BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Profil KKG Pendidikan Agama Buddha (KKG PAB) Kabupaten Semarang Kelompok Kerja Guru Agama Buddha (KKG PAB) Kabupaten Semarang adalah organisasi profesi yang merupakan wadah untuk menghimpun dan membina segenap guru agama Buddha Sekolah Dasar seKabupaten
Semarang
dalam
kedinasan
untuk
mewujudkan guru agama Buddha yang profesional sesuai dengan tugas yang diembannya. KKG PAB terbentuk berdasarkan keputusan rapat guru-guru agama Buddha sekolah dasar pada hari Kamis, 20 Agustus 2007 di SD Negeri Sumogawe 03, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Kantor sekertariat beralamat di Jl. Salatiga-Kopeng KM. 07, Bumiayu, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. KKG PAB telah
mempunyai
dikeluarkan Agama
olah
Propinsi
surat
ijin
Pembimas Jawa
operasional
Buddha
Tengah
yang
Kementerian
dengan
Nomor:
Kw.11.10/PP.00.1/3059/2009. Keanggotaan KKG PAB 66
Kabupaten Semarang adalah guru-guru agama Buddha yang mengajar di jenjang Sekolah Dasar yang berada di wilayah kabupaten Semarang berjumlah 21 orang, baik yang sudah sarjana maupun yang belum sarjana serta berstatus Pegawai Negeri Sipil maupun Wiyata Bhakti. Adapun susunan pengurus KKG PAB Kabupaten Semarang sebagai berikut: 1. Pelindung
:Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Semarang
2. Pembina
:Pembimas Buddha Propinsi Jawa Tengah
3. Ketua
: Joko Sulistianto, S. Ag
4. Sekretaris
: Lasino, S.Ag
5. Bendahara
: Jiyem, S.Ag
6. Seksi Penelitian dan Pengembangan: Kartomo, S.Ag 7. Seksi Usaha Dana dan Humas: Yuli Raharjo, S.Ag 8. Koordinator
67
:
a. Kecamatan Sumowono
: Susono, S.Pd.B
b. Kecamatan Jambu
: Wuryanti, S.Pd.B
c. Kecamatan Getasan
: Supiyadi, S.Pd.B
d. Kecamatan Tuntang
: Sumanto, S.Pd.B
e. Kecamatan Susukan
: Sutinem, S.Pd.B
f. Kecamatan Tengaran
: Nining Margiyani, S.Ag
g. Kecamatan Kaliwungu
: Srini Sugiyarti, S.Ag
B.
Program
Kerja
KKG
PAB
Kabupaten
Semarang Untuk
mewujudkan
mutu
peningkatan
kompetensi dan profesionalitas guru pendidikan agama Buddha di Kabupaten Semarang, KKG PAB telah menyusun rencana program kerja sebagai berikut: Tabel IV.1 Program Kerja KKG PAB Kabupaten Semarang No Waktu Jenis Kegiatan Sumber Dana Pelaksanaan 1 a. Menyusun BOS Administrasi Kesiswaan Iuran anggota b. Menyusun Sponsor Administrasi Guru: 1) KTSP Jangka 2) Silabus Pendek 3) Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 4) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2 a. Pekan Penghayatan BOS Jangka Dhamma Iuran anggota Menengah b. Menyusun LKS Sponsor c. Menyusun Alat Peraga 3 a. Lomba Mapel: BOS 1) LCC Iuran anggota Jangka 2) Dhammapada Sponsor Panjang 3) Viharagitha b. Seminar Implementasi Kurikulum Sumber: Dokumen KKG Pendidikan Agama Buddha Kabupaten Semarang
68
Data
Evaluasi
Program
Kerja
KKG
tahun
2009/2010 KKG Pendidikan Agama Buddha Kabupaten Semarang tercermin dari sebagai berikut: Tabel IV.2 EVALUASI PROGRAM KERJA KKG PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA KABUPATEN SEMARANG NO I
PROGRAM KERJA
JANGKA PENDEK 1. Menyusun ADM Kesiswaan 2. Menyusun ADM Guru a. KTSP b. KKM c. RPP d. Silabus
II JANGKA MENENGAH 3. Pekan Penghayatan Dhamma Perencanaan dilaksanakan secara bersama setiap kecamatan hanya dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada saat bulan puasa selama 2 hari dan hanya kecamatan Getasan yang telah melaksanakan sekali 4. Menyusun LKS Membentuk team penyusun terkendala, koordinasi anggota team yang sebagian besar mengikuti program strata I menghadapi penyusunan skripsi sehingga hasil
69
BULAN Juli 2009 Juli Juli s.d Sept 2009 Juli s.d Sept 2009 Juli s.d Sept 2009 Okt s.d Des 2009
TERLAKSANA 100% 50% 100% 100% 100%
100%
Okt 2009
25%
Pebrua ri s.d April
0%
penyusunan anggota yang telah berhasil belum bisa digandakan 5. Penyusunan soal PAB
April s.d Juli 2010 Agustu s s.d Desem ber 2010
6. Menyusun Alat Peraga Terkendala sumber bahan dan buku penunjang sebagai referensi sehingga team penyusun yang dibentuk belum dapat menyusun alat peraga III JANGKA PANJANG 1. Lomba Mapel 2. Lomba dhammapada 3. Lomba vihara githa 4. Lomba LCC Tidak terlaksana kurang Agustu terkoordinasi sehingga s 2010 pengiriman peserta sippa s.d Dhamma sampajja ke jakarta Desem hanya penunjukkan oleh ber penyuluh agama Buddha 2010 dengan pertimbangan subjektif, tidak melalui seleksi dengan alasan waktu untuk seleksi terlalu singkat dan menganggap satuan pendidikan tidak siap. Rata-Rata Keterlaksanaan Sumber: Dokumen KKG PAB Kabupaten Semarang
Hasil pendidikan
evaluasi agama
internal Buddha
program
0%
0%
52.3 %
kerja
kabupaten
KKG
Semarang
menunjukkan bahwa rata-rata keterlaksanaan program yang ditentukan KKG PAB baru mencapai 52,3 %. Mengacu
pada
indikator
pengembangan
KKG
yang
pengembangan
KKG
PAB
70
kesesuaian
standar
menjelaskan Kabupaten
bahwa
Semarang
dikategorikan Sesuai (S) skor 51 – 75% apabila pengembangan KKG PAB Kabupaten Semarang sesuai dengan indikator Standar Pengembangan KKG. Dengan demikian pengembangan program KKG PAB Kabupaten Semarang dikategorikan sesuai tetapi dengan skor minimal.
