Bab IV Pembahasan
BAB IV PEMBAHASAN
4.1. SIKLUS PEKERJAAN
Siklus pekerjaan yang dibuat adalah siklus pekerjaan per-zone dan siklus pekerjaan per-lantai. Siklus pekerjaan per-zone adalah urutan pekerjaan yang dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan dalam satu zone, dari persiapan hingga pengecoran serta pembongkaran. Siklus perlantai adalah urutan pekerjaan yang dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan dalam satu lantai dari persiapan hingga selesai pengecoran serta pembongkaran lantai.
Hubungan kegiatan Tabel 4.1 hubungan antar kegiatan No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Nama Kegiatan A B C D E F G H I J K L M N
Marking Pembesian kolom Pemasangan bekisting kolom Cor kolom Bongkar bekisting kolom Pasang bekisting balok/drop panel Pasang bekisting Pelat Pasang pembesian balok/drop panel Pasang pembesian pelat Cek balok/drop panel dan pelat Cor balok/drop panel dan pelat Bongkar bekisting balok/drop panel dan pelat Pasang reproping balok/drop panel dan pelat Bongkar reproping balok/drop panel dan pelat
Lama (jam) 2 4 4 2 4 17 18 17 14 3 4 18 18 18
Hari Mulai (HM) 1 1 1 1 2 2 2 3 4 6 6 19 19 27
Hari Selesai (HS) 1 1 1 1 2 3 4 5 5 6 6 21 21 29
Konstrain SS(2-3) = 2 SS(3-4) = 3 FS(4-5) = 0 FS(5-6) = 0 FS(5-7) = 0 SS(6-8) = 7 SS(7-9) = 10 FS(9-10) = 0 FS(10-11) = 0 FS(11-12) = 91 FS(11-13) = 91 FS(11-14) = 147
IV-1
Bab IV Pembahasan
IV-2
Bab IV Pembahasan
Dari siklus per-zone diatas dapat dilihat bahwa pekerjaan kolom dan pelat &balok dari pemasangan sampai pengecoran dalam satu zone diselesaikan dalam 6 hari, dimana pekerjaan kolom selesai pada hari ke-1, bekisting balok dan pelat mulai pada hari ke-2 dan selesai pada hari ke-5, sedangkan pembesian balok dan pelat dimulai pada hari ke-3 dan selesai pada hari ke-5 dan pada hari ke-6 dilakukan pengecekan dan pengecoran. Untuk pekerjaan pembongkaran dilakukan 13 hari setelah pengecoran, hal ini sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh pihak pemberi tugas. Khusus untuk pekerjaan kolom diselesaikan dalam satu hari dari pekerjaan pembesian, pemasangan bekisting dan pengecoran karena pekerjaan-pekerjaan tersebut dapat dilakukan secara irisan/overlaping tidak harus menunggu masingmasing pekerjaan selesai, ini dimaksudkan untuk menghemat waktu pekerjaan.
IV-3
Bab IV Pembahasan
IV-4
Bab IV Pembahasan
IV-5
Bab IV Pembahasan
IV-6
Bab IV Pembahasan
Siklus per-lantai Dari siklus per-lantai diatas dapat dilihat bahwa : •
Alternatif pertama dengan 2 zone (Gambar 4.2), pekerjaan dalam satu lantai diselesaikan dalam 7 hari, dimana pekerjaan bekisting balok dan pelat dimulai pada hari ke-2 dan selesai pada hari ke-6 dan pekerjaan pembesian balok dan pelat dimulai pada hari ke-3 dan selesai pada hari ke6. Pada alternatif pertama ini waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan pemasangan bekisting balok dan pelat adalah 28 jam.
•
Alternatif kedua dengan 3 zone (Gambar 4.3), pekerjaan dalam satu lantai diselesaikan dalam 8 hari, dimana pekerjaan bekisting balok dan pelat dimulai pada hari ke-2 dan selesai pada hari ke-7 dan pekerjaan pembesian balok dan pelat dimulai pada hari ke-3 dan selesai pada hari ke-7. Pada alternatif kedua ini waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan pemasangan bekisting balok dan pelat adalah 35 jam.
•
Alternatif ketiga dengan 3 zone (Gambar 4.4), pekerjaan dalam satu lantai diselesaikan dalam 9 hari, dimana pekerjaan bekisting balok dan pelat dimulai pada hari ke-2 dan selesai pada hari ke-8 dan pekerjaan pembesian balok dan pelat dimulai pada hari ke-3 dan selesai pada hari ke-8. Pada alternatif ketiga ini waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan pemasangan bekisting balok dan pelat adalah 42 jam.
