BAB IV PEMBAHAS AN
IV.1
Penerapan Perlakuan Akuntansi Pembahasan mengenai penerapan perlakuan akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan ialah mengevaluasi lebih lanjut perlakuan akuntansi perusahaan dalam hal pengakuan (recognition) untuk pendapatan dan beban, pengukuran (measurement), penyajian laporan keuangan (presentation), dan pengungkapan (disclosure). Adapun pembahasan penerapan perlakuan akuntansi mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK) No.42 Akuntansi Perusahaan Efek dan Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (Bapepam).
IV.1.1 Pengakuan (Recognition) IV.1.1.1
Pengakuan Pendapatan
IV.1.1.1.1
Penerapan Pengakuan Pendapatan Perusahaan Penerapan perlakuan akuntansi dalam hal pengakuan pendapatan yang diterapkan oleh perusahaan ialah pendapatan komisi perantara efek dan jasa lainnya diakui berdasarkan tanggal transaksi dan pendapatan dari jasa penasehat keuangan diakui pada saat jasa diberikan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak. Komisi efek dari perantara efek yang diakui sebagai pendapatan perusahaan merupakan komisi dari pihak ketiga yang diperoleh dari aktivitas perantara efek saham dan efek hutang.
52
Untuk penasehat keuangan dan jasa konsultasi merupakan imbalan atas jasa konsultasi keuangan yang diberikan perusahaan kepada nasabah. Jasa penjaminan emisi dan penjualan efek diakui pada saat aktivitas penjaminan emisi dan penjualan efek secara substansi telah selesai dan jumlah pendapatan telah dapat ditentukan. Jasa penjaminan emisi dan penjualan efek merupakan pendapatan dari kegiatan penjaminan emisi dan penjualan efek sehubungan dengan penawaran efek perusahaan di Indonesia. Adapun contoh pengakuan pendapatan jasa penjaminan emisi dan penjualan efek yang diambil secara acak dari tahun 2007-2008 adalah sebagai berikut :
Tanggal Transaksi 6-Jul-08
Jenis Penawaran Nama Emiten Umum dan Jenis Efek Saham PT Adaro Energy Tbk
Nilai Efek yang Status Proses Dijaminkan 165,000,000 Listing
INVOIC E TANGGAL 6 AGUS TUS 2008 Imbalan Jasa Penawaran Umum IPO S aham PT. Adaro Energy Tbk: Jasa Penjamin Emisi : 0.30% x Rp. 165.000.000,Jasa Agen Penjualan : 0.20% x Rp. 165.000.000,Total Imbalan Jasa PPN 10% Total Imbalan Jasa + PPN Dikurangi : PPh 23 (4.5%) Total Imbalan Jasa yang dibayarkan
: Rp. : Rp. : Rp. : Rp. : Rp.
495.000,330.000,825.000,82.500,907.500,-
:(Rp. 37.125.,-) : Rp. 870.375,-
Dari contoh diatas, pendapatan dari jasa penjaminan emisi dan penjualan efek yang terjadi pada tanggal 6 Juli 2008 baru diakui sebagai 53
pendapatan pada tanggal 6 A gusutus 2008. Pendapatan jasa penjaminan emisi ini baru diakui setelah nilai pendapatan yang diperoleh berupa imbalan jasa sudah dapat ditentukan. Adapun pendapatan yang diakui berupa komisi (dimana persenan komisi telah
ditentukan
berdasarkan
kesepakatan),
sebagai jasa
penjaminan emisi dikali dengan total transaksi yang terjadi ditambah dengan PPN dan dikurangi dengan PPh 23 akibat terjadinya pemberian jasa oleh perusahaan. IV.1.1.1.2
Ketentuan S AK No.42 Tentang Pengakuan Pendapatan Berdasarkan ketentuan SAK No.42, pendapatan sehubungan dengan penjaminan emisi diakui pada saat aktivitas penjaminan emisi secara substansi telah selesai dan jumlah pendapatan telah dapat ditentukan.
IV.1.1.1.3
Ketetapan
Pedoman
Akuntansi Perusahaan
Efek
(Bapepam)
Tentang Pengakuan Pendapatan Berdasarkan ketetapan Bapepam, Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek mengakui pendapatan, yaitu pendapatan terdiri dari jasa penjaminan emisi, jasa penjualan dan jasa manajemen (jasa manajemen biasanya hanya untuk Penjamin Pelaksana Emisi), sesuai dengan ketentuan dalam kontrak penjaminan emisi. IV.1.1.1.4
Kesimpulan Berdasarkan uraian diatas, perlakuan akuntansi untuk pengakuan pendapatan yang diterapkan oleh perusahaan, dimana pendapatan dari jasa penasehat keuangan diakui pada saat jasa diberikan sesuai dengan 54
ketentuan dalam kontrak, telah sesuai dengan Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (Bapepam) mengenai pengakuan pendapatan. Sedangkan untuk jasa penjaminan emisi dan penjualan efek diakui pada saat aktivitas penjaminan emisi dan penjualan efek secara substansi telah selesai dan jumlah pendapatan telah dapat ditentukan, telah sesuai dengan ketentuan SAK No.42 Akuntansi Perusahaan Efek tentang pengakuan pendapatan. IV.1.1.2
Pengakuan Beban
IV.1.1.2.1
Penerapan Pengakuan Beban Perusahaan Perusahaan
menerapkan
perlakuan
akuntansi
dalam
hal
pengakuan beban ialah biaya yang timbul sehubungan dengan proses penjaminan emisi diakumulasi dan dibebankan pada saat pendapatan penjaminan emisi tidak diselesaikan dan emisi efek dibatalkan, maka biaya penjaminan emisi tersebut dibebankan pada periode berjalan. Proses penjaminan emisi yang dilakukan oleh perusahaan dan diakui sebagai beban merupakan biaya yang timbul dari kegiatan penjaminan emisi sebagai akibat pendapatan dari penjaminan emisi tersebut tidak terselesaikan dan dibatalkan. Adapun perusahaan
contoh pengakuan
sebagai
akibat
beban
pendapatan
yang diterapkan penjaminan
emisi
oleh tidak
diselesaikan dan emisi efek dibatalkan, yang diambil secara acak dari tahun 2007-2008 adalah sebagai berikut :
55
Tanggal Transaksi Desember
Jenis Nama Emiten Penawar Saham PT Prime Petro Services Tbk
Nilai Efek yang Dijaminkan 18,000,000
Status Proses Batal
Dari contoh tersebut, pada bulan Desember 2008 terjadi proses penjaminan emisi yang bernilai Rp 18.000.000 tetapi pengakuan pendapatan dari penjaminan emisi dibatalkan, sehingga timbul biaya sebagai akibat dari penjaminan emisi yang tidak terselesaikan dan emisi efek dibatalkan. Biaya ini dibebankan pada periode berjalan. IV.1.1.2.2
Ketentuan S AK No.42 Tentang Pengakuan Beban Ketetapan SAK No.42 mengenai pengakuan beban ialah biaya yang timbul sehubungan proses penjaminan emisi diakumulasi dan dibebankan pada saat pendapatan penjaminan emisi diakui. Dalam hal kegiatan penjaminan emisi tidak diselesaikan dan emisi efek dibatalkan, maka biaya penjaminan emisi tersebut dibebankan pada periode berjalan.