Disamping
itu
hasil
dari
Focus
Group
Discussion (FGD) dengan seluruh anggota KKG PAB Kabupaten
Semarang
juga
menyepakati
bahwa
pelaksanaan kegiatan dengan mengacu pada gambaran model
Pengembangan
KKG
PAB
saat
ini
masih
mengalami kendala dan belum mencapai tujuan berupa peningkatan mutu kompetensi dan profesionalitas guru pendidikan agama Buddha. Untuk mengatasi kendala dalam pelaksanaan kegiatannya,
KKG
PAB
Kabupaten
Semarang
membutuhkan uraian yang menunjukkan sejauh mana keseuaian Standar Pengembangan KKG PAB Kabupaten Semarang dengan Standar Pengembangan KKG yang dikeluarkan oleh Direktorat Profesi Pendidik Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional tahun 2008. Model Pengembangan Standar KKG PAB dapat digambarkan sebagai berikut:
71
Eksternal Exchange Perubahan Paradigma Pendidikan
Ijin Operasional Program
Pengembang an KKG PAB Kab. Semarang
Kepengurusan Sarana dan Prasarana Nara Sumber
Internal Exchange Guru Pendidikan Agama Buddha
OUTPUT Peningkatan Kompetensi dan Profesionalit as Guru
Pembiayaan Lap. Pertanggung Jawaban
Belum ada Jaminan Mutu tentang Peningkatan Kompetensi dan Profesionslitas Guru
Pengembangan KKG PAB belum sesuai Standar
Gambar IV.1 Model Pengembangan KKG PAB KAB. Semarang
Penjelasan Gambar: 1. Pengembangan KKG PAB mengalami perubahan akibat adanya faktor eksternal, yaitu perubahan paradigma pendidikan dari model sistem industri "teacher centered/tradisional" yang berpusat pada guru untuk mendidik anak-anak, ke sistem pembelajaran yang berpusat pada siswa, sistem pembelajaran yang berbasis pada pemecahan masalah, dan sistem pembelajaran yang berbasis pada pemahaman. 72
2. Faktor internal pengembangan profesional lebih diarahkan pada motivasi pribadi guru sebagai agen perubahan (agent of change). 3. Faktor Eksternal dan Faktor Internal inilah yang menuntut adannya pengembangan KKG PAB melalui strategi pengembangan baru sebagai jaminan layanan terhadap anggotanya yaitu peningkatan kompetensi dan profesionalisme Guru Pendidikan Agama Buddha dengan sumber daya (Ijin Operasional, Program, Kepengurusan, Sarana dan Prasarana, Nara Sumber, Pembiayaan, dan Laporan Pertanggungjawaban) yang dimiliki. 4. KKG PAB diukur berdasarkan Instrumen Keseuaian Standar Pengembangan KKG (Standar Organisasi, Standar Program, Standar Pengelolaan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Sumber Daya Manusia, Standar Pembiayaan, Standar Penjaminan Mutu) mengacu pada Standar Pengembangan KKG yang dikeluarkan oleh Direktorat Profesi Pendidik Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional tahun 2008. 5.Pengembangan KKG PAB belum sesuai dengan Standar Pengembangan KKG 6. Sebagai Output setelah guru mengikuti kegiatan di dalam organisasi KKG PAB belum tercapai adanya jaminan mutu berupa peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru pendidikan agama Buddha. Untuk mencapai adanya jaminan mutu berupa peningkatan
kompetensi
dan
profesionalitas
guru
pendidikan agama Buddha, maka pengembangan KKG PAB harus disesuaikan dengan Standar Pengembangan 73
KKG yang dikeluarkan oleh Direktorat Profesi Pendidik Dirjen
Peningkatan
Mutu
Pendidik
dan
Tenaga
Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional tahun 2008. Maka dari itu harus menggunakan strategi yang tepat yaitu dengan menggunakan analisis SWOT.
C.
Analisis
SWOT
KKG
PAB
Kabupaten
Semarang 1. Faktor IFAS dan EFAS Berdasarkan
hasil
kajian
lapangan,
analisis
dokumen dan hasil wawancara, hasil FGD diperoleh data berupa faktor kekuatan dan kelemahan (IFAS), serta faktor peluang dan ancaman (EFAS) sebagai berikut:
74
Tabel IV.3 IFAS dan EFAS a. Standar Program
1 2 3
IFAS
KEKUATAN
No
1
5 6
75
KELEMAHAN
2
4
Program KKG PAB telah merujuk pada empat kompetensi (pedagogik, profesional, social, kepribadian) Program KKG PAB telah menentukan waktu pelaksanaan, jenis kegiatan, dan sumber dana Program KKG PAB telah diketahui dan disyahkan oleh Pembimbing Masyarakat Buddha Propinsi Jawa Tengah Pengembangan program belum terstruktur dalam program umum, program inti, maupun program penunjang Penyusun program hanya terdiri dari beberapa orang saja dan tidak disosialisasikan
4
3
KKG PAB telah memiliki program jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek
Pelaksanaan program lebih banyak menitikberatkan pada penyusunan administrasi perangkat mengajar Belum adanya program yang bertujuan untuk memberikan wawasan kepada guru tentang kebijakan pendidikan. Belum dikembangkan program penunjang seperti penelitian, penulisan karya ilmiah, paparan hasil penelitian, diskusi panel, diklat berjenjang, lomba guru mapel, peer coaching, lesson study, komunitas belajar profesional, TIPD, dan kerja sama internasional Praktek pelaksanaan program kerja belum dilaksanakan secara maksimal
1 2
PELUANG
EFAS
1 2
ANCAMAN
3
3
Penambahan program masih dimungkinkan terutama program pengembangan dan program penunjang Pemberdayaan setiap anggota dalam penyusunan program untuk dapat mengetahui kebutuhan kegiatan dalam meningkatkan kompetensi guru PAB Sosialisasi program kegiatan kepada seluruh anggota KKG Koordinasi yang tidak jelas terutama tentang kewenangan dalam mengesahkan program KKG PAB antara pejabat Kemenag dan Kemendiknas Rendahnya motivasi anggota dalam melaksanakan program-program kegiatan KKG Penyusunan Program Kerja hanya berkenaan untuk menurunkan anggaran
b. Standar Organisasi IFAS
1 2
KEKUATAN
No
1 2 3
76
KELEMAHAN
3
KKG PAB mempunyai surat ijin operasional yang dikeluarkan oleh Pembimas Buddha Kemenag Propinsi Jawa Tengah Anggota KKG PAB memiliki kualifikasi lulusan S.1 dan memiliki sertifikat pendidik Pengurus KKG PAB disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan Struktur organisasi yang belum memiliki pembagian tugas dan fungsi yang jelas dari masing-masing personil Belum optimalnya koordinasi dan komunikasi dalam mengintegrasikan seluruh kegiatan KKG Pemilihan kepengurusan tidak berdasarkan pada AD/ART tetapi berdasarkan pada penunjukkan
2 3 1 2
ANCAMAN
1
EFAS PELUANG
No