IV-7
Bab IV Pembahasan
4.2. KEBUTUHAN TENAGA KERJA
Tenaga kerja di bagi menjadi 2 bagian yaitu tenaga horisontal untuk pekerjaan balok dan pelat dan tenaga vertikal untuk pekerjaan kolom. Dalam menentukan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, didasarkan pada standar produktivitas tenaga kerja, jam kerja, volume pekerjaan dan lama pengerjaan, dimana untuk pekerjaan horisontal lama pekerjaan disesuaikan dengan siklus pekerjaan per-lantai dimana tiap-tiap alternatif memiliki lama pengerjaan yang berbeda sedangkan untuk pekerjaan kolom lama pekerjaan disesuaikan dengan siklus pekerjaan per-zone dimana untuk tiap-tiap alternatif pengerjaan bekisting kolom memakan waktu satu hari. Volume pekerjaan yang dipakai yaitu untuk pekerjaan horisontal adalah volume bekisting dalam satu lantai, untuk volume kolom diambil volume terbesar dari zone yang ada. Volume pelat & balok dan kolom per-zone Tabel 4.2 Volume pelat & balok dan kolom
Volume ( m2 ) No. Alternatif
Pelat dan Balok Zone 1 Zone 2 Zone 3 Zone 4
1 Alternatif 1 2 Alternatif 2 3 Alternatif 3
725,96 473,94 361,99
725,96 504,04 363,97
473,94 363,97
Total
1451,92 1451,92 361,99 1451,92
Kolom Zone 1 Zone 2 Zone 3 Zone 4 180,59 149,51 108,61
180,59 62,16 71,98
149,51 71,98
108,61
Total 361,18 361,18 361,18
Produktivitas •
Horisontal
= 0,45 m2/orang/jam
•
Vertikal
= 0,60 m2/orang/jam
•
Jam orang
= Volume / Produktivitas tenaga
•
Tenaga kerja = Jam orang / Jam kerja IV-8
Bab IV Pembahasan
4.2.1. Alternative 1
Profil tenaga kerja
•
Vertikal Tabel 4.3 Tenaga vertikal alternatif I Kolom Jam kerja 2 Volume Zone 1 (m ) 2 Volume Zone 2 (m ) 2 Total Volume (m ) Jam Orang Tenaga Kerja
•
1 4 180.59
2 4
Jumlah
180.59 180.59 180.59 301 301 75 75
602 150
Horisontal Tabel 4.4 Tenaga horisontal alternatif I
Pelat dan balok Jam kerja 2 Volume Zone 1 (m ) 2 Volume Zone 2 (m ) 2 Total Volume (m ) Jam Orang Tenaga Kerja
5 6 Jumlah 2 3 4 7 3 7 7 4 242 120.99 120.99 242.0 242 120.99 120.99 242 121 363 484 363 121 269 3226 1075 269 807 807 115 67 154 541 90 115
IV-9
Bab IV Pembahasan
4.2.2. Alternative 2
Profil tenaga kerja
•
Vertikal Tabel 4.5 Tenaga vertikal alternatif II Kolom Jam kerja 2 Volume Zone 1 (m ) 2 Volume Zone 2 (m ) 2 Volume Zone 3 (m ) 2 Total Volume (m ) Jam Orang Tenaga Kerja
•
1 4 149.51
2 4
3 4
Jumlah
62.16 149.5 249 62
62.16 104 26
149.51 149.5 249 62
602 150
Horisontal Tabel 4.6 Tenaga horisontal alternatif II
Pelat dan balok Jam kerja 2 Volume Zone 1 (m ) 2 Volume Zone 2 (m ) 2 Volume Zone 3 (m ) 2 Total Volume (m ) Jam Orang Tenaga Kerja
2 3 78.99
78.99 176 59
3 7 158 84.01 242 538 77
4 7 158 168 78.99 405 900 129
5 7 78.99 168 158 405 900 129
6 7
7 4
84.01 158 242 538 77
78.99 78.99 176 44
Jumlah
3226 513
IV-10
Bab IV Pembahasan
4.2.3. Alternative 3
Profil tenaga kerja
•
Vertikal Tabel 4.7 Tenaga vertikal alternatif III Kolom Jam kerja 2 Volume Zone 1 (m ) 2 Volume Zone 2 (m ) 2 Volume Zone 3 (m ) 2 Volume Zone 4 (m ) 2 Total Volume (m ) Jam Orang Tenaga Kerja
•
1 4 108.61
2 4
3 4
Jumlah
4 4
71.98 71.98 108.61 71.98 181 120 45 30
108.61 71.98 108.61 120 181 30 45
602 150
Horisontal Tabel 4.8 Tenaga horisontal alternatif III
