BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah PT. Campina Ice Cream Objek penelitian yang dipilih adalah
PT. Campina Ice Cream Industry. PT.
Campina Ice Cream Industry dulunya diawali pada tgl 22 Juli 1972 oleh Bapak Darmo Hadi Pranoto. Bapak Pranoto memulai usahanya dengan memproduksi Ice Cream secara Home Industry. Produk es krim hasil usahanya ini diberi merek “ Campina” yang berasal dari kata “Campiun atau Champion” yang berarti juara dan “NA” yang berarti di mana – mana. Pada saat itu, usaha tersebut masih berupa pabrik es kecil – kecilan dengan nama “CV. Pranoto” yang berlokasi di samping rumah keluarga Bapak Pranoto di daerah Gembong Sawah, sedangkan hasil produksinya hanya berupa es krim cup. Pada awal berdirinya, perusahaan Campina tidak menemui hambatan dalam pemasarannya, bahkan langsung dapat diterima oleh masyarakat dan menjadi es krim kebanggaan nasional, khususnya bagi Surabaya karena merupakan produk es krim nasional yang terbaik. Proses pemasaran yang dirintis untuk memasarkan produk “Campina” pada saat awal berdirinya sangat sederhana yaitu dengan menjual dengan menggunakan sepeda, penjual berkeliling dari kampung ke kampung. Namun berkat tekat yang gigih, usaha keluarga ini berkembang dengan pesat. Pada tahun 1973, pemasaran produk ice cream ”Campina” mulai menjangkau luar kota Surabaya. Pada tahun 1974 perusahaan berkembang semakin pesat hingga menarik perhatian Gubernur Jawa timur yang pada saat itu di jabat oleh Muh. Noer. Oleh karena itu, beliau meninjau sendiri Home industry tersebut, untuk mengetahui bagaimana sebuah home industry dapat menembus pasar sampai keluar dari kota Surabaya dengan kualitas produk yang baik. Permintaan akan produk es krim yang cukup besar menjanjikan prospek yang cerah bagi perkembangan perusahaan. Pada tahun 1976 setelah usaha berkembang dengan cukup pesat, diadakan pengembangan home industry. Seluruh bangunan rumah dijadikan pabrik kecil bersamaan dengan penambahan sejumlah mesin baru. Perkembangan berikutnya yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
terjadi bahkan menyebabkan tempat usaha yang sudah ada dianggap tidak mencukupi lagi. Oleh sebab itu, pada tahun 1982 diadakan pemindahan lokasi pabrik ke rungkut industri (lokasi PT. SIER) tepatnya di jalan Rungkut Industri II/15-17 Surabaya. Pada waktu itu produk es krim ”Campina” sudah menjadi produk Nomor satu di Indonesia. Setelah tahun 1982 perkembangan perusahaan mengalami masa istirahat. Pada sekitar tahun 1990 perusahan mengalami penurunan jumlah produksi yang disebabkan oleh menurunnya aktivitas perekonomian di Indonesia, selain itu mulailah berdatangan para kompetitor dari luar negeri dengan memakai bendera perusahaan multinasional yang memakai mesin-mesin yang sama dengan yang dimiliki Campina Ice Cream. Hal ini menyebabkan, Bapak Pranoto mengubah CV. Pranoto menjadi PT dengan nama PT. Pranoto Panca Jaya. Namun ini pun masih belum dirasakan cukup. Agar tidak kalah dalam persaingan dengan kompetitior lain terutama dala hal modal, Bapak Pranoto menggandeng investor dalam negeri yang bernama Bapak Sabana Prawirawidjadja. Kerja sama ini mengakibatkan perubahan nama perusahaan tersebut dari PT. Pranoto Panca Jaya menjadi PT. Campina Ice Cream Industry pada tahun 1994. PT. Campina Ice Cream Industry melakukan berbagai pembenahan untuk menghadapi persaingan dengan produsen – produsen es krim yang lain. Cara yang ditempuh adalah mendatangkan mesin – mesin dengan kapasitas yang lebih besar dan canggih, meningkatkan kondisi bangunan yang diiringi dengan perluasan lokasi sebesar 1400 m2 , membangun gudang penyimpanan es krim yang lebih besar, menyempurnakan alat – alat laboratorium dan pengendalian mutu, serta pengembangan dibidang armada pengangkutan atau pengiriman es krim sebagai sarana pemasaran PT. Campina Ice Cream Industry sampai saat ini masih terus mengadakan pembenahan di segala bidang agar dapat ikut bersaing dalam kancah perdagangan bebas
4.1.2 Visi dan Misi Di tengah suasana perekonomian negara yang masih belum menentu ditambah perkembangan situasi politik yang tidak menguntungkan, ada hal yang tetap memberi harapan bahwa memasuki tahun 2003 dunia industri Indonesia akan mengalami perkembangan yang mengembirakan, demikianlah prediksi para ekonom Indonesia. Memasuki abad milenium,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Direksi PT. Campina Ice Cream Industry telah menetapkan visi perusahaan ke depan adalah : ”Menjadikan PT. Campina Ice Cream Industry sebagai salah satu produsen es krim dan makanan beku yang terbaik dan terbesar di Indonesia dengan senantiasa mengutamakan kepuasan para pelanggan saham dan para karyawan, serta memegang teguh prinsip usaha yang
bersahabat
dengan
lingkungan”.
