BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1
Analisis Sistem yang Berjalan Tahapan yang diperlukan didalam pembuatan suatu program yaitu
menganalisa sistem yang telah ada mengenai kelebihan dan kekurangan sistem. Dimana analisa sistem merupakan proses mempelajari suatu sistem dengan cara menguraikan sistem tersebut kedalam elemen yang membentuknya, sehingga diperoleh identifikasi dan evaluasi sistem dan dapat diusulkan perbaikanperbaikan. 4.1.1 Analisis Kebutuhan Perancangan websitePergudangan PT. Telkom Jakarta Barat ini dimaksudkan sebagai sarana untuk memberikan informasi mengenai Persediaan Barang pada PT. Telkom Jakarta Barat kepada setiap unit kerja menggunakan media internet, dimana website ini dapat diakses tanpa ada batasan waktu dan mempermudah user yang membutuhkan. WebsitePergudangan PT. Telkom Jakarta Barat hanya menampilkan data-data informasi yang berhubungan dengan seputar informasi persediaan barang, proses pemasukan dan proses pengeluaran barang. Dalam hal ini juga perlu didukung oleh kemampuan user dalam mengoperasikan aplikasi internet dalam mengakses websitePergudangan PT.Telkom Jakarta Barat. Maka untuk mewujudkan hal ini penulis berusaha untuk membuat aplikasi yang user friendly 65
sehingga mudah dalam pengoperasianya bagi mereka yang mungkin baru mengenal dunia internet, user tinggal menggunakan tombol yang ada dalam website untuk mengetahui informasi yang diinginkan dan dalam pencarian sebuah informasi yang berkaitan dengan Pergudangan PT.Telkom Jakarta Barat hanya dengan mengklik sebuah topik yang diinginkan.
4.1.2 Actor Pada dasarnya actor bukanlah bagian dari use case diagram, namun untuk terciptanya suatu use case diagram diperlukan beberapa actor, dimana actor tersebut mempersentasikan seseorang atau sesuatu (seperti perangkat, atau sistem lain) yang berinteraksi dengan sistem. Actor adalah seseorang atau sistem lain yang berinteraksi (mengirim atau menerima pesan dari dan kedalam sistem) dengan sistem. Actor dapat digambarkan secara umum atau spesifik, dimana untuk membedakannya kita dapat menggunakan relationship. Contoh ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan actor tersebut terkait dengan sistem antara lain: a. Yang berkepentingan terhadap sistem dimana adanya arus informasi baik yang diterimanya maupun yang dia inputkan ke sistem. b. Orang ataupun pihak yang akan mengelola sistem tersebut. c. External resource yang digunakan oleh sistem. d. Sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang akan dibuat. Adapun actor yang terlibat dalam penelitian Aplikasi Pengeluaran dan Pemasukan Barang Pada PT. Telkom Jakarta Barat:
66
a. Unit kerja Bagian yang meminta barang pada bagian Gudang PT. Telkom Jakarta Barat b. Bagian gudang Bagian yang mengelola persediaan barang di gudang dan pendistribusian barang ke unit kerja. c. Pejabat unit Mempunyai wewenang untuk mengeluarkan barang dan memeriksa laporan persediaan barang. d. Rekanan kerja Perusahaan yang diberikan wewenang oleh PT. Telkom Jakarta Barat untuk memasok barang kepada bagian gudang. 4.1.3 Use case Use caseadalah gambaran fungsionalitas dari suatu sistem sehingga customer atau pengguna sistem paham dan mengerti mengenai kegunaan sistem yang akan dibangun. Use case diagram adalah penggambaran sistem dari sudut pandang pengguna sistem tersebut (user), sehingga pembuatan use case lebih dititikberatkan pada fungsionalitas yang ada pada sistem, bukan berdasarkan alur atau urutan kejadian. Cara menentukan use case dalam suatu sistem: a. Pola perilaku perangkat lunak aplikasi. b. Gambaran tugas dari sebuah actor.
67
c. Sistem atau “benda” yang memberikan sesuatu yang bernilai kepada actor. d. Apa yang dikerjakan oleh suatu perangkat lunak (bukan bagaimana cara mengerjakannya). Didalam perancangan penelitian Aplikasi Pemasukan dan Pengeluaran Barang pada PT. Telkom Jakarta Barat, terdapat beberapa use case antara lain yaitu, sebagai berikut: 1. Scenario Pengeluaran Barang a. Pemakai (Unit Kerja) meminta informasi mengenai barang yang dibutuhkan kepada pihak gudang. b. Jika barang tersebut tersedia, pemakai (Unit Kerja) mengisi formulir model pengeluaran barang yang ada pada bagian gudang/Adm, formulir yang telah diisi kemudian diserahkan kepda pejabat unit. c. Atas dasar dokumen pengeluaran barang yang telah disetujui oleh pejabat unit, pihak gudang/Adm persediaan melalui pengecekan pengeluaran barang yang diminta, jika barang tersedia maka pihak gudang membuat surat jalan, kemudian mempersiapkan barang yang dipesan tesebut, dan barang yang telah dipesan tersebut, dan barang yang telah dipersiapkan diserahkan kepada pemesan barang untuk melakukan pengecekan terhadap kondisi barang, jika terjadi kerusakan barang, barang tersebut dapat ditukar dengan barang yang sama dengan kondisi yang lebih baik.
