BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Kondisi Sekolah Dalam tahun 1960-an dosen – dosen Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas dan IKIP Kristen Satya Wacana telah merasakan adanya satu kebutuhan pengadaan sekolah laboratorium untuk pengembangan ilmu pendidikan dan tempat praktik mahasiswanya. Karena kendala pendanaan maka kebutuhan tersebut baru terealisir pada tanggal 4 Januari 1971 melalui kerjasama dengan YPK Pusat Salatiga. Salah satu sekolah dasar milik YPK Pusat Salatiga yaitu SD Kristen II yang berlokasi di Jalan Dr. Sumardi 5 dijadikan Sekolah Laboratorium Kristen Satya Wacana, yang kemudian pindah lokasi di Jalan Yos Sudarso 1 Salatiga. Dilokasi baru dibangun 12 kelas dengan rencana 6 kelas untuk SD dan 6 kelas utuk SMP. Namun dalam realisasinya SMP Kristen 1 milik YPK Pusat Salatiga dijadikan SMP Laboratorium Kristen Satya wacana. Pada tahun 1985 YPTKSW berhasil membangun gedung sekolah Laboratorium dengan pusat sumber belajar di dalam kampus UKSW sehingga proses pendirian SMP Laboratorium Kristen Satya Wacana yang diselenggarakan sendiri mulai tanggal 15 Juli 1985 ( SK Kakaknwil Depdikbud Jateng No. 015413/103/88 ). Penelitian ini dilakukan pada kelas VIIIa SMP Kristen Satya Wacana Salatiga yang berada di jalan Diponegoro no 52- 60 Salatiga. Siswa – siswi kelas VIIIa SMP kristen Satya wacana Salatiga sebagian besar
29
bertempat tinggal di Salatiga, namun juga banyak terdapat pendatang dari luar kota maupun pulau. B. Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan data prasiklus yang diambil dan dilaksanakan pada tanggal 26 Juli 2016, perlu diketahui terlebih dahulu skor tes yang diperoleh dari hasil penilaian pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan pembelajaran konvensional. Skor tes di peroleh dari tabel 1.
30
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Skor Prasiklus Kelas VIIIA SMP Kristen Semester Genap Tahun Ajaran 2016/2017 No Nama 1 ABS 2 ASP 3 AS 4 ASE 5 AA 6 BD 7 CC 8 CA 9 DR 10 DI 11 ER 12 J 13 JT 14 JA 15 M 16 MW 17 PD 18 RP 19 R 20 SP 21 TM 22 WH 23 ZM 24 SB Rata-rata Nilai Terendah Nilai Tertinggi % Tuntas
Pra Siklus 65 80 75 65 90 65 65 80 90 80 65 75 90 80 65 80 75 90 65 90 80 70 80 70 76,25
Keterangan Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas
65 90 62,50%
SKOR
JUMLAH SISWA
6 7 8 9 JUMLAH
7 5 7 5 24
31
PROSENTASE (%) 29,2% 20,8% 29,2% 20,8% 100%
Tabel I Perolehan prosentase diatas diperoleh dari :
∑
x 100%
Dari tabel diatas, skor tes yang tidak merata, hal ini ditunjukan dengan perbedaan skor tes terendah dan skor tes tertinggi. Ketuntasan yang dicapai 62,5%, sedangkan 37,5% skor minimal dan rata – rata, hal ini dapat di buktikan dengan melihat tabel 2 dibawah ini.
