perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Kajian Pengembangan Modul Fisika Pengembangan modul pembelajaran fisika yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi: studi pendahuluan, perencanaan modul, pengembangan draf modul, uji coba awal, revisi hasil uji coba awal, uji coba utama, revisi hasil uji coba utama, dan uji coba produk di lapangan. 1. Studi Pendahuluan a. Analisis Kebutuhan Tahap ini dilakukan dengan tujuan mengumpulkan informasi tentang kebutuhan bahan ajar fisika di sekolah untuk Kurikulum 2013. Pengumpulan informasi diperoleh dari website resmi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tentang penyediaan buku ajar guru dan siswa untuk Kurikulum 2013 serta dari hasil pengamatan di lapangan tentang buku fisika yang dijadikan bahan pembelajaran di sekolah. Informasi yang diperoleh dari website resmi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan bahwa buku ajar guru dan siswa untuk mata pelajaran fisika belum disediakan oleh pemerintah. Studi lapangan dilakukan di SMA Negeri 1 Surakarta. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap guru mata pelajaran fisika pada sekolah tersebut, diketahui bahwa beberapa guru masih menggunakan metode konvensional dalam kegiatan pembelajaran. Akibatnya siswa hanya bersifat pasif dan cenderung hanya mendengarkan ceramah yang disampaikan oleh guru. Sementara siswa membutuhkan inovasi pembelajaran yang mencakup didalamnya penggunaan media yang tepat. Penggunaan spreadsheet excel masih sangat jarang, meskipun sebenarnya bisa digunakan untuk membantu siswa memperoleh pemahaman konsep yang lebih baik. Pendekatan pembelajaran berbasis empat pilar pendidikan (learning to do, learning to know, learning to live together dan learning to be) yang selaras dengan kurikulum 2013 belum dilaksanakan di sekolah ini. Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan buku yang digunakan guru maupun siswa commit to user merupakan buku fisika kurikulum 2013, tetapi isi buku tidak jauh berbeda 49
50 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dengan buku-buku sebelumnya. Isi buku masih didominasi oleh materi, sedangkan proses untuk menemukan konsep dari materi yang dipelajari belum tergambar dari buku yang ada sebagaimana ciri khas dari pembelajaran kurikulum 2013 yaitu pendekatan induktif berbasis scientific approach dengan langkah
5M
(mengamati,
menanya,
mencoba,
mengasosiasi
dan
mengkomunikasikan). b. Analisis Kurikulum Tahap analisis kurikulum dimaksudkan agar materi yang dituangkan dalam modul pembelajaran sesuai dengan kebutuhan tingkatan siswa di sekolah yang tergambar dalam struktur Kurikulum 2013 dalam Permendikbud. Struktur Kurikulum 2013 berbeda dengan kurikulum sebelumnya yang terdiri dari Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), indikator dan tujuan pembelajaran. Untuk Kurikulum 2013 terdiri dari empat Kompetensi Inti (KI) yang harus dicapai siswa, yaitu KI 1 (aspek spiritual), KI 2 (aspek sosial), KI 3 (aspek pengetahuan) dan KI 4 (aspek keterampilan). Setiap KI dijabarkan ke dalam Kompetensi Dasar (KD) dan KD dijabarkan kembali menjadi indikator, yaitu hasil yang ingin dicapai dari pembelajaran. Analisis kurikulum ini dilakukan agar dalam pengembangan modul ini, baik kegiatan, materi dan soalsoal yang disajikan terarah pada pencapaian indikator pembelajaran dari setiap Kompetensi Inti (KI). Hal penting yang harus dilakukan adalah menentukan materi yang disajikan dalam modul pembelajaran, yaitu Gerak Osilasi untuk siswa kelas XI SMA. Materi ini dipilih karena terdapat konsep dan rumusan yang dapat dikembangkan melalui penggunaan spreadsheet excel dalam bentuk persamaan rumus, tabel dan grafik sehingga dapat dengan mudah dipahami. Pemilihan materi juga didasarkan pada pedoman silabus mata pelajaran fisika SMA. 2. Tahap Perencanaan Perencanaan diawali dengan menetapkan materi pokok dari modul yang akan dikembangkan. Materi pokok dalam modul ini dikhususkan pada materi Gerak Osilasi, yaitu materi fisika Kelas XI SMA. Berdasarkan analisis commit to user kurikulum, dari materi pokok ini disusun indikator pembelajaran yang mengacu
51 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang telah tercantum dalam struktur Kurikulum 2013 oleh Permendikbud. Untuk materi Gerak Osilasi, jabaran Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) adalah sebagai berikut: a. Kompetensi Inti 1 (KI 1) : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Kompetensi Dasar 1.1 : Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya. b. Kompetensi Inti 2 (KI 2) : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Kompetensi Dasar 2.1 : Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis;
kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas
sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan , melaporkan, dan berdiskusi. c. Kompetensi Inti 3 (KI 3) : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan, faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaba terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian spesifik yang sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. Kompetensi Dasar 3.4 : Menganalisis hubungan antara gaya dan gerak getaran. d. Kompetensi Inti 4 (KI 4) : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah commitdengan to userpengembangan yang dipelajarinya konkret dan ranah abstrak terkait
52 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. Kompetensi Dasar 4.4 : Merencanakan dan melaksanakan Gerak Osilasi pada ayunan bandul dan getaran pegas. Hasil
rancangan
terhadap
penelitian
pengembangan
modul
pembelajaran fisika ini adalah sebagai berikut: a. Materi pokok yang dipilih adalah Gerak Osilasi dengan subpokok materi Gerak Osilasi, Energi pada Gerak Osilasi, Ayunan Sederhana, Gerak Osilasi Teredam, dan Resonansi. b. Modul pembelajaran fisika yang dikembangkan terbagi dalam lima kegiatan belajar, yaitu kegiatan belajar (1) membahas tentang Gerak Osilasi, kegiatan belajar (2) membahas tentang Energi pada Gerak Osilasi, kegiatan belajar (3) membahas tentang Ayunan Sederhana, kegiatan belajar (4) membahas Gerak Osilasi Teredam, dan kegiatan belajar (5) membahas tentang Resonansi. Kelima aktivitas belajar tersebut antara lain terdiri dari komponen berikut: 1) Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran berisi kompetensi yang harus dicapai siswa setelah mempelajari materi dari setiap aktivitas belajar. Indikator pembelajaran ini berfungsi agar pembelajaran dari setiap aktivitas belajar itu terarah. 2) Gambar dan ilustrasi Gambar dan ilustrasi berfungsi sebagai sarana untuk membantu pemahaman materi. Gambar dan ilustrasi yang jelas akan mempermudah siswa untuk paham dalam mempelajari materi tersebut. 3) Contoh Soal Asah kemampuan berisi soal-soal yang harus dikerjakan siswa yang berfungsi untuk menguji pemahaman pada suatu konsep materi terkait. Hal ini ditujukan agar guru juga bisa mengetahui bagian dari materi diajarkan yang belum jelas menurut siswa. 4) Kegiatan
commit to user
53 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kegiatan berfungsi sebagai sarana untuk menemukan dan menerapkan konsep fisika yang sedang dipelajari, selain itu juga berfungsi untuk mengembangkan keaktifan dan kreativitas siswa dalam belajar. 5) Pengetahuan Pengetahuan berisi informasi yang berhubungan dengan suatu konsep fisika yang sedang dipelajari. Salah satu fungsi dari informasi yang dicantumkan pada pengetahuan adalah untuk mengajak siswa mengenal ciptaan Tuhan dengan keagungan-Nya dan agar dapat mengajak siswa bersyukur atas segala bentuk ciptaan Tuhan. 6) Diskusikan Berisi penugasan secara berkelompok di luar pembelajaran kelas untuk melatih kreativitas, kerjasama dan kemandirian siswa dalam belajar. 7) Latihan Soal Latihan soal berisi pertanyaan beserta jawabannya untuk menunjukkan cara pengerajaan soal secara runtut sehingga siswa dapat belajar dengan cermat. 8) Rangkuman Rangkuman
berisi
konsep-konsep
yang
harus
dipahami
oleh
siswa.Rangkuman ini berfungsi sebagai sarana bagi siswa agar dapat memahami garis besar materi dalam satu pokok materi. 9) Tes Formatif Tes formatif berisi soal-soal latihan dalam bentuk pilihan ganda. Tes formatif ini berfungsi sebagai sarana bagi siswa untuk berlatih mengerjakan soal-soal setelah materi dalam subtema yang dipelajari. Pada bagian ini sekaligus juga berfungsi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam mempelajari suatu pokok materi. 10) Umpan Balik Umpan balik berisi pedoman penilaian dan standar nilai yang harus dicapai siswa untuk melanjutkan aktivitas belajar pada subpokok materi berikutnya. Umpan balik ditujukan untuk mengetahui nilai siswa dalam commit to user penguasaan subpokok materi tersebut.
