JURNAL SPREAD - OKTOBER 2016, VOLUME6 NOMOR 2
ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN KONTRAK PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR PT NOUVALINDO BANJARMASIN Lisandri Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIE Indonesia) Banjarmasin Jalan H. Hasan Basry No.9-11 Banjarmasin 70123 Telp. 0511-3304652 Faks.0511-3305238 Artikel info Keywords: contract revenues, expenses contracts
Abstract The purpose of this research was to analyze the recognition of revenues and expenses contracts on PT Nouvalindo Banjarmasin. The method used in this research is descriptive quantitative. The data source is a secondary data and data types is a documentary data. Data collection through library research and field research (observation, interviews and documentation). Data analysis technique used in this research is descriptive analysis using the basics of relevant theory derived from the research literature as the Statements of Financial Accounting Standards No. 34 on the recognition of contract revenue and expenses. Based on the research results show that the company in recognizing revenue from contract work based on when cash is received in cash (completed contract) regardless of the degree of completion of work on the preparation of financial statements, so that the income received by larger companies amounting Rp17.158.077.000,00, While the burden incurred by Rp15.442.569.000,00 contract and contract income amounted Rp1.715.808.000,00. This leads to the calculation and presentation of earnings from contract work performed while not in accordance with Statement of Financial Accounting Standards No. 34. After calculation using the percentage of completion revenue level counter is smaller in the amount Rp13.091.396.070 and expenses amounted Rp11.784.891.125,49 contract. While profit should contract in 2015 amounted Rp1.306.504.944,51.
39
ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN KONTRAK PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR PT NOUVALINDO BANJARMASIN
PENDAHULUAN Salah satu yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan keuangan adalah perlunya metode akuntansi tertentu terhadap pendapatan, apakah benar-benar menggunakan metode yang benar dalam pengakuan pendapatan sehingga keuntungan yang diperoleh dilaporkan secara wajar. Agar tidak menyesatkan para pemakai laporan keuangan, maka laporan tersebut harus disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan khususnya ketepatan pengakuan pendapatan kontrak dan beban kontrak yang diatur dalam PSAK No.34 Tahun 2011 yang bunyinya: a. Pendapatan diakui menggunakan dasar akrual, yakni pendapatan harus dilaporkan selama kegiatan produksi (dimana laba dapat dihitung secara proporsional dengan penyelesaian pekerjaan) dengan metode persentase penyelesaian. b. Pendapatan kontrak perlu dihubungkan dengan beban kontrak yang terjadi dalam mencapai tahap penyelesaian, sehingga pendapatan, beban dan laba yang dilaporkan dapat didistribusikan menurut penyelesaian pekerjaan secara proporsional. Biaya suatu kontrak konstruksi menurut PSAK No. 34 (IAI, 2011, paragraf 15, 34.5) terdiri dari: (1) biaya yang berhubungan langsung dengan kontrak tertentu, biaya yang dapat didistribusikan pada aktivitas kontrak pada umumnya dan dapat dialokasikan ke kontrak tersebut; dan, (2) biaya lain semacam itu khususnya dapat ditagihkan ke pemberi kerja sesuai isi kontrak. Standar Akuntansi Keuangan secara khusus mengatur tentang pengakuan pendapatan dan beban kotrak dengan menerbitkan sebuah pernyataan PSAK No. 23 dan
40
No. 34 tentang Akuntansi Kontrak Konstruksi. Tujuan PSAK No. 34 adalah untuk menggambarkan perlakuan akuntansi pendapatan dan beban yang berhubungan dengan kontrak konstruksi. Karena sifat dari aktivitasnya yang dilakukan pada kontrak konstruksi, tanggal saat aktivitas tersebut diselesaikan biasanya jatuh pada periode akuntansi yang berlainan. Oleh karena itu, persoalan utama dalam akuntansi konstruksi adalah alokasi pendapatan kontrak dan beban kontrak pada periode di mana pekerjaan kostruksi tersebut dilaksanakan (IAI, 2011: 34.1). Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (IAI No.23, 2011), pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. Nilai wajar adalah suatu jumlah, untuk itu suatu aktiva mungkin ditukar atau suatu kewajiban diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm's length transaction). Definisi mengenai pendapatan kontrak diantaranya dijelaskan menurut IAI dalam PSAK No. 34 (2011: par. 10) bahwa pendapatan kontrak terdiri atas: 1. Nilai pendapatan semula yang disetujui dalam kontrak, dan 2. Penyimpangan dalam pekerjaan kontrak, klaim dan pembayaran insentif, yaitu: (a) Sepanjang hal ini memungkinkan untuk menghasilkan pendapatan; dan, (b) Dapat diukur secara handal. Menurut PSAK No. 23 pengakuan pendapatan dan beban kontrak adalah bila hasil (Outcome) kontrak konstruksi diestimasikan secara handal, pendapatan kontrak dan