Pelat dan balok Jam kerja 2 Volume Zone 1 (m ) 2 Volume Zone 2 (m ) 2 Volume Zone 3 (m ) 2 Volume Zone 4 (m ) 2 Total Volume (m ) Jam Orang Tenaga Kerja
2 3 60.33
60.33 134 45
3 7 120.7 60.66
181.3 403 58
4 7 120.7 121.3 60.66 302.6 673 96
5 7 60.33 121.3 121.3 60.33 363.3 807 115
6 7
7 7
8 4
60.66 121.3 120.7 302.6 673 96
60.66 120.7 181.3 403 58
60.33 60.33 134 34
IV-11
Jumlah
3226 501
Bab IV Pembahasan
4.3. ANALISIS BIAYA
Analisis biaya yang dilakukan adalah dengan menghitung semua komponen biaya seperti biaya sistem, biaya pembelian material, biaya upah (labour cost), biaya transportasi, overhead dan burden yang nantinya akan dibandingkan dengan volume yang ada atau yang dihitung sehingga muncul harga satuan bekisting.
4.3.1. Sistem Material sistem yang dimaksud adalah material khusus yang digunakan sebagai perancah/bekisting untuk pengerjaan proyek dalam hal ini material bekisting sistem PERI yang berasal dari PT. Beton Konstruksi Wijaksana. Biaya sistem yang dihitung terdiri dari biaya rental material, consumable sistem dan lost damaged material sistem. a. Rental Biaya rental dihitung berdasarkan jenis material bekisting beserta komponennya, jumlah penyediaan material dan durasi pemakaian material tersebut, baik material horisontal maupun vertikal. b. Consumable sistem Yang dimaksud consumable sistem adalah material sistem yang digunakan hanya sekali penyediaan selama proyek berlangsung yang biasanya material tersebut tidak dapat dipergunakan lagi untuk proyek berikutnya seperti baut, paku sekrup, platform UBR dan lain-lain.
IV-12
Bab IV Pembahasan
c. Lost dan damaged material Lost dan damaged material adalah faktor kehilangan dan kerusakan material sistem yang nilainya berdasarkan persentase dari total nilai pekerjaan, dimana persentase untuk lost material adalah 0,5% sedangkan persentase untuk damaged material adalah 1,0%
4.3.2. Material Material
yang
dimaksud adalah semua material consumable diluar
material sistem seperti plywood, timber/kayu dan consumable lainnya. a. Plywood Plywood dihitung berdasarkan jumlah penyediaan material bekisting baik horisontal maupun vertikal serta memperhitungkan ulang kali pakai plywood seperti untuk plywood phenolic ulang kali pakai untuk horizontal adalah 8 kali dan untuk vertical adalah 12 kali pakai sedangkan untuk untuk plywood polyfilm pemggunaan untuk horizontal adalah 4 kali pakai dan untuk vertical 8 kali pakai. b. Timber Yang dimaksud dengan timber adalah kayu, yaitu semua kayu yang digunakan untuk pengerjaan bekisting vertical maupun horizontal yang dihitung berdasarkan penyediaan material bekisting horizontal maupun vertical serta memperhitungkan jumlah kali pindah dan banyaknya revisi yang dilakukan.
IV-13
Bab IV Pembahasan
c. Consumable Connsumable yang dimaksud adalah consumable diluar material system seperti paku, pipa PVC, minyak bekisting, busa, kawat ayam, styrofoam dan lain-lain yang semuanya dihitung berdasarkan kebutuhan untuk pengerjaan bekisting sampai selesai yang dihitung berdasarkan volume pekerjaan baik horizontal maupun vertical.
4.3.3. Subkontrak Subkontrak adalah pekerjaan yang pengerjaannya diberikan/dikerjakan oleh perusahaan lain yang biasanya untuk pekerjaan yang bersifat khusus diluar pengerjaan bekisting dan hal ini jarang terjadi.
