel X adalah valid. Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance
Corrected
Cronbach's
Item Deleted
if Item
Item-Total
Alpha if Item
Deleted
Correlation
Deleted
pertanyaan 9
24.70
17.471
.607
.854
pertanyaan 10
25.19
16.964
.605
.854
pertanyaan 11
25.23
16.833
.702
.844
pertanyaan 12
24.96
17.638
.592
.856
pertanyaan 13
25.12
16.693
.634
.851
pertanyaan 14
25.20
16.746
.641
.850
pertanyaan 15
25.02
17.573
.563
.859
pertanyaan 16
25.01
17.427
.633
.851
Tabel: 4.2 Uji Validitas Variabel Y
10
Sedangkan untuk variabel Y dapat dilihat bahwa R hitung > R table, dimana angka-angka pada kololom Corrected Item-Total Correlation telah melebihi dari 0, 2072 dan dengan begitu dapat dinyatakan data yang dimiliki adalah valid. 4.3 Uji Reliabilitas Setelah mengetahui ke validitasan data, maka setelah itu harus melihat apakah data yang dipunya reliabel atau tidak. Berdasarkan rumus Cronbach Alpha serta penghitungan dengan SPSS 20, berikut hasilnya:
Reliability Statistics Cronbach's
N of
Alpha
Items
.869
8
Tabel: 4.3 Uji Reliabilitas Variabel X Pada kolom Cronbach’s Alpha angka menunjukan untuk reliabilitas variabel X adalah 0,869. Artinya 0,869 > 0,6 dan sesuai ketentuan yang telah penulis cantumkan pada Bab 3 bahwa data adalah realiabel apabila angka melebihi
dari 0,6 maka data yang penulis miliki untuk variabel X adalah
reliabel.
Reliability Statistics
11
Cronbach's
N of
Alpha
Items
.869
8
Tabel: 4.4 Uji Reliabilitas Variabel Y Sedangkan untuk variabel Y, angka pada kolom Cronbach’s Alpha adalah 0,869 yang artinya 0,869 > 0,6 dan berarti data penulis untuk variabel Y adalah reliabel.
4.4 Uji Normalitas Setelah data yang dimiliki telah valid dan reliabel, maka selanjutnya yang harus dilihat adalah normalitas data. Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak Dalam uji normalitas ini peneleti menggunakan Kolmogorov-Smirnov Goodness of Fit. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi nilai dalam sampel sesuai dengan distribusi teoritis, misalnya normalitas data. Berdasarkan penghitungan dengan menggunakan SPSS 20 berikut adalah hasil normalitas datanya: One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test totalX N Normal Parameters
90 a,b
Mean
28.42
12
Std.
4.695
Deviation Most Extreme Differences
Absolute
.120
Positive
.086
Negative
-.120
Kolmogorov-Smirnov Z
1.143
Asymp. Sig. (2-tailed)
.147
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Tabel: 4.5 Uji Normalitas Variabel X Untuk melihat data berdistribusi normal dapat dilihat pada Asymp. Sig (2-tailed). Pada variabel X angka menunjukan 0,147 dimana 0, 147 > 0,1 maka dapat dinyatakan bahwa data pada variabel X telah berdistribusi normal
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Totally N
90 Mean
Normal Parametersa,b Std. Deviation Most Extreme Differences
28.63 4.691
Absolute
.102
Positive
.102
Negative
-.065
Kolmogorov-Smirnov Z
.969
Asymp. Sig. (2-tailed)
.304
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Tabel: 4.6 Uji Normalitas Variabel Y
13
Pada variabel Y untuk melihat data berdistribusi normal atau tidak dapat dilihat pada Asymp. Sig (2-tailed). Pada variabel Y angka menunjukan 0,304 dimana 0, 304 > 0,1 maka dapat dinyatakan bahwa data pada variabel Y telah berdistribusi normal.
