BAB IV KESIMPULAN, BATASAN DAN TANGGAPAN
4.1 Kesimpulan Kesimpulan yang didapatkan dari pembahasan tentang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kota Tangerang diatas adalah : 1. Pengadaan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kota Tangerang sangat berpotensi sebagai upaya dalam menyediakan suatu fasilitas pendidkan tinggi yang dapat menghasilkan tenaga kependidikan yang memiliki kemampuan profesional yang bermanfaat bagi Kota Tangerang sebgai tim pengajar atau seorang guru. Hali ini juga merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan dunia pendidikan di Kota Tangerang. 2. Dengan adanya Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kota Tangerang ini diharapkan dapat memberikan dampak yang positif bagi perkembangan pendidikan khususnya di Kota Tangerang dan juga bangsa Indonesia dalam tujuannya mengembangkan kecerdasan bangsa. 3. Hasil studi banding yang didapatkan dari kedua STKIP yang berkaitan telah memiliki fasilitas yang sudah relatif lengkap, hanya saja dalam segi perawatannya yang harus ditingkatkan agar sarana dan prasarana yang telah ada dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. 4.2 Batasan Dalam perencanaan dan perancangan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kota Tangerang diperlukan suatu batasan-batasan yang jelas agar dapat memecahkan masalah, beberapa batasan-batasan tersebut diantaranya berupa : 1. Perencanaan dan perancangan hanya meliputi masalah-masalah arsitektural; 2. Masalah diluar arsitektural seperti sistem pembiayaan, sistem perhitungan struktur ataupun utilitas bangunan tidak dibahas; 3. Masalah kurikulum mengacu pada kurikulum hasil studi banding; 4. Perencanaan dan perancangan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kota Tangerang ini berskala kota; 5. Perencanaan dan perancangan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kota Tangerang ini menerapkan suatu penekanan desain yaitu penekanan arsitektur tropis; 6. Pedoman yang menjadi acuan dalam Perencanaan dan perancangan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kota Tangerang ini adalah peraturan-peraturan pemerintah, dan juga peraturan Kepmendiknas. 7. Data-data yang tidak didapatkan akan diasumsikan dengan mengacu pada data yang relevan dengan hasil studi banding dan juga studi literatur. 4.3 Anggapan Dalam perencanaan dan perancangan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kota Tangerang ini perlu kiranya diberikan beberapa anggapan sebagai langkah lanjut, anggapat tersebut anatara lain : 1. Penyelenggaraan dan pembangunan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kota Tangerang ditangani oleh pihak swasta dalam waktu yang bertahap;
2. Masalah status tanah, lokasi, dan tapak serta permasalahan penyediaan dana dianggap dapat diatasi; 3. Tapak yang terpilih dianggap telah memenuhi syarat dan siap untuk digunakan sesuai dengan batas-batas yang ada, yakni tapak dalam kondisi siap diolah atau dibangun. Banguan yang telah ada di site bila memnungkunkan dianggap tidak ada; 4. Penerapan kurikulum pada Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kota Tangerang disesuaikan dengan hasil studi banding yakni IKIP PGRI Semarang, baik dalam mata kuliah yang digunakan maupun jumlah sks yang ada; 5. Kawasan lokasi perencanaan di Kota Tangerang dianggap sudah mendukung baik dalam fasilita sosial maupun ekonomi dan juga jaringan infrastruktur pada lokasi ini dianggap sudah berjalan sesuain dengan yang telah direncanakan; 6. Aspek-aspek yang menyangut ekonomis dianggap diluar pembahasan perencanaan dan perancangan akan tetapi tetap memperhatikan keadaan yang ada; 7. Fasilitas penunjang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kota Tangerang seperti fasilitas tempat tinggal mahasiswa dan juga tempat tinggal tenaga pengajar dianggap telah terpenuhi atau tersedia.
