BAB IV ANALISIS PERSEPSI PERAJIN SAPU TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK
A. Gambaran Umum Responden Penelitian ini merupakan survei terhadap sejumlah perajin sapu yang mempunyai anak usia sekolah SD dan SMP. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 35 responden dari populasi yang berjumlah 116. Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner yang kembali, pada bagian data diri responden maka dapat diketahui karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan diagram pie berikut.
Tabel Jumlah Responden Menurut Jenis Kelamin Jenis kelamin
Frekuensi
Persentase
Laki-laki
11 orang
31,42 %
Perempuan
24 orang
68,57 %
Jumlah
35 orang
100 %
63
64
Diagram Jumlah Responden Menurut Jenis Kelamin
Jumlah Responden
31,42 %
68,57 %
Laki-Laki Perempuan
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden laki-laki sebanyak 11 orang sedangkan jumlah responden perempuan sebanyak 24 orang. Persentase responden laki-laki dari keseluruhan responden sebesar 31,42% sedangkan perolehan persentase responden perempuan sebesar 68,57% dari keseluruhan responden. Berdasarkan interpretasi tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah jenis kelamin perempuan lebih banyak daripada jenis kelamin laki-laki.
B. Analisis Persepsi Perajin Sapu terhadap Pendidikan Agama Islam Anak 1. Analisis Butir Soal Untuk
mengetahui
tingkat
persepsi
perajin
sapu
terhadap
pendidikan agama Islam anak di desa Majalangu kecamatan Watukumpul
65
kabupaten Pemalang, dengan responden sebanyak 35 orang. Maka dalam analisis ini tiap butir soal dilihat persentasenya. digunakan teknik deskriptif persentase. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
Tabel III Prosentase angket persepsi perajin sapu terhadap pendidikan agama Islam anak di desa Majalangu kecamatan watukumpul kabupaten Pemalang
Frekuensi Absolut
No.
Jml
Soal
SP
P
CP
KP
TP
1
31
4
0
0
0
2
13
20
2
0
3
8
10
13
4
4
14
5
5 61
Jml
Prosentase SP
P
CP
KP
TP
(%)
35
88,5%
11,4%
0%
0%
0%
100%
0
35
37,1%
57,1%
37,1%
0%
0%
100%
3
1
35
22,8%
28,5%
37,1%
8,5%
2,8%
100%
14
3
0
35
11,4%
40%
40%
8,5%
0%
100%
12
11
6
1
35
14,2%
34,2%
31,4%
17,1%
2,8%
100%
60
40
12
2
175
174%
171,2%
145,6%
34,1%
5,6%
500%
Frekuensi Absolut
No.
Jml
Prosentase
Jml
Jml Soal
SP
P
CP
KP
TP
6
7
18
9
1
0
7
16
11
8
0
8
13
15
7
9
13
15
10
5 54
Jml
SP
P
CP
KP
TP
(%)
35
20%
51,4%
25,7%
2,8%
0%
100%
0
35
45,7%
31,4%
22,8%
0%
0%
100%
0
0
35
37,1%
42,8%
20%
0%
0%
100%
7
0
0
35
37,1%
42,8%
20%
0%
0%
100%
15
12
3
0
35
14,2%
42,8%
34,2%
10%
0%
100%
74
43
4
0
175
154,3%
211,2%
122,7%
12,8%
0%
500%
66
Frekuensi Absolut
No.
Jml
Soal
SP
P
CP
KP
TP
11
3
9
17
6
0
12
5
6
20
4
13
6
10
15
14
6
10
15
5 25
Jml
P
CP
KP
TP
(%)
35
8,5%
25,7%
48,5%
17,1%
0%
100%
0
35
14,2%
17,1%
57,1%
11,4%
0%
100%
4
0
35
17,1%
28,5%
42,8%
11,4%
0%
100%
15
4
0
35
17,1%
28,5%
42,8%
11,4%
0%
100%
7
18
5
0
35
14,2%
20%
51,4%
14,2%
0%
100%
42
85
23
0
175
71,1%
119,8%
242,6%
65,5%
0%
500%
Jml
Soal
SP
P
CP
KP
TP
16
5
13
12
5
0
17
9
12
12
2
18
10
8
12
19
7
8
20
11 42
Jml
Jml
SP
Frekuensi Absolut
No.