Pengembangan KKG PAB berdasarkan gugus/kecamatan masih dimungkinkan Susunan Kepengurusan KKG PAB lebih disesuaikan dengan Standar Organisasi Penyusunan AD/ART Organisasi sebagai pedoman penyelenggaraan KKG Sentralisasi KKG PAB dalam lingkup wilayah kabupaten dan tidak dibagi kedalam gugus/Kecamatan Koordinasi yang tidak jelas antara kemendiknas dan Kemenag dalam pembinaan KKG PAB
c. Standar Pengelolaan
1 2
IFAS KEKUATAN
No
3
2 3 4 5 6
77
KELEMAHAN
1
Pengelolaan KKG PAB telah mengacu pada standar yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi Administrasi dan dokumentasi program kegiatan dikelola dengan baik Pengelolaan program dilakukan berdasarkan sistim kolegial antar pengurus. Pelaksanaan program dilakukan dan menjadi tanggung jawab pengurus Belum disusunnya Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) sebagai pedoman pelaksanaan program Belum adanya evaluasi dari pengurus untuk tiaptiap pelaksanaan kegiatan. Belum semua rencana kerja dapat terealisasi Laporan yang diasampaikan ke dinas hanya kegiatan yang berasal dari dana blokgrand Kurangnya partisipasi dari para anggota dalam pengelolaan KKG
EFAS
2
PELUANG
1
3
1
2
ANCAMAN
4
3
Mengoptimalkan peran anggota dalam setiap kegiatan Pengurus dapat menyusun kerangka acuan kerja (KAK) sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan Pengurus dapat melakukan pemetaan berdasarkan analisis kebutuhan dari setiap anggota untuk dijadikan dasar dalam penyusunan rencana program kegiatan Memetakan program kegiatan berdasarkan skala prioritas Sedikitnya jumlah siswa yang beragama Buddha pada masing-masing sekolah untuk tiap-tiap jenjang kelas Kebanyakan dari anggota KKG adalah guru yang diperbantukan di sekolah sehingga mengalami kesulitan dalam berkoordinasi dengan Kepala Sekolah Kebijakan Kepala Sekolah yang tidak sesuai dengan program kerja KKG
d. Standar Sarana dan Prasarana
2 3 1 2 3
78
KEKUATAN
1
IFAS KKG PAB telah memiliki kantor sekretariat
KELEMAHAN
No
Belum tersedianya sarana prasarana yang berupa laboratorium maupun perpustakaan yang lengkap
KKG PAB telah memiliki inventeris barang yang berupa Laptop Sebagian besar anggota KKG telah memiliki dan menguasai Teknologi Informasi
Kurangnya sarana prasarana yang berupa media pembelajaran Belum memanfaatkan secara maksimal teknologi informasi dan komunikasi
1 2
PELUANG
EFAS
1 2
ANCAMAN
3
Jalinan kerjasama dengan Perguruan Tinggi Agama Buddha untuk menunjang sarana prasarana berupa media pembelajaran, perpustakaan, maupun laboratorium microteaching Menjalin kerjasama dengan LPMP untuk menunjang sarana prasarana Menjalin kerjasama dengan Yayasan pengelola tempat ibadah (vihara) Jarak tempuh yang terlalu jauh antar masingmasing sekolah angota KKG maupun dengan sekretariat. Keterbatasan sarana dan prasarana dari sekolah yang menjadi tempat pelaksanaan kegiatan
e. Standar Sumber Daya Manusia (SDM) No
IFAS
1
Terbatasnya pejabat structural dan non structural agama Buddha yang menjadi nara sumber
2
2 3 4
79
KELEMAHAN
1
KEKUATAN
3
Kualifikasi Pembina /nara sumber rata-rata memiliki kualifikasi S.1 dan bahkan ada yang sedang menempuh jenjang S.2 Nara sumber yang menjadi Pembina kegiatan KKG rata-rata memiliki pengalaman mengajar diatas 10 tahun Adanya anggota KKG yang telah menjadi guru pemandu di LPMP
Terbatasnya nara sumber yang memiliki keahlian yang relevan dengan materi yang disampaikan Belum dimilikinya nara sumber pendukung yang terdiri dari pengawas dan tim pengembang agama Buddha Belum adanya kerjasama dengan PTAB dalam hal penyediaan nara sumber
1 2
PELUANG
EFAS
3
1 2 3
ANCAMAN
4
Jalinan KKG kabupaten semarang dengan STAB yang ada di Kabupaten Semarang untuk menyediakan nara sumber yang berkualitas dan profesional Terbukanya kesempatan anggota KKG untuk meningkatkan kualifikasi pendidikan Menjalin kerjasama dengan KKG Kab lain dalam penyediaan nara sumber. Menjalin kerjasama dengan LPMP dalam penyediaan nara sumber Belum adanya Pengawas Agama Buddha di Kabupaten Semarang Belum adanya pejabat Struktural (Penyelenggara) Agama Buddha di Kabupaten Semarang Belum adanya Kepala Sekolah yang berasal dari Guru Pendidikan Agama Buddha
f. Standar Pembiayaan
1 2
IFAS KEKUATAN
No
2 3 4
80
KELEMAHAN
1
Pembukuan dan pencatatan keuangan dilakukan dengan baik yang meliputi pemasukan, pengeluaran dan total dana yang dikelola Penyusunan proposal kegiatan beserta dengan anggaran biaya yang ditujukan kepada penyandang dana Sumber dana KKG digunakan untuk membiayai kegiatan social dan operasional yang lain Pengelolaan biaya operasional dan kegiatan KKG bersumber dari dana pemerintah dan dana blokgrand Belum adanya penggalian dana yang bersumber dari unit produksi, kerjasama masyarakat, donator, maupun sponsor. Ploting anggaran yang tidak jelas
1
2
PELUANG
EFAS
1 2 3
ANCAMAN
3
Menjalin kerjasama dengan donatur, lembaga, yayasan untuk penggalian dana Pemerintah (Dirjen Bimas Buddha) mendorong peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru melalui KKG diantaranya program KKG Bermutu dan proposal bantuan dana blokgrand Penggalian dana secara mandiri melalui iuran anggota Kurangnya partisipasi masyarakat dalam mendukung kegiatan KKG Terbatasnya dana yang hanya mengandalkan dana dari pemerintah Rendahnya kepedulian masyarakat Buddhis terhadap pendidikan
g. Standar Penjaminan Mutu
1 2
IFAS KEKUATAN
No
3
2 3 4 5
81
KELEMAHAN
1
Telah disusunnya laporan pertanggung jawaban setiap selasainya pelaksanaan kegiatan Laporan kegiatan telah disampaikan kepada pihakpihak yang terkait khususnya pada pihak-pihak yang telah memberi dana. Data-data mengenai Visi, misi, AD/ART, Program Kerja, dan Laporan Kegiatan telah terdokumentasikan. Belum dilaksanakannya pemantauan dan evaluasi untuk melihat keseuaian standar dengan pemenuhan kebutuhan anggota KKG Belum adanya pemantau internal untuk setiap pelaksanaan program Kegiatan KKG PAB Pedoman evaluasi hanya berdasarkan laporan yang disusun setelah pelaksanaan tiap-tiap program kegiatan. Belum semua Output/hasil yang diperoleh dari kegiatan KKG sesuai dengan program kerja yang direncanakan. Belum ada hasil evaluasi yang dapat dijadikan sebagai bahan tindak lanjut dalam penyusunan kegiatan berikutnya.
