Modul ke:
Fakultas
MKCU www.mercubuana.ac.id
Program Studi
Psikologi
BAB IX KERJA SEBAGAI IBADAH Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H.
A. PENDAHULUAN KERJA SEBAGAI IBADAH ¾KERJA ?
¾IBADAH ?
B. ARTI KERJA SECARA UMUM ¾"Webster's Dictionary" : "kerja" sebagai usaha/ karya nyata baik secara fisik/mental yg dikerjakan oleh seseorang. Arti lainnya adalah 'pekerjaan atau sesuatu yang orang buat atau lakukan'. Kerja adalah kegiatan melakukan sesuatu untuk mencari nafkah. ¾John Stott : "Kerja : pengeluaran tenaga baik scr fisik/mental dlm pelayanan terhadap orang lain, yg membuahkan kepuasan bg si pekerja, manfaat bg masyarakat, dan kemuliaan bg Allah."
¾Hassan Shadily: kerja sebagai pengerahan tenaga (baik pekerjaan jasmani maupun rohani) yang dilakukan untuk menyelenggarakan proses produksi. Kerja adalah faktor penting sebab merupakan faktor produksi yang berpangkal pada manusia. ¾Kerja : sesuatu yg dilakukan dgn mengerahkan tenaga atau pikiran yg dpt menghasilkan uang atau materi, bahkan dpt memberikan kepuasan bg si pekerja, manfaat bg sesama dan kemuliaan bg Allah.
C. ARTI KERJA – KS PL ¾Kerja adalah sesuatu yang harus dipertanggungjawabkan kepada Allah Sang Pencipta. (Perintah) ¾Arti lainnya adalah kerja itu merupakan ibadah yang harus dilakukan di hadapan Allah. (Pelayanan)
¾Bekerja bukanlah suatu pilihan yang boleh dilakukan, boleh juga tidak. Kerja adalah suatu esensi dari manusia. Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk yang bekerja. ¾Ketika tinggal di Taman Eden, Adam dan Hawa ditugaskan Allah untuk bekerja, yakni mengusahakan dan memelihara Taman Eden. Kejadian 2:15 menerangkan dengan jelas bahwa Allah memberikan perintah untuk bekerja kepada manusia.
¾Kel 34:21 perintah , "Enam hari lamanya engkau bekerja, ttp pd hr yg ketujuh haruslah engkau berhenti, dan dlm musim membajak dan musim menuai haruslah engkau memelihara hari perhentian juga."
¾Allah tidak senang dengan kemalasan. Setiap orang harus memberikan sumbangan dalam menopang kehidupan keluarganya. ¾Amsal 6:6-8 memerintahkan kepada kita untuk mengamati dan belajar dari semut; semut bekerja keras untuk mengumpulkan makanan agar dapat hidup terus. Amsal 18:9 mengatakan, "Orang yang bermalas-malasan dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak." ¾Amsal 19:15 "Kemalasan mendatangkan tidur nyenyak, dan orang yang lamban akan menderita lapar"
D. ARTI KERJA – KS PB ¾Kerja adalah kegiatan yang mencakup segala sesuatu yang dilakukan di dalam kehidupan sehari-hari, untuk melangsungkan kehidupan, bukan hanya sekadar kerja dalam pengertian suatu usaha yang menghasilkan uang. ¾Kerja : bagian dari kehidupan dan karakter hidup manusia, yg hrs dilaksanakan. Kerja bukan merupakan suatu pilihan, tetapi keharusan. Kerja berkaitan dgn pelayanan atau melayani dan merupakan dimensi fundamental dari keberadaan manusia di dunia ini.
¾Disampaikan scr tegas dan keras: dalam 2 Tesalonika 3:7-10 yang berbunyi, "Sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu, dan tidak makan roti dengan percuma, tetapi kami berusaha berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban siapa pun di antara kamu ...: Jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan."
E. ARTI KERJA – KS PL DAN PB ¾Kerja adalah kegiatan yang mencakup segala sesuatu yang dilakukan di dalam kehidupan sehari-hari, untuk melangsungkan kehidupan, bukan hanya sekadar kerja dalam pengertian suatu usaha yang menghasilkan uang. Kerja adalah bagian dari kehidupan dan karakter hidup manusia, yang harus dilaksanakan. Kerja bukan merupakan suatu pilihan, tetapi keharusan. Kerja berkaitan dengan pelayanan atau melayani dan merupakan dimensi fundamental dari keberadaan manusia di dunia ini.
