BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1 Haute Lister Lifestyle Management Haute Lister Lifestyle Management adalah sebuah komunitas yang didirikan oleh Yulie Setyohadi yang merupakan seorang fashionista yang sangat mencintai sekali dunia fashion, art, dan life style. Haute Lister yang berarti “barisan terdepan” merupakan ide yang lahir dari pemikiran ketiga orang yakni : Veruscha Nadja dan Teddy Hamzah dan Yulie Setyohadi sendiri. Veruscha Nadja merupakan pemilik butik busana mewah The Upper East di Mall Grand Indonesia. Sedangkan Teddy Hamzah adalah seorang pengusaha batu bara dan pemilik sebuah toko bunga.Mereka bertiga akhirnya bersepakat membuat sebuah life style management yang diberi nama Haute Lister. 4.1.2 Logo Haute Lister
34
35
Keinginan Yulie Setyohadi untuk mendirikan Haute Lister terinspirasi oleh kiprah dari Kriss Jenner yang tidak lain adalah seorang ibunda sosialita dan Kim Kadarshian. Yulie terkesan dengan kesuksesan Kris menjadi manager dalam sebuah reality show bertajuk Keeping Up with Kadarshian.Haute Lister pertama kali dilaunching pada tanggal 17 Februari 2012 di Diagonale, Plaza Senayan. Management Haute Lister sendiri beranggotakan dari berbagai macam karakteristik yang berbeda-beda mulai dari keturunan bangsawan, istri duta besar dan menteri hingga artis-artis terkenal.
Gambar 4.2 Haute’s in Diagonale Gambar 4.1 Para Member Haute Lister Berdirinya Haute Lister juga disebabkan oleh tingginya permintaan hosting-hosting untuk acara-acara branded dengan berbagai macam produk seperti Ferrari, Lamborghini, Chanel, Christian Dior, Hermes, Louis Vuitton,dll. Karena dengan tingginya permintaan tersebut Yulie berpikir untuk membuat sebuah wadah management yang dapat menaungi itu semua. Selain dari pada itu
36
berdirinya Haute Lister juga sangat membantu berbagai brand lain dalam mengkoordinir kehadiran para sosialita dan fashionista.Management ini juga memiliki visi dan misi sosial yang juga merupakan profesionalitas dalam bekerja.
Gambar 4.3 Haute Lister Launching Dalam penerapannya Haute Lister menawarkan jasa yang berbeda dengan event organizer lainnya. Jasa yang ditawarkan Haute Lister adalah jasa hosting atau menjadi tuan rumah untuk sebuah pesta atau acara sekaligus menghadirkan crowd atau para undangan yang berasal dari kalangan terbatas. Dalam keikutsertaan menjadi anggota Haute Lister tidaklah mudah, karena untuk menjadi anggota Haute Lister haruslah memiliki reputasi, profesi, dan latar belakang yang tidak sembarangan. Setidaknya para anggota Haute Lister adalah kalangan premium yang terbatas dan cukup berpengaruh keberadaannya. Namun disamping itu semua setiap anggota juga harus memiliki jiwa sosialyang tinggi. Karena Yulie selalu menekankan kepada para anggotanya untuk tidak hanya mengejar uang dan popularitas semata meskipun para member berasal dari kalangan mapan dan berstatus sosial yang tinggi.
37
Untuk menyeleksi para member Haute Lister, Yulie memiliki tim yang beranggotakan 10 orang. Selain itu Yulie juga menggandeng sebuah majalah life style terkenal “Bazaar”.Hingga saat ini jumlah member Haute Lister mencapai 60 orang yang dibagi menjadi 4 batch yang setiap batchnya berjumlah 15 orang. Dari keanggotaan para member Haute Lister banyak berasal dari beraneka ragam profesi seperti Daniel Mananta dan Marissa Nasution yang merupakan para artis ternama, Selain itu ada Aimee Juliet dan Diah Permata Sari.Serta sejumlah istri para duta besar dan para designer papan atas Indonesia. Pada keanggotaannya di Haute Lister para member juga memiliki beberapa tugas ketika sedang berhadapan dengan client yang menggunakan jasa Haute Lister tugas yang dilakukan antara lain : A. Host Dalam sebuah acara kelas premium yang dihadiri oleh Haute Lister beserta para membernya, biasanya para member Haute Lister ditunjuk menjadi Host /Pembawa acara tersebut. Mereka biasanya bergantian dalam memandu sebuah acara berkelas. Acara yang dipandu biasanya pesta atau acara yang mereka tangani berkaitan dengan peluncuran produk premium hingga pembukaan butik internasional. Para host tersebut dipilih berdasar keinginan klien. Selain itu jumlah host yang diminta oleh klient cukup bervariasi. A. Crowd Crowd adalah jasa yang diberikan oleh Haute Lister kepada klliennya untuk meramaikan serta menghadiri undangan cliennya. Biasanya undangan yang
38
diberikan merupakan acara berkelas dan terbatas untuk kalangan-kalangan tertentu. Dan dengan hadirnya para member Haute Lister maka acara tersebut akan menjadi semakin berkelas. Oleh karena itu Yulie dan timnya mengatur jadwal para fashionista dan sosialita yang akan hadir pada acara tersebut.
4.1.3 Media Haute Lister Berdasarkan latar belakang penelitian yang diuraikan di bab sebelumnya tentang keberadaan komunitas The Haute Lister. Maka selain ketertarikan peneliti dengan komunitas ini, adapun hal-hal lain yang membuat peneliti untuk meneliti lebih dalam lagi serta menguraikan lebih detail tentang komunitass yang membuming ini. Dalam mengembangkan bisnisnya The Haute Lister memperkenalkan jasa The Haute’s ini melalui berbagai cara, mulai dari media sosial, majalah, internet, dll. Selain dari berbagai metode yang digunakan para member biasanya juga membantu melalui (mouth to mouth).Hal ini cukup membantu The Haute Lister dalam mendapatkan calon member untuk bergabung di komunitas ini. Umumnya The Haute Lister tidak terlalu sulit dalam mendapatkan calon anggota, sebab biasanya para calon anggota sudah mengetahui sebelumnya mengenai profil dari The Haute Lister itu sendiri.
