BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan data dana nalisis yang penulis telah lakukan terhadap pola komunikasi komunitas 234 Solidarity Community (SC), maka penulis menarik beberapa kesimpulan yang mendiskripsikan pola komunikasi antara anggota komunitas 234 Solidarity Community (SC). 1. Komunitas 234 SC Solo mengadakan banyak kegiatan untuk menjalin komunikasi yang baik antar anggota dan masyarakat. Komunitas 234 SC juga menggunakan berbagai media seperti internet seperti facebook, twitter, path dan instagram. Menggunakan handphone digunakan untuk mengirim pesan ke sesama anggota komunitas 234 SC 2. Pola komunikasi 234 Solidarity Community (SC) menjadi bagian penting dalam mempertahankan keeratan anggota komunitas, namun secara luas pola komunikasi 234 SC berlangsung dalam suasana yang formal dan nonformal dimana beberapa kegiatan mencerminkan pola komunikasi komunitas formal ini yaitu rapat bulanan yang dihadiri seluruh anggota komunitas, evaluasi kegiatan, sedangkan seringkali komunitas ini melakukan kumpul anggota (KOPDAR) yang bersifat nonformal. Tidak hanya kopdar tapi saat setiap anggota bertemu selalu pertama bersalaman dibarengi berkata Freefall kemudian dijawab Merdeka oleh anggota yang lain. Kepercayaan yang diberikan Ketua dirasakan langsung kepada anggota, terlihat ketika atasan
84
85
mempercayakan semua pekerjaan sesua dengan tugas pada divisi masingmasing. Suasana kerja yang mementingkan keterbukaan, penuh kepercayaan dan tanggung jawab pengambilan keputusan antara pemimpin, pengurus dan anggota. Dalam proses komunikasi yang terjadi dalam komunitas 234 SC unsur-unsur komunikasi yang ada dalam proses komunikasi komunitas 234 SC sama dengan unsur-unsur komunikasi pada umumnya: Komunikator dan komunikan, pesan, media, dan efek. 1. Aspek komunikator Dalam proses komunikasi komunitas 234 SC peneliti melihat bahwa komunikator (Ketua 234 SC) menjadi bagian terpenting dalam penyampaian pesan. Pada saat komunitas 234 SC mengadakan kegiatan, ketua memberikan informasi kepada anggota kemudian anggota menerima informasi itu. Ketua selalu mengedepankan komunikasi personal untuk menjadi komunikasi sesame anggotanya. 2. Aspek media Pada proses komunikasi didalam komunitas 234 SC media adalah tempat penting untuk penyambung antara komunikator dan komunikan. Peneliti melihat bahwa media tatap muka sangat penting bagi komunitas, seperti saat kumpul rutin dua minggu sekali atau saat rapat dan melakukan kegiatan. Tapi media sosial juga digunakan hanya saat pemberitahuan kumpul rutin dan menyangkut komunitas, seperti setiap
86
anggota yang ikut kegiatan wajib mengunggah fotoke media sosial masing-masing saat kegiatan berlangsung. 3. Aspek pesan Dalam komunikasi, pesan merupakan proses yang penting dalam komunikasi didalam komunitas. Dalam komunikasi komunitas 234 SC peneliti melihat bahwa pesan adalah aspek yang penting agar komunikasi berlangsung dan bisa diterima komunikan dengan jelas. Pengambilan keputusan dalam organisasi selalu melibatkan para anggota baik secara langsung maupun tidak langsung. Proses penampungan ide/gagasan dari anggota ke koordinator dalam rapat divisi, kemudian koordinator menyampaikan ke ketua dalam rapat presidium. Partisipasi setiap anggota dalam mengungkapkan suatu gagasan merupakan hal yang diutamakan dalam 234 SC demi kelancaran mencapai tujuan bersama. Saat sesama anggota bertemu harus salalu bersalaman dan mengatakan Freefall kemudian dijawab Merdeka 4. Aspek komunikan Dalam setiap proses komunikasi pasti terdapat komunikan yang menerima pesan dari komunikator melalui media. Dalam komunitas 234 SC peneliti melihat bahwa komunikan bertugas menerima pesan dari komunikator dan menimbulkan efek. Misalnya ketua memberikan pesan kepada anggota dan anggota menerima dengan baik dan mencerna pesan
87
dari ketua komunitas 234 SC dengan media tatap muka maupun media sosial. 5. Aspe kefek Didalam komunikasi komunitas 234 SC penelit imelihat bahwa terdapat efek yang ditimbulkan dari pola komunikasi di komunitas dan aspek efek sangat penting untuk berjalannya komunikasi dalam kelompok. Misalnya ketua memberikan yang diterima oleh anggota kemudian anggota melakukan apa tugas yang diberikan oleh ketua. Jika anggota mengerti maksut pesan dari ketua dengan benar maka efek yang sudah ditimbulkan sudah berjalan baik.
B. SARAN Dalam penelitian ini, peneliti harus mampu memberikan suatu masukan berupa saran yang bermanfaat bagi semua pihak yang berkaitan dengan penelitian, sebagai berikut : 1) Dipertahankan dan terus membangun rasa kekeluargaan agar lebih rukun, sehingga hubungan antar anggota akan terjalin harmonis. 2) Komunikasi personal antar anggota terus dipertahankan untuk mencapai tujuan komunitas 234 SC. 3) Keterlibatan bawahan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan organisasi dapat dijaga dan dipertahankan, begitupula dengan pemberian keparcayaan yang terjadi antara atasan-bawahan dan rekan
88
sekerja sehingga pekerjaan yang dilakukan dapat terlaksana dengan baik. 4) Pemahaman yang baik mengenai visi misi dan tujuan dapat mengarahkan anggota untuk meningkatkan kualitas anggota itu sendiri, untuk itu komunikasi secara lisan dan tulisan diperlukan pemahaman hal tersebut. 5) Penelitian
selanjutnya
sebaiknya
meneliti
tentang
perbedaan
komunikasi komunitas 234 Solidarity Community dengan komunitas yang lain, dengan menggunakan metode comparative study : membandingkan persamaan dan perbedaan sebagai faktor situasi tertentu.