54 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Bagian-bagian lain yang melengkapi bagian modul yaitu deskripsi pembelajaran, prasyarat penggunaan modul, petunjuk penggunaan bagi siswa dan guru, tujuan akhir, tes awal, kompetensi inti dan kompetensi dasar, peta kompetensi, peta konsep, evaluasi, kunci jawaban, glosarium dan daftar pustaka. Berikut penjelasannya: a. Petunjuk penggunaan bagi siswa dan guru Petunjuk penggunaan bagi siswa dan guru berisi perihal ketentuan/peraturan yang harus diketahui, dipahami dan diikuti siswa dan guru selama belajar menggunakan modul. Petunjuk penggunaan bagi siswa dan guru berfungsi untuk memberi arahan bagi guru dan siswa agar pembelajaran lebih cepat berhasil sesuai tujuan pembelajaran dan tujuan akhir dari modul. b. Peta Konsep Peta konsep berisi skema tentang materi yang akan dipelajari. Peta konsep berfungsi untuk memberikan gambaran secara umum pada siswa terkait materi yang akan dipelajari. c. Peta Kompetensi Peta kompetensi berisi pokok materi, Kompetensi Inti 3 (KI 3), Kompetensi Dasar (KD), Kumpulan Indikator dan entry behaviour. d. Evaluasi Evaluasi berisi soal-soal bentuk pilihan ganda dan essai yang berfungsi sebagai sarana bagi siswa untuk menguji penguasaan materi yang dipelajari dalam satu pokok materi. e. Kunci Jawaban Kunci jawaban berisi jawaban dari tes formatif dan evaluasi yang berfungsi sebagai sarana bagi siswa untuk mengetahui ketepatan jawaban dari tugas dalam menguji pemahaman mereka. f. Glosarium Glosarium berisi penjelasan dari kosa kata yang sering keluar di dalam modul. g. Daftar Pustaka
commit to user
55 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Daftar pustaka berisi rujukan tentang materi yang disajikan. Melalui daftar pustaka, siswa dapat mencari lebih tentang informasi terkait materi pada buku yang dijadikan acuan pembuatan modul.
B. Deskripsi Data Penelitian Data yang diperoleh terdiri data hasil validasi produk oleh validator melalui isian angket penilaian modul (Lampiran 7 ) dan data hasil uji coba siswa melalui isian angket penilaian modul (Lampiran 8-9 ). Angket penilaian modul untuk validator dan siswa terdiri dari empat aspek yang merupakan hasil adaptasi instrumen penilaian buku ajar oleh BNSP tahun 2014 yang dikembangkan peneliti (Lampiran 4 - 5). Data penilaian angket modul untuk validator menggunakan skala Likert 4, 3, 2 dan 1, sehingga setiap skor dari masing-masing indikator dibuat rubrik penilaiannya (Lampiran 6). Sedangkan data penilaian angket siswa akan bernilai 1 jika menjawab “Ya” dan 0 jika menjawab “Tidak”. Berikut ini akan disajikan secara umum data hasil validasi modul pembelajaran fisika yang diperoleh dari ahli, reviewer dan peer reviewer. Data hasil uji coba juga akan disajikan secara umum yang diperoleh dari 8 siswa pada tahap uji coba awal dan 34 siswa pada tahap uji coba utama. 1. Data Hasil Validasi Modul Fisika Hasil analisis data validasi menunjukkan bahwa jumlah skor keseluruhan untuk setiap validator (ahli, reviewer dan peer reviewer) yakni sebagai berikut: ahli I dan II masing-masing memberi skor 215 dan 214, reviewer I, II dan III masing-masing memberi skor
217, 207 dan 224,
sedangkan peer reviewer I, II dan III masing-masing memberikan skor 215, 215 dan 187. Skor tersebut diperoleh dari jumlah skor total tiap aspek penilaian modul fisika (lampiran 11). Penilaian yang berbeda-beda didapatkan dari beberapa validator untuk modul fisika tersebut. Rincian penilaian yang diberikan oleh validator dapat dilihat pada lampiran 13, yaitu mencakup aspek kelayakan isi, penyajian, kebahasaan dan kegrafisan.
peer
Berdasarkan hasil analisis penilaian dari validator (ahli, reviewer dan user fisika yang dikembangkan reviewer) diperoleh commit bahwa tomodul
perpustakaan.uns.ac.id
56 digilib.uns.ac.id
dikategorikan sangat baik. Sebanyak 100% validator yaitu ahli I dan II, reviewer I, II dan III, serta peer reviewer I, II dan III menilai sangat baik (Lampiran 12). Hal ini menunjukkan bahwa semua validator menyetujui bahwa modul fisika ini telah siap untuk tahap uji coba dengan saran dan komentar yang dijadikan bahan untuk melakukan revisi terhadap modul. Rincian hasil validasi dari ahli I dan II, reviewer I, II dan III, peer reviewer I, II dan III disajikan dalam Tabel 4.1. Tabel 4.1. Rincian Hasil Validasi oleh Ahli I, Ahli II, Reviewer I, Reviewer II, Reviewer III, Peer Reviewer I, Peer Reviewer II dan Peer Reviewer III Aspek Validator Kelayakan Penyajian Kebahasaan Kegrafisan Isi Ahli I Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Ahli II Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Reviewer I Sangat baik Sangat baik baik baik Reviewer II Sangat baik baik Sangat baik Sangat baik Reviewer III Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Peer Reviewer I Sangat baik Sangat baik Sangat baik baik Peer Reviewer II Sangat baik Sangat baik baik Sangat baik Peer Reviewer III baik baik baik baik Hasil penilaian modul oleh validator didukung oleh data yang diperoleh dari masing-masing aspekyang diuraikan sebagai berikut: a. Kelayakan Isi Hasil validasi modul fisika pada aspek kelayakan isi termasuk dalam kriteria sangat baik untuk setiap validator, kecuali peer reviewer 3 yang menilai baik. Ahli I dan ahli II memberi nilai masing-masing 76 dan 78, sementara reviewer I, II dan III memberi nilai masing-masing 83, 76 dan 80, sedangkan peer reviewer I, II dan III masing-masing memberi nilai 79, 79 dan 70. Lebih lanjut, distribusi frekuensi untuk aspek kelayakan isi dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 13a. Dari hasil analisis data, semua validator menilai sangat baik pada aspek kelayakan isi modul fisika yang dikembangkan. Data-data ini merupakan rangkuman data yangtoberasal commit user dari 23 indikator. Indikator-
perpustakaan.uns.ac.id
57 digilib.uns.ac.id
indikator tersebut digunakan untuk menilai kelayakan isi modul yang mencakuplima dimensi yaitu dimensi sikap spiritual, dimensi sikap sosial (learning to live together), dimensi pengetahuan (learning to know), dimensi ketrampilan (learning to do) dan dimensi sikap (learning to be). Dimensi sikap spiritual terdiri atas satu indikator (indikator nomor 1), dimensi sikap sosial (learning to live together) terdiri atas empat indikator (indikator nomor 2, 3, 4, dan 5), dimensi pengetahuan (learning to know) terdiri atas sembilan indikator (indikator nomor 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13 dan 14), dimensi keterampilan (learning to do) terdiri atas empat indikator (indikator nomor 15, 16, 17 dan 18), serta dimensi sikap (learning to be) terdiri atas lima indicator (indikator 19, 20, 21, 22 dan 23). Deskripsi data hasil validasi modul oleh validator dari aspek kelayakan isi disajikan dalam lampiran 13a. Deskripsi data tersebut menunjukkan sebaran penilaian modul fisika tentang aspek kelayakan isi pada setiap indikator. b. Kebahasaan Hasil validasi modul fisika dalam aspek kebahasaan termasuk dalam kriteria sangat baik olehsemua validator, kecuali reviewer I, peer reviewer II dan peer reviewer III yang menilai baik. Ahli I dan II memberi nilai masing-masing 35 dan 33, sementara reviewer I, II dan III memberi skor masing-masing 30, 34 dan 35, sedangkan peer reviewer I, II dan III memberi nilai masing-masing 34, 29 dan 30. Distribusi frekuensi untuk aspek kebahasaan dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 13b. Data-data ini merupakan rangkuman data yang berasal dari 10 indikator. Deskripsi data hasil validasi modul oleh validator dari aspek kebahasaan disajikan dalam lampiran 13b. Deskripsi data tersebut menunjukkan sebaran penilaian modul fisika tentang aspek kebahasaan pada setiap indikator. c. Penyajian Hasil validasi modul fisika dalam aspek penyajian termasuk dalam kriteria sangat baik oleh validator reviewer I, dan III, peer reviewer I, dan II. commitfisika to userdalam aspek penyajian termasuk Sementara, hasil validasi modul