68
2. Scenario Pemasukan Barang a. Bagian gudang melakukan pengecekan baraang yang ada pada bagian gudang. b. Jika barang yang ada pada bagian gudang telah mencapai stock minim atau habis, maka pihak gudang membuat laporan tentang barang yang harus dipesan. c. Laporan diserahkan kepada pimpinan unit sdm&logistik untuk melakukan pemesanan barang kepada rekanan kerja. d. Rekan kerja (perusahaan lain) melakukan pengiriman barang tersebut kepada bagian gudang PT. Telkom Jakarta Barat. e. Bagian gudang menerima dan mengecek permintaan barang yang telah dipesan dari rekan kerja (perusahaan lain). 4.1.4 Use Case Diagram Use case diagram adlah gambarang graphical dari beberapa atau semua actor, use case dan interaksi diantarnya yang memperkenalkan suatu sistem. Adapun gambar use case diagram dapat dilihat pada gambar 4.1 proses peneluaran dan pengeluaran barang secara umum sebagai berikut:
unit kerja
pengeluaran barang
bag gudang
pejabat unit pemasukan barang
rekanan k erja
Gambar 4.1 Use Case Diagram Pengeluaran dan Pemasukan Barang
69
4.1.4.1 Skenario Use Case Pengeluaran Barang Nama Use Case
: Pengeluaran Barang
Actor
: Unit Kerja
Worker
: Bagian Pembeli dan Gudang
Type
: Konkrit Tabel 4.1 Skenario Use Case Pengeluaran Barang Actor
Sistem 1. Bagian Unit Kerja (pemakai) mengisi
form
permintaan
barangyang diberikan oleh bagian gudang. 2.
Bagian
gudang
menerima
formulir yang telah diisi oleh bagian unit kerja (pembeli) 3.
Form tersebut diserahkan ke
Pejabat unit. 4. Bagian gudang membuat surat jalan dan mempersiapkan barang yang dipesan. 5.
Bagian
gudang
melakukan
pengecekan barang terlebih dahulu sebelum diserahkan kepada Unit kerja 70
Tabel 4.1 Skenario Use Case Pengeluaran Barang (Lanjutan) 6. Bagian Unit kerja menerima barang yang dipesan dan Unit kerja melakukan
pengecekan
barang,
jika
barang,
barang
dikembalikan
terjadi
dan
kondisi kerusakan
tersebut
dapat
mendapatkan
barang yang sama dengan kondisi yang lebih baik
4.1.4.2 Skenario Use Case Pemasukan Barang NamaUse Case
: Pemasukan Barang
Actor
: Rekan Kerja (Perusahaan Lain)
Worker
: Bagian Gudang
Type
: Konkrit
71
Tabel 4.2 Skenario Use Case Pemasukan barang Actor
Sistem 1. Bagian gudang melakukan pengecekan barang yang ada pada gudang. 2. Jika barang yang ada pada gudang sudah mencapai stock minim atau habis, maka pihak gudang membuat laporan tentang barang yang harus dipesan. 3. kemudian laporan diserahkan kepada pimpinan unit Sdm & Logistik untuk melakukan pemesanan barang kepada rekan kerja.
4. Rekan kerja (perusahaan lain) melakukan
pengiriman
barang
tersebut kepada bagian gudang PT. Telkom Jakarta Barat. 5.
Bagian
gudang
menerima
dan
mengecek permintaan kiriman barang.
72
4.1.5 Activity Diagram pada Alur Kerja Activity diagram adalah teknik untuk menggambarkan logika procedural, proses bisnis dan alur kerja. Activity diagram memodelkan workflow proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuiah proses. Dengan kata lain, diagram hanya menyebutkan aturan-aturan atau rangkaian dasar dari sistem. 4.1.5.1 Activity Diagram Pengeluaran Barang Menggambarkan alur kerja (workflow) dari proses pengeluaran barang pada PT. Telkom Jakarta Barat, dari mulai permintaan barang sampai penyerahan barang.
73
Unit Kerj a
Bag Gudang
Pej abat Unit
mulai
Mengisi form Pengeluaran barang
Menerima form pengeluaran barang
Cek Stok Barang
Tidak cukup Cukup Menyerahkan form pengeluaran barang
tidak
cek barang
Membuat surat jalan dan Mempersiapkan barang yang dipesan
Menerima form Pengeluaran Barang
Memberi persetujuan untuk mengeluarkan barang
Menyerahkan surat jalan dan barang yang dipesan
bagus menerima surat jalan dan barang yang dipesan
selesai
Gambar 4.2 Activity Diagram Pengeluaran Barang 4.1.5.2 Activity Diagram Pemasukan Barang Menggambarkan alur kerja (workflow) dari proses pengecekan barang sampai pemesanan barang.
