BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di Program studi bimbingan dan konseling FKIP UKSW Salatiga. Subyek dalam penelitian ini ada 234 mahasiswa program studi bimbingan dan konseling dari angkatan 2006 sampai dengan angkatan terbaru 2012. Deskripsi sampel penelitian dapat dilihat pada tabel 4.1sebagai berikut: Tabel 4.1 Sampel penelitian (N= 234) No 1 2 3 4 5 6 7
Angkatan 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Jumlah
Sampel 1 5 21 64 68 34 41 234
Persentase 0.5 % 2.3 % 8.9 % 27.3 % 29 % 14.5 % 17.5 % 100 %
Bardasarkan tabel 4.1 jumlah sampel dari mahasiswa bimbingan dan konseling Universitas Kristen Satya Wacana sebagian besar adalah angkatan 2010 (29%) Tabel 4.2 Sampel Penelitian Dilihat Dari Jenis Kelamin (N=234) Jeniskelamin Laki – laki Perempuan Jumlah Berdasarkan tabel 4.2
Frekuensi Prosentase (%) 110 47.1% 124 52.9% 234 100 % jumlah sampel dari mahasiswa bimbingan dan
konseling Universitas Kristen Satya Wacana sebagian besar berjenis kelamin perempuan (52,9%)
52
4.2 Pengumpulan Data 1. PersiapanPenelitian Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti meminta surat ijin dari Dekan FKIP UKSW untuk dibawa kepada Ketua Program Studi Bimbingan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 2.
Perencanaan Penelitian Sebelum dilakukan pengumpulan data peneliti merencanakan jadwal
penelitian pada program studi Bimbingan Konseling.penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2012 sampai bulan September 2012 3. PelaksanaanPenelitian Pelaksanaan pengumpulan data dilaksanakan secara klasikal sesuai jadwal yang direncanakan peneliti. Proses pengumpulan data dilakukan pada bulan Agustus 2012 sampai bulan September 2012 dilakukan dengan cara menyebarkan skala perilaku agresif dan inventori harga diri. Pertama peneliti memberikan salam, kemudian perkenalkan diri, menyampaikan tujuan penelitian yang sedang melakukan penelitian untuk menyusun skipsi, ingin mangambil data penelitian kepada semua mahasiswa, dan mendapat respons baik dan setuju. Kemudian peneliti membagikan 1 bendel skala perilaku agresif dan inventori harga diri kepada semua mahasiswa. Peneliti meminta mahasiswa untuk mengisi identitas diri yang terdiri: nama, angkatan, gender, dan usia pada kolom yang telah disediakan dalam inventori, tetapi karena pengisian identitas dirasa mengganggu kenyamanan mahasiswa dalam mengisi inventori, maka pengisian identitas 53
ditiadakan. Peneliti membacakan cara pengisian dan member contoh satu pernyataan inventori harga diri agar mahasiswa dapat memahami cara pengisian secara benar. Setelah membacakan petunjuk pengisian inventori, mahasiswa diminta mengisi sendiri skala perilaku agresif dan inventori harga diri secara jujur dan peneliti menunggui mahasiswa mengisi sampai selesai. Selama pengisian skala perilaku agresif dan inventori harga mahasiswa tidak ada yang bertanya dan semua mengerjakan dengan baik. Setelah selasai, peneliti menutup dengan mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa atas kerjasama dan kesediaannya mengisi skala perilaku agresif dan inventori harga diri, dan tidak lupa peneliti mengecek semua lembar jawaban dan soal yang telah diisi oleh mahasiswa. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya kesalahan dalam pengisian skala perilaku agresif dan inventori harga diri.