JURNAL SPREAD - OKTOBER 2016, VOLUME6 NOMOR 2
beban kontrak yang berhubungan dengan kontrak konstruksi harus diakui. Masing-masing sebagai pendapatan dan beban dengan memperhatikan tahap penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal neraca (percentage of completion). Taksiran rugi (expended loss) pada kontrak konstruksi tersebut harus diakui sebagai beban kontrak. Sedangkan dalam PSAK No. 34 tentang Pengakuan Pendapatan dan Beban Kontrak adalah bila hasil (outcome) kontrak konstruksi diestimasikan secara handal, pendapatan kontrak dan beban kontrak yang berhubungan dengan kontrak konstruksi harus diakui. Masing-masing sebagai pendapatan dan beban dengan memperhatikan tahap penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal neraca (percentage of completion). Taksiran rugi (expended loss) pada kontrak konstruksi tersebut harus diakui sebagai beban kontrak (IAI, 2011, paragraf 20: 34.5). Pengakuan pendapatan dan beban dengan memperhatikan tahap penyelesaian suatu kontrak sering disebut sebagai metode persentase penyelesaian (percentage of completion). Menurut metode ini, pendapatan kontrak dihubungkan dengan beban kontrak yang terjadi dalam mencapai tahap penyelesaian tersebut sehingga pendapatan, beban dan laba yang dilaporkan dapat diatribusikan menurut penyelesaian pekerjaan secara proporsional. Metode ini memberikan informasi yang berguna mengenai luas aktivitas kontrak dan kinerja selama suatu periode (IAI, 2011, paragraf 23, 34.5). PT Nouvalindo Banjarmasin adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa kontraktor yang berkedudukan di Banjarmasin. Perusahaan ini bekerjasama dengan pihak pemerintah maupun dengan pihak swasta dalam pembangunan infrastruktur seperti bangunan gedung, jalan, jembatan, dan pekerjaan siring jalan (turap).
PT Nouvalindo Banjarmasin pada tahun 2015 telah mengerjakan beberapa proyek yang mana pelaksanaannya lebih dari satu periode akuntansi. Proyek-proyek yang dikerjakan pada tahun 2015 masih ada 4 (empat) proyek yang dalam penyelesaiannya pada tahun 2016 diakui oleh perusahaan dari jumlah termin pada tahun bersangkutan tanpa memperhatikan tingkat penyelesaian pada saat penyusunan laporan keuangan, sehingga terjadi ketidaksesuaian antara pendapatan kontrak yang diakui dengan beban kontrak yang telah dikeluarkan. Berarti metode yang digunakan oleh PT Nouvalindo Banjarmasin adalah nilai termin dari proyek yang dikerjakan atau disebut juga dengan metode kontrak selesai. Jadi pengakuan pendapatan dan beban kontrak yang PT Nouvalindo Banjarmasin masih belum sesuai dengan PSAK No. 34. Kesalahan dalam pengakuan pendapatan kontrak dan beban kontrak akan mengakibatkan laporan keuangan yang dihasilkan terlihat kurang wajar. Pendapatan dan laba kotor diakui hanya pada waktu kontrak telah diselesaikan, dan beban yang dikeluarkan akan dibebankan ke dalam rekening proyek dalam pelaksanaan, dengan demikian tidak ada kontrak yang diselesaikan dalam tahun yang bersangkutan sehingga tidak ada pendapatan atas laba rugi kontrak. Sebagai akibatnya beban proyek akan menjadi penyebab kerugian apabila diperlukan sebagai beban periode. Untuk mengatasi hal tersebut, beban proyek dialokasikan berdasarkan persentase penyelesaian proyek sebagai beban proyek sehingga diperoleh penandingan (matching) antara pendapatan dan beban yang lebih wajar. Menurut PSAK (2011, No. 34) yang berlaku, bahwa pengakuan pendapatan berdasarkan pada Accrual Basis harus memperhatikan tingkat penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal penyusunan laporan 41
ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN KONTRAK PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR PT NOUVALINDO BANJARMASIN
keuangan (metode persentase penyelesaian). Ikatan Akuntan Indonesia secara khusus mengatur tentang pengakuan pendapatan dan beban kontrak dengan menerbitkan sebuah PSAK No. 34 tentang Akuntansi Kontrak Konstruksi. Tujuan PSAK No. 34 adalah untuk menggambarkan perlakuan akuntansi pendapatan dan beban yang berhubungan dengan kontrak konstruksi. Karena sifat dari aktivitasnya yang dilakukan pada kontrak
konstruksi, tanggal saat aktivitas tersebut diselesaikan biasanya jatuh pada periode akuntansi yang berlainan. Oleh karena itu, persoalan utama dalam akuntansi konstruksi adalah alokasi pendapatan kontrak dan beban kontrak pada periode dimana pekerjaan kostruksi tersebut dilaksanakan sehingga pencatatan dilakukan dengan metode persentase penyelesaian.
