BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian dengan judul “Pengaruh lingkungan keluarga dan motivasi belajar intrinsik terhadap prestasi belajar siswa Mata Pelajaran Korespondensi kelas X Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Karanganyar 2014/2015” terdiri dari dua variabel bebas (independen) dan satu variabel terikat (dependen). Adapun variabelvariabel tersebut adalah sebagai berikut: 1. Lingkungan keluarga, sebagai variabel bebas (X1) 2. Motivasi belajar intrinsik, sebagai variabel bebas (X2) 3. Prestasi belajar siswa, sebagai variabel terikat (Y) Penelitian ini obyeknya adalah seluruh kelas X Administrasi Perkantoran yang jumlah populasinya sebanyak 72 siswa. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil sebanyak 52 siswa diluar sampel uji coba. Peneliti menggunakan angket sebagai teknik utama untuk memperoleh data tentang lingkungan keluarga dan motivasi belajar intrinsik. Sedangkan untuk prestasi belajar menggunakan nilai raport. Adapun dokumentasi digunakan untuk memperoleh data pendukung yaitu daftar nama siswa serta foto ketika peneliti melakukan penelitian. Sebelum angket digunakan sebagai instrumen penelitian, terlebih dahulu dilakukan try out kepada 20 siswa diluar sampel. Try out ini digunakan untuk menghitung validitas dan reliabilitas angket sebagai instrument penelitian. 1. Hasil Uji Validitas Hasil uji validitas angket untuk aspek lingkungan keluarga sebanyak 16 butir pernyataan terdapat 2 butir yang tidak valid, yaitu pernyataan nomor 6 dan 10, Hasil uji validitas angket motivasi belajar intrinsik sebanyak 18 butir pernyataan dan terdapat 2 butir pernyataan yang tidak valid, yaitu pernyataan nomor 24 dan 29. Butir pernyataan di dalam angket yang tidak valid selanjutnya tidak digunakan atau 47
48
dihilangkan dalam mengambil data penelitian dan tidak dimasukkan dalam penyusunan atau tidak membuat item baru karena sudah terwakili oleh item pernyataan lain yang masih termasuk dalam satu indikator. Dengan demikian item pernyataan yang valid adalah sebanyak 30 item yang digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini. 2. Hasil Uji Reliabilitas Hasil uji reliabilitas dari aspek lingkungan keluarga (X1) diperoleh nilai sebesar 0,873 yang apabila dikonsultasikan dengan rtabel dengan taraf signifikansi 0,05 dan jumlah sampel sebanyak 20 maka didapat nilai rtabel sebesar 0,444. Dengan demikian 0,873 > 0,444 maka instrumen variabel X1 dinyatakan reliabel. Hasil nilai untuk motivasi belajar intrinsik (X2) diperoleh nilai sebesar 0,848 yang apabila dikonsultasikan dengan rtabel dengan taraf signifikansi 0,05 dan jumlah sampel sebanyak 20 maka didapat nilai rtabel sebesar 0,444. Dengan demikian 0,848 > 0,444 maka instrumen variabel X2 dinyatakan reliabel. Hasil dari pengumpulan data melalui angket kemudian di-skoring dan melalui proses tabulasi. Sehingga tabulasi data meliputi lingkungan keluarga, motivasi belajar intrinsik dan prestasi belajar. Kemudian dirangkum dalam sebuah tabel data induk penelitian. Berdasarkan data induk tersebut kemudian dilakukan deskripsi data sebagai mana dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
49
Tabel 4.1 Hasil Analisis Deskripsi Data Statistics Lingkungan Keluarga N
52
52
Prestasi Belajar 52
0
0
0
43.3077
48.7692
85.5962
43.5
48.5
86
Valid Missing
Mean Median Mode
Motivasi Belajar Intrinsik
39
47
85
3.93844
2.34826
1.37569
15.511
5.514
1.893
Range
18
10
6
Minimum
34
44
82
Maximum
52
54
88
2252
2536
4451
Std. Deviation Variance
Sum
Dari data di atas, maka peneliti mendeskripsi data sebagai berikut: 1.