BAB V PENDEKATKAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 1.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Metode pendekatan ditujuakan sebagai acuan dalam penyusunan landasan program perencanaan dan perancangan arsitektur Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) di Kota Tangerang. Dengan metode pendekatan diharapkan akan mencapai hasil yang optimal dalam memenuhi fungsi, persyaratan ruang dan estetika dalam tampilan bangunan secara keseluruhan. Dasar-dasar pendekatan yangakan dibahas meliputi pendekatan fungsional, kinerja, teknis, arsitektural, dan kontekstual. 1.2 Pendekatan Perencanaan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) 5.2.1 Aspek Fungsional 5.2.1.1 Penekatan Pelaku Kegiatan Salah satu pendektan aspek fungsional di peroleh dengan analisa pelaku kegiatan pada Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) yaitu : 1. Pengelola, yakni bertugas untuk mengelola STKIP sesuai dengan sistem yang ada, pengelola sendiri terdiri dari : Badan penyelanggara dan pelakasanaan harian Adalah suatu kelompok fungsional yang dapat berupa yayasan atau pendiri ataupun perorangan yang mendirikan STKIP. Badan pelaksanaan harian merupakan suatu badan yang dibentuk oleh badan penyelenggara sebagai pelaksana langsung yang berkerjasama dengan pimpinan STKIP. Kepengurusan STKIP Adalah susunan STKIP yang terdiri dari ketua dan pembantu ketua, kepemimpinan ketua dibantu oleh pembantu ketua yang terdiri dari pembantu ketua bidang akademik, pembantu ketua bidang kemahasiswaan. Kepengurusan program studi Adalah penyelenggara program studi yang dipimpin oleh ketua jurusan yang dibantu oleh sekretaris jurusan dan juga dosen. Pelaksana akademik Pelaksana akademik yakni termasuk didalamnya pelaksana administrasi STKIP dan bagian administrasi akademik, bagian kemahasiswaan dan juga bagian administrasi umum. Karyawan atau pegawai Yakni perorangan yang bekerja di dalam STKIP baik dari pegawai perpustakaan, pegawai harian, pegawai kantin, satpam, dll. 2. Mahasiswa Mahasiswa terdiri dari 8 program studi dengan jenjang pendidkan S1.
3. Pengunjung Pengunjung terdiri dari 2 yaitu pengunjung untuk mahasiswa dan juga pengunjung untuk kepentingan pengelola.
5.2.1.2 Pendekatan Kegiatan Kelompok dan jenis kegiatan yang terdapat di STKIP di kota tangerang dibedakan menjadi : 1. Kelompok Kegiatan Utama Kegiatan utama pada STKIP adalah kegiatan belajar dan mengajar yang menjadi inti perencanaan. Kegiatan belajar mengajar ini terdiri dari kuliah, praktikum, seminar, penelitian, dan juga pengembangan yang melibatkan pengguna utama antara lain mahasiswa dan dosen pengajar serta penanggung jawab. 2. Kelompok Kegiatan Pengelola Kegiatan pengelola adalah kelompok kegiatan yang dilakukan pengelola agar tetap berlangsungnya sistem di STKIP. Kegiatan tersebut berupa kegiatan administratif, tata usaha, dan pengelola STKIP. Kegiatan ini merupakan kegiatan penyelenggra program studi dan juga membantu terselenggaranya kegiatan program studi tersebut baik kegiatan administrasi dan pelayanan mahasiswa. 3. Kelompok Kegiatan Penunjung Kegiatan penunjang adalah kegiatan yang dianggap perlu dalam mendukung kegiatan utama. Kegiatan ini dapat berupa kegiatan pelayanan perpustakaan dan kegiatan yang bersifat umum dan rutin dilakukan oleh pelaku aktivitas seperti kegiatan makan, ibadah, diskusi ataupun rapat. 4. Kelompok Kegiatan Pelayanan Kegiatan pelayanan adalah kegiatan yang bisa melayani seluruh kegiatan lainnya, kegiatan pelayanin ini terdiri dari kegiatan cleaning service, perawatan terhadap kerusakan-kerusakan bangunan, membersihkan alat-alat dll. 5.2.1.3 Pendekatan Fasilitas dan Ruang Berikut ini merupaka tabel pendekatan terhadap kebutuhan fasilitas dan ruang pada Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) di kota tangerag yang berdasarkan pendekatan pelaku kegiatan dan pendekatan jenis dan kelomok aktifitas : 1. Kelompok aktifitas utama NO
1.
