26
Bab IV Analisis Hasil Penelitian
IV.1 Analisis Data Titik Hasil Pengukuran GPS Hasil pengolahan GPS untuk daerah penelitian relatif datar didapatkan koordinat dengan ketelitian dibawah ± 0,195m. Ketelitian posisi paling tinggi adalah titik 2 yaitu 0,003m , sedangkan ketelitian paling rendah adalah titik 3 yaitu 0,194m dengan rata-rata ketelitian 0,075m. Hasil pengolahan GPS untuk daerah penelitian relatif berbukit didapatkan koordinat dengan ketelitian dibawah ± 0,260m. Ketelitian posisi paling tinggi adalah titik 18 yaitu 0,004m , sedangkan ketelitian paling rendah adalah titik 17 yaitu 0,256m dengan rata-rata ketelitian 0,131m. Berdasarkan ketelitian yang didapatkan melalui pengukuran secara differensial maka semua titik dapat digunakan sebagai GCPs dan ICPs dalam mengolah citra quickbird yang diperoleh dari google earth.
Ketelitian Titik GCPs /ICPs Daerah Relatif Datar 250
(mm)
Stdev
200 Stdev X
150
Stdev Y 100
Stdev Res
50 0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
T itik GCPs/ICPs
Ketelitian Titik GCPs/ICPs Daerah Relatif Berbukit 300
Stdev (mm)
250 200
Stdev X
150
Stdev Y
100
Stdev Res
50 0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Titik GCPs/ICPs
Gambar IV.1 Ketelitian Posisi Horisontal GCPs dan ICPs
27
IV.2 Analisis Hasil Proses Mosaic Citra Pada penelitian ini digunakan proses mosaic citra yang diperoleh dari google earth agar dapat digunakan sebagai alternatif perolehan citra dengan cakupan wilayah yang luas. Secara visual, citra hasil mosaic terlihat sedikit berbeda dengan citra yang diperoleh secara utuh, pada beberapa bagian yang merupakan pertampalan antara bagian citra terlihat perbedaan warna yang dapat terlihat namun hal ini tidak terjadi pada semua bagian. Pertampalan antar obyek batas bidang tanah, batas alam dan jalan secara umum terlihat terhubung (matching) dengan baik sehingga tidak ada obyek yang hilang atau bergeser. Beberapa bagian yang merupakan bagian pertampalan dapat dilihat pada gambar IV.2 .
a
b
c
d
e
f
Gambar IV.2 Pertampalan antar Obyek pada Citra Hasil Mosaic
IV.3 Analisis Pengolahan Citra IV.3.1. Daerah Relatif Datar Banyaknya jumlah GCPs yang dipergunakan mempengaruhi besarnya RMSe posisi titik koordinat yang dihasilkan. Hal ini terlihat dengan membandingkan antara penggunaan 20 GCPs, 11 GCPs dan 6 GCPs. RMSe pada citra yang diperoleh dengan metode mosaic relatif stabil hanya terjadi perubahan sebesar 0,01m, RMSe pada metode screen mengalami perubahan sebesar 0,087m
28 sedangkan pada metode premium mengalami perubahan sebesar 0,059m. Secara umum besarnya perubahan RMSe pada 3 metode yang dipergunakan relatif kecil dengan perubahan terkecil sebesar 0,01m dan terbesar adalah 0,087m. Metode premium menghasilkan peta citra dengan akurasi terbaik dengan RMSe sebesar 0,744m untuk 20 GCPs. Metode mosaic menghasilkan RMSe sebesar 0,886m untuk 11 GCPs sedangkan metode screen merupakan metode yang menghasilkan penyimpangan yang terbesar dengan RMSe sebesar 1,630m untuk 20 GCPs. Tabel IV.1 Ketelitian Peta Citra Daerah Relatif Datar Jumlah GCPs 20 11 6
RMSe ICPs (m) Screen Premium Mosaic 1,630 0,744 0,888 1,658 0,786 0,886 1,717 0,803 0,896
(Sumber : Hasil Pengolahan) RMSe ICPs Daerah Relatif Datar
RMSe ICPs (meter)
2,000 1,500
20 GCPs
1,000
11 GCPs
0,500
6 GCPs
0,000 Screen
Premium
Mosaic
Metode Perolehan Citra
Gambar IV.3 RMSe ICPs Koreksi Geometri Citra Daerah Relatif Datar Berdasarkan RMSe ICPs yang dihasilkan maka dapat diketahui skala yang sesuai dengan tingkat ketelitian posisi titik. Skala peta citra yang sesuai dengan RMSe yang dihasilkan dihitung sesuai dengan perbandingan yang harus dimiliki peta dengan standar ketelitian 0,3 mm x skala peta.