Lingkungan Keluarga (X1) Lingkungan Keluarga merupakan variabel bebas pertama (X1) dalam penelitian ini. Dari tabulasi data variabel lingkungan keluarga dapat diketahui bahwa: a. Nilai tertinggi = 52 b. Nilai terendah = 34 c. Nilai rata-rata = 43,31 Angket lingkungan keluarga terdiri dari
14 pernyataan
yang
pengukurannya dinilai dengan 4 alternatif jawaban dengan skor 1-4. Apabila dihitung dengan persentase maka diperoleh jumlah skor tertinggi sebesar 4 x 14 x 42 = 2912. Jumlah skor hasil pengumpulan data lingkungan keluarga (X1) = 2252. Dengan demikian tingkat lingkungan keluarga di kelas X Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Karanganyar tahun ajaran 2014/2015 sebesar = 2252 : 2912 = 0,7736 atau sebesar 77,36%. Distribusi data lingkungan keluarga dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
50
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Data Lingkungan Keluarga Interval
Frekuensi
Persentase
34-36
2
3,84
37-39
10
19,23
40-42
10
19,23
43-45
14
26,93
46-48
12
23,08
49-52
4
7,69
Jumlah
52.00
100.00
Berdasarkan tabel distribusi data variabel lingkungan keluarga di atas dapat diketahui bahwa pada distribusi data variabel X1 diperoleh kelas sebanyak 6 dan panjang interval 2. Nilai yang paling banyak muncul terdapat pada interval 43 - 45 dengan frekuensi sebanyak 14. Gambaran mengenai distribusi variabel lingkungan keluarga dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
16 14 Frekuensi
12 10 8 6 4 2 0 34-36
37-39
40-42
43-45
46-48
Lingkungan Keluarga
Gambar 4.1 Histogram Data Lingkungan Keluarga
49-52
51
2.
Motivasi Belajar Intrinsik (X2) Motivasi intrinsik merupakan variabel bebas kedua (X2) dalam penelitian ini. Dari tabulasi data variabel motivasi belajar intrinsik dapat diketahui sebagai berikut: a. Nilai tertinggi
= 54
b. Nilai terendah
= 44
c. Nilai rata-rata
= 48,77
Angket tentang motivasi belajar intrinsik terdiri dari 16 pernyataan yang pengukurannya dinilai dengan 4 alternatif jawaban dengan skor 1-4. Apabila dihitung dengan presentase maka diperoleh jumlah skor tertinggi sebesar 4 x 16 x 52 = 3328 . Jumlah skor hasil pengumpulan data motivasi intrinsik (X2) = 2536. Dengan demikian tingkat motivasi intrinsik di kelas X Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Karanganyar tahun ajaran 2014/2015 sebesar 2536 : 3328 = 0,7620 atau sebesar 76,2%. Distribusi data motivasi belajar intrinsik dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Intrinsik Interval 44-45 46-47 48-49 50-51 52-53 54-55 Jumlah
Frekuensi 3 17 12 14 5 1 52
Persentase 5,77 32,7 23,08 26,92 9,61 1,92 100
Berdasarkan tabel distribusi data variabel motivasi belajar intrinsik di atas dapat diketahui bahwa pada distribusi data variabel X2 diperoleh kelas sebanyak 6 dan panjang interval 1. Nilai yang paling banyak muncul terdapat pada interval 46 – 47 dengan frekuensi sebanyak 17. Gambaran mengenai distribusi motivasi belajar intrinsik dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Frekuensi
52 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 44-45
46-47
48-49
50-51
52-53
54-55
Motivasi Intrinsik
Gambar 4.2 Histogram Data Motivasi Intrinsik 3.
Prestasi Belajar Siswa (Y) Prestasi belajar siswa merupakan variabel terikat (Y) dalam penelitian ini. Dari tabulasi data variabel prestasi belajar siswa dapat diketahui bahwa: d. Nilai tertinggi = 88 e. Nilai terendah = 82 f. Nilai rata-rata = 85,60 Pengukuran nilai dari prestasi belajar setiap orang adalah 100. Apabila dihitung dengan presentase maka diperoleh jumlah skor tertinggi sebesar 100 x 52 =5200. Jumlah skor hasil pengumpulan data prestasi belajar siswa (Y) = 4451. Dengan demikian tingkat prestasi belajar siswa mata pelajaran Korespondensi kelas X Administrasi Perkantoran tahun ajaran 2014/2015 sebesar 4451 : 5200 = 0,8559 atau sebesar 85,59%. Distribusi data prestasi belajar siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
53
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Data Prestasi Belajar Siswa Interval
Frekuensi
Persentase
82
1
1.92
83
3
5.77
84
6
11.54
85
14
26.92
86
13
25.00
87
12
23.08
88
3
5.77
52
100
Jumlah
Berdasarkan tabel distribusi data variabel prestasi belajar di atas dapat diketahui bahwa pada distribusi data variabel Y diperoleh kelas sebanyak 7 dan panjang interval 0. Nilai yang paling banyak muncul terdapat pada interval 85 dengan frekuensi sebanyak 14. Gambaran mengenai distribusi variabel prestasi belajar siswa dapat dilihat pada gambar di bawah ini: 16 14 Frekuensi
12 10 8 6 4 2 0 82
83
84
85
86
87
Prestasi Belajar
Gambar 4.3 Histogram Data Prestasi Belajar Siswa
88
54
B. Pengujian Persyaratan Analisis Langkah selanjutnya yang peneliti lakukan adalah dengan melaksanakan pengujian persyaratan analisis yang merupakan langkah dalam melakukan pengujian hipotesis yaitu membuktikan hipotesis yang dirumuskan diterima atau ditolak. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat melakukan analisis data dengan uji regresi regresi ganda yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1.
