BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi, Subyek, dan Waktu Penelitian a.i.1.
Deskripsi Lokasi Penelitian ini dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Adapun pengambilan data dilaksanakan di hall beladiri dan stadion FIK UNY. Pengambilan data yang dilakukan di hall beladiri meliputi kelentukan, kelincahan, kekuatan otot punggung, kekuatan otot kaki, kekuatan otot lengan/bahu, dan power tungkai, sedangkan pengambilan data yang dilakukan di stadion atletik meliputi daya tahan aerobik (balke test) dan kecepatan. Subyek penelitian yang digunakan adalah seluruh atlet PUSLATDA POMNAS XIII Pencak Silat DIY sebanyak 20 atlet yang terdiri dari 11 atlet putra dan 9 atlet putri. Subjek secara keseluruhan meliputi atlet kategori tanding dan kategori Tunggal Ganda Regu (TGR). Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 11 September 2013 pada sore hari mulai pukul 15.00 – Selesai. Pengambilan data dilaksanakan pada sore hari. B.
Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, sehingga keadaan obyek akan digambarkan sesuai dengan data yang diperoleh. Dari hasil penelitian tentang “Penampilan Biomotor Atlet PUSLATDA POMNAS XIII DIY Cabang Olahraga Pencak Silat” , perlu dideskripsikan secara
1
keseluruhan maupun berdasarkan item tes yang digunakan untuk mengukur penampilan biomotor. Macam - macam tes tersebut adalah tes balke, lari 30 m, kelentukan, push up, kekuatan otot punggung, kekuatan otot kaki, kecepatan, kelincahan. 1. TES BALKE Tabel 9. Distribusi Frekuensi Tes Balke Atlet Putra SKOR FREKUENSI KATEGORI PERSENTASE >61.00 0 Baik Sekali 00,00% 60.90 – 55.10 0 Baik 00,00% 55.00 – 49.20 2 Sedang 18,18% 49.10 – 43.30 6 Kurang 54,55% <43.20 3 Kurang Sekali 27,27% Jumlah 11 Jumlah 100,00%
Dari tabel 9 di atas dapat dilihat bahwa pada komponen daya tahan aerobik atlet putra 00,00% atlet yang memiliki daya tahan baik sekali sebanyak 0 atlet, 00,00% atlet yang memiliki daya tahan baik yaitu sebanyak 0 atlet, 18,18% atlet memiliki daya tahan sedang sebanyak 2 atlet, 54,55% atlet memiliki daya tahan kurang yaitu sebanyak 5 atlet, 27,27% atlet memiliki daya tahan kurang sekali yaitu sebanyak 3 atlet. Frekuensi terbanyak terletak pada kategori kurang, dengan demikian maka daya tahan aerobik pada atlet PUSLATDA POMNAS XIII DIY Cabang Olahraga Pencak Silat Putra sebagian besar berkategori kurang. Tabel 10. Distribusi Frekuensi Tes Balke Atlet Putri SKOR FREKUENSI KATEGORI PERSENTASE >54.30 0 Baik Sekali 00,00% 54.20 – 49.30 0 Baik 00,00% 49.20 – 44.20 1 Sedang 11,11% 44.10 – 39.20 3 Kurang 33,33% <39.10 5 Kurang Sekali 55,56%
2
Jumlah
9
Jumlah
100,00%