Prosentase
Prosentase
Jml
SP
P
CP
KP
TP
(%)
35
14,2%
37,1%
34,2%
14,2%
0%
100%
0
35
25,7%
34,2%
34,2%
5,7%
0%
100%
5
0
35
28,5%
22,8%
34,2%
14,2%
0%
100%
16
3
1
35
20%
22,8%
45,7%
8,5%
2,8%
100%
13
9
2
0
35
31,4%
37,1%
25,7%
5,7%
0%
100%
54
61
17
1
175
119,8%
154%
174%
48,3%
2,8%
500%
Dari data diatas dapat diperoleh gambaran jika dari 35 responden dari 20 pertanyaaan pada pertanyaan yang penulis kelompokkan menjadi 4 indikator yakni yang pertama indikator mengenai perajin sapu terhadap pendidikan agama Islam anak secara umum, pendidikan fikih, melafalkan doadoa dan surat pendek dengan baik dan benar dan pendidikan akhlak.
67
Indikator yang pertama yakni mengenai persepsi perajin sapu terhadap pendidikan agama Islam secara umum yakni pada butir soal nomor 15 yang memilih jawaban “Sangat Penting” sebanyak 61 atau 174%, yang menjawab “Penting” sebanyak 60 atau 171,2%, jawaban “Cukup Penting” sebanyak 40 atau 145,6%, 12 atau 34,1% yang menjawab “Kurang Penting” dan untuk jawaban “Tidak Penting” ada 2 yang memilih atau sebesar 5,6%. Hal ini menunjukkan persepsi perajin sapu terhadap pendidikan agama Islam anak di desa Majalangu kecamatan Watukumpul kabupaten Pemalang termasuk kategori Tinggi, dimana perolehan persentase tertinggi pada pilihan jawaban Sangat Penting yakni 174%. Indikator yang kedua tentang pendidikan fikih pada butir soal nomor 6-10 diperoleh skor 54 atau 154,3% untuk pilihan jawaban “ Sangat Penting”, 74 atau 211,2% untuk pilihan jawaban ‘Penting”, 43 atau 122,7% untuk pilihan jawaban “Cukup Penting”, 4 atau 12,8% untuk pilihan jawaban “Kurang Penting” dan 0 atau 0% yang menjawab ‘Tidak Penting”. Itu menunjukkan persepsi perajin sapu terhadap pendidikan agama Islam anak di desa Majalangu kecamatan Watukumpul kabupaten Pemalang termasuk kategori Tinggi yakni pada prosentase 211,2% untuk jawaban Penting. Indikator yang ketiga yaitu melafalkan doa-doa dan surat pendek dengan baik dan benar pada butir soal nomor 11-15 ini dari 35 responden yang memilih jawaban “Sangat Penting” sebanyak 25 atau 71,1%, untuk jawaban ‘Penting” sebanyak 42 atau 119,8%, untuk jawaban ‘Cukup Penting” sebanyak 85 atau 242,6%, untuk jawaban ‘Kurang Penting” sebanyak 23 atau 65,5%,
68
untuk jawaban “Tidak Penting” sebanyak 0 atau 0%. Artinya persepsi perajin sapu terhadap pendidikan agama Islam anak di desa Majalangu kecamatan Watukumpul kabupaten Pemalang termasuk kategori Tinggi karena persentase pilihan jawaban tertinggi pada pilihan jawaban Cukup Penting yaitu 242,6%. Indikator yang keempat mengenai pendidikan akhlak, pada indikator ini butir soal yaitu nomor 16-20, 35 responden dari 20 pertanyaan dihasilkan jawaban “Sangat Penting” sebanyak 42 atau 119,8%, jawaban “Penting” sebanyak 54 atau 154%, jawaban “Cukup Penting” sebanyak 61 atau 174%, jawaban “Kurang Penting” sebanyak 17 atau 48,3%, jawaban “Tidak Penting” hanya ada 1 atau 2,8%. Itu menunjukkan bahwa persepsi perajin sapu terhadap pendidikan agama Islam anak di desa Majalangu kecamatan Watukumpul kabupaten Pemalang termasuk kategori tinggi hal ini bisa dilihat dari persentase pilihan jawaban Cukup Penting sangat tinggi yakni sebesar 174%. 