IV.1.1.2.3
Ketetapan
Pedoman
Akuntansi Perusahaan
Efek
(Bapepam)
Tentang Pengakuan Beban Berdasarkan ketentuan Bapepam, jumlah biaya penjaminan Emisi yang diakui sebagai beban adalah sebesar jumlah yang menjadi tangguhannya. Apabila kegiatan penjaminan emisi tidak diselesaikan dan emisi Efek dibatalkan atau terdapat ketidakpastian bahwa penjaminan emisi Efek dilaksanakan, maka biaya Penjaminan Emisi Tangguhan dibebankan dalam Laporan Laba Rugi. IV.1.1.2.4
Kesimpulan
56
Berdasarkan penerapan perlakuan akuntansi dalam hal pengakuan beban yang diterapkan oleh perusahaan,dimana biaya yang timbul dari kegiatan penjaminan emisi diakumulasi dan dibebankan pada saat pendapatan tidak dapat diselesaikan dan emisi efek dibatalkan, maka biaya dibebankan pada periode berjalan telah sesuai dengan ketentuan SAK No.42 Akuntansi Perusahaan Efek dan Ketetapan Bapepam dalam hal pengakuan beban. IV.1.2 Pengukuran (Measurement) IV.1.2.1
Penerapan Pengukuran Perusahaan Perlakuan akuntansi dalam hal pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan ialah perusahaan diwajibkan untuk memenuhi persyaratan M odal Kerja Bersih Disesuaikan (M KBD), yaitu selisih antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar, dengan nilai mimimal tidak kurang dari Rp 25 miliar.
IV.1.2.2
Ketetapan Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (Bapepam) M enurut ketetapan Peraturan Bapepam, perusahaan dimana kegiatannya sebagai Perantara Pedagang Efek dan Penjamin Emisi wajib memiliki M odal Kerja Bersih Disesuaikan minimal Rp 25.000.000.000.
IV.1.2.3
Kesimpulan Berdasarkan pengambilan sample dari laporan MKBD (tahun 2007-2008), dengan mengambil masing-masing 25 sample secara acak, nilai M KBD yang dilaporkan oleh perusahaan ialah diatas Rp 25 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan perlakuan akuntansi dalam hal
57
pengukuran telah sesuai dengan ketentuan Bapepam No.V.D.5 mengenai Pemeliharaan dan Pelaporan M odal Kerja Bersih Disesuaikan (M KBD). IV.1.3 Penyajian Laporan Keuangan (Presentation) IV.1.3.1
Penerapan Penyajian Laporan Keuangan Perusahaan a. Perusahaan menerapkan perlakuan akuntansi dalam hal penyajian laporan keuangan ialah neraca disajikan dengan menggunakan metode tidak dikelompokkan (unclassified), yaitu aktiva dan kewajiban tidak dikelompokkan menjadi elemen lancar dan elemen tidak lancar. Kelompok pos aktiva disajikan berdasarkan urutan likuiditas,
sedangkan
kelompok
akun
kewajiban
disajikan
berdasarkan urutan jatuh tempo. Penyajian neraca perusahaan untuk tahun 2007-2008 terlampir dalam lampiran 3. b. Laporan laba-rugi disajikan dalam bentuk single step dimana semua pendapatan disajikan sebagai suatu kelompok terpisah dari kelompok beban.
Pendapatan
mencerminkan
disajikan
sumber
sedemikian
pendapaan
tersebut.
rupa
sehingga
Beban
disajikan
sedemikian rupa sehingga mencerminkan jenis yang utama dari beban tersebut.Penyajian laporan laba-rugi perusahaan tahun 2007-2008 terlampir dalam lampiran 4. c. Perusahaan menerapkan perlakuan akuntansi dalam hal penyajian laporan
keuangan
ialah
laporan
arus
kas
disusun
dengan
menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Penyajian laporan arus kas tahun 2007-2008 perusahaan terlampir dalam lampiran 5. 58
IV.1.3.2
Ketentua S AK No.42 Tentang Penyajian a. M enurut
ketetapan
SAK
No.42,
neraca
disajikan
dengan
menggunakan metode tidak dikelompokkan (unclassified) sehingga asset dan kewajiban tidak dikelompokkan menjadi elemen tidak lancar. Kelompok akun asset disajikan berdasarkan urutan likuiditas, sedangkan kelompok akun kewajiban dilaporkan berdasarkan urutan jatuh tempo. b. Untuk penyajian laporan keuangan menurut SAK No.42, penyajian laporan keuangan disajikan dalam bentuk single step, maka pendapatan dari masing-masing kegiatan usaha Perusahaan Efek, dan dibebankan disajikan sesuai jenisnya. IV.1.3.3
Ketetapan
Pedoman
Akuntansi Perusahaan
Efek
(Bapepam)
Tentang Penyajian Laporan Keuangan c. Berdasarkan
Pedoman
Akuntansi Perusahaan
Efek
mengenai
penyajian laporan arus kas ialah laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung, dengan mengelompokkan kas ke dalam kas dari aktivitas operasi, kas dari aktivitas investasi dan kas dari aktivitas pendanaan. IV.1.3.4
Kesimpulan Berdasarkan uraian diatas, penyajian laporan arus kas yang diterapkan oleh perusahaan, yaitu dengan menggunakan metode langsung dan mengelompokkan ke dalam kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan,
telah
mengacu
pada ketetapan
Pedoman
Akuntansi
Perusahaan Efek (Bapepam). 59
Sedangkan untuk penyajian neraca yang disajikan secara tidak dikelompokkan (unclassified) dan laporan laba rugi yang disajikan secara single-step, telah sesuai dengan ketetapan SAK No.42 Akuntansi Perusahaan Efek. IV.1.4 Pengungkapan (Disclosure) IV.1.4.1
Penerapan Pengungkapan Perusahaan Perusahaan
melakukan
pengungkapan
mengenai kebijakan
akuntansi, dalam hal : (1)
Transaksi Efek Transaksi pembelian dan penjualan efek baik untuk nasabah maupun untuk sendiri diakui pada saat timbulnya perikatan atas transaksi efek. Transaksi efek dalam hal pembelian efek untuk nasabah dicatat sebagai piutang nasabah dan hutang pada LKP, sedangkan penjualan efek dicatat sebagai piutang pada LKP dan hutang pada nasabah.
(2)
Transaksi Repo Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (repo) diakui sebagai piutang repo sebesar harga penjualan kembali dikurangi pendapatan bunga yang belum direalisasi. Pendapatan bunga yang belum direalisasi, yang timbul karena adanya transaksi repo diperoleh dari selisih antara harga beli dan harga penjualan kembali, serta diakui sebagai pendapatan sesuai jangka waktu sejak efek dibeli hingga dijual kembali. 60
(3)
Untuk transaksi pinjam meminjam efek, perusahaan tidak mengungkapan kebijakan akuntansi dalam kegiatan tersebut, karena perusahaan tidak pernah melakukan transaksi pinjam meminjam efek.
