BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Keripik Talas Dessy Padang-Panjang adalah usaha keripik Talas dengan bahan baku utama umbi talas berskala rumah tangga merupakan usaha tradisional yang banyak dikenal masyarakat khususnya Kota Padang-Panjang. Usaha ini dilakukan secara turun temurun dalam keluarga. Keripik Talas Dessy PadangPanjang ada untuk memenuhi kebutuhan konsumen tentang produk olahan talas. Usaha sejenis yang sudah ada cenderung kurang inovatif serta kualitas rasa dan penyajiannya yang kurang menarik. Waktu yang dilakukan dalam penelitian ini dimulai pada bulan Juli– Desember 2016. Dalam objek penelitian ini, penulis mengambil lokasi di Outlet Keripik Talas Dessy Padang-Panjang, Sumatra Barat. B. Karakteristik Jawaban Responden 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini : Tabel 4.1. Profil responden berdasarkan jenis kelamin Frequency
Laki-laki Valid
Perempuan Total
Percent
42
42.0
Valid Percent
42.0
42.0 100.0
58
58.0
58.0
100
100.0
100.0
Sumber : data diolah dari kuesioner
53 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Cumulative Percent
Berdasarkan tabel 4.1 data diatas terlihat bahwa sebagian besar pembeli Keripik Talas Dessy Padang-Panjang berjenis kelamin perempuan. dikarenakan perempuan lebih banyak menyukai mendatangi tempat – tempat kuliner dan gemar mencoba makanan yang baru dan unik.
2. Karakteristik responden Berdasarkan Usia Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini : Tabel 4.2. Profil responden berdasarkan Usia
Valid
20-30 thn 30-40 thn >40 thn Total
Frequency 42 37 21
Usia Percent 42.0 37.0 21.0
100
100.0
Valid Percent Cumulative Percent 42.0 42.0 37.0 79.0 21.0 100.0 100.0
Sumber : data diolah dari kuesioner Secara umum terlihat bahwa sebagian besar Pembeli Keripik Talas Dessy PadangPanjang responden yang berusia 20-30 tahun, dikarenakan rasa Keripik Talas Dessy Padang Panjang lebih disukai oleh orang-orang dewasa, karena bisa dimakan untuk cemilan atau sebagai penambah lauk pauk.
3. Karakteristik responden Berdasarkan Pekerjaan Karakteristik kuesioner responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini :
54 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Tabel 4.3. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan Pekerjaan Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Karyawan Pegawai Negeri Wirausaha Pelajar/Mahasiswa Total
38 28 19 15
38.0 28.0 19.0 15.0
38.0 28.0 19.0 15.0
100
100.0
100.0
38.0 66.0 85.0 100.0
Sumber : data diolah dari kuesioner Dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian besar pembeli Keripik Talas Dessy Padang-Panjang adalah sebagai karyawan, hal tersebut bisa jadi dikarenakan karyawan tidak terlalu memiliki banyak waktu untuk membeli cemilan yang dibawa ke kantor sebagai oleh-oleh untuk rekan kerja dan juga bisa dijadikan lauk pauk . 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran selama sebulan. Karakteristik kuesioner berdasarkan responden pendapatan dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini : Tabel 4.4. Profil Responden Berdasarkan Pengeluaran Selama Satu Bulan Pengeluaran Selama 1 Bulan
Valid
1-3 Juta 3-7 Juta 7-10 Juta >10 Juta Total
Frequency 69 26 3 2
Percent 69.0 26.0 3.0 2.0
100
100.0
Valid Percent Cumulative Percent 69.0 69.0 26.0 95.0 3.0 98.0 2.0 100.0 100.0
Sumber : data diolah dari kuesioner Dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian besar pengeluaran dalam satu bulan pembeli Keripik Talas Dessy Padang-Panjang memiliki pendapatan 1-3
55 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
juta, artinya kebanyakan pembeli Keripik Talas Dessy Padang Panjang adalah karyawan menengah ke bawah, dikarenakan Keripik Talas Dessy bisa digunakan sebagai lauk pauk. 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengguna Internet. Karakteristik kuesioner berdasarkan responden Media Sosia dilihat pada tabel 4.5di bawah ini : Tabel 4.5. Profil responden berdasarkan pengguna internet. Pengguna Internet Frequency Valid
Ya Tidak
98 2
Percent 98.0 2.0
Valid Percent 98.0 2.0
Total
100
100.0
100.0
Cumulative Percent 98.0 100.0
Sumber : data diolah dari kuesioner Dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian besar pembeli Keripik Talas Dessy Padang-Panjang adalah pengguna internet, dikarenakan sebagian besar mereka adalah karyawan yang selalu menggunakan fasilitas internet aktif. Tabel 4.6. . Profil responden berdasarkan akses internet.