Dari tabel 10 di atas dapat dilihat bahwa pada komponen daya tahan aerobik atlet putri 00,00% atlet yang memiliki daya tahan baik sekali sebanyak 0 atlet, 00,00% atlet yang memiliki daya tahan baik sebanyak 0 atlet, 11,11% atlet memiliki daya tahan sedang sebanyak 1 atlet, 33,33% atlet memiliki daya tahan kurang yaitu sebanyak 3 atlet, 55,56% atlet memiliki daya tahan kurang sekali yaitu sebanyak 4 atlet. Frekuensi terbanyak terletak pada kategori kurang sekali, dengan demikian maka daya tahan aerobik pada atlet PUSLATDA POMNAS XIII DIY Cabang Olahraga Pencak Silat Putri sebagian besar berkategori kurang sekali. Apabila digambarkan dalam bentuk histogram, maka berikut gambar histogram yang diperoleh :
Gambar 2. Histogram Daya Tahan Aerobik Atlet PUSLATDA POMNAS XIII DIY Cabang Olahraga Pencak Silat
2.KELINCAHAN (SIDE STEP) Tabel 11. Distribusi Frekuensi Kelincahan Atlet Putra SKOR FREKUENSI KATEGORI PERSENTASE >50 0 Baik Sekali 0% 49 – 46 0 Baik 0% 45 – 42 6 Sedang 54,55% 41 – 38 3 Kurang 27,27% <37 2 Kurang Sekali 18,18% Jumlah 11 Jumlah 100,00%
Dari tabel 11 di atas dapat dilihat bahwa pada komponen kelincahan atlet putra 00,00% atlet yang memiliki kelincahan baik sekali sebanyak 0 atlet, 00,00% atlet yang memiliki kelincahan baik sebanyak 0
3
atlet, 54,55% atlet memiliki kelincahan sedang sebanyak 6 atlet, 27,27% atlet memiliki kelincahan kurang yaitu sebanyak 3 atlet, dan 18,18% atlet memiliki kelincahan kurang sekali yaitu sebanyak 2 atlet. Frekuensi terbanyak terletak pada kategori sedang, dengan demikian maka kelincahan pada atlet PUSLATDA POMNAS XIII DIY Cabang Olahraga Pencak Silat Putra sebagian besar berkategori sedang. Tabel 12. Distribusi Frekuensi Kelincahan Atlet Putri SKOR FREKUENSI KATEGORI PERSENTASE >46 0 Baik Sekali 0% 45 – 42 0 Baik 0% 41 – 38 3 Sedang 33,33% 37 – 33 5 Kurang 55,56% <33 1 Kurang Sekali 11,11% Jumlah 9 Jumlah 100,00%
Dari tabel 12 di atas dapat dilihat bahwa pada komponen kelincahan atlet putri 00,00% atlet yang memiliki kelincahan baik sekali sebanyak 0 atlet, 00,00% atlet yang memiliki kelincahan baik sebanyak 0 atlet, 33,33% atlet memiliki kelincahan sedang sebanyak 3 atlet, 55,56% atlet memiliki kelincahan kurang
yaitu sebanyak 5 atlet, dan 11,11%
atlet memiliki
kelincahan kurang sekali yaitu sebanyak 1 atlet. Frekuensi terbanyak terletak pada kategori kurang , dengan demikian maka kelincahan pada atlet PUSLATDA POMNAS XIII DIY Cabang Olahraga Pencak Silat Putri sebagian besar berkategori kurang. Apabila digambarkan dalam bentuk histogram, maka berikut gambar histogram yang diperoleh:
4
Gambar 3. Histogram Tes Kelincahan Atlet PUSLATDA POMNAS XIII DIY Cabang Olahraga Pencak Silat
3.TES KECEPATAN (SPRINT 30 M) Tabel 13. Distribusi Frekuensi Kecepatan Atlet Putra SKOR FREKUENSI KATEGORI PERSENTASE 3.58 – 3.91 0 Baik Sekali 00,00% 3.92 – 4.34 5 Baik 45,45% 4.35 – 4.72 5 Sedang 45,45% 4.73 – 5.11 0 Kurang 00,00% 5.12 – 5.50 1 Kurang Sekali 9,10% Jumlah 11 Jumlah 100,00%
