BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Objek Penelitian Statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran dan deskripsi data dengan menggunakan pendekatan statistik. Statistik deskriptif menjelaskan tentang karakteristik data yang akan digunakan dalam penelitian yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan standar deviasi. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010 hingga 2014. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu penarikan sampel yang didasarkan pada kriteria-kriteria tertentu. Jumlah sampel yang memenuhi purposive sampling diperoleh 25 perusahaan sebagai sampel selama 5 tahun sehingga menjadi 123 data observasi. Tabel 4.1 Pengambilan Sampel dengan purposive sampling NO
KETERANGAN
JUMLAH DATA
1.
Penelitian sektor perbankan selama periode 2010 - 2014
125
2.
Perusahaan yang tidak dijadikan sampel: a) Data outliers pada tahun 2010 (BABP) b) Data outliers pada tahun 2011 (BSWD) Jumlah data yang digunakan
(1) (1) 123
3.
Faktor-faktor yang mempengaruhi stock liquidity pada industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Aditya Pramananda 39
40
4.2. Analisis Statistik Deskriptif Tabel 4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
SVT
123
1,8155
32,1515
26,9556
3,3163
NST
123
11,408
23,3272
20,1915
2,6070
MC
123
25,9918
33,4005
29,5920
2,0130
ROA
123
-0,0568
0,1940
0,01508
0,0201
EPS
123
-25,96
982,67
171,07
216,14
DPS
123
0,0000
257,4
34,848
56,836
LEV
123
0,0797
0,9398
0,8753
0,08053
Valid N
123
Sumber : Data diolah (lihat lampiran) Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa stock liquidity (SVT) memiliki nilai rata-rata 26,9556 dengan standar deviasi 3,3163. Dengan nilai minimum SVT sebesar 13,8155 yang artinya setara dengan total penjualan saham tahunan sebesar Rp 1.000.000,- dimiliki oleh Bank India Indonesia Tbk, pada tahun 2010 merupakan nilai penjualan saham yang terendah. Kemudian nilai maksimum SVT sebesar 32,1515 yang artinya setara dengan total penjualan saham tahunan sebesar Rp 91.875.000.000.000,- dimiliki oleh Bank Rakyat Indonesia Tbk, pada tahun 2014 yang merupakan nilai penjualan saham yang tertinggi. Stock liquidity (NST) memiliki nilai rata-rata 20,1915 dengan standar deviasi 2,6070. Dengan nilai minimum NST sebesar 11,408 yang artinya setara dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebesar 90.000 lembar saham dimiliki oleh Bank
Faktor-faktor yang mempengaruhi stock liquidity pada industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Aditya Pramananda
41
India Indonesia Tbk, pada tahun 2014 yang perdagangan sahamnya paling terendah. Kemudian dengan nilai maksimum NST sebesar 23,3272 yang artinya setara dengan jumlah saham yang di perdagangkan sebesar 8.365.000.001 lembar saham dimiliki oleh Bank Mandiri Tbk, pada tahun 2011 yang perdagangan sahamnya paling tinggi. Firm size (MC) memiliki nilai rata-rata 29,5920 dengan standar deviasi 2,0130. Nilai minimum MC sebesar 25,9918 yang setara dengan keseluruhan harga saham yang dimiliki Bank Mayapada tahun 2014 sebesar Rp 194.128.250.000,merupakan kapitalisasi pasar yang paling rendah dan nilai maksimum MC sebesar 33,4005 yang artinya setara dengan keseluruhan harga saham yang dimiliki oleh Bank Central Asia tahun 2014 sebesar Rp 320.361.025.950.000,- merupakan kapitalisasi pasar yang paling tinggi. Profitability (ROA) memiliki nilai rata-rata 0,01508 dengan