AKTIVITAS
PELAKU
JENIS KEGIATAN
Mahasiswa
Kuliah Presentasi Seminar Sidang Persiapan Mengajar
Belajar mengajar Dosen
KEBUTUHAN RUANG R. Kuliah R. Seminar R. Sidang R. Dosen
T a b e l
2.
Mengajar Bimbingan Mahasiswa Praktikum Pengurus Lab Menyiapkan Kebutuhan LAB Kepala lab Mempersiapkan bahaan
Pengurus LAB
5 .1 Kelompok Aktivitas Utama
R. Kuliah R. asistensi Laboratorium R. Pengurus LAB R.kepala lab
Sumber : Analisa pribadi
2. Kelompok Fasilitas Penglola Tabel 5.2 Kelompok Aktivitas Pengelola
NO
AKTIVITAS
PELAKU
1.
Pengelola/ yayasan/ pemilik
Badan Pengurus
2.
Pengelola - Ketua administrasi dan - Pembantu Ketua Akademis - Staff Adm
3.
Pegawai administrasi
4.
Pengelola lab
- Kabag adm akademik - Kabag adm umum dan keuangan - Staff adm - Kepala lab - Staff lab
JENIS KEGIATAN
KEBUTUHAN RUANG
Bertanggung jawab atas STKP dan berkoordinasi langsng pada pengelola kampus
R. Ketua R. Sekretaris R. Bendahara R. Staff R. Rapat R. Tamu - Memimpin jalannya R. Ketua seluruh kegiatan R. Rapat kampus R. Staff
Memimpin pengelolaan adm akademik, umum dan keuangan Memimpin bertanggung
R. adm akademik R.adm umum dan keungan R. Arsip R.staff dan R. kepala lab jawab R.staff lab
5.
Lainnya
atas lab, membantu ketua lab dalam kepengurusan Menemui pimpinan R. tamu yayasan mauoun Lobby kampus R. tunggu
Tamu
Sumber : Hasil Analisa
3.
Kelompok Fasilitas Penunjang
Tabel 5.3 Kelompok Aktivitas Penunjang
NO
AKTIVITAS
1.
Belajar
2.
Wisuda
3. 4.
Ibadah Rekreatif
5.
Niaga
Sumber : Hasil Analisa
4.
PELAKU
JENIS KEGIATAN
Mahasiswa Dosen Pengelola perpus
KEBUTUHAN RUANG
Membaca dan meminjam buku,mengelola perpustakaan Mahasiswa dosen Penyelenggaraan umum upacara wisuda mahasiswa STKIP Seluruh Pelaku Beribadah Seluruh Pelaku Makan Internetan Mahasiswa Dosen Pengelola
Membeli perkuliahan Fotocopy
Perpustakaan R. staff perpustakaan Auditorium
Musholla Kantin Hotspot Area pantry Keperluan R. Koperasi
Kelompok Fasilitas Pelayanan
Tabel 5. 4 Kelompok Aktivitas Pelayanan
NO
AKTIVITAS
PELAKU
1.
Mengelola Gedung
Pengelola Gedung
2.
Kebersihan
Cleaning Servis
3. 4.
Keamanan Parkir
Satpam Petugas Parkir
Sumber : Hasil Analisa
JENIS KEGIATAN Merawat gedung Memperbaiki, penyimpanan peralatan Membersihkan bangunan Menjaga keamanan Mengatur Parkir
KEBUTUHAN RUANG R. Genset R. Panel Listrik gudang R. Cleaning Servis R. Keamanan Pos Parkir