perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53 BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Tujuan penelitian dapat dicapai dengan mengumpulkan data dari masing-masing variabel penelitian. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel bebas yaitu Rasio Rentang Lengan Tinggi Badan, Rasio Panjang Tungkai Tinggi Badan, dan VO2max serta satu variabel terikat yaitu Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter. Data yang diperoleh dari tiap-tiap variabel tersebut kemudian dikelompokkan dan dianalisis dengan statistik, seperti terlihat pada lampiran. Adapun ringkasan deskripsi data secara keseluruhan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut : Tabel 4. Deskripsi Data Hasil Tes Rasio Rentang Lengan Tinggi Badan, Rasio Panjang Tungkai Tinggi Badan, VO2max dan Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter. Variabel
N
Mean
SD
Max
Min
22
1,00
0,03
1,08
0,94
22
0,50
0,02
0,55
0,47
22
43,51
4,00
51,90
35,00
22
47,03
8,71
63,04
29,04
Rasio Rentang Lengan Tinggi Badan Rasio Panjang Tungkai Tinggi Badan VO2max Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter
53
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54
B. Uji Reliabilitas Tingkat keajegan hasil tes diketahui melalui uji reliabilitas dari masingmasing variabel. Hasil uji reliabilitas data Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter kemudian dikategorikan, dengan menggunakan pedoman tabel koefisien dari Book Walter yang dikutip Mulyono B. (2001: 22), yaitu: Tabel 5. Range Kategori Reliabilitas Kategori
Reliabilitas
Excellent
0,95
0,99
Sangat Bagus
0,90
0,94
Cukup
0,80
0,89
Kurang
0,70
0,79
Tidak Signifikan
0,60
0,69
Adapun hasil uji reliabilitas data Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 6. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Reliabilitas
Kategori
Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter
0,937
Sangat Bagus
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
55 C. Uji Prasyarat Analisis 1.
Uji Normalitas Sebelum
dilakukan
analisis
data
perlu
diuji
distribusi
kenormalannya. Uji normalitas data penelitian ini menggunakan metode Lilliefors. Hasil uji normalitas tes Rasio Rentang Lengan Tinggi Badan (X1), Rasio Panjang Tungkai Tinggi Badan (X2), VO2max (X3) dan Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter (Y), dalam penelitian sebagai berikut : Tabel 7. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data Variabel
N
M
SD
L hitung
L tabel
Kesimpulan
X1
22
1,00
0,03
0,168
0,188
Berdistribusi Normal
X2
22
0,50
0,02
0,182
0,188
Berdistribusi Normal
X3
22
43,51
4,00
0,143
0,188
Berdistribusi Normal
Y
22
47,03
8,72
0,111
0,188
Berdistribusi Normal
Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada tiap-tiap variabel tersebut dapat diketahui bahwa nilai signifikansi hitung dari tiap-tiap variabel lebih kecil dari taraf signifikansi 5%. Dengan demikian H 0 masing-masing variabel diterima. Hasil tersebut menunjukkan bahwa data hasil tes Rasio Rentang Lengan Tinggi Badan (X1), Rasio Panjang Tungkai Tinggi Badan (X2), VO2max (X3) dan Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter (Y) tersebut termasuk data yang berdistribusi normal. 2.
Uji Linieritas Uji linieritas hubungan antara masing-masing prediktor dengan kriterium yaitu: Rasio Rentang Lengan Tinggi Badan (X1), Rasio Panjang Tungkai Tinggi Badan (X2), VO2max (X3) dan Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter (Y). Pengolahan data dilakukan dengan teknik analisis
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
56 varians dari Sudjana (2002:332). Hasil ringkasan uji linieritas tersebut disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 8. Ringkasan Hasil Uji Linieritas Hubungan antara Prediktor dengan Kriterium Variabel
N
F
F tabel
Simpulan
X1 Y
22
0,41
2.85
Model linier diterima
X2 Y
22
0,40
2.85
Model linier diterima
X3 Y
22
0.47
2.85
Model linier diterima
Berdasarkan ringkasan hasil linieritas tersebut dapat diketahui bahwa signifikansi hitung linieritas yang diperoleh dari tiap-tiap variabel lebih kecil dari taraf signifikansi 5%. Dengan demikian H 0 linieritas ketiga variabel tersebut dapat diterima. Yang berarti bahwa baik korelasi antara X1Y, X2Y dan X3Y berbentuk linier. D. Uji Hipotesis 1.
Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Masing-Masing Prediktor a. Rasio Rentang Lengan Tinggi Badan terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearson yang dikutip Sudjana (1992: 239) menunjukkan angka r X1Y sebesar 0,197. Sedangkan r tabel dengan taraf signifikansi 5% sebesar 0,423. Ternyata nilai r hitung lebih kecil dari r tabel. Karena r hitung < r tabel maka hipotesis nol diterima yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara Rasio Rentang Lengan Tinggi Badan dengan Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter. Korelasi positif menunjukkan bahwa hubungan antara Rasio Rentang Lengan Tinggi Badan terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter adalah searah. Artinya, jika Rasio Rentang Lengan Tinggi Badan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
57 meningkat maka nilai Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter juga akan meningkat, akan tetapi kecepatan renang menurun.
b. Rasio Panjang Tungkai Tinggi Badan terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearson yang dikutip Sudjana (1992: 239) menunjukkan angka r X2Y sebesar -0,093. Sedangkan r tabel dengan taraf signifikansi 5% sebesar 0,423. Ternyanta nilai r hitung lebih kecil dari r tabel. Karena r hitung < r tabel maka hipotesis nol diterima yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara Rasio Panjang Tungkai Tinggi Badan dengan Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter. Korelasi negatif menunjukkan bahwa hubungan antara Rasio Panjang Tungkai Tinggi Badan terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter adalah tidak searah. Artinya, jika Rasio Panjang Tungkai Tinggi Badan meningkat maka nilai Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter akan menurun, akan tetapi kecepatan renang meningkat. c. VO2max terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter Berdasarkan hasil analisis data menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearson yang dikutip Sudjana (1992: 239) menunjukkan angka r X3Y sebesar -0,626. Sedangkan r tabel dengan taraf signifikansi 5% sebesar 0,423. Ternyanta nilai r hitung lebih besar dari r tabel. Karena r hitung > r tabel maka ada hubungan yang signifikan antara VO2max dengan Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter. Korelasi negatif menunjukkan bahwa hubungan antara VO 2max terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter adalah tidak searah. Artinya, jika VO 2max meningkat maka nilai Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter akan menurun, akan tetapi kecepatan renang meningkat.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
58 d. Rasio Rentang Lengan Tinggi Badan dan Rasio Panjang Tungkai Tinggi Badan secara bersamaan terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter Berdasarkan hasil analisis data menggunakan rumus korelasi ganda antara Rasio Rentang Lengan Tinggi Badan (X1) dan Rasio Panjang Tungkai Tinggi Badan (X2) terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter (Y) menunjukkan angka koefisien kolerasi r X1X2Y sebesar 0,314. Sedangkan r tabel
dengan taraf signifikansi 5% sebesar 0,423. Ternyanta nilai r
kecil daripada r
tabel.
Karena r
hitung
tabel
hitung
lebih
maka hipotesis nol di terima yang
berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara Rasio Rentang Lengan Tinggi Badan dan Rasio Panjang Tungkai Tinggi Badan secara bersamaan terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter. e. Rasio Rentang Lengan Tinggi Badan dan VO2max secara bersamaan terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter Berdasarkan hasil analisis data menggunakan rumus korelasi ganda antara Rasio Rentang Lengan Tinggi Badan (X1) dan VO2max (X3) terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter (Y) menunjukkan angka koefisien kolerasi r X1X3Y sebesar 0,704. Sedangkan r tabel dengan taraf signifikansi 5% sebesar 0,423. Ternyanta nilai r hitung lebih besar daripada r tabel. Karena r hitung > r tabel maka hipotesis nol di tolak yang berarti ada hubungan yang signifikan antara Rasio Rentang Lengan Tinggi Badan dan VO 2max secara bersamaan terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter. f. Rasio Panjang Tungkai Tinggi Badan dan VO2max secara bersamaan terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter Berdasarkan hasil analisis data menggunakan rumus korelasi ganda antara Panjang Tungkai Tinggi Badan (X2) dan VO2max (X3) terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter (Y) menunjukkan angka koefisien kolerasi r X2X3Y sebesar 0,626. Sedangkan r tabel dengan taraf signifikansi 5% sebesar 0,423. Ternyanta nilai r hitung lebih besar daripada r tabel. Karena r hitung > r tabel maka hipotesis nol di tolak yang berarti ada hubungan yang signifikan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
59 antara Rasio Panjang Tungkai Tinggi Badan dan VO2max secara bersamaan terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter.
2.
Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Tiga Prediktor Berdasarkan hasil analisis data menggunakan rumus korelasi product moment yang dikutip Sudjana (1992: 239) menunjukkan angka r X123Y sebesar 0,730. Sedangkan r tabel dengan taraf signifikansi 5% sebesar 0,423. Ternyata nilai r hitung lebih besar dari r tabel. Karena r hitung > r tabel maka hipotesis nol di tolak yang berarti ada hubungan yang signifikan antara Rasio Rentang Lengan Tinggi Badan, Rasio Panjang Tungkai Tinggi Badan dan VO2max dengan Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter. Berdasarkan hasil uji signifikasni regresi menunjukkan angka Fhitung sebesar 10,874 (Ftabel = 3,52) taraf signifikansi 5%. (taraf signifikansi yang telah ditentukan = 0.05). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Rasio Rentang Lengan Tinggi Badan, Rasio Panjang Tungkai Tinggi Badan dan VO 2max terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter.
3.
Sumbangan Masing-Masing Prediktor Dari hasil analisis data yang telah dilakukan diperoleh sumbangan relatif dan sumbangan efektif masing-masing prediktor terhadap kriterium disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut : Tabel 9. Ringkasan Hasil Sumbangan Masing-Masing Prediktor Prediktor
SR
SE
16.45 %
8.78 %
4.21 %
2.25 %
Rasio Rentang Lengan Tinggi Badan Rasio Panjang Tungkai Tinggi Badan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
60 VO2max 4.
79.34 %
42.34 %
Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis pada dasarnya merupakan langkah awal untuk menguji persyaratan yang dikemukakan pada rumusan hipotesis bisa diterima atau tidak. Hipotesis yang diajukan bisa diterima jika data yang terkumpul bisa mendukung pernyataan hipotesis. Sebaliknya hipotesis ditolak jika data yang terkumpul tidak mendukung pernyataan hipotesis. Adapun hasil pengujian hipotesis sebagai berikut : a. Hubungan Antara Rasio Rentang Lengan Tinggi Badan terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter Berdasarkan hasil penelitian dan analisis kolerasi yang telah dilakukan data Rasio Rentang Lengan Tinggi Badan (X 1) terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter (Y) diperoleh angka koefisien kolerasi sebesar 0.197. Nilai tersebut lebih kecil dari r tabel taraf signifikansi 5% yang telah ditentukan yaitu 0.423. Hal ini menunjukan bahwa, Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter tidak dipengaruhi oleh Rasio Rentang Lengan Tinggi Badan. Dapat disimpulkan bahwa Rasio Rentang Lengan Tinggi Badan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan: Ada hubungan Rasio Rentang Lengan Tinggi Badan terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter pada mahasiswa putra pembinaan prestasi renang JPOK FKIP UNS Tahun 2014 tidak dapat diterima kebenarannya. b. Hubungan Antara Rasio Panjang Tungkai Tinggi Badan terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter Berdasarkan hasil penelitian dan analisis kolerasi yang telah dilakukan data Rasio Panjang Tungkai Tinggi Badan (X2) terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter (Y) diperoleh angka koefisien kolerasi sebesar -0.093. Nilai tersebut lebih kecil dari r tabel taraf signifikansi 5% yang telah ditentukan yaitu 0.423. Hal ini menunjukan bahwa, Kecepatan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
61 Renang Gaya Bebas 50 meter tidak dipengaruhi oleh Rasio Panjang Tungkai Tinggi Badan. Dapat disimpulkan bahwa Rasio Panjang Tungkai Tinggi Badan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan: Ada hubungan Rasio Panjang Tungkai Tinggi Badan terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter pada mahasiswa putra pembinaan prestasi renang JPOK FKIP UNS Tahun 2014 tidak dapat diterima kebenarannya. c. Hubungan Antara VO2max Terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter Berdasarkan hasil penelitian dan analisis kolerasi yang telah dilakukan data VO2max (X3) terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter (Y) diperoleh angka koefisien kolerasi sebesar -0.626. Nilai tersebut lebih besar dari r tabel taraf signifikansi 5% yang telah ditentukan yaitu 0.423. Hal ini menunjukan bahwa, Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter dipengaruhi oleh VO 2max. Dapat disimpulkan bahwa VO 2max memiliki hubungan yang signifikan dengan Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan: Ada hubungan VO2max terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter pada mahasiswa putra pembinaan prestasi renang JPOK FKIP UNS Tahun 2014 dapat diterima kebenarannya. d. Hubungan Antara Rasio Rentang Lengan Tinggi Badan, Rasio Panjang Tungkai Tinggi Badan Dan VO2max Dengan Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter Berdasarkan hasil penelitian dan analisis kolerasi yang telah dilakukan data Rasio Rentang Lengan Tinggi Badan (X 1), Rasio Panjang Tungkai Tinggi Badan (X2) dan VO2max (X3) terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter (Y) diperoleh angka koefisien kolerasi sebesar 0.723. Nilai tersebut lebih besar dari r tabel taraf signifikansi 5% yang telah ditentukan yaitu 0.423. Hal ini menunjukan bahwa, Kecepatan Renang Gaya
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
62 Bebas 50 meter dipengaruhi oleh Rasio Rentang Lengan Tinggi Badan, Rasio Panjang Tungkai Tinggi Badan dan VO2max. Dapat disimpulkan bahwa Rasio Rentang Lengan Tinggi Badan, Rasio Panjang Tungkai Tinggi Badan dan VO2max memiliki hubungan yang signifikan dengan Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan: Ada hubungan Rasio Rentang Lengan Tinggi Badan, Rasio Panjang Tungkai Tinggi Badan dan VO2max terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter pada mahasiswa putra pembinaan prestasi renang JPOK FKIP UNS Tahun 2014 dapat diterima kebenarannya. E. Pembahasan Hasil Analisis Data Pembahasan hasil analisis data ini memberikan penafsiran lebih lanjut mengenai hasil-hasil analisis data yang telah dikemukakan sebelumnya yaitu sebagai berikut: a.