29 Tabel IV. 2 Skala Peta Citra Hasil Rektifikasi Daerah Relatif Datar Metode Screen Screen Screen Premium Premium Premium Mosaic Mosaic Mosaic
Jumlah Jumlah RMSe ICPs (m) Skala Peta GCPs ICPs XY 20 20 1,630 1 : 5433 11 9 1,658 1 : 5527 6 14 1,717 1 : 5723 20 20 0,744 1 : 2480 11 9 0,786 1 : 2621 6 14 0,803 1 : 2677 20 20 0,888 1: 2960 11 9 0,886 1 : 2953 6 14 0,896 1 : 2987
(Sumber : Hasil Pengolahan) Metode premium dengan 20 GCPs merupakan metode terbaik dengan ketelitian posisi sesuai dengan peta skala 1 : 2480, metode mosaic dapat menghasilkan peta skala 1 : 2953 dan metode screen hanya mampu menghasilkan peta dengan skala 1 : 5433.
IV.3.2. Daerah Relatif Berbukit Banyaknya jumlah GCPs yang dipergunakan mempengaruhi besarnya RMSe posisi titik koordinat yang dihasilkan, hal ini terlihat dengan membandingkan antara penggunaan 19 GCPs, 11 GCPs dan 6 GCPs. RMSe pada citra yang diperoleh dengan metode mosaic terjadi perubahan yang relatif besar yaitu 0,336m, RMSe pada metode screen mengalami perubahan sebesar 0,122m sedangkan pada metode premium mengalami perubahan sebesar 0,193m. Besarnya perubahan RMSe pada 3 metode yang dipergunakan maksimum 0,336m yaitu metode mosaic dan dengan perubahan terkecil 0,122m yaitu metode screen. Metode premium merupakan metode yang dapat menghasilkan akurasi yang paling baik dengan RMSe ICPs sebesar 1,537m untuk 19 GCPs. Metode mosaic menghasilkan RMSe ICPs sebesar 1,702m untuk 19 GCPs sedangkan metode screen merupakan metode yang menghasilkan penyimpangan yang terbesar dengan RMSe sebesar 2,086m untuk 19 GCPs.
30 Tabel IV.3 Ketelitian Peta Citra Daerah Relatif Berbukit Jumlah GCPs 19 11 6
RMSe ICPs (m) Screen Premium Mosaic 2,086 1,537 1,702 2,159 1,689 1,851 2,208 1,730 2,038
(Sumber : Hasil Pengolahan) RMSe ICPs Daerah relatif Berbukit
RMSe ICPs (meter)
2,500 2,000 19 GCPs
1,500
11 GCPs
1,000
6 GCPs
0,500 0,000 Screen
Premium
Mosaic
Metode Perolehan Citra
Gambar IV.4. RMSe ICPs Koreksi Geometri Citra Daerah Relatif Berbukit Berdasarkan RMSe ICPs yang dihasilkan maka dapat diketahui skala yang sesuai dengan tingkat ketelitian posisi titik Skala peta citra yang sesuai dengan RMSe yang dihasilkan dihitung sesuai dengan perbandingan yang harus dimiliki peta dengan standar ketelitian 0,3 mm x skala peta. Tabel IV. 4 Skala Peta Citra Hasil Ortorektifikasi Daerah Relatif Berbukit Metode Screen Screen Screen Premium Premium Premium Mosaic Mosaic Mosaic
Jumlah GCPs 19 11 6 19 11 6 19 11 6
Jumlah RMSe ICPs (m) Skala Peta ICPs XY 19 2,086 1 : 6953 8 2,159 1 : 7197 13 2,208 1 : 7360 19 1,537 1 : 5123 8 1,689 1 : 5630 13 1,730 1 : 5766 19 1,702 1 : 5673 8 1,851 1 : 6170 13 2,038 1 : 6793
(Sumber : Hasil Pengolahan)
31 Semakin banyak GCPs yang digunakan semakin besar skala peta yang dihasilkan. Metode premium dengan 19 GCPs merupakan metode terbaik dengan ketelitian posisi yang dihasilkan sesuai dengan ketelitian peta skala 1 : 5123, metode mosaic dapat menghasilkan peta 1 : 5673 dan metode screen hanya mampu menghasilkan peta dengan skala 1 : 6953.
