BAB ll TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Motivasi 2.1.1 Definisi motivasi Menurut Lai (2011), motivasi adalah suatu perilaku yang menggerakan manusia untuk bertindak atau tidak bertindak, perilaku tersebut dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor seperti minat dan kepercayaan. Menurut Carlton dan Winsler (1998), saat lahir manusia dibekali dengan sebuah semangat dan rasa ingin tahu tentang dunia mereka yang muncul dari dalam diri sendiri, rasa ingin tahu yang berkembang sejak dini ini umumnya diberi nama motivasi. Masa kanak-kanak sangatlah penting untuk membangun motivasi yang kuat dan berguna seumur hidup (Carlton & Winsler, 1998). Seiring berjalannya waktu umumnya saat mencapai masa sekolah rasa ingin tahu yang ada dalam diri manusia mulai menghilang atau digantikan dengan motivasi yang berasal dari ketertarikan dan pembelajaran dengan hal eksternal (Carlton & Winsler, 1998). Motivasi dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan mental yang mendorong manusia untuk melakukan suatu hal tertentu yang mendorong mereka untuk bertindak atau melakukan sesuatu dan mengeluarkan usaha untuk mencapai hasil yang diinginkan (Celikoz, 2010). Perbedaan paling mendasar yang membedakan individu yang termotivasi dengan individu yang tidak termotivasi adalah (1) memiliki keseriusan, minat, dan memperhatikan sesuatu, (2) antusias dalam melakukan suatu kegiatan dan meluangkan waktu mereka untuk menjalankan tugas tersebut, dan (3) konsentrasi dengan tugas yang ada,
1
siap menghadapi masalah yang muncul dan menunjukan determinasi untuk memperoleh hasil yang diinginkan (Celikoz, 2010). Berdasarkan hasil tinjauan pustaka diatas maka, dapat disumpulkan bahwa motivasi adalah suatu dorongan yang dimiliki oleh manusia sejak lahir, perilaku untuk bertindak atau tidak bertindak dan rasa ingin tahu yang muncul sejak lahir. Pada awalnya dorongan tersebut hanya berasal dari dalam, namun seiring berjalannya waktu manusia mulai terpengaruhi dorongan dari luar. Motivasi sendiri dapat dibagi menjadi 2 macam berdasarkan sumber mereka berasal, dorongan yang berasal dari dalam diri sendiri dan dorongan yang berasal dari luar. Setiap manusia pada umumnya memiliki 2 macam dorongan tersebut pada diri mereka, hanya berbeda saja kekuatannya di setiap individu.
2.1.2 Jenis-jenis motivasi Deci dan Ryan (2000) menbedakan jenis motivasi ke dalam 2 kategori yaitu, ekstrinsik dan intrinsik. Kedua jenis motivasi tersebut dibedakan berdasarkan sumber mereka berasal, motivasi ekstrinsik merupakan dorongan yang berasal dari luar individu, sedangkan motivasi intrinsik merupakan dorongan yang berasal dari dalam diri individu.
2.1.2.1 Motivasi intrinsik Menurut Deci dan Ryan (1985), motivasi intrinsik terbentuk dari keinginan yang ada dalam diri manusia untuk mencari tantangan dan mencari kepuasan tanpa adanya pengaruh eksternal, reward, dan batasan dari luar. Saat termotivasi secara intrinsik manusia akan menjalankan suatu aktivitas dengan pilihan dan komitmen yang muncul dari dalam diri sendiri. Seorang pelajar yang
2
termotivasi secara intrinsik akan belajar karena adanya rasa ingin tahu, mencari kepuasan dan tantangan dalam belajar. Mereka tidak membutuhkan segala jenis reward, insentif dan faktor eksternal lain untuk menyelesaikan tugas yang sedang mereka jalankan. Menurut Weinberg dan Gould (dalam Wilson, 2008), motivasi intrinsik sendiri bersumber pada 3 hal yaitu knowledge, accomplishment, dan stimulation. Individu yang termotivasi pada knowledge akan memperoleh kepuasan saat mereka berhasil mempelajari hal baru, sebagai contoh seorang pelajar yang merasa puas karena berhasil menyelesaikan soal yang sulit. Individu yang termotivasi pada accomplishment akan memperoleh kepuasan saat mereka berhasil dalam menyelesaikan suatu tugas, sebagai contoh seorang atlet yang berhasil melampaui rekor tertinggi yang ada. Sedangkan individu yang termotivasi pada stimulation adalah mereka yang memperoleh kepuasan saat menjalankan aktivitas dan merasakan sensasi saat melakukan aktivitas tersebut, sebagai contoh seorang atlet yang termotivasi karena menikmati sensasi yang dirasakan saat berolahraga.
