BAB IV HASIL PENGEMBANGAN, IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL PENGEMBANGAN Pengembangan pembelajaran yang sudah dilakukan mengacu pada teori yang dikembangkan oleh Borg & Gall (1983) , Nana S. Sukmadinata (2007), Dick & Carey (2005). Prosedur yang sudah ada diadaptasi menjadi empat tahap pengembangan yaitu (1) tahap studi pendahuluan, (2) tahap penyusunan draft produk , (3) tahap pengembangan dan evaluasi, dan (4) tahap akhir. Keempat tahapan tersebut akhirnya menghasilkan model prosedur pembelajaran dengan metode
Problem -Based Learning
untuk mata kuliah
Konsep Dasar Matematika dengan urut-urutan pembelajaran sebagai berikut: 1. Memberikan masalah utama kepada mahasiswa terkait dengan konsep yang dipelajari sebagai stimulus 2. Mengorganisasikan mahasiswa dalam kelompok untuk mengidentifikasi masalah dan menggali informasi yang relevan dengan masalah yang diberikan 3. Memberi kesempatan kepada mahasiswa mengajukan pertanyaan tentang apa yang mereka tidak mengerti terkait dengan masalah yang diberikan 4. Mengarahkan mahasiswa dalam kelompok untuk memprioritaskan beberapa alternatif solusi masalah 5. Mengarahkan mahasiswa dalam kelompok untuk mengintegrasikan pendapat untuk menyeleksi solusi masalah 6. Mendampingi mahasiswa dalam kelompok Memecahkan masalah dengan solusi masalah yang sudah dipilih dan disepakati bersama 7. Meminta perwakilan kelompok untuk menyampaikan hasil pemecahan masalah kelompok lain memberikan tanggapan 8. Membimbing
mahasiswa
melakukan refleksi
diri terkait
dengan
materi dan
kebermanfaatkan materi pelajaran dengan kehidupan mereka sehari-hari Berdasarkan
delapan langkah prosedur kegiatan ini kemudian dikembangkan dalam dua
Satuan Acara Pembelajaran (SAP) untuk materi himpunan dan persamaan kuadrat. Secara rinci dalam dilihat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran kedua materi serta langkah-langkah pembelajarannya.
27
Tabel 2 SK, KD, Indikator, Tujuan Pembelajaran dan Langkah Pelajarannya untuk Materi Himpunan Standar Kompetensi
Mengkaji Pengetahuan konseptual dan prosedural serta keterkaitan keduanya dalam bidang aritmetika, aljabar, geometri, pengukuran, statistika dan logika matematika
Kompetensi Dasar
Memecahan masalah terkait dengan pengertian, operasi dan penerapan himpunan dalam kehidupan sehari-hari 1. Mahasiswa mampu menemukan pengertian dan penyajian himpunan 2. Mahasiswa mampu menyelesaikan masalah terkait dengan operasi himpunan Indikator 3. Mahasiswa mampu memecahan masalah terkait dengan penerapan himpunan dalam kehidupan sehari 1. Melalui kegiatan pemecahkan masalah dengan diskusi kelompok mahasiswa mampu menemukan pengertian dan penyajian himpunan Tujuan 2. Melalui kegiatan pemecahkan masalah dengan diskusi kelompok mahasiswa Pembelajaran mampu menyelesaikan masalah terkait dengan operasi himpunan 4. Melalui kegiatan kerja individu mahasiswa mampu memecahkan masalah dalam soal cerita terkait dengan penerapan teori himpunan dalam kehidupan sehari-hari Langkah-langkah Pembelajaran PERTEMUAN 1 A. Kegiatan Awal 1. Penyampaian tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan 2. Apersepsi dan motivasi: Melakukan tanya jawab terkait dengan pengertian himpunan menurut pengalaman mahasiswa sewaktu SMP dan SMA 3. Membagi kelas dalam kelompok 4. Menjelaskan kegiatan kerja kelompok 5. Memberikan masalah utama terkait dengan pengertian himpunan kepada mahasiswa (Lampiran dalam power point) B. Kegiatan Inti 1. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa dalam kelompok untuk memahami masalah yang diberikan 2. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa dalam kelompok untuk bertanya jika ada masih ada kelompok yang belum memahami permasalahan yang diberikan 3. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa dalam kelompok untuk menentukan alternatif-alternatif penyelesaian masalah 4. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa dalam kelompok untuk mengintegrasikan alternatif-alternatif penyelesaian sehingga didapatkan solusi yang paling tepat 5. Memandu mahasiswa dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah sesuai alternatif penyelesaian yang telah dipilih 6. Memandu mahasiswa dalam kelompok untuk membuat laporan untuk bahan persentasi 7. Memandu kegiatan persentasi kelompok 8. Membahas hasil diskusi kelompok C. Penutup 1. Mahasiswa dan dosen membuat kesimpulan 2. Mahasiswa mendapat penguatan melalui kegiatan refleksi terkait dengan pengertian himpunan dan kaitannya dengan kehidupan manusia PERTEMUAN 2 A. Kegiatan Awal 1. Penyampaian tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan
28
2. Apersepsi dan motivasi: menanyakan kepada mahasiswa tentang operasi bilangan bulat, bagaiman cara melakukannya? Bagaimana dengan himpunan, apakah juga bisa dilakukan operasi himpunan? (dipandu dengan masalah lanjutan dalam power point) B. Kegiatan Inti 1. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa dalam kelompok untuk memahami masalah yang diberikan 2. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa dalam kelompok untuk bertanya jika ada masih ada kelompok yang belum memahami permasalahan yang diberikan 3. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa dalam kelompok untuk menentukan alternatif-alternatif penyelesaian masalah 4. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa dalam kelompok untuk mengintegrasikan alternatif-alternatif penyelesaian sehingga didapatkan solusi yang paling tepat 5. Memandu mahasiswa dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah sesuai alternatif penyelesaian yang telah dipilih 6. Memandu mahasiswa dalam kelompok untuk membuat laporan untuk bahan persentasi 7. Memandu kegiatan persentasi kelompok 8. Membahas hasil diskusi kelompok C. Penutup 1. Mahasiswa dan dosen membuat kesimpulan 2. Mahasiswa mendapat penguatan melalui kegiatan refleksi terkait dengan operasi himpunan dan kaitannya dengan kehidupan manusia PERTEMUAN 3 A. Kegiatan Awal 1. Penyampaian tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan 2. Apersepsi dan motivasi: menanyakan kepada mahasiswa tentang contoh penerapan himpunan dalam kehidupan sehari-hari? Memberikan soal-soal terkait dengan penerapan teori himpunan dalam kehidupan sehari-hari? (dipandu dengan masalah lanjutan dalam power point) B. Kegiatan Inti 1. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa untuk memahami masalah yang diberikan 2. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa untuk bertanya jika ada masih ada kelompok yang belum memahami permasalahan yang diberikan 3. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa menentukan alternatif-alternatif penyelesaian masalah 4. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa untuk mengintegrasikan alternatif-alternatif penyelesaian sehingga didapatkan solusi yang paling tepat 5. Memandu mahasiswa untuk menyelesaikan masalah sesuai alternatif penyelesaian yang telah dipilih 6. Memandu kegiatan persentasi perwakilan mahasiswa dan memandu jalannya diskusi 7. Membahas hasil diskusi kelas C. Penutup Mahasiswa mendapat penguatan melalui kegiatan refleksi terkait dengan penerapan teori himpunan dengan kehidupan sehari-hari
29
Tabel 3 SK, KD, Indikator, Tujuan Pembelajaran dan Langkah Pelajarannya untuk Materi Himpunan Standar Kompetensi
Mengkaji Pengetahuan konseptual dan prosedural serta keterkaitan keduanya dalam bidang aritmetika, aljabar, geometri, pengukuran, statistika dan logika matematika
Kompetensi Dasar
Memecahan masalah terkait dengan pengertian, operasi dan penerapan himpunan dalam kehidupan sehari-hari
1. Mahasiswa mampu menemukan pengertian dan penyajian himpunan 2. Mahasiswa mampu menyelesaikan masalah terkait dengan operasi himpunan Indikator 3. Mahasiswa mampu memecahan masalah terkait dengan penerapan himpunan dalam kehidupan sehari 1. Melalui kegiatan pemecahkan masalah dengan diskusi kelompok mahasiswa mampu menemukan pengertian dan penyajian himpunan Tujuan 2. Melalui kegiatan pemecahkan masalah dengan diskusi kelompok mahasiswa mampu Pembelajaran menyelesaikan masalah terkait dengan operasi himpunan 3. Melalui kegiatan kerja individu mahasiswa mampu memecahkan masalah dalam soal cerita terkait dengan penerapan teori himpunan dalam kehidupan sehari-hari Langkah-langkah Pembelajaran PERTEMUAN 1 A. Kegiatan Awal 1. Penyampaian tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan 2. Apersepsi dan motivasi: Melakukan tanya jawab terkait dengan pengertian himpunan menurut pengalaman mahasiswa sewaktu SMP dan SMA 3. Membagi kelas dalam kelompok 4. Menjelaskan kegiatan kerja kelompok 5. Memberikan masalah utama terkait dengan pengertian himpunan kepada mahasiswa (Lampiran dalam power point) B. Kegiatan Inti 1. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa dalam kelompok untuk memahami masalah yang diberikan 2. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa dalam kelompok untuk bertanya jika ada masih ada kelompok yang belum memahami permasalahan yang diberikan 3. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa dalam kelompok untuk menentukan alternatifalternatif penyelesaian masalah 4. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa dalam kelompok untuk mengintegrasikan alternatif-alternatif penyelesaian sehingga didapatkan solusi yang paling tepat 5. Memandu mahasiswa dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah sesuai alternatif penyelesaian yang telah dipilih 6. Memandu mahasiswa dalam kelompok untuk membuat laporan untuk bahan persentasi 7. Memandu kegiatan persentasi kelompok 8. Membahas hasil diskusi kelompok C. Penutup 1. Mahasiswa dan dosen membuat kesimpulan 2. Mahasiswa mendapat penguatan melalui kegiatan refleksi terkait dengan pengertian himpunan dan kaitannya dengan kehidupan manusia
30
PERTEMUAN 2 A. Kegiatan Awal 1. Penyampaian tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan 2. Apersepsi dan motivasi: menanyakan kepada mahasiswa tentang operasi bilangan bulat, bagaiman cara melakukannya? Bagaimana dengan himpunan, apakah juga bisa dilakukan operasi himpunan? (dipandu dengan masalah lanjutan dalam power point) B. Kegiatan Inti 1. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa dalam kelompok untuk memahami masalah yang diberikan 2. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa dalam kelompok untuk bertanya jika ada masih ada kelompok yang belum memahami permasalahan yang diberikan 3. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa dalam kelompok untuk menentukan alternatifalternatif penyelesaian masalah 4. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa dalam kelompok untuk mengintegrasikan alternatif-alternatif penyelesaian sehingga didapatkan solusi yang paling tepat 5. Memandu mahasiswa dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah sesuai alternatif penyelesaian yang telah dipilih 6. Memandu mahasiswa dalam kelompok untuk membuat laporan untuk bahan persentasi 7. Memandu kegiatan persentasi kelompok 8. Membahas hasil diskusi kelompok C. Penutup 1. Mahasiswa dan dosen membuat kesimpulan 2. Mahasiswa mendapat penguatan melalui kegiatan refleksi terkait dengan operasi himpunan dan kaitannya dengan kehidupan manusia PERTEMUAN 3 A. Kegiatan Awal 1. Penyampaian tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan 2. Apersepsi dan motivasi: menanyakan kepada mahasiswa tentang contoh penerapan himpunan dalam kehidupan sehari-hari? Memberikan soal-soal terkait dengan penerapan teori himpunan dalam kehidupan seharihari? (dipandu dengan masalah lanjutan dalam power point) B. Kegiatan Inti 1. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa untuk memahami masalah yang diberikan 2. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa untuk bertanya jika ada masih ada kelompok yang belum memahami permasalahan yang diberikan 3. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa menentukan alternatif-alternatif penyelesaian masalah 4. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa untuk mengintegrasikan alternatif-alternatif penyelesaian sehingga didapatkan solusi yang paling tepat 5. Memandu mahasiswa untuk menyelesaikan masalah sesuai alternatif penyelesaian yang telah dipilih 6. Memandu kegiatan persentasi perwakilan mahasiswa dan memandu jalannya diskusi 7. Membahas hasil diskusi kelas C. Penutup Mahasiswa mendapat penguatan melalui kegiatan refleksi terkait dengan penerapan teori himpunan dengan kehidupan sehari-hari
31
Hasil rancangan yang dikembangkan dalam SAP lalu di nilai oleh pakar pembelajaran untuk dilihat kualitas pembelajaran yang sudah dirancang dan kesesuaian dengan metode yang digunakan yaitu problem-based learning. Berikut adalah hasil penilaian SAP oleh pakar pembelajaran untuk dua SAP dan telah dibuat. Tabel 4 Rekap Hasil Uji Pakar terhadap Rancangan Pembelejaran dengan Metode Problem-Based Learning SAP 1 No.