standar deviasi 0,0201. Nilai minimum ROA sebesar -0,0568 yang artinya tingkat pengembalian yang dihasilkan dari pengolahan aset sebesar -5,68% dimiliki oleh Bank Pundi Indonesia Tbk tahun 2010 dan nilai maksimum ROA sebesar 0,1940 yang artinya tingkat pengembalian yang dihasilkan dari pengolahan aset sebesar 19,4% dimiliki oleh Bank Jawa Barat Tbk, tahun 2013. Earning per share (EPS) memiliki nilai rata-rata 171,07 dengan standar deviasi 216,14.Nilai minimum EPS sebesar Rp -25.96,- dimiliki oleh Bank Pundi Indonesia Tbk tahun 2010 yang artinya penggambaran pendapatan dari saham yang beredar sebesar Rp -25,96,- dan nilai maksimum EPS sebesar Rp 982,67,- dimiliki
Faktor-faktor yang mempengaruhi stock liquidity pada industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Aditya Pramananda
42
oleh Bank Rakyat Indonesia Tbk tahun 2014 yang artinya penggambaran pendapatan dari saham yang beredar sebesar Rp 982,67,-. Dividend per share (DPS) memiliki nilai rata-rata 34,848 dengan standar deviasi 56,836.Nilai minimum sebesar Rp 0,00000,- dimiliki oleh Bank Pundi Indonesia Tbk tahun 2014, yang artinya dividen dari setiap saham beredar sebesar Rp 0.00000,- dan nilai maksimum DPS sebesar Rp 257,4,- dimiliki oleh Bank Rakyat Indonesia Tbk tahun 2014, yang artinya dividen dari setiap saham beredar sebesar Rp 257,4,-. Leverage memiliki nilai rata-rata 0,8753 dengan standar deviasi 0,08053. Nilai minimum sebesar 0,0797 yang artinya tingkat hutang yang dihasilkan untuk pengolahan aset sebesar 7,97% dimiliki oleh Bank India Indonesia Tbk, tahun 2010 dan nilai maksimum leverage sebesar 0,9398 yang artinya tingkat hutang yang dihasilkan untuk pengolahan aset sebesar 93,98% dimiliki oleh Bank Artha Graha Internasional Tbk, tahun 2011. 4.3. Analisis Data 4.3.1. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk menguji model pengaruh dan hubungan variabel-variabel independen (firm size, profitability, earning per share, dividend per share, dan leverage) terhadap variabel dependen (stock liquidity). Adapun persamaan regresinya sebagai berikut :
Faktor-faktor yang mempengaruhi stock liquidity pada industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Aditya Pramananda
43
Model 1 : SVT = 0,256 + 0,733 MC + 6,993 ROA + 0,001 EPS + 0,015 DPS + 11,479 LEV Model 2 : NST = 0,412 + 0,348 MC + 0,783 ROA + -0,002 EPS + 0,019 DPS + 6,262 LEV Dari persamaan regresi dapat diketahui bahwa : 1. Nilai konstan pada model 1 sebesar 0,256 dan pada model 2 sebesar 0,412, jika firm size, profitability, earning per share, dividend per share, dan leverage bernilai konstan (tetap). Maka stock liquidity pada model 1 sebesar 0,256 dan pada model 2 sebesar 0,412. 2. Koefisien regresi firm size (MC) model 1 sebesar 0,733 dan pada model 2 sebesar 0,348 menunjukkan pengaruh antara firm size terhadap stock liquidity adalah positif. 3. Koefisien regresi profitability (ROA) model 1 sebesar 6,993 dan pada model 2 sebesar 0,783 menunjukkan pengaruh antara profitability terhadap stock liquidity adalah positif. 4. Koefisien regresi earning per share (EPS) model 1 sebesar 0,001 dan pada model 2 sebesar -0,002 menunjukkan pengaruh antara earning per share terhadap stock liquidity adalah negatif. 5. Koefisien regresi dividend per share (DPS) model 1 sebesar 0,015 dan pada model 2 sebesar 0,019 menunjukkan pengaruh antara
dividend per share
terhadap stock liquidity adalah positif.
