BAB IV PENGARUH PENDIDIKAN GURU TERHADAP KREATIFITAS INOVASI MANAJEMEN PEMBELAJARAN MADRASAH DI MIN KEDUNGWUNI
A. Analisis Data Tentang Pendidikan Guru MIN Kedungwuni Setelah dikumpulkan dengan lengkap, maka selanjutnya adalah menganalisis data mengenai pendidikan guru MIN Kedungwuni (Variabel X). Langkah-langkah yang ditempuh adalah membuat deskriptif persentase sebagai berikut: 1. Analisis Pendahuluan a. Membuat patokan nilai Langkah pertama adalah peneliti membuat patokan nilai. Alasan patokan pembuatan nilai pada variabel X adalah untuk mengetahui pendidikan guru MIN Kedungwuni sehingga dapat diketahui
tingkat
pendidikan
yang dimiliki
oleh
guru MIN
Kedungwuni. Berikut adalah patokan nilai variabel X yang peneliti buat: Tabel 4.1 Patokan nilai variabel X No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pendidikan Tamat SMP / sederajat Tamat SMA / sederajat Tamat DII Tamat DIII Tamat S1 Tamat S2
Nilai 50 60 70 80 90 100 74
Kriteria Sangat Kurang Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik Istimewa
75
b. Membuat Deret Nilai Variabel X Berikut adalah tabel pendidikan guru MIN Kedungwuni: Tabel 4.2 Daftar Pendidikan Guru MIN Kedungwuni Tahun Pelajaran 2015/2016 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Nama Bahrun, S.Pd.I. Agung Nugroho, S.Pd. Musyawaroh, S.Ag. Ridlwan, S.Pd.I Ulis Dahnia, S.Pd.I Makmur Asari, S.Ag. Izmimmatul Kh., S.Pd.I. Efi Panda Banowati, S.Pd.I. Muhammad Ghufron, S.Pd.I. Fatimah, S.E. Moch. Andi Azis, S.Pd. Suminah, A.Ma. Masruroh, S.Ag Najah Umniyati, A.Md. Siti Zuhrotunnisa’, S.Pd. Uswatun Khasanah, S.Pd.I. M. Aaz Azro’i, S.Pd. Nur Alawiyah, A.Ma.Pd. Tutik Ningsih, S.Pd. Jumlah
Ijazah S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 DII S1 DIII S1 S1 S1 DII S1
Nilai 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 70 90 80 90 90 90 70 90 1660
Kriteria Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Cukup Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Cukup Baik Sangat Baik -
Berikut adalah nilai variabel X dimulai dari terkecil hingga terbesar: 70
70
80
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
Nilai terkecil = 70 Nilai terbesar = 90 ∑ X = 1660
90
76
c. Membuat Persentase Variabel X Berdasarkan tabel di atas maka dapat diketahui bahwa pendidikan guru MIN Kedungwuni tahun pelajaran 2015/2016 terbagi menjadi tiga yakni: Tabel 4.3 Klasifikasi Tingkat Pendidikan Guru MIN Kedungwuni Tahun Pelajaran 2015/2016 No Tingkat Pendidikan 1. DII 2. DIII 3. S1 Jumlah
Banyaknya 2 orang 1 orang 16 orang 19 orang
Persentase 10,53 % 5,26 % 84,21 % 100 %
Berdasarkan tabel di atas maka dapat dikatakan bahwa pendidikan guru MIN Kedungwuni tahun pelajaran 2015/2016 didominasi oleh lulusan S1 sebanyak 16 orang atau 84,21 %. 2. Analisis Lanjut Setelah diketahui dengan melihat klasifikasi pendidikan guru MIN Kedungwuni di atas maka dapat dikatakan bahwa pendidikan guru MIN Kedungwuni tahun pelajaran 2015/2016 dalam kategori sangat baik, hal ini ditunjukkan dari banyaknya tingkat pendidikan guru MIN Kedungwuni yakni didominasi oleh lulusan S1 sebanyak 16 orang atau 84,21 %, sedangkan lulusan DIII sebanyak 1 orang atau 5,26 % dan lulusan DII sebanyak 2 orang atau 10,53 %.