39
Gambar 4.4 Akun Facebook Haute Lister
Gambar 4.5 Haute Lister di surat kabar internet Indoners.com
40
Gambar 4.6 Berita Haute Lister di detikcom
Gambar 4.7 Berita Haute Lister di yahoo
41
4.1.4 Profil Pendiri Haute Lister Berdirinya Haute Lister Management life style tentu terdapat orang-orang yang dengan konsisten dalam mempersiapkan eksistensi komunitas ini.Haute lister berdiri atas dasar pemikiran beberapa pecinta gaya hidup.Berikut beberapa profil dari para pendiri Haute Lister :
A. Yulie Setyohadi Yulianti Setyohadi atau yang biasa dikenal dengan nama Yulie setyohadi adalah perempuan kelahiran Bandung 25 Juli 1967.Wanita cantik ini merupakan mantan None Jakarta Pusat tahun 1987 memiliki pergaulan yang luas dan tak heran ia sering diundang kalangan “The Haves” dalam berbagai kegiatan. Yulie setyohadi merupakan lulusan Stamford College Singapore jurusan bahasa Inggris dan Komputer. Namun kecintaannya akan fashion dan seni membuat ia menjadi berkecimpung didalamnya. Kecintaannya ini ia salurkan melalui sebuah galery seni yang ia miliki yang bernama “Yulindra Fine Art Gallery. Dari kecil yulie memang sudah sangat mencintai akan seni lukis, ia sering membuat sketsa mode.
42
Gambar 4.8 Yulie & Haute’s
Gambar 4.9 Yulie Setyohadi
Dan saat berkuliah di luar negeri hobinya pun terhenti hingga ia menikah dan memiliki buah hati. Hobinya kembali ia teruskan ketika anak-anaknya sudah besar.Hobinya ini pun ia teruskan dengan memanggil guru private lukis yang akan mengajarinya tentang seni melukis. Namun seiring dengan berjalannya waktu dan hobi melukisnya, pergaulan luasnya membuat ia banyak dikenal oleh kalangan atas. Dan kerap hadir bersama teman-teman high classnya di undangan kaum jet set tersebut. Intensitas kehadiran yulie dan kawan-kawannya membuat segelintir orang tertarik untuk kembali mengundang para sosialitanya untuk hadir di acara berkelas. Dari itulah Yulie bertukar pikiran dengan kedua temannya yakni Veruscha Nadja yakni
43
seorang pemilik butik mewah The Upper East Mall Grand Indonesia dan juga Teddy Hamzah seorang pengusaha batu bara dan pemilik toko bunga. Akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk mendirikan sebuah hosting community yang bernama “Haute Lister”. Haute Lister yang didirikan pada Akhir bulan tahun 2011 dan baru di launching pada tanggal 17 Februari 2012 di Diagonale, Plaza Senayan.
B. Veruschka Nadja Pendiri The Haute Lister yang satu ini merupakan seorang pengusaha butik dikawasan elite The Upper East Mall Grand Indonesia. Wanita ini juga merupakan seorang direktur operasional di PT Victory Indah Perkasa. Bersama dengan kedua rekannya wanita sangat mencintai dunia fashion dan kerap kali diminta hadir untuk hosting untuk acara-acara branded seperti Ferrari, Lamborghini, Chanel, Christian Dior.Oleh sebab itu mereka bertiga memutuskan untuk membuat sebuah life style management yang menyediakan jasa-jasa hosting di acara-acara yang premium.
Gambar 5.1 Veruschka Nadja on magazine
Gambar 5.0 Veruschka Nadja
44
Selain menjadi seorang direktur dan pemilik butik wanita satu ini juga kerap tampil di cover-cover majalah life style seperti : H&M,Harper’s Bazaar,dll. Kesuksesan wanita ini tentu di sebabkan oleh jiwa sosial yang tinggi dan rasa kepedulian antar sesama.Seperti halnya dia dan teman-temannya Veruschka menginginkan management ini untuk tetap mengedepankan bersosialisasi kepada masyarakat. C. Tedy Hamzah Pria kelahiran Jakarta ini memiliki penampilan yang berbeda dengan pria lainnya. Pada penampilannya pria ini terlihat maskulin dan rapih, maklum saja pria ini mencintai juga dunia fashion,life style, dan art.Pada kesehariannya dia menjadi seorang direktur di PT Tribhakti Mandiri Lines yang memproduksi hasil tambang batu bara untuk di didistribusikan menjadi bahan bakar transportasi darat seperti kereta api, bahn bakar pabrik,dll.
Gambar 5.2 Tedy Hamzah
Gambar 5.3 Tedy on Holiday
45
4.1.5 Syarat Member Haute Lister Pada saat ini Haute Lister telah memiliki member sebanyak 60 orang. Mereka berasal dari keturunan maupun profesi yang berbeda beda, mulai dari artis, pejabat, istri duta besar, jet set, bahkan politikus sekalipun. Keberadaan member Haute Lister ini tidak semata – mata hanya ingin mencari popularitas dan kekayaan saja, Namun setiap anggota harus tertanam jiwa kepedulian sosial yang tinggi kepada lingkungan sekitar. Dalam menerima para calon member Haute Lister, management memiliki karakteristik sendiri dalam menerima orang tersebut sebagai anggota Haute Lister Adapun beberapa hal yang menentukaan apakah oleh si calon member Haute Lister diterima atau tidak antara lain : A. Personal Attitude Untuk menjadi member di Haute Lister, pertama kali yulie melihat modal dasar dari calon member tersebut yakni kepribadian dan attitudenya. Ini merupakan hal terpenting untuk menentukan apakah si calon member itu layak atau tidak untuk bergabung di management Haute Lister. Selain dari pada itu kepribadian merupakan citra diri yang menggambarkan sifat dan watak dari sang sosialita sesungguhnya.Biasanya sang calon member akan diajak untuk berbincang lebih dekat lagi sehingga yulie akan mengetahui kepribadian dari sang calon member lebih jelas lagi..