(4)
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan komisi perantara pedagang efek dan jasa lainnya diakui berdasarkan tanggal transaksi dan pendapatan dari jasa penasehat keuangan diakui pada saat jasa diberikan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak. Dalam hal pengakuan pendapatan, komisi efek dari perantara efek yang diakui sebagai pendapatan perusahaan merupakan komisi dari pihak ketiga yang diperoleh dari aktivitas perantara efek saham dan efek hutang. Untuk penasehat keuangan dan jasa konsultasi merupakan imbalan atas jasa konsultasi keuangan yang diberikan perusahaan kepada nasabah. Jasa penjaminan emisi dan penjualan efek merupakan pendapatan dari kegiatan penjaminan emisi dan penjualan efek sehubungan dengan penawaran efek perusahaan di Indonesia. Biaya yang terjadi sehubungan dengan kegiatan penasehat keuangan dibebankan pada saat terjadinya dan biaya lainnya diakui sesuai manfaatnnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).
61
Untuk pengakuan beban, jasa penasehat keuangan yang merupakan jasa konsultasi keuangan yang diberikan perusahaan kepada nasabah diakui sebagai biaya pada saat terjadinya pemberian jasa tersebut. Untuk ikatan atau kewajiban bersyarat yang timbul dari transaksi perantara pedagang efek, penjamin emisi, dan manajer investasi tidak diungkapkan oleh perusahaan karena tidak adanya kewajiban bersyarat yang dilakukan oleh perusahaan. IV.1.4.2
Ketentuan S AK No.42 Tentang Pengungkapan SAK No.42 menetapkan dalam hal pengungkapan bahwa, selain hal-hal yang wajib diungkapkan sebagaimana yang dijelaskan dalam pernyataan lain hal berikut wajib diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan : (a)
Perlakuan akuntansi mengenai : (1)
Transaksi perantara dan pedagang efek;
(2)
Transaksi jual efek dengan janji beli kembali dan transaksi beli efek dengan janji jual kembali;
(3)
Transaksi pinjam-meminjam efek; dan
(4)
Pengakuan pendapatan dan beban sehubungan dengan kegiatan Perusahaan Efek
(b)
Ikatan atau kewajiban bersyarat yang timbul dari transaksi perantara pedagang efek, penjamin emisi efek, dan manajer investasi.
62
IV.1.4.3
Kesimpulan Berdasarkan pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan dalam hal : 1. transaksi efek yang sudah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan, mengenai kebijakan akuntansi pada butir f, 2. transaksi repo yang diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan, mengenai kebijakan akuntansi pada butir g, 3. pengakuan pendapatan serta beban yang diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan mengenai kebijakan akuntansi pada butir l, yang sehubungan dengan kegiatan Perusahaan Efek, maka perlakuan akuntansi dalam hal pengungkapan yang diterapkan oleh perusahaan telah sesuai dengan SAK No.42 Akuntansi Perusahaan Efek tentang pengungkapan. Uraian dan pembahasan mengenai kesesuaian antara penerapan perlakuan akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan dengan ketetapan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) No.42 Akuntansi Perusahaan Efek dan Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (Bapepam), dirangkum dan tersaji dalam tabel IV.1 mengenai kesesuaian antara perlakuan akuntansi perusahaan dengan ketetapan SAK No.42 dan ketetapan Bapepam. Berikut merupakan tabel IV.1, Kesesuaian Antara Perlakuan Akuntansi Perusahaan dengan Ketetapan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) No.42 Akuntansi Perusahaan Efek dan Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (Bapepam).
63
Tabel IV.1 Rangkuman Kesesuaian Antara Perlakuan Akuntansi Perusahaan dengan Ketetapan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) No.42 Akuntansi Perusahaan Efek dan Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (Bapepam) Perusahaan
Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek dan SAK No. 42 Akuntansi Perusahaan Efek
Sesuai
Tidak Sesuai
Pengakuan Pendapatan : Pendapatan dari jasa penasehat keuangan diakui pada Pendapatan dari jasa penjaminan emisi, jasa penjualan saat jasa diberikan sesuai dengan ketentuan dalam
dan jasa manajemen (jasa manajemen biasanya hanya untuk Penjamin Pelaksana Emisi),sesuai dengan
kontrak ketentuan dalam kontrak penjaminan emisi Jasa penjamin emisi dan penjualan efek diakui pada Pendapatan sehubungan dengan penjaminan emisi saat aktivitas penjamin emisi dan penjualan efek secara diakui pada saat aktivitas penjaminan emisi secara substansi telah selesai dan jumlah pendapatan telah substansi telah selesai dan jumlah pendapatan telah dapat ditentukan dapat ditentukan Pengakuan Beban : Biaya yang timbul sehubungan dengan proses Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan kontrak penjaminan emisi diakumulasi dan dibebankan pada
penjaminan emisi dicatat sebagai Biaya Penjaminan Emisi Tangguhan dan baru diakui sebagai beban pada
√
√
√
saat pendapatan penjaminan emisi diakui saat pengakuan pendapatan penjaminan emisi. Dalam hal kegiatan penjaminan emisi tidak Apabila kegiatan penjaminan emisi tidak diselesaikan diselesaikan dan emisi efek dibatalkan, maka biaya penjaminan emisi tersebut dibebankan pada periode berjalan Pengukuran :
dan emisi Efek dibatalkan atau terdapat ketidakpastian bahwa penjaminan emisi Efek dilaksanakan, maka
√
Biaya Penjaminan Emisi Tangguhan dibebankan dalam Laporan Laba Rugi.
Perusahaan Efek yang menjalankan kegiatan sebagai Perusahaan berkewajiban untuk memenuhi persyaratan Penjamin Emisi Efek wajib memiliki Modal Kerja Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD), yaitu selisih Bersih Disesuaikan paling sedikit sebesar Rp antara aktiva lancar yang memenuhi persyaratan dan 25.000.000.000,00 dan Perusahaan Efek yang jumlah kewajiban, tidak boleh kurang dari Rp 25 menjalankan kegiatan sebagai Perantara Pedagang miliar. Efek wajib memiliki Modal Kerja Bersih Disesuaikan paling sedikit sebesar Rp 25.000.000.000,00
√
64
Tabel IV.1 Rangkuman Kesesuaian Antara Perlakuan Akuntansi Perusahaan dengan Ketetapan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) No.42 Akuntansi Perusahaan Efek dan Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (Bapepam) Pedoman Akuntansi Perusahaa n Efek dan SAK No. 4 2 Akuntansi Perusahaa n Efek
Sesuai
neraca disajikan dengan menggunakan metode tidak dikelompokkan (unclassified ) sehingga asset dan kewajiban tidak dikelompokkan menjadi elemen tidak lancar. Kelompok akun asset disajikan berdasarkan urutan likuiditas, sedangkan kelompok akun kewajiban dilaporkan berdasarkan urutan jatuh tempo.
√
Laporan Laba Rugi disajikan d alam b entuk single step sin gle step, Laporan Laba Rugi d isajikan d alam bentuk d imana semua pendapatan disajikan sebagai suatu dimana pendapatan dikelomp okkan sedemikian rupa kelompok terp isah dari kelompok b eban. Pendapatan sehingga mencerminkan pendapatan dari masing- d isajikan sedemikian rupa sehingga mencerminkan masing kegiatan usaha Perusahaan, dan beban disajikan sumber pendapatan tersebut. Beban d isajikan sedemikian rupa sehingga mencerminkan jenis yang sesuai jenisnya utama dari beban tersebut.
√
Perusahaan Penyajian Laporan Keuangan : Neraca d isajikan dengan menggunakan metode tidak dikelompokkan (unclassified ), yaitu aktiva dan kewajiban tidak dikelompokkan menjadi elemen lancar dan elemen tidak lancar. Kelo mpok pos aktiva disajikan berdasarkan urutan likuid itas, sedangkan kelo mpok akun kewajiban disajikan berdasarkan urutan jatuh tempo.