74
Bag Gudang
Pej abat Unit
Rekanan Kerj a
mulai
Melakukan Pengecekan Barang
Ketersediaan Barang habis Membuat Daftar pemesanan barang
Menyerahkan Daftar pemesanan barang
masih ada
Menerima Daftar pemesanan barang
Melakukan pemesanan/Konfirmasi
Menerima pemesanan barang
Cacat mengirimkan barang yang dipesan Cek Brg Baik
menerima barang pesanan
Gambar 4.3 Activity Diagram Pemasukan Barang 4.1.6 Evaluasi Sistem yang Berjalan Setelah dilakukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan saat ini, maka dapat disimpulkan bahwa secara garis besar sistem pengeluaran dan pemasuakan, walaupun masih memiliki kekurangan dan kelemahan antara lain sebagai berikut : 75
Tabel 4.3 Evaluasi Sistem yang Berjalan Masalah
Worker
Masih
kurang
efektifnya
proses
administrasi
Gudang
Pemecahan Masalah Proses
administrasi
akan
dan
dilakukan secara online dan
proses pendistribusian barang
proses pendistribusian akan langsung dikirimkan kepada Unit kerja (pembeli).
Tidak
adanya
informasi
Gudang
Dibuatkan
sistem informasi
persediaan barang yang up to
persediaan barang agar lebih
date
mudah
dalam
pencarian
informasi persediaan barang. Dalam pembuatan laporan
Gudang
Dibuatkan
sistem
sering terjadi keterlambatan
mempermudah
karena data masih berupa file
pembuatan laporan.
untuk dalam
dan dokumen
Evaluasi sistem ini untuk membantu meminimalisasi kekurangan dan kelemahan pada sistem yang sedang berjalan sehingga diharapkan dengan adanya perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Penunjang Logistik di PT. Telkom Jakarta Barat dapat memenuhi kebutuhan perusahaan khususnya yang terkait dengan Pengeluaran dan pemasukan Barang.
76
4.2
Perancangan Sistem Setelah tahapan perencanaan dan analisis dilakukan, maka penulis akan
melanjutkan pada tahapan selanjutnya, yaitu tahapan perancangan sistem. Rancangan sistem informasi promosi dan pemesanan lampion melalui internet di PT. Telkom Jakarta Barat ini dimaksudkan untuk menghasilkan suatu sistem informasi baru untuk mendukung operasional perusahaan. Dalam perancangan sistem yang baru ini tidak akan terlepas dari hasil tahapan perencanaan dan analisis, karena dari hasil analisis sistem baru dapat dibuat suatu perancangan sistem. 4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem Pada tahapan perancangan ini akan digambarkan seluruh sketsa kebutuhan – kebutuhan sistem yang akan dibangun sehingga mampu memenuhi kriteria – kriteria yang ditentukan. Proses perancangan diperlukan untuk menghasilkan suatu rancangan sistem yang baik, karena dengan adanya rancangan yang tepat akan menghasilkan sebuah sistem yang stabil dan akan memudahkan proses pengembangan sistem di masa yang akan datang. 4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan Pada tahap ini dijelaskan tentang pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi.Perancangan sistem dibagi menjadi dua, yaitu desain konseptual atau desain secara umum dan desain secara terinci atau desain secara fisik. Desain umum yang akan diaplikasikan adalah bertujuan untuk memberikan gambaran 77
secara umum kepada pengguna tentang sistem yang akan dibangun, Desain umum mengidentifikasikan komponen-komponen sistem informasi yang akan didesain secara rinci. Dengan menganalisis dan mengevaluasi sistem yang sedang berjalan maka dibuatlah Sistem Informasi Pergudangan di PT Telkom Jakarta Barat Pada perancangan sistem ini aplikasi didesain dengan menggunakan sistem database sehingga memudahkan operasional dan pengembangan aplikasi dimasa yang akan datang. Tahap desain ini akan dimulai dengan memaparkan actor, use case, usecase diagram, yang diteruskan dengan skenario, pembuatan activity diagram,class diagram, dan seterusnya. 4.2.3 Analisis Kebutuhan Dalam pembuatan suatu sistem informasi suatu aplikasi yang akan digunakan di dunia nyata dibutuhkan suatu pelaku atau seseorang yang beraktivitas yang dapat menunjang dimana suatu sistem dapat berjalan dengan baik. Kebutuhan sistem dalam pembangunan yang dapat menghasilkan program aplikasi yang baik. 4.2.3.1 Actor Actor merupakan orang yang melakukan aktivitas dalam suatu sistem dimana sistem tersebut dapat berjalan dengan baik apabila terdapat actor didalam sistem tersebut. Dalam suatu proses sistem aplikasi pemesanan yang sedang berjalan dibutuhkan beberapa actor yang dapat menunjang sistem aplikasi ini adalah sebagai berikut:
78
1. Unit Kerja Unit Kerja sebagai pelaku yang melakukan permintaan barang yang ada di PT. Telkom Jakarta Barat dan melaksanakan peraturan-peraturan yang diberikan oleh pihak PT. Telkom Jakarta Barat. Adapun kewajiban-kewajiban Unit Kerja dan aktivitasnya adalah: a. Melakukan permintaan barang secara online. b. Melakukan kegiatan pencarian produk yang diinginkan maupun yang terbaru. 2. Gudang Admin merupakan pelaksana dalam pelayanan teknis dan yang melakukan atau yang mengatur administrasi registrasi dan pemesanan serta menyajikan data. Adapun fungsi-fungsi dan kewajiban admin sebagai berikut: a. Menyusun, mengelola, mengarsipkan data setiap pemesan. b. Memantau perkembangan secara online. 3. Pengadaan Pengadaan merupakan pelakasana dalam pelayanan teknis dan yang melakukan atau yang mengatur proses penyerahan barang ke gudang dan pemesanan barang kebutuhan gudang ke supplier serta menyajikan data. 4.2.3.2 Use Case Use case merupakan perilaku software aplikasi dimana proses tersebut menggambarkan suatu sistem, sehingga orang yang menggunakan sistem akan mudah di mengerti mengenai kegunaan sistem yang akan dibangun.