Valid
HP Laptop Tablet PC Total
Frequency 67 23 6 4
Akses Internet Percent 67.0 23.0 6.0 4.0
100
100.0
Sumber : data diolah dari kuesioner
56 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Valid Percent Cumulative Percent 67.0 67.0 23.0 90.0 6.0 96.0 4.0 100.0 100.0
Dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian besar pembeli Keripik Talas Dessy Padang-Panjang adalah yang mengakses internet dengan menggunakan Handphone. Tabel 4.7 . Profil responden berdasarkan Media Soaial yang digunakan. Sosial Media Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Facebook
74
74.0
74.0
74.0
Instagram
11
11.0
11.0
85.0
Twitter
7
7.0
7.0
92.0
Path
7
7.0
7.0
99.0
Lain-lain
1
1.0
1.0
100.0
100
100.0
100.0
Valid
Total
Sumber : data diolah dari kuesioner Dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian besar pembeli Keripik Talas Dessy Padang-Panjang adalah Pengguna Facebook, dikarenakan pengguna aktif jejaring sosial media Facebook kebanyakan adalah remaja sampai orang tua. C. Model Struktural Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan metode Partial Least Square (PLS). PLS merupakan metode alternatif analisis dengan Structural Equation Modelling (SEM) yang berbasis variance. Keunggulan metode ini adalah tidak memerlukan asumsi dan dapat diestimasi dengan jumlah sampel yang relatif kecil. Alat bantu yang digunakan berupa program SmartPLS Versi 3 yang dirancang khusus untuk mengestimasi persamaan struktural dengan basis
57 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
variance. Model struktural dalam penelitian ini ditampilkan pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.1. Model Struktural
Gambar tersebut menunjukkan bahwa konstruk Word of Mouth (WOM) diukur dengan 4 buah indikator yaitu X1, X2, X3 dan X4.
Demikian juga
konstruk Sosial Media (SM) diukur dengan 11 indikator yaitu Y1, Y2, Y3, Y4, Y5, Y6, Y7, Y8, Y9, Y10 dan Y11. Konstruk Minat Beli diukur dengan 4 indikator yaitu Z1, Z2, Z3, dan Z4.. Arah panah antara indikator dengan konstruk laten adalah menuju indikator yang menunjukkan bahwa penelitian menggunakan indikator reflektif yang relatif sesuai untuk mengukur persepsi. Pengaruh yang akan diteliti (hipotesis) dilambangkan dengan anak panah antara konstruk.
58 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
D.