Laporan Laporan Arus Kas disusun berdasarkan metode langsung langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam Aktivitas aktivitas operasi, investasi dan pendanaan d an Arus Pengungkapan :
Arus Kas disusun berdasarkan meto de dengan mengelompokkan Arus Kas Dari Operasi; Arus Kas Dari Aktivitas Investasi; Kas Dari Aktivitas Pendanaan
√
Perusahaan melakukan pengungkapan mengenai kebijakan akuntansi, dalam hal : a. Transaksi Efek Transaksi pembelian dan penjualan efek baik untuk Selain hal-hal yang wajib diungkapkan sebagaimana nasabah maupun untuk sendiri diakui pada saat yang dijelaskan d alam p ernyataan lain hal berikut timbulnya perikatan atas transaksi efek. wajib diungkapkan dalam catatan atas laporan b. Transaksi Repo keuangan : Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (repo) (a) Perlakuan akuntansi mengenai : diakui sebagai piutang repo sebesar harga penjualan (1) transaksi p erantara dan ped agang efek; kembali dikurangi pendapatan bunga yang belum (2) transaksi jual efek dengan janji b eli kembali direalisasi. d an transaksi beli efek dengan janji jual kembali; c. Pengakuan Pend apatan dan Beban (3) transaksi p injam meminjam efek; Pendap atan ko misi perantara p edagang efek dan jasa (4) pengakuan pendapatan dan beban sehubungan lainnya diakui berdasarkan tanggal transaksi dan d engan kegiatan Perusahaan Efek pend apatan dari jasa penasehat keuangan diakui p ada (b) Ikatan atau kewajib an bersyarat yang timbul dari saat jasa diberikan sesuai dengan ketentuan dalam transaksi perantara p edagang efek, penjamin emisi, dan kontrak. manajer investasi. Biaya yang terjadi sehubungan dengan kegaitan penasehat keuangan dibebankan pada saat terjadinya dan biaya lainnya d iakui sesuai manfaatnya p ada tahun yang bersangkutan (a ccrual basis )
√
Tidak Sesuai
65
Berdasarkan rangkuman pada tabel IV.1 tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa, perlakuan akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan dalam hal pengakuan pendapatan dan beban, pengukuran, penyajian laporan keuangan, dan pengungkapan, menunjukkan kesesuaian dengan ketetapan SAK No.42 Akuntansi Perusahaan Efek dan Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (Bapepam). IV.2
Perhitungan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) Perhitungan M odal Kerja Bersih Disesuaikan (M KBD) diperoleh dari aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Adapun aktiva lancar diperoleh dari Neraca Percobaan Harian Aktiva (formulir V.D.5-1) dan hutang lancar diperoleh dari Neraca Percobaan Harian Kewajiban dan Ekuitas (formulir V.D.5.2). Neraca percobaan harian diselenggarakan setiap hari oleh perusahaan. Pos-pos disajikan mengikuti ketentuan tentang pelaporan MKBD.
IV.2.1 Neraca Percobaan Harian Aktiva (Formulir V.D.5-1) Neraca percobaan harian aktiva merupakan neraca harian yang dibuat oleh perusahaan untuk melihat nilai aktiva pada hari tersebut dan posisi nilai aktiva lancar yang digunakan untuk menghitung modal kerja bersih disesuaikan, juga pada hari tersebut. Neraca percobaan harian aktiva (formulir V.D.5-1) terlampir dalam lampiran 6, yang diambil sebagai contoh, secara acak (tanpa ada dasar tertentu) dari tahun 2007-2008 dan secara kebetulan terambil neraca percobaan harian aktiva pada tanggal 28 Juli 2008. Aktiva lancar yang dicatat oleh perusahaan adalah :
66
No Keterangan 1 Kas dan Setara Kas 2 Portfolio Sendiri (Nilai Pasar Wajar) Efek Bersifat Ekuitas yang tercapat di Bursa Efek Indonesia 3 Piutang Nasabah Pemilik Rekening Efek Transaksi Beli Efek Saldo Debit Rekening Efek Nasabah 4 Piutang Nasabah Umum 5 Piutang Lembaga Kliring dan Penjaminan Piutang Transaksi Bursa Jumlah Aktiva Lancar 1.
Saldo 47,191,166,901 15,261,154,321 38,615,078,401 32,095,687,391 54,920,665 44,989,990,000 178,207,997,680
Kas dan setara kas perusahaan yang terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunannnya. Adapun kas yang dimiliki berupa cash on hand (kas ditangan perusahaan) dan cash in banks (kas di bank) yang terdapat di beberapa bank, baik dalam bentuk rupiah maupun dollar, yang sudah di konversi ke dalam rupiah,dengan kurs dollar ke rupiah yang berlaku pada saat itu.
2.
Penilaian portfolio efek perusahaan berdasarkan saham untuk diperdagangkan ditambah dengan laba belum direalisasi sehingga di dapat nilai wajar dari portfolio perusahaan tersebut. Laba yang belum direalisasi diperoleh dari selisih antara harga awal (pembukaan) dengan harga penutupan (closing price).
3.
Piutang nasabah yang tercatat merupakan piutang kepada pihak ketiga yang berasal dari transaksi perdagangan dan perantara perdagangan efek. 67
4.
Piutang nasabah diperoleh dari piutang perorangan (lokal) ditambah dengan piutang perusahaan (efek) dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu.
5.
Piutang LKP merupakan tagihan kepada LKP yang timbul dari penyelesaian transaksi efek secara netting dan deposit dana agunan kas minimum yang diserahkan perusahaan kepada LKP dalam rangka transaksi efek. Netting dalam transaksi efek diperoleh dari selisih antara transaksi pembelian dengan transaksi penjualan. Nilai piutang kepada LKP diperoleh dari piutang penyelesaian transaksi ditambah dengan deposit dana agunan kas minimum.
Berdasarkan uraian diatas mengenai akun-akun aktiva yang dicatat oleh perusahaan dalam neraca percobaan harian aktiva dapat diperoleh nilai aktiva lancar yang kemudian dijadikan sebagai acuan dalam perhitungan nilai M KBD. Pos-pos yang disajikan pun megikuti ketentuan tentang pelaporan M KBD. IV.2.2 Neraca Percobaan harian Kewajiban dan Ekuitas (Formulir V.D.5-2) Neraca percobaan harian kewajiban dan ekuitas merupakan neraca percobaan yang disusun oleh perusahaan, yang nilainya diambil dari buku besar, guna mengetahui posisi kewajiban lancar perusahaan. Nilai kewajiban lancar ini digunakan sebagai dasar perhitungan M KBD pada hari tersebut. Neraca percobaan harian kewajiban terlampir dalam lampiran 7, yang diambil sebagai contoh dan secara acak (tanpa ada dasar terntentu dalam pengambilannya), dari neraca harian kewajiban tahun 2007-2008 serta secara
68
kebetulan terambil neraca percobaan harian kewajiban dan ekuitas tanggal 28 Juli 2008. Kewajiban lancar yang dicatat oleh perusahaan adalah :
No Keterangan 1 Hutang Nasabah Pemilik Rekening Efek Transaksi Jual Efek Saldo Kredit Rekening Efek Nasabah 2 Hutang Nasabah Umum 3 Hutang Transaksi Bursa-Lembaga Kliring dan Penjaminan 4 Hutang Jangka Pendek Lainnya Jumlah Kewajiban Lancar 1.
