36
BAB IV HASIL PENELITIAN 4. 3. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV semester I di SDN Kawengen 02 sebagai kelas eksperimen dan SD Mujil 02 sebagai kelas kontrol. Pemilihan kedua SD ini didasarkan pada: a) Letak sekolah, kedua SD berada jauh dari jalan raya. b) Dasar matematika, dari hasil UTS I mata pelajaran Matematika kelas IV di kedua sekolah relatif sama. Rata-rata nilai UTS pada kelas eksperimen 74,92 sedangkan pada kelas kontrol 74,38 c) Ruang kelas, ruangan kelas kedua SD tidak ada perbedaan kebisingan, kepengapan karena ventilasi yang kurang, tata ruang, dan tata cahaya. Selain itu fasilitas yang ada di kedua kelas misalnya bangku, meja, papan tulis, dll dalam kondisi bagus. d) Latar belakang sosial siswa dari kedua sekolah ini mayoritas sama yaitu dari keluarga petani karena daerah ini terletak di pedesaan. 4. 4. Hasil Penelitian 4.4.1 Analisis Tahap Awal a. Tahap deskripsi data Penelitian ini terdapat hasil tes pertama pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Deskripsi masing-masing data dijelaskan dalam uraian berikut. Tes pertama atau tes awal pada kelompok eksperimen dilakukan pada tanggal 8 September 2011 pukul 07.00 WIB. Sedangkan
Tes pertama atau tes awal pada kelompok kontrol
dilakukan pada tanggal 8 September 2011 pukul 10.00. Tes pertama atau tes awal dilakukan untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
36
37
a) Data Tes pertama Kelas Eksperimen Distribusi frekuensi skor tes pertama kelompok eksperimen adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Skor Tes pertama Kelas Eksperimen Skor Frekuensi Presentase (%) 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 Total
1 1 2 2 4 5 3 2 2 1 1 1 25
4 4 8 8 16 20 12 8 8 4 4 4 100
Berdasarkan statistik deskriptif dengan bantuan program komputer
SPSS 16 for windows, hasil tes pertama kelompok eksperimen didapatkan skor terendah 45 (satu), skor tertinggi 100 (satu), dan skor rata-rata 71,00. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi, dapat dibuat diagram batang atau histogram seperti pada gambar berikut:
37
38
Gambar 4.1 Grafik Batang Distribusi Skor Tes pertama Kelompok Eksperimen b) Data Tes pertama Kelas Kontrol Distribusi frekuensi skor tes pertama kelompok kontrol adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Skor Tes pertama Kelas Kontrol Skor Frekuensi Presentase (%) 45 1 4 50 2 8 55 2 8 60 2 8 65 2 8 70 3 12 75 6 23 80 2 8 85 2 8 90 2 8 95 1 4 100 1 4 Total 26 100 38
39
Berdasarkan statistik deskriptif dengan bantuan program komputer SPSS 16 for windows, hasil tes pertama kelompok kontrol didapatkan skor terendah 45 (satu), skor tertinggi 100 (satu), dan skor rata-rata 71,92. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi, dapat dibuat diagram batang atau histogram seperti pada gambar berikut:
Gambar 4.2 Grafik Batang Distribusi Skor Tes pertama Kelompok Kontrol b. Tahap uji prasarat analisis a) Tahap uji normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data Tes pertama Kel.Data
Eksperimen Kontrol
Kolmogorov-Smirnova .200 .200
Ket. Normal Normal
Berdasarkan tabel 4.3, terlihat bahwa data baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol mempunyai nilai signifikansi lebih besar dari nilai alpha yang ditetapkan yaitu 5% (0,05). Dengan demikian, 39
40
disimpulkan bahwa pada taraf signifikansi 5% (0,05) data populasi kedua
kelompok
berdistribusi
normal.
Hasil
uji
normalitas
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3. b) Tahap uji homogenitas Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui
apakah kelas
eksperimen dengan kelas kontrol mempunyai varian yang sama atau tidak, yang dilakukan dengan menggunakan Levene fasilitas SPSS versi 16.00 for mindows. Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Tes pertama tes pertama Levene Statistic
df1
.176
df2 1
Sig. 49
.676
Berdasarkan output pada Test of Homogeneity of Variance, homogenitas dapat dilihat dari kolom sig. yang menunjukkan skor tes pertama mempunyai nilai signifikan (0,176) lebih besar dari alpha yang ditetapkan yaitu 0,05. Dengan demikian, disimpulkan data skor tes pertama adalah homogen. Hasil uji homogenitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3.