Bertitik tolak dari Visi yang telah ditetapkan, seluruh jajaran staf, karyawan dan Direksi PT. Campina Ice Cream Industry merapatkan barisan mengatur langkah ke depan dalam mengemban
Misi
Perusahaan
yaitu
:
“Memiliki kepekaan tinggi untuk senantiasa berorientasi kepada pasar dan pelanggan, mengoptimalkan seluruh sumber daya dan aset perusahaan guna memberikan nilai lebih sebagai wujud pertanggungjawaban kepada para pemilik saham serta menjalankan usaha dengan memperhatikan lingkungan alam dan masyarakat sekitar” Visi misi tersebut digabung menjadi satu agar lebih ringkas ketika dibaca : “menjadikan PT.Campina Ice Cream Industry sbagai salah satu produsen es krim dan makanan beku yang terbaik dan terbesar di Indonesia. Serta mengutamakan kepuasan para pelanggan, menjunjung tinggi komitmen kepercayaan para pemegang saham dan para karyawan. Serta memegang teguh prinsip usaha yang bersahabat dengan lingkungan” 4.1.3 Strategi Marketing PT.Campina Ice Cream Strategy
marketing
PT.
Campina
Ice
Cream
Industry
mengacu pada 4P yaitu product, price, promotion, and place. 1.Product PT. Campina Ice Cream Industry sebagai penyalur produk ice cream selalu berupaya untuk terus menganalisa produknya, terutama dari segi rasa, komposisi gizi yang terkandung di dalamnya, hal inilah yang kemudian membuat Campina dikenal sebagai produsen es krim sehat karena mampu menangkap keinginan konsumen untuk tetap sehat meski banyak memakan es krim. Selain faktor rasa dan komposisi gizi, kemasan adalah salah satu faktor yang menarik anak-anak untuk suka. Anak-anak selalu menyukai apa saja bila itu menyinggung karakter idola mereka. Campina selalu mencoba dan mencari tahu karakter apa
http://digilib.mercubuana.ac.id/
yang
disukai
anak-anak
masa
kini.
Campina tidak saja menyasar anak-anak sebagai sasaran pasarnya. Selain anak-anak, segmen yang disasar adalah remaja dan keluarga. Untuk remaja, Campina meluncurkan produk yang dilabeli dengan nama Concerto. Sedangkan untuk pasar keluarga mereka membuat kemasan take home (bisa dibawa pulang). Kontribusi produk untuk anak dan remaja mendominasi dalam total penjualan Campina. 2.Price Harga merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemasaran produk es krim stick, mengingat persaingan yang sangat ketat dari es krim lainnya. Oleh karena itu, PT. Campina Ice Cream Industry berupaya menetapkan harga yang lebih ekonomis dibanding harga produk persaingan 3.Promotion Dalam berpromosi, Campina memilih tepat media dalam penempatannya Iklan di televisi dan mendatangi sekolah-sekolah. Termasuk melalui penerimaan kunjungan pabrik bagi umum untuk melihat proses produksi dan kegiatan lainnya. Untuk menjaga hubungan yang harmonis dengan para pelanggan serta mitra usaha, PT. Campina Ice Cream Industry memiliki agenda kegiatan tahunan baik promosi, layanan masyarakat serta bekerja sama dengan institusi pemerintah maupun organisasi masyarakat untuk secara berkala mengadakan kegiatan pertemuan di berbagai daerah di tanah air. 4.Place Selain itu, kunci sukses dalam bisnis es krim adalah jarak penglihatan konsumen dan distribusi. Sebisa mungkin kotak freezer Campina bisa dilihat oleh anak-anak. Bahkan, logo Campina bisa dilihat dari jalan, sehingga orang tahu bahwa di toko tersebut terdapat es krim Campina. PT. Campina Ice Cream Industry memasarkan produk yanng dihasilkan melalui distributor-distributor terpilih yang telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan. KomitmenPT.Campina Produk-produk es krim dan makanan beku dari PT. Campina Ice Cream Industry yang dinikmati oleh para pelanggan, dihasilkan setelah melampaui serangkaian proses produksi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
yang menggunakan bahan baku berkualitas tinggi, dikerjakan oleh para tenaga kerja terdidik dan telah melalui uji mutu yang ketat agar produk selalu tersaji dengan baik. Di tengah persaingan usaha yang ketat di bidang industri makanan beku serta munculnya pelaku-pelaku pasar yang baru, menjadikan PT. Campina Ice Cream Industry khususnya divisi riset dan perkembangan produk senantiasa melakukan inovasi dengan menciptakan brand-brand baru dan mengeluarkan kemasan baru dengan visualisasi yang menarik untuk produk ukuran Family dan Mini Pack. Untuk menjaga hubungan yang harmonis dengan para pelanggan serta mitra, PT. Campina Ice Cream Industry memilikiagenda kegiatan tahunan baik promosi, layanan masyarakat serta bekerjasama dengan institusi pemerintah maupun organisasi masyarakat untuk secara berkala mengadakan kegiatan promosi dan pertemuan di berbagai daerah di tanahair. Dukungan para pelangan, mitra usaha serta masyarakat pada umumnya menjadikan PT. Campina Ice Cream Industry sebagai salah satu perusahaan es krim terkemuka yang hingga kini tetap melakukan konsolidasi agar menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan pasar dan menungkatkan kemampuan produksi sesuai permintaan yang terus meningkat.