Dari tabel 13 di atas dapat dilihat bahwa pada komponen kecepatan atlet putra 00,00% atlet yang memiliki kecepatan baik sekali sebanyak 0 atlet, 45,45% atlet memiliki kecepatan baik sebanyak 5 atlet, 45,45% atlet memiliki kecepatan sedang yaitu sebanyak 5 atlet, 00,00% atlet yang memiliki kecepatan kurang sebanyak 0 atlet dan 9,10% atlet memiliki kecepatan kurang sekali yaitu sebanyak 1 atlet. Frekuensi terbanyak terletak pada kategori baik dan sedang, dengan demikian maka kecepatan pada atlet PUSLATDA POMNAS XIII DIY Cabang Olahraga Pencak Silat Putra sebagian besar berkategori baik dan sedang. Tabel 14. Distribusi Frekuensi Kecepatan Atlet Putri SKOR FREKUENSI KATEGORI PERSENTASE 4.06 – 4.50 0 Baik Sekali 00,00% 4.51 – 4.49 0 Baik 00,00% 4.97 – 5.40 1 Sedang 11,12% 5.41 – 5.86 4 Kurang 44,44% 5.86 – 6.30 4 Kurang Sekali 44,44% Jumlah 11 Jumlah 100,00%
5
Dari tabel 14 di atas dapat dilihat bahwa pada komponen kecepatan atlet putri 00,00% atlet yang memiliki kecepatan baik sekali sebanyak 0 atlet, 00,00% atlet yang memiliki kecepatan baik sebanyak 0 atlet, 11,12% atlet memiliki kecepatan sedang sebanyak 1 atlet, 44,44% atlet memiliki kecepatan kurang yaitu sebanyak 4 atlet, dan 44,44%% atlet memiliki kecepatan kurang sekali yaitu sebanyak 4 atlet. Frekuensi terbanyak terletak pada kategori kurang dan kurang sekali, dengan demikian maka kecepatan pada atlet PUSLATDA POMNAS XIII DIY Cabang Olahraga Pencak Silat Putri sebagian besar berkategori kurang sekali. Apabila digambarkan dalam bentuk histogram, maka berikut gambar histogram yang diperoleh:
Gambar 4. Histogram Tes Kecepatan Atlet PUSLATDA POMNAS XIII DIY Cabang Olahraga Pencak Silat
6
4.TES KELENTUKAN (SIT AND REACH) Tabel 15. Distribusi Frekuensi Kelentukan Atlet Putra SKOR FREKUENSI KATEGORI PERSENTASE >46 4 Baik Sekali 36,36% 31 – 45 7 Baik 63,64% 21 – 30 0 Sedang 00,00% 11 – 20 0 Kurang 00,00% < 10 0 Kurang Sekali 00,00% Jumlah 11 Jumlah 100,00%
Dari 15 tabel di atas dapat dilihat bahwa pada komponen kelentukan
atlet putra 36,36% atlet memiliki kelentukan baik sekali
sebanyak 4 atlet, 63,64% atlet memiliki kelentukan baik yaitu sebanyak 7 atlet, dan 00,00% atlet yang memiliki kelentukan sedang sebanyak 0 atlet, 00,00% atlet yang memiliki kelentukan kurang sebanyak 0 atlet, 00,00% atlet yang memiliki kelentukan kurang sekali sebanyak 0 atlet. Frekuensi terbanyak terletak pada kategori baik, dengan demikian maka kelentukan pada atlet PUSLATDA POMNAS XIII DIY Cabang Olahraga Pencak Silat Putra sebagian besar berkategori baik. Tabel 16. Distribusi Frekuensi Kelentukan Atlet Putri SKOR FREKUENSI KATEGORI PERSENTASE >46 2 Baik Sekali 22,22% 35 – 45 7 Baik 77,78% 26 – 34 00,00% 0 Sedang 15 – 25 0 Kurang 00,00% < 15 00,00% 0 Kurang Sekali Jumlah 9 Jumlah 100,00%
Dari tabel 16 di atas dapat dilihat bahwa pada komponen kelentukan
7
atlet putri 22,22% atlet memiliki kelentukan baik sekali
