BAB IV ANALISIS
4.1
Analisis Proses Bisnis Lama
Laboratorium Pengawasan Mutu mempunyai fungsi yang sangat vital dalam sebuah industri farmasi (dalam hal ini PT. SFF) yakni berperan dalam penentuan kualitas mulai dari bahan baku (bahan mentah dan bahan kemas) hingga menjadi suatu produk yang siap dipasarkan. Adapun proses bisnis di PT. SFF dimulai dengan Bagian Marketing yang mengirimkan informasi mengenai kebutuhan produk untuk dipasarkan kepada Bagian PPIC dimana bagian ini yang akan menentukan jumlah yang akan diproduksi guna memenuhi permintaan Bagian Marketing. Bagian PPIC akan membuat permintaan produksi kepada Bagian Produksi untuk memproduksi sejumlah obat yang telah ditentukan dan direncanakan guna memenuhi target penjualan. Bagian Produksi akan mengambil bahan baku dan bahan kemas sebagai bahan utama dan bahan penunjang pembuatan obat dari gudang. Bahan-bahan yang dipesan ke gudang harus telah lulus uji oleh Bagian Pengawasan Mutu. Demikian pula selama dan sesudah proses produksi, Bagian Pengawasan Mutu masih terus
melakukan pengawasan dan pengujian terhadap proses produksi dan produk yang dihasilkan. Proses pengawasan mutu ini seharusnya dilaksanakan dengan cepat namun memerlukan ketelitian dan ketepatan yang tinggi, karena walaupun cepat namun tidak sempurna akan berdampak besar pada jiwa manusia. Proses yang teliti dan tepat namun lambat juga akan berpengaruh terhadap kecepatan pemasaran memenuhi kebutuhan pelanggan. Pada Gambar 4.1 di bawah ini dapat dilihat proses umum bisnis PT. SFF dengan Proses Pengawasan Mutu menjadi fokus rekayasa ulang.
Perumusan Kebutuhan Pemasaran
Pengawasan Mutu pada Gudang Produksi
Produksi Obat
Rekayasa Ulang Proses Bisnis
Produk Siap Dipasarkan
Produk Lulus Uji
Gambar 4.1 Proses Bisnis Umum pada PT. SFF
Pengawasan Mutu pada Produksi Pengemasan
Dengan mengoptimalkan kinerja proses pengawasan mutu, maka secara langsung akan mengurangi waktu yang diperlukan untuk produksi barang. Di bawah ini dapat dilihat Model Proses Pengawasan Mutu pada Fungsi Gudang – Produksi Lama.
Gudang
Start
Buat Permintaan Analisa
Permohonan Sampling
Laporan Reject Bahan Baku / Kemas
Sampling
Buat Laporan Reject Bahan Baku / Kemas
Analisa
No
Buat Permohonan Sampling
Laboratorium
Permintaan Analisa
Penentuan Status
Buat Laporan Hasil Analisa
Laporan Hasil Analisa
Penentuan Status
Release
Yes
Laporan Hasil Analisa
Buat Laporan Release Bahan Baku / Kemas Buat Laporan Release Produk Antara
Yes
Release
Buat Laporan Hasil Analisa
No
Produksi
Buat Laporan Reject Produk Antara
Laporan Release Produk Antara
Laporan Reject Produk Antara
Analisa Produk Antara
Buat Permohonan Sampling
Sampling Produk Antara
Permohonan Sampling
Order Produksi
Buat Order Produksi
Laporan Release Bahan Baku / Kemas
A
Gambar 4.2 Model Proses Pengawasan Mutu pada Fungsi Gudang – Produksi Lama
Dan selanjutnya dapat dilihat Model Proses Pengawasan Mutu pada Fungsi Produksi – Pengemasan Lama.