Uji Normalitas
2.
Uji Linearitas
3.
Uji Multikolinearitas
4.
Uji Heteroskedastisitas Untuk memenuhi syarat-syarat dalam pelaksanaan pengujian hipotesis maka
dilakukan kegiatan sebagai berikut: 1.
Melakukan Uji Normalitas untuk setiap variabel X1, X2 dan Y Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data yang telah diperoleh mempunyai sebaran data yang normal, maksudnya penyebaran nilai dari sampel yang mewakili telah mencerminkan populasinya. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov. Hasil dari uji normalitas data penelitian ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
55
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Motivasi Belajar
Prestasi
Intrinsik
Belajar
Lingkungan Keluarga N Normal Parameters
a,,b
52
52
52
Mean
43.3077
48.7692
85.5962
Std. Deviation
3.93844
2.34826
1.37569
Most Extreme
Absolute
.094
.159
.154
Differences
Positive
.094
.159
.129
Negative
-.076
-.091
-.154
Kolmogorov-Smirnov Z
.676
1.147
1.110
Asymp. Sig. (2-tailed)
.751
.144
.170
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Dari hasil tersebut, maka dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Uji Normalitas Lingkungan Keluarga (X1) Dari hasil perhitungan uji normalitas data motivasi (X1) dengan menggunakan program SPSS 17 diperoleh output yaitu nilai signifikansi atau asymp. sig. sebesar 0,751. Apabila dibandingkan dengan taraf signifikansi 5% maka sig. X1 > 0,05 atau 0,751 > 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa distribusi data normal. b. Uji Normalitas Motivasi Belajar Intrinsik (X2) Dari hasil perhitungan uji normalitas data motivasi intrinsik (X2) dengan menggunakan program SPSS 17 diperoleh output yaitu nilai signifikansi atau asymp. sig. sebesar 0,144. Apabila dibandingkan dengan taraf signifikansi 5% maka sig. X2 > 0,05 atau 0,144 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penyebaran data motivasi belajar intrinsik berdistribusi normal.
56
c. Uji Normalitas Prestasi Belajar (Y) Dari hasil perhitungan uji normalitas data prestasi belajar (Y) dengan menggunakan program SPSS 17 diperoleh output yaitu nilai signifikansi atau asymp. sig. sebesar 0,170. Apabila dibandingkan dengan taraf signifikansi 5% maka sig. Y > 0,05 atau 0,170 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penyebaran data prestasi belajar berdistribusi normal. 2.
Melakukan Uji Linearitas X1 terhadap Y dan X2 terhadap Y Uji linearitas dalam penelitian ini digunakan untuk menguji apakah terdapat pengaruh yang linear terhadap variabel yang diukur. Kelinearan suatu variabel yang dimaksud adalah bahwa jika terdapat kenaikan nilai variabel bebas, maka akan diikuti pula oleh kenaikan variabel terikat. Uji linearitas X terhadap Y dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 17. Hasil dari uji linearitas data penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut: a. Linearitas Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa (X1 - Y) Tabel 4.6 Hasil Uji Linearitas X1 – Y ANOVA Table Sum of Squares Prestasi Belajar * Between Lingkungan
Mean df
Square
(Combined)
39.053
15
2.604
Linearity
20.537
1
Deviation from
18.515
14
1.323
Within Groups
57.467
36
1.596
Total
96.519
51
F
Sig.