Evaluasi Measurement (Outer) Model 1. Uji Validitas Suatu indikator dinyatakan valid jika mempunyai loading factor di atas 0,7 terhadap konstruk yang dituju. Output SmartPLS untuk loading factor memberikan hasil sebagai berikut: Tabel 4.8. Outer Loading WoM
SM
X1
0.937
X2
0.912
X3
0.768
X4
0.947
Minat Beli
Y1
0.822
Y2
0.722
Y3
0.765
Y4
0.825
Y5
0.743
Y6
0.875
Y7
0.869
Y8
0.855
Y9
0.759
Y10
0.770
Y11
0.831
Z1
0.796
Z2
0.853
Z3
0.818
Z4
0.858
Pengujian validitas untuk indikator reflektif menggunakan korelasi antara skor item dengan skor konstruknya. Pengukuran dengan indikator reflektif menunjukkan adanya perubahan pada suatu indikator dalam suatu konstruk jika indikator lain pada konstruk yang sama berubah (atau dikeluarkan dari model). Indikator reflektif cocok digunakan untuk
59 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
mengukur persepsi sehingga penelitian ini menggunakan indikator reflektif. Tabel di atas menunjukkan bahwa loading factor memberikan nilai di atas nilai yang disarankan yaitu sebesar 0,7. Nilai paling kecil adalah sebesar 0,722 untuk indikator Y2. Berarti indikator yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah valid atau telah memenuhi convergent validity. Lebih lanjut, indikator reflektif juga perlu diuji discriminant validity dengan cross loading sebagai berikut: Tabel 4.9. Cross Loading WoM
SM
Minat Beli
X1
0.937
0.602
0.615
X2
0.912
0.794
0.751
X3
0.768
0.698
0.701
X4
0.947
0.589
Y1
0.781
0.575 0.822
Y2
0.761
0.722
0.738
Y3
0.738
0.765
0.580
Y4
0.792
0.825
0.757
Y5
0.824
0.743
0.696
Y6
0.828
0.875
0.820
0.868
0.869
0.875
0.810
0.855
0.816
0.748
0.759
0.732
0.663
0.770
0.672
Y11
0.811
0.831
Z1
0.706
0.744
0.861 0.796
Z2
0.826
0.808
0.853
Z3
0.739
0.762
0.818
Z4
0.806
0.833
0.858
Y7 Y8 Y9 Y10
0.776
Dengan demikian, kontrak laten memprediksi indikator pada konstruk mereka lebih baik dibandingkan dengan indikator pada konstruk
60 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
yang lain. Metode lain untuk melihat discriminant validity adalah dengan melihat nilai square root of average variance extracted (AVE). Nilai yang disarankan adalah di atas 0,5. Berikut adalah nilai AVE dalam penelitian ini: Tabel 4.10. Average Variance Extracted (AVE)
Average Variance Extracted (AVE) Minat Beli
0.691
SM
0.648
WoM
0.799
Tabel di atas memberikan nilai AVE di atas 0,6 untuk semua konstruk yang terdapat pada model penelitian. Nilai terendah AVE adalah sebesar 0,648 pada konstruk Social Media. 2. Uji Realibilitas Uji reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai composite reliability dari blok indikator yang mengukur konstruk. Hasil composite reliability akan menunjukkan nilai yang memuaskan jika di atas 0,7. Berikut adalah nilai composite reliability pada output:
Tabel 4.11. COMPOSITE RELIABILITY Composite Reliability Minat Beli
0.900
SM
0.953
WoM
0.940
61 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai composite reliability untuk semua konstruk adalah di atas 0,7 yang menunjukkan bahwa semua konstruk pada model yang diestimasi memenuhi kriteria discriminant validity. Nilai composite reliability yang terendah adalah sebesar 0,900 pada konstruk Minat Beli. Uji reliabilitas juga bisa diperkuat dengan Cronbach’s Alpha di mana output SmartPLS Versi 3.0 memberikan hasil sebagai berikut: Tabel 4.12. Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Minat Beli
0.851
SM
0.946
WoM
0.914
Berdasarkan derajat realibilitas di atas, maka nilai croanbach’s alpha, dapat dikatakan realibel , sebab nilai tersebut berada pada derajat reabilitas yang tinggi. Nilai yang disarankan adalah di atas 0,4-0,7 dan pada tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha untuk semua konstruk berada di atas 0,6. Nilai terendah adalah sebesar 0,851 pada Minat Beli.
E. Pengujian Model Struktural Setelah model yang diestimasi memenuhi kriteria Outer Model, berikutnya dilakukan pengujian model structural (Inner model). Berikut adalah nilai R-Square pada konstruk:
62 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Tabel 4.13. R-SQUARE R Square SM
0.911
Minat Beli
0.509
Tabel di atas memberikan nilai 0.911 untuk konstruk Sosial Media yang berarti bahwa Sosial Media dipengaruhi oleh Variabel Word of Mouth sebesar 0.911 atau 91.1%.dan sisanya sebesar 8.9% dipengaruhi oleh faktor yang lain. Dan nilai R Square juga terdapat pada Minat Beli yang dipengaruhi oleh Word of Mouth dan Sosial Media yaitu sebesar 0,509 atau 50.9% dan sisanya sebesar 49.1% dipengaruhi oleh faktorfaktor yang lain yang tidak dibahas pada penelitian ini.