4.1.4 Distribusi PT. Campina Ice Cream Proses distribusi es krim Campina ini agak sedikit rumit. Karena letak pabrik yang cukup jauh. Untuk pendistribusian produk daerah Jakarta itu akan memakan waktu kurang lebih 3 hari, itupun belum jika ada kendala saat pengiriman. Pengiriman itu dilakukan menggunakan container besar khusus membawa es krim. Bisa memuat hingga 2,000 karton dalam container itu tergantung dari permintaan tiap-tiap kantor cabang. Setiap kantor cabang, kepala gudang akan mengecheck lebih dahulu stok digudangnya dan barang yang minim akan diajukan permintaan ke pabrik, namun akan susah ketika di pabrik juga kosong. Karena di Surabaya, mesin pembuat es krim itu sendiri digunakan untuk beberapa produk, hanya ada tiga mesin disana sehingga digunakan bergantian.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Jalan lain untuk meminimalisir kekosongan produk, akan dicari ke gudang buffer lain yang ada di Narogong. Bisa juga mengambil dari kantor cabang lain jika memang stok yang dibutuhkan juga ada di kantor cabang lainnya. Selanjutnya untuk pendistribusian produk ke konsumen, Campina setiap harinya selalu melakukan pengiriman sesuai dengan rute yang ada. Contoh misalnya hari selasa akan banyak pengiriman ke daerah Jakarta Utara (Tanjung Priuk dan sekitarnya), hari Jumat pengiriman ke arah Cimanggis, Cibubur, Cileungsi dan sekitarnya. Setiap kantor perwakilan akan mengcover wilayah yang masuk areanya. Untuk Kantor Cakung sendiri mengcover dari Bekasi hingga Cimanggis namun memang terkadang ada sengketa wilayah dengan cabang lainnya. 4.1.5 Performance dan Keuntungan PT. Campina Ice Cream Mengenai performance PT.Campina ini sendiri, jika dilihat dari grafik achievment selama tahun 2014 sampai sekarang ini Campina bisa dibilang masih naik turun dalam menghadapi persaingan antar sesama pemain es krim. Tabel 4.1 Achievment (Sumber : Data Olah Peneliti)
70 60 50 40
Achiev
30 20 10 0 2011
2012
2013
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2014
2015
Dari tahun 2011 hingga 2015, memang terlihat bahwa performance Campina naik turun. Performance Campina memang tidak selalu bagus. Karena merupakan makanan beku dan bukan makanan yang akan selalu dicari konsumen. Es krim hanya akan dicari ketika konsumen ingin makan es krim dan momennya juga tepat seperti ketika menjelang lebaran. Sedangkan untuk pertumbuhan atau keuntungan Campina sendiri sedikitnya Campina telah untung sekitar 5% setiap tahunnya. Meskipun tertatih-tatih tetapi dalam setahun Campina biasanya bisa mencapai pertumbuhan 2% . 4.1.6 Reputasi Yang akan dibahas disini adalah mengenai reputasi dari manager ke bawahan atau begitu juga sebaliknya, reputasi dari produk Campina itu sendiri. Membahas mengenai reputasi dari manager kepada karyawan, yang dimaksudkan disini adalah bagaimana reputasi dari tiap-tiap karyawan yang ada menurut manager itu. Reputasi karyawan di Campina ini ada 2 macam yaitu baik dan tidak baik. Untuk karyawan yang memiliki reputasi buruk di mata manager, biasanya akan dilakukan evaluasi apakah masih layak bekerja di Campina. Sedangkan untuk karyawan yang memiliki reputasi baik, akan mendapatkan reward dari manager. Membahas reputasi product Campina ini sendiri, jika dilihat dari testimony customer yang membeli product Campina mengatakan jika mereka cukup puas dengan product Campina yang masih beku masih fresh ketika dibeli atau dipesan dikirimkan ke alamat pemesan. Untuk product yang memiliki reputasi paling bagus di customer adalah product Ice Cake karena banyak yang memesan untuk ulang tahun keluarga atau mungkin teman. Karena dari perusahaan es krim lainnya hanya Campina yang menjual product Ice Cake ini. 4.1.7 Product Produk es krim Campina dibagi menjadi 5 yaitu: stik, cup, bulk (ukuran 5 liter), timbo (ukuran 8 liter) dan Ice Cake. Dengan banyaknya varian rasa dan bentuk es krim itu sendiri, Campina telah banyak mengeluarkan produk barunya ke pasaran. Beberapa produk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
yang sudah pernah launching di tahun ini adalah Hula-Hula Kacang Hijau saus Gula Aren dan Tropicana Choco Soda. Melihat kesuksesan dari kedua product itu Campina Ice Cream kembali memperkenalkan produk barunya di quarter ketiga tahun 2016 ini, Happy Cow. Es krim dalam kemasan cup berukuran 85 ml dengan kemasan unik ini ditujukan untuk anakanak usia 7 sampai 12 tahun (usia sekolah dasar) yang enerjik, ceria, lincah, suka bermain, dan berkumpul dengan teman-teman seusianya. Happy Cow menghadirkan segala manfaat susu untuk anak-anak, dengan rasa yang lebih creamy ditambah dengan taburan cokelat warna-warni yang kaya. Happy Cow, yang bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi sapi yang gembira, diwujudkan dalam icon yang lucu. Yaitu seekor sapi perah berwarna putih dan cokelat, dengan wajah yang selalu ceria. Diharapkan dengan diluncurkannya varian es krim terbaru dengan icon lucunya ini, anak-anak dapat lebih mengenal dan mengingat Campina, sehingga menjadikannya sebagai pilihan snacking, sebagai pengganti susu. Es krim terbaru dari Campina ini sudah bisa didapatkan di toko-toko tradisional, armada penjualan keliling, minimarket-minimarket terdekat, dan via layanan pesan antar yang dapat diakses via 0807 100 7576 atau 0811229300, atau via online di website e-commerce Campina Delivery.