4.5 Analisis Data 4.5.1 Data Demografis Pada saat penyeberan kuesioner yang penulis lakukukan, penulis memiliki syarat dalam menyebarkan kuesioner tersebut. Syaratnya adalah mahasiswi Bina Nusantara jurusan Marketing Communication Binusian 2013, 2014 dan 2015 serta jurusan apa yang sedang dipelajari atau yang ingin dipelajari nanti. Dengan menggunakan SPSS 20 berikut penyebaran 90 kuesioner yang telah penulis lakukan: Binusian (Angkatan): 2013, 2014, 2015. Statistics Binusian Valid
90
N Missing
0
Tabel: 4.7 Tabel Statistic Binusian
14
Binusian Frequency Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
2013
38
42.2
42.2
42.2
2014
30
33.3
33.3
75.6
2015
22
24.4
24.4
100.0
Total
90
100.0
100.0
Valid
Tabel: 4.8 Tabel Frekuensi Binusian
Gambar: 4.2 Histogram Binusian
Dapat dilihat presentasenya bahwa yang telah mengisi kuesioner ini: -
Binusian 2013: 42,2 %
-
Binusian 2014: 33, 3 %
-
Binusian 2015: 24, 4 %
Sedangkan untuk peminatan/ jurusan: Public Relations dan Broadcasting.
15
Statistics Jurusan Valid
90
N Missing
0
Tabel: 4.9 Tabel Statistik Jurusan ( Peminatan )
Jurusan Frequency Percen t Public
Valid
Cumulativ
Percent
e Percent
69
76.7
76.7
76.7
Broadcasting
21
23.3
23.3
100.0
Total
90
100.0
100.0
Relations Valid
Tabel: 4.10 Tabel Jurusan ( Peminatan )
Gambar: 4.3 Histogram Jurusan ( Peminatan )
16
Sedangkan untuk pemintan/ jurusan presentasenya adalah: o Public Relations
: 76, 7%
o Broadcasting
: 23, 3%
Maka dari itu dapat diketehaui bahwa Binusian yang paling banyak mengisi kuesioner ini adalah Binusian 2013 dengan total presentase 42, 2% dan responden sebanyak 38 mahasiswi dan pemintan yang paling banyak dipilih adalah Public Relation dengan total presentase 76, 7% dan responden sebanyak 69 mahasiswi.
4.5.2 Korelasi Apabila data yang dimiliki telah valid, realiabel, dan berdisribusi normal, maka setelah itu harus melihat korelasi dari data itu sendiri. Korelasi digunakan untuk melihat hubungan dari variabel X ke variabel Y. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan korelasi dengan teknik Pearson Product Moment, dimana teknik ini digunakan untuk menguji suatu hipotesis hubungan. Penulis menggunakan SPSS 20 dalam menghitung korelasi dengan teknik Pearson Product Moment, hasilnya adalah:
17
Correlations totalX
Totally
Pearson 1 .753** Total Correlation X Sig. (2-tailed) .000 N 90 90 Pearson .753** 1 Totall Correlation y Sig. (2-tailed) .000 N 90 90 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Tabel: 4.11 Uji Korelasi Total X dan Total Y Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa total X dan total Y dari Pearson Correlation sebesar 0, 753, dan setelah dicocokan dengan tabel koefisien korelasi dimana nilai sebesar 0, 753 berada di interval koefisien antara 0,60 – 0,7599 sehingga tingkat hubungan korelasi yang dimiliki adalah kuat. Berdasarkan hipotesis: H01: Tidak ada hubungan antara penggunaan media sosial terhadap pembentukan citra majalah ELLE dikalangan mahasiswi Universitas Bina Nusantara. Ha1: Terdapat hubungan antara penggunaan media sosial terhadap pembentukan citra majalah ELLE dikalangan mahasiswi Universitas Bina Nusantara. Maka, dapat dikatakan H01 ditolak dan Ha1 diterima dikarenakan nilai pada Sig. (2 tailed) < 0, 1, yang artinya terdapat hubungan penggunaan media sosial terhadap pembentukan citra majalah ELLE dikalangan mahasiswi Universitas Bina Nusantara.