79
1. Cara menentukan use case dalam suatu sistem Dalam menentukannya dibagi 3 tahap, yaitu sebagai berikut: a. Pola perilaku dalam perangkat lunak aplikasi tersebut atau yang digunakan. b. Gambaran tugas dari sebuah actor yang bertindak sebagai pelaku aktivitas didalam sistem tersebut. c. Sistem atau benda yang memberikan sesuatu yang bernilai kepada actor didalam sistem tersebut. Apa yang dikerjakan oleh suatu perangkat lunak. 2. Relasi dalam Use Case Ada beberapa relasi yang terdapat pada use case diagram: a. Association, yaitu suatu alat yang menghubungkan link antar elemen. b. Generalization, disebut hubungan yang menyatakan bahwa elemen special dapat diganti oleh objek general. c. Dependency, yaitu sebuah elemen yang bergantung dalam beberapa cara ke elemen-elemen yang lainnya. d. Aggregation, yaitu bentuk association dimana sebuah elemen berisi elemenelemen lainnya. Tipe relasi atau stereotype yang mungkin terjadi pada use case diagram: 1. Include, yaitu kelakuan yang harus terpenuhi agar sebuah event dapat terjadi, dimana kondisi ini sebuah use case adalah bagian dari use case lainnya. 2. Extends, yaitu kelakuan yang hanya berjalan dibawah kondisi tertentu. 3. Communicates, yaitu mungkin ditambahkan untuk asosiasi.
80
4. Asosiasiadalah communicatesassociation. Ini merupakan pilihan selama asosiasi hanya tipe relationship yang dibolehkan antara actor dan use case. 4.2.3.3 Use Case Diagram Use case diagram menggambarkan secara grafis perilaku software aplikasi. Dimana dibawah ini sistem yang diusulkan:
login Unit kerja (from Use Case View)
Unit Kerja (from Use Case View)
informasi barang
login Gudang
(from Use Case View)
(from Use Case View)
Permintaan Barang
cek permintaan
(from Use Case View)
(from Use Case View)
cetak laporan
Gudang
(from Use Case View)
(from Use Case View)
update data (from Use Case Vi ew)
login pengadaan
cek barang
(from Use Case View)
Pengadaan (from Use Case View)
pembelian (from Use Case Vi ew)
Gambar 4.4 Use Case Diagram yang Diusulkan Pada use case diagram diatas dapat dilihat, proses meminta informasi dan pelayanan permintaan barang yang memanfaatkan teknologi internet, sehingga dapat mempermudah Unit Kerja dalam melakukan proses pencarian informasi dan permintaan barang yang diinginkan maupun memberi desain sendiri hanya dengan aplikasi web yang bisa dikunjungi kapan dan dimana saja. 4.2.3.4 Skenario yang Diusulkan Skenario merupakan penjelasan lebih detail kasus dari awal hingga akhirnya diperoleh sebuah output. 1. Skenario Use Case Login 81
Nama Use Case
: Login
Actor
: Unit Kerja
Type
: Primary
Tujuan
: Untuk masuk ke dalam web server. Tabel 4.4 Skenario Use CaseLogin Admin Actor
1. Admin memasukkan data admin.
Sistem 2. Sistem memproses data admin. 3. Sistem mencocokkan data admin. 4. jika data admin cocok, sistem menampilkan
menu
utama
web Pergudangan PT Telkom Jakarta Barat, tetapi jika tidak cocok
sistem
akan
menampilkan pesan error.
82
2. Skenario Use Case Cari Informasi dan permintaan barang Nama Use Case
: Cari informasi dan permintaan barang
Actor
: Unit Kerja
Type
: Primary
Tujuan
: Melakukan Permintaan Barang.
Tabel 4.5 Skenario Use Case Cari Informasi dan Permintaan Barang Actor 1. Unit Kerja membuka alamat website untuk mencari informasi
Sistem 2. Sistem menyediakan informasi untuk Unit Kerja.
3. Bilamana informasi barang yang diinginkan tidak tersedia, Unit Kerja tidak melakukan proses lagi terhadap sistem. Bila informasi barang yang diinginkan tersedia, Unit Kerja melakukan proses permintaan terhadap sistem dengan menginput form permintaan.
83
Tabel 4.5 Skenario Use Case Cari Informasi dan Permintaan Barang (Lanjutan) 4.
Sistem
menerima
inputan
pemesanan dari Unit Kerja, lalu
mengecek
data
permintaan, apa yang dipesan. Sistem akan menyimpan data pemesanan
yang
nantinya
menjadi display untuk admin. Bila
proses
memberikan
sistem pesan
akan proses
transaksi yang akan dilakukan berupa teks. 5. Unit Kerja menerima pesan dari sistem,
bilamana
melakukan
proses
Unit
Kerja
permintaan
kembali terhadap sistem, Unit Kerja mengisi form permintaan kembali dan bila tidak Unit Kerja tinggal melakukan proses transaksi.