Faktor-faktor yang mempengaruhi stock liquidity pada industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Aditya Pramananda
44
6. Koefisien regresi leverage (LEV) model 1 sebesar 11,479 dan pada model 2 sebesar 6,262 menunjukkan pengaruh antara leverage terhadap stock liquidity adalah positif.
4.3.2. Uji T Pengujian ini bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Tabel 4.3 Hasil Uji Parsial (t-Test) Model 1
Model 2
(SVT)
(NST)
Variabel
Keputusan
Koefisien
Sig.
Koefisien
Sig.
MC
0,733
0,000
0,348
0,037
Signifikan
ROA
6,993
0,525
0,783
0,945
Tidak Signifikan
EPS
0,001
0,752
-0,002
0,376
Tidak Signifikan
DPS
0,015
0,040
0,019
0,016
Signifikan
LEV
11,479
0,000
6,262
0,019
Signifikan
Faktor-faktor yang mempengaruhi stock liquidity pada industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Aditya Pramananda
45
Firm size (MC) Hasil pengujian menunjukkan nilai signifikansi dari MC pada model 1sebesar
0,000 < 0,05 dan model 2 sebesar 0,037 < 0,05 (alpha 5 persen), sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh signifikan dan positif antara MC terhadap Stock liquidity.
Profitability (ROA) Hasil pengujian menunjukkan nilai signifikansi dari ROA pada model 1sebesar
0,525 > 0,05 dan model 2 sebesar 0,945 > 0,05 (alpha 5 persen), sehingga dapat disimpulkan ROA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap stock liquidity.
Earning per share (EPS) Hasil pengujian menunjukkan nilai signifikansi dari EPS pada model 1sebesar
0,752 > 0,05 dan model 2 sebesar 0,376 > 0,05 (alpha 5 persen), sehingga dapat disimpulkan EPS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap stock liquidity.
Dividend per share (DPS) Hasil pengujian menunjukkan nilai signifikansi dari DPS pada model 1sebesar
0,040 < 0,05 dan model 2 sebesar 0,016 < 0,05 (alpha 5 persen), sehingga dapat disimpulkan DPS terdapat pengaruh secara signifikan dan positif terhadap stock liquidity.
Faktor-faktor yang mempengaruhi stock liquidity pada industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Aditya Pramananda
46
Leverage (LEV) Hasil pengujian menunjukkan nilai signifikansi dari LEV pada model 1sebesar
0,000 < 0,05 dan model 2 sebesar 0,019 < 0,05 (alpa 5 persen), sehingga dapat disimpulkan LEV terdapat pengaruh secara signifikan dan positif terhadap stock liquidity. 4.4. Pembahasan Hasil Penelitian H1 : Terdapat pengaruh antara firm size terhadap stock liquidity Dari hasil penelitian ini diperoleh hasil bahwa firm size berpengaruh signifikan dan positif
terhadap stock liquidity. Hal ini dapat diartikan bahwa
semakin besar firm size dari perusahaan akan mengindikasikan bahwa stock liquidity perusahaan ikut meningkat. Penelitian ini sejalan dengan peneltian Alnaif (2014) dan Sudana (2008) yang menyatakan terdapat pengaruh signifikan dan positif antara firm size terhadap stock liquidity. Hal ini dikarenakan semakin besarnya perusahaan akan menarik minat investor dalam berinvestasi, karena perusahaan dengan ukuran yang besar dianggap mampu oleh investor dapat menghasilkan profitabilitas yang besar pula, sehingga saham perusahaan akan semakin likuid karena diminati oleh investor. H2 : Terdapat pengaruh antara profitability terhadap stock liquidity Berdasarkan hasil penelitian, profitability tidak terdapat pengaruh signifikan terhadap stock liquidity. Hal ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Alnaif (2014) menyatakan bahwa profitability berpengaruh signifikan dan positif
Faktor-faktor yang mempengaruhi stock liquidity pada industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Aditya Pramananda
47