40
41
c) Uji kesamaan dua rata-rata Tabel 4.5 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Levene' s Test for Equality of Variances
F
t-test for Equality of Means
Sig.
t
df
tes Equal perta variances .176 .676 -.236 ma assumed Equal variances not assumed
Sig. (2taile d)
95% Confidence Std. Interval of the Mean Error Diffe Differ Difference rence ence Lower Upper
49 .814 -.923 3.911 -8.783 6.937
-.236 48.983 .814 -.923 3.907 -8.774 6.928
Berdasarkan hasil Uji idependent t test pada Tabel 4.5, maka dapat dirumuskan hasil uji hipotesis sebagai berikut: H0 : µ 1 = µ 2
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
memiliki rata-rata hasil belajar matematika sama. H1 : µ 1
µ2
ada perbedaan hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Hasil t
hitung
menunjukkan -0,236 dengan P value atau Sig. (2-tailed)
0.937 > 0,05 ( ). Kesimpulannya H0 diterima karena P value 0.937 > 0,05 ( ), artinya rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen sama dengan rata-rata hasil belajar kolompok kontrol. Untuk perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 3. 41
42
4.4.2 Analisis Tahap Akhir a. Tahap deskripsi data Dalam penelitian ini terdapat tes kedua pada kelompok siswa baik pada kelas eksperimen dan kontrol. Deskripsi masing-masing data dijelaskan dalam uraian berikut. Data hasil belajar matematika diambil dari hasil pelaksanaan tes kedua pada kelas eksperimen dan kontrol. Tes kedua dilakukan pada tanggal 12 September 2011 pukul 07.00 WIB pada kelas kontrol dan 12 September 2011 pukul 10.00 pada kelas eksperimen. Tes kedua dilakukan untuk mengetahui efektivitas penerapan Permainan Menggunakan Aturan, bila rata-rata hasil tes kedua kelompok eksperimen lebih baik dari kelompok kontrol maka disimpulkan penerapan Permainan Menggunakan Aturan efektif. Distribusi frekuensi skor tes kedua kelompok eksperimen adalah sebagai berikut. Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Skor Tes kedua Kelas Eksperimen Skor Frekuensi Presentase (%) 55 1 4 60 1 4 65 1 4 70 3 12 75 4 16 80 5 20 85 3 12 90 2 8 95 2 8 100 3 12 Total 25 100 Berdasarkan statistik deskriptif dengan bantuan program komputer SPSS 16 for windows, hasil tes kedua kelompok eksperimen didapatkan skor terendah 55 (satu), skor tertinggi 100 (tiga), dan skor 42
43
rata-rata 80,60. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi, dapat dibuat diagram batang atau histogram seperti pada gambar berikut.
Gambar 4.3 Grafik Batang Distribusi Skor Tes kedua Kelompok Eksperimen Distribusi frekuensi skor tes kedua kelompok kontrol adalah sebagai berikut: Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Skor Tes kedua Kelas Kontrol Skor Frekuensi Presentase (%) 50 4 1 55 12 3 60 12 3 65 15 4 70 19 5 75 12 3 80 8 2 85 8 2 90 4 1 95 4 1 100 4 1 Total 26 100 43
44
Berdasarkan statistik deskriptif dengan bantuan program komputer SPSS 16 for windows, hasil tes kedua kelompok kontrol didapatkan skor terendah 50 (satu), skor tertinggi 100 (satu), dan skor rata-rata 70,96. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi, dapat dibuat diagram batang atau histogram seperti pada gambar berikut:
Gambar 4.4 Grafik Batang Distribusi Skor Tes kedua Kelompok Kontrol Berdasarkan data di atas diketahui bahwa rata-rata hasil belajar siswa kelompok eksperimen 80,60 dan kelompok kontrol 70,96. Jadi antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki hasil belajar yang berbeda. Kelompok eksperimen yang pembelajarannya menggunakan penerapan Permainan Menggunakan Aturan memiliki rata-rata nilai yang lebih tinggi
dibandingkan dengan kelompok
kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan Permainan Menggunakan Aturan, efektif terhadap hasil belajar matematika siswa SD. Untuk perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 5.
