BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental yang menguji secara statistik pengaruh pengalaman audit dan proses reviu sebagai variabel bebas pada pertimbangan (judgment) auditor dalam menilai kualitas penyajian laporan keuangan pemerintah sebagai variabel terikat. Sasaran penelitian pada kualitas judgment auditor dalam menilai penyajian laporan keuangan pemerintah. Eksperimen ini difokuskan pada masalah kombinasi pengalaman audit dan proses reviu sebagai dasar pertimbangan auditor dalam pengambilan keputusan. Rancangan penelitian mencakup rencana yang terstruktur yang akan dilakukan oleh peneliti mulai dari permasalahan penelitian sampai pada hasil akhir penelitian berupa simpulan dan saran penelitian (Gambar 4.1).
Desain
penelitian mengarahkan posedur penelitian yang dilakukan guna memperoleh bukti empiris dari variabel yang diteliti. Rancangan eksperimen ini menggunakan model 2 X 2 factorial design between subjects, dengan proses reviu sebagai variabel bebas yang dimanipulasi, yaitu: dengan proses reviu dan tanpa proses reviu. Bukti yang direviu berupa Laporan Realisasi Anggaan (LRA) dan Neraca Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) beserta informasi tambahan yang terkait. Perlakuan yang berbeda untuk mengetahui kualitas judgment terhadap penilaian atas penyajian laporan keuangan SKPD.
26
27
Mulai
Perkenalan, pengarahan dan penyerahan kasus/kuesioner kepada subjek penelitian
Kasus 1: Subjek menerima informasi tentang Laporan Keuangan SKPD, dan menyimpulkan tanpa proses reviu
Kasus 2: Subjek menerima informasi tentang Laporan Keuangan SKPD, dan menyimpulkan melalui proses reviu
Subjek dalam kasus 1: Tanpa melakukan proses reviu
Judgment
Subjek dalam kasus 2: Melakukan proses reviu
Respon akhir Subjek
Permintaan Data Demografi
Selesai
Gambar 4.1 Ringkasan Prosedur Penelitian Keterangan: Desain ini dimodifikasi dari desain penelitian sebelumnya (Suartana, 2006)
28
4.2 Subjek dan Sampel 4.2.1 Variabilitas Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah aparatur Inspektorat Daerah yang berada di Wilayah Provinsi Bali. Jumlah kantor Inspektorat Daerah sebanyak sepuluh kantor, yaitu: Inspektorat Provinsi Bali, Inspektorat Kota Denpasar dan delapan Inspektorat Kabupaten (Kabupaten Bangli, Badung, Tabanan, Buleleng, Gianyar, Jembrana, Klungkung, dan Karangasem). Sasaran populasi adalah subjek yang bertugas melakukan tugas audit intern pemerintah baik bersertifikasi auditor atau non-auditor yang dilibatkan dalam kegiatan audit/reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)/LK-SKPD. Subyek non-auditor yang dimaksud adalah subyek yang secara formal telah mengikuti diklat JFA dan atau telah lulus sertifikasi JFA, tetapi belum diangkat menjadi auditor. Berdasarkan pengumpulan data di lapangan (per 31 Desember 2014) jumlah populasi sebanyak 99 orang yang tersebar di sepuluh Inspektorat Daerah di Provinsi Bali. Dari jumlah populasi tersebut yang telah diangkat sebagai auditor sebanyak 77 orang. Rinciannya disajikan pada Lampiran 6. 4.2.2 Kriteria Subyek Subjek penelitian ini dipilih dan dipilah sesuai pengalamannya. Kriteria pengalaman kerja dibedakan berdasarkan pengalaman melakukan audit/reviu atas laporan keuangan dan yang tidak pernah/kurang berpengalaman dalam melakukan audit/reviu atas laporan keuangan. Pertimbangan lain juga dilihat dari lamanya bekerja di Inspektorat Daerah.
29
4.2.3 Teknik Penentuan dan Besaran Sampel Teknik penentuan sampel dan besarnya sampel dari sasaran subjek yang diteliti, berdasarkan dari kriteria subjek penelitian dan persyaratan analisis data serta jenis penelitian ini. Berdasarkan teknik analisis data yang digunakan dan mempertimbangkan jumlah sasaran subjek penelitian, maka besarnya sampel ditetapkan minimal sebanyak 40 orang yang terdiri dari: 20 orang subjek berpengalaman dan 20 orang subjek kurang berpengalaman. Jumlah sampel tersebut diambil secara acak pada sepuluh kantor Inspektorat Daerah di Wilayah Provinsi Bali, dan selanjutnya dipilah ke dalam empat sel/kelompok perlakuan sesuai dengan desain eksperimen pada Tabel 3.1.