32
Tabel 2 Distribusi
Ketuntasan
Belajar
Sebelum
Menggunakan
Pembelajaran TGT. No Nama 1 ABS 2 ASP 3 AS 4 ASE 5 AA 6 BD 7 CC 8 CA 9 DR 10 DI 11 ER 12 J 13 JT 14 JA 15 M 16 MW 17 PD 18 RP 19 R 20 SP 21 TM 22 WH 23 ZM 24 SB Rata-rata Nilai Terendah Nilai Tertinggi % Tuntas
Skor Ketuntasan ≥75,00 (tuntas) <75,00 (belum tuntas) Jumlah
Pra Siklus 65 80 75 65 90 65 65 80 90 80 65 75 90 80 65 80 75 90 65 90 80 70 80 70 76,25 65 90 62,50%
Keterangan Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas
Jumlah siswa 15 9
Prosentase (%) 62,5% 37,5%
24
100%
33
Model
C. Deskripsi Hasil Siklus 1 1. Perencanaan Tindakan Perbaikan pembelajaran pada siklus1 dilakukan untuk materi Pengaruh Keunggulan Lokasi Terhadap Kegiatan Ekonomi dan Transportasi, dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran TGT, persiapan yang dilakukan peneliti adalah, pembuatan RPP, mempersiapkan instrument, alat dan bahan penunjang agar kegiatan belajar dapat tercapai secara maksimal. Rpp dan lembar observasi dapat dilihat pada lampiran. 2. Pelaksanaan Tindakan Siklus 1 dilaksanakan satu kali pertemuan, yaitu tanggal 2 Agustus 2016 di SMP Kristen Satya Wacana Salatiga. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. A. Pertemuan 1 1. Pada kegiatan awal, guru membuka pelajaran dengan menggunakan apersepsi dan salam kepada siswa. Kemudian guru mengabsen siswa, guru menanyakan materi sebelumnya, untuk mengetahui kesiapan siswa kemudian guru memulai pembelajaran dengan menunjukan gambar – gambar alat transprortasi dan kegiatan ekonomi pada siswa. 2. Observasi yang dilakukan diperoleh hal – hal sebagai berikut: a. Dalam melakukan kerja kelompok, siswa sudah dibimbing guru
34
b. Siswa yang awalnya pasif, namun setelah pelaksanaan pengamatan, siswa menjadi aktif dan semangat. 3. Refleksi siklus 1 Pada pelaksanaan pembelajaran siklus 1, guru melakukan penilaian tes untuk diskusi kelompok dan siswa menyampaikan hasil diskusi bersama kelompoknya, serta memberikan pertanyaan untuk kelompok lain. Dari hasil penilaian dengan pembelajaran TGT diperoleh skor tes dibawah ini pada tabel 4.
35
Distribusi Frekuensi Skor Tes pada Siklus 1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Rata-rata
Nama ABS ASP AS ASE AA BD CC CA DR DI ER J JT JA M MW PD RP R SP TM WH ZM SB
Siklus 1 70 85 80 70 90 70 70 80 90 85 70 80 90 85 70 85 80 90 70 90 85 75 85 75 80
Nilai Terendah
70
Nilai Tertinggi
90
% Tuntas
70,83%
Keterangan Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
SKOR
Tabel 4 JUMLAH SISWA PROSENTASE (%)
7
9
37,5%
8
10
41,6%
9
5
20,9%
JUMLAH
24
100%
36
Dari tabel diatas, terlihat bahwa distribusi skor tes nampak tidak merata, hal ini ditunjukan dengan perbedaan skor tes yang terendah hingga skor tes tertinggi. D. Deskripsi Hasil Siklus 2 1. Perencanaan Tindakan Pelaksanaan pembelajaran siklus II merupakan perbaikan dari siklus I. Pada dasarnya siklus II memiliki prinsp kerja yang sama dengan siklus I dengan langkah kerja yang sama, namun pada silkus II lebih ditekankan semaksimal mungkin
pembelajaran dengan materi
Pengaruh Keunggulan Lokasi Terhadap Kegiatan Komunikasi. 2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II dilaksanakan pada tanggal 9 Agustus 2016. Pada siklus II ini, siswa harus lebih berkonsentrasi terhadap soal yang diberikan temannya. a. Pertemuan pertama Pada kegiatan ini, guru mengabsen siswa, kemudian menunjukan beberapa gambar tentang alat komunikasi kuno dan modern, kemudian dilanjutkan dengan pembentukan kelompok dan pemberian soal, pada kegiatan akhir siswa membuat kesimpulan. 3. Observasi Guru meminta bantuan teman untuk mengobservasi jalannya penelitian. 1. Guru sudah memberikan motivasi kepada siswa