44
45
b. Tahap uji prasarat analisis a) Uji Normalitas Data Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran data dengan mengukur skor tes kedua hasil belajar matematika pada kedua kelompok. Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Tes kedua Kolmogorov-Smirnova .200* .166
Kel.Data Eksperimen Kontrol
Normal Normal
Ket
Berdasarkan tabel 4.8, terlihat bahwa data tes kedua mempunyai nilai signifikansi lebih besar dari nilai alpha yang ditetapkan yaitu 5% (0,05). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada taraf signifikansi 5% data populasi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal. Hasil uji normalitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5. b) Uji Homogenitas Data Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui
apakah
kelas eksperimen dengan kelas kontrol mempunyai varian yang sama atau tidak, yang dilakukan dengan menggunakan Levene fasilitas SPSS versi 16.00 for mindows. Tabel 4.9 Hasil Homogenitas Tes kedua tes kedua Levene Statistic
df1
.058
df2 1
Sig. 49
.810
Berdasarkan output pada Test of Homogeneity of Variance, homogenitas dapat dilihat dari kolom sig. yang menunjukkan skor tes kedua mempunyai nilai signifikan (0,810) lebih besar dari alpha yang ditetapkan yaitu 0,05. Dengan demikian, disimpulkan data skor tes 45
46
kedua adalah homogen. Hasil uji homogenitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5. c) Tahap pengujian hipotesis Pengujian terhadap perbedaan pengaruh dari penerapan Permainan Menggunakan Aturan dan pembelajaran konvensional dengan menggunakan uji t. Pengambilan keputusan dan penarikan kesimpulan terhadap uji hipotesis dilakukan dengan uji t pada taraf signifikansi 5%. Secara lengkap hasil uji t dan rata-rata hasil belajar pada tiap kelompok penelitian disajikan pada lampiran 5.
Hasil
analisis tersebut disajikan dalam Tabel 4.10 berikut. Tabel 4.10 Rata-rata Hasil Tes kedua kode tes kedua
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
eksperimen
25
80.60
12.189
2.438
kontrol
26
70.96
12.808
2.512
46
47
Tabel 4.11 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Levene' s Test for Equality of Variances
F
Sig.
t-test for Equality of Means
t
df
tes Equal kedua variances .058 .810 2.751 assumed Equal variances not assumed
95% Confidence Std. Sig. Mean Error Interval of the (2- Differ Differe Difference tailed) ence nce Lower Upper
49 .008 9.638 3.504 2.597 16.680
2.754 48.996 .008 9.638 3.500 2.604 16.673
Berdasarkan hasil Uji t dan rata-rata hasil belajar pada Tabel 4.10 dan Tabel 4.11, maka dapat dirumuskan hasil uji hipotesis sebagai berikut:
H0 : µ 1 = µ 2
Penerapan Permainan Menggunakan Aturan tidak efektif terhadap hasil belajar siswa kelas IV Semester I SDN Kawengen 02.
H1 : µ 1
µ2
Penerapan Permainan Menggunakan Aturan efektif terhadap hasil belajar siswa kelas IV semester I SDN Kawengen 02.
47
48
Cara 1 t hitung (2.751) > t tabel (49 ; 0.025) adalah 2.0095, maka H0 ditolak. Cara 2 Sig. (2-tailed) (0.008) <
(0.05), sehingga H0 ditolak.
Keputusannya berarti Ho ditolak dan hipotesis yang menyatakan Penerapan
Permainan
Menggunakan
Aturan
efektif
terhadap
peningkatan hasil belajar siswa kelas IV semester I SD Negeri Kawengen 02 diterima. Hal ini diperkuat dengan informasi pemaparan nilai rata-rata nilai hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rata-rata untuk kelompok eksperimen yaitu sebesar 80,60 dan rata-rata kelompok kontrol yaitu sebesar 70,96. 4.4.3 Pembahasan Pada bagian ini dikemukakan pembahasan terhadap hasil-hasil penelitian yaitu hasil perhitungan pada hasil tes kedua didapat signifikan 0,008 < 0,05 dan thitung sebesar 2,751 > ttabel 2.000. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat diambil keputusan bahwa H0 yang menyatakan bahwa Penerapan Permainan Menggunakan Aturan tidak efektif terhadap hasil belajar siswa kelas IV Semester I SDN Kawengen 02 ditolak dan H1 yang menyatakan Penerapan Permainan Menggunakan Aturan efektif terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas IV Semester I SDN Kawengen 02 diterima. Hal ini diperkuat dengan informasi yang memaparkan nilai rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Ratarata untuk kelompok eksperimen yaitu sebesar 80,60 dan rata-rata kelompok kontrol yaitu sebesar 70,96 berarti rata-rata hasil belajar antara siswa yang diajar menggunakan penerapan Permainan Menggunakan Aturan dengan siswa yang diajar menggunakan pembelajaran konvensional berbeda. Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan penerapan Permainan Menggunakan Aturan lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang diajar menggunakan pembelajaran konvensional. Dengan demikian, 48
49
penerapan Permainan Menggunakan Aturan efektif digunakan dalam pembelajaran matematika. Terjadinya perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol ini salah satunya disebabkan adanya penerapan Permainan Menggunakan Aturan pada kelompok eksperimen. Pembelajaran pada kelas eksperimen membuat siswa belajar dengan suasana menyenangkan dan bekerja sama dalam kelompoknya, sehingga anak didik dapat melihat struktur dari berbagai pandangan yang berbedabeda dan memperkaya imajinasinya terhadap setiap konsep matematika yang disajikan.
49