Produksi
A
Permohonan Sampling
Buat Permintaan Analisa Produk Ruahan
Laporan Reject Produk Ruahan
Sampling Produk Ruahan
Analisa Produk Ruahan
Buat Laporan Reject Produk Ruahan No
Laboratorium
Permintaan Analisa Produk Ruahan
Buat Permohonan Sampling
Penentuan Status
Buat Laporan Hasil Analisa
Laporan Hasil Analisa
Penentuan Status
Release
Yes
Laporan Hasil Pengecekan
Buat Laporan Release Produk Ruahan Buat Laporan Release Produk Jadi
Yes
Release
Buat Laporan Hasil Pengecekan
No
Pengemasan
Buat Laporan Reject Produk Jadi
Laporan Release Produk Jadi
Laporan Reject Barang Jadi
Hasil Pengecekan Produk Jadi
Permintaan Kontrol Produk Jadi
Proses Pengecekan Produk Jadi
Buat Permintaan Kontrol Produk Jadi
Laporan Release Produk Ruahan
Stop
Gambar 4.3 Model Proses Pengawasan Mutu pada Fungsi Produksi – Pengemasan Lama
Dari kedua model proses bisnis lama ini, maka dapat dibagi lagi menjadi rincian sub proses seperti pada tabel 4.1 pada halaman berikut.
Tabel 4.1 Rincian Sub Proses Lama PROSES PENGAWASAN MUTU
Waktu rata-rata
SDM
200 menit
18
1 Pembuatan Permintaan Analisa Bahan Baku/Kemas
10 menit
2
2 Pembuatan Permohonan Sampling Bahan Baku/Kemas
10 menit
2
3 Proses Sampling Bahan Baku/Kemas
30 menit
1
4 Proses Analisa Bahan Baku/Kemas
60 menit
2
5 Pembuatan Laporan Hasil Analisa Bahan Baku/Kemas
20 menit
2
6 Penentuan Status Bahan Baku/Kemas
30 menit
3
7 Pembuatan Laporan Reject Bahan Baku/Kemas
20 menit
3
8 Pembuatan Laporan Release Bahan Baku/Kemas
20 menit
3
Sub Proses di Fungsi Produksi
400 menit
36
1 Pembuatan Order Produksi
10 menit
2
2 Pembuatan Permohonan Sampling Produk Antara
10 menit
2
3 Proses Sampling Produk Antara
30 menit
1
4 Proses Analisa Produk Antara
60 menit
2
5 Pembuatan Laporan Hasil Analisa Produk Antara
20 menit
2
6 Penentuan Status Produk Antara
30 menit
3
7 Pembuatan Laporan Reject Produk Antara
20 menit
3
8 Pembuatan Laporan Release Produk Antara
20 menit
3
9 Pembuatan Permintaan Analisa Produk Ruahan
10 menit
2
10 Pembuatan Permohonan Sampling Produk Ruahan
10 menit
2
11 Proses Sampling Produk Ruahan
30 menit
1
12 Proses Analisa Produk Ruahan
60 menit
2
13 Pembuatan Laporan Hasil Analisa Produk Ruahan
20 menit
2
14 Penentuan Status Produk Ruahan
30 menit
3
15 Pembuatan Laporan Reject Produk Ruahan
20 menit
3
16 Pembuatan Laporan Release Produk Ruahan
20 menit
3
100 menit
15
1 Pembuatan Permintaan Kontrol Produk Jadi
10 menit
2
2 Proses Pengecekan Produk Jadi
20 menit
2
3 Pembuatan Laporan Hasil Pengecekan Produk Jadi
20 menit
2
4 Penentuan Status Produk Jadi
10 menit
3
5 Pembuatan Laporan Reject Produk Jadi
20 menit
3
6 Pembuatan Laporan Release Produk Jadi
20 menit
3
Sub Proses di Fungsi Gudang
Sub Proses di Fungsi Pengemasan
4.2
Pembahasan Proses Bisnis Lama
4.2.1
Rincian Proses Bisnis Lama
Sub Proses di Fungsi Gudang terdiri dari : 1. Pembuatan permintaan analisa bahan baku/kemas. Bagian Gudang yang membuat dan mengirimkan Permintaan Analisa terhadap setiap bahan baku ataupun bahan kemas yang baru masuk untuk dianalisa kepada Bagian Pengawasan Mutu dengan waktu rata-rata 10 menit untuk penulisan permintaan dan penyampaiannya ke Bagian Pengawasan Mutu. 2. Pembuatan permohonan sampling bahan baku/kemas. Bagian Pengawasan Mutu akan membuat permohonan sampling di gudang setelah menerima permintaan dari Bagian Gudang atau menemukan data untuk melakukan reanalisa terhadap bahan baku yang sesuai sifatnya memerlukan analisa ulang. Untuk itu diperlukan waktu rata-rata 10 menit dalam penulisan dan penyampaiannya ke Bagian Gudang. 3. Proses sampling bahan baku/kemas. Bagian Pengawasan Mutu akan melakukan sampling di gudang terhadap bahan baku atau bahan kemas berdasarkan Permintaan Analisa dan setelah mengirimkan permohoanan sampling ke Bagian Gudang. Dengan menggunakan metode sampling ♦n + 1, maka diambil sebagian dari bahan baku atau bahan kemas yang baru datang termasuk bahan baku yang sudah saatnya direanalisa, dibawa ke laboratorium untuk dianalisa memakan waktu rata-rata 30 menit.