Gambar 4.1 Kemasan Happy Cow (tampak atas)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Selain keunikan pertama yang ditunjukkan dengan wadah es krim yang seolah-olah mempunyai empat kaki, es krim dengan rasa susu yang kaya ini juga mempunyai keunikan yang lain. Yaitu sendok es krim yang terletak di bagian belakang tutup kemasan. Konsumen harus membuka kemasan es krim cup ini terlebih dahulu untuk menemukan sendok plastik berwarna merah. Konsumen tidak perlu lagi mencari atau meminta sendok es krim di kasir saat membelinya. Hal ini mengingatkan kita pada sendok es krim yang sudah ditempatkan sedemikian rupa dibalik sticker tutup kemasan es krim rendah lemak dari Campina, LuVe Litee.
4.1.8 Unit Bisnis PT. Campina ini sendiri memiliki pabriknya yang berada di Rungkut (Surabaya). Dan Head Office Campina ini sendiri berada di Kawasan Industri Pulogadung. Selain itu juga Campina memiliki beberapa kantor perwakilan yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk wilayah Jabodetabek, kantor perwakilan ini sendiri ada di Cakung, Kosambi, Parung dan Cibitung. Sedangkan untuk wilayah Jawa Barat kantor perwakilan Campina ada di Bandung, Tasikmalaya, Sukabumi, Karawang, Cirebon dan Subang. Dan di daerah Banten sendiri ada kantor perwakilan di Serang. Selanjutnya untuk wilayah Jawa Tengah ada di Yogyakarta, Pemalang, Semarang, Solo, Purwokerto dan Kebumen. Untuk Jawa Timur ada di Surabaya, Malang, Jember, Nganjuk, Bojonegoro, Madura, Probolinggo dan Kediri. Lalu untuk kantor luar pulau ada di Bali, Mataram (NTB) dan Kupang (NTT). Untuk wilayah Sumatera ada di Aceh, Medan, Bangka, Batam, Padang, Lampung, Riau, Jambi, Palembang. Untuk wilayah Kalimantan ada di Pontianak, Balikpapan, Banjarmasin, Tarakan. Dan untuk wilayah Sulawesi hanya ada di Makasar dan Manado. Semakin pesatnya perjalanan Campina dari tahun ke tahun, Campina mulai membuka beberapa kantor perwakilan baru, guna untuk meningkatkan loyalitasnya dan kualitas product dalam pengirimannya. Beberapa kantor baru yang akan segera dibuka tahun ini adalah, Cibinong, Banyuwangi dan Mojokerto.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.1.9 Struktur Organisasi Dalam setiap perusahaan pasti memiliki struktur organisasinya tersendiri. Begitu juga dengan PT. Campina Ice Cream sendiri ini. Dengan dipimpin oleh seorang Area Sales Manager dimana beliau membawahi beberapa kepala juga dan ASM ini sendiri juga memegan 1 (Satu) wilayah lain juga selain Cakung ini yaitu KP, Cibitung. Berikut struktur organisasi dari PT. Campina
B R A N C H
A R
E A
A L E
O F MF C E R
S
S AI N A G
E R Tabel 4.2 Struktur Organisasi Berdasarkan struktur tersebut, pimpinan tertinggi di PT. Campina ini adalah Area Sales Manager, dimana tugas beliau adalah memberikan arahan yang telah disampaikan oleh pihak managemen kepada BO dan KA. Admin agar disampaikan kepada bawahan masingmasing. Dan fungsinya sebagai ASM adalah mengontrol area-area yang dipegang olehnya yaitu Cakung dan Cibitung, dan juga Cibinong yang masih dalam pembangunan. Sedangkan Branch Officer, tugasnya adalah meneruskan kembali apa yang sudah disampaikan oleh ASM kepada Supervisor. Juga bertugas untuk memberikan motivasi yang baik terhadap para karyawannya dan tidak dengan cara menggencet bawahan. Fungsi dari Branch Officer ini adalah membantu ASM dalam mengontrol suatu kantor perwakilan yang dipegangnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Untuk Ka.Admin sendiri tugas dan fungsinya adalah untuk mengecheck kembali nota-nota yang sudah diperiksa admin, mengecheck absensi karyawan, mengatur keuangan perusahaan dan gaji karyawan. Di level supervisor sendiri, tugas dan fungsinya adalah untuk menyampaikan kepada anak buah apa yang diminta oleh manajemen dan juga mengontrol langsung pekerjaan anak buah masing-masing tim. Untuk staf admin dan salesman ini merupakan struktur terbawah, dan bisa dibilang sebagai frontliner Campina sendiri. Karena untuk salesman, MD&leader ini sendiri bertugas untuk mendatangi toko-toko yang mereka handle. Sehingga mereka membawa nama baik brand Campina itu sendiri. Sedangkan admin sendiri bertugas untuk mengontrol nota-nota tagihan di tiap bagian, bagian retail dan modern trade (hypermarket,supermarket, minimarket). 