46
B. Background/Latar Belakang Untuk menjadi bergabung dengan Komunitas super jet set milik Yulie Setyohadi ini tentu harus ada persyaratan yang dipenuhi. Salah satunya adalah latar belakang, Latar belakang yang diterima oleh Haute Lister untuk menjadi membernya adalah berasal dari keluarga maupun pribadi yang memiliki pengaruh yang kuat akan keberadaannya,Selain dari pada track record dari calon tersebut harus memiliki record yang bagus baik dalam pergaulannya maupun kelancaran finansialnya. C. Brand Brand merupakan indikator dari mapan atau tidak seorang sosialita berada di Haute Lister. Untuk menjadi seorang sosialita sejati waijb untuk memiliki beberapa merk ternama dunia seperti : Hermes, Louis Vuitton, Gucci, Mark & Spencer,dll. Brand-brand inilah yang biasanya menghiasi seluruh dandanan dari seorang sosialita seperti Tas, Sepatu, Baju, Perhiasan`, Bahkan pakaian dalam yang dikenakannya.
D. Profesi Dan yang terakhir adalah profesi sehari-hari yang digeluti oleh si calon member.Minimal Yulie menerima seorang calon member adalah istri dari pengusaha besar atau minimal pengusaha yang sudah memiliki usaha yang mapan.Namun kebanyakan profesi yang ada di Haute lister berasal dari kalangan artis, designer, fashionista, life styler, bahkan pejabat sekaligus. Makanya tak
47
heran jika Haute Lister ketika menjadi tuan rumah di sebuah acara kelas premium banyak orang-orang terkenal dan dari kalangan atas hadir
4.1.6 Jenis-Jenis Acara Haute Lister Haute Lister memiliki banyak jenis-jenis acara yang disediakan untuk meramaikan setiap undangan yang dihadirinya.Acara yang dihadiri memiliki karakteristik yang berbeda-beda seperti : 1. Soft/Grand opening kantor 2. Soft/Grand Launching merek/produk 3. Perayaan hari jadi Perusahaan 4. Fashion Show 5. Pesta Liburan 6. Acara pertemuan tahunan 4.1.7 Diagonale Plaza Senayan Untuk melakukan berbagai macam kegiatan dan acara, biasanya para sosialita ataupun kaum jet set mencari sebuah tempat yang high class dan tidak semua orang bisa kesana. Namun untuk Haute Lister sendiri tempat yang dipilih beraneka ragam mulai dari cafe hingga ball room Hotel berbintang lima.Salah satunya adalah Diagonale cafe yang teletak di 4th Floor Plaza Senayan. Resto ini terbilang cukup mewah dan multi fungsi. Makanan yang ditawarkannya pun cukup beraneka ragam mulai dari Indonesian hingga Western Food. Harganya makanan dan minumannya pun relatif murah.
48
Gambar 5.4 Logo Diagonale
Gambar 5.5 Dinning room Diagonale
Di tempat ini biasanya Haute Lister ataupun para penggiat sosialita lainnya berkumpul dan sekedar temu kangen. Dengan desain interior yang “Home” membuat kita seakan berada di rumah sendiri. Untuk hari biasa Diagonale mampu menampung 100 orang. Jika ada acara khusus tempat itu mampu menampung hingga 150 pengunjung. Menu makanan yang ditawarkan bervariasi mulai dari menu tradisional hingga internasional. Mulai dari nasi goreng, nasi campur Bali hingga pasta.Untuk minumannya, mulai dari wine, champagne hingga cocktail.Menu andalan Diagonale adalah Chicken steak, Diagonale tappas dan sop buntut untuk makanan. Untuk minuman menu spesialnya aadalah Mandarin Spicy dan Long Island.Diagonale buka mulai jam 11 siang hingga jam 1 dinihari pada hari biasa, dan jam 11 siang hingga jam 3 pagi pada akhir pekan.Tempat ini tidak sesuai bagi keluarga karena pengunjung harus berusia minimal 25 tahun. Pada jam 11 hingga jam 10 malam Diagonale berupa restoran, dan pada jam 10 keatas tempat ini berubah menjadi klub lengkap dengan DJ (disc jockey). Grand Opening Diagonale dilakukan 1 Juli 2011, dimeriahkan oleh para sosialita
49
dan selebriti seperti Aimee Juliet, Daniel Mananta, dan Sari Nila yang akan menjadi pemandu acara. 4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Deskripsi Penemuan Pada penelitian ini peneliti menggunakan beberapa metode penelitian yang merucut pada ketersediaan data kualitatif dimana observasi dan wawancara menjadi pedoman utama bagi peneliti dalam mengumpulkan hal-hal penting yang kiranya dapat memaparkan solusi dari fokus penelitian yang diangkat. Adapun hasil yang didapat antara lain: A. Keseharian Sosialita Selain hasil wawancara dari beberapa orang narasumber, peneliti juga mencatat beberapa catatan lapangan yang berhubungan dengan penelitian yang sedang dilakukan. Adapun catatan lapangan yang ditemukan antara lain : 1.
Seorang sosialita paling tidak sabar menunggu makanan/minuman yang dipesannya datang
2.
Para wanita sosialita sering memberikan tips kepada waitress diepan teman-temannya
3.
Ketika sedang berkumpul dengan para haute’s lainnya tidak pernah untuk tidak berfoto.
4.
Obrolan yang dibicarakan ketika berkumpul kebanyakan mengenai Liburan, keluaran merk tas terbaru hingga pria berondong.
50
5.
Ada beberapa anggota sosialita yang selalu menceritakan kolegakoleganya yang berasal dari selebriti, konglomerat, anak menteri.
6.
Dan setiap sehabis berbelanja kebanyakan kaum sosialita selalu membawa barang belanjaan yang banyak dan dibawakan oleh personal assistant atau bodyguard, Herannya kenapa barang tersebut tidak ditaruh di mobil.
7.
Setiap sosialita memiliki cara pose yang berbeda-beda serta unik ketika sedang di foto oleh fotografer profesional.
8.
Ada salah satu sosialita yang membawa barang belanjaan dengan cover bag ternama namun isinya hanya kantong kresek biasa.
9.
Setiap anggota sosialita pasti memiliki jenis kartu kredit dari beberapa bank ternama
10.