4. Proses analisa bahan baku/kemas. Proses analisa dilakukan oleh dua orang analis dari Bagian Pengawasan Mutu di laboratorium. Proses ini memakan waktu yang cukup lama sekitar satu jam (60 menit) karena memerlukan ketelitian dan ketepatan serta berbagai percobaan untuk menganalisa kelayakan bahan baku obat dan bahan kemasnya. 5. Pembuatan laporan hasil analisa bahan baku/kemas. Setelah analisa dilakukan, maka akan didapatkan hasilnya yang akan dituangkan ke dalam laporan hasil analisa yang memakan waktu rata-rata 20 menit. 6. Penentuan status bahan baku/kemas. Berdasarkan laporan hasil analisa tersebut, maka dapat ditentukan status dari bahan baku atau bahan kemas tersebut apakah release (lolos uji) atau reject (ditolak). Ini memerlukan waktu rata-rata 30 menit karena harus dibandingkan dengan standar atau mutu yang telah ditetapkan oleh Badan POM (Pengawasan Obat dan Makanan) – selanjutnya disingkat Badan POM saja. Penentuan ini juga memerlukan persetujuan dari Asisten Manager QC. 7. Pembuatan laporan reject bahan baku/kemas. Bila tidak memenuhi persyratan yang telah ditentukan, maka dibuatlah laporan reject terhadap bahan baku/kemas yang bersangkutan dan akan dikirimkan ke Bagian Gudang dimana memerlukan waktu rata-rata 20 menit. Kalau proses ini memerlukan otorisasi Manager QC.
Untuk bahan baku yang di-reject, dikembalikan ke Pemasok sedangkan bahan kemas yang sudah berlogo SFF harus dimusnahkan serta dibuatkan Berita Acara yang akan dikirimkan ke Pemasok.
8. Pembuatan laporan release bahan baku/kemas. Laporan release diterbitkan bila bahan baku/kemas telah lolos uji dan sesuai persyaratan yang telah ditentukan, untuk laporan ini dikirimkan ke Bagian Produksi, untuk dilakukan proses produksi terhadap bahan baku tersebut. Proses ini memakan waktu rata-rata 20 menit dan juga memerlukan persetujuan Manager QC.