perpustakaan.uns.ac.id
58 digilib.uns.ac.id
dalam kriteria baik oleh validator reviewer II, peer reviewer III. Ahli I dan ahli II memberi nilai yaitu 80 dan 79, sementara reviewer I, II dan III memberi skor masing-masing 82, 72 dan 84, sedangkan peer reviewer I, II dan III memberi skor masing-masing 79, 82 dan 67. Distribusi frekuensi untuk aspek penyajian dalam penelitian ini dapat dilihat dalam lampiran 13c. Data-data ini merupakan rangkuman data yang berasal dari 22 indikator. Deskripsi data hasil validasi modul oleh validator dari aspek penyajian disajikan dalam lampiran 13c. Deskripsi data tersebut menunjukkan sebaran penilaian modul fisika tentang aspek penyajian pada setiap indikator. d. Kegrafisan Hasil evaluasi modul fisika dalam aspek kegrafisan termasuk dalam kriteria sangat baik oleh reviewer II, dan reviewer III, peer reviewer II. Sementara, hasil evaluasi modul fisika dalam aspek kegrafisan termasuk dalam kriteria baik oleh reviewer I, peer reviewer I dan peer reviewer III. Ahli I dan II memberi nilai masing-masing 24, sementara reviewer I, II dan III memberi nilai masing-masing 22, 25 dan 25 sedangkan peer reviewer I, II, dan III memberi nilai 23, 25 dan 20. Distribusi frekuensi kriteria untuk aspek kegrafisan ini dapat dilihat dalam lampiran 13d. Data-data ini merupakan rangkuman data yang berasal dari 5 indikator. Deskripsi data hasil validasi modul oleh validator dari aspek kegrafisan disajikan dalam lampiran 13d. Deskripsi data tersebut menunjukkan sebaran penilaian modul fisika tentang aspek kegrafisan pada setiap indikator. 2. Data Hasil Uji Coba Awal Uji coba awal dilakukan pada 8 siswa SMA N 1 Surakarta yang tersebar di 4 kelas yaitu XI MIA 1, XI MIA 3, XI MIA 4 dan XI MIA 5. Hasil uji coba pada siswa berupa skor yang merupakan hasil konversi jawaban “Ya” dan “Tidak”. Skor 1 untuk jawaban “Ya” dan skor 0 untuk jawaban “Tidak”. commit user siswa dan dikategorikan dengan Hasil skor ini kemudian ditotal untuktosetiap
59 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kriteria. Rincian angket hasil uji coba awal di SMA N 1 Surakarta dapat dilihat pada tabel 4.2. Sedangkan rincian data hasil uji coba awal untuk tiap aspek penilaian yaitu kelayakan isi, penyajian, kebahasaan dan kegrafisan dari ketiga SMA disajikan masing-masing dalam tabel 4.3, tabel 4.4, tabel 4.5 dan tabel 4.6. Tabel 4.2. Rincian Data Hasil Uji Coba Awal Aspek Kelayakan Isi Penyajian Kebahasaan Kegrafisan Rata rata
Persentase Skor dari SMA N 1 Surakarta 70.39 % 69.44 % 70 % 70.31 % 70%
Tabel 4.3. Rincian Data Hasil Uji Coba Awal Aspek Kelayakan Isi Uraian Terdapat penyajian materi yang mengajak pengenalan terhadap keagungan ciptaan Tuhan Materi disajikan secara jelas Materi yang disajikan mudah dipahami Materi disajikan kontekstual Materi atau kegiatan yang disajikan menimbulkan rasa keingintahuan siswa Materi atau kegiatan yang disajikan dapat menuntun siswa berpikir kreatif Materi atau kegiatan yang disajikan dapat menuntun siswa berpikir inovatif Materi atau kegiatan yang disajikan dapat menuntun kecakapan siswa dalam memecahkan masalah Materi atau kegiatan yang disajikan dapat mendukung pengembangan sikap saling menghormati siswa Materi atau kegiatan yang disajikan dapat mendukung pengembangan sikap kerja sama siswa Penggunaan excel yang disajikan dapat mendukung sikap saling menghormati siswa Penggunaan excel yang disajikan dapat mendukung pengembangan sikap kerja sama siswa Penyajian dilengkapi contoh yang jelas dan mudah dipahami Langkah percobaan yang disajikan jelas dan mudah dipahami Kegiatan dan latihan yang disajikan mengedepankan pengalaman personal melalui mengamati (menyimak, melihat, membaca, to user menalar, mendengar), menanya, commit mencoba, dan
Persentase Skor 50 % 87.5 % 87.5% 75% 62.5% 50% 50% 50% 50% 75% 62.5% 87.5% 87.5% 62.5% 75%
perpustakaan.uns.ac.id
60 digilib.uns.ac.id
mengkomunikasikan Penggunaan excel dapat meningkatkan pemahaman konsep materi pada siswa Penggunaan excel dapat memperjelas visualisasi materi pada siswa Penggunaan excel dapat meningkatkan kemampuan berpikir analitis siswa Penggunaan excel dapat meningkatkan kemampuan merumuskan, mengolah data, penyajian data, dan interpretasi grafik siswa
87.5% 87.5% 62.5% 87.5%
Tabel 4.4. Rincian Data Hasil Uji Coba Awal Aspek Penyajian Uraian Prosentase skor Penyajian isi materi mudah dipahami Penyajian excel secara logis dan sistematis Penyajian gambar disajikan dengan sumber yang jelas Penyajian motivasi dapat merangsang siswa untuk mempelajari materi Penyajian peta konsep jelas dan mudah dipahami Penyajian rangkuman materi ringkas, jelas, dan sesuai dengan materi Penyajian tes formatif jelas dan sesuai dengan materi Penyajian kunci jawaban dapat membantu siswa mencocokkan jawaban pada tes formatif Penyajian tabel memudahkan siswa menelaah data Penyajian grafik memudahkan siswa memahami konsep materi Penyajian interpretasi grafik memperjelaskan konsep materi Penyajian materi dilengkapi kegiatan pembelajaran Penyajian excel dilengkapi kegiatan pembelajaran Kegiatan belajar yang disajikan mendukung siswa untuk aktif dalam pembelajaran Penyajian materi dalam modul tidak membosankan pembaca Penyajian pendahuluan dapat membantu memudahkan siswa menggunakan modul Penyajian daftar isi dapat membantu siswa menemukan topik materi dengan mudah Penyajian glosarium dapat membantu siswa memahami istilahistilah penting Tabel 4.5. Rincian Data Hasil Uji Coba Awal Aspek Kebahasaan Uraian
75% 75% 75% 75% 75% 75% 75% 37.5% 62.5% 50% 50% 75% 50% 75% 62.5% 62.5% 100% 100%
Prosentase skor
Menggunakan bahasa yang tidak terlalu committinggi to user Materi yang disajikan menggunakan kalimat yang jelas
62.5% 62.5%
perpustakaan.uns.ac.id
Materi yang disajikan menggunakan kalimat yang mudah dipahami Materi yang disajikan menggunakan istilah yang mudah dipahami Konsisten dalam menggunakan simbol
61 digilib.uns.ac.id
75% 75% 37.5%
Tabel 4.6. Rincian Data Hasil Uji Coba Awal Aspek Kegrafisan Uraian Prosentase skor Teks dan gambar digunakan secara seimbang 50% Tabel dan data yang digunakan jelas 50% Ukuran gambar sesuai 50% Ukuran grafik sesuai 87.5% Bentuk gambar tidak membosankan 75% Warna yang menarik 87.5% Penggunaan huruf yang bervariasi 62.5% Sampul/ Cover menarik 100% Hasil analisis uji coba awal menunjukkan bahwa jumlah skor keseluruhan maksimal adalah 38 (siswa ke-2) dan minimal 33 (siswa ke-1, 5 dan 7). Data hasil isian angket dari 8 siswa yang meliputi aspek kelayakan isi, aspek kebahasaan, aspek penyajian dan aspek kegrafisan secara total dan ringkas disajikan dalam lampiran 14. Data tersebut memberikan gambaran bahwa semua siswa memberi penilaian modul dalam kriteria sangat baik dan baik. Data-data ini merupakan rangkuman data yang berasal dari 50 uraian indikator yang secara rinci disajikan dalam lampiran 5. Deskripsi data hasil uji coba awal menunjukkan tentang sebaran penilaian modul pembelajaran fisika. Uraian indikator dalam uji coba tersebut ada 50 item. Secara keseluruhan sebaran untuk nilai 1 sebanyak 70% dengan skor total 280, sedangkan sebaran untuk nilai 0 hanya sebayak 30% dengan skor total 120. Adapun rincian mengenai sebaran total tersebut berbeda-beda. Ada 3 uraian indikator yang mendapatkan sebaran 100% untuk nilai 1. Indikator-indikator tersebut dapat dilihat pada lampiran 8 yaitu item ke- 36, 37, dan 38 . Uraian indikator yang mendapatkan sebaran 87,5% untuk nilai 1 ada 10 yakni pada item ke-2, 3,12,13, 16, 17, 19, 46 dan 48. Uraian indikator yang mendapatkan sebaran 75% untuk nilai 15 yakni pada item ke- 4, 10, 15,20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 31, 33, 40, 41, dan 47. Ada juga indikator yang memiliki prosentase sebaran 62,5% padacommit nilai yakni to useritem ke- 5, 11, 14, 18, 28, 34, 35,