2. Analisis Skor Dalam analisis ini dihitung skor persepsi perajin sapu terhadap pendidikan agama Islam anak di desa Majalangu kecamatan Watukumpul kabupaten Pemalang dengan ketentuan sebagai berikut : a. Untuk jawaban Sangat Penting diberi nilai 5 b. Untuk jawaban Penting diberi nilai 4 c. Untuk jawaban Cukup Penting diberi nilai 3 d. Untuk jawaban Kurang Penting diberi nilai 2 e. Untuk jawaban Tidak Penting diberi nilai 1
Tabel III
69
Rekapitulasi angket persepsi perajin sapu terhadap pendidikan agama Islam anak di desa Majalangu kecamatan watukumpul kabupaten Pemalang Responden
Frekuensi Absolut SP
P
CP
KP
Frekuensi Absolut TP
Jumlah
SP
P
CP
KP
TP
X5
X4
X3
X2
X1
1
1
2
10
7
0
5
8
30
14
0
2
1
9
8
1
1
5
36
16
2
1
3
6
5
8
1
0
30
20
16
2
0
4
1
5
9
5
0
5
20
27
10
0
5
1
10
9
0
0
5
40
27
0
0
6
12
8
0
0
0
60
32
0
0
0
7
15
4
1
0
0
75
16
3
0
0
8
7
12
1
0
0
35
48
3
0
0
9
10
10
0
0
0
50
40
0
0
0
10
17
3
0
0
0
85
12
0
0
0
11
4
6
7
3
0
20
24
21
6
0
12
1
6
13
0
0
5
24
39
0
0
13
3
9
8
0
0
15
36
24
0
0
14
7
11
2
0
0
35
44
6
0
0
15
6
9
4
1
0
30
36
12
2
0
16
3
10
7
0
0
15
40
21
0
0
17
0
3
14
3
0
0
12
42
6
0
18
1
1
8
9
1
5
4
24
18
1
19
0
1
10
9
0
0
4
30
18
0
Skor
57 60 68 62 72 92 94 86 90 97 71 68 75 85 80 76 60 52 52
70
20
1
5
12
2
0
5
20
36
4
0
21
1
1
11
6
1
5
4
33
12
1
22
1
8
9
2
0
5
32
27
4
0
23
1
9
7
3
0
5
36
21
6
0
24
19
1
0
0
0
95
4
0
0
0
25
7
6
6
1
0
35
24
18
2
0
26
7
4
8
1
0
35
16
24
2
0
27
8
7
3
2
0
40
28
9
4
0
28
17
3
0
0
0
85
12
0
0
0
29
8
7
5
0
0
40
28
15
0
0
30
1
13
6
0
0
5
52
18
0
0
31
1
13
6
0
0
5
52
18
0
0
32
2
8
10
0
0
10
20
30
0
0
33
10
10
0
0
0
50
40
0
0
0
34
1
6
13
0
0
5
30
39
0
0
35
1
5
14
0
0
5
20
42
0
0
182
230
229
56
3
910
914
671
112
3
Jml
Setelah skor yang diperoleh dari hasil perolehan jawaban angket dihitung, maka untuk mengetahui persepsi perajin sapu terhadap pendidikan agama Islam anak dianalisis kembali dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
65 55 68 68 99 79 77 81 97 83 75 75 60 90 74 67 2610
71
Skor maksimal
= 35 x 20 x 5 = 3500
Skor minimal
= 35 x 20 x 1 = 700
Range
= skor maksimal – skor minimal = 3500 – 700 = 2800
tertinggi = 100 % terendah = 25 % Range
= 100% - 25% = 75%
Interval = = 15%
72
Interval
Persentase
Kategori
2940 ≤ skor ≤ 3500
85 % ≤ % ≤ 100 %
Sangat Tinggi
2380 ≤ skor ≤ 2940
70 % ≤ % ≤ 85 %
Tinggi
1820 ≤ skor ≤ 2380
55 % ≤ % ≤ 70 %
Sedang
1260 ≤ skor ≤ 1820
40 % ≤ % ≤ 55 %
Rendah
700 ≤ skor ≤ 1260
25 % ≤ % ≤ 40 %
Sangat Rendah
Berdasarkan hasil penghitungan di atas, menunjukkan bahwa tingkat persepsi perajin sapu terhadap pendidikan agama Islam anak di desa Majalangu kecamatan Watukumpul kabupaten Pemalang termasuk dalam kategori “Tinggi” yakni dengan persentase 74,57%. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi perajin sapu tersebut baik. Artinya para perajin sapu memiliki tanggapan yang baik terhadap pendidikan agama Islam bagi anak.
