Mirza Mabruri 41108110086
BAB IV ANALISA DATA
IV.1
Desain Tebal Perkerasan
Langkah-langkah desain Tabel Perkerasan Aspal Jalan Prop. Dr. Soepomo, Jakarta selatan : Asumsi dan kriteria, perhitungan berdasarkan pada standar Bina Marga yaitu yaitu “Petunjuk Tabel Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa Komponen”. Tabel 4.1 Data LHR 2008
No.
Jenis Kendaraan
LHR
1.
Private Car 2 ton
3512
2.
Taxi
25
3.
Bus
15
*)Data dari Dinas PU Bina Marga DKI Jakarta Tahun 2008
IV - 1
Mirza Mabruri 41108110086
Tabel 4.2 Tabel Hitungan CBR Jumlah yang sama dan yang lebih
% CBR yang sama atau yang lebih
besar
besar
11
(11/11)*100% = 100%
9
(9/11)*100% = 81.8%
7
(7/11)*100% = 63.6%
6
(6/11)*100% = 54.5%
10
2
(2/11)*100% =18.2%
11
1
(1/11)*100% = 9.1%
CBR
3 3 4 4 5 6 6 6 6
IV - 2
Mirza Mabruri 41108110086
Gambar grafiknya adalah sebagai berikut :
Gambar 4.1 Grafik CBR *)Data dari Dinas PU Bina Marga DKI Jakarta Tahun 2008 Jadi Harga CBR = 3.3
IV - 3
Mirza Mabruri 41108110086
Tabel 4.3 Faktor Hubungan antara Umur Rencana dengan Perkembangan Lalu lintas (N) R%
2%
4%
5%
6%
`8%
10%
1 tahun
1.01
1.02
1.02
1.03
1.04
1.05
2 tahun
2.04
2.08
2.10
2.12
2.16
2.21
3 tahun
3.09
3.18
3.23
2.30
3.38
3.48
4 tahun
4.16
4.33
4.42
4.51
4.69
4.87
5 tahun
5.25
5.53
5.66
5.80
6.10
6.41
6 tahun
6.37
6.77
6.97
7.18
7.63
8.10
7 tahun
7.51
8.06
8.35
8.65
9.28
9.96
8 tahun
8.70
9.51
9.26
10.20
11.05
12.00
9 tahun
9.85
10.79
11.30
11.84
12.99
14.26
10 tahun
11.05
12.25
12.90
13.60
15.05
16.73
15 tahun
17.45
20.25
22.15
23.90
28.30
33.36
20 tahun
24.55
30.40
33.90
37.95
47.70
60.20
N Tahun
*)Data dari Dinas PU Bina Marga DKI Jakarta Tahun 2008
IV - 4
Mirza Mabruri 41108110086
Umur rencana : 10 tahun Faktor Regional (FR) : 0.5 (For rainfall < 900 mm/year, Slope < 6%) Sub Grade CBR : 3.3 (afterfill stabilisation) Perkembangan lalu lintas (i) selama pelaksanaan = 5 % per tahun untuk kendaraan ringan dan 3 % per tahun untuk kendaraan berat Jumlah jalur : 2 Jalur (1 jalur untuk setiap arah dengan median)
LHR tahun 2012 (awal umur rencana) Private Car 2 ton (1+1) : (1+0.05)4 x 3512
= 4268.86
Taxi 2 ton (1+1)
: (1+0.05)4 x 25
=
30.39
Bus 8 ton (3+5)
: (1+0.03)4 x 15
=
16.88
LHR pada tahun ke 10 Private Car 2 ton (1+1) : (1+0.05)10 x 4268.86
= 6953.52
Taxi 2 ton (1+1)
: (1+0.05)10 x 30.39
=
49.50
Bus 8 ton (3+5)
: (1+0.03)10 x 16.88
=
22.69
Angka Ektivan (E) masing-masing kendaraan Private Car 2 ton (1+1) : 0.0002 + 0.0002
= 0.0004
Taxi 2 ton (1+1)
: 0.0002 + 0.0002
= 0.0004
Bus 8 ton (3+5)
: 0.0183 + 0.1410
= 0.1593
IV - 5
Mirza Mabruri 41108110086
Koefisien Distribusi kendaraan (C), 2 jalur 1 arah
:
Kendaraan ringan : 0.60 Kendaraan berat : 0.70 Lintas Ekivalen Permulaan (LEP) = LHR awal UR x E x C Private Car 2 ton (1+1) : 4268.86 x 0.0004 x 0.6
= 1.0245
Taxi 2 ton (1+1)
: 30.39 x 0.0004 x 0.6
= 0.0073
Bus 8 ton (3+5)
: 16.88 x 0.1593 x 0.7
= 1.8826
∑LEP
2.9144
Lintas Ekivalen Akhir (LEA10) = LHR Akhir UR x E x C Private Car 2 ton (1+1) : 6953.52 x 0.0004 x 0.6
= 1.6688
Taxi 2 ton (1+1)
: 49.50 x 0.0004 x 0.6
= 0.0119
Bus 8 ton (3+5)
: 22.69 x 0.1593 x 0.7
= 2.5302
∑LEA10
4.2108
IV - 6
Mirza Mabruri 41108110086
Lintas Ekivalen Tengah (LET) = 1/2 ( ∑LEP + ∑LEA10 ) ∑LEP = Lintas Ekivalen Permulaan ∑LEA10 = Lintas Ekivalen Akhir LET10 = 1/2 ( 2.9144 + 4.2108 ) = 3.56