4.2.0 Sumber Daya Manusia PT. Campina Ice Cream Di setiap perusahaan pasti akan selalu ada manajemen sumber daya manusia. Di PT. Campina Ice Cream ini, manajemen sumber daya yang sering dilakukan adalah dalam hal recruitment dan training. Recruitment disini adalah memilih kandidat dari internal perusahaan untuk dijadikan atau promosi ke kantor perwakilan lainnya. Sedangkan untuk training disini adalah perekrutan karyawan baru diluar perusahaan. Untuk recruitment ini sendiri biasanya dilakukan dengan tahap interview atau presentasi terlebih dahulu dengan beberapa atasan seperti HRD Manager, atasan kandidat itu sendiri, atasan kandidat itu nantinya. Dari tahap presentasi ini peserta yang lolos seleksi dilanjutkan dengan kemampuannya dalam FGD (Focus Group Discussion) jika sudah dirasa cukup selanjutnya akan dilakukan permohonan mutasi (perpindahan) atau promosi jabatan. Di bagian training ini sendiri, biasanya hampir sama seperti layaknya orang-orang yang melamar kerja. Tahap pertama akan interview lebih dulu dengan HRD juga mengerjakan test yang diberikan perusahaan. Jika lulus keduanya maka dilanjutkan dengan interview user (atasan langsung). Jika sudah lolos semua tahap tersebut, berikutnya akan diajukan untuk seragam juga ID karyawan sembari training terlebih dulu.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Campina lebih sering menggunakan system recruitmen. Jika ada jabatan yang kosong biasanya akan dilakukan rotasi atau mutasi atau promosi. Seperti yang sekarang sedang berjalan adalah kekosongan posisi Branch Supervisor. Kandidat yang terpilih adalah beberapa supervisor dari beberapa kantor perwakilan. Karena para petinggi Campina ini sendiri masih memiliki prinsip “budayakan karyawan yang ada. Karna orang luar belum tentu bisa dan sanggup”. Pengalaman yang sudah-sudah kemarin adalah ketika Campina menerima karyawan dari luar perusahaan, mereka mengundurkan diri dengan alasan tidak kuat. Dalam mengelola sumber daya manusianya, Campina memberikan Fasilitas yang didapatkan oleh SDM Campina adalah untuk jabatan supervisor sudah mendapatkan fasilitas mobil Xenia. Untuk level staff hanya mendapatkan asuransi kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan saja, namun selebihnya masuk dalam salary masing-masing karyawan seperti uang makan, uang lembur,uang sewa motor, komisi. Sumber daya manusia di PT.Campina Ice Cream Cakung ini terbilang cukup banyak karna mencapai 100 karyawan keseluruhan. Sumber daya manusia di Campina ini sendiri akan dibagi lagi menjadi beberapa bagian seperti : gender, agama, status karyawan, pendidikan, umur dan juga etnis untuk leih mempermudah dalam melakukan penelitian. Berikut terlampir data-data SDM berdasarkan gender (jenis kelamin) Tabel 4.3 Jenis Kelamin
No.
Jenis kelamin
Jumlah
1
Laki – Laki
90
2
Perempuan
10
Sumber : Data Olahan Peneliti (2016) Bisa dilihat dari table diatas bahwa mayoritas pekerja di PT.Campina adalah laki-laki. Untuk para wanita hanya ada bagian administrasi dan receptionist saja. Berikutnya adalah data berdasarkan Agama
Tabel 4.4 Agama
http://digilib.mercubuana.ac.id/
No.
Agama
Jumlah
1
Islam
94
2
Kristen
3
3
Katolik
3
Sumber : Data Olahan Peneliti (2016) Tabel diatas menjelaskan bahwa mayoritas karyawan Campina beragama Islam. Dan yang beragama Kristen juga Katolik mendapatkan total yang sama yaitu 3 orang. Selanjutnya adalah data berdasarkan status karyawan Tabel 4.5 Status Karyawan
No.
Status Karyawan
Jumlah
1
Tetap
35
2
Kontrak
65
Sumber : Data Olahan Peneliti (2016) Tabel diatas menujukan bahwa mayoritas di Campina pekerjanya masih banyak yang berstatus kontrak meski sudah 5 tahun bekerja. Untuk yang sudah tetap hanya ada 35 orang saja dan itu sudah melebihi dari 6 tahun masa kerja.Selanjutnya adalah data berdasarkan pendidikan.
Tabel 4.6 Pendidikan No.