IV.4 Analisis Identifikasi Obyek Digitasi Tampilan Obyek garis dan bidang tanah yang akan didigitasi dengan metode on screen sangat mempengaruhi akurasi hasil digitasi yang dilakukan. Perbandingan antara visual citra yang diperoleh dengan tiga metode berbeda pada daerah relatif datar dan daerah relatif berbukit dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Metode Premium
Citra Hasil Mosaic
Metode Screen
Gambar IV.5 Tampilan Obyek Digitasi Citra
32 Dari gambar IV.5 dapat dilihat bahwa antara visual obyek digitasi citra yang diperoleh dengan metode premium dan hasil mosaic tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Semua obyek yang dapat dilihat dan ditentukan posisinya pada citra premium dapat juga dilihat pada citra hasil mosaic. Pada citra yang diperoleh dengan metode screen terdapat beberapa obyek garis yang hilang dan kurang jelas contohnya pematang sawah, jalan dan batas antar bidang tanah. Obyek terkecil yang masih dapat didentifikasi pada citra dan di lapangan adalah pematang sawah yang memiliki lebar minimum 50 cm yang tidak tertutupi vegatasi/obyek diatasnya.
IV.5 Analisis Hasil Digitasi Obyek Jarak Perbedaan ukuran jarak hasil digitasi obyek garis pada citra yang diperoleh dengan metode screen, premium dan mosaic pada daerah relatif datar berada dalam rentang 0,140m sampai dengan 4,130m. Ukuran jarak digitasi citra yang diperoleh dengan metode screen mengalami penyimpangan yang paling besar dengan RMSe sebesar 2,820m. Penyimpangan ukuran jarak (RMSe) pada metode premium adalah 0,940m sementara metode mosaic mengalami RMSe sebesar 1,063m. Perbedaan ukuran hasil digitasi obyek garis pada citra yang diperoleh dengan metode screen, premium dan mosaic pada daerah relatif berbukit berada dalam rentang 0,240m sampai dengan 4,790m. RMSe jarak digitasi citra yang diperoleh dengan metode screen adalah sebesar 2,408m.RMSe ukuran jarak pada metode premium adalah 1,242m sementara metode mosaic menghasilkan RMSe sebesar 1,384m.
33
Perbedaan Jarak lapangan dengan Digitasi Rektifikasi Daerah Relatif Datar 5,000 Jarak (meter)
4,000 Screen
3,000
Premium
2,000
Mosaic
1,000 0,000 a
b
c
d
e
f
g
h
Obyek Jarak
Jarak (meter)
Perbedaan Jarak Lapangan dengan Digitasi Citra Ortorektifikasi Daerah relatif Berbukit 6,00 5,00 4,00 3,00 2,00 1,00 0,00
Screen Premium Mosaic i
j
k
l
m
n
o
p
Obyek Jarak
Gambar IV.6 Perbedaan Jarak Lapangan dengan Digitasi Citra Berdasarkan gambar IV.6 dapat dilihat bahwa secara umum penyimpangan terbesar hasil digitasi 16 obyek garis terdapat pada citra yang diperoleh dengan metode screen. Penyimpangan hasil digitasi 16 obyek garis antara citra yang diperoleh dengan metode premium dan mosaic secara bergantian mengalami penyimpangan hasil digitasi yang paling kecil. Hasil digitasi obyek jarak dan penyimpangan terhadap hasil ukuran lapangan dapat dilihat pada lampiran K.1 dan lampiran K.2
IV.6 Analisis Hasil Digitasi Obyek Luas Bidang Tanah Untuk menganalisis penghitungan ukuran luas hasil digitasi maka dilakukan perbandingan hasil penghitungan luas antara luas hasil digitasi dan luas hasil pengukuran lapangan. Berdasarkan hasil hitungan dapat diperoleh rata-rata perbedaan luas citra rektifikasi daerah datar yang diperoleh dengan metode screen
34 adalah sebesar 10,847%, metode premium 2,474% dan dengan metode mosaic 2,707%. Rata-rata perbedaan luas antara hasil pengukuran lapang dengan hasil digitasi citra ortorektifikasi daerah berbukit
yang diperoleh dengan metode screen adalah
15,339%, metode premium 2,680% dan metode mosaic 3,059%.