Saldo 45,099,261,514 30,502,877,774 55,000,000 38,297,061,500 21,665,221,781 135,619,422,569
Hutang nasabah merupakan hutang kepada pihak ketiga yang timbul dari transaksi perdagangan efek.
2.
Hutang nasabah yang timbul sebagai akibat dari transaksi perdagangan efek diperoleh dari hutang perorangan (lokal) ditambah dengan hutang perusahaan (efek) serta lembaga lokal.
3.
Hutang LKP merupakan kewajiban kepada LKP yang belum jatuh tempo sehubungan dengan transaksi pembelian efek yang penyelesaiannya dijamin oleh LKP.
4.
Hutang jangka pendek lainnya merupakan hutang perusahaan kepada pihak ketiga yang tidak dapat dikelompokkan dalam kewajiban di atas lainnya. Hutang jangka pendek yang tercatat oleh perusahaan adalah : a.
Hutang pajak yang terdiri dari pajak penghasilan (pasal 21 dan pasal 23) ditambah pajak pertambahan nilai serta pajak penjualan saham.
69
b.
Biaya yang masih harus dibayar berupa jasa transaksi ditambah dengan sewa gedung.
Berdasarkan
uraian
diatas
mengenai
akun-akun
yang disajikan
perusahaan dalam neraca percobaan harian kewajiban dapat diperoleh nilai kewajiban lancar yang kemudian dijadikan sebagai nilai dalam perhitungan laporan M KBD. Pos-pos yang disajikan mengikuti ketentuan tentang pelaporan MKBD. IV.2.3 Penyesuaian Resiko Pasar Penyesuaian resiko pasar yang diterapkan oleh perusahaan ialah merupakan penyesuaian terhadap nilai efek ekuitas dan efek bersifat hutang yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan faktorisasi yang telah ditetapkan oleh Bapepam. Penyesuaian resiko pasar ini merupakan nilai ekuitas yang dapat diakui oleh perusahaan hanya sebesar 90% dari nilai ekuitas yang dimiliki, sedangkan untuk penyesuaian resiko pasar terhadap efek bersifat hutang, nilai yang dapat diakui perusahaan hanya sebesar 80%. Adapun contoh penyesuaian resiko pasar berdasarkan sample neraca percobaan harian aktiva yang diambil secara acak yaitu tanggal 28 Juli 2008 adalah sebagai berikut :
No Keterangan 1 Penyesuaian Resiko Pasar Efek Bersifat Ekuitas yang Tercatat d Bursa Efek Indonesia 2 Faktorisasi Jumlah Penyesuaian Resiko Pasar
Saldo 15,261,154,321 0.1 1,526,115,432
70
Dari penjelasan dan uraian diatas, perhitungan M KBD diperoleh dari jumlah aktiva lancar (yang diperoleh dari neraca percobaan harian aktiva) dikurangi dengan jumlah kewajiban lancar (yang diperoleh dari neraca percobaan harian kewajiban), dan penyesuaian resiko pasar terhadap efek ekuitas dan hutang, sehingga diperoleh nilai M KBD yang benar-benar lancar (likuid). Berikut merupakan contoh perhitungan nilai M KBD pada tanggal 28 Juli 2008, yang diambil dari jumlah aktiva lancar, jumlah kewajiban lancar, dan jumlah penyesuaian resiko pasar, seperti yang telah diuraikan diatas.
No 1 Aktiva Lancar 2 Kewajiban Lancar
Keterangan
Modal Kerja 3
4
IV.3
Penyesuaian Resiko Pasar Efek Bersifat Ekuitas yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Modal Kerja Bersih Disesuaikan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) Minimum Lebih (kurang) MKBD
Jumlah 178,207,997,680 135,619,422,569 42,588,575,111 1,526,115,432 41,062,459,678 25,000,000,000 16,062,459,678
Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) Tahun 2007 – 2008 Pada akhir hari kerja, Perusahaan harus menutup akun Buku Besar dan Buku Pembantu Efek, sehingga diketahui posisi hak dan kewajiban perusahaan. Seluruh akun akan dilaporkan dalam Neraca Percobaan Harian, sedangkan Buku Pembantu Efek akan dilaporkan dalam penilaian Buku Pembantu Efek. Berdasarkan Neraca Percobaan Harian Aktiva dan Neraca Percobaan Harian Kewajiban, maka perusahaan dapat memperoleh nilai M KBD,dimana nilainya merupakan nilai yang lancar (likuid). Adapun hasil dari perhitungan modal kerja bersih disesuaikan yang dilaporkan nilainya minimal Rp 25 miliar atau lebih sebagai syarat bahwa 71
perusahaan tetap bisa melakukan kegiatan transaksi atau perdagangan Efek. Hal ini merupakan ketetapan peraturan Bapepam No.V.D-5 mengenai Pelaporan dan Pemeliharaan M odal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD). Apabila nilai M KBD yang dilaporkan kurang dari nilai minimal ( Rp 25 miliar ), maka perusahaan tidak diperbolehkan untuk melakukan transaksi Efek pada hari tersebut. Laporan modal kerja bersih disesuaikan yang dilaporkan perusahaan selama tahun 2007-2008, diambil 25 laporan dari masing-masing tahun untuk dijadikan sebagai sample, guna membuktikan bahwa perusahaan dapat memenuhi ketentuan dari Bapepam. 50 sample (25 sample tahun 2007 dan 25 sample tahun 2008) tersebut diambil secara acak (tanpa ada dasar tertentu) dalam pengambilan sample. Laporan M odal Kerja Bersih Disesuaikan dari 50 sample (tahun 2007-2008) disajikan dalam tabel IV.2 (untuk tahun 2007) dan tabel IV.3 (untuk tahun 2008). Berikut merupakan tabel 25 sample random laporan modal kerja bersih disesuaikan tahun 2007-2008.