Indikator
NILAI
1
Ketepatan indikator dengan kompetensi dasar yang akan dicapai
5
2
Ketepatan tujuan pembelajaran dengan indikator dan kompetensi dasar yang akan dicapai
5
3
Ketepatan media/sumber pembelajaran dengan kompetensi dasar yang akan dicapai
3
4
Ketepatan urutan pembelajaran dengan metode problembased learning
4
5
Ketepatan urutan materi pembelajaran berdasarkan metode problem-based learning
3
6
Ketepatan langkah pembelajaran dalam tahap memberikan masalah utama kepada mahasiswa terkait dengan konsep yang dipelajari langkah sebagai stimulus Ketepatan pembelajaran dalam tahap
7
mengorganisasikan mahasiswa dalam kelompok untuk mengidentifikasi masalah dan menggali informasi yang relevan dengan masalah yang diberikan 8 9
Ketepatan langkah pembelajaran dalam tahap memberi kesempatan kepada mahasiswa mengajukan pertanyaan tentang apalangkah yang mereka tidak mengerti terkaitmengarahkan dengan Ketepatan pembelajaran dalam tahap mahasiswa dalam kelompok untuk memprioritaskan beberapa alternatif solusi masalah Ketepatan langkah pembelajaran dalam tahap mengarahkan
mahasiswa dalam kelompok untuk mengintegrasikan pendapat untuk menyeleksi solusi dalam masalah 10 Ketepatan langkah pembelajaran tahap mendampingi mahasiswa dalam kelompok Memecahkan masalah dengan solusi masalah yangpembelajaran sudah dipilih dan disepakati bersama 11 Ketepatan langkah dalam tahap meminta perwakilan kelompok untuk menyampaikan hasil pemecahan masalah kelompok lain memberikan tanggapan 12 Ketepatan langkah pembelajaran dalam tahap membimbing mahasiswa melakukan refleksi diri terkait dengan materi dan kebermanfaatkan materi pelajaran dengan kehidupan mereka
3
4
4 4 4 4 4 4
RATA-RATA
3.92
KATEGORI
BAIK
32
Tabel 5 Rekap Hasil Uji Pakar terhadap Rancangan Pembelejaran dengan Metode Problem-Based Learning SAP 2 No.