Sub Proses di Fungsi Produksi terdiri dari : 1. Pembuatan order produksi. Tahap selanjutnya, Bagian Produksi membuat order produksi, sesuai permintaan produksi dari Bagian PPIC dan setelah menerima Laporan Release Bahan Baku dari Bagian Pengawasan Mutu. Dimana proses ini memerlukan waktu rata-rata 10 menit, termasuk pengirimannya ke Bagian Pengawasan Mutu. Setelah itu Bagian Produksi akan meminta Bahan Baku ke Bagian Gudang untuk diproduksi, dimana hasil produksi bahan baku ini menghasilkan Produk Antara (berbagai bahan baku yang telah dicampur dan masih berupa bubuk tepung). 2. Pembuatan permohonan sampling produk antara. Berdasarkan order produksi yang masuk ke Bagian Pengawasan Mutu, maka dibuatlah permohonan sampling produk antara yang telah diproduksi dan
dikirimkan kembali ke Bagian Produksi sebagai ijin. Proses ini memakan waktu kira-kira 10 menit. 3. Proses sampling produk antara. Bagian Pengawasan Mutu akan melakukan sampling terhadap Produk Antara di Bagian Produksi. Dengan menggunakan metode sampling: atas-tengah-bawah, kemudian sample akan dibawa ke laboratorium untuk dianalisa. Proses ini memerlukan waktu sekitar 30 menit. 4. Proses analisa produk antara. Proses analisa dilakukan oleh dua orang analis dari Bagian Pengawasan Mutu di laboratorium; hampir sama dengan proses analisa pada sub proses di Fungsi Gudang, proses ini memakan waktu yang cukup lama sekitar satu jam (60 menit) karena memerlukan ketelitian dan ketepatan serta berbagai percobaan untuk menganalisa kelayakan produk ini. 5. Pembuatan laporan hasil analisa produk antara. Setelah analisa dilakukan, maka akan didapatkan hasilnya yang akan dituangkan ke dalam laporan hasil analisa yang memakan waktu rata-rata 20 menit. 6. Penentuan status produk antara. Berdasarkan laporan hasil analisa tersebut, maka dapat ditentukan status dari Produk Antara tersebut apakah release (lolos uji) atau reject (ditolak). Ini memerlukan waktu rata-rata 30 menit karena harus sesuai dengan persyaratan mutu yang telah ditetapkan oleh Badan POM serta otorisasi dari Asisten Manager QC. 7. Pembuatan laporan reject produk antara.
Laporan yang dibuat sama pada sub proses sebelumnya yaitu laporan reject Produk Antara yang memakan waktu 20 menit serta sepengetahuan Manager QC. Dokumen ini kemudian dikirimkan ke Bagian Produksi untuk tidak boleh dilanjutkan, karena akan diproses ulang (rework) atau dimusnahkan.
8. Pembuatan laporan release produk antara. Bila produk antara telah mendapatkan status release, maka dibuatlah laporan release produk antara yang ditujukan ke Bagian Produksi untuk melanjutkan ke tahap produksi berikutnya. Proses ini memerlukan waktu rata-rata 20 menit. Hasil proses produksi Produk Antara yang dihasilkan berupa Produk Ruahan (yang sudah berupa tablet obat) akan dianalisa lagi oleh Bagian Pengawasan Mutu. 9. Pembuatan permintaan analisa produk ruahan. Produk ruahan ini juga memerlukan analisa Bagian Pengawasan Mutu. Oleh karena itu dibuatlah permintaan analisa oleh Bagian Produksi, dimana proses penulisan dan penyampaiannya memerlukan waktu 10 menit. 10. Pembuatan permohonan sampling produk ruahan. Setelah menerima permintaan analisa, maka Bagian Pengawasan Mutu membuat permohonan sampling terhadap produk ruahan sebagai ijin masuk ruang produksi. Proses ini membutuhkan waktu 10 menit sampai penyampaiannya. 11. Proses sampling produk ruahan.
Bagian Pengawasan Mutu akan melakukan sampling terhadap Produk Ruahan di Bagian Produksi. Dengan menggunakan metode sampling: atas-tengah-bawah, kemudian sample akan dibawa ke laboratorium untuk dianalisa. Proses ini memerlukan waktu sekitar 30 menit. 12. Proses analisa produk ruahan. Proses analisa dilakukan oleh dua orang analis dari Bagian Pengawasan Mutu di laboratorium; hampir sama dengan proses analisa pada proses sebelumnya, proses ini memakan 60 menit karena memerlukan ketelitian dan ketepatan serta berbagai percobaan untuk menganalisa kelayakan produk ini. 13. Pembuatan laporan hasil analisa produk ruahan. Setelah analisa dilakukan, maka akan didapatkan hasilnya yang akan dituangkan ke dalam laporan hasil analisa yang memakan waktu rata-rata 20 menit. 14. Penentuan status produk ruahan. Berdasarkan laporan hasil analisa tersebut, maka dapat ditentukan status dari Produk Ruahan tersebut apakah release (lolos uji) atau reject (ditolak). Ini memerlukan waktu rata-rata 30 menit karena harus sesuai dengan persyaratan mutu yang telah ditetapkan oleh Badan POM dan mengetahui Asisten Manager QC. 15. Pembuatan laporan reject produk ruahan. Laporan reject Produk Ruahan dibuat memakan waktu rata-rata 20 menit serta diperlukan persetujuan Manager QC dan dikirimkan ke Bagian Produksi untuk tidak lagi meneruskan proses produksi terhadap produk yang ditolak ini karena akan dimusnahkan tetapi bila memungkinkan akan diproses ulang. 16. Pembuatan laporan release produk ruahan.