perpustakaan.uns.ac.id
62 digilib.uns.ac.id
38, 39, dan 49. Ada juga indikator yang memiliki prosentase sebaran 50 % pada nilai yakni item ke- 1, 6, 7, 8, 9, 30, 32, 43, 44 dan 45. Ada juga indikator yang memiliki prosentase sebaran 37,5 % pada nilai yakni item ke- 27, 42, dan 45. Jadi sebaran nilai 1 pada sebagian besar uraian indikator dominan dibanding sebaran nilai 0. Oleh karena itu, penilaian pada uji coba awal bisa dikatakan berhasil. Adapun saran dan komentar yang ada menjadi referensi revisi dan diuraikan dalam pembahasan. 3. Data Hasil Uji Coba Utama Hasil uji coba utama dapat diketahui dari angket yang disebarkan kepada 34 siswa kelas XI MIA 2 SMA N 1 Surakarta. Rincian angket hasil uji coba utama dapat dilihat pada tabel 4.7. Sedangkan rincian data hasil uji coba utama untuk tiap aspek penilaian yaitu kelayakan isi, penyajian, kebahasaan dan kegrafisan dari siswa disajikan masing-masing dalam tabel 4.8, tabel 4.9, tabel 4.10 dan tabel 4.11. Tabel 4.7. Rincian Data Hasil Uji Coba Utama Aspek Prsentase Skor Kelayakan Isi 83% Penyajian 83% Kebahasaan 84% Kegrafisan 82% Rata rata 83% Tabel 4.8. Rincian Data Hasil Uji Coba Utama Aspek Kelayakan Isi Persentase Uraian Skor Terdapat penyajian materi yang mengajak pengenalan terhadap keagungan ciptaan Tuhan 68% Materi disajikan secara jelas 88% Materi yang disajikan mudah dipahami 88% Materi disajikan kontekstual 82% Materi atau kegiatan yang disajikan menimbulkan rasa keingintahuan siswa 74% Materi atau kegiatan yang disajikan dapat menuntun siswa berpikir kreatif 74% Materi atau kegiatan yang disajikan dapat menuntun siswa berpikir inovatif 85% Materi atau kegiatan yang disajikan dapat menuntun kecakapan siswa dalam memecahkan masalahcommit to user 68%
63 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Materi atau kegiatan yang disajikan dapat mendukung pengembangan sikap saling menghormati siswa Materi atau kegiatan yang disajikan dapat mendukung pengembangan sikap kerja sama siswa Penggunaan excel yang disajikan dapat mendukung sikap saling menghormati siswa Penggunaan excel yang disajikan dapat mendukung pengembangan sikap kerja sama siswa Penyajian dilengkapi contoh yang jelas dan mudah dipahami Langkah percobaan yang disajikan jelas dan mudah dipahami Kegiatan dan latihan yang disajikan mengedepankan pengalaman personal melalui mengamati (menyimak, melihat, membaca, mendengar), menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan Penggunaan excel dapat meningkatkan pemahaman konsep materi pada siswa Penggunaan excel dapat memperjelas visualisasi materi pada siswa Penggunaan excel dapat meningkatkan kemampuan berpikir analitis siswa Penggunaan excel dapat meningkatkan kemampuan merumuskan, mengolah data, penyajian data, dan interpretasi grafik siswa
68% 91% 79% 94% 97% 76%
76% 94% 94% 76% 94%
Tabel 4.9. Rincian Data Hasil Uji Coba Utama Aspek Penyajian Uraian Prosentase skor Penyajian isi materi mudah dipahami Penyajian excel secara logis dan sistematis Penyajian gambar disajikan dengan sumber yang jelas Penyajian motivasi dapat merangsang siswa untuk mempelajari materi Penyajian peta konsep jelas dan mudah dipahami Penyajian rangkuman materi ringkas, jelas, dan sesuai dengan materi Penyajian tes formatif jelas dan sesuai dengan materi Penyajian kunci jawaban dapat membantu siswa mencocokkan jawaban pada tes formatif Penyajian tabel memudahkan siswa menelaah data Penyajian grafik memudahkan siswa memahami konsep materi Penyajian interpretasi grafik memperjelaskan konsep materi Penyajian materi dilengkapi kegiatan pembelajaran Penyajian excel dilengkapi kegiatan pembelajaran Kegiatan belajar yang disajikan mendukung siswa untuk aktif dalam pembelajaran Penyajian materi dalam modul tidak membosankan commit to user pembaca Penyajian pendahuluan dapat membantu memudahkan siswa
76% 85% 82% 76% 85% 91% 82% 74% 91% 74% 79% 91% 71% 82% 79% 68%
perpustakaan.uns.ac.id
menggunakan modul Penyajian daftar isi dapat membantu siswa menemukan topik materi dengan mudah Penyajian glosarium dapat membantu siswa memahami istilahistilah penting
64 digilib.uns.ac.id
100% 100%
Tabel 4.10. Rincian Data Hasil Uji Coba Utama Aspek Kebahasaan Uraian Prosentase skor Menggunakan bahasa yang tidak terlalu tinggi Materi yang disajikan menggunakan kalimat yang jelas Materi yang disajikan menggunakan kalimat yang mudah dipahami Materi yang disajikan menggunakan istilah yang mudah dipahami Konsisten dalam menggunakan simbol
76% 79% 88% 91% 82%
Tabel 4.11. Rincian Data Hasil Uji Coba Utama Aspek Kegrafisan Uraian Prosentase skor Teks dan gambar digunakan secara seimbang 85% Tabel dan data yang digunakan jelas 59% Ukuran gambar sesuai 65% Ukuran grafik sesuai 88% Bentuk gambar tidak membosankan 82% Warna yang menarik 91% Penggunaan huruf yang bervariasi 85% Sampul/ Cover menarik 100% Hasil analisis uji coba utama menunjukkan bahwa jumlah skor keseluruhan maksimal adalah 45 (siswa ke-15) dan skor minimal 39 (siswa ke9, 23, 24, dan 25). Data secara total hasil uji coba utama dari aspek kelayakan isi, kebahasaan, penyajian dan kegrafisan diringkas dalam lampiran 19. Berdasarkan data tersebut, ternyata secara keseluruhan distribusi nilai yang didapat berada pada kategori sangat baik. Mayoritas siswa uji coba utama menilai modul sangat baik dan sebagian kecil baik. Data-data ini merupakan rangkuman data yang berasal dari 36 uraian indikator yang secara rinci disajikan dalam lampiran 18. Terdapat 50 item indikator dalam uji coba utama ini. Secara keseluruhan sebaran untuk nilai 1 sebanyak 83% dengan skor total 1404, user 17% dengan skor 296. Adapun sedangkan sebaran untuk nilai commit 0 hanyatosebayak
perpustakaan.uns.ac.id
65 digilib.uns.ac.id
rincian mengenai sebaran total tersebut berbeda-beda, lebih rinci dapat dilihat dalam lampiran 16. Ada 12 uraian indikator yang mendapatkan sebaran 100% untuk nilai 1yaitu item ke- 36, 37 dan 50 . Uraian indikator yang mendapatkan sebaran 97% untuk nilai 1 dimiliki oleh indikator pada item ke- 13. Uraian indikator yang mendapatkan sebaran 94% untuk nilai 1 dimiliki oleh indikator pada item ke-12, 16, 17 dan 19. Uraian indikator yang mendapatkan sebaran 91% untuk nilai 1 dimiliki oleh indikator pada item ke-10, 25, 28, 31, 41 dan 48.Uraian indikator yang mendapatkan sebaran 88% untuk nilai 1 dimiliki oleh indikator pada item ke- 2, 3, 40 dan 46. Uraian indikator yang mendapatkan sebaran 85% untuk nilai 1 dimiliki oleh indikator pada item ke-7, 21, 24, 43 dan 49. Uraian indikator yang mendapatkan sebaran 82% untuk nilai 1 dimiliki oleh indikator pada item ke- 4, 22, 26, 33, 42, dan 47. Uraian indikator yang mendapatkan sebaran 79% untuk nilai 1 dimiliki oleh indikator pada item ke11, 30, dan 39. Uraian indikator yang mendapatkan sebaran 76% untuk nilai 1 dimiliki oleh indikator pada item ke- 14, 15, 18, 20, 23 dan 38.
Uraian
indikator yang mendapatkan sebaran 74% untuk nilai 1 dimiliki oleh indikator pada item ke- 5 dan 6. Uraian indikator yang mendapatkan sebaran 71% untuk nilai 1 dimiliki oleh indikator pada item ke-32.