4.3 Analisis Deskriptif Skala perilaku agresif fisik, kemarahan, dan inventori harga diri yang terkumpul masing-masing berjumlah 234 lembar. Diskripsi perilaku agresiffisik, kemarahan, dan harga diri mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga dikategorikan dalam 5 kategori, yakni Sangat Tinggi, Tinggi, Sedang, Rendah dan Sangat Rendah. Kategori perilaku agresif fisik, kemarahan, dan harga diri mahasiswa program studi Bimbingan Konseling Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga seperti tabel 4.3, tabel 4.4, dan tabel 4.5 berikut: Tabel 4.3 Kategori Variable Perilaku Agresif Fisik Kategori
Range
Frekuensi 54
Prosentase (%)
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Jumlah
33-40 26-32 19-25 12-18 0-11
1 44 100 81 8 234
0.4% 18.8% 42.7% 34.6% 3.4% 100%
Berdasarkan hasil dari tabel 4.3, mahasiswa program studi Bimbingan Konseling Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga perilaku agresif fisik (42,7%) sebanyak 100 orang mahasiswa termasuk dalam kategori sedang, (34,6%) sebanyak 81 orang mahasiswa pada kategori rendah, (18,8%) sebanyak 44 orang mahasiswa pada ketegori tinggi, (3,4%) sebanyak 8 orang mahasiswa pada kategori sangat rendah, (0,4%) sebanyak 1 orang mahasiswa pada kategori sangat tinggi. Tabel 4.4 Kategori Variabel Perilaku Agresif Kemarahan Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Jumlah
Range 23- 28 18-22 13-17 8-12 0-7
Frekuensi 12 96 104 20 2 234
Prosentase (%) 5.1% 41% 44.4% 8.5% 0,9% 100 %
Berdasarkan hasil dari tabel 4.4, mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga perilaku agresif kemarahan mahasiswa (44,4%) sebanyak 104 orang mahasiswa pada kategori sedang, (41%) sebanyak 96 orang mahasiswa pada kategori tinggi, (8,5%) sebanyak 20 orang mahasiswa pada kategori rendah, (5,1%) sebanyak 12 orang mahasiswa pada kategori sangat tinggi, (0,9%) sebanyak 2 orang mahasiswa pada kategori sangat rendah.
55
Tabel 4.5 Kategori Variabel Harga Diri Kategori SangatTinggi Tinggi Sedang Rendah SangatRendah Jumlah
Range 47-58 35-46 23-34 11-22 0-10
Frekuensi 19 146 64 3 2 234
Prosentase (%) 8.1% 62.4% 27.4% 1.2% 0.9% 100%
Berdasarkan tabel 4.5, mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga harga diri mahasiswa (62,4%) sebanyak 146 orang mahasiswa pada kategori tinggi, (27,4%) sebanyak 64 orang mahasiswa pada kategori sedang, (8,1%) sebanyak 19 orang mahasiswa pada kategori sangat tinggi, (1,2%) sebanyak 3 orang mahasiswa pada kategori rendah, (0,9%) sebanyak 2 orang mahasiswa pada kategori sangat rendah.
4.4 Analisis Korelasi Analisis korelasi menggunakan teknik kendall’ stau_b dengan bantuan program SPSS for Windows Release 16.0. hasilnya dapat dilihat pada table 4.5 berikut:
Tabel 4.6 Hasil Korelasi antara Harga Diri dengan Perilaku Agresif Fisik Correlations hargadiri Kendall's tau_b
hargadiri
agresiffisik
agresiffisik
Correlation Coefficient 1.000
-.127*
Sig. (2-tailed)
.
.017
N
234
Correlation Coefficient -.127
234 *
1.000
Sig. (2-tailed)
.017
.
N
234
234
56
Correlations hargadiri Kendall's tau_b
hargadiri
agresiffisik
agresiffisik
Correlation Coefficient 1.000
-.127*
Sig. (2-tailed)
.
.017
N
234
Correlation Coefficient -.127 Sig. (2-tailed)
234 *
1.000
.017
.
N 234 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Sumber data : dicopy langsung dari SPSS 16.0 for windows
234
Dari tabel 4.6 koefisien korelasi antara harga diri dengan perilaku agresif fisik mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
sebesarrxy = -,127 dengan p = 0,017< 0,05, dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan dengan arah negative antara harga diri dengan perilaku agresif fisik mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Artinya apa bila skor harga diri naik akan diikuti dengan turunnya skor perilaku agresif fisik, sebaliknya bila skor harga diri turun akan diikuti dengan kenaikan skor perilaku agresif fisik. Tabel 4.7 Hasil Korelasi antara Harga Diri dengan Perilaku Agresif Kemarahan Correlations
Kendall's tau_b
Hargadiri
kemarahan
hargadiri
kemarahan
Correlation Coefficient
1.000
-.219**
Sig. (2-tailed)
.
.000
N
234
234 **
Correlation Coefficient
-.219
Sig. (2-tailed)
.000
.
N
234
234
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber data : dicopy langsng dari SPSS 16.0 for windows
57
1.000
Dari tabel 4.7 koefisien korelasi antara harga diri dengan perilaku agresif kemarahan mahasiswa program studi Bimbingan konseling Universiats Kristen Satya Wacana Salatiga sebesar rxy = -0,219 dengan p = 0,000< 0,05, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan dengan arah negative antara harga diri dengan perilaku agresif kemarahan mahasiswa program studi Bimbingan Konseling Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Artinya apabila skor harga diri naik akan diikuti dengan turunnya skor perilaku agresif kemarahan, sebaliknya bila skor harga diri turun akan diikuti dengan kenaikan skor perilaku agresif kemarahan.