Lintas Ekivalen Rencana (LER) = LET x FP LET = Lintas Ekivalen Tengah FP = Faktor Penyesuaian = UR / 10 UR = Umur Rencana LER10 = 3.56 x ( 10 / 10 ) = 3.56
INDEKS TEBAL PERKERASAN (ITP) : CBR = 3.3 DDT = ( 4.3 log CBR ) + 1.7 = ( 4.3 log 3.3 ) + 1.7 = 3.93 FR
= 0.5
LER = 3.56 IPt
= 1.0 –1.5 ( LOKAL ) = 1.5
IPo
= > 1000 = > 4
ITP ( Nomogram 5 ) Lampiran X = 3.7
IV - 7
Mirza Mabruri 41108110086
Menghitung Tebal Perkerasan : ITP = a1.D1 + a2.D2 + a3.D3 3,7 = 0,40 x 10 + 0,14 x 20 + 0,13.D3 3,7 = 4 + 2,8 + 0,13.D3 3,7 = 6,8 +0,13.D3 D3 = 24 cm Susunan Perkerasan Subbase Course
: 24 cm Sirtu Kelas A (D3)
Base Course
: 20 cm Aggregat (batu pecah) kelas A (D2) (Tebal minimum untuk ITP 3 – 7.49)
Asphalt Concrete (AC)
: 10 cm (D1) (Tebal minimum untuk ITP 3 – 7.49)
10 cm Asphalt Concrete (AC) 20 cm Aggregat (batu pecah) kelas A
24 cm Sirtu Kelas A
Gambar 4.1 Desain Perkerasan
Check Kekuatan Perkerasan : ITP yang dibutuhkan
= 3.7
ITP dari desain perkerasan
= 3.71 (OK)
IV - 8
Mirza Mabruri 41108110086
IV.2
Desain Tebal Perkerasan Interblok Cara SNI atau Metode Bina Marga
Dari perhitungan Desain perkerasan diperoleh nilai ITP sebesar 3.71. Nilai ITP tersebut dipakai dalam perhitungan perkerasan interblok cara Bina Marga. Di Indonesia diusulkan harga koefisien layer sebagai berikut :
Koefisien layer interblok (K – 350) = 0,40.
Koefisien layer interblok (K – 450) = 0,44.
Koefisien layer sandbedding = 0,14.
ITP
= a1.D1 + a2.D2 + a3.D3 + a4.D4
3.7
= 0,44 x 8 + 0,14 x 4 + 0,14 x 20 + 0,13.D4
3.7
= 3.52 + 0.56 + 2.8 + 0,13.D4
3.7
= 6.88 + 0.13.D4
D4
= 25 cm
IV - 9
Mirza Mabruri 41108110086
Susunan Perkerasan Interblok
: 8 cm
Pasir Alas
: 4 cm
Base Course
: 20 cm Aggregat (batu pecah) kelas A (D2) (Tebal minimum untuk ITP 3 – 7.49)
Asphalt Concrete (AC)
: 25 cm (D4) Sirtu Klas A
8 cm
Interblok
4 cm
Pasir Alas
20 cm Aggregat Klas A
25 cm Sirtu Klas A
Gambar 4.2 Desain Perkerasan Interblok
IV - 10
Mirza Mabruri 41108110086
IV.3
Metode Pelaksanaan
IV.3.1 Metode Pelaksanaan Lapis Interblok
Interblok dipasang diaatas sand bedding yang telah diratakan, dan dimulai dari tepi yang menempel pada kanstein. Untuk menjaga kerapian pola pemasangan dapat dibantu dengan menarik benang pembantu. Celah antar interblok dijaga antara 2 – 4 mm. Untuk tiap baris hanya interblok utuh yang boleh dipasang, sedang lubang – lubang pada bagian tepi yang menempel kanstein dapat diisi dengan potongan interblok sebelum lapis interblok dipadatkan. a. Pola Pemasangan Bentuk pola pemasangann interblok : - Basketheave - Stretcher - Herringbone b. Pemadatan Dalam pemadatan diperlukan : - Alat pemadat (plate vibrator) - Pasir pengisi (keras, bebas dari kotoran serta mengandung 10% kadar lumpur). Pemadatan pertama segera dilakukan setelah pemasangan interblok mencapai luas yang cukup dan semua lubang tepi telah terisi, dengan menggunakan plate vibrator yang mampu menimbulkan gaya sentrifugal
IV - 11
Mirza Mabruri 41108110086
sebesar 3 – 6,5 ton dan memiliki luas dasar 0,5 – 0,6 m². jumlah lintasan umumnya antara 3 – 4 kali dan apabila ada interblok yang pecah selama pemadatan harus segera diganti pada saat itu juga. Pemadatan dijaga agar tidak dilakukan pada jarak 1 meter dari pasangan interblok yang masih terbuka atau belum dijepit oleh kanstein. Pemadatan kedua dilakukan bersamaan dengan penebaran pasir pengisi diatas pasangan interblok. Alat pemadat yang dipakai sama seperti pada pemadatan
yang
pertama.