Laporan release Produk Ruahan akan disetujui oleh Manager QC setelah diterbitkan dan dikirimkan ke Bagian Pengemasan serta memerlukan waktu ratarata 20 menit. Bagian Pengemasan akan mulai melakukan pengemasan terhadap produk ruahan dengan status release tersebut untuk selanjutnya disebut Produk Jadi.
Sub Proses di Fungsi Pengemasan terdiri dari : 1. Pembuatan permintaan kontrol produk jadi. Produk jadi masih belum dapat dipasarkan bila belum melalui proses pengawasan mutu oleh bagian yang bersangkutan. Maka dibuatlah permintaan kontrol produk jadi oleh Bagian Pengemasan ditujukan ke Bagian Pengawasan Mutu dan memakan waktu rata-rata 10 menit. 2. Proses pengecekan produk jadi. Berdasarkan
permintaan
tersebut,
Bagian
Pengawasan
Mutu
akan
mengirimkan orang ke Bagian Pengemasan untuk langsung melakukan pengecekan terhadap produk jadi di sana. Proses pengecekan ini membutuhkan waktu 20 menit meliputi pengecekan terhadap tampak luar (visual) dan beratnya apakah sudah sesuai atau tidak. 3. Pembuatan laporan hasil pengecekan produk jadi.
Berdasarkan hasil pengecekan tadi, dibuatlah laporan hasil pengecekan produk jadi tersebut selama 20 menit. 4. Penentuan status produk jadi. Dari laporan hasil pengecekan produk jadi barulah dapat ditentukan apakah produk ini release (lolos uji) dan reject (ditolak). Penentuan ini hanya memerlukan waktu 10 menit dan perlu persetujuan Asisten Manager QC. 5. Pembuatan laporan reject produk jadi. Bila status yang diperoleh reject, maka dibuatlah laporan reject produk jadi yang ditujukan kepada Bagian Pengemasan dan mengetahui Manager QC. Proses ini membutuhkan waktu rata-rata 20 menit. Kemasan yang di-reject akan dibuka kembali dan dikemas ulang. 6. Pembuatan laporan release produk jadi. Penerbitan laporan release produk jadi sampai disetujui Manager QC memakan waktu rata-rata 20 dan selanjutnya produk siap untuk dipasarkan.
4.2.2
Permasalahan yang Dihadapi Pada sub proses di Bagian Gudang, bahan baku obat yang telah dianalisa dan
lulus uji oleh Bagian Pengawasan Mutu dan belum terpakai disimpan di gudang. Dalam waktu satu tahun atau kurang sesuai sifatnya masing-masing bahan baku tersebut memerlukan analisa kembali guna menguji kelayakan bahan baku tersebut. Dalam menentukan bahan baku mana yang harus direanalisa, terjadi proses yang yang memakan waktu yang cukup lama karena jumlah bahan baku obat yang
banyak dan masih ada kemungkinan yang terlewat karena proses masih dilakukan dengan diperiksa satu per satu. Pada sub proses baik yang di Bagian Gudang dan Bagian Produksi, semua proses dilakukan secara manual, kecuali dalam proses pembuatan laporan sudah menggunakan komputer namun hanya bersifat personal komputer, dimana belum terintegrasinya sistem antara Bagian Pengawasan Mutu dengan bagian-bagian lain seperti Bagian Gudang, Bagian Produksi dan Bagian Pengemasan sehingga menyebabkan kurang cepat dalam proses produksi dan distribusi secara keseluruhan.