sebanyak 2 atlet, 77,78% atlet memiliki kelentukan baik sebanyak 7 atlet, dan 00,00% atlet yang memiliki kelentukan sedang sebanyak 0 atlet, 00,00% atlet yang memiliki kelentukan kurang sebanyak 0 atlet, 00,00% atlet yang memiliki kelentukan kurang sekali sebanyak 0 atlet. Frekuensi terbanyak terletak pada kategori baik, dengan demikian maka kelentukan pada atlet PUSLATDA POMNAS XIII DIY Cabang Olahraga Pencak Silat Putri sebagian besar berkategori baik. Apabila digambarkan dalam bentuk histogram, maka berikut gambar histogram yang diperoleh:
Gambar 5. Histogram Tes Kelentukan Atlet PUSLATDA POMNAS XIII DIY Cabang Olahraga Pencak Silat
8
5.TES POWER (STANDING BROAD JUMP) Tabel 17. Distribusi Frekuensi Power Atlet Putra SKOR FREKUENSI KATEGORI PERSENTASE 3.15 – 2.80 0 Baik Sekali 00,00% 2.79 – 2.54 3 Baik 27,27% 2.53 – 2.20 6 Sedang 54,55% 2.19 – 1.90 2 Kurang 18,18% < 1.90 0 Kurang Sekali 00,00% Jumlah 11 Jumlah 100,00%
Dari tabel 17 di atas dapat dilihat bahwa pada komponen power atlet putra 00,00% atlet yang memiliki power baik sekali sebanyak 0 atlet, 27,27% atlet memiliki power baik sebanyak 3 atlet, 54,55% atlet memiliki power sedang sebanyak 6 atlet, 18,18% atlet yang memiliki power kurang sebanyak 2 atlet, dan 00,00% atlet yang memiliki power kurang sekali sebanyak 0 atlet. Frekuensi terbanyak terletak pada kategori sedang, dengan demikian maka power pada atlet PUSLATDA POMNAS XIII DIY Cabang Olahraga Pencak Silat Putra sebagian besar berkategori sedang. Tabel 18. Distribusi Frekuensi Power Atlet Putri SKOR FREKUENSI KATEGORI PERSENTASE 2.97 – 2.55 0 Baik Sekali 00,00% 2.54 – 2.25 0 Baik 00,00% 2.24 – 2.00 4 Sedang 44,44% 1.99 – 1.60 5 Kurang 55,56% < 1.59 0 Kurang Sekali 00,00% Jumlah 9 Jumlah 100,00%
Dari tabel 18 di atas dapat dilihat bahwa pada komponen power atlet putri 00,00% atlet yang memiliki power baik sekali sebanyak 0 atlet, 00,00% atlet memiliki power baik sebanyak 0 atlet, 44,44% atlet memiliki power
9
sedang sebanyak 4 atlet, 55,56% atlet yang memiliki power kurang sebanyak 5 atlet, dan 00,00% atlet yang memiliki power kurang sekali sebanyak 0 atlet. Frekuensi terbanyak terletak pada kategori kurang, dengan demikian maka power pada atlet PUSLATDA POMNAS XIII DIY Cabang Olahraga Pencak Silat Putri sebagian besar berkategori kurang. Apabila digambarkan dalam bentuk histogram, maka berikut gambar histogram yang diperoleh:
Gambar 6. Histogram Tes Power Atlet PUSLATDA POMNAS XIII DIY Cabang Olahraga Pencak Silat
6. TES KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU (PUSH UP) Tabel 19. Distribusi Frekuensi Kekuatan Otot Lengan dan Bahu Atlet Putra SKOR FREKUENSI KATEGORI PERSENTASE >70 0 Baik Sekali 00,00% 53 – 69 5 Baik 45,46% 38 – 52 27,27% 3 Sedang 19 – 35 27,27% 3 Kurang < 18 00,00% 0 Kurang Sekali Jumlah 100,% 11 Jumlah
Dari tabel 19 di atas dapat dilihat bahwa pada komponen kekuatan otot lengan dan bahu atlet putra 00,00% atlet yang memiliki kekuatan otot lengan dan bahu baik sekali sebanyak 0 atlet, 45,46% atlet memiliki kekuatan otot lengan dan bahu baik sebanyak 5 atlet, 27,27% atlet memiliki kekuatan otot
10