Luas (%)
Perbe daan Luas Lapangan dengan Digitasi Citra Rektifikasi Dae rah Relatif Datar 50,0 40,0 30,0 20,0 10,0 0,0
Screen Premium Mosaic C1
C2
C3
C4 C5
C6
C7
C8
C9 C10 C11 C12 C13 C14 C15 C16
Obyek Luas
Perbedaan Luas Lapangan dengan Luas Digitasi Citra Orthorektifikasi Daerah Relatif Berbukit
Luas (%)
80,0 60,0
Screen
40,0
Premium
20,0
Mosaic
0,0 S1 S2
S3
S4 S5 S6
L7
L8
L9 L10 L11 L12 L13 L14 L15 L16
Obye k Luas
Gambar IV.7 Perbedaan Luas Lapangan dengan Luas Digitasi Citra Dari gambar IV.7 dapat dilihat bahwa secara umum penyimpan terbesar hasil digitasi 32 obyek bidang tanah adalah pada citra yang diperoleh dengan metode screen. Penyimpangan hasil digitasi 32 obyek bidang tanah antara citra yang diperoleh dengan metode premium dan mosaic secara bergantian mengalami penyimpangan hasil digitasi yang paling kecil. Rata-rata perbedaan luas bidang tanah hasil pengukuran lapangan dan digitasi citra terkoreksi yang paling baik diantara 3 metode perolehan citra pada
35 daerah relatif datar adalah 2,474% sementara untuk daerah relatif berbukit adalah 2,680%. Hasil digitasi obyek luas dan penyimpangan terhadap hasil ukuran lapangan dapat dilihat pada lampiran K.1 dan lampiran K.2.
IV.7 Ketentuan BPN untuk Pembuatan Peta Dasar Pendaftaran Berdasarkan pasal 17 PMNA Nomor 3 Tahun 1997 Peta dasar pendaftaran dapat dibuat dengan menggunakan peta lain yang memenuhi syarat mempunyai ketelitian planimetris lebih besar atau sama dengan 0,3 mm pada skala peta dan untuk mengetahui ketelitian planimetris dilakukan dengan pengecekan jarak pada titik-titik yang mudah diidentifikasi di lapangan dan pada peta. Dengan menghitung RMSe perbedaan jarak hasil digitasi dan hasil pengukuran lapangan dapat diketahui ketelitian planimetris peta citra. Pada tabel dibawah ini dapat dilihat RMSe dan skala peta yang sesuai dengan ketentuan pembuatan peta dasar pendaftaran untuk daerah relatif datar dan daerah relatif berbukit. Tabel IV. 5 Skala Peta Dasar Pendaftaran Tanah Hasil Rektifikasi Citra Daerah Relatif Datar Metode
RMSe Perbedaan Jarak (m) 2,82 Screen 0,940 Premium 1,063 Mosaic (Sumber : Hasil Pengolahan) Tabel IV.6
Skala Peta 1 : 9400 1 : 3133 1 : 3543
Skala Peta Dasar Pendaftaran Tanah Hasil Orthorektifikasi Citra Daerah Relatif Berbukit
Metode
RMSe Perbedaan Jarak (m) 2,408 Screen 1,242 Premium 1,384 Mosaic (Sumber : Hasil Pengolahan)
Skala Peta 1 : 8026 1 : 4140 1 : 4613
36
RMSe perbedaan jarak dan hubungannya dengan skala peta diuji dengan Chi-square. Hasil uji Chi-square ketelitian pengukuran lapangan daerah penelitian berdasarkan simpangan baku apriori (σ0) 0,3 mm x skala peta dapat dilihat pada lampiran K.3. Berdasarkan RMSe perbedaan jarak dan hasil uji Chi-square maka pada penelitian ini dapat dihasilkan peta citra dengan ketelitian jarak antar titik yang sesuai dengan ketelitian peta skala 1 : 3133. Untuk daerah berbukit dapat dihasilkan peta citra dengan ketelitian jarak antar titik sesuai dengan ketelitian peta skala 1 : 4140. Pembuatan Peta Dasar Pendaftaran Tanah yang diatur dalam PMNA No 3 Tahun 1997 adalah peta skala 1 : 1000, skala
1 : 2500, skala 1 : 10000. Berdasarkan
ketentuan tersebut maka peta citra dari google earth hasil rektifikasi dan ortorektifikasi hanya dapat digunakan untuk pembuatan peta dasar pendaftaran tanah skala 1 : 10000.