2.1.2.2 Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah sebuah properti intelektual manusia untuk memperoleh insentif, menjadi pusat perhatian dan keberhasilan menyelesaikan sesuatu dengan benar (Bhaduri & Kumar, 2011).
Individu yang termotivasi
ekstrinsik bertindak karena memperoleh dorongan yang bersifat eksternal (Ryan & Deci, 2000). Menurut Weinberg dan Gould (dalam Wilson, 2008) motivasi ekstrinsik sendiri bersumber pada 4 hal, yaitu integrated regulation, identified regulation,
3
introjected regulation dan external regulation. Integrated regulation terjadi pada individu yang melakukan aktivitas untuk kepentingan lain bagi kehidupannya dan mencari kepuasan dari aktivitas tersebut. Sebagai contoh, seseorang yang secara rutin melakukan olahraga dan diet bukan karena menikmati aktivitas tersebut tetapi untuk memperoleh kehidupan dan tubuh yang sehat. Identified regulation terjadi pada individu yang melakukan suatu aktivitas karena menganggap aktivitas tersebut berguna dan bermanfaat bagi mereka. Sebagai contoh seorang pelajar yang rajin belajar karena menganggap belajar sebagai cara yang paling efektif untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Introjected regulation terjadi pada individu yang melakukan suatu aktivitas karena adanya tekanan eksternal. Sebagai contoh seorang atlet yang termotivasi dan berusaha keras untuk memenangkan suatu pertandingan karena dengan menang dia akan memperoleh perhatian, pujian dan pengakuan dari berbagai pihak, sebaliknya apabila kalah atlet tersebut akan merasa malu dan kehilangan rasa percaya diri. External regulation terjadi apabila individu melakukan suatu aktivitas untuk memperoleh reward yang dapat diperoleh dari aktivitas tersebut. Sebagai contoh seorang karyawan yang bekerja dengan keras karena dengan bekerja keras dapat menaikan jabatan dan gaji yang diterima, dan atlet yang berpartisipasi untuk memperoleh hadiah yang disediakan.
2.2
Media sosial 2.2.1 Definisi media sosial Media sosial adalah penggabungan dari 2 kata yaitu media dan sosial, manusia adalah makhluk sosial yang memiliki kebutuhan dasar untuk berinteraksi dengan sesama dan media sosial adalah sarana atau perangkat
4
untuk berbagi informasi secara online (Safko & Brake, 2009). Seiring dengan berjalannya waktu dan berkembangnya teknologi media sosial menjadi semakin berkembang hampir seluruh informasi disampaikan secara online, informasi menjadi lebih cepat tersebar dan komunikasi jarak jauh lebih mudah dilakukan (Safko & Brake, 2009). Media sosial di zaman sekarang ini juga sudah menggantikan media tradisional, pemerintah, pedagang dan politikus mulai menyebarkan informasi dan mempromosikan diri melalui media sosial secara online (pewinternet, 2012). Media
sosial
adalah
sarana
komunikasi
online
yang
bertujuan
menghubungkan para pengguna untuk saling berbagi informasi, video, audio, foto dan lainnya (Boyd & Ellison, 2007). Sejak diperkenalkan, media sosial seperti MySpace, Facebook, Cyworld, dan Bebo telah menarik jutaan pengguna, banyak pengguna yang menjadikan media sosial sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari mereka (Boyd & Ellison, 2007). Media sosial dapat didefinisikan sebagai layanan yang memungkinkan pengguna untuk (1) membuat profil yang bersifat publik atau semi publik di dalam sistem yang ada, (2) membuat daftar teman dengan pengguna lain, dan (3) melihat daftar pengguna lain yang ada dalam sistem media sosial tersebut (Boyd & Ellison, 2007). Secara umum media sosial memiliki profile page dan daftar pertemanan, Profile page bersifat unik karena menjadi tempat bagi pengguna untuk memberikan gambaran diri mereka (Sunden, dalam Boyd & Ellison, 2007). Saat bergabung dengan media sosial pengguna akan diminta mengisi beberapa pertanyaan seperti usia, nama lengkap, alamat, hobi dan lainnya. Jawaban yang diberikan akan menghasilkan data diri untuk profile page mereka. Beberapa