77
B. Analisis Data Tentang Kreatifitas Dan Inovasi Manajemen Pembelajaran Madrasah di MIN Kedungwuni Setelah dikumpulkan dengan lengkap, maka selanjutnya adalah menganalisis data mengenai hasil angket tentang kreatifitas dan inovasi manajemen pembelajaran madrasah di MIN Kedungwuni (Variabel Y). Langkah-langkah yang ditempuh adalah membuat deskriptif persentase sebagai berikut: 1. Analisis Pendahuluan a. Membuat Deret Nilai Variabel Y Berikut adalah nilai angket tentang kreatifitas dan inovasi manajemen pembelajaran madrasah di MIN Kedungwuni dari terkecil hingga terbesar: 95
95
96
96
98
99
100
100
100
101
101
102
102
102
103
104
105
105
101
Nilai terkecil = 95 Nilai terbesar 105 ∑ Y = 1905 b. Mencari nilai minimal angket dan nilai maksimal angket Nilai minimal angket = Jumlah Responden x Jumlah Pertanyaan x bobot nilai minimal Nilai minimal angket = 19 x 30 x 1 = 570
78
Nilai maksimal angket = Jumlah Responden x Jumlah Pertanyaan x bobot nilai maksimal Nilai maksimal angket = 19 x 30 x 4 = 2280 c. Mencari rentang data (R) dan interval data (i) untuk persentase 1) Mencari rentang data (R) Persentase minimal angket (r) = 30 % Persentase maksimal angket (t) = 100 % R = Persentase maksimal angket - Persentase minimal angket = 100 % – 30 % = 70 % 2) Mencari interval data (i) i= R K = 70 % 4 = 17,5 % d. Mencari rentang dan interval untuk nilai 1) Mencari rentang nilai (R) R = Nilai maksimal angket – Nilai minimal angket = 2280 – 570 = 1710
79
2) Mencari interval nilai (i) i=R K = 1710 4 = 427,5 Dengan demikian peneliti membuat tabel distribusi frekuensi dengan melihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Data (Variabel Y) No 1. 2. 3. 4.
Persentase 82,5 % ≤ 100 % 65 % ≤ 82,5 % 47,5 % ≤ 65 % 30 % ≤ 47,5 %
Nilai 1852,5 ≤ 2280 1425 ≤ 1852,5 997,5 ≤ 1425 570 ≤ 997,5
Kategori Sangat baik Baik Cukup Baik Kurang baik
2. Analisis dengan Rumus Deskriptif Persentase (DP) DP =
Nilai Angket Variabel Y x 100 % Nilai Maksimal Angket
= 1905 x 100 % 2280 = 83,55 % 3. Analisis Lanjut Setelah diketahui dengan melihat nilai persentase di tabel dapat disebutkan bahwa nilai persentase angket tentang kreatifitas dan inovasi manajemen pembelajaran madrasah di MIN Kedungwuni (Variabel Y) sebesar 83,55 % berada pada interval 82,5 % ≤ 100 % yang berarti berada pada kategori sangat baik. Jika dilihat dari jumlah nilai angket tentang
80
kreatifitas dan inovasi manajemen pembelajaran madrasah di MIN Kedungwuni (Variabel Y) sebesar 1905 berada dalam 1852,5 ≤ 2280 yang termasuk dalam kategori sangat baik. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kreatifitas dan inovasi manajemen pembelajaran madrasah di MIN Kedungwuni adalah sangat baik, artinya bahwa guru MIN Kedungwuni yang dijadikan responden dalam penelitian ini mampu mememuhi indikator yang diharapkan yakni mampu melaksanakan tugas dan fungsi guru secara umum dengan sangat baik, mampu menjalankan peran guru dalam manajemen pembelajaran dengan sangat baik dan mampu menerapkan kompetensi guru dalam manajemen pembelajaran dengan sangat baik.