Uraian indikator yang
mendapatkan sebaran 68% untuk nilai 1 dimiliki oleh indikator pada item ke1, 8, 9 dan 35. Uraian indikator yang mendapatkan sebaran 65% untuk nilai 1 dimiliki oleh indikator pada item ke- 45. Uraian indikator yang mendapatkan sebaran 59% untuk nilai 1 dimiliki oleh indikator pada item ke- 44. Jadi sebaran nilai 1 pada sebagian besar uraian indikator sangat dominan dibanding sebaran nilai 0. Oleh karena itu, penilain pada uji coba utama bisa dikatakan berhasil. Adapun saran dan komentar yang ada menjadi bahan revisi dan diuraikan dalam pembahasan. 4. Uji Coba Produk di Lapangan Uji coba produk di lapangan yang dilakukan menggunakan jenis preexperimental dengan tipe One Group Pretest Posttest Design. Oleh karena itu, data dalam uji coba di lapangan ini berupa nilai sebelum dan setelah diberikan commit to user perlakuan yaitu pembelajaran dengan menggunakan modul fisika berbasis empat
66 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pilar pendidikan dengan spreadhsheet excel pada materi Gerak Osilasi SMA di kelas XI MIA 2 SMA N 1 Surakarta dibandingkan dengan pembelajaran oleh guru sebelumnya. Uji coba produk ini ditujukan untuk mengetahui apakah penggunaan modul dalam pembelajran tersebut berpengaruh positif atau tidak terhadap nilai kognitif siswa. Perangkat pembelajaran seperti RPP, LKS dan instrumen tes disusun sebelum pelaksanaan pembelajaran. Tes yang dilakukan berupa tes tertulis untuk mengukur tingkat kemampuan kognitif siswa. Instrumen tes tersebut disusun sesuai materi dan indikator pembelajaran yang selanjutnya dilakukan uji coba instrumen untuk mengetahui tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas, dan reliabilitas instrumen. Hasil pretest didapatkan dari nilai rerata ujian kelas yang telah diambil oleh guru di kelas XI MIA 2, yaitu sebesar 70,39 seperti pada lampiran 34. Besarnya standar deviasi nilai pretest siswa yaitu 9,455. Selanjutnya, kelas XI MIA 2 diberikan perlakuan berupa pelaksanaan pembelajaran dengan modul fisika berbasis empat pilar pendidikan dengan spreadhsheet excel pada materi Gerak Osilasi SMA. Setelah diberikan pembelajaran, selanjutnya siswa diberikan tes tertulis untuk mengetahui nilai posttest siswa. Hasil posttest siswa XI MIA 2 menunjukkan besarnya rerata nilai siswa yaitu 81,07, seperti pada Lampiran 34. Besarnya standar deviasi nilai posttest siswa yaitu 6,851. Hasil pretest dan posttest siswa pada kelas XI MIA 2 selanjutnya digunakan sebagai dasar analisis uji prasyarat dan uji hipotesis guna mengetahui pengaruh modul fisika berbasis empat pilar pendidikan dengan spreadhsheet excel pada materi Gerak Osilasi terhadap nilai koginitf siswa kelas XI SMA N 1 Surakarta. Tabel 4.1. Deskripsi Data Pretest siswa di XI MIA 2 Kriteria Nilai Minimum Nilai Maksimum Standar Deviasi Rerata
Nilai Pretest siswa di XI MIA 2 53,33 90 9,455 70,39
commit to user
67 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 4.2. Deskripsi Data Posttest siswa di XI MIA 2 Kriteria Nilai Minimum Nilai Maksimum Standar Deviasi Rerata
Nilai Postest siswa di XI MIA 2 66,67 93,33 6,851 81,07
a. Uji Persyaratan Analisis Uji persyaratan analisis dalam penelitian ini adalah uji normalitas. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data penelitian yang diambil memiliki distribusi normal atau tidak. 1). Uji Normalitas Teknik uji normalitas dilakukan dengan metode Lilliefors dikarenakan data yang diambil tidak dalam ditribusi frekuensi bergolong. Meskipun penyajian data pada Gambar 4.2 dan 4.4 dalam bentuk distribusi bergolong, namun dalam analisis data, peneliti menggunakan data mentah secara langsung. Taraf signifikansi yang digunakan adalah α = 0,05 atau 5%. Analisis uji normalitas untuk pretest dan posttest masing-masing dapat dilihat pada Lampiran 8. Adapun hasil uji normalitas pretest dan posttest untuk kelompok eksperimen terangkum dalam Tabel 4.8. Tabel 4.8. Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest XI MIA 2 Kelas XI MIA 2
Data Pretest Posttest
Lhitung 0,143 0,134
Ltabel 0,151948 0,151958
Keputusan Uji H0 diterima H0 diterima
Baik hasil pretest dan posttest pada kelas XI MIA 2, didapatkan hasil bahwa kedua data tidak termasuk dalam nilai daerah kritis (DK). Oleh karena itu, keputusan uji keduanya yaitu hipotesis nol diterima, yang artinya kedua nilai tersebut berdistribusi normal. Dengan hasil normalitas tersebut, maka pengujian hipotesis penelitian dapat digunakan uji statistik parametrik. 2). Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang telah diajukan diterimacommit atau ditolak. to user Hipotesis akan diterima apabila
68 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
data yang telah terkumpul dapat membuktikan pernyataan di dalam hipotesis. Sebaliknya, hipotesis akan ditolak apabila data yang telah terkumpul tidak dapat membuktikan pernyataan di dalam hipotesis. Uji hipotesis yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknik perhitungan One Sample t Test atau Uji T satu sampel, dengan sampel yang diambil adalah nilai kognitif posttest siswa kelas XI MIA 2 dan menggunakan pembanding berupa nilai pretest siswa XI MIA 2. Dari hasil perhitungan diperoleh thitung sebesar 9,095 dan nilai ttabel sebesar 1,697 untuk taraf signifikansi 5% dengan derajat kebebasan dk = k – 2 = 34 – 2 = 32. Oleh karena nilai thitung lebih besar dari ttabel (9,095 > 1,697), maka hipotesis yang diajukan diterima. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 11. Hasil perhitungan menunjukkan jika hipotesis yang diajukan diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan modul fisika berbasis empat pilar pendidikan dengan spreadhsheet excel pada materi Gerak Osilasi berpengaruh positif terhadap nilai kognitif siswa kelas XI MIA 2 SMA N 1 Surakarta. Tabel 4.5. Harga Statistik Uji Hipotesis thitung
ttabel
Taraf
Dk
Keterangan
9,095
1,697
5%
32
Diterima
C. Pembahasan Hasil Penelitian Dalam proses penelitian pengembangan modul fisika ini, dilakukan validasi oleh ahli, reviewer dan peer reviewer. Dari hasil validasi, terdapat komentar dan saran dari ketiganya. Hal ini dapat dijadikan bahan revisi oleh peneliti. Revisi dilakukan berdasarkan saran dan komentar dari ahli, reviewer dan peer reviewer, selain itu juga berdasarkan temuan di lapangan yaitu pada saat uji coba awal dan uji coba utama. Sehingga revisi dilaksanakan tiga kali, revisi pertama dilakukan setelah mendapat saran dan komentar dari ahli, reviewer dan peer reviewer, revisi yang kedua dilakukan setelah diperoleh saran dan komentar pada uji coba awal dan setelah diperoleh saran dan komentar pada uji coba utama. commit to user Ketiga tahap revisi tersebut adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id
69 digilib.uns.ac.id
1. Revisi Tahap Pertama Revisi tahap pertama dilakukan setelah modul awal divalidasi ke ahli, reviewer dan peer reviewer. Hasil validasi berupa penilaian, saran dan komentar yang dijadikan pedoman dalam merevisi modul awal. Penilaian kuantitatif telah disajikan dalam data hasil penelitian. Jadi dalam pembahasan ini lebih meninjau tentang saran dan komentar sebagai penelitian kualitatif sebagai bahan revisi tahap pertama modul fisika. Saran dan komentar yang diberikan validator terangkum dalam lampiran 22. Revisi tahap pertama dari masing-masing validator akan diuraikan sebagai berikut: a. Ahli Komentar dan saran tentang modul fisika yang diperoleh dari ahli I dan ahli II cukup banyak. Hal ini dikarenakan ahli memberikan saran dan komentar sejak tahap perencanaan pembuatan modul fisika sampai tahap validasi sehingga menghasilkan modul terevisi I. Adapun saran dan komentar secara garis besar dari kedua ahli tersebut juga melingkupi aspek kelayakan isi, kebahasaan, penyajian dan kegrafisan. Berkenaan dengan aspek kelayakan isi, terkait dengan penjabaran materi yang termasuk dalam dimensi pengetahuan, peneliti mula-mula menjabarkan materi dengan menggunakan spreadsheet excel sebagai pendamping modul. Namun, ditegaskan oleh ahli I bahwa sifat modul adalah mandiri, sehingga media yang digunakan harus masuk dalam penjelasan dalam modul, tidak boleh terpisah. Meskipun modul yang disusun berdasarkan empat pilar pendidikan, penulisannya secara tersurat tidak perlu. Pendekatan empat pilar pendidikan semestinya masuk sebagai alur berpikir pada modul. Modul semestinya menggunakan struktur penulisan modul yang bersifat induktif, diawali dengan kegiatan, kemudian penjelasan diakhiri dengan kesimpulan. Menurut Ahli II, materi gerak osilasi teredam termasuk pengayaan di mata pelajaran SMA, sehingga dikurangi saja porsi penjelasannya. Sesuai dengan scientific approach, terkait dimensi keterampilan ahli I memberi saran dan komentar kegiatan ilmiah yang melibatkan keaktifan siswa dan kegiatan user disesuaikan dengan karakter commit materi. to Penilaian kelayakan isi dimensi sikap