5
media sosial juga menyarankan pengguna mereka untuk memasang foto. (boyd & Ellison, 2007). Berdasarkan tinjauan pustaka diatas dapat disimpulkan bahwa, media sosial adalah suatu teknologi modern yang memberikan sarana komunikasi secara online antar-individu. Selain memberikan pengguna sarana komunikasi dan berbagi informasi, media sosial juga memberikan peluang kepada pengguna mereka untuk menggambarkan diri mereka di dunia maya melalui fasilitas seperti profile page. Pengguna juga dapat menggunakan media sosial untuk mempromosikan diri atau berbisnis karena sekarang ini media sosial sudah menjadi hal yang umum.
2.2.2 Jenis-jenis media sosial Menurut Wiley (2010) media sosial dapat dikategorikan menjadi 15 kategori berdasarkan fungsi mereka namun terkadang fungsi dan fitur mereka dapat saling tumpang tindih satu sama lain: 1. Social Networking: social networking seperti Facebook dan Myspace memungkinkan pengguna mereka membuat profile page, menceritakan hobi kepada teman-teman mereka. Social networking memenuhi kebutuhan manusia untuk saling berkomunikasi, berbagi informasi dan ide-ide. 2. Publish: memberikan layanan menyimpan dan mempublikasikan tulisan, informasi, data dan percakapan melalui Wikia dan blogger.com untuk dapat dilihat oleh orang lain dan generasi berikut. 3. Photo Sharing: Flickr dan Photobucket adalah media sosial yang mengutamakan layanan menyimpan dan saling berbagi gambar, gambar dapat mengungkapkan suatu kejadian dengan lebih akurat dibandingkan
6
dengan kata-kata. Dengan berbagi foto dan gambar kita dapat dengan mudah menggali kembali emosi dan memori yang tersimpan. 4. Audio: iTunes dan Podbean adalah salah satu media sosial yang menyediakan layanan untuk mengunduh musik dan merekam suara. Audio adalah sarana penyampaian pesan yang lebih akurat dibandingkan tulisan, audio membebaskan imajinasi untuk menciptakan sendiri gambaran kejadian yang diceritakan sesuai dengan keinginan kita. 5. Video: Salah satu media yang paling efektif untuk menyampaikan informasi adalah video, dengan melihat isi dari video kita dapat dengan mudah menangkap informasi-informasi yang ada di dalam video tersebut. Salah satu website video yang sedang popular saat ini adalah Youtube dan Viddler. 6. Microblogging: Microblogging yang sekarang ini lebih dikenal dengan nama Twitter pada awalnya dipelopori oleh Tumblelogs. Microblogging adalah layanan pesan singkat dengan batasan 140 huruf. 7. Livecasting: Livecasting seperti Justin.tv dan Talkshoe adalah penyiaran video secara langsung yang dapat berisikan kegiatan sehari-hari, suatu acara tertentu dan event lain. 8. Virtual World: Virtual world seperti Twinity dan Kaneva adalah dunia online yang memungkinkan pengguna mereka untuk saling berinteraksi seperti di dunia nyata. 9. Gaming: Online game adalah komunitas online yang berkumpul untuk melakukan permainan di dunia maya. Online game memiliki pengguna yang cukup besar 17 juta orang bermain world of warcraft, beberapa media sosial seperti Facebook dan Friendster juga menyediakan web based game untuk pengguna mereka.