Tabel 1. Nama-Nama Proyek dan Nilai Kontrak Proyek PT Nouvalindo Banjarmasin No.
Nama Proyek
1
Pembuatan Lapangan Basket di Banjarmasin Selatan Pembangunan Gedung Workshop Elshinta Km 30 Banjarbaru Pembangunan prasarana dan sarana revitalisasi kawasan Sei Ulin Banjarbaru Pembangunan prasarana dan sarana jalan di lingkungan pemukiman tradisional kawasan Basirih Pembangunan Kawasan Bundaran kecil di Martapura Pembuatan saluran sekunder Pintu Air Kec. Tanjung Rema Optimalisasi SPAM IKK Kuala Kapuas
2 3 4
5 6 7 8 9
10 11 12
Pembuatan taman bundaran Kuala Kapuas sisi luar Pelaksanaan pekerjaan jembatan kayu penyeberangan jalan Tanah Abang Banjarbaru Pembangunan Kantor Kelurahan di Martapura Peningkatan jalan di Anjir
Pembangunan/peningkatan jalan lingkungan di Indra Sari Martapura Jumlah Sumber: PT Nouvalindo Banjarmasin
42
Nilai Kontrak Proyek (Rp) 2.416.940.000,00 2.703.565.000,00 2.561.300.000,00 2.685.214.000,00 896.130.000,00 1.084.330.000,00 2.366.960.000,00 538.438.000,00 236.200.000,00 500.000.000,00 926.500.000,00 242.500.000,00 17.158.077.000,00
Jangka Waktu Pelaksanaan Mulai Akhir 21 Okt. 25 2015 Mei2016 12 Nov. 28 Feb. 2015 2016 02 Okt. 25 Maret 2015 2016 19 Sept. 2015
26 Jan. 2016
22 April 2015 20 Juni 2015 02 Agust. 2015 1 Feb. 2015
15 Juni 2015 30 Sept. 2015 20 Des. 2015 27 April 2015
12 Maret 2015
28 April 2015
22 Juli 2015 05 Sep. 2015 5 Okt. 2015
25 Sept. 2015 15 Des. 2015 29 Nov. 2015
JURNAL SPREAD - OKTOBER 2016, VOLUME6 NOMOR 2
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana pengakuan pendapatan dan beban kontrak yang dilakukan oleh PT Nouvalindo Banjarmasin dan bagaimana pengakuan pendapatan dan beban kontrak yang seharusnya dilakukan oleh PT Nouvalindo Banjarmasin berdasarkan PSAK No. 34? METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif kuantitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dokumenter. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui library research dan field research (observasi, wawancara dan dokumentasi). Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan menggunakan dasardasar teori yang relevan bersumber dari penelitian kepustakaan yaitu Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan No. 34 tentang pengakuan pendapatan dan beban kontrak. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan tabel 1 nilai kontrak proyek PT Nouvalindo Banjarmasin sebesar Rp17.158.077.00,00. Sementara rincian beban kontrak per proyek pada PT Nouvalindo Banjarmasin Tahun 2015 sebesar Rp15.442.269.000,00. PT Nouvalindo Banjarmasin dalam mengakui pendapatan dan beban kontrak berdasarkan kontrak selesai, yaitu perusahaan mengakui pendapatan kontrak tanpa memperhatikan tingkat penyelesaian pekerjaan pada tanggal penyusunan laporan keuangan, walaupun proyek tersebut dikerjakan dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi. Begitu pula dalam mengakui beban kontrak, perusahaan hanya menghitung jumlah biaya yang telah dikeluarkan dalam melaksanakan pekerjaan pada periode tersebut.