Tujuan
pemadatan
ini
adalah
untuk
menggetarkan pasangan interblok agar pasir pengisi mengisi celah celah yang belum sepenuhnya terisi oleh sand bedding, serta meratakan permukaan pasangan interblok yang mungkin kerataanya belum seragam. Hasil akhir pemadatan kedua adalah permukaan yang rata dan mempunyai kemiringan tertentu.
IV.3.2 Metode Pelaksanaan Pemadatan Pekerjaan Pengaspalan
Hasil akhir pekerjaan pengaspalan tidak hanya dipengaruhi oleh kualitas bahan tetapi juga oleh proses pembuatanya, antara lain pemadatan. Dalam pekerjaan pengaspalan peralatan yang terkait adalah : - Alat untuk mencampur beton aspal, yaitu Asphalt Mixing Plant (AMP) - Alat angkut (dump truck) - Alat penggelar (paver) - Alat pemadat a. Cara pemadatan
IV - 12
Mirza Mabruri 41108110086
Tahapan pemadatan : i. Pemadatan pertama (breakdown rolling), dilakukan segera setelah campuran digelar (dibelakang paver k.l. 60 m). suhu pemadatan dianjurkan 115º C dengan alat pemadat steel wheel roller (tandem/two axle roller). ii. Pemadatan kedua (intermediate rolling), dilakukan setelah pemadatan pertama (berjarak k.l. 60 m). suhu pemadatan yang diajurkan 100º C dengan alat pemadatan pneumatic tired roller. Maksud penggunaan alat tersebut adalah : - Memberikan kepadatan yang lebih merata - Memperoleh permukaan yang lebih baik dan merapatkan retakretak rambut pada bagian permukaan - Memperbesar stabilitas lapisan iii. Pemadatan terakhir (finish rolling), dilakukan setelah pemadatan kedua, sehingga masih memungkinkan dapat menghiklangkan bekas roda dari penggilasn kedua. Suhu pemadatan yang dianjurkan 75ºC dengan alat pemadat steel wheel roller (three axle). b. Urutan penggilasan : a. Penggilasan pada pengaspalan dengan lebar satu lajur (single width) 1.
Sambungan melintang Sambungan melintang dibuat lurus, penggilasannya dilakukan dengan benar dan hati-hati, agar didapat permukaan yang halus dan rata.
IV - 13
Mirza Mabruri 41108110086
2.
Bagian tepi luar
3.
Penggilasan pertama, dimulai dari bagian yang lebih rendah bergerak menuju ke bagian yang lebih tinggi
4.
Penggilasn kedua, dilakukan segera setelah penggilasan pertama
5.
Penggilasan akhir
b. Penggilasan dengan lebar lebih dari satu jalur 1.
Sambungan melintang
2.
Sambungan memanjang Penggilasan dilakukan langsung di belakang penggelar
3.
Penggilasan pertama
4.
Penggilasan kedua
5.
Penggilasan terakhir
Hal yang harus diperhatikan : 1. Selama penggilasan roda harus selalu dalam keadaan basah, agar permukaan roda selalu bersih dan tidak ada bahan yang terbawa roda. 2. Alat pemadat berjalan perlahan dengan kecepatan yang merata, untuk alat pemadat : - Roda baja (steel wheel)
: 4 – 5 km/jam
- Roda karet
: 7 – 8 km/jam
3. Selama penggilasan roda gerak diletakan di depan. Alat pemadat tidak di ijinkan diam/parker pada lapisan yang sudah dipadatkan tetapi belum dingin.