F. Goodness of Fit Model Pengujian Goodness of Fit Model structural pada inner model menggunakan nilai prediktif - relevance (Q2 -Nilai Q – R-square) lebih besar dari 0 (Nol) menunjukkan bahwa model mempunyai nilai prediktif - relevance. Nilai R- square pada variabel endogen dalam penelitian ini dapat dilihat pada perhitungan berikut : Nilai predictive – relevance diperoleh dengan rumus Q2 = 1-(1-𝑅 2 ) Q2 = 1- (1-0,509) Q2 = 0,509
63 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Hasil perhitungan diatas memperlihatkan nilai predictive – relevance sebesar 0.509 (>0). Hal itu berarti bahwa 50.9% variasi pada variabel Minat beli (dependent vaiable) dijelaskan oleh variabel-variabel yang digunakan. Dengan demikian model dikatakan layak memiliki nilai prediktif yang relevan.
G. Pengujian Hipotesis Gambar 4.2. boostreaping
Nilai estimasi untuk hubungan jalur dalam model struktural harus signifikan. Nilai signifikansi ini dapat diperoleh dengan prosedur Boostraping. Melihat signifikansi pada hipotesis dengan melihat nilai koefisien parameter dan nilai signifikansi T-statistik pada algorithm boostraping report. Untuk mengetahui signifikan atau tidak signifikan dilihat dari T-tabel pada alpha 0.05 (5%) = 1.96, kemudian T-tabel dibandigkan oleh T-hitung (T-statistik).
64 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
1. Pengujian Hipotesa Pertama
Tabel 4.14. Pengujian Hipotesa Pertama Original Sample (O) WoM -> SM
0.714
H1
Sample Mean (M)
Standard Deviation (STDEV)
0.718
T Statistics (|O/STDEV|)
0.063
P Values
11.299
0.000
Ket Signifikan
: Tabel di atas menunjukkan bahwa hubungan antara WoM dengan SM adalah signifikan dengan T-statistik sebesar 11,299 (> 1,96). Nilai original sample estimate adalah positif yaitu sebesar 0,714 yang menunjukkan bahwa arah hubungan antara WoM dengan SM adalah positif. Dengan demikian hipotesis H1 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa ‘Word of Mouth berpengaruh terhadap Sosial Media’ diterima.
2. Pengujian Hipotesa Kedua
Tabel 4.15. Pengujian Hipotesa Kedua Original Sample (O) SM -> Minat Beli
H2
0.938
Sample Mean (M)
Standard Deviation (STDEV)
T Statistics (|O/STDEV|)
P Values
0.944
0.037
25.646
0.000
Ket Signifikan
: Tabel di atas menunjukkan bahwa hubungan antara Sosial Media terhadap Minat Beli adalah signifikan dengan T-statistik sebesar 25.646 (> 1,96). Nilai original sample estimate adalah positif yaitu sebesar 0,938 yang menunjukkan bahwa arah hubungan antara
65 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Sosial Media terhadap Minat Beli adalah positif. Dengan demikian hipotesis H2 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa ‘Sosial Media berpengaruh terhadap Minat Beli’ diterima.
3. Pengujian Hipotesa Ketiga
Tabel 4.16. Pengujian Hipotesa Ketiga Original Sample (O) WoM -> Minat Beli
0.022
H3
Sample Mean (M)
Standard Deviation (STDEV)
T Statistics (|O/STDEV|)
0.042
0.532
0.018
P Values 0.595
Ket Tidak Signifikan
: Tabel di atas menunjukkan bahwa hubungan antara Word of Mouth terhadap
Minat Beli adalah tidak signifikan dengan T-
statistik sebesar 0.532 (> 1,96). Nilai original sample estimate adalah yaitu sebesar 0,022 yang menunjukkan bahwa arah hubungan antara Word of Mouth terhadap Minat Beli adalah negatif. Dengan demikian hipotesis H3 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa ‘Word of Mouth berpengaruh terhadap Minat Beli’ tidak diterima.