Indikator
NILAI
1
Ketepatan indikator dengan kompetensi dasar yang akan dicapai
5
2
Ketepatan tujuan pembelajaran dengan indikator dan kompetensi dasar yang akan dicapai
5
3
Ketepatan media/sumber pembelajaran dengan kompetensi dasar yang akan dicapai
4
4
Ketepatan urutan pembelajaran dengan metode problembased learning
4
5
Ketepatan urutan materi pembelajaran berdasarkan metode problem-based learning
3
6
Ketepatan langkah pembelajaran dalam tahap memberikan masalah utama kepada mahasiswa terkait dengan konsep yang dipelajari langkah sebagai stimulus Ketepatan pembelajaran dalam tahap
7
mengorganisasikan mahasiswa dalam kelompok untuk mengidentifikasi masalah dan menggali informasi yang relevan dengan masalah yang diberikan 8 9
Ketepatan langkah pembelajaran dalam tahap memberi kesempatan kepada mahasiswa mengajukan pertanyaan tentang apalangkah yang mereka tidak mengerti terkaitmengarahkan dengan Ketepatan pembelajaran dalam tahap mahasiswa dalam kelompok untuk memprioritaskan beberapa alternatif solusi masalah Ketepatan langkah pembelajaran dalam tahap mengarahkan
mahasiswa dalam kelompok untuk mengintegrasikan menyeleksi solusidalam masalah 10 pendapat Ketepatanuntuk langkah pembelajaran tahap mendampingi mahasiswa dalam kelompok Memecahkan masalah dengan masalah yangpembelajaran sudah dipilih dan disepakati bersama 11 solusi Ketepatan langkah dalam tahap meminta perwakilan kelompok untuk menyampaikan hasil pemecahan kelompok memberikan tanggapan 12 masalah Ketepatan langkah lain pembelajaran dalam tahap membimbing mahasiswa melakukan refleksi diri terkait dengan materi dan kebermanfaatkan materi pelajaran dengan kehidupan mereka
5
4
4 4 4 4 4 4
RATA-RATA
4.15
KATEGORI
BAIK
Berdasarkan hasil penilaian untuk kedua SAP didapatkan kategori baik untuk keduanya dan layak untuk digunakan. Ada beberapa masukan yang diberikan antara lain dibagian media untuk kedua SAP, urutan materi untuk kedua SAP, dan ketepatan pemberian masalah utama pada SAP 1. Ada tiga masukan yang diberikan yaitu (1) memperbaiki media dalam power point khususnya yang digunakan untuk memberikan masalah utama, (2) mengemas materi lebih 33
sistematis sehingga mudah dipahami oleh mahasiswa, dan (3) memperbaiki masalah utama pada SAP 1 supaya lebih menantang. Hasil SAP yang sudah diperbaiki, lalu diujicobakan untuk dilihat keterlaksanaannya sehingga didapatkan pola pembelajaran yang utuh dan sesuai dengan konsep pembelajaran dengan metode problem-based learning. Hasil ujicoba dapat dilihat dari tabel 6 dan tabel 7 dibawah ini. Tabel 6 Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran oleh Dosen Lain (observer)
No 1
2
3
4
5
6
7
8
Aktifitas Pengajar Memberikan masalah utama kepada mahasiswa terkait dengan konsep yang dipelajari sebagai stimulus Mengorganisasikan mahasiswa dalam kelompok untuk mengidentifikasi masalah dan menggali informasi yang relevan dengan masalah yang diberikan Memberi kesempatan kepada mahasiswa mengajukan pertanyaan tentang apa yang mereka tidak mengerti terkait dengan masalah yang diberikan Mengarahkan mahasiswa dalam kelompok untuk memprioritaskan beberapa alternatif solusi masalah Mengarahkan mahasiswa dalam kelompok untuk mengintegrasikan pendapat untuk menyeleksi solusi masalah Mendampingi mahasiswa dalam kelompok Memecahkan masalah dengan solusi masalah yang sudah dipilih dan disepakati bersama Meminta perwakilan kelompok untuk menyampaikan hasil pemecahan masalah kelompok lain memberikan tanggapan Membimbing mahasiswa melakukan refleksi diri terkait dengan materi dan kebermanfaatkan materi pelajaran dengan kehidupan mereka sehari-hari
Kategori Keterlaksanaan Ya Tidak V
V
V
V
V
V
V
V
CATATAN: Pembelajaran dilakukan dengan sistematis dengan tahapan yang jelas dan mudah dipahami
34
Tabel 7 Hasil angket respon mahasiswa terhadap proses pembelajaran No
Pernyataan
TOTAL
RataRata
1
Saya senang dengan pembelajaran matematika yang baru saja dilakukan
115
3.6
2
Saya ingin tahu lebih jauh tentang matematika jika pembelajaran matematika seperti yang baru saja dilakukan
113
3.5
112
3.5
3 Saya bersemangat dalam belajar matematika 4
Saya lebih leluasa untuk belajar matematika dengan pembelajaran seperti ini
114
3.6
5
Saya mempunyai kesempatan untuk melihat kemampuan awal saya terkait dengan konsep yang akan dipelajari
116
3.6
6
Pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada saya untuk berpendapat dan menanggapi pendapat orang lain
110
3.4
7
Pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada saya untuk berpikir lebih kritis
110
3.4
8
Pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada saya untuk menentukan penyesaikan masalah dengan beberapa alternatif
108
3.4
Pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada saya untuk 9 melakukan refleksi terhadap jawaban saya dengan pendapat teman lain
110
3.4
Pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada kelompok 10 untuk melakukan diskusi menentukan solusi masalah yang diberikan
113
3.5
11
Pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada kelompok untuk melakukan diskusi dalam menyelesaikan masalah
110
3.4
12
Pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada kelompok untuk melakukan refleksi terhadap hasil solusi yang dibuat
106
3.3
13
Jika pembejaran ini dilakukan terus menerus akan membuat kemampuan berpikir kristis saya meningkat
112
3.5
14
Jika pembelajaran ini dilakukan terus menerus akan membuat saya terampil dalam memecahan masalah matematika sehari-hari
111
3.5
115
3.6
Pembelajaran dengan model ini perlu dilanjutkan lagi untuk 15 meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah matematika Rata-rata Total Kategori
Rata-rata Setiap Aspek
Kategori
3.56
SENANG karena mahasiswa mendapat kesempatan yang luas untuk berpendapat , melihat kemampuan awal mereka sehingga mereka memiliki semangat untuk belajar.
3.42
Pembelajaran memberikan kesempatan yang luas kepada mahasiswa untuk berpendapat, menanggapi pendapat orang lain, berpikir kritis, memilih alternatif jawaban, melakukan refleksi hasil dengan teman lain, dan melakukan diskusi dengan teman satu kelompok dalam menentukan penyelesaian
3.52
Ada harapan mahasiswa untuk dapat diteruskan model pembelajaran dengan metode Problem-based Learning
3.50 SENANG
Hasil inilah yang dijadikan sebagai landasan untuk menilai apakah pembelajaran yang dikembangkan dapat diimplementasikan atau belum. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penilaian teman sejawat dan penilaian mahasiswa maka model pembelajaran dengan metode problem-based learning dapat diimplementasikan.
35
4.2 HASIL IMPLEMENTASI Rancangan
pembelajaran
yang
sudah
dikembangkan
dan
direvisi
kemudian
diimplementasikan dalam pembelajaran mata kuliah Konsep Dasar Matematika. Materi yang dibahas tentang Himpunan dan Persamaan Kuadrat. Materi himpunan disampaikan dalam tiga kali pertemuan dan materi Persamaan kuadrat dilakukan dalam dua kali pertemuan. Lalu dilanjutkan dengan penilaian terhadap hasil belajar mahasiswa dalam kegiatan tes. Setelah mahasiswa mengikuti perkuliahan lalu diberikan angket untuk melihat respon mereka terkait dengan proses pelaksanaan pembelajaran. Berikut adalah rekap angket respon mahasiswa terhadap pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Tabel 8 Hasil angket respon mahasiswa terhadap proses pembelajaran No
TOTAL
Rata-Rata
Saya senang dengan pembelajaran matematika yang baru saja dilakukan
127
3.6
Saya ingin tahu lebih jauh tentang matematika jika pembelajaran 2 matematika seperti yang baru saja dilakukan
125
3.6
3 Saya bersemangat dalam belajar matematika
124
3.5
1
Pernyataan
4
Saya lebih leluasa untuk belajar matematika dengan pembelajaran seperti ini
126
3.6
5
Saya mempunyai kesempatan untuk melihat kemampuan awal saya terkait dengan konsep yang akan dipelajari
125
3.6
6
Pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada saya untuk berpendapat dan menanggapi pendapat orang lain
122
3.5
7
Pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada saya untuk berpikir lebih kritis
122
3.5
8
Pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada saya untuk menentukan penyesaikan masalah dengan beberapa alternatif
119
3.4
Pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada saya untuk 9 melakukan refleksi terhadap jawaban saya dengan pendapat teman lain
122
3.5
10
Pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada kelompok untuk melakukan diskusi menentukan solusi masalah yang diberikan
124
3.5
11
Pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada kelompok untuk melakukan diskusi dalam menyelesaikan masalah
122
3.5
12
Pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada kelompok untuk melakukan refleksi terhadap hasil solusi yang dibuat
118
3.4
13
Jika pembejaran ini dilakukan terus menerus akan membuat kemampuan berpikir kristis saya meningkat
122
3.5
14
Jika pembelajaran ini dilakukan terus menerus akan membuat saya terampil dalam memecahan masalah matematika sehari-hari
120
3.4
125
3.6
Pembelajaran dengan model ini perlu dilanjutkan lagi untuk 15 meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah matematika
Rata-rata Setiap Aspek
Analisis
3.58
Berdasarkan rata-rata setiap aspek menunjukkan adanya rasa senang mahasiswa terhadap proses pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa dapat belajar dengan baikkarena mendapat kesempatan yang luas untuk berpendapat , melihat kemampuan awal mereka sehingga mereka memiliki semangat untuk belajar.