Rata-rata para sosialita memiliki Ipad serta gadget dengan brand Apple ataupun minimal Samsung Galaxy S4. Selain beberapa hal yang dikemukakan diatas, Para kaum sosialita juga
ternyata memiliki ciri karakteristik yang sama dengan satu dan lainnya. Adapun kesamaan para sosialita satu dan lainnya antara lain:
1. Glamour
merupakan sebuah kesamaan yang dimiliki oleh setiap anggota
sosialita saat mengadakan pertemuan. Ini dapat dilihat dari busana yang dikenakan serta aksesoris yang dipakainya. Busana yang dikenakan memiliki warna yang cenderung terang dan menyala serta bahan yang halus. Selain dari pada itu aksesoris yang dikenakan pun terbilang berkilau jika terkena pantulan sinar lampu.Maka tak heran jika seorang sosialita sedang berjalan seperti lampu
51
hias yang sedang berjalan. Karena beraneka warna
yang berkilau terlihat
menyelimuti seluruh tubunya.
Gambar 5.6 Sosialita Glamour 2. Kaya Raya adalah dasar dari seseorang bisa dianggap sebagai seorang sosialita, karena tanpa adanya unsur materi yang mencukupi bagaimana seseorang dapat berbagi kepada orang lain. Materi berlebih yang dimiliki seorang sosialita biasanya dapat dilihat dari busana hingga aksesoris yang dikenakan, kendaraan yang dikendarai, serta keseharian yang dilakukan.
Gambar 5.7 Sosialita Kaya Raya
52
3. Personal assistant ini adalah salah satu kesamaan yang dimiliki oleh anggota sosialita. Berdasarkan penelitian yang dilakukan ada beberapa anggota sosialita yang memiliki “personal assistant”, dimana sang sosialita akan selalu didampingi kemanapun ia pergi. Dan PA ini biasanya membawakan barang belanjaan maupun mencatat setiap schedul yang akan di hadiri oleh si sosialita tersebut.
Gambar 5.8 Personal Assistant Sosialita B. Tipe-Tipe Sosialita Banyaknya kaum ningrat di Indonesia yang mengatasnamakan dirinya sebagai “kaum sosialita”.Padahal kalau ditelusuri belum tentu mereka 100% benar-benar melakukan apa yang hendaknya dilakukan oleh seorang sosialita sejati. Ini dapat dilihat dari antusiasme yang kurang akan kepedulian sosial terhadap sesama yang dari kaum sosialita itu sendiri. Kebanyakan mereka hanya melakukan hal-hal yang menyenangkan bagi dirinya sendiri seperti: liburan ke pulau, arisan, ngopi bersama, atau belanja hingga malam hari. “Arisan” merupakan rutinitas kegiatan yang biasa dilakukan oleh para kaum sosialita di Jakarta. Namun biasanya arisan ini tidak sepenuhnya diikuti oleh
53
kaum sosialita, banyak beberapa orang yang berusaha untuk bergabung dengan kaum sosialita sejati, adapun jenis – jenis sosialita dalam kegiatan arisan antara lain: 1. The Socialite adalah orang yang benar merupakan berasal dari keturunan orang kaya ataupun bangsawan yang tujuannya hanya ingin mengisi waktu luang dengan mengikuti arisan selain aktif di yayasan sosial yang dipimpinnya. 2. The Artist adalah mereka yang berprofesi sebagai (artis, model, presenter, penyanyi, pemain sinetron dan pekerja seni lainnya). Kehadiran mereka sangat membantu di dalam mengangkat pamor group arisan itu sendiri (serta memudahkan mendapat reservasi direstoran). 3. The Seller adalah mereka yang ikut-ikutan acara sosialita dengan tujuan untuk menjual barang dagangannya. 4. The Professional adalah mereka yang memiliki kesibukan kerja dan sengaja mengalokasikan arisan sebagai wadah untuk bersosialisasi. Dan biasanya mereka hanya mengikuti satu atau dua arisan saja dan sering kali hanya bisa transfer karena sulit hadir. 5. The Social Climber adalah mereka yang bukan berasal dari keturunan orang kaya namun keinginan untuk eksis di tengah-tengah kaum sosialita begitu tinggi. Sehingga pada penampilannya serta gaya hidupnya berusaha menyamakan dengan kaum sosialita sesungguhnya. 6. The Wannabe adalah mereka tidak separah social climber, biasanya mereka hanya sekedar mendambakan
menjadi para sosialita. Dan rata-rata The
54
Wannabe datang dari latar belakang ekonomi yang berkecukupan, sehingga tidak merasakan “laparnya” ingin eksis seperti para climbers. 7. The Housewife adalah mereka yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan untuk menghilangkan jenuh dari aktifitas mengurus rumah dan antar jemput anak.Arisan adalah getaway atau break dari rutinitas, sekaligus alasan untuk berdandan dan bersosialisasi. 8. The Social butterfly adalah mereka yang hanya ingin mengikuti acara-acara dari para sosialita dan sekedar hanya ingin meramaikan acara tersebut (alaynya kaum sosialita). 9. The Tag Along adalah mereka yang tidak memiliki motivasi untuk mengikuti arisan. Ia semata-mata diajak oleh temannya. Dan biasanya ia tidak terlalu nyambung ataupun akrab dengan anggota lainnya. C. Karakteristik Sosialita Kaum sosialita adalah kaum jetset yang sudah pasti memiliki karakter yang kuat dalam berinteraksi satu sama lain. Ini dapat dilihat mulai dari cara berjalan, cara berpakaian dan berias, gadget yang dibawa hingga cara minum dan makan. Setiap kali pertemuan yang diadakan masing kaum sosialita yang datang berusaha untuk tampil sempurna dari kaum sosialita lainnya. Karena ini merupakan modal awal dalam membangun eksistensi serta pengakuan dari anggota lainnya jika kaum sosialita tersebut “up to date”.Adapun ada beberapa
55