IV - 14
Mirza Mabruri 41108110086
IV.4
Analisa Biaya
Analisa biaya perkerasan berdasarkan pada perkiraan kuantitas satuan tenaga, bahan dan peralatan untuk satu satuan perkerjaan. Perkiraan kuantitas tersebut di kalikan dengan standar biaya satuan dan bahan tahun anggaran 2007 untuk kotamadya Jakarta Selatan dan sekitarnya. Tabel harga satuan dapat dilihat pada lampiran. Perkiraan kuantitas tenaga dibuat berdasarkan kebutuhan tenaga (orang), jam kerja efektif (7 jam) per hari, dan produksi bahan/material (m3) per hari. Kebutuhan tenaga menyangkut jumlah pekerja yang dibutuhkan dalam satu satuan pekerjaan. Para pekerja tersebut yang dibutuhkan dalam satu satuan pekerjaan. Para pekerja tersebut bertugas merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu, membersihkan permukaan jalan dari debu dengan menggunakan Air Compressor, sebelum campuran aspal cair atau emulsi disemprotkan dengan Asphalt Sprayer. Perkiraan kuantitas bahan dibuat berdasarkan faktor kembang material (padat-lepas), faktor lehilangan bahan, berat jenis bahan, dan komposisi campuran untuk tiap satuan pekerjaan, sedangkan untuk perkiraan kuantitas alat dibuat berdasarkan kapasitas produksi alat per jam yang diantaranya dipengaruhi oleh lebar efektif pemadatan, panjang hamparan, faktor eksternal alat, kecepatan, panjang hamparan, faktor efisiensi alat, keceptan rata-rata alat, kapasitas alat, dan waktu siklus. Car dan hasil analisa harga satuan serta biaya total dari tiap jenis perkerasan dapat dilihat pada tabel dihalaman berikut :
IV - 15
Mirza Mabruri 41108110086
Analisa biaya untuk lapis pondasi, terdiri dari uraian untuk mendaptakan perkiraan kuantitas masing-masing komponen satuan yang meliputi tenaga, bahan dan peralatan serta perhitungan analisa biaya dari perkerjaan pondasi. Uraian dari analisa harga satuan untuk pondasi dapat dilihat pada tabel 4.4, dari tabel tersebut diperoleh koefisien dari masingmasing komponen satuan yang akan digunakan untuk mendaptkan biaya dari pekerjaan pondasi dihitung per satuan m. nilai koefisien per-m dari masingmasing komponen tersebut adalah: Tenaga
:
pekerja (0,2765 jam), mandor ( 0,095 jam)
Bahan
:
Agregat (batu pecah) kelas A atau Sirtu kelas A (1,2 m³ )
Peralatan : Wheel Loader (0,0395 jam), Dump truck (0,2289 jam), motor grader
(0,0097
jam),
vibratory
roller
(0,0119
jam),
alat bantu (1 Ls). Perhitungan analiasa harga satuan untuk pekerjaan pondasi atas agregat (batu pecah) kelas A dapat dilihat pada tabel 4.6. Koefisien yang dapat dikalikan dengan harga satuan upah , bahan dan alat dapat dilihat pada lampiran). Keseluruhan abel tersebut ditampilkan pada halaman berikut :
IV - 16
Mirza Mabruri 41108110086
Tabel 4.4 Uraian Analisa Harga Satuan Lapis Pondasi Bawah Sirtu Kelas A No
Uraian
Kode
Koef
Satuan
I
ASUMSI
1
Menggunakan alat berat (cara mekanik)
2
Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3
Jarak rata-rata Base Camp ke lokasi pekerjaan
L
20,0
Km
4
Tebal lapis agregat padat
t
0,20
M
5
Fakor kembang material (padat lepas)
Fk
1,20
6
Jam kerja efektif perhari
Tk
7,00
II
METODE PELAKSANAAN
1
Wheel leader memuat agregat ke Dump Truck Of Base Camp
2
Dump Truck mengangkut agregat ke lokasi pekerjaan dan dihampar dengan motor Grader
3
Hamparan Agregat dibahasi dengan water tank truck sebelum dipadatkan dengan tandem Roller dan pneumatic Tire Roller
4
Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu
IV - 17
Jam
Mirza Mabruri 41108110086
III
PEMAKAIAN
BAHAN,
ALAT
DAN
TENAGA 1
BAHAN Meterial Agregat kelas A hasil produksi di M26
1,20
m²
m²
Base Camp setiap 1 m³ agregat padat diperlukan : 1 x Fk 2
ALAT
2a
WHEEL LOADER Kapasitas bucket
V
1,50
Faktor bucket
Fb
0,93
Faktor efisiensi alat
Fa
0,75
Waktu siklus
Tsl
Muat
Tl
1,00
Menit
Lain-lain
T2
1,00
menit
Tsl
2,00
menit
25,31
Jam
m²
Kapasitas alat/m³ = 1 ; Q1 2b
DUMP TRUCK Kapasitas bak
V
6.00
Factor efisiensi alat
Fa
0.83
Kec. Rata-rata pemuatan
VI
40.00
Km/jam
Kec. Rata-rata kosong
V2
50.00
Km/jam
Waktu siklus
Ts2
IV - 18
Mirza Mabruri 41108110086
Waktu tempuh isi = (L;VI) x 60 menit
T1
30.00
Menit
Waktu tempuh kosong = (L: V2) x 60 menit
T2
24.00
menit
Lain-lain
T3
3.00
Menit
Kap. Prod / jam =
Ts3
4.37
M³
0,2289
Jam
Koefisien alat /m³ = 1: Q² 2c
MOTOR GRADER Panjang hamparan
Lh
50.00
M
Lebar efektif kerja blade
b
2.43
m
Faktor efisiensi alat
Fa
0.75
Kecepatan rata-rata alat
V
4.00
Km/jam
Jumlah lintasan
n
6.00
Lintasan
Waktu siklus :
Ts3
Peralatan 1 lintasan = Lh (V x 1000) 60
T1
0,75
Menit
Lain-lain
T2
1.00
Menit
Ts3
1.75
Menit
Q³
102.85
m³
0,0097
jam
Kap. Prod/jam =
Koefisien alat/m³ = 1 : Q³ 2d.