terhadap stock liquidity. Namun penelitian ini sejalan dengan hasil pembahasan yang dilakukan oleh Mulyaningsih (2013) yang menyatakan bahwa profitability tidak berpengaruh terhadap stock liquidity. Hal ini dikarenakan stock liquidity suatu perusahaan tidak selalu dipengaruhi oleh profitability dari perusahaan karena investor yang ada dipasar modal tidak seluruhnya sebagai investor murni yang memperhatikan kinerja keuangan sebagai acuan dari membeli saham, tetapi terdapat pula investor yang memiliki tipe sebagai trader ataupun spekulan yang berpatokan terhadap kinerja dari harga saham perusahaan dan memperhatikan faktor eksternal dari perusahaan. Sehingga faktor internal perusahaan tidak terlalu mempengaruhi dari kinerja saham perusahaan. H3 : Terdapat pengaruh antara earning per share terhadap stock liquidity Dari hasil penelitian ini menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh antara earning per share terhadap stock liquidity. Hal ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan Alnaif (2014) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan dan negatif antara earning per share terhadap stock liquidity. Namun penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Wira (2012) yang menyatakan tidak terdapat pengaruh antara earning per share terhadap stock liquidity. Hal ini dikarenakan earning per share yang merupakan keuntungan yang didapat perusahaan atas modal yang diinvestasikannya dengan melihat EAT dari perusahaan. Hal ini berarti keuntungan dapat di raih dalam jangka panjang, namun tidak seluruh investor mengharapkan return dalam jangka panjang. Investor yang berinvestasi dalam waktu jangka pendek tidak akan terlalu memperhatikan earning per share
Faktor-faktor yang mempengaruhi stock liquidity pada industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Aditya Pramananda
48
perusahaan karena investor dengan tipe ini lebih memperhatikan pergerakan harga saham dibandingkan tingkat pengembalian yang dimiliki suatu perusahaan. H4 : Terdapat pengaruh antara dividend per share terhadap stock liquidity Berdasarkan hasil penelitian dividend per share berpengaruh signifikan dan positif terhadap stock liquidity. Hal ini menunjukkan bahwa dividen yang dibagikan dapat meningkatkan likuiditas saham tersebut di pasar modal. Hasil ini sejalan dengan Alnaif (2014) yang menyatakan terdapat pengaruh signifikan dan positif antara dividend per share terhadap stock liquidity. Hal ini diperkuat oleh penelitian Nazir et. al, (2010) yang menyatakan apabila nilai DPS tinggi menunjukkan tingginya tingkat keuntungan. Semakin tinggi tingkat dividen mencerminkan tingkat keuntungan perusahaan yang besar, maka saham dapat lebih diminati oleh investor dan akan berdampak pada harga saham yang meningkat. Sehingga menyebabkan reaksi positif dari para investor untuk berinvestasi semakin besar yang dapat mempengaruhi keuntungan investor dalam jangka panjang dan dapat meningkatkan likuiditas dari saham perusahaan tersebut. H5 : Terdapat pengaruh antara leverage terhadap stock liquidity Hasil dalam penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara leverage terhadap stock liquidity. Hasil ini sejalan dengan penelitian Alnaif (2014) dan Sudana (2008) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan dan positif antara leverage dengan stock liquidity. Hal ini dikarenakan leverage yang tinggi dapat menyebabkan resiko investasi pun semakin besar, yang akibatnya pada investor untuk berinvestasi pun berekspektasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi stock liquidity pada industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Aditya Pramananda
49
akan mengalami resiko kerugian dan tidak tertarik untuk menanamkan sahamnya pada perusahaan tersebut. Maka manajer perusahaan harus mengambil keputusan yang terbaik agar perusahaan terhindar dari kebangkrutan dan dapat meningkatkan likuiditas sahamnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi stock liquidity pada industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Aditya Pramananda