18
4.5.3 Koefisien Determinasi Pada tabel dibawah ini, koefisien determinasi bertujuan untuk dapat melihat suatu hubungan dan pengaruh dari variabel X ke variabel Y. Model Summary Model
1
R .753a
R Square
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate
.568
.563
3.103
a. Predictors: (Constant), totalX Tabel: 4.12 Uji Koefisien Determinasi
Pada kolom R terdapat nilai sebesar 0,753 yang berarti hubungan antara variabel X ke variabel Y adalah kuat. Dan untuk melihat pengaruh dari variabel X ke variabel Y dapat melihat pada kolom R Square, dimana terdapat nilai sebesar 56, 8% yang berarti X (Media Sosial) mempengaruhi Y (Citra) sebesar 56, 8% dan sisanya sebesar 43, 2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.
4.5.4 Regresi
19
Pada regresi, peneliti menggunakan regresi linear sederhana, dan berdasarakan pengihutungan dengan menggunakan SPSS 20 adalah: Coefficientsa Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
Std. Error
7.237
2.018
.753
.070
T
Sig.
Beta 3.587
.001
10.747
.000
1 totalX
.753
a. Dependent Variable: totally Tabel: 4.13 Uji Regresi dan Uji T Diketahui bahwa persamaan regresi sederhana adalah Y’= a + bx, dimana apabila dilihat pada tabel di atas: a= angka konstan dari Unstandardized Coefficients yang dalam penelitain adalah 7, 237. Angka ini merupakan angka konstan yang mempunyai arti: jika tidak ada nilai media sosial pada majalah ELLE maka nilai citra adalah 7, 237. b= angka koefisien regresi sebesar 0, 753. Angka tersebut mempunyai arti: bahwa setiap penambahan 1 media sosial pada majalah ELLE maka citra akan meningkat sebesar 0, 753. Sehingga persamaan regresinya menjadi Y= 7,237 + 0, 753x.
20
4.5.5 Uji t Coefficientsa Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
Std. Error
7.237
2.018
.753
.070
T
Sig.
Beta 3.587
.001
10.747
.000
1 totalX
.753
a. Dependent Variable: totally Tabel: 4.15 Regresi dan Uji T Bisa dilihat hasil yang didapat menunjukan bahwa: a. Nilai t hitung yang didapat adalah 10, 747 dimana nilai ini > dari t table (1, 662). b. Nilai pada sig yang didapat adalah 0, 000 dimana nilai ini < 0,1. Berdasarkan hipotesis: H02: Tidak ada pengaruh antara penggunaan media sosial terhadap pembentukan citra majalah ELLE dikalangan mahasiswi Universitas Bina Nusantara. Ha2: Terdapat pengaruh antara penggunaan media sosial terhadap pembentukan citra majalah ELLE dikalangan mahasiswi Universitas Bina Nusantara. Maka dapat dikatakan karena nilai t hitung > t table dan nilai pada sig < 0,1 maka H02 ditolak dan Ha2 diterima. Hal ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang sigfikan antara media sosial terhadap pembentukan citra majalah ELLE dikalangan mahasiswi Universitas Bina Nusantara.
21
4.6 Interpretasi Data Setelah melakukan penelitian disertai dengan penghitungan melalui SPSS 20 data yang dimiliki oleh penulis adalah valid dan juga reliabel. Dari 16 pertanyaan dalam dua variabel X dan Y, angka-angka pada kolom Corrected Item-Total Correlation telah melebihi dari 0, 2072 dan pada kolom Cronbach Alpha dikedua variable yaitu X dan Y angka-angka menunjukan 0, 869 > 0,6 dimana sebuah data dinyatakan dikatakan reliabel apabila diatas 0, 6. Dari segi korelasinya juga kuat yang berarti ada hubungan antara media sosial dalam dalam membnetuk citra majalah ELLE dikalangan mahasiswi Bina Nusantara. Dengan begitu ELLE harus mempertahankan citranya sedemikian rupa atau meningkatkan lagi citranya sehingga menjadi lebih baik lagi dari pada saat ini. Dan untuk meningkatkan citra melalui media sosial, ELLE harus lebih kreatif lagi dalam menggunakan media sosial sehingga nantinya citra yang terbentuk menjadi lebih positif.