ANCAMAN PELUANG
EFAS 1
2 1
2
Pengurus menyusun rencana pemantauan dan evaluasi yang jelas, rinci, dan realistik Menjalin kerja sama dengan pihak-pihak yang berkompeten sebagai fasilitator dalam melaksanakan pemantauan dan evaluasi Kurangnya pemahaman tentang sistim penjaminan mutu melalui pemantauan dan evaluasi. Masih rendahnya komitmen guru pendidikan agama Buddha terhadap peningkatan mutu pendidikan agama Buddha
2. Hasil Analisis SWOT terhadap Masing-masing Standar a. Analisis SWOT terhadap Standar Program KKG PAB N o
IFAS
2
3
4
82
KEKUATAN
1
KKG PAB telah memiliki program jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek Program KKG PAB telah merujuk pada empat kompetensi (pedagogik, profesional, social, kepribadian) Program KKG PAB telah menentukan waktu pelaksanaan, jenis kegiatan, dan sumber dana Program KKG PAB telah diketahui dan disyahkan oleh Pembimbing Masyarakat Buddha Propinsi Jawa Tengah Jumlah
Bobot
Skor
Bobot X Skor
0.20
5
1.00
0.45
5
2.25
0.20
5
1.00
0.15
5
0.75
1.00
5.00
2
3
4
5 6
83
KELEMAHAN
1
Pengembangan program belum terstruktur dalam program umum, program inti, maupun program penunjang Penyusun program hanya terdiri dari beberapa orang saja Pelaksanaan program lebih banyak menitikberatkan pada penyusunan administrasi perangkat mengajar Belum adanya program yang bertujuan untuk memberikan wawasan kepada guru tentang kebijakan pendidikan. Belum adanya program penunjang seperti penelitian, penulisan karya ilmiah, paparan hasil penelitian, diskusi panel, diklat berjenjang, lomba guru mapel, peer coaching, lesson study, komunitas belajar profesional, TIPD, dan kerja sama internasional Praktek pelaksanaan program kerja belum dilaksanakan secara maksimal Jumlah
0.12
4
0.48
0.15
4
0.60
0.13
5
0.65
0.20
2
0.40
0.25
2
0.50
0.15
3
0.45
1.00
3.08
PELUANG
1
2
1 2 3
ANCAMAN
3
EFAS Penambahan program masih dimungkinkan terutama program pengembangan dan program penunjang Pemberdayaan setiap anggota dalam penyusunan program untuk dapat mengetahui kebutuhan kegiatan dalam meningkatkan kompetensi guru PAB Sosialisasi program kegiatan kepada seluruh anggota KKG Jumlah Koordinasi yang tidak jelas terutama tentang kewenangan dalam mengesahkan program KKG PAB antara pejabat Kemenag dan Kemendiknas Rendahnya motivasi anggota dalam mengikuti programprogram kegiatan KKG Penyusunan Program Kerja hanya berkenaan untuk menurunkan anggaran Jumlah
84
0.37
5
1.85
0.33
4
1.32
0.30
5
1.50
1.00
4.67
0.30
4
1.20
0.37
3
1.11
0.33
2
0.66
1.00
2.97
b. Analisis SWOT terhadap Standar Organisasi KKG PAB
1 2
IFAS
KEKUATAN
N o
3
KKG PAB mempunyai surat ijin operasional yang dikeluarkan oleh Pembimas Kemenag Propinsi Jawa Tengah Anggota KKG PAB memiliki kualifikasi lulusan S.1 dan memiliki sertifikat pendidik Kepengurusan KKG PAB menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan
1
2 3
KELEMAHAN
Jumlah Struktur organisasi yang belum memiliki pembagian tugas dan fungsi yang jelas dari masingmasing personil 0.33 Belum optimalnya koordinasi dan komunikasi dalam mengintegrasikan seluruh kegiatan KKG Pemilihan kepengurusan tidak berdasarkan pada AD/ART tetapi berdasarkan pada penunjukkan Jumlah
85
Bobot
Skor
Bobot X Skor
0.15
5
0.75
0.50
5
2.50
0.35
4
1.40
1.00
4.65
5
1.65
0.34
4
1.36
0.33
4
1.32
1.00
4.33
N o
2
PELUANG
1
EFAS
1 2
ANCAMAN
3
Pengembangan KKG PAB berdasarkan gugus/kecamatan masih dimungkinkan Susunan Kepengurusan KKG PAB lebih disesuaikan dengan Standar Organisasi Penyusunan AD/ART Organisasi sebagai pedoman penyelenggaraan KKG Jumlah Sentralisasi KKG PAB dalam lingkup wilayah kabupaten dan tidak dibagi kedalam gugus/Kecamatan Koordinasi yang tidak jelas antara kemendiknas dan Kemenag dalam pembinaan KKG PAB Jumlah
86
0.33
4
1.32
0.32
4
1.28
0.35
5
1.75
1.00
4.35
0.51
5
2.55
0.49
3
1.47
1.00
4.02
c. Analisis SWOT terhadap Standar Pengelolaan KKG PAB N o
IFAS
Bobot
Skor
Bobot X Skor
0.35
5
1.75
0.31
4
1.24
0.34
5
1.70
6
Kurangnya partisipasi dari para anggota dalam pengelolaan KKG
0.18
Jumlah
1.00
1 2
KEKUATAN
5
Pengelolaan KKG PAB telah mengacu pada standar yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi Administrasi dan dokumentasi program kegiatan dikelola dengan baik Pengelolaan program dilakukan berdasarkan sistim kolegial antar pengurus. Jumlah Pelaksanaan program dilakukan dan menjadi tanggung jawab pengurus Belum disusunnya Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) sebagai pedoman pelaksanaan program Belum adanya evaluasi dari pengurus untuk tiap-tiap pelaksanaan kegiatan. Belum semua rencana kerja dapat terealisasi Laporan yang disampaikan ke dinas hanya kegiatan yang berasal dari dana blokgrand
3
2 3 4
87
KELEMAHAN
1
1.00
4.69
0.17
5
0.85
0.17
1
0.17
0.17
1
0.17
0.16
3
0.48
0.15
5
0.60
2
0.36 2.63
EFAS
2
PELUANG
1
3
1
2 3
ANCAMAN
4
Mengoptimalkan peran anggota dalam setiap kegiatan Pengurus dapat menyusun kerangka acuan kerja (KAK) sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan Pengurus dapat melakukan pemetaan berdasarkan analisis kebutuhan dari setiap anggota untuk dijadikan dasar dalam penyusunan rencana program kegiatan Memetakan program kegiatan berdasarkan skala prioritas Jumlah Sedikitnya jumlah siswa yang beragama Buddha pada masingmasing sekolah untuk tiap-tiap jenjang kelas Kebanyakan dari anggota KKG adalah guru yang diperbantukan di sekolah sehingga mengalami kesulitan dalam berkoordinasi dengan Kepala Sekolah Kebijakan Kepala Sekolah yang tidak sesuai dengan program kerja KKG Jumlah
88
0.17
5
0.85
0.20
5
1.00
0.35
4
1.40
0.28
5
1.40
1.00
4.65
0.40
5
2.00
0.30
3
0.90
0.30
3
0.90
1.00
3.80
d. Analisis SWOT terhadap Standar Sarana dan Prasarana KKG PAB N o
2
KEKUATAN
1
IFAS
3