lengan dan bahu sedang sebanyak 3 atlet, 27,27% atlet yang memiliki kekuatan otot lengan dan bahu kurang sebanyak 3 atlet, dan 00,00% atlet yang memiliki kekuatan otot lengan dan bahu kurang sekali sebanyak 0 atlet. Frekuensi terbanyak terletak pada kategori baik, dengan demikian maka kekuatan otot lengan dan bahu pada atlet PUSLATDA POMNAS XIII DIY Cabang Olahraga Pencak Silat Putra sebagian besar berkategori baik. Tabel 20. Distribusi Frekuensi Kekuatan Otot Lengan dan Bahu Atlet Putri SKOR FREKUENSI KATEGORI PERSENTASE >70 0 Baik Sekali 00,00% 52 – 69 2 Baik 22,22% 34 – 51 55,56% 5 Sedang 16 – 33 22,22% 2 Kurang < 15 00,00% 0 Kurang Sekali Jumlah 100,00% 9 Jumlah
Dari tabel 20 di atas dapat dilihat bahwa pada komponen kekuatan otot lengan dan bahu atlet putri 00,00% atlet yang memiliki kekuatan otot lengan dan bahu baik sekali sebanyak 0 atlet, 22,22% atlet memiliki kekuatan otot lengan dan bahu baik sebanyak 2 atlet, 55,56% atlet memiliki kekuatan otot lengan dan bahu sedang sebanyak 5 atlet, 22,22% atlet yang memiliki kekuatan otot lengan dan bahu kurang sebanyak 2 atlet, dan 00,00% atlet yang memiliki kekuatan otot lengan dan bahu kurang sekali sebanyak 0 atlet. Frekuensi terbanyak terletak pada kategori sedang, dengan demikian maka kekuatan otot lengan dan bahu pada atlet PUSLATDA POMNAS XIII DIY Cabang Olahraga Pencak Silat Putri sebagian besar berkategori sedang. Apabila digambarkan dalam bentuk histogram, maka berikut gambar histogram yang diperoleh:
11
Gambar 7. Histogram Tes Kekuatan Otot Lengan dan Bahu Atlet PUSLATDA POMNAS XIII DIY Cabang Olahraga Pencak Silat
7. TES KEKUATAN OTOT PUNGGUNG Tabel 21. Distribusi Frekuensi Kekuatan Otot Punggung Atlet Putra SKOR FREKUENSI KATEGORI PERSENTASE >153 6 Baik Sekali 54,55% 112.5 – 153 3 Baik 27,27% 76.5 – 112 18,18% 2 Sedang 52.5 – 76 00,00% 0 Kurang <52 00,00% 0 Kurang Sekali Jumlah 100,00% 11 Jumlah
Dari tabel 21 di atas dapat dilihat bahwa pada komponen kekuatan otot punggung atlet putra 54,55% atlet yang memiliki kekuatan otot punggung baik sekali sebanyak 6 atlet, 27,27% atlet memiliki kekuatan otot punggung baik sebanyak 3 atlet, 18,18% atlet memiliki kekuatan otot punggung sedang sebanyak 2 atlet, 00,00% atlet yang memiliki kekuatan otot punggung kurang sebanyak 0 atlet, dan 00,00% atlet yang memiliki kekuatan otot punggung kurang sekali sebanyak 0 atlet. Frekuensi terbanyak terletak pada kategori baik sekali, dengan demikian maka kekuatan otot punggung pada atlet PUSLATDA POMNAS XIII DIY Cabang Olahraga Pencak Silat Putra sebagian besar berkategori baik sekali. Tabel 22. Distribusi Frekuensi Kekuatan Otot Punggung Atlet Putri SKOR FREKUENSI KATEGORI PERSENTASE >103,5 3 Baik Sekali 33,33% 78.5 – 103 3 Baik 33,33% 57.5 – 78 2 Sedang 22,22% 28.5 – 57 1 Kurang 11,12% < 28 0 Kurang Sekali 00,00% Jumlah 9 Jumlah 100,00%
12
Dari tabel 22 di atas dapat dilihat bahwa pada komponen kekuatan otot
punggung atlet putri 33,33% atlet yang memiliki kekuatan otot