72
Tabel IV.2 25 Random Sample Laporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) Tahun 2007 Tanggal Total Aktiva Lancar Total Kewajiban Lancar Modal Kerja Kotor Disesuaikan Penyesuaian Resiko Pasar : Ef ek Bersifat Ekuitas yang tercatat di BEI*0.1 Modal Kerja Bersih Disesuaikan Modal Kerja Bersih Disesuaikan yang seharusnya Lebih (kurang) Modal Kerja Bersih Disesuaikan
8-Jan-07
Efek Bersifat Hutang yang tercatat di BEI*0.2 Modal Kerja Bersih Disesuaikan Modal Kerja Bersih Disesuaikan yang seharusnya Lebih (kurang) Modal Kerja Bersih Disesuaikan
Rp Rp Rp Rp Rp
Efek Bersifat Hutang yang tercatat di BEI*0.2 Modal Kerja Bersih Disesuaikan Modal Kerja Bersih Disesuaikan yang seharusnya Lebih (kurang) Modal Kerja Bersih Disesuaikan
13,027,091,400 1,302,709,140 48,566,206,090 25,000,000,000 23,566,206,090
Rp Rp Rp Rp Rp
15-Mar-07
22-Feb-07
1-Mar-07
13,648,258,109 1,364,825,811 48,668,975,096 25,000,000,000 23,668,975,096
Rp Rp Rp Rp Rp
13-Apr-07
12,713,236,804 1,271,323,680 48,790,952,944 25,000,000,000 23,790,952,944
Rp Rp Rp Rp Rp
30-Apr-07
13,723,345,207 1,372,334,521 49,256,580,982 25,000,000,000 24,256,580,982
Rp Rp Rp Rp Rp
9-May-07
12,950,946,407 1,295,094,641 48,607,150,981 25,000,000,000 23,607,150,981 24-May-07
Rp 182,693,058,075 Rp 182,276,960,711 Rp 236,374,465,462 Rp 224,925,357,042 Rp 305,208,722,041 Rp 132,471,274,303 Rp 132,732,361,403 Rp 186,193,396,547 Rp 173,593,074,976 Rp 252,702,205,654 Rp 50,221,783,772 Rp 49,544,599,308 Rp 50,181,068,915 Rp 51,332,282,066 Rp 52,506,516,387 Rp 12,743,768,402 Rp Rp 1,274,376,840 Rp Rp Rp Rp 48,947,406,932 Rp Rp 25,000,000,000 Rp Rp 23,947,406,932 Rp
Tanggal Total Aktiva Lancar Total Kewajiban Lancar Modal Kerja Kotor Disesuaikan Penyesuaian Resiko Pasar : Ef ek Bersifat Ekuitas yang tercatat di BEI*0.1
12-Feb-07
Rp 171,485,371,310 Rp 175,121,256,871 Rp 173,200,630,560 Rp 194,312,961,702 Rp 217,313,491,766 Rp 121,616,456,080 Rp 125,087,455,964 Rp 123,138,353,936 Rp 143,684,046,199 Rp 167,411,246,144 Rp 49,868,915,230 Rp 50,033,800,907 Rp 50,062,276,624 Rp 50,628,915,503 Rp 49,902,245,622
Tanggal Total Aktiva Lancar Total Kewajiban Lancar Modal Kerja Kotor Disesuaikan Penyesuaian Resiko Pasar : Ef ek Bersifat Ekuitas yang tercatat di BEI*0.1
26-Jan-07
12-Jun-07
12,073,586,202 1,207,358,620 1,000,000,000 200,000,000 48,137,240,688 25,000,000,000 23,137,240,688
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
28-Jun-07
11,979,588,748 1,197,958,875 1,000,000,000 200,000,000 48,783,110,040 25,000,000,000 23,783,110,040
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
16-Jul-07
13,060,886,360 1,306,088,636 1,000,000,000 200,000,000 49,826,193,430 25,000,000,000 24,826,193,430
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
31-Jul-07
13,500,851,769 1,350,085,177 1,000,000,000 200,000,000 50,956,431,210 25,000,000,000 25,956,431,210 1-Aug-07
Rp 227,572,515,528 Rp 220,520,020,454 Rp 301,874,890,414 Rp 315,192,913,490 Rp 309,978,444,737 Rp 174,271,837,635 Rp 166,588,735,709 Rp 247,031,549,052 Rp 259,052,130,283 Rp 254,276,798,153 Rp 53,300,677,893 Rp 53,931,284,745 Rp 54,843,341,362 Rp 56,140,783,207 Rp 55,701,646,584 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
13,717,812,762 1,371,781,276 1,000,000,000 200,000,000 51,728,896,617 25,000,000,000 26,728,896,617
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
14,274,102,140 1,427,410,214 1,000,000,000 200,000,000 52,303,874,531 25,000,000,000 27,303,874,531
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
14,271,920,438 1,427,192,044 1,000,000,000 200,000,000 53,216,149,318 25,000,000,000 28,216,149,318
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
17,001,893,100 1,700,189,310 1,000,000,000 200,000,000 54,240,593,897 25,000,000,000 29,240,593,897
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
16,492,195,000 1,649,219,500 1,000,000,000 200,000,000 53,852,427,084 25,000,000,000 28,852,427,084
73
Tabel IV.2 25 Random Sample Laporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) Tahun 2007 Tanggal Total Aktiva Lancar Total Kewajiban Lancar Modal Kerja Kotor Disesuaikan Penyesuaian Resiko Pasar : Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di BEI*0.1 Efek Bersifat Hutang yang tercatat di BEI*0.2 Modal Kerja Bersih Disesuaikan Modal Kerja Bersih Disesuaikan yang seharusnya Lebih (kurang) Modal Kerja Bersih Dis esuaikan
21-Aug-07
Efek Bersifat Hutang yang tercatat di BEI*0.2 Modal Kerja Bersih Disesuaikan Modal Kerja Bersih Disesuaikan yang seharusnya Lebih (kurang) Modal Kerja Bersih Dis esuaikan
19-Sep-07
17-Oct-07
25-Oct-07
Rp 289,669,0 06,084 Rp 334,943,901,6 57 Rp 361,138,3 21,581 Rp 280,457,846,150 Rp 266,918,565,708 Rp 236,750,7 72,988 Rp 279,620,402,6 82 Rp 305,311,2 33,683 Rp 219,565,546,073 Rp 205,648,885,469 Rp 52,918,2 33,096 Rp 55,323,498,9 75 Rp 55,827,0 87,898 Rp 60,892,300,077 Rp 61,269,680,2 39 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Tanggal Total Aktiva Lancar Total Kewajiban Lancar Modal Kerja Kotor Disesuaikan Penyesuaian Resiko Pasar : Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di BEI*0.1
7-Sep-07
14,070,8 21,081 1,407,0 82,108 1,000,0 00,000 200,0 00,000 51,311,1 50,988 25,000,0 00,000 26,311,1 50,988
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
5-Nov-0 7
21,237,398,0 01 2,123,739,800 1,000,000,000 200,000,0 00 52,999,759,1 75 25,000,000,0 00 27,999,759,1 75
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
29-Nov-07
21,637,8 22,191 2,163,782,219 1,000,000,000 200,0 00,000 53,463,3 05,679 25,000,0 00,000 28,463,3 05,679
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
5-Dec-07