1.631
.114
20.537 12.865
.001
Groups
Keluarga
Linearity
.829
.635
57
Dari hasil perhitungan uji linearitas data pada tabel ANOVA diperoleh harga Fhitung Deviation from linearity pengaruh antara lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar sebesar 0,829 dan nilai signifikansi sebesar 0,635. Apabila dikonsultasikan dengan taraf signifikansi 5% maka diperoleh 0,635 > 0,05. Sedangkan nilai Fhitung apabila dikonsultasikan dengan nilai Ftabel diperoleh Fhitung < Ftabel atau 0,829 < 3,187 maka model linear yang diambil cocok. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh kedua variabel bersifat linear (X1 linear terhadap Y). b. Linearitas Motivasi Belajar Intrinsik terhadap Prestasi Belajar (X2 – Y) Tabel 4.7 Hasil Uji Linearitas X2 – Y ANOVA Table Sum of Squares Prestasi Belajar * Between Motivasi Belajar
Mean df
Square
F
Sig.
(Combined)
26.851
10
2.685 1.580
.147
Linearity
13.736
1
13.736 8.084
.007
Deviation from
13.114
9
1.457
Within Groups
69.668
41
1.699
Total
96.519
51
Groups
Intrinsik
.858
.569
Linearity
Dari hasil perhitungan uji linearitas data pada tabel ANOVA diperoleh harga Fhitung Deviation from linearity pengaruh antara motivasi belajar intrinsik terhadap prestasi belajar sebesar 0,858 dan nilai signifikansi sebesar 0,569. Apabila dikonsultasikan dengan taraf signifikansi 5% maka diperoleh 0,569 > 0,05. Sedangkan nilai Fhitung apabila dikonsultasikan dengan nilai Ftabel diperoleh Fhitung < Ftabel atau 0,858 < 3,187 maka model linear yang diambil cocok. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh kedua variabel bersifat linear (X2 linear terhadap Y).
58
3.
Melakukan Uji Multikolenearitas Tujuan utama dari uji multikolinearitas ini adalah untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya regresi antara variabel independen. Adapun hasil uji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolenearitas Data
Coefficients
a
Standardize
Model 1
Unstandardized
d
Coefficients
Coefficients
B (Constant) Lingkungan
Std. Error
71.102
3.611
.140
.043
.173
.072
Beta
Collinearity Statistics t
Sig.
Tolerance
VIF
19.690
.000
.401
3.273
.002
.958
1.044
.295
2.410
.020
.958
1.044
Keluarga Motivasi Belajar Intrinsik a. Dependent Variable: Prestasi Belajar
Berdasarkan uji multikolinearitas di atas dapat dilihat bahwa nilai VIF variabel lingkungan keluarga (X1) dan motivasi belajar intrinsik (X2) kurang dari 5 dan mendekati angka 1. Maka, dapat disimpulkan bahwa kedua variabel bebas tersebut terbebas dari masalah multikolinearitas atau tidak ada pengaruh antara variabel bebas. (lampiran)
59
4. Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.4 Scatterplot Sebaran data (titik-titik) menyebar diantara garis 0 secara vertical maupun horizontal menunjukkan bahwa tidak ada gejala heteroskedastisitas. C. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis alternatif yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Hipotesis diterima apabila hasil analisis dari data yang telah terkumpul memiliki data yang signifikan, sehingga dapat membuktikan pernyataan di dalam hipotesis. Sebaliknya hipotesis akan ditolak
60
apabila hasil analisis data tidak signifikan yang berarti tidak dapat membuktikan pernyataan di dalam hipotesis. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian hipotesis dalam penelitian ini meliputi: 1.
Penafsiran Hasil Analisis Data
2.
Penafsiran Pengujian Hipotesis
3.
Kesimpulan Pengujian Hipotesis Adapun penjabaran dari langkah-langkah dalam pengujian hipotesis dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Pengujian Hasil Analisis Data Data yang telah terkumpul disusun secara sistematis dalam data induk dan tabel kerja analisis data. Selanjutnya melakukan pengujian persyaratan analisis yang merupakan langkah dalam melakukan pengujian hipotesis. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat melakukan analisis data dengan uji regresi ganda yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan program SPSS 17.0 sebagai berikut: a. Menguji koefisien regresi 1) Menguji koefisien regresi sederhana antara X1 terhadap Y dan X2 terhadap Y
61
a)
Pengujian koefisien regresi sederhana X1 – Y Tabel 4. 9. Hasil Uji Koefisien Regresi Sederhana X1 -Y Correlations Lingkungan Prestasi Belajar Prestasi Belajar
Pearson Correlation
Keluarga
1
Sig. (2-tailed) N Lingkungan Keluarga
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.461
**
.001 52
52
**
1
.461
.001 52
52
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari hasil perhitungan uji koefisien regresi sederhana diperoleh harga rhitung (pearson correlation) pengaruh antara variabel lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar sebesar 0,461 dan nilai signifikansi sebesar 0,001. Apabila dikonsultasikan dengan taraf signifikansi 5% maka diperoleh 0,001 < 0,05. Sedangkan nilai rtabel untuk N= 52 adalah 0,273. Apabila rhitung dikonsultasikan dengan rtabel maka rhitung > rtabel atau 0,461 > 0,273. Maka Ho ditolak, sedangkan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan lingkungan keluarga dan prestasi belajar siswa.