hal yang wajib diperhatikan oleh setiap kaum sosialita jika ingin menghadiri sebuah acara antara lain: 1. Busana Pada aturannya dress code yang dikenakan oleh kaum sosialita tidak ada aturan yang pasti. Hanya saja busana yang dikenakan pasti terlihat glamour, mewah, dan fashionable. Namun senada dengan itu biasanya kaum sosialita lebih sering meggunakan “Herve Leger bandage dress” adalah model yang paling dicari oleh kaum sosialita karena memperlihatkan seluruh lekuk tubuh. Selain siluet yang flattering dan mengaksentuasi lekuk tubuh wanita, fashionista juga semakin mengapresiasi kekayaan budaya mengenakan busana bermotif kain tradisional seperti tenun Bali, Makassar, dan Sumba. Para sosialita biasanya senang berbelanja di Dharmawangsa Square, Jakarta selatan dimana banyak tempat butik yang menjual baju imitasi. Dengan harga asli yang berkisar sekitar USD 1500-2000, para sosialita bisa mendapat harga miring sekitar Rp 700.000 an1 2. Rambut Tren fashion rambut para kaum sosialita selalu berubah,namun tren idaman abadi adalah tebal, sehat, tergerai bergelombang seksi. Kalangan high class bisa mendapatkan perawatan terbaik untuk mahkota mereka. Rambut blow variasi adalah bagian dari penampilan. Biasanya setiap dua hari sekali mereka 1
Nadya mulya & Joey roesma,op.cit, hal 130
56
ke salon untuk cuci-blow, atau bahkan memiliki perlengkapan salon sendiri di rumah. Penata rambut langganan setia melayani bak suami.Uniknya sasakan menjadi “haircode” arisan high profile. Di ajang arisan tersebut, banyak yang seakan berlomba memiliki sasakan paling tinggi. 3. Soft Lens Biasanya kaum sosialita menggunakan softlens berwarna agar mata tampak semakin besar bak tokoh kartun jepang. Warna favorit yang biasa dikenakan adalah warna gelap kecoklatan.2 4. Kulit Keinginan secara psikologis dalam memiliki tubuh yang sempurna dan terlihat cantik membuat para sosialita melakukan banyak cara singkat dangan harga yang cukup mahal seperti : suntik vitamin c,liposuction,dll3 5. Make up Make up yang biasa dikenakan oleh para kaum sosialita adalah hal yang sangat penting saat mereka sedang berkumpul. Karena dari make up inilah wanita tersebut dapat dilihat anggun dan elok dari yang lainnya. Oleh sebab itu hal terpenting dalam ber make up adalah “bulu mata”. Bahkan ada yang hingga ke luar negeri untuk mencari satu sampai tiga lapis bulu mata. Dan untuk mereka yang bosan bongkar pasang bulu mata, Adapula yang melakukan “tanam bulu mata” disalah satu salon di sekitar Pondok Indah yang waiting list nya bisa 2 3
Nadya mulya & Joey roesma,op.cit hal 132 Ibid
57
sampai sebulan. Selain bulu mata hal terpenting lainnya adalah lipstik berwarna :”jeder”, seperti merah “menjerit” atau shocking pink. 6. Kuku Mungkin bagi sebagian orang kuku merupakan hal yang tidak terlalu dipikirkan, dengan menggunting kuku dua minggu sekali sudah cukup. Namun berbeda dengan kaum sosilaita yang sangat menjaga penampilan kukunya. Biasanya kaum sosialita menggunakan teknologi “Nail gel” dimana cat kuku yang dikenakan berbentuk gel dan bila diaplikasikan ke kuku membuat warna bertahan lebih lama dan lebih menilaat dibanding cat kuku biasa. Biaya manicure-pedicure dan memasang nail gel yang dipanggil ke rumah mencapai Rp 600.000 per kedatangan. 7. Operasi Plastik Dengan intensitas pertemuan yang cukup sering sosialita sangat menjaga semua anggota tubuh yang dimilikinya hingga dari ujung kaki sampai ujung rambut. Ini dapat dilihat dari beberapa tindakan operasi yang dilakukan oleh para kaum sosialita seperti : Pembesaran payudara, memancungkan hidung, membuat kelopak mata, liposuction, tummy tuck, meniruskan wajah. Bisa dibayangkan harga operasi salah satu anggota tubuh setara dengan harga tas atau sepatu yang dimilikinya.
58
8. Bag Masyarakat metropolitan melihat tas sebagai indikator strata sosial. Merk ternama yang hingga kini masih juara adalah Hermes (Birkin dan Kelly). Di dalam konteks aksesoris yang dimiliki setiap sosialita, Tas merupakan yang paling sulit didapatkan (dengan waiting list di negara asalnya bisa ber bulanbulan, itu pun dengan catatan memiliki koneksi orang yag tepat). Karena antusiasme dari para kaum sosialita akan kegemaran koleksi tas, Di jakarta terdapat salah satu wadah peminjaman tas dengan konsep membership “2 for 24” bernama “Butterfly Republic”,yang artinya setiap kaum sosialita menyerahkan 2 tas milik mereka yang seharga min Ro 41-60 juta (tas ini dikembalikan kepemilik setelah satu tahun), kemudian berhak memakai 24 tas dalam setahun dengan membayar dua juta per bulan. 9. Bling Perhiasan yang dikenakan oleh para kaum sosialita tidak dapat dipastikan apakah asli atau palsu. Namun asal masih mengenakan ukuran yang masih wajar (sekitar 1 karat) orang masih percaya saja walau sebenarnya “berlian” itu cubic zirconia atau moissanite (yakni berlian buatan yang karakternya mendekati berlian asli). 10. Aksesori & Jam tangan Kebanyakan sosialita selalu menggunakan aksesoris selain bling yang dikenakannya. Roberto Cavalli tusk necklace adalah sedikit dari brand yang diburu. Namun tetap saja yang kini paling sering menghiasi pergelangan t
59