3.47
Nilai rata-rata aspek ini menunjukkan bahwa pembelajaran memberikan kesempatan yang luas kepada mahasiswa untuk berpendapat, menanggapi pendapat orang lain, berpikir kritis, memilih alternatif jawaban, melakukan refleksi hasil dengan teman lain, dan melakukan diskusi dengan teman satu kelompok dalam menentukan penyelesaian
3.50
Nilai rata-rata aspek ini menunjukkan bahwa ada harapan mahasiswa untuk dapat diteruskan model pembelajaran dengan metode Problem-based Learning
36
Berdasarkan respon mahasiswa menunjukkan adanya tanggapan yang positif terhadap pembelajaran yang sudah dilakukan. Mareka merasa senang karena diberi kesempatan yang luas untuk berpendapat , melihat kemampuan awal mereka sehingga mereka memiliki semangat untuk belajar. Perubahan juga terjadi pada saat pembelajaran, dosen memberikan kesempatan mahasiswa untuk menanggapi pendapat orang lain, berpikir kritis, memilih alternatif jawaban, melakukan refleksi hasil dengan teman lain, dan melakukan diskusi dengan teman satu kelompok dalam menentukan penyelesaian. Bukan sekedar itu, respon mahasiswa juga menunjukkan bahwa ada harapan mahasiswa untuk belajar dengan pembelajaran menggunakan model pembelajaran yang dikembangkan dengan metode Problem-based Learning. Selain hasil repon mahasiswa terhadap proses pembelajaran, keberhasilan proses pembelajaran ditunjukkan dari hasil tes tulis dalam bentuk soal cerita. Hasil tes inilah yang akan dipakai untuk melihat peningkatan kemampuan berpikir kristis dan kemampuan memecahkan masalah setelah pelaksanaan pembelajaran. Berikut adalah hasil tes mahasiswa yang dipakai untuk melihat kemampuan berpikir kritis dan kemampuan meyelesaikan masalah. Tabel 9 Daftar Skor Kemampuan Berpikir Logis Mahasiswa No
Interval
Kategori
1 2 3
≥ 78 54 - 77 30 - 53
Tinggi Sedang Rendah
TOTAL
Peningkatan Awal Akhir Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen 3 4 11% 7 20% 9% 5 14 40% 19 54% 14% 8 17 49% 9 26% 23% 35 35 16 46% 100% 100%
Tabel 10 Daftar Skor Kemampuan Memecahkan Masalah No
Interval
Kategori
1 2 3
≥ 78 54 - 77 30 - 53
Tinggi Sedang Rendah
TOTAL
Peningkatan Awal Akhir Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen 4 7 20% 11 31% 11% 5 12 34% 17 49% 14% 9 16 46% 7 20% 26% 35 35 18 51% 100% 100%
Hasil ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan berpikir kritis mahasiswa dan kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah yang kaitannya dengan matematika meskipun belum maksimal. Dengan demikian implementasi model pembelajaran dengan metode problem-based learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan 37
mememcahkan masalah matematika, dalam hal ini untuk materi himpunan dan persamaan kuadrat dalam mata kuliah Konsep Dasar Matematika I.