4.3 Variabel Penelitian 4.3.1
Identifikasi dan Klasifikasi Variabel Variabel penelitian merupakan hal mendasar yang harus diketahui
sehingga mempunyai arah penelitian yang jelas. Terdapat tiga variabel penelitian yang diidentifikasi, yaitu: pengalaman, proses reviu, dan pertimbangan auditor dalam menilai penyajian laporan keuangan pemerintah. Ketiga variabel penelitian ini diklasifikasikan menjadi dua macam variabel, yaitu: (1) variabel bebas, dan (2) variabel terikat. Variabel bebasnya adalah pengalaman dan proses reviu, sedangkan variabel terikatnya adalah pertimbangan auditor dalam menilai penyajian laporan keuangan pemerintah.
30
4.3.2 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel sangat membantu dalam pelaksanaan pengukuran variabel
yang akan diteliti.
Kejelasan indikator dan alat
pengukurannya akan memudahkan penentuan teknik analisis data yang tepat (Youden, 1997; Suryabrata, 1992). Pengalaman dan proses reviu sebagai variabel bebas menggunakan skala kategorikal (0 dan 1), dan pertimbangan auditor sebagai variabel terikat menggunakan skala kontinyu (0 sampai dengan 100). Penjelasan operasional variabel secara rinci disajikan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Identifikasi, Klasifikasi dan Definisi Operasional Variabel Identifikasi Variabel
X1
X2
Y
Proses Reviu
Pengalaman
Pertimbangan Auditor
Jenis Variabel
Bebas
Bebas
Terikat
Penjelasan Proses reviu adalah prosedur analitis dan penelusuran angka-angka laporan keuangan yang dilakukan oleh auditor berdasarkan bukti formal. Pengukuran variabel ini menggunakan skala kategorikal, yaitu: nol dan satu. (0 = tanpa proses reviu, maksudnya melakukan prosedur analitis tanpa membuat Kertas Kerja Reviu (KKR) dalam membuat penilaian, dan 1 = dengan proses reviu, maksudnya menggunakan prosedur analitis dan penelusuran angka-angka laporan keuangan dengan membuat KKR dalam membuat penilaian). Pengalaman dilihat dari pengalaman melakukan reviu atas laporan keuangan pemerintah dan beberapa indikator lainnya seperti pada Lampiran 6. Variabel ini dikondisikan antara auditor berpengalaman dan auditor kurang berpengalaman, sehingga pengukurannya menggunakan skala kategorikal, yaitu: nol dan satu. (0 = kurang berpengalaman, dan 1 = berpengalaman) Pertimbangan auditor dilihat dari hasil penilaian kesesuaian penyajian laporan keuangan pemerintah dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). Nilai yang diperoleh dari penyelesaian kasus reviu mencerminkan tingkat judgment auditor. Pengukuran nilai penyelesaian kasus reviu menggunakan skala continuous dari 0 “tidak cermat” sampai dengan 100 “sangat cermat”.
31
4.3.3 Uji Pilot (Pilot Test) Penelitian eksperimen mensyaratkan adanya pilot test (Jogiyanto, 2005) sebelum dilakukan uji eksperimen lapangan/laboratorium. Instrumen penelitian ini dirancang oleh peneliti dengan merujuk pada pedoman teknis reviu laporan keuangan pemerintah (Perdirjen Perbendaharaan Nomor 44/PB/2006 dan Permendagri Nomor 4 Tahun 2008).
Uji pilot ini bertujuan untuk mengetahui
keandalan dan validitas instrumen penelitian. Hasil uji pilot ini akan memberikan masukan untuk perbaikan instrumen dengan mempertimbangkan waktu dan karakteristik subjek yang akan diuji di lapangan.
4.4 Bahan dan Instrumen Penelitian Penelitian eksperimen sudah pasti memerlukan bahan dan instrumen penelitian guna memperoleh data yang valid untuk menguji variabel penelitian. Desain eksperimen ini adalah melakukan teknik penggunaan pengalaman audit/reviu dan implementasi kegiatan reviu atas laporan keuangan pemerintah. Adapun bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah: 1) Kasus reviu laporan keuangan SKPD (disajikan pada Lampiran 2, 3 dan 4); 2) Kertas Kerja Reviu (KKR) seperti terlampir pada Lampiran 3; 3) Sarana dan prasarana eksperimen yang terkait, seperti: ruangan/kelas, meja kursi, papan tulis atau white board, sound system, alat tulis, komputer, dan slide proyektor.