angan adalah warna-warni bangles bracelet keluaran rumah mode Hermes. Sedangkan untuk jam tangan kaum sosialita mempercayakan pada merk jam tangan dunia seperti Rolex, Bulgari, Cartier, Chopard.dll. D. Sisi Sosial Sosialita Reinterpretasi gaya hidup kaum sosialita di Jakarta tidak dapat dihindarkan dari banyaknya sorotan media baik cetak maupun elektronik yang menyebabkan meningkatnya rasa eksistensi dari para kaum jetset untuk tampil di berbagai media. Banyak kegiatan sosial yang dilakukan oleh beberapa kaum sosialita mulai dari mendirikan yayasan sosial, menjadi orang tua asuh, melakukan bakti sosial, konser amal dll. Dari awal berdirinya The Haute Lister, Yulie bersama rekan memang memiliki tujuan sosial yang mulia yakni dengan menyisihkan sebagian fee yang di dapat dari para client hostingnya untuk
disumbangkan
ke
beberapa
individu
maupun
yayasan
yang
membutuhkan antara lain: 1. Donasi kepada korban pemerkosaan bayi yang bernama Nur Fadillah di Bantaeng, Sulawesi Selatan. 2. Pembangunan Masjid Al- Mujahidin di kebayoran lama, Jakarta Selatan 3. Donasi untuk Yayasan Onkologi 4. Bantuan untuk korban banjir Lebak-Banten. 5. Dll Seperti yang dilakukan oleh salah seorang kaum sosialita “ Anny Kusuma Dewi”. Perempuan asal blitar ini adalah pendiri dari Yayasan Tri Kusuma Bangsa. Yayasan ini merupakan suatu wadah pendidikan yang disediakan bagi
60
setiap anak jalanan, pengamen, dll. Setiap harinya seumlah 20 orang diantaranya aktif secara bergantian untuk mengajar anak-anak jalanan dari usia balita hingga belia. Selain bunda anny yang mendirikan yayasan sosial untuk anak-anak jalanan ada kaum sosialita lainnya seperti Raline Shah yang merupakan lulusan National University of Singapore bersama teman-temannya mendirikan Yayasan kami peduli, Yayasan tersebut bergerak didalam pendidikan anak. Raline dan kawankawannya mengajarkan bahasa Inggris ke daerah-daerah terpencil dan memberikan bantuan komputer ke daerah-daerah yang memerlukannya. Kegiatan sosial yang dilakukan oleh beberapa kaum sosialita ini juga hampir sebanding dengan kegiatan konsumerisme yang dilakukan antar kelompok sosialita, yakni mulai dari Arisan, berbelanja, bahkan ngopi bareng. Kegiatan seperti ini bisa dilakukan oleh para sosialita hampir setiap hari dan cukup menghabiskan uang yang banyak.Gaya hidup yang dimiliki oleh kaum sosialita memang terbilang membuat sebagian besar orang iri, Namanya saja kaum elite, segelintir mereka ini tidak perlu merasakan bekerja, berkeringat, apalagi mengantre. Kehadiran mereka dipuja dan dielu-elukan. Tetapi darah biru saja tidak cukup, harus ada prestasi dari segi sosial, seperti patron untuk suatu yayasan. Adapun beberapa yayasan yang didirikan oleh beberapa kaum sosialita antara lain:
61
1. Yayasan Tri Kusuma Bangsa Yayasan ini didirikan pada tanggal 12 Februari 2012 oleh salah seorang perempuan kaum sosialita yang berasal dari Blitar. Dengan yayasan yang didirikannya Anny didukung oleh 150 sukarelawan belia juga artis. Sejumlah 20 orang diantaranya aktif secara bergantian. Mereka mengajar anak-anak jalanan dari usia balita hingga belia. Materi pengajaran yang diberikan adalah pengetahuan umum dan agama, juga bahasa inggris, Bahasa Indonesia, matematika dan menggambar. Yayasan ini didirikan oleh Anny karena melihat potret anak jalanan ketika Anny pulang ke kampungnya di Blitar. Anny melihat masih banyak anak-anak yang tidak mampu yang tidak dapat bersekolah, Sedangkan Anny setiap hari menghabiskan uang dan berfoya-foya
hanya
untuk keinginan yang konsumtif. 2. Yayasan Kami Peduli Yayasan ini didirikan oleh seorang lulusan mahasiswi dari NUS(National University of Singapore) bernama Raline Shah dimana bersama temantemannya ia mengajarkan bahasa inggris ke daerah juga memberikan bantuan komputer ke daerah-daerah yang memerlukan. Raline shah merupakan anak keturunan kaum jet set yang memiliki jiwa sosial yang tinggi dengan keadaaan lingkungan disekitarnya. Meskipun disekolahkan di luar negeri, tidak menutup rasa kepedulian sosial terhadap sesama. Karena berasal dari keturunan kaum jet set atau orang kaya Raline shah tidak terlalu sulit untuk mendirikan yayasan ini ditambah lagi koneksi dan bantuan dari teman-temannya dari singapore.
62
Namun karena kesibukannya sekarang Raline shah agak jarang untuk mengurusinya. Pada awalnya Raline shah sangat tertarik dengan keinginan anak-anak pedalaman terutama di kota Batam yang ingin belajar bahasa inggris, Oleh karena itu Raline sangat tertarik untuk mendirikan yayasan ini. 4.3 Pembahasan 4.3.1 Langkah-Langkah Observasi Untuk menunjang keberhasilan penelitian, peneliti membuat beberapa tahapan yang membantu peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini. Adapun langkah-langkah yang peneliti lakukan dari awal hingga akhir penelitian: 1. Tahap Awal Diawal kegiatan penelitian, peneliti mencari data yang sebanyak-banyaknya mulai dari menghimpun data-data dari internet, media sosial, majalah, buku referensi,dll. Setelah peneliti mendapatkan kontak person narasumber, peneliti mengirimkan email kepada narasumber dan tinggal menunggu respond narasumber. 2. Tahap Observasi Sesudah mendapat respond dari narasumber barulah peneliti mendatangi tempat yang biasa didatangi oleh para kaum sosialita. Peralatan observasi yang sudah disiapkan pun sudah di bawa ke lapangan agar proses observasi berjalan dengan lancar. Peralatan yang dibawa seperti Laptop, Kamera, Pena, Buku catatan, Baterai,dll. Observasi pun dilakukan dengan mengamati apa saja yang ada dilapangan mulai dari orang-orangnya, tempatnya, kegiatan yang dilakukan, hingga hal-hal kecil yang dilakukan seperti main hp, mengobrol,maupun memberi tips.