perpustakaan.uns.ac.id
70 digilib.uns.ac.id
sosial tentang indikator kemampuan merangsang berpikir kritis, kreatif dan inovatif tercerminkan dalam kerja ilmiah yang disajikan hampir dalam setiap sub materi. Oleh karena itu, penilaian ahli tentang tiga indikator tersebut sangat baik. Kemudian, terkait aspek kelayakan isi dimensi spiritual, ahli I memberi saran untuk menambahkan fenomena-fenomena atau fakta-fakta yang ada di sekitar kehidupan yang menerapkan konsep gerak osilasi dan menambahkan kalimat-kalimat berupa ajakan-ajakan untuk mengagungi kekuasaan Tuhan. Aspek penyajian modul fisika dinilai sangat baik oleh ahli I maupun ahli II. Namun, ada beberapa saran yang diberikan untuk dilakukan revisi. Di awal pembuatan modul, ahli I menyarankan agar modul yang dikembangkan disajikan tidak hanya sebatas materi, namun dilengkapi dengan kegiatankegiatan yang mendukung pembelajaran sesuai dengan ciri kurikulum 2013 melalui pendekatan empat pilar pendidikan dengan memanfaatkan fasilitas di spreadsheet excel. Berdasarkan evaluasi ahli I pada modul pertama, daftar gambar dan tabel harusnya ditaruh di depan, serta tambahi untuk daftar grafiknya. Lalu, lebih detail dalam penulisan daftar isinya. Selanjutnya, petunjuk penggunaan dibuat lebih tersistem dengan penambahan bagan. Sumber kutipan gambar ditaruh di bagian bawah, bukan sampingnya. Ahli II memberi saran tentang gambar yang disajikan diberi keterangan secara lengkap. Kolom pengetahuan hanya tambahan, jadi harus dibuat lebih sedikit lagi. Penulis juga harus dapat membedakan antara gambar, tabel dan grafik. Grafik diperjelas agar dapat diuraikan dengan lebih jelas dan runtut. Selain itu, uji kompetensi ditambahi dengan soal tentang pembacaan grafik Aspek kebahasaan mendapatkan penilaian sangat baik, baik dari ahli I maupun ahli II. Namun, ada beberapa saran dan komentar dari ahli untuk ditindaklanjuti untuk direvisi. Revisi yang cukup sering dilakukan yakni mengenai penggunaan ejaan secara benar, struktur kalimat dan tata bahasa. Kedua ahli menyarakan, dalam menyusun modul, kalimat yang digunakan menggunakan kalimat pasif dan menghindari penggunakan kata “kita” dalam modul. Ada juga revisi yang berkaitan dengan kata-kata yang salah ketik. commityang to user Sedangkan untuk indikator-indikator lain seperti penggunaan istilah yang
71 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
baku, konsistensi penggunaan istilah, konsistensi simbol ataupun nama ilmiah sudah tepat. Penulisan disusun lebih efisien dan efektif supaya tidak ada penjelasan berulang pada materi, gambar dan rumus. Ada juga penilaian dalam aspek kegrafisan. Ukuran proporsi gambar dan keterbacaan teks sudah baik. Begitu pula bentuk gambar dan warna gambar yang digunakan sudah sesuai. Cover modul yang dibuat pun sudah baik, gambar yang disajikan pada cover modul sudah sesuai dengan materi dalam modul yaitu berhubungan dengan konsep, kegiatan dan penerapan dari materi yang disajikan pada modul. Hanya saja sebaiknya cover yang digunakan foto asli dengan gambar penuh dan warna background yang lebih cerah. Beberapa gambar dan grafik yang dirasa tidak perlu juga lebih baik dihilangkan agar tidak terjadi miskonspesi pada siswa. b. Reviewer Terdapat tiga reviewer yang menilai modul fisika ini yang berasal dari SMA N 1 Surakarta. Ketiga reviewer tersebut yaitu Bapak Drs. Bambang Budi Hartono sebagai reviewer I, Sihana, M.Pd sebagai reviewer II dan Bapak Wawan Budi Susanto, S.Pd. sebagai reviewer III. Data ketiga reviewer dapat dilihat pada lampiran 25. Pemilihan reviewer berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu 1) Sudah berpengalaman mengajar materi fisika selama 5 tahun 2) Pendidikan minimal S-1 untuk program studi pendidikan fisika dan sudah menjadi PNS 3) Telah mendapatkan pelatihan tentang pembelajaran Kurikulum 2013 Reviewer I, II dan III memberi nilai baik dan sangat baik untuk indikator penilaian modul fisika. Dari ketiga reviewer, tidak ada yang memberi nilai 2 dari indikator penilaian modul fisika. Sehingga, dapat disimpulkan modul fisika yang dikembangkan termasuk dalam kategori sangat baik. Meskipun termasuk dalam kategori sangat baik, ketiga reviewer masih memberikan beberapa saran dan komentar untuk kemudian peneliti jadikan sebagai bahan revisi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
72 digilib.uns.ac.id
Reviewer I memberikan komentar bahwa materi sudah baik, sesuai dengan kemampuan berpikir siswa SMA. Selain itu, ilustrasi gambar sudah sesuai dengan materi ajar siswa SMA, serta tugas untuk siswa sudah bisa dipakai untuk berpikir dengan meneliti sekaligus mencari data untuk diolah dan disimpulkan. Sementara, reviewer II memberi saran agar modul fisika disempurnakan tata tulisnya.Sedangkan, reviewer III berkomentar bahwa modul fisika sudah sesuai dengan kurikulum. Namun, tata letaknya perlu diperbaiki, terutama dengan membuat pemilahan tempat antara kata kata kunci, rumus dan catatan catatan penting lainnya. c. Peer Reviewer Peneliti meminta bantuan peer reviewer atau teman sejawat untuk memberi penilaian, saran dan komentar berkaitan dengan modul fisika yang telah dibuat. Peer reviewer yang diminta bantuan berasal dari mahasiswa Pendidikan Fisika UNS, yaitu Anwar Hidayat (peer reviewer I), Wiwit Widiawati (peer reviewer) dan Abdul Aziz Nur Rohman (peer reviewer III). Data ketiga peer reviewer dapat dilihat dalam lampiran 25. Pertimbangan peneliti meminta penilaian kepada ketiga peer reviewer tersebut dikarenakan ketiga peer reviewer telah menempuh mata kuliah tentang pembelajaran kurikulum 2013 dan pembuatan modul. Peer reviewer juga memenuhi kriteria , yaitu telah menempuh dan lulus mata kuliah Fisika Dasar I, Fisika Dasar II dan Fisika Dasar III serta telah menempuh seluruh mata kuliah teori yang wajib. Aspek yang dinilai juga meliputi empat hal yaitu kelayakan isi, penyajian, kebahasaan dan kegrafisan. Ketiga peer reviewer secara mayoritas menilai setiap aspek dari modul fisika ini dengan kategori sangat baik dan baik. Namun, ketiga peer reviewer juga memberi saran dan komentar secara umum. Peer reviewer I memberikan masukan supaya gambar pada sampul sebaiknya diputar 90 derajat agar kekhasannya biar lebih jelas, ejaan kata perlu diteliti, sebaiknya penulisan rumus yang pokok diberik kotak berwarna biar menarik dan gampang. Sementara peer reviewer I berkomentar bahwa isi sudah bagus dan menambah wawasan, dan banyak informasi yang menambah commit to user peer reviewer II berpendapat pengetahuan akan konsep getaran. Selanjutnya
perpustakaan.uns.ac.id
73 digilib.uns.ac.id
secara keseluruhan, materi pada modul sudah sesuai dengan kompetensi dasar dan kompetensi inti. Segi penampilan juga menarik dengan dilengkapi gambar gambar. Tetapi masih perlu diperbaiki pada struktur kalimat dan tata bahasa serta penulisan rumus yang baik dan benar. Selain itu masih ada beberapa bagian yang perlu dilengkapi dengan keterangan simbol dan keterangan gambar. Peer reviewer III berkomentar masih ada beberapa tata letak gambar yang masih tumpang tindih dengan gambar yang lain atau menutupi keterangan sehingga memberi saran untuk diperbaiki. 2. Revisi Tahap Kedua Revisi tahap kedua dilakukan setelah modul sebelumnya terevisi. Dengan kata lain, modul yang digunakan dalam uji awal adalah modul terevisi I. Uji coba awal tidak berupa kegiatan pembelajaran di kelas, tetapi berupa penilaian dari siswa tentang modul fisika materi Dinamika Getaran secara kualitatif dan kuantitatif melalui isian angket. Tujuan pada tahap ini adalah menghasilkan produk berupa modul pembelajaran fisika yang memenuhi kriteria baik. Penilaian kuantitatif telah disajikan dalam data hasil penelitian. Jadi dalam pembahasan ini lebih meninjau tentang saran dan komentar sebagai penelitian kualitatif sebagai bahan revisi tahap kedua modul fisika. Revisi modul tahap kedua ini dilakukan setelah mendapat saran dan komentar dari hasil uji coba awal. Uji coba awal dilaksanakan di SMA Negeri 1 Surakarta, 8 siswa diambil secara acak dari kelas XI MIA 1, XI MIA 3, XI MIA 4 dan XI MIA 5. Data siswa uji coba awal dapat dilihat dalam lampiran 26. Setiap siswa mendapatkan modul fisika untuk dibaca, dipahami dan dinilai. Secara umum siswa-siswa menilai modul sudah baik, tetapi tetap ada saran dan pendapat yang bisa dijadikan masukan untuk revisi. Saran dan komentar yang diberikan siswa pada uji coba awal terangkum dalam lampiran 23. Penilaian yang berupa saran dan pendapat dari 8 siswa dalam uji coba awal yang sering muncul yakni tentang materi, gambar dan tata tulis. Berkaitan dengan saran dan komentar tersebut, peneliti tidak akan commit user membahas mengenai komentar yangto positif tetapi lebih memperhatikan