C. Pembahasan Berdasarkan dari deskriptif data dan analisis data dapat diketahui bahwa tingkat persepsi perajin sapu terhadap pendidikan agama Islam anak di desa
73
Majalangu kecamatan Watukumpul kabupaten Pemalang termasuk kategori tinggi hal ini dapat dibuktikan dengan persentase skor yang diperoleh sebesar 74,57%. Menurut teori Atribute, proses pembentukan persepsi dimulai dengan jalan
observasi
tentang
suatu
objek
atau
subjek,
yang
kemudian
diinterpretasikan menjadi persepsi dengan melengkapi gambaran-gambaran penyebab dan yang akan mengakibatkan sesuai akan terjadi secara berlanjut. Persepsi menjadi fungsi penting bagi individu membuat suatu keputusan (decision making) karena persepsi menjadi landasan bagi individu untuk menyusun identifikasi, analisis, serta menyimpulkan suatu objek atau subjek yang dipersepsikan. 1 Persepsi berlangsung saat seseorang menerima stimulus dari dunia luar yang ditangkap oleh organ-organ bantunya yang kemudian masuk ke dalam otak. Di dalamya terjadi proses berpikir yang pada akhirnya terwujud dalam sebuah pemahaman. Pemahaman itu yang kurang lebih disebut persepsi. Sebelum terjadi persepsi pada manusia, diperlukan sebuah stimuli yang harus ditangkap melalui organ tubuh yang bisa digunakan sebagai alat bantunya untuk memahami lingkungannya. Alat bantu itu dinamakan alat indera. Indera yang saat ini secara universal diketahui adalah hidung, mata, telinga, lidah dan kulit. Kelima indra tadi memiliki fungsi-fungsi tersendiri. 2
1
Manahan, P. Tampubolon, Perilaku Keorganisasian (Organization Behavior) Cet ke2, (Bogor: Ghalia Indonesia), hlm. 64. 2 Sarlito W Sarwono, Pengantar Psikologi Umum, Cet Ke-2. (Jakarta: PT Remaja Grafindo, 2010), hlm 86.
74
Ramayulis menjelaskan bahwa Pendidikan keluarga merupakan awal pendidikan anak dan mempunyai peran yang sangat menentukan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa selanjutnya, yang memegang peran yang besar dalam pendidikan keluarga adalah orang tua.3 Orang tua harus mengajarkan anak-anak mereka apa yang baik dan apa yang buruk, dan tidak hanya mengoreksi kesalahan mereka, tetapi juga menunjukkan kepada mereka hal-hal yang paling tepat untuk dilakukan.4 Oleh karena itu persepsi perajin sapu dalam hal ini sebagai orang tua terhadap pendidikan agama Islam anak ini sangat penting, karena pendidikan agama Islam sebagai alat mengontrol individu supaya senantiasa taat kepada Allah swt dan sebagai bekal untuk kehidupan di akhirat nanti. Penelitian ini tidak bisa dipakai sebagai bahan rujukan karena penelitian ini belumlah sempurna yang mana masih mempunyai keterbatasanketerbatasan dalam penggalian data yakni dalam pengisian jawaban kuosioner tergolong subyektif sehingga perlu dilakukan penelitian lanjutan oleh peneliti lain yang lebih fokus dengan penggalian data.
3
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), hlm. 242. Andri Priyatna, Parenting for Character Building (Panduan bagi orang tua untuk membangun karakter anak sejak dini) (Jakarta: PT. Elex Media, 2011), hlm. 78. 4