BAB IV PEMBAHASAN, IMPLEMENTASI dan CATATAN PRODUKSI A.
Tahapan Produksi Program Proses produksi adalah proses pelaksaan dari perencanaan yang telah
dibuat sebelumnya. Dalam hal ini adalah pembuatan naskah, melakukan editing, dan finishing. Proses produksi harus sesuai dengan apa yang sudah di rencanakan pada tahap pra produksi. Ide yang telah dibuat setelah disepakati redaksi bisa jadi berbeda dengan kondisi di lapangan. Realita narasumber tidak sesuai yang dibayangkan, perkembangan di lapangan yang jauh lebih menarik, dan hambatan eksternal yang tak terduga. 4.1
Proses Merekam Suara (Recording) Setelah semua naskah selesai di koreksi, tahapan selanjutnya
adalah melakukan recording. Recording yang dilakukan oleh penulis menggunakan dua cara, karena menyesuaikan jenis rancangan produksi. Untuk recording naskah taping, penulis menggunakan handphone atau smartphone
android.
Meskipun
proses
merekam
menggunakan
handphone harus sangat berhati-hati dan teliti. Penulis merasa takut, hasil yang diperoleh tidak sesuai ekspetasinya. Penulis berusaha membawa narasumber ke tempat yang tidak ada noise dan jauh dari keramaian yaitu di dalam rumahnya. Dalam proses recording, penulis berusaha mengatur jalannya cerita dengan berpatokan naskah yang sudah dibuat. Bukan hanya itu saja, mengingat untuk menghemat waktu dan menyesuaikan kesanggupan narasumber yang menginginkan wawancara di rumahnya saja. Untuk proses recording live sendiri, dilakukan di studio laboratorium FISKOM lantai 6 Gedung Perpustakaan UKSW. Penulis 47
memilih studio khusus, untuk menghindari noise atau gangguan dari suara-suara yang tidak diinginkan dan juga bisa mengatur jalan cerita rancangan produksinya. Software khusus yang digunakan yaitu adobe audition CS 6, untuk menghasilkan recording yang maksimal. Dalam produksi program siaran anak “Enyong Bocah Tegal” ini, penulis membuat rekaman dalam bentuk monolog, yaitu dengan menggunakan satu penyiar dewasa. Pemilihan penyiar dewasa pun menyesuaikan karakter yang disukai anak-anak. Tujuannya, agar informasi yang disampaikan oleh penyiar dapat diterima oleh anak-anak. Hal ini dipilih penulis, untuk membuat siaran lebih efisien dan tidak membosankan. Setelah selesai melakukan proses recording atau rekaman naskah, selajutnya adalah mengedit dengan mengatur volume, menghilangkan noise dan mengatur alur cerita yang sudah dibuat sesuai naskah. Berikut contoh screenshoot hasil recording yang sudah penulis dilakukan di Perpustakaan lantai 6 laboratorium FISKOM UKSW, yaitu: Table 4.1 Proses Recording No. 1.
Tampilan Media
Keterangan Untuk membuat rekaman, kita harus membuat project baru dengan klik file lalu pilih new, setelah itu klik audio file atau
48
dapat dengan cara tekan Ctrl+Shift+N 2.
Gambar disamping merupakan jendela untuk
mengatur
audio file
3.
Gambar disamping merupakan proses perekaman
4.
Gambar disamping merupakan hasil rekaman yang masih ada noise, sehingga langkah selanjutnya adalah menghilangkan noise tersebut menggunakan noise reduction
49
B.
Tahapan Pasca Produksi Pasca produksi adalah tahapan dimana hasil suara dari recording atau
rekaman akan diedit. Dalam pengeditan sendiri terdiri dari dua tahap, yaitu noise reduction dan penggabungan elemen-elemen radio seperti backsound, jingle, sound effect, smash dan lainnya. Tahapan editing itu sendiri harus menyesuaikan format clocking yang ada, karena akan menentukan durasi dari setiap segment program siaran. Kelebihan waktu pada setiap segment, akan mempengaruhi siaran program selanjutnya. Seorang editor baiknya lebih teliti, jeli dan paham bagian mana saja yang dipotong atau dipersingkat. 4.2
Proses Noise Reduction Noise reduction/restoration merupakan cara untuk menghilangkan
suara yang mengganggu pada hasil rekaman. Hal ini biasa dilakukan untuk mendapatkan hasil rekaman dengan kualitas suara yang lebih jernih dan bagus. Proses yang dilakukan adalah sebagai berikut: Table 4.2 Proses Noise Reduction No 1.
Tampilan Media
Keterangan Gambar berikut adalah hasil rekaman yang belum melalui noise reduction
50
2.
Langkah pertama, dalam proses noise reduction adalah mengambil sample noise yang ada pada hasil rekaman. Noise yang ingin di reduksi di blok. Mengeblok noise tidak boleh mengenai suara rekaman.
3.
Langkah selanjutnya, adalah dengan memilih effect – noise reduction/restora tion – noise reduction ( process)
51
4.
Tahap selanjutnya adalah masuk ke dalam prosesnya. Setelah melakukan langkah ketiga, akan muncul tampilan seperti gambar di samping. Pilih capture noise print. Setelah itu klik pada select entire file, maka akan muncul seperti gambar di samping. Blok putih merupakan tanda bahwa semua noise akan direduksi. Setelah itu klik apply.