4.3.4. Labour Cost Labour cost adalah biaya biaya langsung yang dibayarkan kepada mandor/subcon dan employee/harian. a. Subcon Subcon dalam hal ini adalah mandor yang pekerjaannya bersifat borongan yaitu biaya dihitung berdasarkan volume yang ada dan harga satuan per volume dimana harga satuan terhadap mandor didapat dari laporan-laporan proyek sebelumnya yang telah dikerjakan dengan memperhatikan harga rata-rata tukang yang berlaku. b. Employee Employee adalah harian kantor yang dipekerjakan secara harian yang jumlahnya disesuaikan dengan kondisi lapangan, jenis pekerjaan dan IV-14
Bab IV Pembahasan
volume pekerjaan yang biasanya dipekerjakan untuk merapikan material
4.3.5. Transportasi Transportasi yang dimaksud adalah transportasi untuk mobilisasi dan demobilisasi material sistem dimana biaya dihitung berdasarkan tonase/berat material dan biaya angkut dari gudang ke proyek dan dari proyek ke gudang yang disesuaikan dengan jenis kendaraan yang digunakan.
4.3.6. Overhead Overhead adalah biaya operasional proyek yang dihitung berdasarkan lama proyek tersebut berjalan dan disesuaikan dengan kebutuhan proyek tersebut a. Payroll & overtime Payroll & overtime dihitung berdasarkan lama proyek tersebut berjalan dan dengan jumlah personel/staf yang ada serta dengan rata-rata gaji tiap personel dimana untuk kebutuhan personel disesuaikan dengan volume pekerjaan dan bentuk bangunan yang akan dikerjakan. b. Personnel Untuk biaya personel yang dihitung adalah biaya transport lebaran dan THR bila proyek tersebut pada saat pelaksanaan melewati hari raya, selain biaya tersebut terdapat juga biaya pengobatan/perawatan kesehatan, kesejahteraan karyawan, alat & kebutuhan dapur dan Astek dimana biayabiaya tersebut dihitung berdasarkan waktu pelaksanaan pekerjaan dan data/informasi proyek sebelumnya. IV-15
Bab IV Pembahasan
c. Administration Yang termasuk dalam biaya administrasi adalah biaya foto kopi, profisi bank, sumbangan, asuransi, alat tulis kantor dan lain-lain dimana biaya dihitung berdasarkan data/informasi proyek-proyek sebelumnya. d. General Untuk general biaya yang dihitung adalah biaya sewa kantor, gudang, mess karyawan, kontrakan pekerja, telepon, internet, listrik, dispenser dan lain-lain dimana biaya dihitung berdasarkan waktu pelaksanaan pekerjaan, harga barang dan upah untuk pembuatan kantor/gudang dan data/informasi proyek sebelumnya. e. Selling Selling adalah biaya tip-tip yang dikeluarkan dalam pelaksanaan proyek yang besarnya dihitung berdasarkan persentase dari nilai proyek yang ada. f. Repair & maintenance Repai & maintenance adalah biaya perbaikan dan perawatan alat-alat kerja proyek yang nilainya dihitung berdasarkan persentase dari nilai proyek yang ada. g. Depreciation Depreciation adalah biaya penyusutan dari alat-alat kerja seperti mesinmesin termasuk juga AC, komputer, kendaraaan operasional dan lain-lain yang nilainya dihitung berdasarkan persentase, lama pemakaian, jumlah kebutuhan proyek dan nilai/harga alat saat ini.
IV-16
Bab IV Pembahasan
4.3.7. Burden Yang termasuk dalam biaya burden adalah quality cost, prefinance cost dan other yang dihitung berdasarkan persentase dari nilai proyek. a. Quality cost Quality cost adalah biaya perbaikan/repair hasil pengerjaan bekisting yang mengalami kegagalan pada saat pelaksanaan pekerjaan yang nilainya dihitung berdasarkan persentase dari nilai proyek. b. Prefinance cost Prefinance cost adalah biaya bunga yang dikeluarkan proyek akibat dari pendanaan proyek yang diambilkan dari bank bukan dari hasil pembayaran progress/kemajuan proyek dan prefinance cost akan tetap berjalan apabila cash flow proyek mengalami minus dimana untuk prefinance cost nilainya dihitung berdasarkan persentase dari nilai proyek. c. Other Other yang dimaksud disini adalah other expense yaitu biaya titipan atau biaya
komitmen
yang
dibuat
marketing
pada
saat
melakukan
negosiasi/lelang proyek dimana nilainya dihitung berdasarkan perjanjian antara marketing dengan pihak pemberi tugas/customer.