Pendidikan
Jumlah
1
SMU/SMK
57
2
D1-D3
30
3
Sarjana
13
Sumber : Data Olahan Peneliti (2016) Tabel diatas menjelaskan bahwa sebagian besar pekerja Campina adalah lulusan SMU/SMA/SMK. Lulusan sarjana masih sangatlah sedikit. Terbesar kedua adalah lulusan Diploma (D3). Selanjutnya adalah data berdasarkan umur. Tabel 4.7 Usia No. 1
Usia 20 - 30 tahun
Jumlah 46
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2 3 4
31 - 40 tahun 41- 50 tahun 51 - 60 tahun
41 10 3
Sumber : Data Olahan Peneliti (2016) Tabel diatas dirangkum menjadi satu bagian saja. Dan hasilnya pekerja di Campina sebagian besar masih terbilang cukup muda karena masih kisaran 20 – 30 tahun. Kedua setelahnya berusia 31-40 tahun. Dan yang sudah hampir 60 tahun ada 3 orang. Lalu yang terakhir adalah data berdasarkan etnis atau suku bangsa Tabel 4.8 Etnis No. 1 2 3 4 5 6
Etnis Batak Betawi Manado Jawa Sunda Palembang
Jumlah 1 13 1 79 5 1
Sumber : Data Olahan Peneliti (2016) Tabel diatas menjelaskan bahwa mayoritas pekerja Campina adalah dari etnis Jawa. Kedua adalah Betawi lalu Sunda menduduki tempat ketiga. Memang mayoritas karyawan Campina lebih banyak Jawa. Baik di kantor cabang manapun. Mengambil kesimpulan dari beberapa table diatas, mayoritas sumber daya manusia di Campina Cakung ini adalah laki-laki dan mayoritas juga beragama Islam. Sebagian besar karyawan Campina juga masih berstatus kontrak dan pendidikan terakhir yang paling banyak adalah lulusan SMA/SMK. Karena memang Campina mencari karyawan yang masih muda dan memiliki semangat kerja yang tinggi, dilihat dari usia memang paling banyak bekerja di Campina berusia kisaran 20-30 tahun. Dan sisanya memanglah orang-orang lama yang masih bekerja. Etnis terbanyak adalah Jawa dan yang kedua adalah Betawi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Berdasarkan struktur organisasi sendiri, bisa dibuatkan kesimpulan menjadi Tabel 4.9 Rekapan Struktur Organisasi
JABATAN AREA SALES MANAGER BRANCH OFFICER KA.ADM KA.GUDANG KOORD.FREEZER MOVEMENT SUPERVISOR SALESMAN/MD&LEA DER ADMIN PETUGAS GUDANG+DROPPER TOTAL TOTAL ALL
USIA ETNIS 20- 31- 41- 51- BATA BETAW MANAD SUND PALEMBAN JAWA 30 40 50 60 K I O A G 1 1
1 1 1
1 6 22 9
1
1 1
1
1 7
2
2 1
6 37 6 46 41 10 100
2 1 3 3
1
26 1
10 13
1
42 79 100
5 5
1 1
Tabel 4.9 Sumber : Data Olahan Peneliti Ada berbagai macam tipe atau jenis karyawan dalam satu perusahaan. Dilihat dari table diatas, ada banyak kemungkinan yang terjadi terhadap pengaruh gaya komunikasi dan kepemimpinan atasan terhadap motivasi karyawan. Bisa jadi perbedaan usia karyawan, atau mungkin perbedaan etnis antar karyawan. Tidak berhenti sampai disitu saja, dalam sumber daya manusia ini sendiri juga dilihat dari bagaimana kesejahteraan para karyawan disitu. Dinilai dari bagaimana fasilitas yang ada, apakah ada pelatihan khusus karyawan. Di Campina ini sendiri, untuk pelatihan atau training itu sendiri biasanya dilakukan pada saat awal baru masuk kerja dan ketika naik jabatan. Lalu mengenai fasilitas, yang mendapatkan fasilitas mobil adalah untuk level supervisor keatas, juga kenaikan gaji jika naik jabatan. Untuk level staff, yang didapat adalah untuk fasilitas kesehatan seperti Inhealth, juga untuk level salesman, MD, Leader, dropper dan MDS (Merchandising Sales) ada tambahan komisi setiap bulannya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.3 Hasil Penelitian Hasil penelitian yang didapat peneliti dari kuisioner yang sudah dikumpulkan dari narasumber, 70% responden mengatakan pimpinan yang sekarang tidak bisa berkomunikasi dengan baik terhadap karyawannya. Jika dalam suatu organisasi, pemimpin organisasi tersebut bisa berkomunikasi dengan baik, bisa memimpin dengan baik, maka bukan tidak mungkin karyawan juga akan termotivasi dan bekerja lebih baik lagi. Dari 100 orang responden, sedikitnya ada sekitar 70 orang yang menjawab bahwa kurangnya komunikasi antara pimpinan kepada bawahan. Ada banyak kemungkinan yang bisa diambil. Apakah gaya komunikasi atasan ini dipengaruhi oleh perbedaan usia ataukah etnis atau perbedaan status kerja. Tabel 5.0 Rekap Struktur Organisasi
Sumber : Data Olahan Peneliti (2016) Tabel diatas merangkum keseluruhan sumber daya yang ada di Campina dan menjadi responden dalam penelitian ini. Mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki dan beragama Muslim, berusia sekitar 20-30 tahun dan bersuku bangsa Jawa dengan pendidikan terakhir SMA/SMK.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Hasil Penelitian