VIBRATORY ROLLER Kecepatan rata-rata alat
V
5.00
Km/jam
Lebar efektif pemadatan
B
1.50
m
Jumlah lintasan
n
4.00
Lintasan
IV - 19
Mirza Mabruri 41108110086
Fa
Kap. Prod/jam =
Koef. Alat/ M³ = 1 : Q4 2e.
Jam
Kecepatan rata-rata alat
V
5.00
Km/jam
Lebar efektif pemadatan
b
1.50
M
Jumlah lintasan
n
4.00
Lintasan
Faktor efisiensi alat
Fa
0.83
Kap. Prod / jam =
Q⁵
311.25
m³
0.0032
jam
WATER TANK TRUCK Volume tanki air
V
4.00
m³
Kebutuhan air/m³ agregat padat
Wc
0.07
m³
Pengisian tanki / jam Faktor efisiensi alat Kap. Prod / jam = Koef. Alat/m³ = 1 : Q⁶ 2g.
0.0119
PNEUMATIC TIRE ROLLER
Koef. Alat / m³ = 1 : Q⁵ 2f.
0.83
ALAT BANTU Diperlukan : Kereta dorong = 2 buah Sekop = 3 buah Garpu = 2 buah
IV - 20
Mirza Mabruri 41108110086
3.
TENAGA Produksi menentukan : WHEEL LOADER
Q¹
25.31
m³/ jam
Produksi Agregat / hari = Tk x Q¹
Qt
177.19
m²
Pekerja
P
7.00
0rang
Mandor
M
1.00
Orang
Pekerja = (Tk x P) : Qt
0.2765
Jam
Mandor = (Tk x M) : Qt
0.0395
Jam
Kebutuhan tenaga :
Koefisien tenaga / m³
4.
HARGA DASAR SATUAN UPAH, BAHAN DAN ALAT lihat lampiran
5.
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN Lihat
perhitungan
STANDAR ANALISA
dalam
UNTUK
FORMULIR PEREKAMAN
MASING-MASING-MASING
HARGA SATUAN Didapat harga satiuan pekerjaan : Rp. 0,00 / m³ 6.
Waktu pelaksanaan yang diperlukan masa pelaksanaan …. Bulan
7.
VOLUME
PEKERJAAN
DIPERLUKAN Volume pekerjaan 0,00 m³
IV - 21
YANG
Mirza Mabruri 41108110086
Tabel 4.5 Analisa Harga Satuan Pondasi Bawah Sirtu Kelas A Proyek
: Perencanaan Teknis Jalan Penghubung Di Provinsi DKI Jakarta
Paket
: Jalan Prof. Dr. Soepomo
Prov
: DKI Jakarta
Jenis Pekerjaan
: Lapis pondasi bawah sirtu kelas A
Satuan pembayaran : m³ Harga
Jumlah
Satuan
Harga
(Rp)
(Rp)
Perkiraan No.
Komponen
Sat kuantitas
TENAGA Pekerja
Jam
0.2785
2.357,14
652.00
Mandor
Jam
0.0395
3.571,43
142.00
Jumlah harga tenaga
B
BAHAN
1.
Sirtu kelas A
794.00
m³
1,200
46.500,00
Jumlah Harga Bahan
55.800,00 55.800,00
C.
PERALATAN
1.
Wheel Loader
Jam
0.0395
95.000,00
3.753,00
2.
Dump Truck
Jam
0.2289
50.000,00
11.445,00
3.
Motor Grader
Jam
0.0097
95.000,00
922.00
4.
Vibrator Roller
Jam
0.0119
95.000,00
1.131.00
IV - 22
Mirza Mabruri 41108110086
5.
P. Tyre Roller
Jam
0.0032
95.000,00
304,00
6.