KKG PAB telah memiliki kantor sekretariat KKG PAB telah memiliki inventeris barang yang berupa Laptop Sebagian besar anggota KKG telah memiliki dan menguasai Teknologi Informasi
1 2 3
KELEMAHAN
Jumlah Belum tersedianya sarana prasarana yang berupa laboratorium maupun perpustakaan yang lengkap Kurangnya sarana prasarana yang berupa media pembelajaran Belum memanfaatkan secara maksimal teknologi informasi dan komunikasi Jumlah
89
Bobot
Skor
Bobot X Skor
0.25
5
1.25
0.30
5
1.50
0.45
5
2.25
1.00
5.00
0.33
4
1.32
0.33
4
1.32
0.34
3
1.02
1.00
3.66
1
PELUANG
N o
2 3
EFAS
Bobot
Skor
Bobot X Skor
Jalinan kerjasama dengan Perguruan Tinggi Agama Buddha untuk menunjang sarana prasarana berupa media pembelajaran, perpustakaan, maupun laboratorium microteaching Menjalin kerjasama dengan LPMP untuk menunjang sarana prasarana Menjalin kerjasama dengan Yayasan pengelola tempat ibadah (vihara)
0.40
5
2.00
0.33
3
0.99
0.27
5
1.35
1
2
ANCAMAN
Jumlah Jarak tempuh yang terlalu jauh antar masing-masing sekolah angota KKG maupun dengan sekretariat. Keterbatasan sarana dan prasarana dari sekolah yang menjadi tempat pelaksanaan kegiatan Jumlah
90
1.00
4.34
0.45
4
1.80
0.55
4
2.20
1.00
4.00
e. Analisis SWOT terhadap Standar Sumber Daya Manusia (SDM) KKG PAB N o
KEKUATAN
1
IFAS
2 3
2
3 4
KELEMAHAN
1
Kualifikasi Pembina /nara sumber rata-rata memiliki kualifikasi S.1 dan bahkan ada yang sedang menempuh jenjang S.2 Nara sumber yang menjadi Pembina kegiatan KKG rata-rata memiliki pengalaman mengajar diatas 10 tahun Adanya anggota KKG yang telah menjadi guru pemandu di LPMP Jumlah Terbatasnya pejabat structural dan non structural agama Buddha yang menjadi nara sumber Terbatasnya nara sumber yang memiliki keahlian yang relevan dengan materi yang disampaikan Belum dimilikinya nara sumber pendukung yang terdiri dari pengawas dan tim pengembang agama Buddha Belum adanya kerjasama dengan PTAB dalam hal penyediaan nara sumber Jumlah
Bobot
Skor
Bobot X Skor
0.34
5
1.70
0.33
5
1.65
0.33
3
0.99
1.00
0.15
4
0.60
0.35
4
1.40
0.15
5
0.75
0.35
3
1.05
1.00
91
4.34
3.80
N o
2
PELUANG
1
EFAS
3
1 2 3
92
ANCAMAN
4
Jalinan KKG kabupaten semarang dengan STAB yang ada untuk menyediakan nara sumber yang berkualitas dan profesional Terbukanya kesempatan anggota KKG untuk meningkatkan kualifikasi pendidikan Menjalin kerjasama dengan KKG Kab lain dalam penyediaan nara sumber. Menjalin kerjasama dengan LPMP dalam penyediaan nara sumber Jumlah Belum adanya Pengawas Agama Buddha di Kabupaten Semarang Belum adanya pejabat Struktural (Penyelenggara) Agama Buddha di Kabupaten Semarang Belum adanya Kepala Sekolah yang berasal dari Guru Pendidikan Agama Buddha Jumlah
Bobot
Skor
Bobot X Skor
0.35
5
1.75
0.30
4
1.20
0.20
5
1.00
0.15
3
0.45
1.00
4.40
0.40
5
2.00
0.35
5
1.75
0.25
5
1.25
1.00
5.00
f. Analisis SWOT terhadap Standar Pembiayaan KKG PAB N o KEKUATAN
1
IFAS
2
Pembukuan dan pencatatan keuangan dilakukan dengan baik yang meliputi pemasukan, pengeluaran dan total dana yang dikelola Penyusunan proposal kegiatan beserta dengan anggaran biaya yang ditujukan kepada penyandang dana Jumlah
3
Sumber dana KKG digunakan untuk membiayai kegiatan social dan operasional yang lain Pengelolaan biaya operasional dan kegiatan KKG bersumber dari dana pemerintah dan dana blokgrand Belum adanya penggalian dana yang bersumber dari unit produksi, kerjasama masyarakat, donator, maupun sponsor.
4
Ploting anggaran yang tidak jelas
2
KELEMAHAN
1
Jumlah
93
Bobot
Skor
Bobot X Skor
0.48
5
2.40
0.52
5
2.60
1.00
5.00
0.30
4
1.20
0.20
5
1.00
0.20
4
0.80
0.30
4
1.20
1.00
4.20
N o
EFAS
2
Menjalin kerjasama dengan donatur, lembaga, yayasan untuk penggalian dana Pemerintah (Dirjen Bimas Buddha) mendorong peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru melalui KKG diantaranya program KKG Bermutu dan proposal bantuan dana blokgrand
3
Penggalian dana secara mandiri melalui iuran anggota
PELUANG
1
1 2 3
ANCAMAN
Jumlah Kurangnya partisipasi masyarakat dalam mendukung kegiatan KKG Terbatasnya dana yang hanya mengandalkan dana dari pemerintah Rendahnya kepedulian masyarakat Buddhis terhadap pendidikan Jumlah
94
Bobot
Skor
Bobot X Skor
0.32
4
1.28
0.48
5
2.40
0.20
4
0.80
1.00
4.48
0.32
5
1.60
0.40
5
2.00
0.28
5
1.40
1.00
5.00
g. Analisis SWOT terhadap Standar Penjaminan Mutu KKG PAB N o
IFAS
2
KEKUATAN
1
3
2
3
4
5
KELEMAHAN
1
Telah disusunnya laporan pertanggung jawaban setiap selasainya pelaksanaan kegiatan Laporan kegiatan telah disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait khususnya pada pihak-pihak yang telah memberi dana. Data-data mengenai Visi, misi, AD/ART, Program Kerja, dan Laporan Kegiatan telah terdokumentasikan. Jumlah Belum dilaksanakannya pemantauan dan evaluasi untuk melihat keseuaian standar dengan pemenuhan kebutuhan anggota KKG Belum adanya pemantau internal untuk setiap pelaksanaan program Kegiatan KKG PAB Pedoman evaluasi hanya berdasarkan laporan yang disusun setelah pelaksanaan tiap-tiap program kegiatan. Belum semua Output/hasil yang diperoleh dari kegiatan KKG sesuai dengan program kerja yang direncanakan. Belum ada hasil evaluasi yang dapat dijadikan sebagai bahan tindak lanjut dalam penyusunan kegiatan berikutnya. Jumlah
95
Bobot
Skor
Bobot X Skor
0.35
4
1.40
0.25
5
1.25
0.40 1.00
4
1.60 4.25
0.21
5
1.05
0.21
4
0.84
0.20
3
0.60
0.18
4
0.72
0.20
4
0.80
1.00
4.01
N o
PELUANG
1
EFAS
2
Bobot
Skor
Bobot X Skor
0.75
5
3.75
0.25
4
1.00
Pengurus menyusun rencana pemantauan dan evaluasi yang jelas, rinci, dan realistik Menjalin kerja sama dengan pihak-pihak yang berkompeten sebagai fasilitator dalam melaksanakan pemantauan dan evaluasi
1
2
ANCAMAN
Jumlah
1.00
Kurangnya pemahaman tentang sistim penjaminan mutu melalui pemantauan dan evaluasi. Masih rendahnya komitmen guru pendidikan agama Buddha terhadap peningkatan mutu pendidikan agama Buddha Jumlah