4.5 Uji Hipotesis Hipotesis yang dikemukakan penulis pada bab 2 sebagai berikut: 1.
Hipotesis: Ada hubungan yang signifikan antara harga diri dengan perilaku agresif fisik pada mahasiswa bimbingan dan konseling Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Hasil analisis: Ada hubungan signifikan dengan arah negatif antara harga diri dengan perilaku agresif fisik, maka hipotesis DITERIMA.
2.
Hipotesis: Ada hubungan yang signifikan antara harga diri dengan perilaku agresif kemarahan pada mahasiswa program studi bimbingan dan konseling Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Hasil analisis: Ada hubungan yang signifikan dengan arah negatif antara harga diri dengan perilaku agresif kemarahan pada mahasiswa bimbingan dan konseling Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, maka hipotesis DITERIMA.
58
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian Hasil Penelitian mengukapkan adanya korelasi signifikan dengan arah negatif antara harga diri dengan perilaku agresif fisik pada mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga dengan koefisien korelasi sebesar
= -,127 dengan p= 0,017 < 0,05, artinya dimana kenaikan
skor harga diri diikuti dengan penenurunan skor perilaku agresif fisik. Dan mengukapkan adanya korelasi signifikan dengan arah negatif antara harga diri dengan perilaku agresif kemarahan pada mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. koefisien korelasi sebesar
=-
0,219 dengan p= 0,000<0,05, artinya dimana kenaikan skor harga diri diikuti dengan penurunan skor perilaku agresif kemarahan. Kenapa ada hubungan dengan arah negatif karena yang diteliti adalah mahasiswa yang sudah dapat mengendalikan emosinya, dapat mengetahui apa akibat dari berperilaku agresif fisik dan perilaku agresif kemarahan. Selanjutnya dalam penelitian ini kategori perilaku agresif fisik mehasiswa pada kategori sedang 42,7%, kategori agresif kemarahan mahasiswa pada kategori sedang 44,4%, sedangkan harga diri mahasiswa pada kategori tinggi 62,4%. Hal ini sejalan dengan teori belajar behavioral yang diungkapkan oleh Dollard-Miller yang sejalan dengan Thorndike & Skinner yang menyebutkan perilaku agresif terjadi dari hasil belajar proses pembentukan koneksi antara stimulus dan respons. Penelitian ini sejalan dengan model neo-asosiasi kognitif agresi Berkowitz (1989) yang menyatakan bahwa efek negatif dalam bentuk amarah merupakan mediator penting antara frustasi dan agresif. Dalam model neo-asosional dijelaskan ketika individu menemui kejadian aversif ,meraka pada awalnya
59
mengalami keadaan efektif negatif yang menimbulkan dua reaksi yaitu melawan dan menghindar. Dimana mahasiswa yang mengalami kejadian yang tidak menyenangkan misalnya frustrasi dengan adanya efek negatif yang berupa reaksi asosiasional primitif (pikiran, ingatan yang berhubungan dengan agresif akan menimbulkan perilaku agresif yang bisa berbentuk kemarahan). Sejalan dengan model neo-asosiasi Berkowits (1989), Baumeister dan Bonden (1998) merumuskan bahwa ancaman terhadap harga diri memicu perilaku agresif dengan merangsang efek negatif yaitu kemarahan. Harga diri diasumsikan bahwa rendahnya harga diri akan memicu perilaku agresif, dimana perasaan negatif mengenai diri akan membuat orang lain berkemungkinan menyerang orang lain. Harga diri tinggi yang menggelembung dan tidak stabil paling berkemungkinan membuat seseorang memunculkan perilaku agresif ketika terancam oleh penilaian dari luar dirinya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Donnellan, Trzesniewski, Robins, Moffitt, Caspi (2005). Adanya kesamaan hasil penelitian dengan yang dilakukan penulis dikarenakan teknik pengambilan sampel yang sama yaitu dengan cara probalitas atau random sampling. Dan bertentangan dengan hasil penelitian Cornk (2009), dikarenakan pengambilan sampel dalam penelitian Cornk menggunakan purposive sampling. Sesuai yang diungkapkan oleh Diekhoff dan Hays (dalam Azwar,2001) hasil penelitian dengan hasil signifikan atau tidak signifikan suatu statistik yang diuji tergantung antara lain pada ukuran sampel (n) dan variabilitas data.
60