Water Tanker
Jam
0.0233
50.000,00
1.16500
7.
Alat bantu
Ls
1.0000
10.000,00
10.000.00
D.
Jumlah Harga Peralatan
28.720,00
Jumlah harga tenaga, bahan, peralatan (
85.314,00
A+B+C) E.
Onerhead & laba 10,0 % x D
F.
Harga Satuan Pekerjaan (D + E)
8.532,00 93.846,00
IV - 23
Mirza Mabruri 41108110086
Tabel 4.6 Analisa Harga Satuan Pondasi Atas Agregat Kelas A Proyek
: Perencanaan Teknis Jalan Penghubung Di Provinsi DKI Jakarta
Paket
: Jalan Prof. Dr. Soepomo
Provinsi
: DKI Jakarta
Jenis Pekerjaan
: Lapis Pondasi bawah sirtu Kelas A
Satuan Pembayaran : m³ Harga
Jumlah
Satuan
Harga
(Rp)
(Rp)
Perkiraan No
Komponen
Sat. Kuantitas
A.
TENAGA
1.
Pekerja
Jam
0.2785
2.357,14
652.00
2.
Mandor
Jam
0.0395
3. 571,43
142.00
Jumlah harga tenaga
B.
794.00
BAHAN 1. Agregat
m³
1,200
55.800,00
Jumlah Harga Bahan
66.960,00 66.960,00
C.
PERALATAN
1.
Wheel Loader
Jam
0.0395
95.000,00
3.753,00
2.
Dump Truck
Jam
0.2289
50.000,00
11.445,00
3.
Motor Grader
Jam
0.0097
95.000,00
922.00
4.
Vibrator Roller
Jam
0.0119
95.000,00
1.131.00
IV - 24
Mirza Mabruri 41108110086
5.
P. Tyre Roller
Jam
0.0032
95.000,00
304,00
6.
Water Tanker
Jam
0.0233
50.000,00
1.16500
7.
Alat bantu
Ls
1
10.000,00
10.000.00
D.
Jumlah Harga Peralatan
28.720,00
Jumlah harga tenaga, bahan, peralatan (
96.474,00
A+B+C) E.
Overhead & laba 10,0 % x D
F.
Harga Satuan Pekerjaan (D + E)
9.648,00 106.102,00
Analisa biaya untuk lapis resap pengikat (prime coat), terdiri dari uraian untuk mendapatkan perkiraan kuantitas masing-masing komponen satuan yang meliputi tenaga, bahan dan peralatan serta perhitungan analisa harga satuan untuk prime coat dapat dilihat pada tabel 4.7. dari tabel tersebut diperoleh koefisien perliter dari masing-masing komponen satuan yang akan digunakan untuk mendapatkan biaya dario setiap satuan pekerjaan. Didapat nilai koefisien perliter untuk prime coat seperti dibawah ini : Tenaga
: Pekerja (0,0211 jam), Mandor (0,0030 jam).
Bahan
: Aspal (0,6417 Kg), Kerosene (0,4889 liter)
Peralatan : Asphalt Spraye (0,0030 jam), Compressor (0,0031 jam), Dump Truck (0,0030 jam). Perhitungan analisa harga satuan untuk pekerjaan prime coat dapat dilihat pada tabel 4.5. Koefisien yang dapat dikalikan dengan harga satuan masing-masing komponen (harga satuan upah, bahan dan alat dapat dilihat pada lampiran). Keseluruhan tabel tersebut ditampilkan pada halaman berikut:
IV - 25
Mirza Mabruri 41108110086
Tabel 4.7 Uraian Harga Satuan Lapis Resep Pengikat (Prime Coat) No.
Uraian
Kode
Koef
Satuan
I
ASUMSI
1.
Menggunakan alat berat (cara mekanik)
2.
Lokasi pekerjaan ; sepanjang jalan
3.
Jarak rata-rata Base Camp ke lokasi Pekerjaan L
20.00
Km
4.
Jam kerja efektif per hari
Tk
7,00
Jam
5.
Faktor kehilangan bahan
Fh
1,10
-
6.
Komposisi Campuran : Aspal AC-10 atau AC – 20
As
56
%
Minyak Flux/ pencair
K
44
%
Aspal AC-10 atau AC – 20
D1
1,05
Kg/ltr
Minyak Flux/ pencair
D2
0,80
Kg/ltr
7.
8.
Komposisi Campuran :
Bahan Dasar (aspal & minyak pencair) Semuanya diterima dilokasi pekerjaan
II.
METODE PELAKSANAAN
1.
Aspal
dan minyak flux
dicampur dan
dipanaskan sehingga menjadi campuran aspal cair 2.
Permukaan yang akan dilapis dibersihkan dari debu dan kotoran dengan Air Compressor
IV - 26
Mirza Mabruri 41108110086
campuran aspal cair disemprotkan dengan 3.