84
3. Skenario Use Case Login Nama Use Case
: Login
Actor
: Gudang
Type
: Primary
Tujuan
: Untuk masuk ke dalam web server. Tabel 4.6 Skenario Use Case Login Gudang Actor
1. Admin memasukkan data admin.
Sistem 2. Sistem memproses data admin. 3. Sistem mencocokkan data admin. 4. jika data admin cocok, sistem menampilkan
menu
utama
web Pergudangan PT Telkom Jakarta Barat, tetapi jika tidak cocok
sistem
akan
menampilkan pesan error.
4. Skenario Use Case Update Data Nama Use Case
: Update data
Actor
: Gudang
Type
: Primary
Tujuan
: Memperbaharui data yang sudah ada, baik menambah,
mengubah atau menghapus data.
85
Tabel 4.7 Skenario Use Case Update Data Actor
Sistem
1. Gudang melakukan cek data ke dalam sistem apakah ada yang perlu di update atau tidak. 2. Sistem akan menampilkan data-data apa saja yang perlu di update. 3. Bilamana terjadi proses transaksi yang dilakukan oleh Unit Kerja, Gudang terlebih dahulu cek data Unit Kerja bilamana Unit Kerja tersebut melakukan permintaan lewat sistem, bila data ada maka proses transaksi berjalan dengan lancar. Gudang akan mengupdate data permintaan ke dalam data permintaan barang 4. Sistem akan menyimpan data-data yang diupdate oleh Gudang
86
5. Skenario Use Case Cetak Laporan Nama Use Case
: Cetak laporan
Actor
: Gudang
Type
: Primary
Tujuan
: Mengetahui keluar masuk barang. Tabel 4.8 SkenarioUse CaseCetak Laporan Actor
Sistem
1. pengadaan membuka menu laporan transaksi. 2. Memilih bulan.
3. Sistem menampilkan laporan sesuai dengan bulan yang dipilih.
4. Mencetak laporan permintaan barang.
6. Skenario Use Case Login Nama Use Case
: Login
Actor
: Pengadaan
Type
: Primary
Tujuan
: Untuk masuk ke dalam web server.
87
Tabel 4.9 Skenario Use Case Login Pengadaan Actor 1. Admin memasukkan data admin.
Sistem 2. Sistem memproses data admin. 3. Sistem mencocokkan data admin. 4. jika data admin cocok, sistem menampilkan
menu
utama
web Pergudangan PT Telkom Jakarta Barat, tetapi jika tidak cocok
sistem
akan
menampilkan pesan error.
7. Skenario Use Case Pengadaan Barang Nama Use Case
: Pembelian Barang
Actor
: Pengadaan
Type
: Primary
88
Tabel 4.10 Skenario Use Case Pembelian Barang Actor
Sistem
1. Pengadaan melakukan cek pemesanan dalam sistem apakah ada barang yang perlu dibeli atau tidak. 2. Sistem akan menampilkan data-data pemesanan barang. 3. Bilamana ada Barang yang sudah mencapai limit stok maka, Pengadaan mengisi form Pemesanan dan surat perjanjian jual beli.Lalu kemudian mencetaknya. Lalu pengadaan melakukan pemesanan ke supplier untuk memenuhi ketersediaan barang, 4. Sistem akan menyimpan data-data yang diupdate oleh Pengadaan.
89
4.2.3.5 Activity Diagram yang Diusulkan Activity diagram memodelkan alur kerja (workflow)sebuah proses bisnis dan urutan aktivitas dalam suatu proses. 1. Activity Diagram Login Unit Kerja a dmin
sis tem
masukan data admin
memproses data admin
mencocokan data
menampilkan menu utama
menampilk an pesan error
Gambar 4.5 Activity Diagram Login Unit Kerja 2. Activity Diagram Cari Informasi dan Permintaan Barang Unit kerj a
Sis te m
mencari informasi barang
informasi barang diterima
tampilkan barang
mengisi form permintaan barang
simpan data permintaan barang
terima pesan transaksi
kirim pesan proses transaksi
Gambar 4.6 Activity Diagram Cari Informasi dan Permintaan Barang Logistik
90
3. Activity Diagram Login Gudang
admin
sistem
masukan data admin
memproses data admin
mencocokan data
menampilkan menu utama
menampilkan pesan error
Gambar 4.7 Activity Diagram Login Gudang 4. Activity Diagram Cek Permintaan Barang .
Gudang
cek permintaan barang
sis tem
menampilkan data permintaan
menerima data permintaan
melakukan proses konfirmasi permintaan barang
terima form permintaan barang
simpan data permintaan
cetak form permintaan barang
Gambar 4.8 Activity Diagram Cek Permintaan Barang 91
5. Activity Diagram Cetak Laporan
admin
sistem
buka menu laporan barang
pilih cetak laporan
menampilkan laporan
cetak laporan
Gambar 4.9 Activity Diagram Cetak Laporan 6. Activity Diagram Login Pengadaan.