C. Pengaruh pendidikan guru terhadap kreatifitas inovasi manajemen pembelajaran madrasah di MIN Kedungwuni Untuk menentukan apakah ada pengaruh pendidikan guru terhadap kreatifitas inovasi manajemen pembelajaran madrasah di MIN Kedungwuni, maka digunakan rumus regresi. Setelah dilakukan penyebaran kuesioner, kemudian dilakukan tabulasi, editing serta pengkodean dari jawaban responden. Untuk mempermudah memahami hasil penelitian ini, maka dalam penyajian hasil penelitian akan dibagi dalam beberapa topik bahasan. Sedangkan untuk mempermudah dan memperkecil tingkat kesalahan dalam perhitungan maka dilakukan perhitungan dengan menggunakan bantuan
81
program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 16. Adapun uraian hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Dasar pengambilan keputusan yang digunakan adalah melakukan uji signifikasi dengan menggunakan program SPSS versi 16. Pengujian validitas dapat dilihat pada tabel case processing summary: Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Y Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded Total
a
% 19
100.0
0
.0
19
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Dari hasil uji validitas di atas terlihat bahwa nilai prosentase kevalidan variabel Y adalah 100 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua item dalam pertanyaan Variabel X adalah valid. b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk memastikan instrumen tersebut menjadi alat ukur yang akurat. Reliabilitas menunjukkan seberapa jauh
82
pengukuran tersebut dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan kembali pada objek yang sama. Pengukuran ini menggunakan pengukuran reliabilitas dengan koefisiensi alpha melalui program SPSS. Dalam hal ini terdapat kaidah-kaidah pengambilan keputusan, yaitu: 1) Jika angka reliabilitas alpha > 0,6 maka item pertanyaan variable tersebut berstatus reliabel. 2) Jika angka reliabilitas alpha < 0,6 maka item pertanyaan variable tersebut berstatus tidak reliabel. Berdasarkan uji reliabilitas yang telah dilakukan terdapat nilai alpha sebagai berikut: Tabel 4.6 Alpha Cronbach’s Variabel Y Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .663
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .725
10
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai alpha untuk Variabel Y sebesar 0,663 > 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan Variabel Y tersebut reliabel.
83
2. Uji Statistik Deskriptif Berdasarkan hasil analisis deskriptif statistik, maka di dalam tabel berikut akan ditampilkan karakteristik sampel yang digunakan di dalam penelitian ini meliputi: jumlah sampel (N), rata-rata sampel (mean), nilai maksimum, nilai minimum serta standar deviasi bagi masing-masing variabel. Tabel 4.7 Deskripsi Variabel Penelitian
Descriptive Statistics N
Minimum Maximum
Statistic
Statistic
Statistic
Sum
Std. Deviation
Mean
Statistic Statistic Std. Error
Statistic
X
19
70
90
1660
87.37
1.499
6.534
Y
19
95
105
1905
100.26
.717
3.124
Valid N (listwise)
19
Tabel di atas menunjukkan data dalam penelitian ini berjumlah 19 orang. Di dalam penelitian ini terdapat satu variabel independen dan satu variabel dependen. Variabel independennya adalah pendidikan guru MIN Kedungwuni. Sedangkan variabel dependennya adalah kreatifitas dan inovasi manajemen pembelajaran madrasah di MIN Kedungwuni. Hasil olahan data di atas menunjukkan bahwa nilai minimal variabel X adalah 70 dengan nilai maksimum 90.Rata-rata (mean) variabel X adalah 87,37 dengan standar deviasi 6,534, yang berarti nilai rata-rata lebih besar daripada standar deviasi. Sehingga mengindikasikan hasil yang baik. Hal
84
tersebut
dikarenakan
standar
deviasi
merupakan
pencerminan
penyimpangan yang sangat tinggi, sehingga penyebaran data menunjukkan hasil yang normal. Dari hasil olahan data di atas menunjukkan bahwa nilai minimal variabel Y adalah 95 dengan nilai maksimum 105. Rata-rata (mean) variabel Y adalah 100,26 dengan standar deviasi 3,124, yang berarti nilai rata-rata lebih besar daripada standar deviasi. Sehingga mengindikasikan hasil yang baik. Hal tersebut dikarenakan standar deviasi merupakan pencerminan penyimpangan yang sangat tinggi, sehingga penyebaran data menunjukkan hasil yang normal. 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas data dilakukan untuk melihat bahwa suatu data terdistribusian dengan normal atau tidak untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai terdistribusi dengan normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah model yang mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Uji normalitas ini dapat dilihat dengan analisis grafik dan analisis statistik. Hasil uji normalitas dengan grafik dapat dilihat pada grafik Normal Probability Plots berikut ini :