63
3. Tahap Wawancara Setelah melakukan proses observasi, langkah peneliti selanjutnya adalah melakukan sesi wawancara dengan narasumber yang terkait seperti Narasumber Sosiolog, Pendiri sosialita, Anggota sosialita, dan Masyarakat biasa.Jadwal wawancara biasanya ditentukan oleh si narasumber seperti halnya narasumber sosiologlah yang menentukan jadwal wawancara namun untuk narasumber Pendiri Haute Lister dan Membernya, wawancara dilakukan pada saat observasi tengah berlangsung. 4. Tahap Akhir Setelah kedua metode penelitian dilakukan barulah peneliti menghimpun datadata tersebut kedalam sebuah transkrip wawancara. Selain pertanyaan –pertanyaan yang berkaitan dengan kegiatan penelitian diajukan, peneliti juga menanyakan background
pendidikan
dari
masing-masing
narasumber.Sehingga
hasil
wawancara menghasilkan data yang akurat dan kredible. Kurang lebih 2 kali peneliti mendatangi tempat dimana para The Haute’s “nongkrong”. Mulai dari air putih yang dipesan hingga vodka yang berwarna biru peneliti sudah mencoba, ini didasari rasa ingin tahu yang diminum oleh para The Haute’s terlihat segar dan memiliki warna yang menarik. Sekitar jam 5 sore terlihat cafe Diagonale sudah mulai kedatangan para The Haute’s (sosialitanya jakarta).mereka terlihat memakai banyak aksesoris di tangan, leher, bahkan kepalanya. Mulai dari dress Gamis hingga “Herve Leger bandage dress” yang memperlihatkan seluruh lekuk tubuh. Kebanyakan dari mereka selalu
datang
dengan
membawa
barang bawaan
yang
besar-
64
besar.Kantong-kantong besar itu terlihat beberapa brand ternama seperti Guess,Channel,M&S,dll.Ironisnya kenapa barang bawaan tersebut tidak di taruh di mobil saja, dan kenapa harus dibawa. Ada beberapa kedatangan dari mereka yang membawa “personal assistant” maupun “body guard”, entah apa yang sedang dibawanya sehingga merasa membutuhkan seseorang yang melindunginya.Ketika mereka sudah saling bertemu,ruangan yang cukup luas itu terasa penuh dan sesak akan para The Haute’s.Mereka saling bercengkerama akan aksesoris yang dibawanya.Ada yang ironis pada setiap pertemuan para The Haute’s.Jika ada salah satu dari mereka ada yang terlihat berjerawat, orang tersebut pasti terlihat sibuk dengan gadgetnya dan
Gambar 5.9 Mbak ina Birthday
Gambar 6.0 Mbak ina tiup lilin
enggan berbincang dengan teman-teman disebelahnya, sekalinya hanya senyum dan terlihat tidak nyaman. Selain dari pada itu terdapat pemandangan yang unik setiap para The Haute’s pasti memiliki kursi disebelahnya untuk menaruh tas kesayangannya yang mahal dan mewah tersebut, sehingga menurut management Diagonale itu merupakan hal yang biasa,sudah lama dipesan oleh para The Haute’s jika mereka ingin berkumpul.Acara pun dimulai, ternyata salah satu dari mereka ada yang
65
sedang berulang tahun ke 40 Tahun. “Wow” usia yang sudah bisa dibilang tidak muda lagi, tetapi penampilannya seperti umur 25 tahun. Fenomena ini membuat saya sebagai peneliti cukup kaget melihatnya karena yang berulang tahun tidak terlihat ibu-ibu yang sudah berumur 40 tahunan. 4.3.2 Kategorisasi The Haute’s Setelah peneliti melakukan serangkaian kegiatan penelitian yang merucut pada pengumpulan data kualitatif dengan menggunakan metode wawancara dan observasi. Peneliti menemukan beberapa penemuan yang berkaitan dengan perumusan masalah yang dibahas didalam penelitian ini. Penemuan tersebut berhubungan dengan beberapa teori yang bersifat teoritis yang dikaji oleh beberapa para ahli seperti yang diungkapkan oleh seorang motivasi handal yang bernama Bong Chandra yang mengatakan bahwa “mereka yang terjebak dalam kesenangan, tak mampu menunda kesenangan, dan menikmati penderitaan sementara
adalah
kalangan
mengabaikan wealthstyle.
yang
fokus
pada
lifestyle
dan
66
The Haute Lister
The Haute’s on bag adalah istilah dari sosialita yang gemar mengoleksi tas tanpa peduli dengan sorot kamera maupun orang lain.jika tidak membawa tas mereka tidak percaya Gambar 6.1 The Haute’s on Bag
diri The Haute’s on camera adalah istilah yang diberikan kepada para sosialita yang sangat selfie sekali jika ada reporter maupun jurnalis yang mewawancarai. Merekalah yang pertama maju jika ada kegiatan
Gambar 6.2 The Haute’s on camera
wawancara The Haute’s on bridal adalah mereka yang hampir separuh harinya berada di salon, entah massage, meni meni-pedi, creambath, bahkan tidur pun di salon. Mereka tidak terlalu peduli dengan sorot kamera, jika di kaca
Gambar 6.3 The Haute’s on bridal
salon mereka terlihat cantik.Mereka sudah cukup percaya diri.
67
The Haute’s on Photo Session adalah mereka yang gemar mengoleksi foto selfie hampir sama dengan The Haute’s on camera namun mereka Gambar 6.4 The Haute’s Haute on Photo Session
lebih gemar berpose. Belasan pose mereka menghiasi majalah life style ibu kota.
Gaya hidup tak sesuai kemampuan kemudian mendorong mereka cenderung mengambil jalan pintas dengan menghalalkan segala cara. Mereka ingin merasakan kenyamanan yang semu. Kalangan ini tak mampu hidup dalam ketidaknyamanan
dan
menjadi
manusia
yang
tak
bertum bertumbuh.
berbeda Menurut Janner Clay Amelia mempunyai pandangan yang sedikit berbeda. Siahaan, pengamat gaya hidup, alias Tongclay, yang ada di balik kedermawanan sosialita sebenarnya tidak selalu pencitraan. Dalam pandangannya, kegiatan itu adalah bentuk provokasi mereka mereka kepada khalayak karena mereka memandang diri sebagai opinion leader.Mereka, leader.Mereka, sosialita itu, ingin masyarakat juga menyisihkan kekayaannya untuk kaum papa.