admin
sistem
masukan data admin
memproses data admin
mencocokan data
menampilkan menu utama
menampilkan pesan error
Gambar 4.10 Activity Diagram Login Pengadaan 92
7. Activity Diagram Pemesanan Barang ke supplier
pengadaa n
cek data barang
s is te m
Data barang
terima data barang
isi form pemesanan
kirim data pembelian ke supplier
simpan data pemesanan
cetak data pemesanan
Gambar 4.11 Activity Diagram Pemesanan Barang ke Supplier 4.2.3.6 Sequence Diagram Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun dalam suatu urutan waktu. Diagram ini secara khusus berasosiasi dengan use case.Sequence diagram memperlihatkan tahap demi tahap apa yang seharusnya terjadi untuk menghasilkan sesuatu didalam use case. Dalam UML, objek pada diagram sequence digambarkan dengan segi empat yang berisi nama dari objek yang digaris bawahi. Pada objek terdapat tiga cara untuk menamainya, yaitu: nama objek, class serta nama class. Dalam diagram sequence, setiap objek hanya memiliki garis yang digambarkan garis putus-putus kebawah. Pesan antar objek digambarkan dengan anak panah dari objek yang mengirimkan pesan ke objek yang menerima pesan. 93
1. Sequence Diagram Login Unit Kerja
sistem
: admin
1: input uname, pass 2: validasi 3: validasi OK
Gambar 4.12 Sequence Diagram Login Unit Kerja 2. Sequence Diagram Cari Informasi dan Permintaan Barang Logistik
: unit kerja
sistem
permintaan
: admin
1: mencari informasi barang
2: mengisi form permintaan barang 3: verifikasi data permintaan barang
4: simpan data permintaan barang 5: update()
Gambar 4.13 Sequence Diagram Cari Informasi dan Permintaan Barang Logistik
94
3. Sequence Diagram Login Gudang
sistem
: admin
1: input uname, pass 2: validasi 3: validasi OK
Gambar 4.14 Sequence Diagram Login Gudang 4. Sequence Diagram Permintaan Barang
sistem
: Gudang cek data permintaan barang
menampilkan data permintaan barang
konfirmasi permintaan barang
update
cetak form permintaan barang
4.15 Sequence Diagram Permintaan Barang
95
5. Sequence Diagram Cetak Laporan
sistem
: admin
laporan
1: buka menu laporan
2: tampilankan laporan 3: cetak laporan
Gambar 4.16 Sequence Diagram Cetak Laporan 6. Sequence Diagram Login Pengadaan
sistem
: admin
1: input uname, pass 2: validasi 3: validasi OK
Gambar 4.17 Sequence Diagram Login Pengadaan
96
7. Sequence Diagram Pemesanan Barang
: Pengadaan
sistem
cek data barang
tampil data barang
isi form pemesanan barang
update
cetak data pemesanan
Gambar 4.18 Sequence Diagram Pemesanan Barang 4.2.3.7 Collaboration Diagram Collaboration diagram merupakan caraalternative untuk menggambarkan skenario dari sistem. Diagram ini menggambarkan interaksi objek yang diatur objek sekelilingnya dan hubungan antara setiap objek dengan objek yang lainnya. Collaboration diagram berisi: a. Objek yang digambarkan dengan empat. b. Hubungan antara objek yang digambarkan dengan garis penghubung. c. Pesan yang digambarkan dengan teks dan panah dari objek yang mengirim pesan ke penerima pesan.
97
1. Collaboration Diagram Login Unit Kerja 2: validasi
1: input uname, pass sistem
: admin
3: validasi OK
Gambar 4.19 Collaboration Diagram Login Gudang 2. Collaboration Diagram Cari Informasi dan Permintaan Barang Logistik
1: mencari informasi barang sistem
: unit kerja 2: mengisi form permintaan barang
5: update()
perminta an 4: simpan data permintaan barang : admin 3: verifikasi data permintaan barang
Gambar 4.20 Collaboration Diagram Cari Informasi dan Pengeluaran Barang Logistik
98
3. Collaboration Diagram Login Gudang 2: validasi
1: input uname, pass sistem
: admin
3: validasi OK
Gambar 4.21 Collaboration Diagram Login Gudang 4. Collaboration Diagram Update Barang
4: update
3: konfirmasi permintaan barang 1: cek data permintaan barang sistem 2: menampilkan data permintaan barang : Gudang 5: cetak form permintaan barang
Gambar 4.22 Collaboration Update Permintaan Barang 5. Collaboration Diagram Cetak Laporan
sistem 3: cetak laporan : admin 1: buka menu laporan 2: tampilkan laporan
laporan
Gambar 4.23 Collaboration Diagram Cetak Laporan 99
6. Collaboration Diagram Login Pengadaan 2: validasi
1: input uname, pass sistem
: admin
3: validasi OK
Gambar 4.24 Collaboration Diagram Login Pengadaan 7. Collaboration Diagram Pembelian Barang
4: update
1: cek data barang 3: isi form pemesanan barang sistem 2: tampil data barang : Pengadaan 5: cetak data pemesanan