7
10. Productivity Applications: Productivity Applications adalah produk dan layanan yang bersifat online, yang menyediakan jasa seperti online survey, peer to peer download, dan file sharing. Media sosial yang dapat dikategorikan kedalam kategori ini adalah: BitTorrent dan SurveyMonkey 11. Aggregators: Aggregators seperti Reddit dan Digg adalah website yang mengumpulkan data secara online dan memberikan pengguna mereka fitur untuk memilih konten apa saja yang ingin mereka lihat. Data yang dikumpulkan dapat berupa video, berita, dan data-data bergantung dari jenis website Aggregators tersebut. 12. RSS: RSS adalah singkatan dari Rich Site Summary. Isi dari website dapat berubah setiap saat, dengan mendaftarkan diri di RSS seperti Atom dan FeedBurner kita dapat mengetahui apa saja update terbaru tanpa harus mengunjungi website dan blog tersebut. 13. Search: search engine seperti Google Search dan Yahoo!Search adalah fasilitas pencarian website yang diinginkan melalui kata kunci yang dimasukan oleh pengguna. 14. Mobile: AOL Mobile dan CallWave adalah aplikasi yang menghubungkan pengguna mereka melalui telepon genggam. 15. Interpersonal: Media interpersonal seperti Ichat dan Skype memfokuskan fasilitas untuk komunikasi dan keterhubungan antarpengguna.
2.2.3 Motivasi penggunaan media sosial Berdasarkan hasil penelitian dari Kim, Shim, dan Ahn (2011) motivasi penggunaan media sosial dapat dibedakan menjadi 2 kategori: motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Pada penggunaan yang didasari oleh motivasi intrinsik
8
media sosial digunakan untuk relieving stress dengan mengunjungi profile page dari teman mereka serta mencari tahu kabar terbaru dari teman untuk tidak merasa tertinggal dan recording one’s personal history dengan mencatat kejadian yang dialami sehari-hari kedalam media sosial (Kim, Shim, & Ahn 2011). Pada penggunaan yang didasari oleh motivasi ekstrinsik, situs media sosial digunakan untuk networking dengan mengutamakan fitur komunikasi yang disediakan dan collecting information yang menggunakan media sosial untuk mengumpulkan informasi (Kim, Shim, & Ahn, 2011). Collecting information adalah salah satu topik motivasi terpenting bagi pengguna untuk menggunakan media sosial (Kim, Shim, & Ahn, 2011). Para pengguna biasanya menuliskan info-info penting atau menarik di homepage mereka dalam bentuk foto, gambar dan informasi tertulis. Banyak pengguna yang membaca homepage pengguna lain untuk memperoleh informasi. Kim, Shim, dan Ahn (2011) menyebutkan bahwa banyak pengguna media sosial yang menyatakan apabila mereka tidak menggunakan media sosial secara rutin mereka akan merasa tertinggal informasi terkini tentang teman-teman mereka dan merasa terasingkan karena hampir semua teman-teman mereka adalah pengguna media sosial. Selain itu, menurut Kim, Shim, dan Ahn (2011), tujuan lain dari penggunaan media sosial adalah mencatat kejadian yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari melalui foto dan tulisan cerita ke dalam homepage. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan Kim, Shim, dan Ahn (2011), diperoleh bahwa pelajar wanita di usia belasan tahun merasa lebih nyaman menggunakan blog, foto, dan video untuk mengungkapkan perasaan mereka dibandingkan dengan menyimpan informasi melalui tulisan tangan. Mereka juga
9
menyatakan lebih mudah untuk melihat kembali foto-foto dan tulisan yang tersimpan secara online saat mereka inginkan. Menurut Kim, Shim, dan Ahn (2011) kemudahan untuk saling berbagi foto atau informasi adalah salah satu alasan mengapa media sosial menjadi populer. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan Kim, Shim, dan Ahn (2011), terlihat bahwa pelajar pria berusia yang memiliki hobi fotografi akan menyimpan foto mereka di media sosial karena lebih mudah untuk mengedit dan memperlihatkan hasil fotografi mereka kepada teman-teman dan keluarga mereka.