Tabel 5.1 Penyediaan Ruang Kerja No. 1 2 3 4 5
Keterangan Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-ragu Setuju Sangat Setuju JUMLAH
Frekuensi
%
15 20 5 25 35 100
15% 20% 5% 25% 35%
Sumber : Pernyataan no.1 Dilihat dari hasil kuisioner diatas, untuk dimensi fisiologis dengan indicator penyediaan ruang kerja karyawan, sebesar 35% responden sangat setuju dengan adanya penyediaan ruang kerja setiap karyawan. Karena masih ada karyawan yang tidak memiliki ruang kerja sehingga harus bergabung dengan yang lainnya
Tabel 5.2 Sarana Kerja No. 1 2 3 4 5
Keterangan Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-ragu Setuju Sangat Setuju JUMLAH
Frekuensi
%
0 0 5 75 20 100
0% 0% 5% 75% 20%
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sumber : Pernyataan no. 2 Untuk indikator kedua, sebesar 75% responden setuju dengan adanya sarana kerja yang baik. Adanya sarana kerja yang baik tentunya akan membantu karyawan dalam bekerja. Meningkatkan kinerja juga otivasi karyawan, karna akan lebih memudahkan Tabel 5.3 Fasilitas Yang Baik No. 1 2 3 4 5
Keterangan Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-ragu Setuju Sangat Setuju JUMLAH
Frekuensi
%
0 0 5 25 70 100
0% 0% 5% 25% 70%
Sumber : Pernyataan no.3 Untuk point ketiga, sebesar 70% responden sangat setuju dengan adanya fasilitas kerja yang baik. Dengan adanya fasilitas kerja, tentu akan lebih memudahkan karyawan dalam bekerja. Fasilitas yang memadai juga akan membantu karyawan dalam meningkatkan kinerjanya. Tabel 5.4 Jaminan Keamanan No. 1 2 3 4 5
Keterangan Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-ragu Setuju Sangat Setuju JUMLAH
Frekuensi
%
10 15 5 55 15 100
10% 15% 5% 55% 15%
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sumber : Pernyataan no.4
Untuk indicator keempat, sebesar 55% responden setuju dengan adanya jaminan keamanan lingkungan kerja. Adanya jaminan keamanan lingkungan kerja tentulah penting bagi setiap karyawan, dan seharusnya memanglah ada dalam setiap perusahaan. Tabel 5.5 Perlindungan Resiko kerja No. 1 2 3 4 5
Keterangan Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-ragu Setuju Sangat Setuju JUMLAH
Frekuensi
%
0 0 0 20 80 100
0% 0% 0% 20% 80%
Sumber : Pernyataan no.5 Untuk indicator kelima, sebesar 80% responden sangat setuju dengan adanya perlindungan terhadap resiko kerja. Setiap pekerjaan tentunya memiliki resiko kerja yang berbeda-beda. Setiap karyawan tentunya ingin dirinya terlindung dari resiko kerja yang ada ataupun kecelakaan kerja.
Tabel 5.6 Ada Insentif No. 1 2 3 4 5
Keterangan Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-ragu Setuju Sangat Setuju JUMLAH
Frekuensi
%
0 0 5 10 85 100
0% 0% 5% 10% 85%
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sumber : Pernyataan no.6 Untuk indicator keenam, sebesar 85% responden sangat setuju dengan adanya insentif yang jelas dari perusahaan. Insentif merupakan penghargaan dari perusahaan untuk karyawan. Tentu karyawan akan semakin termotivasi jika hasil kerja dan jerih payahnya dihargai oleh pimpinan ataupun perusahaan. Karyawan yang memiliki kinerja baik tentu pantas untuk mendapatkan reward.
Tabel 5.7 Penghargaan dari atasan No. 1 2 3 4 5
Keterangan Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-ragu Setuju Sangat Setuju JUMLAH
Frekuensi
%
0 0 5 5 90 100
0% 0% 5% 5% 90%
Sumber : Pernyataan no.7 Untuk indicator ketujuh, sebesar 90% responden sangat setuju dengan adanya penghargaan langsung dari atasan, karena dengan adanya reward, karyawan akan semakin termotivasi dan kinerjanya pun semakin baik. Penghargaan yang dimaksud juga tidak mengharuskan dalam bentuk uang atau barang, tapi bentuk pujian atau apresiasi terhadap karyawan yang sudah bekerja baik. Tabel 5.8 Hubungan Antar Sesama No. 1 2 3 4 5
Keterangan Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-ragu Setuju Sangat Setuju
Frekuensi
%
0 0 10 65 25
0% 0% 10% 65% 25%
http://digilib.mercubuana.ac.id/
JUMLAH
100
Sumber : Pernyataan no.8 Untuk indicator kedelapan, sebesar 65% responden setuju dengan hubungan antar sesama, dimana yang dimaksudkan disini adalah seluruh rekan kerja di perusahaan harus terjalin hubungan yang baik meskipun berbeda divisi.