Gambar 4.25 Collaboration Diagram Pembelian Barang 4.2.3.8 Class Diagram Class Diagram membantu kita dalam visualisasi struktur kelas-kelas dari suatu sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak dipakai. Class diagram memperlihatkan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas didalam model desain (dalam logical view) dari suatu sistem. Selama proses analisis, class diagram memperlihatkan aturan-aturan dan tanggung jawab entitas yang menentukan perilaku sistem. Selama tahap desain,
100
class diagram berperan dalam merangkap struktur dari semua kelas yang membentuk arsitektur yang dibuat. Dimana class diagram pemesanan lampion adalah sebagai berikut:
tblorderitem idorder perlu dateorder departmenid status ket iduser no_dokumen idsto urusan pekerjaan cc no_spk idrekan no_drk cost tgl_spk tgl_selesai update() reset()
tblbarang tblpengeluaran idbrg idkeluar code idorder nama_brg no_fiat satuan tgl_fiat kap pemohon panjang nik_pemohon type mengetahui idjenis nik_tahu ukuran pemberi spec nik_beri stock_min penerima stock nik_terima ket tgl_terima lokasi status tgl_update update() add() reset() update() delete() reset()
tbltransaction tblpenerimaan tblordersupplier idpesan idtrans idterima no_surat datetrans idorder idsupplier firststock ket pekerjaan incoming tgl_masuk manajer outgoing tgl_terima idloc endstock menerima orderpart menyerahkan tgl_pesan idorder employeeid mengetahui status remark status idorder pesan update() etc supplier update() reset() nosj reset() nopo departementid
idlistorder idlist idbrg orderitem idorder harga update() reset() delete()
tblcode idcode code etc add() update() delete() reset()
tbldepartment tbljenis_brg departmentid idjenis departement jenis_brg add() update() delete() reset()
add() update() delete() reset()
tblrekan idrekan rekan add() update() delete() reset()
tblsto idsto sto add() update() delete() reset()
Gambar 4.26 Class Diagram Web pengadaan Barang Penunjang Logistik Pada Bagian Gudang Di PT Telkom Jakarta Barat 4.2.3.9 Relasi Antar Class Relasi memungkinkan suatu kelas mengetahui atribut-atribut, operasioperasi, serta relasi-relasi yang dimiliki kelas yang lainnya.
101
tblbarang
tblcode idcode code etc add() update() 1 delete() reset() 1 tbljenis_brg idjenis jenis_brg
1..* 1
add() update() delete() reset() tblpenerimaan idterima idorder ket tgl_masuk 1 tgl_terima menerima menyerahkan 1 mengetahui status pesan
idlistorder idbrg idlist code idbrg nama_brg orderitem satuan idorder kap harga panjang type 1 update() 1 idjenis reset() ukuran 1..* delete() spec stock_min stock ket lokasi tblorderitem tgl_update idorder perlu add() dateorder update() departmenid delete() status reset() ket iduser no_dokumen idsto 1 urusan 1 pekerjaan cc 1 no_spk 1 idrekan no_drk cost tgl_spk tgl_selesai
update() reset()
update() reset()
tblsto idsto sto add() update() delete() reset()
1
1
tbltransaction idtrans datetrans firststock incoming outgoing endstock orderpart employeeid 1 remark idorder etc supplier nosj nopo departementid
tbldepartment departmentid departement
1
tbllocation idloc loc desloc
add() update() delete() reset()
1
tblrekan idrekan rekan add() update() delete() reset() tblpengeluaran idkeluar idorder no_fiat tgl_fiat pemohon 1 nik_pemohon mengetahui 1..* nik_tahu pemberi 1 nik_beri penerima nik_terima 1 tgl_terima status
1
tblordersupplier idpesan no_surat idsupplier pekerjaan manajer 1 idloc tgl_pesan 1 idorder status update() reset()
add() update() delete() reset()
tblsupplier idsupplier supplier 1
add() update() delete() reset()
update() reset()
Gambar 4.27 Relasi Antar Class
4.2.3.10 Component Diagram Component adalah unit fisik yang nyata yang menjadi bagian dari deployment independent.Component ini diimplementasikan meskipun pada sistem yang kecil. Perancangan menu pada aplikasi yang diusulkan digambarkan oleh gambar component diagram berikut:
102
Web Inventory Telkom login pengadaan login Unit_kerja
login Gudang
list_barang data induk data barang
list barang
login pengadaan
list barang
supplier kode barang order
order proyek
penyerahan
penyerahan_barang jenis barang order swakelola pembelian barang
list.min stok departmen list order proyek
order ke supplier pengadaan barang list order swakelola
terima barang
setting pengadaan penerimaan barang
order untuk proyek
ubah password
pengeluaran barang
order untuk swakelola setting
ganti password
penyerahan barang sto
laporan
lap. brg masuk
rekanan
lap. brg keluar pegawai
transaksi
barang masuk
barang keluar
setting gudang
ubah pass
Gambar 4.28 Component Diagram Web Pergudangan Penunjang Logistik Pada Bagian Gudang PT Telkom Jakarta Barat
103
4.2.3.11 Deployment Diagram Diagram deployment menggambarkan arsitektur fisik dari sistem, seperti hardware, operating sistem, antarmuka dan semua perangkat lunak tambahan pendukung.