punggung baik sekali sebanyak 3 atlet, 33,33% atlet memiliki kekuatan otot punggung baik sebanyak 3 atlet, 22,22% atlet memiliki kekuatan otot punggung sedang sebanyak 2 atlet, 11,12% atlet yang memiliki kekuatan otot punggung kurang sebanyak 1 atlet, dan 00,00% atlet yang memiliki kekuatan otot punggung kurang sekali sebanyak 0 atlet. Frekuensi terbanyak terletak pada kategori baik dan baik sekali, dengan demikian maka kekuatan otot punggung pada atlet PUSLATDA POMNAS XIII DIY Cabang Olahraga Pencak Silat Putri sebagian besar berkategori baik dan baik sekali. Apabila digambarkan dalam bentuk histogram, maka berikut gambar histogram yang diperoleh:
Gambar 8. Histogram Tes Kekuatan Otot Punggung Atlet PUSLATDA POMNAS XIII DIY Cabang Olahraga Pencak Silat
8. TES KEKUATAN OTOT KAKI DAN TUNGKAI Tabel 23. Distribusi Frekuensi Kekuatan Otot Kaki dan Tungkai Atlet Putra SKOR FREKUENSI KATEGORI PERSENTASE >259.5 1 Baik Sekali 9,09% 187.5 – 259 1 Baik 9,09% 127.5 – 187 3 Sedang 27,27% 84.5 – 127 6 Kurang 54,55%
13
< 84 Jumlah
0 11
Kurang Sekali Jumlah
00,00% 100,00%
Dari tabel 23 di atas dapat dilihat bahwa pada komponen kekuatan otot kaki atlet putra 9,09% atlet yang memiliki kekuatan otot kaki baik sekali sebanyak 1 atlet, 9,09% atlet memiliki kekuatan otot kaki baik sebanyak 1 atlet, 27,27% atlet memiliki kekuatan otot kaki sedang sebanyak 3 atlet, 54,55% atlet yang memiliki kekuatan otot kaki kurang sebanyak 6 atlet, dan 00,00% atlet yang memiliki kekuatan otot kaki kurang sekali sebanyak 0 atlet. Frekuensi terbanyak terletak pada kategori kurang, dengan demikian maka kekuatan otot kaki
pada atlet PUSLATDA POMNAS XIII DIY Cabang
Olahraga Pencak Silat Putra sebagian besar berkategori kurang. Tabel 24. Distribusi Frekuensi Distribusi Frekuensi Kekuatan Otot Kaki dan Tungkai Atlet Putri SKOR FREKUENSI KATEGORI PERSENTASE >219.5 0 Baik Sekali 00,00% 171.5 – 219 1 Baik 11,11% 127.5 – 171 0 Sedang 00,00% 81.5 – 127 3 Kurang 33,33% < 81 5 Kurang Sekali 55,56% Jumlah 9 Jumlah 100,00%
Dari tabel 24 di atas dapat dilihat bahwa pada komponen kekuatan otot kaki atlet putri 00,00% atlet yang memiliki kekuatan otot kaki baik sekali sebanyak 0 atlet, 11,11% atlet memiliki kekuatan otot kaki baik sebanyak 1 atlet, 00,00% atlet memiliki kekuatan otot kaki sedang sebanyak 0 atlet, 33,33% atlet yang memiliki kekuatan otot kaki kurang sebanyak 3 atlet, dan 55,56% atlet yang memiliki kekuatan otot kaki
14
kurang sekali sebanyak 5 atlet. Frekuensi terbanyak terletak pada kategori kurang sekali, dengan demikian maka kekuatan otot kaki pada atlet PUSLATDA POMNAS XIII DIY Cabang Olahraga Pencak Silat Putri sebagian besar berkategori kurang sekali. Apabila digambarkan dalam bentuk histogram, maka berikut gambar histogram yang diperoleh:
Gambar 9. Histogram Tes Kekuatan Otot Kaki Dan Tungkai Atlet PUSLATDA POMNAS XIII DIY Cabang Olahraga Pencak Silat
15
C.
PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian tentang penampilan biomotor atlet PUSLATDA POMNAS XIII Pencak Silat DIY yang menggunakan tes dan pengukuran biomotor. Penelitian ini dilakukan sesuai dengan komponen biomotor yang terdapat didalam olahraga pencak silat. Rangkaian dari hasil tes tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut ini: 1. Pengambilan tes untuk daya tahan aerobik menggunakan Balke test. Dari
hasil tes balke atlet putra secara umum dapat dikatakan masukan dalam kategori kurang. Sedangkan hasil tes balke atlet putri masuk dalam kategori kurang sekali. Hal ini bisa dikarenakan oleh beberapa faktor salah satunya adalah kapisitas aerobik. Jika seorang atlet memiliki kemampuan aerobik yang baik maka akan cepat melakukan recovery dengan cepat, sehingga mampu melakukan latihan dengan intensitas yang tinggi. Seperti dalam pencak silat pertandingan yang dilakukan dalam 3 babak, setiap babak atlet melakukan fight selama 2 menit bersih dengan rentang istirahat yang cukup cepat antara 30 detik sampai 1 menit. telah dijelaskan di BAB II bahwa pencak silat menggunakan ketahanan jangka pendek dan menengah akan tetapi ketahanan jangka panjang juga diperlukan. Daya tahan aerobik perlu ditingkatkan minimal masuk dalam kategori sedang. 2. Pengambilan tes untuk kelincahan menggunakan side step. Dari hasil tes
kelincahan atlet putra masuk dalam kategori sedang, sedangkan hasil tes kelincahan untuk atlet putri masuk dalam kategori kurang. Padahal kelincahan menjadi faktor penting atlet maka dari itu tingkat kelincahan
16
perlu ditingkatkan lagi. Sebagai gambaran jika seorang atlet memiliki kelincahan yang kurang maka pada saat terjadi serang bela gerakannya telihat berat dan bisa dikatakan kurang luwes. 3. Pengambilan tes untuk kecepatan menggunakan sprint 30 m. Dari hasil tes
kecepatan atlet putra masuk dalam kategori baik dan sedang karena memperoleh hasil yang sama, sedangkan hasil tes kecepatan atlet putri masuk dalam ketegori kurang dan kurang sekali karena memperoleh hasil yang sama. Biomotor untuk kecepatan masih jauh dari harapan sehingga perlu melatih lagi kecepatan yang dimiliki apalagi untuk atlet putri yang dirasa masih sangat jauh dari harapan. Kecepatan disini peran penting pada saat terjadi fight, kemampuan untuk berpindah secara cepat atau menghindar dari serangan apalagi kecepatan dalam pencak silat didominasi oleh kecepatan gerak non siklus. 4. Pengambilan tes untuk kelentukan menggunakan sit and reach. Dari hasil
tes kelentukan atlet putra secara umum masuk dalam kategori baik dan hasil tes kelentukan atlet putri secara umum masuk dalam kategori baik. Pencak silat yang tergolong bodi kontak, kemungkinan cedera sangat besar. Seorang atlet yang memiliki kelentukan yang baik dapat menghindarkannya dari kemungkinan akan terjadi cedera secara fisik dan memungkinkan atket untuk dapat melakukan gerak yang ekstrim. Secara keseluruhan hasil tes kelentukan sesuai dengan yang diharapkan peneliti. Dikarenakan kelentukan berhubungan langsung dengan keadaan tulang
17
dan persendia juga faktor umum maka hal ini tidak dapat dipaksakan atau akan menyebabkan terjadinya cedera. 5. Pengambilan tes untuk power tungkai menggunakan standing broad jump.
