BAB IV TAHAPAN PEMBUATAN FILM DOKUMENTER
A.
TREATMENT
TEMA Sentra Pembuatan Garam Rakyat
di Kecamatan Kaliori,
Kabupaten Rembang yang Terus Bertahan di Tengah Gempuran Garam Impor IDE Penjelasan tentang potret petani garam tradisional yang ada di Kabupaten Rembang dan penggambaran bagaimana mereka bisa tetap bertahan membuat garam tradisional di tengah gempuran garam impor. Menggunakan gaya
documenter
expository,
di
mana
filmmaker
memasukkan narasi yang dikombinasikan dengan serangkaian gambar yang bertujuan agar lebih deskriptif dan informatif. FILM STATEMENT Masyarakat maupun pemerintah hendaknya tahu bagaimana asal muasal garam yang selama ini kita pakai baik untuk konsumsi maupun produksi. Khususnya pemerintah, agar lebih memperhatikan bagaimana kondisi sentra industri garam trasional serta petani garam yang kondisinya semakin terhimpit dengan adanya kebijakan impor garam.
46
47
BAHAN DASAR Mengumpulkan data-data tertulis dari buku, dan internet, mengenai produksi garam rakyat yang ada di Kaliori. Selain itu juga melakukan observasi langsung ke sentra industri garam tradisional serta lahan garam untuk bertanya secara langsung kepada para petani garam tradisional dan juga pemilik industri garam. JUDUL Emas Putih di Tanah Kartini AUDIENS Masyarakat umum LOKASI Rembang RINGKASAN SAJIAN Indonesia dikenal dengan negara maritim, karena luasnya laut yang dimiliki negara ini. Sehingga bisa dibilang bahwa hasil dari laut merupakan andalan bagi masyarakat terutama mereka yang bertempat tinggal di pesisir pantai. Dan garam merupakan salah satu komoditi utama bagi masyarakat pesisir.
48
Garam sendiri merupakan salah satu bahan tambahan masakan yang penting. Garam dapat memberikan rasa asin pada makanan, sehingga masakan menjadi tidak hambar. Garam sendiri juga sering digunakan sebagai bahan pengawet makanan alami. Penggunaan garam sebagai bahan pengawet makanan alami dapat kita lihat pada proses pembuatan ikan asin dimana sebelum ikan dikemas dan dipasarkan ke berbagai daerah, ikan tersebut telah direndam dahulu dalam larutan garam baik sebelum
proses
pemasakan
maupun
ketika
proses
pemasakan.
Perendaman ikan di dalam air garam sebanyak dua kali akan membuat larutan garam lebih meresap ke dalam ikan sehingga ikan yang dihasilkan berasa asin. Saat ini masayarakat pada umumnya dan pemerintah pada khususnya masih banyak yang belum sadar dan mengetahui bahwa negeri yang seharusnya mampu memproduksi garam berlimpah, malah harus mendatangkan garam dari negara lain. Tak banyak dari mereka yang tahu bagaimana perjuangan para petani garam demi menghasilkan garam berkualitas yang dapat dijual dengan harga yang tinggi. Tak hanya para petani garam yang mendapat imbas dari kebijakan impor garam yang dilakukan pemerintah. Para pemilik perusahaan garam juga ikut dituntut bekerja lebih baik agar kualitas garam yang dihasilkan perusahaan tersebut mampu bersaing dengan garam impor yang sudah masuk ke pasaran.
49
STORY LINE Content
Opening act Film dibuka dengan penggambaran bagaimana penggunaan garam sehari-hari dan penggunaan garam bagi masyarakat pesisir. Shot-shot penting : 1. Penjual lotek 2. Pengrajin ikan asin 3. Garam di pasar 4. Petani garam di gudang
Sequence I Pada sequence ini akan menjelasakan tentang bagaimana para petani garam tradisional berusaha memproduksi garam yang berkualitas agar bisa bersaing dengan garam impor.
Shot-shot penting: 1. Matahari terbit 2. Kegiatan masyarakat pesisir 3. Suasana kota Rembang
50
4. Petani garam sedang memanen garam 5. Wawancara dengan Pak Rasiadi salah satu petani garam teladan
Sequence II Pada sequence ini akan berisikan tentang penjelesan dari pakar terkait kebijakan impor garam yang dilakukan pemerintah serta bagaimana dampaknya bagi para petani garam tradisional.
Shot-shot penting: 1. Baling-baling pengalir air 2. Petani mengeruk garam yang sudah jadi 3. Gudang berisi garam yang sudah dipak karung 4. Buruh mengangkut garam ke atas truk 5. Wawancara dengan Bu Yety Rochwulaningsih. 6. Kegiatan buruh di pabrik garam 7. Wawancara dengan Pak Rasiadi 8. Beberapa produk garam tradisional yang beredar di pasaran
51
Sequence III Pada sequence ini akan berisikan tentang program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) yang dicanangkan pemerintah untuk menekan angka impor garam.
Shot-shot penting: 1. Petani mengangkut garam hasil panen 2. Tulisan di depan kantor Dinas Kelautan dan Perikanan 3. Wawancara dengan Pak Pamudji dari Dinas Perikanan 4. Petani garam sedang mempersiapkan lahan garam 5. Alat-alat bantuan program PUGAR 6. Buruh pabrik sedang membersihkan garam 7. Petani garam berjalan menyusuri tambak garam 8. Petani garam sedang menyetor garam yang baru saja dipanen 9. Kegiatan di pabrik garam 10. Wawancara dengan Bu Yety Rochwulaningsih 11. Slide tentang data produksi garam nasional
52
Sequence IV Pada sequence ini akan berisikan tentang masalah yang dihadapi pemerintah terkait program PUGAR yang ada di beberapa daerah.
Shot-shot penting: 1. Wawancara dengan Bu Yety Rochwulaningsih 2. Gudang garam di Sumbawa yang menunjukkan garam berlimpah ruah 3. Kegiatan di pabrik garam 4. Wawancara dengan Pak Rasiadi 5. Petani memasukkan garam ke keranjang 6. Tambak garam yang berubah fungsi menjadi tambak ikan ●
Closing Pada sequence ini berisikan tentang harapan dan pesan petani garam tradisional yang diwakilkan oleh Pak Rasiadi kepada para pemerintah terkait kebijakan impor garam
Shot-shot penting: 1. Buruh mengangkut garam ke atas truk 2. Petani garam memanen garam
53
3. Garam yang ada di pasar tradisional 4. Papan penunjuk harga yang ada di pasar 5. Wawancara dengan Pak Rasiadi