Tabel 5.9 Hubungan antar rekan kerja terkait No. 1 2 3 4 5
Keterangan Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-ragu Setuju Sangat Setuju JUMLAH
Frekuensi
%
0 0 5 55 40 100
0% 0% 5% 55% 40%
Sumber : Pernyataan no. 9 Untuk indicator kesembilan, sebesar 55% responden setuju hubungan dengan rekan kerja unit terkait, dimana yang dimaksudkan disini adalah dengan rekan kerja yang memiliki divisi yang sama
Tabel 5.10 Status karyawan No. 1 2 3 4 5
Keterangan Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-ragu Setuju Sangat Setuju JUMLAH
Frekuensi
%
0 0 5 10 85 100
0% 0% 5% 10% 85%
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sumber : Pernyataan no.10 Untuk indicator kesepuluh, sebanyak 90% responden sangat setuju dengan kejelasan status karyawan di perusahaan. Karena masih banyaknya karyawan yang berstatus kontrak dan belum ada perpanjangan lagi. Tentu karyawan menginkan adanya kejelasan atau penetapan karyawan. Tabel 5.11 Profesionalitas diakui No. 1 2 3 4 5
Keterangan Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-ragu Setuju Sangat Setuju JUMLAH
Frekuensi
%
0 0 10 60 30 100
0% 0% 10% 60% 30%
Sumber : Pernyataan no.11 Untuk indicator terakhir, sebanyak 60% responden setuju dengan diakuinya profesionalisme karyawan. Karena karyawan yang sudah kerja keras untuk perusahaan juga harus dihargai perjuangannya agar lebih termotivasi lagi. Berdasarkan hasil diatas, bisa disimpulkan bahwa yang paling banyak atau yang paling berpengaruh terhadap motivasi adalah fasiitas kerja yang baik sebesar 70%, perlindungan terhadap resiko kerja sebesar 80%, penghargaan dari atasan sebesar 90% dan status karyawan sebesar 90%. Keempat indicator tersebut memiliki pengaruh tehadap motivasi kerja karyawannya. Bagaimana pimpinan mengatasi dan bisa menjaga hal tersebut agar motivasi karyawannya bisa tetap baik. Ataukah bagaimana pimpinan dan perusahaan bisa mengayomi karyawannya dengan baik.
Pembahasan Berdasarkan teori yang peneliti ambil, hasil yang didapat adalah bagaimana motivasi karyawan terpengaruhi oleh komunikasi pimpinan. Hasil penelitian diatas menyimpulkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
bahwa ada 4 indikator yang mempengaruhi motivasi karyawan yaitu fasilitas, perlindungan thadap resiko kerja, status karyawan dan juga penghargaan. Teori yang mendekati adalah teori dalam buku S. Djuarsa Sandjaja mengenai gaya komunikasi tipe “the controlling style” apakah pimpinan ini merasa bahwa perkataannya paling benar ataukah tidak terlalu mau mendengarkan bawahan. Tipe pimpinan seperti ini tentu akan sangat menjatuhkan motivasi karyawan. Pimpinan dengan tipe seperti ini akan merasa bahwa pentingnya mengontrol bawahannya agar bisa melakukan sesuai yang diinginkan oleh pimpinan atau perusahaan. Kurangnya komunikasi yang terjadi antara pimpinan dan karyawan juga bisa berpengaruh terhadap motivasi. Karna kurangnya komunikasi tentu akan menghambat pekerjaan. Keempat indicator tersebut bisa diwujudkan dengan adanya komunikasi antara pimpinan dan karyawannya. Apa yang diinginkan oleh karyawannya, seperti apakah yang diinginkan karyawannya. Semakin pimpinan bisa mengerti keinginan karyawan tentu akan semakin termotivasi juga karyawan dalam bekerja. Dan akan bekerja dengan sepenuh hati tanpa ada beban selama bekerja. Dengan demikian pun akan semakin terjalin hubungan yang erat antara atasan dan bawahan tanpa ada rasa segan satu dengan lainnya. Mengenai motivasi ini sendiripun, bukan hal yang salah jika karyawan merasa kurang terhadap hal-hal yang menjadi indicator tersebut. Karna menurut Maslow sendiri manusia memeiliki banyak kebutuhan yaitu fisiologis , penghargaan , aktualisasi diri. Mereka pun juga bisa memikirkan apa yang menjadi motivasi bagi diri mereka masing-masing. Untuk perhitungan analisis motivasi ini, memang keempat indicator tersebut memegang hasil yang cukup signifikan dibandingkan indicator lainnya.
No .
Dimensi
1 2 3
Fisiologis Fisiologis Fisiologis
4
Keamanan
Indikator Disediakan ruang kerja setiap karyawan Sarana kerja yang baik Fasilitas kerja yang baik Jaminan keamanan lingkungan kerja
Total Respond en
Respond en Setuju
RATA2
%
100 100 100
35 70 75
17.5 35 37.5
35% 70% 75%
100
55
27.5
55%
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5 6 7 8 9 10 11
Keamana n Pengharga an Pengharg aan Kebutuhan Berkelomp ok Kebutuhan Berkelomp ok Aktualisa si Diri Aktualisasi Diri
Perlindungan terhadap resiko kerja
100
80
40
80%
Adanya insentif yang jelas Penghargaan langsung dari atasan
100
85
42.5
85%
100
90
45
90%
Hubungan antar sesama
100
65
32.5
65%
Hubungan antar rekan kerja terkait Identitas/status karyawan jelas
100
55
27.5
55%
100
90
45
90%
Profesionalitas karyawan diakui
100
60
30
60%
http://digilib.mercubuana.ac.id/