85
Gambar 1 Normal Probability Plot Normal P-P Plot of Regressiom Standardized Residual
86
Berdasarkan gambar grafik Normal probability Plot tersebut diketahui bahwa titik-titik menyebar berhimpit di sekitar garis diagonal. Oleh karena itu hasil ini menunjukkan bahwa data terdistribusi dengan normal. Pengujian secara statistik untuk melihat normalitas data dibantu dengan menggunakan Uji KolmogorovSmirnov, nilai signifikansi harus di atas 5%. Hasil uji K – S dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.8 Uji Normalitas (Uji Kolmogorov-Smirnov) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test X N Normal Parameters
a
Most Extreme Differences
Y 19
19
Mean
87.37
100.26
Std. Deviation
6.534
3.124
Absolute
.499
.151
Positive
.344
.124
Negative
-.499
-.151
2.173
.657
.760
.782
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov Z pada variabel X sebesar 2,173 dengan Asymp Signifikansi (2-tailed) berada di atas level of significance 5% atau 0,05 yakni sebesar 0,760. Sedangkan nilai Kolmogorov-Smirnov Z pada variabel Y sebesar 0,657 dengan Asymp Signifikansi (2-tailed) berada
87
di atas level of significance 5% atau 0,05 yakni sebesar 0,782. Hal ini menunjukkan bahwa residual terdistribusi secara normal atau dengan kata lain regresi dengan variabel X dan variabel Y memenuhi uji normalitas. b. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan terhadap salah satu asumsi klasik yang mensyaratkan homokedastisitas. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola yang teratur, maka dapat diidentifikasikan terjadinya heterokedastisitas dan jika ada pola yang jelas serta titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka dapat dapat disimpulkan tidak terjadi heterokedastisitas. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi hal tersebut adalah dengan melihat grafik Scatter Plot seperti berikut ini: Gambar 2 Scatter Plot
88
Berdasarkan gambar grafik scatter plot tersebut, diketahui bahwa titik-titik menyebar di atas angka nol atau tidak membentuk pola yang jelas. Sehingga hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa data telah terjadi homokedastisitas atau dengan kata lain tidak terjadi heterokedastisitas. Pengujian heterokedastisitas dapat dilihat pula dengan uji Glejser untuk meregres nilai absolute residual terhadap variabel bebas. Sebagai pengertian dasar, residual adalah selisih antara nilai observasi dengan nilai prediksi dan absolut adalah nilai mutlaknya. Adanya heterokedastisitas berarti adanya variabel dalam model yang tidak sama (konstan). Maka, dengan asumsi: 1) Jika nilai sigifikan > 0,05 maka tidak mengalami gangguan heterokedastisitas. 2) Jika
nilai
sigifikan
<
0,05
maka
mengalami
heterokedastisitas. Dari uji statistik menggunakan SPSS didapatkan hasil:
gangguan
89
Tabel 4.9 Uji Glejser
Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Standardized Coefficients
Std. Error
154.050
48.239
-.665
.481
Y
Beta -.318
t
Sig.
3.193
.005
-1.383
.185
a. Dependent Variable: X Dari tabel di atas menunjukkan nilai signifikansi untuk variabel Y yakni 0,185. Hal ini menunjukkan nilai signifikansi untuk variabel bebas lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data tidak mengalami heterokedastisitas. 4. Uji Regresi Linier Sederhana Pengujian statistik yang digunakan adalah uji regresi linier dengan satu prediktor. Penggunaan alat analisis tersebut dikarenakan alat ini sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin mengetahui pengaruh pendidikan guru terhadap kreatifitas inovasi manajemen pembelajaran madrasah di MIN Kedungwuni. Sebagai variabel bebasnya adalah pendidikan guru MIN Kedungwuni sedangkan variabel terikatnya adalah kreatifitas dan inovasi manajemen pembelajaran madrasah di MIN Kedungwuni. Adapun hasil pengolahan data penulis sajikan sebagai berikut:
90
a. Analisis Korelasi Variabel Analisis ini bertujuan untuk mengetahui tingkat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam pengolahan data ini penulis menggunakan bantuan program SPSS versi 16. Berikut ini penulis sajikan hasil pengolahan data menggunakan program tersebut. Tabel 4.10 Hasil Analisis Tingkat Hubungan Variabel Correlations X X
Pearson Correlation
Y 1
Sig. (2-tailed) N Y
.318 .185
19
19
Pearson Correlation
.318
1
Sig. (2-tailed)
.185
N
19
19
Dari tabel di atas didapatkan tingkat hubungan/korelasi pendidikan guru terhadap kreatifitas inovasi manajemen pembelajaran madrasah di MIN Kedungwuni menggunakan korelasi Pearson sebesar 0,318. Karena batasan korelasi antara -1 s.d. 1, maka angka 0,318 termasuk dalam kategori korelasi yang cukup signifikan.