4.3 Usulan Proses Bisnis
Dengan memperhatikan proses bisnis yang berlangsung di PT. SFF selama ini, dimana masih menggunakan sistem manual sehingga memakan waktu yang cukup lama dalam melakukan proses bisnisnya. Pertama, PT. SFF harus memiliki infrastruktur jaringan komputer dan sistem data base yang baik. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem yang terintegerasi sebagai solusi dalam proses rekayasa ulang yang akan diterapkan. Sistem tersebut memerlukan suata perangkat lunak (seperti Lotus Notes atau Visual Basic) yang menunjang penerapan sistem teknologi jaringan yang menjadikan terintegerasinya bagian-bagian yang terkait. Dengan jaringan komputer dan sistem data base yang baik, maka masalah reanalisa
dapat terjawab, karena melalui sistem data base dapat diketahui bahan baku mana yang memerlukan analisa ulang setelah waktu yang telah ditentukan. Pada sub proses di Bagian Gudang, permintaan analisa yang dibuat oleh Bagian Gudang dikirimkan secara elektronik dengan attachment dokumen yang sesuai, sehingga hanya memerlukan waktu rata-rata 5 menit untuk pembuatan dan pengiriman secara elektronik, tanpa harus mencetak dan mengirimkannya secara manual. Di Bagian Pengawasan Mutu, setelah melakukan proses sampling dan analisa, maka didapatkanlah status release/reject yang akan dituangkan ke sebuah laporan yang akan dikirimkan ke Bagian Gudang. Pembuatan dan pengiriman laporan ini dapat dikirimkan secara elektronik ke Bagian Gudang sehingga hanya memakan waktu rata-rata 5 menit. Pada sub proses di Bagian Produksi, pencetakan order produksi untuk permintaan bahan baku dan bahan kemas untuk diproduksi dilakukan secara elektronik ke Bagian Gudang dan sebagai data bagi Bagian Pengawasan Mutu untuk mencetak permohonan sampling memerlukan waktu rata-rata 5 menit. Di Bagian Pengawasan Mutu, setelah melakukan proses sampling dan analisa, maka didapatkanlah status release/reject atas Produk Antara yang akan dituangkan ke sebuah laporan yang akan dikirimkan ke Bagian Produksi. Pengiriman laporan ini dapat dikirimkan secara elektronik ke Bagian Gudang sehingga hanya memakan waktu rata-rata 5 menit. Demikian pula halnya terhadap pengiriman laporan mengenai status release/reject untuk Produk Ruahan dengan waktu rata-rata 5 menit.
Pada Sub Proses di Fungsi Pengemasan, pembuatan permintaan kontrol produk jadi hanya memerlukan waktu rata-rata 5 menit termasuk pengiriman attachment dokumen secara elektronik ke Bagian Pengawasan Mutu.