4.75
0.52
4
2.08
0.48
4
1.92
1.00
4.00
3. Strategi Pengembangan Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Buddha a. Strategi Pengembangan Standar Program IFAS KATEGORI KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W) TOTAL (S-W)
96
EFAS
SUB TOTAL 5.00 3.08 1.92
KATEGORI PELUANG (O) ANCAMAN (T) TOTAL (O-T)
SUB TOTAL 4.67 2.97 1.70
PELUANG
5 4 3
S-O Stretegies 1. Penambahan program terutama yang berkenaan dengan program pengembangan dan program penunjang 2. Memberdayakan setiap anggota dalam penyusunan program agar dapat diketahui program kegiatan yang dibutuhan 3. Melakukan sosialisasi program kepada seluruh anggota
2
SO (1.9, 1.7)
1 -5
-4
-3
KELEMAHAN
-2
-1
0
1
2
3
4
5
KEKUATAN
-1 -2 -3 -4 -5
ANCAMAN
Gambar diagram Cartesius diatas menunjukkan bahwa, Standar Program berada di kuadran SO (1.9; 1.7), yang berarti KKG PAB mempunyai kekuatan yang lebih besar untuk mengembangkan program dengan memanfaatkan peluang yang dimiliki untuk menjamin 97
peningkatan mutu kompetensi dan profesionalisme guru pendidikan agama Buddha. Strategi yang dapat diterapkan adalah dengan menyusun program menjadi lebih terstruktur ke dalam program
umum,
program
rutin
dan
program
pengembangan. Disamping itu juga dapat melakukan penambahan
program
yang
bertujuan
untuk
memberikan wawasan kepada guru tentang kebijakan pendidikan, serta program penunjang. Cara yang dapat dilakukan anggota
adalah
dalam
diketahui
penyusunan
program
melakukan
dengan kegiatan
sosialisasi
memberdayakan program yang
program
setiap
agar
dapat
dibutuhan kepada
dan
seluruh
anggota. b. Strategi Pengembangan Standar Organisasi IFAS KATEGORI KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W) TOTAL (S-W)
98
EFAS SUB TOTAL 4.65 4.33 0.32
KATEGORI PELUANG (O) ANCAMAN (T) TOTAL (O-T)
SUB TOTAL 4.35 4.02 0.33
5
PELUANG
4 3 2
-5
-4
-3
-2
-1
S-O Strategies 1. Mengembangkan Organisasi yang sesuai dengan Standar Organisasi KKG, Struktur Organisasi perlu diperjelas dengan mencantumkan TUPOKSI masingmasing personil 2. Mengoptimalkan koordinasi dan komunikasi antar pengurus untuk mengintegrasikan seluruh kegiatan 3. Menyusun AD/ART Organisasi sebagai pedoman penyelenggaraan SO KKG
1
(0.32, 0.33)
0
1
2
3
KELEMAHAN
4
5
KEKUATAN
-1 -2 -3 -4 ANCAMAN
Dari
diagram
-5 Cartesius
yang
terbentuk
menunjukkan bahwa, Standar Organisasi KKG PAB berada pada kuadran SO (0.32; 0.33), KKG PAB dapat mengembangkan organisasi dengan kekuatan yang ada dan peluang yang dimiliki agar organisasi KKG PAB dapat berjalan secara efektif sehingga dapat menjamin peningkatan anggotanya. 99
mutu
kompetensi
dan
profesionalitas
Strategi
yang
dapat
dilakukan
mengembangkan Organisasi Standar
Organisasi
KKG;
adalah
yang sesuai dengan memperjelas
Struktur
Organisasi dengan menyusun TUPOKSI masing-masing personil; mengoptimalkan koordinasi dan komunikasi antar
pengurus
untuk
kegiatan; menyusun
mengintegrasikan
AD/ART
seluruh
Organisasi sebagai
pedoman penyelenggaraan KKG. c. Strategi Pengembangan Standar Pengelolaan IFAS
EFAS
KATEGORI
SUB TOTAL
KATEGORI
KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W) TOTAL (S-W)
4.69 2.63 2.06
PELUANG (O) ANCAMAN (T) TOTAL (O-T)
100
SUB TOTAL 4.65 3.80 0.85
5
PELUANG
4 3 2
S-O Stretegies 1. Perlu menyusun Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) sebagai pedoman pelaksanaan program 2. Perlu adanya analisis kebutuhan untuk memetakan prioritas dan rencana program kegiatan 3. Mengoptimalkan peran anggota dalam setiap kegiatan
SO (2.06, 0.85)
1 -5
-4
-3
-2
KELEMAHAN
-1
0
1
2
3
4
5
KEKUATAN
-1 -2 -3 -4 -5
Berdasarkan
gambar
ANCAMAN
Diagram
Cartesuis
menunjukkan bahwa, Standar Pengelolaan KKG PAB berada pada kuadran SO (2.06; 0.85). Dengan demikian Pengelolaan KKG PAB dapat dikembangkan dengan optimal berdasarkan kekuatan yang lebih besar dan memanfaatkan peluang yang ada untuk menjamin peningkatan mutu kompetensi dan profesionalitas guru pendidikan agama Buddha. 101
Strategi
yang
dapat
dikembangkan
adalah
menyusun Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) sebagai pedoman pelaksanaan program; melakukan analisis kebutuhan program
untuk memetakan prioritas dan rencana
kegiatan;
mengoptimalkan
peran
anggota
dalam setiap kegiatan. d.
Strategi
Pengembangan
Standar
Sarana
dan
Prasarana IFAS KATEGORI KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W) TOTAL (S-W)
102
EFAS SUB TOTAL 5.00 3.66 1.34
KATEGORI PELUANG (O) ANCAMAN (T) TOTAL (O-T)
SUB TOTAL 4.34 4.00 0.34
PELUANG
5 4 3 2
S-O Strategies 1. Menjalin kerjasama dengan Perguruan Tinggi Agama Buddha dan Yayasan pengelola Vihara untuk menunjang sarana prasarana berupa media pembelajaran, perpustakaan, maupun laboratorium microteaching 2. Memanfaatkan secara maksimal teknologi informasi dan komunikasi bagi anggota KKG
SO
(1.34, 0.34)
1
2
1 -5
-4
-3
-2
-1
KELEMAHAN
0
3
4
5
KEKUATAN
-1 -2 -3 -4 -5
ANCAMAN
Diagram Cartesius diatas menunjukkan, bahwa Standar Sarana dan Prasarana terletak pada kuadran SO (1.34; 0.34), KKG PAB dapat mengembangkan Standar Sarana dan prasarana dengan dukungan kekuatan
yang
lebih
besar
serta
peluang
dapat
dimanfaatkan untuk menunjang peningkatan mutu
103
kompetensi dan profesionalitas guru pendidikan agama Buddha. Strategi yang dapat diterapkan adalah menjalin kerjasama dengan Perguruan Tinggi Agama Buddha dan
Yayasan
sarana
pengelola
prasarana
Vihara
berupa
untuk
media
menunjang
pembelajaran,
perpustakaan, maupun laboratorium microteaching; memanfaatkan secara maksimal teknologi informasi dan
komunikasi
bagi
anggota
KKG
dengan
cara
melakukan pelatihan tentang media pembelajaran yang berbasis
teknologi
informasi,
misalnya
presentasi
materi melalui power point. e.