2.3
Twitter 2.3.1 Definisi Twitter Twitter merupakan real-time information network yang memungkinkan penggunanya untuk menikmati cerita, ide, pendapat dan informasi-informasi menarik (Marwick & Boyd, 2010). Fitur utama dari Twitter adalah tweet, yang berupa pesan berisi 140 huruf (O’Reily & Milstein, 2009). Pengguna dapat memulai menggunakan Twitter dengan melakukan follow dengan teman, artis dan berita terbaru yang menarik. Pengguna Twitter juga dapat berbisnis melalui Twitter, dengan menggunakan Twitter komunikasi dapat berjalan secara realtime dengan konsumen dan rekan bisnis (Comm, 2010). Pengguna dapat mengirim dan menerima pesan melalui bermacam-macam perangkat seperti PC, smartphone dan telepon seluler, yang memungkinkan Twitter digunakan oleh setiap orang (Twitter, 2012).
10
2.3.2 Perilaku dalam Twitter Menurut O’Reily dan Milstein, (2009) terdapat banyak istilah di dalam Twitter yang diciptakan oleh pengguna, seperti tweet dan @username. Pada awalnya Twitter tidak memiliki istilah tweet namun setelah 3 tahun berlalu Twitter menjadikan istilah tweet sebagai istilah resmi mereka (O’Reily & Milstein, 2009). Pada awalnya Twitter juga tidak memiliki cara untuk menujukan pesan kepada pengguna
lain,
sehingga
para
pengguna
Twitter
menggunakan
tanda
@username tujuan untuk menujukan pesan yang pada akhirnya cara tersebut menjadi cara resmi dalam menujukan pesan kepada seseorang (O’Reily & Milstein, 2009). Tweet adalah sistem penulisan pesan yang berada dalam Twitter yang dibatasi menjadi 140 huruf, Twitter mengikuti sistem SMS yang dibatasi oleh 160 huruf dan memotong 20 huruf untuk nama pengguna sehingga menyisakan 140 huruf untuk isi pesan (O’Reily & Milstein, 2009). Twitter juga akan mempersingkat URL yang kita masukan kedalam tweet secara otomatis. Apabila pesan melebihi 140 huruf disarankan untuk mempersingkat pesan dengan menghilangkan beberapa tanda baca, menggunakan singkatan yang masih dapat dibaca, dan menulis angka secara numerik bukan menuliskan angka dengan huruf (O’Reily & Milstein, 2009). Dengan menggunakan simbol @username di dalam tweet mereka pengguna dapat menujukan tweet tersebut kepada pengguna tertentu (O’Reily & Milstein, 2009). Pesan yang menggunakan @username dikategorikan menjadi @mention dan @reply, dengan menggunakan @username pesan dapat diartikan sebagai, ditujukan kepada pengguna tersebut dan membalas tweet dari pengguna tersebut (O’Reily & Milstein, 2009).
11
Fitur lain yang terdapat dalam Twitter adalah Retweet, yaitu mengulang kembali tweet dari pengguna lain yang dianggap menarik atau berisi informasi berguna. Dengan melakukan retweet kita akan mengulang pesan tersebut kepada follower kita sendiri (O’Reily & Milstein, 2009). Untuk melakukan retweet, pengguna cukup menekan tombol RT yang berada di bawah tweet orang lain. Terakhir, menurut O’Reily dan Milstein (2009), adalah Follow, yaitu perilaku mengikuti sebuah account Twitter, pengguna yang menjadi follower sebuah account akan mampu melihat setiap tulisan yang dilontarkan di dalam Twitter oleh account yang di-follow. Saat pengguna A menjadi follower pengguna B pengguna A akan menerima pesan setiap kali pengguna B melakukan update seperti tweet, sebaliknya juga berlaku apabila pengguna A di-follow pengguna C, pengguna C akan menerima pesan setiap kali A melakukan update.