62
b) Pengujian koefisien regresi sederhana X2 – Y Tabel 4. 10. Hasil Uji Koefisien Regresi Sederhana X2 – Y Correlations
Prestasi Belajar
Prestasi
Motivasi
Belajar
Belajar Intrinsik
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) N Motivasi Belajar Intrinsik Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.377
**
.006 52
52
**
1
.377
.006 52
52
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari hasil perhitungan uji koefisien regresi sederhana diperoleh harga rhitung (pearson correlation) pengaruh antara motivasi belajar intrinsik terhadap prestasi belajar sebesar 0,377 dan nilai signifikansi sebesar 0,006. Apabila dikonsultasikan dengan taraf signifikansi 5% maka diperoleh 0,006 < 0,050. Sedangkan nilai rtabel untuk N= 52 adalah 0,273. Apabila rhitung dikonsultasikan dengan rtabel maka rhitung > rtabel atau 0,377 > 0,273 Maka Ho ditolak, sedangkan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan motivasi belajar intrinsik dan prestasi belajar siswa 2) Pengujian koefisien regresi multipel antara kriterium Y dengan prediktor X1 dan prediktor X2 Apabila menghitung koefisien multipel antara kriterium Y dengan prediktor X1 dan prediktor X2 menggunakan program SPSS 17 dapat dilihat pada output Model Summary sebagai berikut:
63
Tabel 4. 11. Hasil Uji koefisien regresi multiple b
Model Summary
Model 1
R .544
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square a
.296
.267
1.17743
Durbin-Watson 1.680
a. Predictors: (Constant), Motivasi Belajar Intrinsik, Lingkungan Keluarga b. Dependent Variable: Prestasi Belajar
Berdasarkan hasil penghitungan pada model summary diperoleh harga koefisien regresi multipel (R) sebesar 0,544 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara variabel Y dengan kedua variabel independennya adalah kuat karena lebih besar dari 0,05 atau 0,544 > 0,05. Sedangkan harga koefisien determinasi (R2) atau angka R Square sebesar 0,296. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa besarnya kontribusi kedua variabel bebas terhadap variabel terikat sebesar 29,6%. Sedangkan sisanya (100% - 29,6% = 70,4%) selebihnya sebesar 70,4% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
64
b. Pengujian Taraf Signifikansi Tabel 4. 12. Hasil Uji Signifikansi b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
28.589
2
14.294
Residual
67.931
49
1.386
Total
96.519
51
F 10.311
Sig. .000
a
a. Predictors: (Constant), Motivasi Belajar Intrinsik, Lingkungan Keluarga b. Dependent Variable: Prestasi Belajar
Dari hasil perhitungan uji signifikansi pada tabel ANOVA diperoleh nilai Fhitung uji signifikansi koefisien regresi ganda sebesar 10,311 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Apabila dibandingkan dengan taraf signifikansi 5% maka diperoleh 0,000 < 0,05. Sedangkan nilai Ftabel sebesar 3,187. Apabila dibandingkan dengan nilai Ftabel maka nilai Fhitung > Ftabel atau 10,311 > 3,187. Maka Ho ditolak, sedangkan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan lingkungan keluarga dan motivasi belajar intrinsik secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa. c. Garis Regresi Linear Multipel Persamaan regresi dperoleh dari hasil penghitungan data yang ada pada tabel coefficient. Persamaan regresi dapat dilihat pada output program SPSS 17.0 sebagai berikut:
65
Tabel 4. 13. Hasil Uji Persamaan Regresi Multipel Coefficients
a
Unstandardized
Standardized
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics Toleran
Model 1
B
(Constant) Lingkungan
Std. Error
Beta
t
Sig.