24,524,986,773 2,452,498,677 1,000,000,000 200,000,000 58,239,801,400 25,000,000,000 33,239,801,400
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
11-Dec-07
24,315,159,5 92 2,431,515,959 1,000,000,000 200,000,0 00 58,638,164,2 80 25,000,000,0 00 33,638,164,2 80 28-Dec-07
Rp 282,867,4 19,658 Rp 273,150,072,1 63 Rp 277,858,4 70,296 Rp 207,075,408,906 Rp 186,622,691,585 Rp 220,841,1 95,045 Rp 209,746,980,7 20 Rp 212,857,8 06,583 Rp 141,183,443,223 Rp 129,477,474,576 Rp 62,026,2 24,613 Rp 63,403,091,4 43 Rp 65,000,6 63,713 Rp 65,891,965,683 Rp 57,145,217,0 09 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
23,800,8 60,507 2,380,0 86,051 1,000,0 00,000 200,0 00,000 59,446,1 38,562 25,000,0 00,000 34,446,1 38,562
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
25,574,532,5 89 2,557,453,259 1,000,000,000 200,000,0 00 60,645,638,1 84 25,000,000,0 00 35,645,638,1 84
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
27,516,7 42,447 2,751,674,245 1,000,000,000 200,0 00,000 62,048,9 89,468 25,000,0 00,000 37,048,9 89,468
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
27,265,770,917 2,726,577,092 1,000,000,000 200,000,000 62,965,388,591 25,000,000,000 37,965,388,591
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
20,859,976,8 17 2,085,997,682 1,000,000,000 200,000,0 00 54,859,219,3 27 25,000,000,0 00 29,859,219,3 27
74
Tabel IV.3 25 Random Sample Laporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) Tahun 2008 Tanggal Total Aktiva Lancar Total Kewajiban Lancar Mod al Kerja Kotor Disesuaikan Penyesuaian Resiko Pasar : Efek B er sifat Ekuitas yang tercatat d i BEI*0.1 Efek Bersifat Hutang yang tercatat d i BEI*0.2 Modal Kerja B er sih Disesuaikan Modal Kerja B er sih Disesuaikan yang seharusnya Lebih (kurang) Modal Kerja B ersih Disesuaikan
2-Ja n-08
Modal Kerja B er sih Disesuaikan Modal Kerja B er sih Disesuaikan yang seharusnya Lebih (kurang) Modal Kerja B ersih Disesuaikan
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Modal Kerja B er sih Disesuaikan Modal Kerja B er sih Disesuaikan yang seharusnya Lebih (kurang) Modal Kerja B ersih Disesuaikan
Rp Rp Rp Rp Rp
Modal Kerja B er sih Disesuaikan Modal Kerja B er sih Disesuaikan yang seharusnya Lebih (kurang) Modal Kerja B ersih Disesuaikan
Modal Kerja B er sih Disesuaikan Modal Kerja B er sih Disesuaikan yang seharusnya Lebih (kurang) Modal Kerja B ersih Disesuaikan
14,752,683,636 1,475,268,364 51,448,660,552 25,000,000,000 26,448,660,552
18,134 ,99 1,4 43 R p 1,813 ,49 9,1 44 Rp
17,000,598,001 1,700,059,800
Rp Rp Rp
54,681 ,43 9,1 74 Rp 25,000 ,00 0,0 00 R p 29,681 ,43 9,1 74 Rp
5 1,4 99,198,350 Rp 2 5,0 00,000,000 Rp 2 6,4 99,198,350 Rp
50,950 ,71 6,2 06 Rp 25,000 ,00 0,0 00 R p 25,950 ,71 6,2 06 Rp
49,805,314,084 25,000,000,000 24,805,314,084
24-Mar-08
3-Apr-08
29-Apr-08
Rp Rp Rp Rp Rp
15,852 ,24 8,1 91 1 ,58 5,2 24,819 47,411 ,73 1,8 18 25,000 ,00 0,0 00 22,411 ,73 1,8 18
Rp Rp Rp Rp Rp
16-Jun-0 8
Rp Rp Rp Rp Rp
13-Aug-0 8
14,861 ,85 9,2 74 1 ,48 6,1 85,927 50,807 ,00 4,9 12 25,000 ,00 0,0 00 25,807 ,00 4,9 12
Rp Rp Rp Rp Rp
26- Aug-08
13,846,684,244 1,384,668,424 39,453,160,069 25,000,000,000 14,453,160,069
Rp Rp Rp Rp Rp
1 7-Oct-08
13,633 ,37 9,8 29 1 ,36 3,3 37,983 38,505 ,26 1,0 42 25,000 ,00 0,0 00 13,505 ,26 1,0 42
1 5,2 87,483,525 1,5 28,748,353 4 7,3 90,927,684 2 5,0 00,000,000 2 2,3 90,927,684
Rp Rp Rp Rp Rp
14 -No v-08
13,534 ,04 1,8 88 1,353 ,40 4,1 89 46,692 ,98 7,8 61 25,000 ,00 0,0 00 21,692 ,98 7,8 61
Rp Rp Rp Rp Rp
1-Jul-0 8
15,259,365,792 1,525,936,579 47,517,086,210 25,000,000,000 22,517,086,210 11-J ul-08
15 2,1 34,142,931 Rp 153,504 ,89 5,9 45 R p 1 63,284,724,885 9 6,6 74,864,704 Rp 103,950 ,95 0,5 90 R p 1 21,450,787,876 5 5,4 59,278,227 Rp 49,553 ,94 5,3 55 Rp 41,833,937,009 1 5,1 13,307,109 1,5 11,330,711 5 3,9 47,947,516 2 5,0 00,000,000 2 8,9 47,947,516
Rp Rp Rp Rp Rp
10-Sep-08
Rp Rp Rp Rp Rp
21- Ma y-08
23 7,8 73,831,341 Rp 173,210 ,48 7,3 06 R p 1 98,040,475,615 18 8,9 54,155,305 Rp 125,164 ,09 5,2 56 R p 1 48,997,452,826 4 8,9 19,676,036 Rp 48,046 ,39 2,0 50 Rp 49,043,022,789
24-Jun-0 8
Rp 16 1,6 10,315,549 Rp 125 ,40 4,2 89,3 66 R p Rp 12 0,7 72,487,056 Rp 85,535 ,69 0,3 41 R p Rp 40,837,828,493 Rp 39,868 ,59 9,0 25 Rp Rp Rp Rp Rp Rp
19 7,7 42,579,975 Rp 214,144 ,95 4,2 42 R p 2 01,124,460,773 14 4,4 13,341,273 Rp 161,380 ,73 8,8 92 R p 1 49,619,086,889 5 3,3 29,238,702 Rp 52,764 ,21 5,3 50 Rp 51,505,373,884 1 8,3 00,403,520 Rp 1,8 30,040,352 Rp
Rp 19 4,7 83,387,283 Rp 171 ,37 0,5 00,9 21 R p Rp 14 1,8 59,458,367 Rp 119 ,07 7,3 10,0 82 R p Rp 52,923,928,916 Rp 52,293 ,19 0,8 39 Rp Rp Rp Rp Rp Rp
1 0-Mar-08
20,007 ,19 6,8 72 R p 2 ,00 0,7 19,687 Rp
30 -May-08
Tanggal Total Aktiva Lancar Total Kewajiban Lancar Mod al Kerja Kotor Disesuaikan Penyesuaian Resiko Pasar : Efek B er sifat Ekuitas yang tercatat d i BEI*0.1
16,209,269,921 1,620,926,992 47,638,154,378 25,000,000,000 22,638,154,378
29-Feb-08
Rp Rp
Rp 24 0,1 11,042,644 Rp 221 ,36 8,9 75,3 26 R p Rp 19 0,8 51,961,274 Rp 172 ,37 2,0 18,6 89 R p Rp 49,259,081,370 Rp 48,996 ,95 6,6 37 Rp
Tanggal Total Aktiva Lancar Total Kewajiban Lancar Mod al Kerja Kotor Disesuaikan Penyesuaian Resiko Pasar : Efek B er sifat Ekuitas yang tercatat d i BEI*0.1
21,102,228,347 2,110,222,835 1,000,000,000 200,000,000 55,096,311,078 25,000,000,000 30,096,311,078 1 8-Mar-08
Tanggal Total Aktiva Lancar Total Kewajiban Lancar Mod al Kerja Kotor Disesuaikan Penyesuaian Resiko Pasar : Efek B er sifat Ekuitas yang tercatat d i BEI*0.1
18-Feb-0 8
Rp 17 5,3 51,975,751 Rp 334 ,27 1,0 82,7 94 R p Rp 11 7,9 45,441,838 Rp 277 ,58 8,9 23,9 33 R p Rp 57,406,533,913 Rp 56,682 ,15 8,8 61 Rp