37
2. Guru menegur siswa yang ramai dan yang kurang aktif 3. Guru sudah menjelaskan secara rinci tentang pelaksanaan pembejajaran. 4. Siswa sudah aktif dalam belajar dan sudah paham dengan kegiatan yang dilakukan. 5. Siswa aktif dalam kerj kelompok, karena sudah paham dengan aturan mainnya. 4. Refleksi Setelah melakukan pembelajaran siklus II, guru dengan teman sejawat merefleksi pembelajaran. Dalam siklus II ini, penilaian yang digunakan sama yaitu tes. Dari hasil penilaian, diperoleh hasil sebagai berikut:
38
Tabel 5. Distribusi frekuensi skor tes pada siklus II No Nama 1 ABS 2 ASP 3 AS 4 ASE 5 AA 6 BD 7 CC 8 CA 9 DR 10 DI 11 ER 12 J 13 JT 14 JA 15 M 16 MW 17 PD 18 RP 19 R 20 SP 21 TM 22 WH 23 ZM 24 SB Rata-rata Nilai Terendah Nilai Tertinggi % Tuntas
Siklus 2 80 85 85 80 90 80 80 85 90 85 80 85 90 85 80 85 85 90 80 90 85 80 85 85 84,375 80 90 100%
Keterangan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
Skor
Jumlah Siswa
Prosentase
7
-
-
8
19
79,2%
9
5
20,8%
Jumlah
24
100%
39
Pada tabel 5 ini sudah menunjukan persebaran nilai yang merata dan menunjukan kemajuan prestasi belajar yang sudah sesuai dengan nilai kriteria ketuntasan minimal. E. Pembahasan Penggunaan model pembelajaran TGT pada mata pelajaran IPS dengan pokok bahasan pengaruh keunggulan lokasi terhadap kegiatan ekonomi, transportasi dan komunikasi dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa. Hal ini dapat dibuktikan dengan peningkatan rata – rata kelas pada prasiklus, siklus I dan siklus II, hal ini dapat dilihat pada tabel perbandingan ketuntasan belajar berikut.
40
Tabel 6 Data perbandingan siklus I dan siklus II No Nama 1 ABS 2 ASP 3 AS 4 ASE 5 AA 6 BD 7 CC 8 CA 9 DR 10 DI 11 ER 12 J 13 JT 14 JA 15 M 16 MW 17 PD 18 RP 19 R 20 SP 21 TM 22 WH 23 ZM 24 SB Rata-rata Nilai Terendah Nilai Tertinggi % Tuntas
Pra Siklus 65 80 75 65 90 65 65 80 90 80 65 75 90 80 65 80 75 90 65 90 80 70 80 70 76,25 65 90 62,50%
Siklus 1 70 85 80 70 90 70 70 80 90 85 70 80 90 85 70 85 80 90 70 90 85 75 85 75 80 70 90 70,83%
Siklus 2 80 85 85 80 90 80 80 85 90 85 80 85 90 85 80 85 85 90 80 90 85 80 85 85 84,375 80 90 100%
Keterangan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
Dari tabel diatas dapat dilihat, hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Kristen Satya Wacana Salatiga, terbukti dari pra siklus meningkat sebesar 8,33% setelah diterapkan model pembelajaran TGT pada siklus I, dan mengalami ketuntasan sebesar 100% pada siklus II, ini membuktikan bahwa TGT merupakan model pembelajaran yang sangat baik diterapkan untuk menunjang keaktifan siswa dikelas.
41
F. ImplikasiHasilPenelitian Dari pelaksanaan pembelajaran IPSdengan model pembelajaran kooperatiftipe TGT siklus I dan siklus II, pada materi pengaruh keunggulan
lokasi
terhadap
kegiatan
ekonomi,
transportasi
dan
komunikasi, memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar langsung dan menemukan jawaban atas permasalahan yang muncul. Dengan model pembelajaran
kooperatiftipe TGT
mendorong siswa untuk
aktif,
salingmenghargai pendapat saat berdiskusi, bersikap jujur dan percaya diri. Penerapan
model
pembelajaran
kooperatiftipe
TGT
dapa
tmeningkatkan hasil belajar siswa dari tiap siklusnya. Berikut diagram peningkatan hasil belajar siswa yang tersaji pada grafik berikut ini: Grafik Diagram Peningkatan Hasil Belajar Siswa
siswa tidak tunta s 29%
siklus I 0%
Siklus II siswa tuntas
0%
100%
siswa tunta s 71%
42