2.4
Remaja 2.4.1 Definisi remaja Menurut Geldard, (2004) remaja adalah masa transisi dari kanak-kanak menuju dewasa. Geldard, (2004) menyatakan remaja akan menghadapi lima perubahan, yaitu biologis, kognitif, psikologis, sosial, dan norma. Saat mengalami perubahan biologis, produksi hormon akan meningkat yang menyebabkan terjadinya perubahan fisik dan organ seksual yang drastis dalam tubuh remaja (Colarusso dalam Geldard, 2004). Perubahan ini ditandai dengan berubahnya suara dan tumbuhnya bulu-bulu pada pria, dan menstruasi serta munculnya payudara pada wanita (Colarusso dalam Geldard, 2004). Remaja yang mengalami keterlambatan dalam perubahan fisik, dan remaja yang tidak dapat menerima perubahan yang terjadi pada tubuh mereka dapat mengalami
12
penurunan self-esteem dan stress (Colarusso dalam Geldard, 2004). Seiring berjalannya waktu, tepatnya pada usia sekitar 15-18 tahun remaja akan mulai dapat menerima perubahan fisik dan organ seksual yang terjadi, hal ini akan membentuk identitas sexual dalam diri remaja (Geldard, 2004). Saat perubahan biologis terjadi, remaja juga akan mengalami perubahan kognitif (Geldard, 2004). Remaja akan mengembangkan kemampuan untuk dapat berpikir secara abstrak, dengan menemukan cara menjalin relasi dengan sesama, menemukan cara baru untuk memproses informasi dan berpikir secara kreatif dan kritis (Geldard, 2004). Dalam hubungan antarrelasi, remaja mulai dapat memahami dan mencoba melihat dari persepsi orang lain (Geldard, 2004). Selain dapat memahami hubungan antarrelasi, Geldard (2004) menambahkan, remaja dapat memproses informasi dengan lebih efektif dan berpikir secara kreatif dan kritis seperti mampu mengambil keputusan sendiri, membedakan jenis-jenis masalah, dan menyelasikan masalah menggunakan cara mereka sendiri. Seiring berjalannya perubahan biologis dan kognitif remaja akan mengalami perubahan psikologis (Geldard, 2004). Perubahan fisik dan pola pikir remaja yang disebabkan kedua hal diatas akan menyebabkan remaja menjadi sosok yang sedang mencari identitas mereka bukan lagi seorang yang berada di masa kanak-kanak tetapi belum juga menjadi orang dewasa (Geldard, 2004). Menurut Geldard (2004), dalam menghadapi perubahan secara sosial, seorang remaja harus mencari tempat mereka di lingkungan sosial yang baru. Remaja berusaha mencari tempat mereka di lingkungan sosial dan berusaha untuk menyesuaikan diri mereka untuk dapat diterima di lingkungan tersebut (Geldard, 2004). Untuk dapat diterima remaja akan berusaha untuk memenuhi
13
ekspektasi yang ada lingkungan sosial tersebut seperti dari orang tua dan teman, ekspektasi berasal dari asumsi bahwa remaja sudah menjadi sosok yang mandiri (Geldard, 2004). Perkembangan pola pikir remaja akan menyebabkan terjadinya perubahan moral dan spiritual pada diri remaja, remaja tidak lagi bertindak karena rasa takut atau atau persetujuan dari pihak lain seperti anak-anak (Geldard, 2004). Remaja tidak lagi mengikuti kepercayaan spiritual mereka karena pengaruh orang tua dan guru, remaja akan mengembangkan sendiri kepercayaan spiritual mereka berdasarkan pengalaman dan kejadian yang mereka alami (Geldard, 2004 ).