ce
VIF
71.102
3.611
19.690 .000
.140
.043
.401
3.273 .002
.958
1.044
.173
.072
.295
2.410 .020
.958
1.044
Keluarga Motivasi Belajar Intrinsik a. Dependent Variable: Prestasi Belajar
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh persamaan regresi linear multipel sebagai berikut : ˆ = 71,102 + 0,140 X1 + 0,173 X2 Y
Keterangan: Ŷ
: Prestasi Belajar Siswa
X1
: Lingkungan Keluarga
X2
: Motivasi Belajar Intrinsik Konstanta sebesar 71,102 menyatakan bahwa jika nilai variabel bebas
X1 dan X2 sama dengan nol, maka nilai Y adalah 71,102. Koefisien regresi X1= 0,140 menyatakan bahwa setiap terjadi peningkatan atau penurunan satu unit lingkungan keluarga maka akan meningkatkan atau menurunkan prestasi belajar siswa sebesar 0,140. Koefisien regresi X2= 0,173 menyatakan bahwa setiap terjadi peningkatan atau penurunan satu unit motivasi belajar intrinsik maka akan meningkatkan atau menurunkan prestasi belajar siswa sebesar 0,173.
66
d. Penghitungan Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif X1 dan X2 terhadap Y Setelah melalui perhitungan sesuai dengan rumus seperti yang terlihat pada (lampiran) diperoleh hasil sebagai berikut: 1) Sumbangan relatif X1 dan X2 terhadap Y a) Sumbangan relatif lingkungan kelurga (X1) terhadap prestasi belajar siswa (Y) sebesar 62,40% b) Sumbangan relatif motivasi belajar intrinsik (X2) terhadap prestasi belajar siswa (Y) sebesar 37,60% 2) Sumbangan efektif X1 dan X2 terhadap Y a) Sumbangan efektif lingkungan keluarga (X1) terhadap prestasi belajar siswa (Y) sebesar 18,47% b) Sumbangan efektif motivasi belajar intrinsik (X2) terhadap prestasi belajar siswa (Y) sebesar 11,13% 2.
Penafsiran Pengujian Hipotesis Setelah dilakukan analisis data untuk pengujian hipotesis selanjutnya dilakukan penafsiran pengujian hipotesis. Penafsiran terhadap regresi linear hanya dapat dipertanggungjawabkan bila rhitung dan Fhitung yang diperoleh berarti atau signifikan. Penafsiran pengujian hipotesis yang dapat dikemukakan sebagai berikut: a. Uji Koefisien Regresi Sederhana 1) Regresi antara X1 terhadap Y Dari pengujian hasil analisis data pada tabel Pearson Correlation (lampiran), untuk mengetahui keberartian lingkungan keluargai (X1) terhadap prestasi belajar siswa (Y) diperoleh nilai rhitung sebesar 0,461 sedangkan taraf signifikansi 5%, N= 52 responden diperoleh rtabel sebesar 0,273. Dengan demikian maka rhitung lebih besar dari rtabel atau 0,461 >
67
0,273.
Sehingga
dapat
ditafsirkan
bahwa
lingkungan
keluarga
berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Besarnya pengaruh dalam penelitian ini dapat dilihat dari besarnya sumbangan relatif lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa sebesar 62,40% dan sumbangan efektif sebesar 18,47%. Besarnya nilai sumbangan diperoleh dari aspek-aspek yang terdapat dalam lingkungan keluarga. Dari aspek-aspek yang ada tersebut, apabila terlaksana akan membantu siswa dalam usahanya meningkatkan prestasi belajar yang tinggi. 2) Regresi antara X2 terhadap Y Dari pengujian hasil analisis pada tabel Pearson Correlation (lampiran), untuk mengetahui keberartian motivasi belajar intrinsik (X2) terhadap prestasi belajar siswa (Y) diperoleh nilai rhitung sebesar 0,377 sedangkan pada taraf signifikansi 5%, N= 52 responden diperoleh rtabel sebesar 0,273. Dengan demikian maka rhitung lebih besar dari rtabel atau 0,377 > 0,273. Sehingga dapat ditafsirkan bahwa motivasi belajar intrinsik berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Besarnya pengaruh dalam penelitian ini dapat dilihat dari besarnya sumbangan relatif motivasi belajar intrinsik terhadap prestasi belajar siswa sebesar 37,60% dan sumbangan efektif sebesar 11,13%. Besarnya nilai sumbangan diperoleh dari aspek-aspek yang terdapat dalam motivasi belajar intrinsik. Dari aspek-aspek yang ada tersebut, apabila terlaksana akan menunjang prestasi belajar siswa. b. Regresi Multipel X1 dan X2 terhadap Y Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai R2 = 0,296. Hal ini berarti lingkungan keluarga dan motivasi belajar intrinsik secara bersamasama memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar siswa. Kontribusi tersebut yaitu sebesar 29,6%. Karena besarnya kontribusi belum mencapai
68
100%, maka sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini, yaitu sebesar 70,4%. Berdasarkan analisis data pada tabel Model Summary, yang telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga (X1) dan motivasi belajar intrinsik (X2) secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa (Y) diperoleh hasil nilai Fhitung sebesar 10,311 dan Ftabel sebesar 3,187 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Apabila dibandingkan maka Fhitung > Ftabel atau 10,311> 3,187. Karena itu dapat ditafsirkan bahwa lingkungan keluarga dan motivasi belajar intrinsik secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa. 3.