F. TUJUAN KERJA 1. Memuliakan Allah Allah memberikan pekerjaan kepada manusia utk dikerjakan dgn sebaik-baiknya dan bertanggung jawab. Melalui pekerjaan, mns diajarkan utk memuliakan Allah sbg pemberi pekerjaan. Hal ini mrpk bakti mns kpd Allah. Krn kerja : bakti/ibadah thd Allah, sekecil apa pun pekerjaan yg mns lakukan, hal itu mrp sumbangan csr tdk langsung bg terwujudnya tujuan Allah dgn umat mns. Jadi, pekerjaan apa pun yg mns lakukan adlh utk kemuliaan Allah (1Kor 10:31).
• Kerja adalah dasar penyerahan diri manusia kepada Tuhan supaya Ia dapat menjadikan manusia alat-alat untuk melakukan pekerjaanNya di dunia ini. Perlu diingat bahwa dalam pandangan Kristen tujuan kerja bukan untuk gengsi dan kehormatan. Namun, tujuannya adalah bagi kemuliaan Allah dan pelayanan kepada sesama.
2. Memenuhi Kebutuhan Materi Keluarga ¾Selama hidup di dalam dunia ini, manusia membutuhkan materi untuk melangsungkan kehidupannya. Salah satu tujuan manusia bekerja adalah utk memenuhi kebutuhan materi keluarga. ¾Sorg Kristen hrs memenuhi kebutuhan fisik keluarganya krn hal inilah yg membedakan kita dgn org yg tdk beriman. "Tetapi jika ada sorg yg tdk memeliharakan sanak-saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman" (1 Tim 5:8).
3. Kepuasan Fisik ¾Abraham Maslow: Salah satu kebutuhan yg paling esensi : aktualisasi diri, yaitu kerja dan karya manusia. Ketiadaan aktualisasi diri merupakan salah satu indikasi pemicu stres bagi manusia. ¾Upah atau gaji yg memadai dan kondisi kerja yg menyenangkan memang dpt memberikan kepuasan kerja. ¾Pengkhotbah 5:11, "Enak tidurnya orang yang bekerja, baik ia makan sedikit maupun banyak.”
TEORI KEBUTUHAN ABRAHAM MASLOW
• 1. Kebutuhan Fisiologis/Dasar: Sandang / pakaian, pangan / makanan, papan / rumah, dan kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya. • 2. Kebutuhan Keamanan/Safety: Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari teror, dan semacamnya. • 3. Kebutuhan Sosial/Love: Memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain-lain.
• 4. Kebutuhan Penghargaan Dalam kategori ini dibagi menjadi dua jenis, Eksternal dan Internal. • - Sub kategori eksternal meliputi : Pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya. - Sub kategori internal sudah lebih tinggi dari eskternal, pribadi tingkat ini tidak memerlukan pujian atau penghargaan dari orang lain untuk merasakan kepuasan dalam hidupnya.
• 5. Kebutuhan Aktualisasi Diri -Memusatkan diri pd realitas (reality-centered), yakni melihat sesuatu apa adanya dan mampu melihat persoalan secara jernih, bebas dari bias. - Memusatkan diri pd masalah (problem-centered), yakni melihat persoalan hidup sebagai sesuatu yang perlu dihadapi dan dipecahkan, bukan dihindari. - Spontanitas, menjalani kehidupan secara alami, mampu menjadi diri sendiri serta tidak berpurapura.
-Otonomi pribadi, memiliki rasa puas diri yang tinggi -Penerimaan terhadap diri dan orang lain. -Rasa humor yang ‘tidak agresif’ -Kerendahatian dan menghargai orang lain -Apresiasi yang segar, yakni melihat sesuatu dengan sudut pandang yang orisinil, berbeda dari kebanyakan orang. -Memiliki pengalaman spiritual yang disebut Peak experience (pengalaman mistik : merasa keluar dari dirinya sendiri, terbebas dari kungkungan tubuh kasarnya.
¾Upah atau gaji yg memadai dan kondisi kerja yg menyenangkan memang dpt memberikan kepuasan kerja. ¾Pengkhotbah 5:11, "Enak tidurnya orang yang bekerja, baik ia makan sedikit maupun banyak.” ¾Amsal 14:23 berbunyi demikian, "Dalam tiap jerih payah ada keuntungan.“ ¾Pengkhotbah 3:22, "Aku melihat bhw tdk ada yg lebih baik bg manusia drpd bergembira dlm pekerjaannya, sebab itu adalah bahagiannya."