Sumbangan Rasio Rentang Lengan Tinggi Badan terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada data Rasio Rentang Lengan Tinggi Badan terhadap kemampuan Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter diperoleh presentase sumbangan relatif sebesar 16.45 % dan sumbangan efektif 8.78 %. Hal ini membuktikan bahwa dari ketiga variabel yang diteliti, variabel Rasio Rentang Lengan Tinggi Badan memberikan sumbangan yang sedang terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter.
b.
Sumbangan Rasio Panjang Tungkai Tinggi Badan terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada data Rasio Panjang Tungkai Tinggi Badan Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter diperoleh presentase sumbangan relatif sebesar 4.21 % dan sumbangan efektif 2.25 %. Hal ini membuktikan bahwa dari ketiga variabel yang diteliti, variabel Rasio Panjang Tungkai Tinggi Badan memberikan sumbangan yang paling kecil terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
63
c.
Sumbangan VO2max terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap data VO2max dengan Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter diperoleh prosentase sumbangan relatif sebesar 79.34 % dan sumbangan efektif 42.34 %. Hal ini membuktikan bahwa dari ketiga variabel yang diteliti, variabel VO2max memberikan sumbangan yang paling besar terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter.
d.
Sumbangan Rasio Rentang Lengan Tinggi Badan, Rasio Panjang Tungkai Tinggi Badan dan VO2max terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap Rasio Rentang Lengan Tinggi Badan, Rasio Panjang Tungkai Tinggi Badan dan VO2max terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter dapat diketahui bahwa ketiga variabel tersebut memberikan sumbangan terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter sebesar 53.37 %. Hal ini membuktikan bahwa Rasio Rentang Lengan Tinggi Badan, Rasio Panjang Tungkai Tinggi Badan dan VO2max memberikan peranan yang cukup besar terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter. Kekurangan sumbangan yang diberikan terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter dikarenakan masih banyak variabel bebas lain di luar dari ketiga variabel tersebut yang juga memberikan sumbangan terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter.
e. Diskusi Secara teori dan mengkaji penelitian-penelitian yang sebelumnya dalam cabang olahraga renang, seharusnya dalam skripsi penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan antar variabel-variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Akan tetapi setelah dilakukan penelitian dan dilakukan olah data, ternyata hasil yang didapat berbeda dari hipotesis yang ada atau hipotesis tidak terbukti.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
64 Untuk mengantisipasi kesalahan dalam penelitian ini maka dilakukan diskusi antara peneliti dan dosen penguji supaya tidak membuat salah penafsiran bagi orang yang membacanya. Dari hasil diskusi yang dilakukan ditetapkan bahwa hipotesis tidak terjadi bisa dikarenakan : 1) Kesalahan dalam pengambilan sampel. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa putra pembinaan prestasi renang JPOK FKIP UNS Tahun 2014. Dimana pembinaan prestasi renang diikuti mahasiswa semester
genap yaitu semester 2, 4, 6 dan 8.
Tentunya jika semua mahasiswa semester genap digunakan akan sangat mempengaruhi data penelitian, dikarenakan semester awal seperti semester 2 dan 4 kurang mahir dalam pengusaan teknik renang dibanding dengan semester atas seperti semester 6 dan 8 yang tentunya lebih baik dalam pengusaan teknik renang. Akan lebih baik jika sampel yang digunakan adalah semester atas seperti semester 6 dan 8 atau salah satu dari semester 6 atau 8 tersebut yang dalam penguasaan teknik renang lebih baik. 2) Kesalahan dalam pengambilan data. Terjadi kesalahan bisa karena ketidak telitian petugas dalam mengambil data-data pengukuran. Serta keseriusan dari sampel sendiri juga dapat mempengaruhi dalam pengambilan data.