Kesimpulan Pengujian Hipotesis Setelah dilakukan pengujian hipotesis dan penafsiran pengujian hipotesis, maka selanjutnya dikemukakan kesimpulan pengujian hipotesis. Kesimpulan pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Hipotesis 1 Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh nilai rhitung variabel lingkungan keluarga (X1) sebesar 0,461 dan rtabel sebesar 0,273. Sehingga dapat dikatakan bahwa nilai rhitung > rtabel atau 0,461 > 0,273 maka Ha diterima dan Ho ditolak pada taraf signifikansi sebesar 0,05. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa “Terdapat pengaruh yang signifikan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa Mata Pelajaran Korespondensi kelas X Administrasi Perkantoran SMK N 1 Karanganyar tahun ajaran 2014/2015” terbukti dapat diterima. b. Hipotesis 2 Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh nilai rhitung variabel motivasi intrinsik (X2) sebesar 0,377 dan rtabel sebesar 0,273. Sehingga dapat dikatakan bahwa nilai rhitung > rtabel atau 0,377 > 0,273 maka Ha diterima dan Ho ditolak pada taraf signifikansi sebesar 0,05. Dengan demikian hipotesis
69
yang menyatakan bahwa “Terdapat pengaruh yang signifikan motivasi belajar intrinsik terhadap prestasi belajar siswa Mata Pelajaran Korespondensi kelas X Administrasi Perkantoran SMK N 1 Karanganyar tahun ajaran 2014/2015” terbukti dapat diterima. c. Hipotesis 3 Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh Fhitung sebesar 10,311 dan Ftabel sebesar 3,187. Sehingga dapat dikatakan bahwa nilai Fhitung > Ftabel atau 10,311 > 3,187. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa “Terdapat pengaruh yang signifikan lingkungan keluarga dan motivasi belajar intrinsik terhadap prestasi belajar siswa Mata Pelajaran Korespondensi kelas X Administrasi Perkantoran SMK N 1 Karanganyar tahun ajaran 2014/2015” terbukti dapat diterima. D. Pembahasan Hasil Analisis Data Setelah dilakukan analisis data untuk pengujian hipotesis kemudian dilakukan pembahasan hasil analisis data. Pembahasan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Lingkungan Keluarga Berdasarkan hasil analisis uji r bahwa ada pengaruh yang signifikan dari variabel lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran Korespondensi kelas X Administrasi SMK N 1 Karanganyar dengan rhitung sebesar 0,464 yang dikonsultasikan dengan rtabel maka didapat hubungan yang kuat antara lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini berarti lingkungan keluarga mempunyai pengaruh yang positif terhadap prestasi belajar siswa. Sesuai dengan teori Slameto yang mengemukakan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan keluarga yang meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah dan keadaan ekonomi orang tua. Dari hasil pengumpulan data, tingkat pencapaian variabel lingkungan keluarga (X1) adalah 77,36%. Angka tersebut diperoleh dengan membandingkan
70
hasil angket yang diberikan kepada 52 siswa dengan skor tertinggi kriterium untuk setiap variabel. Berdasarkan pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa SMK N 1 Karanganyar masih perlu ditingkatkan pengaruh positifnya agar lebih baik, hal ini dapat dilihat karena belum terpenuhinya sebagian aspek yang mendukung dalam lingkungan keluarga. Pencapaian variable lingkungan keluarga adalah 77,36% berarti masih terdapat beberapa hal-hal yang belum terpenuhi. Dari data yang telah terkumpul, item soal nomor 6 mendapatkan skor tertinggi yaitu sebesar 168 yang berisi pernyataan “Di dalam keluarga saya sering terjadi konflik atau pertengkaran sehingga saya sering terganggu ketika belajar”. Hal itu berarti bahwa kondisi lingkungan keluarga khususnya di dalam rumah cenderung kondusif, sehingga dapat memungkinkan siswa untuk belajar dengan baik dan tenang. Selain itu dari data yang telah terkumpul item soal nomor 2 yang mendapatkan skor terendah yaitu 154 yang berisi pernyataan “Orang tua saya selalu mengingatkan saya untuk belajar ketika di rumah”. Hal itu berarti bahwa sebagian orang tua kurang memperhatikan perkembangan belajar dari anak-anaknya yang dapat dilihat dari hasil nilai ulangan yang mereka dapatkan. 2.