Tanggal Total Aktiva Lancar Total Kewajiban Lancar Mod al Kerja Kotor Disesuaikan Penyesuaian Resiko Pasar : Efek B er sifat Ekuitas yang tercatat d i BEI*0.1
17-Ja n-08
13,742 ,60 1,0 84 1,374 ,26 0,1 08 48,179 ,68 5,2 47 25,000 ,00 0,0 00 23,179 ,68 5,2 47
Rp Rp Rp Rp Rp
25 -Sep-08
13,620,504,034 1,362,050,403 40,471,886,606 25,000,000,000 15,471,886,606 9-Oct-08
16 2,4 13,479,243 Rp 147,044 ,63 6,2 38 R p 1 21,748,674,115 12 2,6 64,221,861 Rp 108,845 ,41 0,6 39 R p 85,646,829,794 3 9,7 49,257,382 Rp 38,199 ,22 5,5 99 Rp 36,101,844,321 1 2,9 91,175,027 1,2 99,117,503 3 8,4 50,139,879 2 5,0 00,000,000 1 3,4 50,139,879
Rp Rp Rp Rp Rp
20 -No v-08
11,941 ,59 8,4 24 1,194 ,15 9,8 42 37,005 ,06 5,7 57 25,000 ,00 0,0 00 12,005 ,06 5,7 57
Rp Rp Rp Rp Rp
19 -Dec-08
9,236,696,791 923,669,679 35,178,174,642 25,000,000,000 10,178,174,642 30 -Dec-08
Rp 14 6,5 71,144,655 Rp 116 ,91 4,1 37,8 31 R p Rp 11 1,2 64,649,172 Rp 79,880 ,31 9,1 91 R p Rp 35,306,495,483 Rp 37,033 ,81 8,6 40 Rp
8 0,7 43,759,078 Rp 102,255 ,40 1,0 70 R p 4 4,2 43,746,658 Rp 64,635 ,73 1,9 69 R p 3 6,5 00,012,420 Rp 37,619 ,66 9,1 01 Rp
77,381,162,186 39,974,965,462 37,406,196,724
Rp Rp Rp Rp Rp
5,2 74,083,496 5 27,408,350 3 5,9 72,604,070 2 5,0 00,000,000 1 0,9 72,604,070
6,173,732,401 617,373,240 36,788,823,484 25,000,000,000 11,788,823,484
8,509,421,477 850,942,148 34,455,553,335 25,000,000,000 9,455,553,335
Rp Rp Rp Rp Rp
5 ,77 3,6 26,644 577 ,36 2,6 64 36,456 ,45 5,9 76 25,000 ,00 0,0 00 11,456 ,45 5,9 76
Rp Rp Rp Rp Rp
Rp Rp Rp Rp Rp
6,335 ,49 7,5 29 633 ,54 9,7 53 36,986 ,11 9,3 48 25,000 ,00 0,0 00 11,986 ,11 9,3 48
Rp Rp Rp Rp Rp
75
Nilai M KBD perusahaan dengan 50 random sample (tahun 2007-2008) disajikan dalam tabel IV.4 (untuk tahun 2007) dan tabel IV.5 (untuk tahun 2008), sebagai berikut.
Tabel IV.4 Nilai Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) dari 25 Random Sample Tahun 2007 No.
Tanggal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
8-Jan-07 26-Jan-07 12-Feb-07 22-Feb-07 1-Mar-07 15-Mar-07 13-Apr-07 30-Apr-07 9-May-07 24-May-07 12-Jun-07 28-Jun-07 16-Jul-07 31-Jul-07 1-Aug-07
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) 48,566,206,090 48,668,975,096 48,790,952,944 49,256,580,982 48,607,150,981 48,947,406,932 48,137,240,688 48,783,110,040 49,826,193,430 50,956,431,210 51,728,896,617 52,303,874,531 53,216,149,318 54,240,593,897 53,852,427,084
Nilai Minimal MKBD Lebih(kurang)MKBD Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
25,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
23,566,206,090 23,668,975,096 23,790,952,944 24,256,580,982 23,607,150,981 23,947,406,932 23,137,240,688 23,783,110,040 24,826,193,430 25,956,431,210 26,728,896,617 27,303,874,531 28,216,149,318 29,240,593,897 28,852,427,084
76
Tabel IV.4 Nilai Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) dari 25 Random Sample Tahun 2007 No.
Tanggal
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
21-Aug-07 7-Sep-07 19-Sep-07 17-Oct-07 25-Oct-07 5-Nov-07 29-Nov-07 5-Dec-07 11-Dec-07 28-Dec-07
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) 51,311,150,988 52,999,759,175 53,463,305,679 58,239,801,400 58,638,164,280 59,446,138,562 60,645,638,184 62,048,989,468 62,965,388,591 54,859,219,327
Nilai Minimal MKBD Lebih(kurang)MKBD Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
25,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
26,311,150,988 27,999,759,175 28,463,305,679 33,239,801,400 33,638,164,280 34,446,138,562 35,645,638,184 37,048,989,468 37,965,388,591 29,859,219,327
Tabel IV.5 Nilai Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) dari 25 Random Sample Tahun 2008 No.
Tanggal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
2-Jan-08 17-Jan-08 18-Feb-08 29-Feb-08 10-Mar-08 18-Mar-08 24-Mar-08 3-Apr-08 29-Apr-08 21-May-08 30-May-08 16-Jun-08 24-Jun-08 1-Jul-08 11-Jul-08
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) 55,096,311,078 54,681,439,174 51,499,198,350 50,950,716,206 49,805,314,084 47,638,154,378 47,411,731,818 47,390,927,684 46,692,987,861 47,517,086,210 51,448,660,552 50,807,004,912 53,947,947,516 48,179,685,247 40,471,886,606
Nilai Minimal MKBD Lebih(kurang)MKBD Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
25,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
30,096,311,078 29,681,439,174 26,499,198,350 25,950,716,206 24,805,314,084 22,638,154,378 22,411,731,818 22,390,927,684 21,692,987,861 22,517,086,210 26,448,660,552 25,807,004,912 28,947,947,516 23,179,685,247 15,471,886,606
77
Tabel IV.5 Nilai Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) dari 25 Random Sample Tahun 2008 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
13-Aug-08 26-Aug-08 10-Sep-08 25-Sep-08 9-Oct-08 17-Oct-08 14-Nov-08 20-Nov-08 19-Dec-08 30-Dec-08
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
39,453,160,069 38,505,261,042 38,450,139,879 37,005,065,757 35,178,174,642 34,455,553,335 36,456,455,976 35,972,604,070 36,986,119,348 36,788,823,484
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
25,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
14,453,160,069 13,505,261,042 13,450,139,879 12,005,065,757 10,178,174,642 9,455,553,335 11,456,455,976 10,972,604,070 11,986,119,348 11,788,823,484
Berdasarkan tabel diatas, nilai modal kerja bersih disesuaikan yang diambil secara acak dari tahun 2007-2008 (masing-masing 25 sample), menunjukkan nilai M KBD diatas Rp 25 miliar, Hal ini membuktikan bahwa perusahaan telah memenuhi dan sesuai dengan ketentuan Bapepam mengenai laporan MKBD dengan nilai M KBD tidak kurang dari Rp 25 miliar.
78