Tabel 2. Daftar Rincian Biaya dan Pengakuan Pendapatan Kontrak PT Nouvalindo Banjarmasin Tahun 2015 Pengakuan Persentase No Proyek/Pekerjaan Pendapatan Jumlah Biaya (Rp) Pengakuan Pendapatan (Rp) Pembuatan Lapangan Basket di 1 62% 1.588.006.000 848.458.373,18 Banjarmasin Selatan Pembangunan Gedung 2 Workshop Elshinta Km 30 57% 1.540.997.850,00 1.378.818.150,00 Banjarbaru Pembangunan prasarana dan 3 sarana revitalisasi kawasan Sei. 1.434.328.000,00 62% 1.588.006.000 Ulin Banjarbaru Pembangunan prasarana dan sarana jalan di lingkungan 4 83% 2.228.727.620,00 2.013.910.500,00 pemukiman tradisional kawasan Basirih Sumber: PT Nouvalindo Banjarmasin
43
ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN KONTRAK PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR PT NOUVALINDO BANJARMASIN
Pendapatan kontrak yang tercantum dalam laporan laba rugi adalah sebesar nilai yang telah diterima, sedangkan beban yang dikeluarkan meliputi beban kontrak dan beban operasional. Beban kontrak meliputi beban bahan langsung, beban tenaga kerja langsung, beban transport proyek, beban pengawasan, beban penyusunan peralatan proyek dan beban umum proyek, sedangkan beban operasional antara lain meliputi beban listrik, air, telepon, beban perjalanan dinas dan beban administrasi. Beban kontrak inilah yang akan dipergunakan sebagai dasar untuk menentukan persentase penyelesaian proyek pada tanggal laporan keuangan. Pada tabel 2 dapat dilihat biaya proyek dan perhitungan persentase pengakuan pendapatan proyek dan pengakuan pendapatan proyek pada PT Nouvalindo Banjarmasin pada tahun 2015. PENUTUP Simpulan Perusahaan dalam mengakui pendapatan dari kontrak pekerjaan didasarkan pada kontrak selesai tanpa memperhatikan tingkat penyelesaian pekerjaan pada tanggal penyusunan laporan keuangan, sehingga pendapatan yang diterima perusahaan lebih besar yaitu sebesar Rp17.158.077.000,00. Sedangkan beban kontrak yang dikeluarkan sebesar Rp15.442.569.000,00 dan laba kontrak sebesar Rp1.715.808.000,00. Hal ini menyebabkan perhitungan dan penyajian laba dari kontrak pekerjaan yang sedangkan dilaksanakan belum sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 34. Setelah dilakukan perhitungan dengan mengunakan tingkat persentase penyelesaian maka pendapatan kontra lebih kecil yaitu sebesar Rp13.091.396.070 dan beban kontrak sebesar Rp11.784.891.125,49. Sedang44
kan laba kontrak yang seharusnya pada tahun 2015 sebesar Rp1.306.504.944,51. DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Kamaruddin, 2011. Akuntansi Manajemen. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Elly, 2011. Analisis Pengakuan Pendapatan dan Beban Kontrak pada UD Gunawan Steel. Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Malang, Malang. Hansen, Mowen Maryanne M., 2013. Akuntansi Manajemen, Jilid 1 dan 2, Terjemahan, Erlangga, Jakarta. Hariadi, Bambang, 2012. Akuntansi Manajemen (Suatu Sudut Pandang), Edisi Pertama, Penerbit BPFE, Yogyakarta. Honggren, T. Charles, 2010. Pengantar Akuntansi Manajemen, Edisi Enam, Erlangga, Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia, 2011. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat, Jakarta. Kieso dan Wedgendt, 2010. Akuntansi Intermediate. Terjemahan, Bina Aksara, Jakarta. Maimunah, 2013. Analisis Pengakuan Pendapatan dan Beban Kontrak Pada Perusahaan Kontraktor PT Wahyu Utama Persada Mulia Banjarmasin. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin. Mulyadi, 2012. Akuntansi Biaya. Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta. Sisilia Merry Ratunuman, 2013. Analisis Pengakuan Pendapatan dengan Persentase Penyelesaian dalam Penyajian Laporan Keuangan PT Pilar Dasar Membangun. Jurnal EMBA, Vol.1 No.3 Juni 2013.