BAB IV DESAI SISTEM
Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan aplikasi perangkat lunak. Perangkat lunak yang akan dibuat pada tugas akhir ini adalah aplikasi HVF Pada perancangan sistem ini akan dijabarkan beberapa hal penting yang akan terlibat dalam implementasi aplikasi yaitu: lingkungan desain, data masukan dan keluaran, diagram aliran (flowchart), struktur kode program, dan desain antarmuka yang digunakan pada aplikasi ini. 4.1 Lingkungan Desain Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai lingkungan pendesainan aplikasi yang meliputi perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan. Spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan dalam pendesainan kompresi tugas akhir ini tampak pada tabel 4.1
Perangkat Keras Perangkat Lunak
Tabel 4.1 Lingkungan Desain Perangkat Lunak Prosesor : Core 2 Duo, 2 GHz Memori : 2 GB Sistem Operasi : Windows Vista Home Premium Perangkat Lunak Pendesain : Microsoft Visio 2003
4.2 Data Masukan dan Keluaran Data awal yang akan dijadikan masukan untuk proses pada tugas akhir ini berupa citra berwarna bertipe RGB. Citra ini kemudian 21
22 akan diberikan noise sebesar n% pada tiap-tiap channelnya. Citra yang bernoise tersebut adalah citra yang akan diproses. Data keluaran pada proses ini adalah citra RGB yang telah terrestorasi. 4.3 Perancangan Proses Perangkat Lunak Secara garis besar, proses Hybrid Vector Filtering ini terdiri dari 2 proses utama, yaitu proses VMF, dan proses VDF. 4.3.1
Proses VMF
Pada proses VMF ini langkah-langkah yang dilakukan adalah : 1. Membaca matriks citra RGB dimana baris x kolom adalah menyatakan ukuran dari citra. 2. Mendefinisikan window filter berukuran (2K+1) dimana K=1. 3. Mengubah piksel citra RGB menjadi matrik kolom (3x1) Xi dan Xj. Matrik kolom ini selanjutnya akan dinyatakan sebagai vektor Xi dan Xj. 4. Menghitung jumlah total jarak W;4X,<4Y antara vektor Xi, dan Xj yang ada dalam window filter menggunakan rumus (15). 5. Mencari nilai ω yang bernilai minimum pada window filter. 6. Menentukan vektor mXi. Yaitu vektor Xi yang membuat ω bernilai minimum. 7. Memasukkan vektor Xi ke matrik baru (NNI). Matriks NNI adalah matriks 3 dimensi, setelah vektor Xi tersusun maka matriks NNI adalah citra keluaran dari proses VMF. 4.3.2
Proses VDF
23 Langkah-langkah pada proses VDF ini adalah sebagai berikut : 1. Membaca matriks citra keluaran dari VMF dimana baris x kolom menyatakan ukuran dari citra. 2. Menentukan window filter yang berukuran (2K+1) dengan K=1 3. Menyatakan vektor Xi dan Xj pada citra sebagai matriks kolom 3x1. 4. Menghitung nilai α antara vektor Xi dan Xj dalam window filter menggunakan rumus (12) 5. Menghitung jumlah α pada window filter menggunakan rumus (16). 6. Mencari nilai G;4X,<4Y yang bernilai minimum pada window filter. 7. Menentukan vektor mXi. Dimana mXi adalah vektor Xi yang membuat nilai G;4X,<4Y bernilai minimum. 8. Menyusun mXi ke dalam matriks baru NI, dimana matriks ini adalah citra keluaran dari proses VDF yang mana juga merupakan citra keluaran dari proses HVF. 4.4 Diagram Alir Pada bagian ini akan dijelaskan langkah langkah dari proses HVF yang dengan menggunakan diagram alir. Proses HVF ini dibagi menjadi 3 proses utama yaitu preposes untuk membangkitkan noise pada citra RGB proses VMF yang kemudian diikuti dengan proses VDF. 4.4.1
Diagram Alir Perangkat Lunak
Pada gambar 4.1 ini menggambarkan diagram alir dari perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan pengujian metode HVF. Pada diagram ini terdapat proses generate noise dimana proses generate noise ini diperlukan untuk proses uji coba.
24
Gambar 4.1 Diagram alir aplikasi
4.4.2
Diagram Alir Proses HVF
Pada gambar 4.2 menunjukkan diagram alir proses HVF, dimana proses HVF sendiri adalah merupakan penggabungan 2 metode yaitu proses VMF dan VDF. Pada proses ini VMF dan VDF akan dilakukan secara berurutan.
25
Gambar 4.2 Diagram alir proses HVF
4.4.3
Diagram Alir Proses VMF
Pada proses ini yang dilakukan adalah memproses citra dengan menghitung jumlah nilai magnitud ω dari tiap-tiap vektor Xi dan Xj dalam widow filter kemudian mencari nilai ω yang bernilai minimum. Setelah didapatkan nilai ω yang bernilai minimum lalu
26 menentukan nilai mXi yang merupakan posisi vektor Xi pada ω minimum. mXi kemudian disusun dalam matriks baru NNI yang merupakan citra keluaran dari proses VMF
Gambar 4.3 diagram alir proses VMF
4.4.4
Diagram Alir Proses VDF
Pada proses VDF ini yang menjadi data masukkan adalah citra keluaran dari proses VMF. Langkah-langkah yang dilakukan pada
27 proses ini hampir sama dengan proses VMF haya saja perbedaannya pada proses VDF ini yang dihitung adalah jumlah dari nilai sudut θ antara vektor Xi dan Xj yang ada di dalam window filter. Kemudian dicari nilai θ yang bernilai paling minimum pada window filter lalu menentukan nilai vektor mXi yang merupakan posisi vektor Xi pada saat θ bernilai minimum.
Gambar 4.4 Diagram Aliran Proses VDF
28 4.5 Desain Antarmuka Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai desain antarmuka yang yang digunakan pada aplikasi HVF ini. Antarmuka ini bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam menjalankan aplikasi.
Gambar 4.5 Form masukan citra
Pada form masukan awal (gambar 4.5) terdapat textbox dimana pengguna dapat memasukkan nama citra yang akan diproses beserta dengan ekstensinya dan memasukkan intensitas noise impulse. Setelah memasukkan nama citra dan intensitas noise yang ingin diproses pengguna kemudian menekan tombol ‘OK’.
Gambar 4.6 Form menu pilihan metode filtering
29 Setelah tombol ‘OK’ di tekan kemudian akan muncul form kedua (gambar 4.6) yang berisikan menu pilihan metode filtering yang terdiri dari ‘VMF’, ‘VDF’, dan ‘HVF’. Setelah pengguna memelih metode filtering maka akan muncul form untuk pilihan filter mask (gambar 4.7) yang akan dipakai, terdapat 2 pilihan mask yaitu 3x3 atau 5x5.
Gambar 4.7 form pilihan mask
Gambar 4.8 citra awal
30
Setelah tombol pilihan metode filtering ditekan maka akan keluar jendela yang menampilkan citra awal masukan (gambar 4.8), citra yang telah diberi noise (gambar 4.9), dan citra hasil HVF (gambar 4.10) yang menandakan bahwa proses filtering telah selesai.
Gambar 4.9 citra yang diberi noise 10%
Gambar 4.10 citra hasil HVF