IV-17
Bab IV Pembahasan
Tabel 4.9 Resume analisis biaya untuk tiap-tiap alternatif Uraian
Alternatif 1
Alternatif 2
Alternatif 3
I Sistem 1 Rental Balok Pelat Kolom 2 Consumable Part Balok Pelat Kolom 3 Lost 4 Damage
1.441.357.959 1.282.186.213 117.732.765 959.303.168 205.150.280 81.019.886
1.460.227.725 1.300.530.637 117.229.039 952.419.158 230.882.440 81.158.126
1.380.904.305 1.222.972.928 116.977.176 948.977.152 157.018.600 80.767.726
34.125.326 46.894.560 26.050.620 52.101.241
34.125.326 47.032.800 26.179.654 52.359.308
34.125.326 46.642.400 25.721.217 51.442.434
II Material 1 Plywood Balok Pelat Kolom 2 Timber Balok Pelat Kolom 3 Consumable Balok Pelat Kolom Safety Tools Consumable sistem
1.491.520.286 1.039.492.500 231.589.500 645.627.000 162.276.000 295.986.012 57.091.000 236.451.200 2.443.812 156.041.774 25.131.000 87.022.500 40.801.000 1.000.000 2.087.274
1.493.078.656 1.040.578.500 231.589.500 645.627.000 163.362.000 296.458.382 57.091.000 236.672.200 2.695.182 156.041.774 25.131.000 87.022.500 40.801.000 1.000.000 2.087.274
1.489.004.768 1.037.320.500 231.589.500 645.627.000 160.104.000 295.642.494 57.091.000 236.451.200 2.100.294 156.041.774 25.131.000 87.022.500 40.801.000 1.000.000 2.087.274
999.127.726 854.406.726 91.798.076 590.543.215 166.965.435 5.100.000 144.721.000
999.127.726 854.406.726 91.798.076 590.543.215 166.965.435 5.100.000 144.721.000
999.127.726 854.406.726 91.798.076 590.543.215 166.965.435 5.100.000 144.721.000
99.000.000
100.100.000
95.700.000
V Overhead 1 Payroll & Overtime 2 Personel 3 Administrasi 4 General 5 Selling 6 Repair & Maintenance 7 Depresiasi
563.709.981 257.200.000 47.610.124 14.854.425 52.200.000 52.101.241 5.210.124 134.534.067
564.073.426 257.200.000 47.635.931 14.908.189 52.200.000 52.359.308 5.235.931 134.534.067
562.782.161 257.200.000 47.544.243 14.717.174 52.200.000 51.442.434 5.144.243 134.534.067
VI Burden 1 Quality Cost 2 Prefinance Cost 3 Other
101.954.597 52.101.241 8.581.381 41.271.976
102.255.170 52.359.308 8.623.886 41.271.976
101.187.281 51.442.434 8.472.872 41.271.976
III Labour Cost 1 Sub Kontrak Balok Pelat Kolom Kepala kolom 2 Employee IV Transportation
IV-18
Bab IV Pembahasan
4.4. ANALISIS HARGA BEKISTING
Dalam menganalisis harga bekisting adalah dengan memasukkan komponen analisis biaya diatas dan volume bekisting untuk masing-masing pekerjaan, adapun komponen dalam menganalisis biaya adalah system, consumable PERI, lost & damaged, plywood, kayu, consumable, upah, overhead & transportation dan profit
4.4.1. Analisis Sistem Untuk analisis biaya sistem yang dihitung adalah biaya sistem untuk masing-masing pekerjaan dibagi dengan volume masing-masing pekerjaan sehingga dihasilkan biaya sistem untuk satu jenis pekerjaan.
Sistem (Rp/M2)
=
Biaya sistem (Rp) Volume (M2)
Sumber : PT. Beton Perkasa Wijaksana
4.4.2. Analisis Consumable PERI Analisis biaya consumable PERI sama dengan analisis biaya system dimana nilainya didapat dari biaya consumable PERI untuk masingmasing pekerjaan dibagi dengan volume masing-masing pekerjaan.