H. Hasil dan Pembahasan 1. Pengaruh Word of Mouth terhadap Sosial Media. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama yang menunjukkan bahwa Word of Mouth berpengaruh signifikan terhadap Sosial Media.
66 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Hasil hipotesis ini diperkuat juga oleh penelitian terdahulu
yang
diteliti oleh Bagus Riantoro (2014) menyatakan bahwa Word of Mouth (WOM) berpengaruh positif terhadap Sosial Media pada minat beli konsumen Kripik Maicih. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa responden menilai Word of Mouth (WOM) yang diterapkan Kripik Maicih adalah baik. hubungan antara WoM dengan SM adalah signifikan dengan T-statistik sebesar 11,299 (> 1,96). Nilai original sample estimate adalah positif yaitu sebesar 0,714 yang menunjukkan bahwa arah hubungan antara WoM dengan SM adalah positif. Dengan demikian hipotesis H1 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa ‘Word of Mouth berpengaruh terhadap Sosial Media’ diterima. . 2. Pengaruh Sosial Media terhadap Minat Beli. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua yang menyatakan bahwa Sosial Media berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli. Hasil hipotesis ini diperkuat oleh penelitian Penelitian terdahulu
yang
diteliti oleh Fitri Annisa (2015) menyatakan bahwa Sosial Media berpengaruh positif terhadap Minat Beli Konsumen (studi kasus Richeese Factory). Dengan demikian bahwa bahwa hubungan antara Sosial Media terhadap Minat Beli adalah signifikan dengan T-statistik sebesar 25.646 (> 1,96). Nilai original sample estimate adalah positif yaitu sebesar 0,938 yang menunjukkan bahwa arah hubungan antara Sosial Media terhadap Minat Beli adalah positif. Dengan demikian
67 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
hipotesis H2 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa ‘Sosial Media berpengaruh terhadap Minat Beli’ diterima. . 3. Pengaruh Word of Mouth Terhadap Minat Beli Berdasarkan
hasil
pengujian
hipotesis
ketiga
yang
menunjukkan bahwa Word of Mouth berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli. Hasil hipotesis ini diperkuat juga oleh penelitian Penelitian terdahulu
yang diteliti oleh Dewi Kurniawati (2012) menyatakan
bahwa Word of Mouth (WOM) berpengaruh positif terhadap Minat Beli Konsumen Keripik Talas Dessy Padang Panjang. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa responden menilai Word of Mouth (WOM) yang diterapkan Kripik Talas Dessy Padang Panjang adalah baik. Dengan demikian bahwa hubungan antara Word of Mouth terhadap
Minat Beli dalam penelitian ini adalah tidak signifikan
dengan T-statistik sebesar 0.532 (> 1,96). Nilai original sample estimate adalah yaitu sebesar 0,022 yang menunjukkan bahwa arah hubungan antara Word of Mouth terhadap Minat Beli adalah negatif. Dengan demikian hipotesis H3 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa ‘Word of Mouth berpengaruh terhadap Minat Beli’ tidak diterima. Pada penelitian sebelumnya Jotopurnom, Laurensia, Samuel (2014)
menyatakan WOM secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap minat beli, hal tersebut bertolak belakang dengan penelitian ini dimana Word of Mouth tidak memiliki pengaruh terhadap Minat
68 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Beli, hal tersebut bisa dikarenakan
Keripik Talas Dessy
belum
memiliki brand (merek) yang kuat di mata pelanggan, sehingga upaya yang dilakukan oleh keripik Talas Dessy Padang Panjang untuk melakukan kegiatan Word of Mouth tidak memberikan pengaruh terhadap minat pembelian untuk pelanggan Keripik Talas Dessy Padang Panjang, selain itu tidak semua pengguna sosial media mengetahui tentang adanya kegiatan word-of-mouth yang dilakukan oleh Keripik Talas Dessy Padang Panjang karena tidak semua pelanggan mengikuti akun sosial media dari Keripik Talas Dessy Padang Panjang yang menjadikan para pelanggan tidak mengetahui tentang keberadaan dari Keripik Talas Dessy Padang Panjang sendiri.
69 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
itu