perpustakaan.uns.ac.id
74 digilib.uns.ac.id
komentar negatif. Siswa ke-1 meminta supaya menambahkan keterangan keterangan dalam rumus serta diberi tempat sendiri untuk kesimpulan, rumus, dan hal penting. Siswa ke-2 meminta perbaikan tata tulis dan bahasa sesuai pemahaman siswa SMA. Siswa ke-3 merasa sedikit membingungkan dalam materi pegas dan gerak harmonik, selain itu dalam beberapa bab terdapat kebahasaan atau kata kata yang kurang efektif. Siswa ke-4 mengoreksi bahwa kata katanya cukup banyak yang salah, untuk siswa SMA kata katanya perlu diperbaiki serta gambarnya jika bisa diambil dengan kualitas yang paling tinggi. Peneliti kemudian mencoba memperbaiki tata tulis pada rumus, keterangan dan kalimat yang telah ditandai oleh siswa. Peneliti juga memeriksa kembali tata bahasa supaya lebih efektif dan sesuai dengan pemahaman siswa SMA. Pada gambar yang kurang jelas, peneliti mencari kembali yang memiliki resolusi lebih tinggi atau dengan mencetak modul dengan kualitas lebih baik. Siswa ke-5 memberi saran untuk memperbaiki tata tulis dan gambar percobaan digambar sendiri saja. Siswa ke-6 mengeluh cetakannya kurang rapi dan menyarankan ditambahi jumlah alat dan bagan pada LKS-nya. Siswa ke-7 mengusulkan supaya materi gerak osilasi teredam tidak menjadi prioritas di pembelajaran SMA, sehingga buat tambahan saja. Siswa ke-8 meminta daftar isi dibuat lebih detail (jika ada sub nya). Pada poin B,C,D,E,F (cantumkan sub babnya, judul kegiatan pembelajarannya) agar dapat diketahui atau dicari lebih cepat. Peneliti merespons masukan siswa dengan menggambar pegasnya secara manual, melengkapi bagian bagian pada lembar kerja siswa, serta penulisan daftar isi dan bagian lainnya. Usulan mengenai gerak osilasi teredam dipertimbangkan lagi oleh peneliti, namun tetap menempatkan gerak osilasi teredam dalam modul ini. 3. Revisi Akhir Revisi akhir merupakan tahap akhir dari penelitian pengembangan ini sebelum diperoleh produk akhir yaitu modul fisika SMA Kelas XI pada materi Gerak Osilasi. Revisi akhir dalam penelitian pengembangan modul fisika ini dilakukan setelah uji coba utama. Uji coba utama dilakukan di SMA Negeri 1 commit to user Surakarta. Data siswa uji coba coba utama dapat dilihat dalam lampiran 27.
75 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Secara umum siswa-siswa tersebut menilai modul sudah baik, tetapi masih ada saran dan komentar yang bisa dijadikan masukan untuk revisi sebelum menghasilkan modul akhir. Saran dan komentar yang diberikan siswa pada uji coba utama terangkum dalam lampiran 24. Berdasarkan saran dan pendapat tersebut, ternyata hampir sebagian besar menyatakan bahwa modul sudah sangat baik. Namun, ada saran dari beberapa siswa yang menjadi perhatian bagi peneliti yaitu beberapa siswa menyarankan agar menambah soalsoal latihan. Dari saran ini, kemudian peneliti menambahkan soal-soal latihan di beberapa sub bab materi. Selain itu, terdapat komentar yang sama seperti uji coba awal yaitu kesalahan tata tulis dan kebahasaan. Modul akan diperiksa lebih teliti kembali supaya lebih sempurna. Berdasarkan hasil analisis kualitatif dari validator maupun siswa ternyata ada beberapa saran dan pendapat yang bisa menjadi bahan revisi dan ada pula tidak. Meskipun secara keseluruhan dari sisi kuantitatif dan kualitatif menunjukkan penilaian yang sangat baik tentang modul yang telah dibuat, tetapi revisi tentang saran dan komentar yang diperhatikan tetap dilakukan oleh peneliti. Saran dan pendapat yang diperhatikan penulis untuk melakukan revisi ini akan menambah kualitas modul fisika yang dibuat sehingga modul akhir bisa memenuhi kriteria lebih baik.
D. Kajian Produk Akhir 1. Deskripsi Modul Telah dikemukakan di atas bahwa penelitian R&D ini bertujuan menghasilkan produk berupa modul fisika berbasis empat pilar pendidikan dengan spreadsheet excel untuk siswa SMA kelas XI yang memenuhi kriteria baik. Produk yang dihasilkan telah melalui prosedur yang ditetapkan dengan revisi yang memperhatikan saran dan komentar dari para validator dan siswa. Produk akhir penelitian ini adalah modul fisika berbasis empat pilar pendidikan dengan spreadsheet excel pada materi Gerak Osilasi untuk siswa SMA kelas XI. Modul fisika berbasis berbasis empat pilar pendidikan dengan commitpenilaian to user secara kuantitatif dan kualitatif spreadsheet excel ini telah mengalami
perpustakaan.uns.ac.id
76 digilib.uns.ac.id
yang kemudian direvisi berdasarkan saran dan komentar dari para validator dan siswa. Hasil kuantitatif menujukkan bahwa ahli I dan ahli II memberi skor total masing-masing 215 dan 214 (termasuk kategori sangat baik), reviewer I, II dan III masing-masing memberi skor 217, 207 dan 224 (termasuk kategori sangat baik), sedangkan peer reviewer I, II dan III masing-masing memberikan skor 215, 215 dan 187(termasuk kategori sangat baik), sedangkan skor paling tinggi diberikan oleh reviewer III sebesar 224 (termasuk kategori sangat baik). Jadi semua validator (100%) menilai sangat baik dan baik modul fisika tersebut. Penilaian uji coba dari siswa pun hampir sama. Hasil uji coba awal juga mendapatkan nilai sangat baik dan baik dari semua siswa. Begitu pula dengan uji coba utama, 100% responden atau semua siswa uji coba memberi nilai sangat baik modul fisika yang dikembangkan. Adapun hasil penilaian kualitatif yang berupa saran dan komentar telah dianalisis sebagai bahan revisi sehingga menghasilkan modul akhir. Secara garis besar validator dan siswa memberi komentar bahwa modul fisika yang dikembangkan sudah sangat baik. Jadi, setelah dilaksanakan revisi maka dapat dikatakan bahwa modul fisika berbasis empat pilar pendidikan dengan spreadsheet excel pada materi Gerak Osilasi untuk siswa SMA kelas XI telah memenuhi kriteria baik. Oleh karena itu, penelitian pengembangan ini secara umum berhasil. Modul fisika berbasis empat pilar pendidikan dengan spreadsheet excel yang dikembangkan terdiri dari 59 halaman utama, 6 halaman untuk awalan modul dan 2 halaman cover. Cover depan modul berupa gambar pegas menerapkan konsep Gerak Osilasi yaitu gambar ayunan anak anak, pegas pada roda sepeda motor dan bandul pada jam dinding. Cover depan juga dilengkapi keterangan nama penulis. Secara garis besar cover ini berwarna hijau dengan beberapa kombinasi warna kuning. Awalan modul terdiri atas halaman judul, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar dan daftar tabel yang disusun secara urut. Struktur bagian utama modul fisika masih tetap seperti modul awal yang terdiri atas pendahuluan, pembelajaran dan penutup serta daftar pustaka. Materi pokok yang dipilih adalah Gerak Osilasi dengan sub pokok materi Gerak Osilasi, commit to user Gerak Osilasi Teredam, dan Energi pada Gerak Osilasi, Ayunan Sederhana,
77 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Resonansi. Modul pembelajaran fisika yang dikembangkan terbagi dalam lima kegiatan belajar, yaitu kegiatan belajar (1) membahas tentang Gerak Osilasi, kegiatan belajar (2) membahas tentang Energi pada Gerak Osilasi, kegiatan belajar (3) membahas tentang Ayunan Sederhana, kegiatan belajar (4) membahas Gerak Osilasi Teredam, dan kegiatan belajar (5) membahas tentang Resonansi. Kelima aktivitas belajar tersebut terdiri dari komponen, yaitu tujuan pembelajaran, gambar dan ilustrasi, contoh soal. kegiatan, pengetahuan, diskusikan, latihan soal, rangkuman, tes formatif dan umpan balik. Bagian-bagian lain yang melengkapi bagian modul yaitu deskripsi pembelajaran, prasyarat penggunaan modul, petunjuk penggunaan bagi siswa dan guru, tujuan akhir, tes awal, kompetensi inti dan kompetensi dasar, peta kompetensi, peta konsep, evaluasi, kunci jawaban, glosarium dan daftar pustaka. 2. Deskripsi Uji Coba Produk di Lapangan Pada pelaksanaan Kurikulum 2013, salah satu kendala yang dihadapi oleh peserta didik, guru maupun sekolah adalah terbatasnya ketersediaan bahan ajar yang mengacu pada kurikulum 2013, khususnya buku fisika SMA. Salah satu bahan ajar yang bisa dikembangkan yaitu modul. Modul merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang disajikan secara sistematis, sehingga penggunanya dapat belajar dengan atau tanpa guru. Pembelajaran fisika tidak semuanya bisa dilaksanakan melalui pelaksanaan percobaan di laboratorium. Dalam beberapa materi, perhitungan rumus tidak dilakukan secara ideal, misalnya dengan meniadakan pengaruh variabel tertentu. Guna memberikan visualisasi yang tepat, dibutuhkan alat bantu untuk mengsimulasikannya. Potensi spreadsheet excel dalam pembelajaran fisika antara lain adanya kemampuan visualisasi, simulasi dan animasi suatu gejala fisika dengan tampilan angka dan grafik dinamis yang dapat
dibuat
tanpa
harus
menggunakan
bahasa
pemrograman.