32
4.5 Analisis Data Teknik analisis data yang tepat sangat penting untuk dapat memberikan pemecahan masalah yang diteliti. Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisys of Variance (ANOVA), karena sesuai dengan karakteristik data dan jenis penelitian ini. Menurut Ghozali (2011) teknik ini menguji hubungan antara satu variabel terikat (skala metrik) dengan satu atau lebih variabel bebas (skala kategorikal). Teknik ANOVA mempunyai kemampuan membedakan antar banyak
kelompok dan risiko kesalahan yang kecil, juga dapat memberikan
informasi tentang ada tidaknya interaksi antar variabel bebas sehubungan dengan pengukuran variabel terikat (Bhattacharyya dan Johnson, 1977; Irianto, 2008). Beberapa kriteria yang harus diperhatikan jika menggunakan ANOVA (Jogiyanto, 2005; Ghozali, 2011), yaitu: (1) variabel terikat harus benilai kontinyu, (2) sampel data harus berditribusi normal setiap kelompok, (3) sampel harus diambil secara random dari populasinya, dan (4) populasi harus memiliki variasi yang sama. Penelitian eksperimen juga harus melakukan pilot test untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen penelitian, sebelum dilakukan pengujian hipotesis penelitian. 4.5.1 Statistik Deskriptif Statistik
deskriptif (Djarwanto,
2007;
Wahana Komputer, 2007)
merupakan bagian ilmu statistik yang mempelajari tata cara pengumpulan, pencatatan, penyusunan dan penyajian data penelitian dalam bentuk tabel frekuensi atau grafik. Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai partisipan yang dapat diukur dari nilai sesungguhnya, nilai
33
rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum dan minimum, modus, dan tabulasi. Menurut Umar (2008), analisis ini berupaya untuk mendeskripsikan data agar lebih informatif sehingga mudah dipahami. 4.5.2 Uji Normalitas Residual Kenormalan (Irianto, 2008): setiap harga dalam sampel berasal dari distribusi normal, sehingga distribusi sampel dalam kelompok hendaknya normal. Jika tidak berdistribusi normal, maka hal ini dapat diatasi dengan memperbanyak sampel dalam kelompok atau dengan melakukan transformasi data.
Alat uji
normalitas (Wahana Komputer, 2007) menggunakan uji Kolmogorov Smirnov merupakan uji beda antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku. Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-score dan diasumsikan normal. Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih besar dari alpha 0,05, maka data yang digunakan berdistribusi normal. 4.5.3 Uji Homogenitas Residual Kesamaan variansi masing-masing kelompok hendaknya berasal dari populasi yang mempunyai variasi yang sama. Kesamaan variasi populasi sangat diperlukan guna ketepatan dalam pengambilan keputusan (Irianto, 2008). Apabila variansinya berbeda dan banyaknya sampel tiap kelompok tidak sama, diperlukan langkah penyelamatan dengan jalan transformasi data. Alat uji variasi homogenitas (Ghozali, 2011; Wahana Komputer, 2007) menggunakan Levene test. Jika nilai Levene test tidak signifikan (probabilitas ≥ 0,05), maka kelompok menunjukkan variansi yang sama/homogen.
34
4.5.4 Uji Hipotesis Analisis data menggunakan program aplikasi Statistical Package for Social Sciences (SPSS) ANOVA yang bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat karena perbedaan treatment/perlakuan. Berdasarkan desain faktorial 2 x 2, maka kriteria pengambilan keputusan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Membuat rumusan hipotesis kerja, yaitu: (1) H0 : µ1 = µ2 = µ3 = µ4, artinya tidak ada efek atau pengaruhnya sama. (2) H1 : Paling sedikit satu µ memiliki efek tidak sama atau berbeda. 2) Menentukan (α) alpha, ditetapkan sebesar 0,05. 3) Menetukan kriteria dan membuat simpulan berdasarkan ketentuan: (1) Jika nilai signifikansi > 0,05 maka H0 diterima; (2) Jika nilai signifikansi ≤ 0,05 maka H1 diterima. Menurut Ghozali (2011) dan Sarwono (2009), analisis lanjutan ANOVA dapat digunakan Tukey’s HSD, yang bertujuan untuk memperoleh informasi signifikansi perbedaan rata-rata antar kelompok. Alat uji ini menjelaskan: 1) Membandingkan antara kelompok dilihat dari angka rata-rata kelompok. 2) Menetapkan tingkat keyakinan 95% atau probabilitas/signifikansinya 5%. 3) Ketentuannya: jika angka signifikansinya lebih besar dari 0,05, berarti tidak ada perbedaan rata-rata diantara kelompok yang dibandingkan, dan sebaliknya.