Consumable PERI (Rp/M2)
=
Biaya consumable PERI (Rp) Volume (M2)
Sumber : PT. Beton Perkasa Wijaksana
IV-19
Bab IV Pembahasan
4.4.3. Analisis Lost & Damaged Analisis lost & damaged nilainya adalah jumlah biaya lost damaged dikali dengan volume tiap pekerjaan yang dibagi dengan volume total dimana hasilnya dibagi lagi dengan volume tiap pekerjaan.
2
2
Lost & Damaged (Rp/M )
Biaya lost & damaged (Rp) =
x
Volume tiap pekerjaan (M ) 2
Volume total (M ) 2
Volume tiap pekerjaan (M )
Sumber : PT. Beton Perkasa Wijaksana
4.4.4. Analisis Plywood Analisis biaya plywood nilainya adalah biaya plywood tiap pekerjaan dibagi dengan volume tiap pekerjaan.
Plywood (Rp/M2)
=
Biaya plywood (Rp) Volume (M2)
Sumber : PT. Beton Perkasa Wijaksana
4.4.5. Analisis Kayu Analisis biaya kayu nilainya adalah biaya kayu tiap pekerjaan dibagi dengan volume tiap pekerjaan.
Kayu (Rp/M2)
=
Biaya kayu (Rp) Volume (M2)
Sumber : PT. Beton Perkasa Wijaksana
IV-20
Bab IV Pembahasan
4.4.6. Analisis Consumable Analisis biaya consumable nilainya adalah biaya consumable total dibagi dengan volume total pekerjaan.
Consumable (Rp/M2)
=
Biaya consumable total (Rp) Volume total (M2)
Sumber : PT. Beton Perkasa Wijaksana
4.4.7. Analisis Upah Analisis biaya upah nilainya adalah biaya upah borong tiap pekerjaan dikali dengan volume tiap pekerjaan yang kemudian dibagi dengan volume tiap
pekerjaan
dan
hasilnya
dijumlahkan
dengan
biaya
upah
employee/harian yang dibagi dengan volume total pekerjaan.
2
Upah (Rp/M )
=
Upah borong (Rp) x Volume tiap pekerjaan (M2)
+
Upah employee/harian (Rp)
2
2
Volume total (M )
Volume total (M )
Sumber : PT. Beton Perkasa Wijaksana
4.4.8. Analisis Overhead & Transportation Nilai biaya overhead & transportation didapat dari penjumlahan biaya overhead, transportasi dan burden yang dibagi dengan volume total pekerjaan.
2
Overhead & transportation (Rp/M )
=
Biaya overhead (Rp) + Transportation (Rp) + Burden (Rp) 2
Volume total (M )
Sumber : PT. Beton Perkasa Wijaksana
IV-21
Bab IV Pembahasan
4.4.9. Analisis Profit Profit adalah bagian keuntungan perusahaan yang nilainya didapat dari perbandingan target profit kantor yang dikali dengan penjumlahan dari biaya system, consumable PERI, lost & damaged, plywood, kayu, consumable, upah dan overhead & transportation.
Profit (Rp/M2) =
Profit kantor x 100 x Analisa biaya sistem + consumable PERI + Lost & damaged + Plywood + Kayu + Consumable + Upah + Overhead & Transportation 100 - (Profit kantor x 100)
Sumber : PT. Beton Perkasa Wijaksana
4.4.10. Harga Bekisting per M2 Harga bekisting adalah total penjumlahan dari hasil analisis tiap pekerjaan, yaitu penjumlahan dari biaya system, consumable PERI, lost & damaged, plywood, kayu, consumable, upah, overhead & transportation dan profit yang satuannya adalah Rp/M2.
IV-22
Bab IV Pembahasan
Contoh perhitungan analisis harga bekisting Analisa harga balok Volume bekisting balok Volume bekisting total
= =
1 Sistem Sistem rental balok Biaya Sistem per m
Rp. 117.732.765 117.732.765 = = 5701
2
2 Lost & damage Biaya lost Biaya damage
Rp. Rp.
Lost damage per m
2
5.701 m 2 63.495 m
2
20.651
26.050.620 52.101.241 26.050.620 + 52.101.241 +
=
5701 63.495 =
1.231
5701 3 Plywood Biaya Plywood balok Biaya plywood per m
Rp. 231.589.500 231.589.500 = = 5701
2
4 Kayu Biaya kayu/timber balok
Rp.