¾Jadi melalui pekerjaan yang dilakukannya, manusia dapat menolong orang lain. ¾Lagi pula kebutuhan materi keluarga dapat tercukupi dengan bekerja. Tidak dapat disangkal bahwa kebutuhan keluarga dalam hal materi kian hari kian meningkat, dan untuk mencukupi kebutuhan tersebut manusia harus bekerja keras. ¾ Melalui kerja manusia belajar dan diajar untuk memuliakan Allah, dan kerja juga memberikan kepuasan psikis bagi manusia.
G. PENGERTIAN IBADAH ¾Kata "ibadah" berasal dari bahasa Arab, yang mempunyai akar kata yang sama dalam bahasa Ibrani "abodah" yang berarti "mengabdi". ¾Jadi, beribadah berarti mengabdi kepada Tuhan. ¾Terkadang kita juga pakai kata "berbakti" (bahasa Sansekerta), yang berarti berbuat bakti kepada Tuhan.
¾Bagi gereja, ibadah adalah pertemuan umat dengan Tuhan untuk memperingati perbuatan penyelamatan Allah dlm hidup dan karya Kristus. Memperingati mengandung arti menghadirkan atau mengaktualisasikan peristiwa yg pernah terjadi di masa lalu utk dialami kembali pd masa kini. ¾Peristiwa yg diaktualisasikan dlm ibadah: peristiwa kematian dan kebangkitan Yesus. Walaupun telah terjadi di waktu lalu namun kematian dan kebangkitan Kristus tetap aktual di masa kini. Sebab ketika umat mengaktualisasikan kematian dan kebangkitan Kristus, Tuhan berkenan hadir.
¾Jelas bahwa ibadah merupakan ungkapan syukur atau jawaban umat atas karya penyelamatan Allah dalam Kristus. ¾Ibadah bukan upaya umat untuk memperoleh atau menggapai keselamatan, melainkan sebagai jawaban umat atas keselamatan yang telah dikaruniakan Allah. ¾Karena itu pula pemahaman tentang ibadah tidak dapat dipisahkan dari pemahaman iman gereja. Ibadah merupakan cermin dari pemahaman iman gereja.
¾Dalam agama Katolik ibadah memiliki makna : a. Mengungkapkan cinta, kepercayaan dan harapan manusia dengan Tuhan. b. Mengungkapkan karya Tuhan yang menyelamatkan hidup manusia. c. Meningkatkan dan menjamin mutu hidup sebagai orang beriman. d. Menggairahkan iman dan kasih kepada Allah. e. Mengantar umat pd penghayatan iman yg benar. f. Untuk memperoleh buah-buah rohani.
H. KERJA SEBAGAI IBADAH ¾Di dunia ini ada org yg hidupnya tdk seimbang. Ada yg rajin bekerja tapi tdk suka beribadah dan ada org lain lagi yg sukanya hanya beribadah dan malas bekerja. ¾Ef 6:5-7:“Hai hamba2, taatilah tuanmu yg di dunia dgn takut dan gentar, dan dgn tulus hati, sama spt kamu taat kpd Kristus, jangan hanya di hadapan mrk saja utk menyenangkan hati org, ttp sbg hamba2 Kristus yg dgn segenap hati melakukan kehendak Allah, dan yg dgn rela menjalankan pelayanannya seperti org2 yg melayani Tuhan dan bukan manusia”.
¾Setiap orang adalah hamba Tuhan. Semuanya adalah hamba Tuhan asal semuanya melakukan pekerjaan masing-masing dengan kesadaran bahwa itu dilakukan sebagai orang-orang yang melayani Tuhan dan bukan manusia. ¾Karena semua itu dilakukan untuk Tuhan, dapatlah dikatakan bahwa kerja kita adalah ibadah kita. ¾Dengan demikian ibadah dan kerja adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan.
¾Karena kerja kita adalah ibadah maka tidak bekerja atau malas bekerja sama dengan tidak beribadah atau malas beribadah. ¾Bekerja tidak sungguh-sungguh sama dengan beribadah tidak sungguh-sungguh. Bekerja tidak jujur sama dengan beribadah tidak jujur. Menipu dalam bekerja sama dengan menipu dalam ibadah. ¾Dan semua itu adalah dosa di hadapan Tuhan. Perlu diingat, bahwa ibadahmu adalah kerjamu; kerjamu adalah ibadahmu.
Terima Kasih Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H.