Strategi
Pengembangan
Standar
Sumber
Daya
Manusia IFAS KATEGORI KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W) TOTAL (S-W)
104
EFAS SUB TOTAL 4.34 3.80 0.54
KATEGORI PELUANG (O) ANCAMAN (T) TOTAL (O-T)
SUB TOTAL 4.40 5.00 -0.60
PELUANG
5 4 3 2 1
KELEMAHAN -5
-4
-3
-2
-1
KEKUATAN
0
1
2
3
-1
ST (0.54; -0.60
4
5
-2 -3 -4 ANCAMAN
-5
S-T Strategies 1. KKG perlu menjalin kerja sama dengan Dinas Kependidikan maupun Kemenag untuk pengadaan SDM 2. KKG perlu Menjalin kerjasama dengan PTAB dalam penyediaan SDM 3. Mengoptimalkan guru-guru pemandu yang ada dari anggota KKG untuk menjadi nara sumber
Pada diagram Cartesius diatas, Standar Sumber Daya Manusia KKG PAB berada pada kuadran ST (0.54; -0.60), ini berarti pemgembangan Sumber Daya Manusia
KKG
mengoptimalkan
PAB
bisa
kekuatan
dilakukan yang
dimiliki
mempertimbangkan ancaman yang dihadapi. 105
dengan dan
Strategi yang dapat dilakukan adalah menjalin kerja
sama
dengan
Dinas
Kependidikan
maupun
Kemenag untuk pengadaan SDM; menjalin kerjasama dengan PTAB dalam penyediaan SDM; mengoptimalkan guru-guru pemandu yang ada dari anggota KKG untuk menjadi nara sumber. f. Strategi Pengembangan Standar Pembiayaan IFAS KATEGORI KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W) TOTAL (S-W)
106
EFAS SUB TOTAL 5.00 4.20 0.80
KATEGORI PELUANG (O) ANCAMAN (T) TOTAL (O-T)
SUB TOTAL 4.48 5.00 -0.52
PELUANG
4 3 2 1
-5
-4
-3
-2
-1
KELEMAHAN
KEKUATAN
0
1 2 3 ST (0.80; - 0.52)
-1 -2 -3 -4 ANCAMAN
4
5
S-T Strategies 1. Menentukan skala prioritas dalam penganggaran berdasarkan anlisis kebutuhan 2. Menjalin kerjasama dengan donatur, lembaga, yayasan untuk penggalian dana disamping Penggalian dana secara mandiri melalui iuran anggota
Pada diagram Cartesius diatas menggambarkan, bahwa Standar Pembiayaan KKG PAB berada pada kuadran ST (0.80; -0.52), ini berarti pengembangan manajeman keuangan KKG PAB dapat dilakukan melalui
optimalisasi
kekuatan
yang
ada
dengan
mempertimbangkan ancaman yang dihadapi. Strategi Menentukan
yang skala
dapat prioritas
dilakukan dalam
adalah
penganggaran
berdasarkan anlisis kebutuhan; Menjalin kerjasama dengan donatur, lembaga, yayasan untuk penggalian 107
dana; disamping
Penggalian dana
secara mandiri
melalui iuran anggota. g. Strategi Pengembangan Standar Penjaminan Mutu IFAS KATEGORI KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W) TOTAL (S-W)
EFAS SUB TOTAL 4.25 4.01 0.24
PELUANG
5 4 3 2
-5
-4
-3
KELEMAHAN
-2
-1
KATEGORI PELUANG (O) ANCAMAN (T) TOTAL (O-T)
SO Strategies 1. Menyusun rencana pemantauan dan evaluasi yang jelas, rinci, dan realistik sebagai pedoman dalam melakukan pemantauan dan evaluasi internal 2. Menjalin kerja sama dengan pihak-pihak yang berkompeten sebagai fasilitator dalam melaksanakan pemantauan dan evaluasi SO
1
(0.24;0.75)
0
1
2
-1 -2 -3 -4 -5 ANCAMAN
108
SUB TOTAL 4.75 4.00 0.75
3
4
KEKUATAN
5
Gambar diagram Cartesius menunjukkan bahwa Standar Penjaminan Mutu KKG PAB berada pada kuadran SO (0.24; 0.75), KKG PAB memiliki kekuatan untuk melakukan pengembangan Standar Penjaminan Mutu dengan memanfaatkan peluang yang lebih besar, sehingga
jaminan
mutu
tentang
kompetensi
dan
profesionalitas guru pendidikan agama Buddha di KKG PAB dapat dipertanggung jawabkan. Strategi
yang
dapat
dikembangkan
adalah
menyusun rencana pemantauan dan evaluasi jelas, rinci, dan
yang
realistik sebagai pedoman dalam
melakukan pemantauan dan evaluasi internal; menjalin kerja sama dengan
pihak-pihak yang berkompeten
sebagai fasilitator dalam melaksanakan pemantauan dan evaluasi, misalnya dengan perguruan tinggi agama Buddha.
D. Pengembangan Model KKG PAB Berdasarkan hasil FGD (Focus Group Discussion) dengan guru-guru pendidikan agama Buddha yang menjadi anggota KKG pada tanggal 20 November 2012 di
SD
Negeri
Kenteng
02,
Kecamatan
Susukan
diperoleh hasil kesepakatan, bahwa pengembangan KKG PAB untuk menjamin peningkatan kompetensi 109
dan profesionalitas guru pendidikan agama Buddha di Kabupaten Semarang adalah sebagai berikut:
Harapan dan Tujuan Adanya Jaminan Mutu tentang Peningkata n Kompetensi dan Profesionalit as Guru Pendidikan Agama Buddha melalui Kegiatan KKG PAB
110
Tabel IV.4. Hasil FGD Strategi yang Acuan Standar Dipilih a) Keputusan mengoptimal Dirjen kan kekuatan Dikdasmen No. sumber daya 079/C/Kep./I/1 yang ada 993, tentang yang dimiliki Pedoman oleh KKG Pelaksanaan PAB untuk Sistem mengatasi Pembinaan kelemahan Profesional serta Guru, bahwa memanfaatka strategi n peluang pembinaan dan guna peningkatan mengantisipa profesional guru si ancaman sekolah dasar yang adalah melalui dihadapi. pembentukan b) menambah gugus sekolah, programdi antaranya program melalui penunjang kelompok kerja yang guru (KKG). bertujuan Penyelenggaraan memberikan kegiatan dan wawasan pengembangan kepada guru KKG mengacu agama pada Standar Buddha Pengembangan tentang KKG yang kebijakan dikeluarkan oleh pendidikan. Direktorat c) Profesi Pendidik memanfaatka Dirjen n secara Peningkatan maksimal Mutu Pendidik teknologi dan Tenaga
Indikator Ketercapaian a) Peningkata n kompetensi dan profesionali tas guru PAB b) Meningkat nya kualitas layanan PBM pendidikan agama Buddha c) Bertambah nya keyakinan dan Meningkat nya motivasi belajar peserta didik terhadap agama Buddha.
informasi dan komunikasi bagi anggota KKG dengan cara melakukan pelatihan tentang media pembelajaran yang berbasis teknologi informasi, misalnya presentasi materi melalui power point.
Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional (Ditjen PMPTK 2008) yaitu; a) Standar Program; b) Standar Organisasi; c) Standar Pengelolaan; d) Standar SDM; e) Standar Sarana dan Prasarana; f) Standar Pembiayaan; g) Standar Penjaminan Mutu. Sumber: Diolah dari informasi dan pendapat hasil FGD
Dengan berdasarkan kesepakatan itu pula, maka model pengembangan Standar KKG PAB Kabupaten Semarang
111
dapat
digambarkan
sebagai
berikut:
KKG Bermutu
INPUT
Eksternal Exchange Perubahan Paradigma Pendidikan
Ijin Operasional Program
PROCESS
STANDAR PENGEMBANGAN KKG 1. Program
Pengembangan KKG berdasarkan Standar
STANDAR PENGEMBANGAN KKG PAB KABUPATEN SEMARANG
Kepengurusan
2. Organisasi Perubahan Karakteristik Organisasi KKG PAB
Internal Exchange Guru Pendidikan Agama Buddha
Sarana dan Prasarana
3. Pengelolaan
Nara Sumber
4. Sarpras
Pembiayaan
5. SDM
Laporan Pertanggung Jawaban
6. Pembiayaan
S t a n d a r
S t a n d a r 7
7. Jaminan Mutu
S t a n d a r 5
S t a n d a r
S t a n d a r
S t a n d a r 3
4 6
2
Feed back
Gambar IV.2 Model Akhir Pengembangan KKG PAB KAB. Semarang
112
S t a n d a r 1
OUTPUT Peningkatan Kompetensi dan Profesionalit as Guru
Keterangan: : Alur pengembangan KKG : Standar KKG PAB Kab. Semarang : Standar Pengembangan KKG : Pengembangan KKG PAB disesuaikan Standar KKG : Garis Koordinasi Penjelasan Gambar: 1. Organisasi mengalami perubahan akibat adanya factor
eksternal,
pendidikan dari
yaitu
perubahan
paradigma
model sistem industri "teacher
centered/tradisional"
yang berpusat pada guru
untuk mendidik anak-anak, ke sistem pembelajaran yang berpusat pada siswa, sistem pembelajaran yang berbasis pada pemecahan masalah, dan sistem pembelajaran yang berbasis pada
pemahaman dan
factor internal yaitu guru sebagai agen perubahan (agent
of
change)
dalam
pengembangan
profesionalitas. 2. Dengan sumber daya yang dimiliki KKG PAB kabupaten
Semarang
program-program anggotanya
berusaha
kegiatan
melalui
menjalankan
dalam
strategi
melayani
pengembangan
berdasarkan Standar yang dimiliki (Ijin Operasional, 113
Program, Kepengurusan, Sarana dan Prasarana, Nara
Sumber,
Pembiayaan,
Pertanggungjawaban)
dan
guna
Laporan
meningkatkan
kompetensi dan profesionalisme Guru Pendidikan Agama Buddha. 4.
Standar
pengembangan
berdasarkan
Instrumen
KKG
PAB
Kesesuaian
diukur Standar
Pengembangan KKG (Standar Organisasi, Standar Program, Standar Pengelolaan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Sumber Daya Manusia, Standar Pembiayaan, Standar Penjaminan Mutu) mengacu pada Standar Pengembangan KKG yang dikeluarkan oleh Direktorat Profesi Pendidik Dirjen Peningkatan Mutu
Pendidik
dan
Tenaga
Kependidikan
Departemen Pendidikan Nasional tahun 2008 untuk menjamin adanya mutu peningkatan kompetensi dan profesionalitas
guru
pendidikan
agama
Buddha.
Apabila standar pengembangan KKG PAB belum sesuai dengan Standar Pengembangan KKG hal ini akan
memungkinkan
jaminan
mutu
terkendalanya
peningkatan
pencapaian
kompetensi
dan
profesioanalitas guru pendidikan agama Buddha. 5. Untuk mencapai adanya jaminan mutu berupa peningkatan kompetensi dan profesionalitas guru pendidikan 114
agama
Buddha,
maka
srtategi
pengembangan KKG PAB harus disesuaikan dengan Standar Pengembangan KKG dengan menggunakan analisis
SWOT.
Dari
hasil
analisis,
kemudian
diurutkan berdasarkan jumlah luas dari masingmasing standar pengembangan KKG mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar sebagai berikut: (a) Standar Organisasi berada pada kuadran SO (0.32; 0.33) luas 0.10; (b) Standar Penjaminan Mutu berada pada kuadran SO (0.24; 0.75) luas 0.18; (c) Standar Sumber Daya Manusia berada pada kuadran ST (0.54; -0.60) luas 0.32; (d)
Standar Pembiayaan
berada pada kuadran ST (0.80; -0.52) luas 0.42; (e) Standar
Sarana
dan
Prasarana
kuadran SO (1.34; 0.34)
terletak
pada
luas 0.45; (f) Standar
Pengelolaan berada pada kuadran SO (2.06; 0.85) luas 1.75; (g) Standar Program berada di kuadran SO (1.9; 1.7) luas 3.23. Berdasarkan analisis SWOT yang diperoleh, pengembangan standar organisasi KKG PAB harus disesuaikan terlebih dahulu dengan standar pengembangan KKG, karena luasan yang terbentuk menunjukkan angka yang paling kecil (0.10).
Besarnya
dibanding
dengan
kekuatan
(0.32)
lebih
peluang
yang
ada
kecil (0.33).
Kemudian dilanjutkan dengan penyesuaian pada pengembangan 115
standar
penjaminan
mutu,
pada
pengembangan standar penjaminan mutu KKG PAB memiliki
kekuatan
dibandingkan selanjutnya
yang
dengan
lebih
peluang
adalah
kecil
(0.75).
(0.24) Langkah
pembenahan
melakukan
penyesuaian pengembangan standar sumber daya manusia. KKG memiliki kekuatan yang lebih kecil (0.54) dibanding ancaman yang harus dihadapi (0.60). Berikutnya secara berurutan pengembangan standar
yang
harus
dibenahi
adalah
standar
pembiayaan yang memiliki kekuatan yang lebih besar (0.80) bila dibandingkan dengan ancaman (0.52). Pembenahan standar
berikutnya
sarana
dan
adalah
pengembangan
prasarana,
dilanjutkan
pembenahan pengembangan standar pengelolaan, terakhir
adalah
pembenahan
pemngembangan
standar program. 6. Melalui pembenahan dan penyesuaian standar pengembangan
KKG
PAB
Kabupaten
Semarang
dengan Standar Pengembangan KKG diharapkan akan tercapai penjaminan mutu berupa peningkatan kompetensi
dan
profesionalitas
guru-guru
pendidikan agama Buddha di Kabupaten Semarang melalui pelaksanaan program kegiatan KKG PAB Kabupaten Semarang.
116