Biaya kayu/timber balok per m
2
5 Consumable Biaya consumable balok Biaya consumable per m
Rp. 156.041.774 156.041.774 = = 63.495
2
6 Upah Volume balok Upah borong Upah kepala kolom Upah employee Upah per m
=
10.014
2.458
Rp. 5496,89 Rp. 16.700 Rp. 5.100.000 Rp. 144.721.000 16.700 x 5496,89 = 5701
2
= = 7 Overhead & transportasi Biaya overhead Biaya transportasi Biaya burden Overhead n transportasi per m
57.091.000 57.091.000 = 5701
40.622
2
16.102 + 19.276
+
895 +
5.100.000 + 5701
144.721.000 63.495
2.279
Rp. 563.709.981 Rp. 99.000.000 Rp. 101.954.597 563.709.981 + 99.000.000 + 101.954.597 = 12.043 = 63.495
IV-23
Bab IV Pembahasan
8 Profit Profit Profit per m
9
2
Harga bekisting balok per m2
=
10% 10% x 100 100 - 10% x 100
=
10 90
=
11.810
= =
20.651 + 118.103
20.651 + 1.231 + 40.622 + 10.014 + 2.458 + 19.276 + 12.043
x 106.293
1.231 +
40.622 + 10.014 + 2.458 + 19.276 + 12.043 + 11.810
Contoh perhitungan consumable PERI pada pelat Biaya consumable part pelat Rp. 34.125.326 Volume pelat = 45.426 34.125.326 2 = = Biaya consumable PERI per m 45426
Contoh perhitungan upah pelat Biaya upah borong pelat Upah employee Volume bekisting pelat Volume bekisting total
Biaya upah pelat per m
Rp. Rp. = =
2
= = =
751
13.000 144.721.000 2 45.426 m 2 63.495 m
13.000 x 63.495 9.301 + 11.580
45.426
+
144.721.000 63.495
2.279
IV-24
Bab IV Pembahasan
4.5. HARGA BEKISTING
Dari hasil penghitungan biaya dan analisis diatas maka didapatkan harga satuan untuk tiap-tiap alternative.
4.5.1. Harga Bekisting Alternatif Pertama Tabel 4.10 Harga bekisting alternatif I JENIS PEKERJAAN Balok Pelat Kolom GRAND TOTAL TOWER C
VOLUME UNIT 5.701 45.426 12.368 63.495
M² M² M² M²
BALOK
HARGA 118.100 80.300 72.500 82.200 Volume :
TOTAL ( Rp. ) 673.304.147 3.647.740.010 896.666.223 5.217.710.380 5.701
% 12,90% 69,91% 17,19% 100,00%
PENYEDIAAN 3 3 17
UNIT Lantai Lantai Set
m2
SISTEM
20.651
CONSUMABLE PERI
-
LOST & DAMAGE
1.231
PLYWOOD
13.111
KAYU
40.622 10.014
CONSUMABLE
2.458
UPAH
19.276
OVERHEAD & TRANSPORTATION
12.043
PROFIT
11.810 TOTAL
PELAT
118.103
Volume :
45.426
m2
SISTEM
21.118
CONSUMABLE PERI
751
LOST & DAMAGE
1.231
PLYWOOD
13.111
KAYU
14.213 5.205
CONSUMABLE
2.458
UPAH
15.279
OVERHEAD & TRANSPORTATION
12.043
PROFIT
8.033 TOTAL
80.330
IV-25
Bab IV Pembahasan
KOLOM
Volume :
12.368
m2
SISTEM
16.587
CONSUMABLE PERI
3.792
LOST & DAMAGE
1.231
PLYWOOD
13.121
KAYU
198
CONSUMABLE
2.458
UPAH
15.779
OVERHEAD & TRANSPORTATION
12.043
PROFIT
7.245 TOTAL
72.453
4.5.2. Harga bekisting Alternative Kedua Tabel 4.11 Harga bekisting alternatif II JENIS
PEKERJAAN
Balok Pelat Kolom GRAND TOTAL TOWER C
VOLUME 5.701 45.426 12.368 63.495
UNIT M² M² M² M²
BALOK
HARGA 118.000 80.200 74.900 82.600
Volume :
TOTAL ( Rp. ) 672.734.033 3.643.197.370 926.348.967 5.242.280.370