Aspal Sprayer ke atas permukaan yang akan dilapis angkutan aspal dan minyak flux menggunakan
4.
Dump truck
III.
PEMAKAIAN
BAHAN,
ALAT
DAN
TENAGA 1.
BAHAN Untuk mendapat 1 liter lapis resap pengikat PC
1,10
Liter
0,6417
Kg
diperlukan : (1 liter x Fh) Aspal
= As x PC x D1
Keirosone = K x PC 2.
ALAT
2a.
ASPHALT SPRAYER
0,4889
Kapasitas alat
V
800,00
Liter
Faktor efisiensi alat
Fa
0,83
-
Waktu siklus (termasuk proses pemanasan)
Ts
2,00
Jam
Kap. Prod/ jam
Q¹
332,00
Liter
0,0030
Jam
400,00
M²/jam
0,80
Ltr/2
Koefisien alat/ltr = 1 : Q¹ 2b.
AIR COMPRESSOR Kapasitas alat Aplikasi
lapis
resap
pengikat
rata-rata
IV - 27
Mirza Mabruri 41108110086
(spesifikasi)
320,00
Liter
Kap. Prod/ jam = ( v x Ap)
0,0031
Jam
Sprayer.
332,00
Liter
Kap. Prod/ jam = sama dengan Asphalt
0,0030
Liter
Produksi menentukan : Asphalt Finisher
332,00
Liter
Produksi agregat/hari = Tk x Q4
2324,00 Liter
Koefisien alat/ltr = 1 : Q³ 2c.
DUMP TRUCK Sebagai alat penghubung bahan dilokasi pekerjaan, dump truck melayani alat Asphalt
Sprayer Koefisien alat/ltr = 1 : Q³
3.
TENAGA
Kebutuhan tenaga Pekerja
7,00
Orang
Mandor
1,00
Orang
IV - 28
Mirza Mabruri 41108110086
Tabel 4.8 Analisa Harga Satuan Prime Coat Proyek
: Perencanaan Teknis Jalan Penghubung Di Provinsi DKI Jakarta
Paket
: Jalan Prof. Dr. Soepomo
Prov
: DKI Jakarta
Jenis Pekerjaan
: Lapis resap pengikat (Prime Coat)
Satuan pembayaran : liter Harga
Jumlah
Satuan
Harga
(Rp)
(Rp)
Perkiraan No
Komponen
Sat. Kuantitas
A.
TENAGA
1.
Pekerja
Jam
0.0211
2.357,14
50.00
2.
Mandor
Jam
0.0030
3. 571,43
11.00
Jumlah harga tenaga
B.
61,00
BAHAN 1. Aspal Karosene
Kg
0,6417
2.475,00
1.589,00
Liter
0,4889
550,00
269,00
Jumlah Harga Bahan
1.858,00
C.
PERALATAN
1.
Asphalt Sprayer
Jam
0.0030
30.000,00
90,00
2.
Compressor
Jam
0.0031
25.000,00
78,00
3.
Dump Truck
Jam
0.0030
40.000,00
120.00
IV - 29
Mirza Mabruri 41108110086
Jumlah Harga Peralatan D.
288,00
Jumlah harga tenaga, bahan, peralatan (
2.207,00
A+B+C) E.
Overhead & laba 10,0 % x D
F.
Harga Satuan Pekerjaan (D + E)
221,00 2.428,00
Analisa biaya untuk lapisan Aspal beton (AC), terdiri dari uraian untuk mendaptakan perkiraan kuantitas masing-masing komponen satuan yang meliputi tenaga, bahan dan peralatan. Uraian dari analisa harga satuan untuk lapisan Aspal Beton dapat dilihat pada tabel 4.9. dari tabel tersebut diperoleh koefisien dari masing-masing komponen satuan yang akan digunakan untuk mendapatkan biaya dari setiap satuan pekerjaan. Volume pekerjaan untuk pekerjaan aspal beton dihitung per satuan m². didapat nilai koefisien per m² untuk aspal beton seperti dibawah ini: Tenaga
: pekerja (0,6107 jam, mandor (0,0611 jam)
Bahan
: agregat kasar (0,8996 m³), agregat halus (0,6837 m³), aspal (156,2925 kg), Filler (138,5450 kg)
Peralatan : Wheel Loader (0,0487 jam), AMP (0,0611 jam), Dump Truck (0,6208 jam), Asphalt Finisher (0,0763 jam), tendem roller 6-8 t (0,0667 jam), P. tyre Roller (0,0508 jam), alat bantu (1 Ls). Analisa harga satuan untuk pekerjaan aspal beton dapat dilihat pada tabel 4.10. Koefisen yang dapat dikalikan dengan harga satuan masingmasing komponen (harga satuan upah, bahan dan alat dapat dilihat pada lampiran). Keseluruhan tabel tersebut ditampilkan pada halaman berikut :
IV - 30
Mirza Mabruri 41108110086
Tabel 4.9 Uraian Analisa Harga Satuan Aspal Beton (AC) No.