4.3 PEMBAHASAN Seperti yang telah dipaparkan pada tahap pengembangan bahwa pengembangan model pembelajaran dengan metode problem-based learning ini menggunakan model pengembangan menurut Borg & Gall (1983) , Nana S. Sukmadinata (2007), Dick & Carey (2005). Prosedur yang sudah ada diadaptasi menjadi empat tahap pengembangan yaitu (1) tahap studi pendahuluan, (2) tahap penyusunan draft produk , (3) tahap pengembangan dan evaluasi, dan (4) tahap akhir. Tahapan pembelajaran dikembangkan dalam delapan kegiatan yaitu: 1.
Memberikan masalah utama kepada mahasiswa terkait dengan konsep yang dipelajari sebagai stimulus
2.
Mengorganisasikan mahasiswa dalam kelompok untuk mengidentifikasi masalah dan menggali informasi yang relevan dengan masalah yang diberikan
3.
Memberi kesempatan kepada mahasiswa mengajukan pertanyaan tentang apa yang mereka tidak mengerti terkait dengan masalah yang diberikan
4.
Mengarahkan mahasiswa dalam kelompok untuk memprioritaskan beberapa alternatif solusi masalah
5.
Mengarahkan mahasiswa dalam kelompok untuk mengintegrasikan pendapat untuk menyeleksi solusi masalah
6.
Mendampingi mahasiswa dalam kelompok Memecahkan masalah dengan solusi masalah yang sudah dipilih dan disepakati bersama
7.
Meminta perwakilan kelompok untuk menyampaikan hasil pemecahan masalah kelompok lain memberikan tanggapan
8.
Membimbing mahasiswa melakukan refleksi diri terkait dengan materi dan kebermanfaatkan materi pelajaran dengan kehidupan mereka sehari-hari Delapan tahapan kegiatan ini dirancang secara sistematis dengan tujuan memberikan alur
pikir kepada mahasiswa secara benar dalam memahami persoalan sampai menyelasaikan persoalan tersebut. Langkah ini juga memberikan pelajarankepada mahasiswa bahwa untuk menyelesaikan persoalan diperlukan beberapa hal yaitu bagaimana mahasiswa memamhi sebuah persoalan, hal apa saja yang harus dipersiapkan untuk menyelesaikan masalah, bagaimana mendapat informasi sebagai bahan untuk memecahkan masalah, bagaimana mengumpulkan alternative pemecahan, bagaimana mengambil keputusan penyelesaian terbaik yang diambil bersama dalam kelompok, bagaimana bekerja sama, bagaimana memproses pemecahan masalah, 38
sampai bagaimana menyampaikan hasil pemecahan dan membahas dengan kelompok lain, dan bagaimana mengimplementasi pemecahan itu dalam kehidupan sehari-hari. Langkah-langkah yang sistematis inilah yang nantinya akan melatih dan memberi pengalaman kepada mahasiswa bagaimana berpikir secara benar. Dengan demikian kemampuan berpikir mereka semakin meningkat sehingga mahasiswa semakin kritis dalam menanggapi sesuatu dengan alur pikir yang benar. Keadaan ini sesuai dengan tujuan dan kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran matematika yaitu mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang melalui latihan bertindak atas dasar kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Hasil pengembangan sudah dilakukan menunjukkan bahwa model pembelajaran dengan metode problem-based learning memiliki kategori yang baik dan layak diimplementasi baik menurut ahli, teman sejawat, maupun mahasiswa. Hasil dari implementasi pembelajaran memberikan gambaran yang luar biasa dimana terjadi peningkatan kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah matematika bagi mahasiswa. Peningkatan yang terjadi bukan terjadi begitu saja, tetapi mengalami proses yang cukup panjang. Mulai bagaimana mahasiswa harus belajar bagaimana memahami masalah, mencari informasi sebagai bahan pemecahan masalah, merumuskan beberapa pemecahan masalah, memilih alternative pemecahan yang efektif, bekerja sama dalam pemecahan masalah. Proses yang terjadi sedikit demi sedikit ini akhirnya memberikan pengalaman bagaimana mereka harus berpikir benar dan sistematis serta selalu tanggap terhadap persoalan itu. Proses inilah yang membuat mereka semakin kristis dalam memecahkan masalah. Dengan proses inilah berangsurangsur kemampuan berpikir kritis mereka semakin meningkat dan kemampuan mereka dalam memecahan masalah semakin meningkat pula.
39