2.4.2 Karakteristik perkembangan remaja Menurut Erikson (1968), ketika seorang anak masuk dalam masa remaja, orang tuanya akan merasa penasaran akan terjadinya perubahan yang cepat pada anak mereka di masa remaja seperti selera musik, penampilan fisik, pertemanan, hubungan romantis, hobi dan pengambilan keputusan. Remaja mulai menjauh dari orang tua mereka dan mulai membangkang dari orang tua, remaja sendiri mulai membutuhkan ruang pribadi untuk kehidupan mereka yang bebas
dari
gangguan
orang
tua,
hal
ini
sangatlah
penting
untuk
mengembangkan diri karena remaja harus memisahkan identitas diri mereka dengan orang tua untuk dapat menciptakan otonomi untuk memperoleh kedewasaan (Erikson, 1982). Menurut Erikson (dalam Campbell, 2000), remaja akan berusaha mencari jawaban di antara 2 sisi identity dan identity confusion. Identitas akan terbentuk dari hasil akumulasi pengalaman dari masa lalu dan masa kini. Masa remaja berisi penjelajahan untuk mencari jati diri dari bermacam-macam sosok yang ada
14
untuk dijadikan sebuah identitas yang baru, Walaupun pada umumnya setiap remaja berhasil menciptakan identitas mereka, kegagalan dalam membentuk identitas akan menghasilkan identity confusion dimana remaja gagal untuk menentukani peran, pekerjaan dan identitas seksual mereka. Remaja
adalah
masa
penting
untuk
membentuk
identitas
dan
menghindari identity confusion. Saat anak-anak mencapai remaja dan mulai terpisah dengan orang tua mereka, peer relation mulai bermain peran penting dalam kehidupan mereka (Brown, dalam Noona, 2008; Harris, dalam Noona, 2008) Waktu yang diluangkan bersama dengan teman akan meningkat saat masa remaja (Chikszentmihalyi & Larson dalam Noona, 2008) dan peer relation tidak hanya semakin sering terjadi tapi juga menjadi lebih jauh dari campur tangan orang dewasa (Berndt, dalam Noona, 2008; Hartup, dalam Noona, 2008:). Remaja menjadi lebih mengutamakan hubungan dengan teman seperti mencari rasa penerimaan, popularitas dan menjadikan teman mereka sebagai sumber utama untuk mencari saran dan kenyamanan (Fulgini & Eccles, dalam Noona, 2008; Gould & Mazzeo dalam Noona, 2008). Remaja banyak menerima pengalaman, ilmu dan perilaku baru dari interaksi dengan teman (Brown, dalam Noona, 2008; Newcomb & Hartup, dalam Noona, 2008; Bukowski & Parker, dalam Noona, 2008).
2.5
Kerangka berpikir Motivasi belajar adalah dorongan yang ada pada seseorang untuk
melakukan suatu kegiatan. Motivasi sangat berperan penting bagi remaja dalam usaha mencapai tujuan dan target yang diinginkan. Remaja yang memiliki motivasi intrinsik yang tinggi, cenderung menunjukkan semangat dan kegairahan dalam
15
menggunakan Twitter, mereka biasanya terlihat lebih aktif dalam menggunakan Twitter dan memiliki jumlah tweet yang banyak. Remaja yang lebih dipengaruhi oleh motivasi ekstrinsik akan melakukan aktivitas secukupnya saja di Twitter. Remaja yang memiliki motivasi ekstrinsik yang tinggi umumnya menggunakan Twitter bukan karena kenikmatan atau kepuasan, tetapi mereka mencari manfaat yang dapat diperoleh dari fasilitas yang ada di dalam Twitter. Aktivitas mereka di Twitter juga lebih sedikit dibandingkan remaja yang lebih dipengaruhi motivasi intrinsik seperti hanya melakukan tweet seperlunya dan hanya membalas pesan yang dianggap penting.
16