perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Karakteristik Responden 1.
Berdasarkan umur Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur Umur Frekuensi Prosentase (%) 12-23 bulan 23 44,2 24-35 bulan 11 21,2 36-47 bulan 7 13,5 48-60 bulan 11 21,2 Total 52 100 Sumber: Data Primer 2015 No. 1. 2. 3. 4.
Berdasarkan
tabel 4.1 di atas, kelompok umur balita dengan
persentase tertinggi yaitu umur 12-23 bulan sebesar 44,2% (23 balita) sedangkan persentase terendah pada kelompok umur 36-47 bulan sebesar 13,5% (7 balita). 2.
Berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin No. Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase (%) 1. Laki-laki 22 42,3 2. Perempuan 30 57,7 Total 52 100 Sumber: Data Primer 2015 Berdasarkan tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa balita penderita ISPA dalam penelitian ini adalah 52 balita, berdasarkan jenis kelamin didapatkan balita laki-laki 22 (42,3%) dan balita perempuan 30 (57,7%).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
3.
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan status imunisasi Tabel 4.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan status imunisasi No. Status Imunisasi Frekuensi Prosentase (%) 1. Lengkap 49 94,2 2. Tidak Lengkap 3 5,8 Total 52 100 Sumber: Data Primer 2015 Berdasarkan tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa status imunisasi balita pada penelitian ini yaitu lengkap sebanyak 49 balita (94,2%) dan tidak lengkap sebanyak 3 balita (5,8%).
4.
Berdasarkan status gizi Tabel 4.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan status gizi No. Status Gizi Frekuensi Prosentase (%) 1. Gizi Baik 50 96,2 2. Gizi Kurang 2 3,8 Total 52 100 Sumber: Data Primer 2015 Berdasarkan tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa balita ISPA dengan status gizi baik sebanyak 50 balita (96,2%) sedangkan gizi kurang sebanyak 2 balita (3,8%). Status gizi balita ditentukan berdasarkan BB/U.
5.
Berdasarkan status pemberian vitamin A Tabel 4.5 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pemberian vit.A No. Vitamin A Frekuensi Prosentase (%) 1. Diberikan 52 100 Total 52 100 Sumber: Data Primer 2015 Berdasarkan tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa status pemberian vitamin A pada penelitian ini yaitu sebanyak 52 balita (100%) telah mendapatkan vitamin A. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
6.
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan berat badan lahir Tabel 4.6 Distribusi frekuensi responden berdasarkan berat badan lahir No. Berat badan lahir Frekuensi Prosentase (%) 1. Normal 49 94,2 2. BBLR 3 5,8 Total 52 100 Sumber: Data Primer 2015 Berdasarkan tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa balita ISPA dengan berat badan lahir normal sebanyak 49 (94,2%) sedangkan BBLR sebanyak 3 (5,8%).
B. Lama Paparan Asap Rokok Tabel 4.7 Distribusi responden berdasarkan lama paparan asap rokok No. Lama paparan per hari Frekuensi Prosentase (%) 1. < 15 menit 22 42,3 2. ≥ 15 menit 30 57,7 Total 52 100 Sumber: Data Primer 2015 Berdasarkan tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa balita ISPA yang terpapar asap rokok < 15 menit per hari sebanyak 21 balita (40,4%) dan balita ISPA yang terpapar asap rokok ≥ 15 menit per hari sebanyak 31 balita (59,6%).
C. Frekuensi Kejadian ISPA Tabel 4.8 Distribusi responden berdasarkan frekuensi kejadian ISPA No. ISPA selama 1 tahun Frekuensi Prosentase (%) 1. < 4 kali 18 34,6 2. ≥ 4 kali 34 65,4 Total 52 100 Sumber: Data Primer 2015 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa balita yang menderita ISPA < 4 kali dalam setahun terakhir sebanyak 18 balita (34,6%) dan balita yang menderita ISPA ≥ 4 kali dalam setahun terakhir sebanyak 34 balita (65,4%).
D. Hubungan Antara Lama Paparan Asap Rokok Dengan Frekuensi Kejadian ISPA Pada Balita 1.
Distribusi responden berdasarkan lama paparan asap rokok dan frekuensi kejadian ISPA pada balita Tabel 4.9 Distribusi responden berdasarkan lama paparan asap rokok dan frekuensi kejadian ISPA pada balita Lama Paparan Asap Frekuensi ISPA dalam setahun Total No < 4 kali ≥ 4 kali Rokok 1 < 15 menit per hari 12 10 22 2 ≥ 15 menit per hari 6 24 30 Total 18 34 52 Sumber : Data yang diolah Berdasarkan tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa 24 balita (46,1%) yang terpapar asap rokok ≥ 15 menit per hari mengalami ISPA lebih sering yaitu ≥ 4 kali dalam setahun sedangkan 12 balita (23,1%) yang terpapar asap rokok < 15 menit per hari jarang mengalami ISPA yaitu < 4 kali dalam setahun.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
2.
digilib.uns.ac.id
Uji Hipotesis Somers’d Tabel 4.10 Hasil Uji Hipotesis Hubungan antara Lama Paparan Asap Rokok dengan Frekuensi kejadian ISPA pada Balita
Ordinal by Ordinal
Somers' d Symmetric Paparan Dependent ISPA Dependent
Asymp. Approx. Approx. Value Std. Errora Tb Sig. .358 .131 2.663 .008 .373
.136
2.663
.008
.345
.129
2.663
.008
Sumber : Data yang diolah Berdasarkan tabel 4.10 di atas, hasil uji hipotesis dengan Somers’d diperoleh nilai significancy (ρ value) sebesar 0,008 (ρ < 0,05) yang menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara lama paparan asap rokok dengan frekuensi kejadian ISPA pada balita. Nilai korelasi Somers’d (r) sebesar 0,373 menunjukkan arah korelasi positif dengan kekuatan lemah.
commit to user