web browser
client
http/internet web server, database server apache 2.2.3, mysql 5.0.24a
Gambar 4.29 Diagram Deployment Web Pengadaan Barang Penunjang Logistik Pada Bagian Gudang Di PT Telkom Jakarta Barat 4.2.3.12 Pengkodean Pengkodean ini berfungsi untuk mendefinisikan suatu objek secara singkat, mengklasifikasikan data dan memasukan data. Adapun tujuan dari pengkodean itu sendiri adalah: a) Memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penginputan data. b) Mengefisienkan penyimpanan data dalam memory. c) Mempermudah dalam mengidentifikasi suatu proses. d) Mengurangi terjadinya redudansi. e) Menghemat media penyimpanan data atau memory. Pada program Sistem Informasi Pergudangan Penunjang Logistik PT Telkom Jakarta Baratiniterdapat beberapa pengkodean yang ada diperusahaan untuk memudahkan dalam pencarian data yaitu:
104
Kode Barang XXXXYYY No urut dokumen
KategoriBarang Contoh :ACCH001 Kode Barang No Dokumen XXXX YYY/XYY.XYY.YYYYY/XXX/XXX/YY Tahun Bulan Bagian Kode Divisi No Urut Dok Nama Perusahaan
Contoh :CTEL 001/D02.D20.20000/MDF/XII/10 4.2.4 Perancangan Antar Muka Perancangan antar muka merupakan tahapan untuk membuat tampilan atau design dari sistem yang akan dibuat. Rancangan tampilan yang dibuat meliputi rancangan input dan rancangan output dari sistem yang akan dibuat. 4.2.4.1 Perancangan Input Perancangan input diperlukan untuk menentukan tampilan program yang berfungsi sebagai tempat memasukan data. 1. Form Login 105
Gambar 4.30 Perancangan Form Login 2. Form Input STO
Gambar 4.31 Perancangan Form Input STO 3. Form Input Rekanan
Gambar 4.32 Perancangan Form Input Rekanan 4. Form Input Pegawai
Gambar 4.33 Perancangan Form Input Pegawai
106
5. Form Input Data Barang
INPUT DATA BARANG Kode
:
Jenis
:
Nama Barang :
Ukuran
:
Satuan
Spesifikasi
:
Stok Min
:
Ket
:
:
Panjang Type
: : ADD
UPDATE
DELETE
RESET
Gambar 4.34 Perancangan Form Input Data Barang
6. Form Input Kode Barang INPUT KODE BARANG KODE
:
DESKRIPSI : ADD
UPDATE
DELETE
RESET
Gambar 4.35 Perancangan Form Input Kode Barang 7. Form Input Jenis Barang INPUT KODE BARANG Jenis Barang : ADD
UPDATE
DELETE
RESET
Gambar 4.36 Perancangan Form Input Artikel 107
8. Form Input Departemen INPUT DEPARTEMEN Departemen
:
ADD
UPDATE
DELETE
RESET
Gambar 4.37 Perancangan Form Guestbook 9. Form Input Supplier
INPUT SUPPLIER Supplier
: ADD
UPDATE
DELETE
RESET
Gambar 4.38 Perancangan Form Input Supplier 10. Form Input Order Proyek INPUT PERMINTAAN BARANG PROYEK No Dok
:
Nama rekanan :
Tanggal
:
No spk/st
:
sto
:
tgl spk
:
urusan
:
tgl selesai
:
pekerjaan
:
kode brg
:
Nama brg
:
Satuan
:
Jumlah Diminta : ADD
RESET
Gambar 4.39 Perancangan Form Input Order Proyek
108
11. Form Input Order Swakelola INPUT PERMINTAAN BARANG PROYEK No Dok
:
Urusan
:
Tanggal
:
STO
:
Keperluan
:
tgl spk
:
Kode brg
:
Nama brg
:
Satuan
:
Jumlah Diminta : ADD
RESET
Gambar 4.40 Perancangan Form Input Order Swakelola 12. Form Input Pengadaan Barang
Gambar 4.41 Perancangan Form Input Pengadaan Barang
109
4.2.4.2 Perancangan Output Perancangan output diperlukan untuk menentukan tampilan program yang berfungsi sebagai tempat menampilkan informasi. Berikut ini perancangan output untuk halaman utama (home page), halaman menu Unit Kerja, Gudang, dan Pengadaan
Gambar 4.42 Perancangan Output Halaman Utama bagian Unit Kerja(Home Page)
110
Gambar 4.43 Perancangan Output Halaman List Order Barang Proyek (Home Page)
Gambar 4.44 Perancangan Output Halaman List Order Barang Swakelola (Home Page) 111
Gambar 4.45 Perancangan Output Halaman Penerimaan Barang (Home Page)
Gambar 4.46 Perancangan Output halaman Utama Bagian Gudang (Home Page)
112
Gambar 4.47 Perancangan Output Halaman Penerimaan Barang Dari Bagian Pengadaan (Home Page)
Gambar 4.48 Perancangan Output halaman Utama Konfirmasi Order Proyek (Home Page) 113
Gambar 4.49 Perancangan Output halaman Utama Konfirmasi Order Swakelola (Home Page)
Gambar 4.50 Perancangan Output Halaman Pengeluaran Barang (Home Page) 114
Gambar 4.51 Perancangan Output halaman Utama Bagian Pengadaan (Home Page)
Gambar 4.52 Perancangan Output Halaman Penyerahan Barang ke Bagian Gudang (Home Page) 115
Banner
Penyerahan Barang Pesanan ke Bagian Gudang
Logout
Data Barang *List Barang *Supplier Penyerahan Barang *Penyerahan barang Pembelian Barang
FORM PENYERAHAN BARANG KE BAGIAN GUDANG Tgl Order Nomor Surat Mitra Kerja Pekerjaan
*list. Min Stock *Order ke Supplier Setting
Nama Manajer Lokasi
*Ubah password Refresh
search
print
Gambar 4.53 Perancangan Output Halaman Order ke Supplier (Home Page)
116