Motivasi Belajar Intrinsik Berdasarkan hasil analisis uji r bahwa ada pengaruh yang signifikansi dari variabel motivasi belajar intrinsik terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran Korespondensi kelas X Administrasi Perkantoran SMK N 1 Karanganyar tahun ajaran 2014/2015 dengan rhitung sebesar 0,377 yang dikonsultasikan dengan rtabel maka didapat hubungan yang kuat antara variabel motivasi intrinsik dengan prestasi belajar siswa. Hal ini berarti motivasi belajar intrinsik mempunyai pengaruh yang positif terhadap prestasi belajar siswa. Dari hasil pengumpulan data, tingkat pencapaian variabel motivasi belajar intrinsik (X2) adalah 76,2%. Angka tersebut diperoleh dengan
71
membandingkan hasil angket yang diberikan kepada 52 siswa dengan skor tertinggi kriterium untuk setiap variabel. Berdasarkan pada persentase tersebut, maka motivasi belajar intrinsik siswa SMK N 1 Karanganyar tahun ajaran 2014/2015 belum maksimal karena belum mencapai 100%. Oleh karena itu, motivasi belajar intrinsik siswa masih perlu untuk ditingkatkan. Karena belum terpenuhinya sebagian aspek yang mendukung dalam motivasi belajar intrinsik. Pencapaian tingkat motivasi belajar intrinsik adalah 76,2% berarti masih terdapat beberapa hal-hal yang belum terpenuhi. Dari data yang terkumpul, pernyataan nomor 17 mendapatkan skor tertinggi yaitu sebesar 169 yang berisi pernyataan “Saya malu bertanya kepada guru ketika kurang paham akan materi yang disampaikan oleh guru”. Hal itu berarti siswa memiliki motivasi untuk memahami materi pelajaran dengan baik. Selain itu, dari data yang terkumpul, pernyataan dengan jumlah skor terendah yaitu 148 pada item nomor 26 yang berisi pernyataan “Saya merasa tidak perlu mengulang kembali pelajaran yang disampai oleh guru di rumah”. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian siswa kurang memiliki motivasi belajar intrinsik untuk mengulang kembali pelajaran yang telah di sampaikan guru ketika di rumah. Sehingga hal tersebut mengakibatkan prestasi belajar yang dicapai belum optimal. 3.
Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan hasil pengumpulan data, tingkat pencapaian variable prestasi belajar siswa (Y) mata pelajaran korespondensi kelas X Administrasi Perkantoran SMK N 1 Karanganyar tahun ajaran 2014/2015 adalah 85,59%. Angka tersebut diperoleh dengan melihat nilai rapor dari 52 siswa dengan skor tertinggi kriterium untuk setiap variabel. Berdasarkan persentase tersebut, maka prestasi belajar siswa mata pelajaran korespondensi kelas X Administrasi Perkantoran SMK N 1 Karanganyar tahun ajaran 2014/2015 belum mencapai skor maksimal yaitu 100%. Oleh karena itu, prestasi belajar siswa masih perlu ditingkatkan untuk kedepannya.
72
Berdasarkan dari data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa siswa yang mempunyai skor tinggi dalam variabel lingkungan keluarga dan motivasi intrinsik mempunyai angka yang tinggi pula dalam prestasi belajar siswa. Pernyataan ini dibuktikan dengan nilai regresi yang bertanda positif dan memiliki nilai yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan keluarga dan motivasi belajar intrinsik, mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar siswa yang didapatkan. Namun, dari data yang diperoleh, peneliti beranggapan bahwa prestasi belajar siswa tidak hanya dipengaruhi oleh lingkungan keluarga dan motivasi belajar intrinsik, melainkan juga dipengaruhi oleh variabel – variabel lain yang tidak tercakup dalam penelitian ini.