Dalam
penerapannya di kelas, kurikulum 2013 sesuai dengan pembelajaran berbasis empat pilar pendidikan yang bertujuan untuk membentuk pendidikan yang berkelanjutan (seumur hidup). Pembelajaran berbasis empat pilar pendidikan terdiri dari kemampuan untuk berbuat (learning to do), kerjasama (learning to live commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
78 digilib.uns.ac.id
together), pengetahuan kognitif (learning to know), dan sikap ilmiah (learning to be). Potensi spreadsheet excel sebagai alat bantu untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep dan berkomunikasi ilmiah belum dimanfaatkan secara maksimal. Sedangkan dipihak guru, jarang sekali ditemui guru fisika yang menggunakan spreadsheet excel dalam pembelajaran fisika. Contohnya dalam pembelajaran Gerak Osilasi, yaitu rumusan gerak harmonik sederhana yang menghilangkan pengaruh hambatan udara pada gerak pegas bermassa sehingga diperoleh grafik yang bersifat konstan menyerupai grafik sinus. Padahal jika dihitung gesekan terhadap sangat berpengaruh, yang pada pembahasan berikutnya digunakan rumusan pegas teredam untuk menunjukkannya. Guna memberikan visualisasi yang tepat, dibutuhkan alat bantu untuk mengsimulasikannya. Maka pemanfaatan media pembelajaran penting untuk membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana pengaruh modul fisika berbasis empat pilar pendidikan dengan spreadhsheet excel pada materi Gerak Osilasi SMA dengan menggunakan teknik Pretest-Posttest Control Group Design. Validasi dilakukan oleh reviewer, peer reviewer, dan siswa pada uji kelompok kecil dan uji kelompok besar melalui penelitian pengembangan. Validasi telah dilakukan guna mengetahui kelayakan media yang dibuat untuk selanjutnya direvisi guna diterapkan di sekolah. Perangkat pembelajaran dibuat bersama penerapan modul, seperti RPP, LKS dan instrumen tes. Data yang diperoleh dalam penelitian berupa nilai siswa sebelum diberikan perlakuan (pretest) dan nilai siswa setelah diberikan perlakuan (posttest) pada kelas eksperimen. Kelompok eksperimen diberikan perlakuan berupa pembelajaran dengan menggunakan modul fisika berbasis empat pilar pendidikan dengan spreadhsheet excel pada materi Gerak Osilasi SMA. Uji hipotesis dilakukan melalui uji t, oleh karena itu perlu dilakukan uji persyaratan analisis untuk mengetahui apakah data yang dimiliki berdistribusi commit to user dilakukan dengan menggunakan normal melalui uji normalitas. Uji normalitas
79 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
metode Lilliefors. Berdasarkan hasil uji persyaratan analisis didapatkan bahwa besarnya Lmaks untuk kedua data kurang dari harga Ltabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil kesimpulan uji normalitas yang menyatakan bahwa sampel yang berasal dari populasi yang berdistribusi normal, maka analisis statistik parametrik dapat diterapkan sehingga dapat dilakukan uji hipotesis melalui uji t. Apabila data yang didapatkan tidak berdistribusi normal, maka analisis yang dapat dilakukan adalah analisis statistik nonparametrik. Uji hipotesis dilakukan untuk membandingkan nilai setelah diberikan perlakuan berupa pembelajaran dengan menggunakan modul fisika berbasis empat pilar pendidikan dengan spreadhsheet excel berdasarkan hasil kemampuan kognitif berupa tes tertulis pada materi Gerak Osilasi SMA. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai thitung sebesar 9,095 dan nilai ttabel sebesar 1,697, sehingga thitung> ttabel. Hasil perhitungan menyatakan bahwa harga thitung lebih besar dari pada harga ttabel atau thitung berada di dalam daerah kritis, sehingga hipotesis (H0) diterima. Keputusan uji menyatakan bahwa H0 diterima sehingga disimpulkan bahwa modul fisika berbasis empat pilar pendidikan dengan spreadhsheet excel pada materi Gerak Osilasi berpengaruh positif terhadap nilai kognitif siswa kelas XI MIA 2 SMA N 1 Surakarta. Dapat dikatakan, pemberian perlakuan berupa pembelajaran dengan menggunakan modul fisika berbasis empat pilar pendidikan dengan spreadsheet excel pada materi Gerak Osilasi SMA mampu meningkatkan kemampuan kognitif siswa.
Peningkatan
kemampuan
kognitif
siswa
melalui
pembelajaran
menggunakan modul fisika berbasis empat pilar pendidikan dengan spreadhsheet excel pada materi Gerak Osilasi SMA sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan pada mata pelajaran fisika. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan (2011) pada siswa kelas X SMA N 3 Surakarta, menyatakan bahwa pengembangan bahan ajar fisika berbasis spreadsheet excel dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam konsep gelombang dengan indikator pencapaian adalah hasil yang diperoleh dari nilai rata-rata 32,7% dalam pre test to diperoleh user menjadi 82,3% dalam post test. commit Sehingga nilai gain sebesar 0,7 yang
80 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
tergolong sangat tinggi. Pengembangan bahan ajar fisika berbasis spreadsheet excel dapat meningkatkan kemampuan komunikasi ilmiah siswa yaitu dapat dilihat dalam penggunaan microsoft excel, siswa mudah dalam membuat tabel perhitungan dan memplot grafik. Kesimpulan ini didukung dengan setelah pembelajaran diadakan tes komunikasi ilmiah berupa pemberian soal yang berisi kemampuan komunikasi ilmiah yaitu membuat tabel dan grafik, serta menintepretasikan grafik untuk mengetahui sejauh mana terjadi peningkatan komunikasi ilmiah siswa terhadap materi dalam pengembangan. Hasil Pre tes (38,08%) dan post tes (85%) kemudian dilakukan perhitungan gain sebesar
= 0,95. Nilai gain (peningkatan) komunikasi ilmiah tersebut tergolong tinggi. Hasil perlakuan menghasilkan perbedaan yang cukup signifikan, yaitu rerata nilai pretest kelas sebesar 70,39, dan rerata nilai posttest kelas XI MIA 2 sebesar 81,07 seperti ditunjukkan pada Gambar 4.10.
Pretest-Posttest 100 80 60
40 20 0 Pretest
Posttest
Gambar 4.4. Grafik Perbandingan Hasil Pretest dengan Posttest pada Kelas XI MIA 2 Berdasarkan uji hipotesis di atas, dapat dirumuskan bahwa modul fisika berbasis empat pilar pendidikan dengan spreadhsheet excel pada materi Gerak Osilasi SMA berpengaruh positif terhadap nilai kognitif siswa kelas XI MIA 2 SMA N 1 Surakarta. Perencanaan pembelajaran yang baik dengan memberikan media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi yang diajarkan akan commit to user memberikan hasil kemampuan kognitif yang optimal.