5.
tampilan di samping merupakan hasil dari noise reduction yang sudah dilakukan. Tandanya adalah pada sampel yang di ambil pada langkah awal tadi sudah berbeda bentuk
52
menjadi lebih halus. Ini menandakan bahwa noise dalam hasil rekaman ini sudah hilang.
4.3
Proses Editing Proses editing merupakan hal yang dinilai sangatlah penting. Dalam
proses ini, banyak hal yang perlu diperhatikan. Tujuannya agar hasil yang diperolah bias sesuai dengan tema yang diangkat. Seorang editor akan menggabungkan hasil rekaman dengan elemen-elemen siaran, sehingga menghasilkan suatu program siaran yang utuh, bagus dan siap untuk disiarkan. 4.3.1
Menggabungkan Hasil Rekaman dengan Backsound dan Sound Effect Proses ini merupakan proses editting berikutnya, dimana
seorang editor menggabungkan antara hasil recording atau rekaman yang sudah diatur noise reduction dengan back sound dan sound effect yang akan digunakan. Untuk backsound yang digunakan harus menyesuikan program acara. Dalam produksi program “Enyong Bocah Tegal” ini, penulis menggunakan backsound “cublak-cublak suweng”, sebuah lagu dolanan Jawa. Lagu dolanan jawa ini dipilih, karena untuk menyesuaikan jalan ceita yang lebih memperlihatkan kegiatan sehari-hari di daeah asal anak tersebut tinggal. Gambaran proses editing penggabungan tersebut adalah sebagai berikut, Gambar 3 53
Proses Penggabungan Hasil Rekaman
Sumber : Data Pribadi, tahun 2016 Pada gambar di atas, bagian paling atas sendiri (track 1) merupakan suara dari penyiar, kemudian di bawahnya pada track kedua adalah suara narasumber, dan yang berada di track ketiga dan keempat adalah backsound. Kepekaan pendengaran seorang editor dalam melakukan penggabungan ini sangat penting, karena editor harus mengatur antara volume penyiar dan juga volume back sound agar tidak saling tumpang tindih. Editor harus mampu mengatur keseimbangan suara yang keluar. Pada saat penyiar berbicara, maka volume backsound harus diturunkan supaya suara penyiar lebih jelas. Fungsi dari backsound sebenarnya adalah untuk mempercantik siaran radio agar pendengar juga tidak merasa bosan, jika hanya mendengarkan suara penyiar saja. Hadirnya backsound sebagai penghias suatu program acara. Selain back sound, dalam siaran radio biasanya juga diberi sound effect sebagai pelengkapnya 4.3.2
Penggabungan Elemen Siaran
54
Langkah selanjutnya adalah menggabungkan semua unsurunsur yang dibutuhkan. Unsur-unsur tersebut antara lain, jingle acara, hasil siaran dan juga backsound, musik, iklan layanan masyarakat, dan sound effect. Penggabungan ini juga harus sesuai dengan durasi yang telah di tentukan pada format clock program yang sudah dibuat sebelumnya. Proses editing tersebut adalah sebagai berikut: Gambar 4 Editing Hasil Siaran
Sumber : Data Pribadi, tahun 2016 Proses editing ini harus dilakukan dengan cermat, karena untuk menghasilkan siaran yang baik, dan editor juga harus memastikan bahwa semua sudah tersusun sesuai dengan format clock program dan tidak ada satupun yang salah. 4.4
Mixdown dan Finishing Mixdown merupakan langkah untuk menggabungkan semua file
yang sudah diedit menjadi satu buah file utuh. File inilah yang nantinya
55
akan disiarkan. Proses mixdown merupakan proses akhir sebelum akhirnya di simpan dalam bentuk .mp3 (MPEG-1 layer-3 audio). Cara me-mixdown adalah dengan menekan klik kanan pada timeline kosong, kemudian pilih mixdown session to new file, lalu klik entire session. Setelah melakukan langkah di atas, maka akan muncul tampilan seperti gambar di berikut: Gambar 5 Mixdown dan Finishing Program Siaran
Sumber : Data Pribadi, tahun 2016
56
Gambar 6 Proses Mixdown
Sumber : Data Pribadi, tahun 2016
Gambar 7 Hasil Finishing Mixdown Program Siaran
Sumber : Data Pribadi, tahun 2016
57
Gambar 8 Penyimpanan File Rekaman
Sumber : Data Pribadi, tahun 2016 Gambar di atas merupakan satu rangkaian file utuh yang telah di edit. Semuanya telah terangkum menjadi satu dan siap untuk di simpan. Dalam penyimpanannya, harus dalam format MP3. Format ini di pilih karena MP3 merupakan salah satu format berkas pengodean suara yang memiliki kompresi yang baik (sesuai dengan kebutuhan radio player) sehingga ukuran berkas bisa memungkinkan menjadi lebih kecil. 4.5
Hasil Program Siaran Radio Setelah melalui berbagai serangkaian proses produksi, akhirnya
program siaran radio “Enyong Bocah Tegal” telah selesai dikerjakan. Hasil akhir ini berupa file suara yang nantinya siap untuk disiarkan radio di Kab. Tegal yang masih aktif mengudara.
58