Dari hasil tes power otot tungkai atlet putra secara umum masuk dalam kategori sedang dan hasil tes power otot tungkai atlet putri masuk dalam kategori kurang. Selain dalan kategori tanding power juga berpengaruh untuk kategori TGR, atlet TGR yang mempunyai power bagus akan kelihatan pada saat penampilan dikarenakan gerakan tunggal dan regu gerakannya dilakukan satu-satu tetapi dalam satu rangkaian / jurus. Power yang bagus mempengaruhi kemantapan gerak sedangkan untuk kategori tanding atlet yang memiliki power bagus, tendangan yang masuk dan berbunyi keras akan mempengaruhi penilaian juri. Sehingga untuk atlet putri kemampuan powernya perlu ditingkatkan meskipun sudah ada beberapa yang masuk dalam kategori baik begitu juga dengan atlet putra. 6. Pengambilan tes kekuatan otot lengan dan bahu menggunakan push up.
Dari hasil tes kekuatan otot lengan dan bahu atlet putra secara umum masuk dalam kategori baik dan hasil tes kekuatan otot lengan dan bahu atlet putri masuk dalam kategori sedang. Kekuatan otot dan lengan untuk atlet tanding berfungsi pada saat melakukan bantingan (bantingan angkat) dan juga pada saat melakukan pukulan, untuk TGR pada saat melakukan guntingan tangan menjadi tumpuan. Perlu dilatihankan lagi kekuatan otot lengan dan bahu ini karena masih bisa bertambah dan bertambah lagi.
18
7. Pengambilan
tes
kekuatan
otot
punggung
menggunakan
back
dynamometer. Dari hasil tes kekuatan otot punggung atlet putra secara umum masuk dalam kategori baik sekali dan hasil tes kekuatan otot punggung atlet putri masuk dalam kategori baik dan baik sekali dikarenakan hasil yang sama. Kekuatan otot punggung yang baik dapat mempermudah seorang atlet untuk melakukan gerak maupun melakukan tumpuan yang baik ha ini berkaitan dengan kekuatan otot kaki. Dari hasil tes kekuatan otot kaki atlet putra secara umum masuk dalam kategori kurang dan hasil tes kekuatan otot kaki atlet putri secara umum masuk dalam kategori kurang sekali. 8. Dari hasil penelitian di atas secara keseluruhan untuk atlet putra terdapat
beberapa komponen biomotor seperti daya tahan aerobik, kelincahan, kekuatan otot lengan dan bahu, kekuatan otot kaki dengan kategori kurang, meskipun ada beberapa atlet yang masuk dalam kategori sedang, baik dan baik sekali. Begitu juga untuk atlet putri meskipun sebagian besar masuk dalam kategori kurang bahkan kurang sekali tetapi masih ada beberapa atlet putri yang masuk dalam kategori sedang, baik dan baik sekali. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti latihan POMNAS yang bersamaan dengan latihan PORDA, karena sebagian besar atlet POMNAS adalah atlet PORDA meskipun ada beberapa atlet yang tidak mengikuti PORDA. Latihan di di PUSLATDA POMNAS sebenarnya telah menyesuaikan dengan latihan di kabupaten/kota. Akan tetapi program yang berbeda-beda antara kabupaten yang satu dengan yang satunya
19
ataupun kota sangatlah berbeda sehingga hal ini yang menyebabkan hasil tes yang kurang baik, selain itu penguji juga tidak dapat memantau apakah atlet yang bersangkutan sebelum melakukan tes telah melakukan aktivitas yang berat atau tidak.
20