68
4.3.3 Nilai Ekonomis Penampilan The Haute’s Dalam sekali tampil seorang sosialita bisa menghabiskan ratusan ribu hingga jutaan rupiah agar tampil maksimal di depan para sosialita lainnya, Ini dapat dilihat dari rambut, make up, dress code, sepatu, dan tas.Maklum saja seorang sosialita enggan tampil jika salah satu dari atribut itu tidak lengkap, bahkan sampai ada yang rela untuk meminjam kepada temannya hanya untuk tampil sehari. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pneneliti mencoba untuk menguraikan nilai ekonomis yang ada pada seorang sosialita dalam sekali tampil. Nilai Ekonomis Penampilan Sosialita No 1
2 3
Penampilan Rambut -Ekstension - Blow - Cat
Rent
Original Rp 315.000- Rp 550.000 Rp 400.000- Rp 600.000 Rp 635000-Rp 915000
-
Make up -Bulu mata
Rp 350.000 – Rp 415.000
Tas -Hermes Kelly : Rp 100 jutaan Birkin : Rp 100 jutaan Lindy : Rp 75 juta Bolide : Rp 79 juta Victoria : Rp 49 juta Kanvas : Rp 21 juta Tas kulit buaya + diamond :
4
5
Bling Cubic zirconia Moissanite Aksesoris Tiffany and Co Heart Tag Toggle necklace Cartier love bracelet Robert Cavalli tusk necklace
2 for 24 2 bag(41-60)
Rp 100 jutaan Rp 100 jutaan Rp 75 juta Rp 79 juta Rp 49 juta Rp 21 juta Rp 1 miliar
Rp 500 ribu- 15 Juta
Rp 700.000-Rp5 juta Rp 1500.000-Rp 10 juta Rp 815.000-Rp 6 juta Rp 2350.000-Rp 21 juta
69
TOTAL KESELURUHAN
Rp 300.000- Rp 100.000.000
70
4.3.3 Reinterpretasi The Haute’s Setelah peneliti melakukan beberapa serangkaian penelitian. Maka peneliti mengkategorikan beberapa hasil penemuan kedalam beberapa motif kebiasaan yang biasa dilakukan oleh kaum Sosialita khususnya para The Haute’s yang memiliki keanekaragaman sifat dan kebiasaan sehari hari.Adapun kategorisasi yang dibuat oleh peneliti antara lain : 1.
Kuper merupakan sebuah istilah yang diberikan kepada beberapa kaum sosialita yang merupakan ibu rumah tangga yang bergelimang harta kekayaan namun kesehariannya hanya mengurus anak dan menjaga rumah besarnya. Dan untuk mengisi kekosongan hari-harinya mereka biasanya mencari sebuah komunitas yang dapat menghabiskan waktu mereka dengan sebaik mungkin. Ciri khusus : Busananya tidak terlalu glamour Datang biasanya dengan suster Kadang telat di setiap acara karena harus mengurusi anak dahulu
2.
Kerlap-Kerlip adalah sebutan bagi mereka yang berpenampilan se menarik mungkin, mereka tampil dengan balutan busana yang mewah serta aksesoris yang bernilai tinggi.Tidak lain kalau mereka hadir hanya untuk sebagai ajang pamer dengan kaum sosialita lainnya.Disetiap penampilannya
biasanya mereka
mengenakan busana yang berwarna mencolok seperti merah,orange,dan hijau. Ciri khusus : Busananya glamour Aksesoris penuh dengan perhiasan
71
Warna yang dikenakan tergolong mencolok 3.
Eksis termasuk merupakan motif dari seorang sosialita ingin selalu hadir disetiap acara-acara yang berkelas.Ini merupakan keinginan seseorang untuk diakui oleh lingkungan disekitarnya ataupun oleh para koleganya kalau dia adalah orang yang bernilai dan berkelas. Pada kehadirannya di setiap acara mereka selalu mengutamakan tampil di depan jepretan kamera dan panggung acara. Ciri khusus : Sering berfoto selfie Selalu bawa tongsis Cenderung lebih aktif dalam bergaul
4.
Seniman adalah sebutan bagi mereka yang mencintai dunia fashion,mereka hadir karena mereka memang menyukai dengan busana-busana yang dikenakan oleh para sosialita meskipun ia sendiri adalah seorang sosialita.Biasanya mereka hadir dengan penampilan yang detail dan kadang mengomentari dan memberikan masukan kepada para sosialita lainnya Ciri khusus : Tampil dengan busana berbeda dan eksklusif Selalu up to date dengan perkembangan fashion Suka mengomentari tampilan busana orang lain
5.
Sosialita sejati merupakan peran sebenarnya dari seorang sosialita berdasarkan definisi awalnya.Di setiap kehadirannya penampilannya memang seperti sosialita
72
lainnya, Namun di sela-sela pertemuan ia terlihat cenderung memberikan materi obrolan yang berkaitan dengan bencana-bencana sosial, gejolak masyarakat, dll. Oleh karena itu kadang orang seperti ini tidak terlalu sering di temani oleh para sosialita lainnya. Ciri Khusus : Berpenampilan glamour namun tidak terlalu nyentrik Lebih sering membicarakan gejala sosial Selalu menjadi koordinator jika ada bakti sosial
6.
Netral biasanya kehadirannya di setiap acara biasa-biasa saja, memang penampilannya tergolng mewah namun tidak seheboh para sosialita lainnya. Dan di setiap perbincangan para sosialita dia selalu mengikuti saja arus obrolan yang sedang di bincangkan. Karena tujuan dari mengikuti komunitas ini hanya untuk
semata-mata mengisi waktu luang meskipun kesehariannya adalah seorang pengusaha ataupu eksekutif. Ciri Khusus : Kadang lupa make up Sering terlambat Tidak bisa lama-lama hadir