5.701
% 12,83% 69,50% 17,67% 100,00%
PENYEDIAAN 3 3 19
UNIT Lantai Lantai Set
m2
SISTEM
20.562
CONSUMABLE PERI
-
LOST & DAMAGE
1.238
PLYWOOD
13.111
KAYU
40.622 10.014
CONSUMABLE
2.458
UPAH
19.276
OVERHEAD & TRANSPORTATION
12.073
PROFIT
11.805 TOTAL
118.047
IV-26
Bab IV Pembahasan
PELAT
Volume :
45.426
m2
SISTEM
20.966
CONSUMABLE PERI
751
LOST & DAMAGE
1.238
PLYWOOD
13.111
KAYU
14.213 5.210
CONSUMABLE
2.458
UPAH
15.279
OVERHEAD & TRANSPORTATION
12.073
PROFIT
8.021 TOTAL
KOLOM
80.209
Volume :
12.368
m2
SISTEM
18.668
CONSUMABLE PERI
3.803
LOST & DAMAGE
1.238
PLYWOOD
13.209
KAYU
218
CONSUMABLE
2.458
UPAH
15.779
OVERHEAD & TRANSPORTATION
12.073
PROFIT
7.494 TOTAL
74.940
4.5.3. Harga bekisting Alternative Ketiga Tabel 4.12 Harga bekisting alternatif III JENIS
PEKERJAAN
Balok Pelat Kolom GRAND TOTAL
TOWER C
VOLUME UNIT 5,701 45,426 12,368 63,495
M² M² M² M²
HARGA 117,800 80,000 67,800 81,000
TOTAL ( Rp. ) 671,593,806 3,634,112,090 838,537,516 5,144,243,412
% 13.06% 70.64% 16.30% 100.00%
PENYEDIAAN 3 3 13
UNIT Lantai Lantai Set
IV-27
Bab IV Pembahasan
BALOK
Volume :
5,701
m2
SISTEM
20,518
CONSUMABLE PERI
-
LOST & DAMAGE
1,215
PLYWOOD
13,111
KAYU
40,622 10,014
CONSUMABLE
2,458
UPAH
19,276
OVERHEAD & TRANSPORTATION
11,964
PROFIT
11,785 TOTAL
PELAT
117,851
Volume :
45,426
m2
SISTEM
20,890
CONSUMABLE PERI
751
LOST & DAMAGE
1,215
PLYWOOD
13,111
KAYU
14,213 5,205
CONSUMABLE
2,458
UPAH
15,279
OVERHEAD & TRANSPORTATION
11,964
PROFIT
7,997 TOTAL
KOLOM
79,973
Volume :
SISTEM
12,368
m2 12,696
CONSUMABLE PERI
3,771
LOST & DAMAGE
1,215
PLYWOOD
12,945
KAYU
170
CONSUMABLE
2,458
UPAH
15,779
OVERHEAD & TRANSPORTATION
11,964
PROFIT
6,778 TOTAL
67,776
IV-28
Bab IV Pembahasan
Tabel 4.13 Resume analisis No. 1 2 3 4 5
Uraian
Jumlah Zone Waktu Pelaksanaan Biaya Harga bekisting rata-rata Volume - Horisontal - Vertikal 6 Jumlah tenaga kerja - Horisontal - Vertikal 7 Jumlah tenaga kerja pada peak time - Horisontal - Vertikal
Alternatif 1
Alternatif 2
Alternatif 3
Satuan
2
3
4
232 5,217,710,380 82,200
233 5,242,280,370 82,600
234 5,144,243,412 81,000
Zone Hari Rp. 2 Rp/M
1,452 361
1,452 361
1,452 361
541 150
513 150
501 150
Orang Orang
154 75
129 62
115 45
Orang Orang
2
M 2 M
Dari hasil analisis diatas dibuatkan suatu urutan sebagai berikut : Urutan biaya Alternatif 2 Alternatif 1 Alternatif 3
5.242.280.370 5.217.710.380 5.144.243.412
Selisih terhadap alternatif 3 98.036.958 1,87% 73.466.968 1,40%
Urutan penggunaan tenaga horisontal pada peak time Alternatif 1 154 Alternatif 2 129 Alternatif 3 115
Selisih terhadap alternatif 3 38 24,93% 13 8,61%
Urutan penggunaan tenaga vertikal pada peak time Alternatif 1 75 Alternatif 2 62 Alternatif 3 45
Selisih terhadap alternatif 3 30 39,86% 17 22,65%
IV-29