4.4 Rincian Proses Bisnis yang Diusulkan
Model proses yang diusulkan adalah sebagaimana tampak pada Gambar 4.3 Model Proses Pengawasan Mutu pada Fungsi Gudang – Produksi yang diusulkan dan Gambar 4.4 Model Proses Pengawasan Mutu pada Fungsi Produksi – Pengemasan yang Diusulkan berikut ini :
Gudang
Start
Entry Data Bahan Baku/Kemas Masuk
Permohonan Sampling
Laporan Reject Bahan Baku / Kemas
Sampling
Cetak Laporan Reject Bahan Baku / Kemas
Analisa
No
Cetak Permohonan Sampling
Laboratorium
Permintaan Analisa
Penentuan Status
Release
Yes
Penentuan Status Cetak Laporan Release Bahan Baku / Kemas Cetak Laporan Release Produk
Yes
Release
No
Produksi
Cetak Laporan Reject Produk
Laporan Release Produk
Laporan Reject Produk
Analisa
Sampling
Cetak Permohonan Sampling
Permohonan Sampling Produk
Order Produksi
Cetak Order Produksi
Laporan Release Bahan Baku / Kemas
A
Gambar 4.3 Model Proses Pengawasan Mutu pada Fungsi Gudang – Produksi yang Diusulkan
Produksi
A
Permohonan Sampling
Entry Data Produksi Produk Ruahan
Laporan Reject Produk Ruahan
Sampling Produk Ruahan
Analisa Produk Ruahan
Cetak Laporan Reject Produk Ruahan No
Laboratorium
Permintaan Analisa Produk Ruahan
Cetak Permohonan Sampling
Penentuan Status
Release
Yes
Penentuan Status Cetak Laporan Release Produk Ruahan Buat Laporan Release Produk Jadi
Yes
Release
No
Permintaan Kontrol Produk Jadi
Pengemasan
Buat Laporan Reject Produk Jadi
Laporan Release Produk Jadi
Laporan Reject Produk Jadi
Pengecekan Produk Jadi
Cetak Permintaan Kontrol Produk Jadi
Laporan Release Produk Ruahan
Stop
Gambar 4.4
Model Proses Pengawasan Mutu pada Fungsi Produksi – Pengemasan yang Diusulkan
Perubahan yang terjadi dapat dilihat pada Tabel 4.2 Rincian Sub Proses Bisnis yang Diusulkan pada halaman berikut ini :
Tabel 4.2 Rincian Sub Proses Bisnis yang Diusulkan PROSES PENGAWASAN MUTU
Waktu rata-rata
SDM
110 menit
9
1 Entry Data Bahan Baku/Kemas yang Masuk
5 menit
1
2 Pencetakan Permohonan Sampling Bahan Baku/Kemas
5 menit
1
3 Proses Sampling Bahan Baku/Kemas
30 menit
1
4 Proses Analisa Bahan Baku/Kemas
60 menit
2
5 Penentuan Status Bahan Baku/Kemas
5 menit
2
6 Pencetakan Laporan Reject/Release Bahan Baku/Kemas
5 menit
2
Sub Proses di Fungsi Produksi
220 menit
18
1 Pencetakan Order Produksi
5 menit
1
2 Pencetakan Permohonan Sampling Produk Antara
5 menit
1
3 Proses Sampling Produk Antara
30 menit
1
4 Proses Analisa Produk Antara
60 menit
2
5 Penentuan Status Produk Antara
5 menit
2
6 Pencetakan Laporan Reject/Release Produk Antara
5 menit
2
7 Entry Data Produksi Produk Ruahan
5 menit
1
8 Pencetakan Permohonan Sampling Produk Ruahan
5 menit
1
9 Proses Sampling Produk Ruahan
30 menit
1
10 Proses Analisa Produk Ruahan
60 menit
2
11 Penentuan Status Produk Ruahan
5 menit
2
12 Pencetakan Laporan Reject/Release Produk Ruahan
5 menit
2
35 menit
6
1 Pencetakan Permintaan Kontrol Produk Jadi
5 menit
1
2 Proses Pengecekan Produk Jadi
20 menit
1
3 Penentuan Status Produk Jadi
5 menit
2
4 Pembuatan Laporan Reject Produk Jadi
5 menit
2
Sub Proses di Fungsi Gudang
Sub Proses di Fungsi Pengemasan
4.5
Perbandingan Proses Bisnis Lama dengan Proses Bisnis yang Diusulkan
Hasil simulasi yang dilakukan pada proses bisnis lama dan proses bisnis yang diusulkan dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini :
Tabel 4.3 Perbandingan Proses Bisnis Lama dengan Proses Bisnis yang Diusulkan No.
Tahapan Proses
Proses Berjalan
Proses Diusulkan
Peningkatan
Pengawasan Mutu
Waktu
SDM
Waktu
SDM
Waktu
SDM
pada
(menit)
(orang)
(menit)
(orang)
(%)
(%)
1
Fungsi Gudang
200
18
110
9
45
50
2
Fungsi Produksi
400
36
220
18
55
50
3
Fungsi Pengemasan
100
15
35
6
65
60