91
b. Analisis Uji F Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel dependen dan independen mempunyai pengaruh secara statistik. Hasil analisa menggunakan program SPSS versi 16 menghasilkan data sebagai berikut: Tabel 4.11 Nilai F berdasarkan Anova ANOVAb Sum of Squares
Model 1
Regression
df
Mean Square
77.708
1
77.708
Residual
690.713
17
40.630
Total
768.421
18
F
Sig.
1.913
.185a
a. Predictors: (Constant), Y b. Dependent Variable: X Dari tabel 16 tersebut diketahui bahwa nilai mean square adalah 77,708, sedangkan F tabel sebesar 0,000. Maka F hitung > F tabel, yaitu 1,913 > 0,000, dan nilai sign. 0.185, maka H o ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa variabel X (pendidikan guru MIN Kedungwuni) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Y (kreatifitas dan inovasi manajemen pembelajaran madrasah di MIN Kedungwuni), atau dengan kata lain: 1) Hipotesis
kerja
(H a)
yang
berbunyi:
“Pendidikan
guru
berpengaruh terhadap kreatifitas inovasi manajemen pembelajaran madrasah di MIN Kedungwuni” diterima.
92
2) Hipotesis nihil (H o) yang berbunyi: “Pendidikan guru tidak berpengaruh terhadap kreatifitas inovasi manajemen pembelajaran madrasah di MIN Kedungwuni” ditolak. c. Analisis Uji R 2 Uji R2 bertujuan untuk mengetahui kadar prosentase pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Untuk menguji R 2 penulis menggunakan program SPSS versi 16 untuk melakukan analisis regresi sehingga menghasilkan data berupa tabel model summary sebagai berikut: Tabel 4.12 Model Summary SPSS versi 16
Model Summaryb Model
R
1
.318a
R Square .501
Adjusted R Square .048
Std. Error of the Estimate 6.374
a. Predictors: (Constant), Y b. Dependent Variable: X Berdasarkan perhitungan dengan program SPSS versi 16 diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) yang ditunjukkan pada R Square yaitu 0,501 atau sebesar 50,1 %. Hal ini berarti bahwa pengaruh yang diberikan oleh variabel X terhadap variabel Y adalah sebesar 50,1 %, artinya bahwa pendidikan guru berpengaruh terhadap kreatifitas inovasi manajemen pembelajaran madrasah di MIN Kedungwuni dengan tingkat pengaruh sebesar 50,1 %.
93
d. Persamaan Regresi Linear Sederhana Untuk menyusun persamaan regresi linear sederhana, penulis menggunakan program SPSS versi 16 yang menghasilkan tabel koefisien sebagai berikut: Tabel 4.13 Tingkat Coefficents Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Standardized Coefficients
Std. Error
154.050
48.239
.665
.481
Y
Beta
t .318
Sig.
3.193
.005
1.383
.185
a. Dependent Variable: X
Berdasarkan angka dalam kolom B, pada constant = 154,050 dan pada kolom A = 0,665, maka dapat menghasilkan persamaan regresi: Y=a+bX Y = 0,665 + 154,050 X Keterangan: Y = kreatifitas dan inovasi manajemen pembelajaran madrasah di MIN Kedungwuni X = pendidikan guru MIN Kedungwuni
94
Dari persamaan regresi linier tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Jika variabel X (pendidikan guru MIN Kedungwuni) terjadi peningkatan maka akan meningkatkan variabel Y (kreatifitas dan inovasi manajemen pembelajaran madrasah di MIN Kedungwuni). Setiap terjadi kenaikan variabel X satu satuan akan diikuti dengan peningkatan variabel Y sebesar 154,050. 2. Jika variabel X (pendidikan guru MIN Kedungwuni) terjadi penurunan maka akan menurunkan variabel Y (kreatifitas dan inovasi manajemen pembelajaran madrasah di MIN Kedungwuni). Setiap terjadi penurunan variabel X satu satuan akan diikuti dengan penurupnan variabel Y sebesar 154,050. Pada persamaan tersebut di atas jelas terlihat bahwa secara matematis setiap peningkatan pada variabel X berakibat pada variabel Y. Hal ini berarti bahwa pengaruh yang diberikan oleh variabel X terhadap variabel Y adalah positif. Maka dapat dikatakan bahwa pendidikan guru berpengaruh terhadap kreatifitas inovasi manajemen pembelajaran madrasah di MIN Kedungwuni, artinya semakin tinggi pendidikan guru maka semakin tinggi pula kreatifitas dan inovasi manajemen pembelajaran madrasah di MIN Kedungwuni, sehingga hipotesis yang penulis ajukan dapat diterima kebenarannya.