IV.8 Analisis Perbandingan Hasil Pengolahan Citra Quickbird dari Google Earth dan Citra Quickbird Standar Penelitian dilakukan terhadap citra pada lokasi penelitian relatif berbukit, dengan membandingkan antara hasil pengolahan citra yang diperoleh dari google earth dengan citra quickbird standar pada lokasi yang sama dan diperkirakan pemotretannya dilakukan pada waktu yang sama. Dengan mengidentifikasi jenis obyek dan posisi obyek yang terdapat pada citra quickbird yang diperoleh dari google earth dengan citra quickbird standar maka dapat diketahui bahwa citra wilayah penelitian yang terdapat pada google earth adalah citra quickbird dengan tanggal pemotretan 21 Agustus 2003. Perbandingan antara kedua citra tersebut dapat dilihat pada lampiran L.
37 Tabel IV.7 Resolusi Citra Wilayah Penelitian ± 76 Ha (950m x 800m) dari Google Earth dan Citra Quickbird Standar Metode Perolehan Citra Wilayah Penelitian
Perkiraan Ukuran Jarak 1 pixel di lapangan
Sreen (794 x 659 pixel)
± 1,2m
Premium (4800 x 3984 pixel)
± 0,2m
Mosaic
± 0,5m
Quickbird Standar
Tampilan Obyek
± 0,6m
Obyek terkecil yang dapat dilihat pada citra yang diperoleh dari google earth dengan resolusi lebih besar dari 0,6m adalah sama dengan obyek terkecil yang dapat dilihat pada citra quickbird standar. Ukuran resolusi pixel lebih kecil dari 0,6m citra yang diperoleh dari google earth adalah dihitung berdasarkan perbandingan antara jarak di lapangan dengan jumlah pixel. Jadi banyaknya jumlah pixel yang mewakili ukuran 0,6m x 0,6m pada citra yang diperoleh dari google earth tidak menambah detail obyek yang ditampilkan karena penambahan tersebut hanya menambah jumlah pixel yang meliputi obyek ukuran 0,6m x 0,6m (resampling).
38 Tabel IV.8 Ketelitian Peta Citra Quickbird dari Google Earth dan Citra Quckbird Standar Daerah Penelitian Relatif Berbukit Citra/Metode Perolehan Screen
Premium
Mosaic Quickbird Standar
Jumlah GCPs 19 11 6 19 11 6 19 11 6 19 11 6
Jumlah ICPs 19 8 13 19 8 13 19 8 13 19 8 13
RMSe ICP (m) X Y XY 1,634 1,298 2,086 2,035 0,722 2,159 1,693 1,417 2,208 1,187 0,976 1,537 1,487 0,802 1,689 1,349 1,083 1,730 1,120 1,282 1,702 1,531 1,040 1,851 1,339 1,537 2,038 1,211 0,749 1,424 1,369 0,637 1,510 1,311 1,011 1,655
RMSe ICPs Citra Quickbird dari Google Earth dan Citra Quickbird Standar 2,500 RMSe (meter)
2,000 19 GCPs
1,500
11 GCPs
1,000
6 GCPs
0,500 0,000 Screen
Premium
Mosaic
QB Standar
Metode Perolehan Citra
Gambar IV.8 Ketelitian Peta Citra quickbird dari Google Earth dan Citra Quckbird Standar Daerah Penelitian Relatif Berbukit Hasil pengolahan citra quickbird standar memiliki ketelitian yang lebih baik dibandingkan citra yang diperoleh dari google earth untuk 19 ICPs, 8 ICPs dan 13 ICPs. Perbedaan terkecil terjadi pada metode premium dengan 19 ICPs yaitu 0,113m, perbedaan terbesar dengan 19 ICPs adalah metode screen 0,662m sedangkan metode mosaic terdapat perbedaan sebesar 0,278m