Uraian
Kode
Koef
Satuan
I.
ASUMSI
1.
Menggunakan alat berat (cara mekanik)
2.
Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3.
Jarak rata-rata Base Camp ke lokasi pekerjaan
4.
Tebal lapis Ac padat
L
20,00
Km
5.
Jam kerja efektif per hari
t
0,04
M
6.
Faktor kehilangan material
7.
8.
Jam
Agregat
Fh 1
1,10
Aspal
Fh2
1,05
Coarse agregat 40-60%
CA
56,50
%
Fine agregat 24- 49,5%
FA
35,00
%
Fraksi Filler 4,5 – 7,5 %
FF
2,00
%
AC
D1
2,29
Ton/m²
Coarse agregat dan fine agregat
D2
1,40
Ton/m²
Fraksi filler
D3
2,00
Ton/m²
Asphalt
D4
1,03
Ton/m²
Komposisi campuran AC (spesifikasi)
Berat Jenis Bahan:
IV - 31
Mirza Mabruri 41108110086
II.
METODE PELAKSANAAN
1.
Wheel leader memuat agregat dan aspal ke dalam cold bin amp
2.
Agregat dan aspal dicampur dan dipanaskan dengan AMP untuk dimuat langsung ke dalam Dump truck dan diangkut ke lokasi pekerjaan
3.
Campuran
panas
AC
dihampat
dengan
finisher dan dipadatkan dengan tendem & pneumatic Tyre Roller 4.
Selama pemadatan, sekolompok pekerja akan merapikan
tepi
hamparan
dan
level
permukaan dengan menggunakan alat bantu III.
PEMAKAIAN
BAHAN,
ALAT
DAN
TENAGA 1a.
BAHAN
1a.
Agregat kasar = (CA x (D1 x 1 m³) x Fh1) :
0,0467
m³
0,0252
m³
D2 1b.
Agregat halus = (Fa x (D1 x 1 m³) x Fh 1) : D2
1c.
Filler
= (FF x (D1 x 1 m³) x Fh 1)
2,0150
Kg
1d.
Aspal
= (AS x (D1 x 1 m³) x Fh 2)
6,2520
Kg
2.
ALAT
2a.
WHEEL LOADER
IV - 32
Mirza Mabruri 41108110086
Kapasitas bucket
V
1,5 C
Factor bucket
Fb
0,9 C
Factor efisiensi alat
Fa
0,8
Waktu siklus
Tsl
Muat
T1
1,50
menit
Lain-lain
T2
0,50
menit
Tsl
2,00
menit
Q1
513,77
m³
0,0019
jam
Ton/jam
Kap. Prod/jam = Koefisien alat/m³ = 1 : Q1
m³
ASPHALT MIXING PLANT (AMP) 2b.
Kapasitas produksi
V
50,00
Faktor efisiensi alat
Fa
0,6
Kap. Prod/jam =
Q²
654,80
m³
0,0026
jam
Ton
Koefisien alat/m³ = 1 : Q² Dump Truck 2c.
Kapasitas produksi
V
6,0
Faktor efisiensi alat
Fa
0,83
Kecepatan rata-rata bermuatan
V1
40,00
Km/jam
Kecepatan rata-rata kosong
V2
50,00
Km/jam
Kapasitas AMP/batch
Q²b
0,50
Ton
Waktu menyiapkan 1 batch AG
Tb
1,00
menit
Waktu siklus
Ts2
IV - 33
Mirza Mabruri 41108110086
Mengisi bak = (V : Q² b) x Tb
T1
12,00
Menit
Angkut
T2
30,00
Menit
Tunggu + dump + putar
T3
15,00
Menit
Kembali
T4
24,00
Menit
Ts2
81,00
Menit
Q4
40,27
m³
0,0218
jam
= (L: V1) x 60 menit
= (L : V2) x 60 menit
Kap. Prod/jam = Koefisien alat/ m³ = 1 : Q4
Asphalt finisher 2d.
Kapasitas produksi
V
40,00
Ton/jam
Faktor efisiensi alat
Fa
0,65
-
Kap. Prod/jam =
Q⁵
283,84
m³
0,0035
jam
Koefisien alat/m³ = 1 : Q⁵ TANDEM ROLLER 2e.
Kecepatan rata-rata
V
2,50
Km/jam
Lebar efektif pemadatan
B
1,20
M
Jumlah lintasan
n
6,00
Lintasan
Faktor efisiensi alat
Fa
0,65
Kap.prod/jam
Q⁶
325,00
m³
0,0031
jam
3,50
Km/jam
Koefisiensi alat/m³ = 1 : Q⁶ PNEUMATIC TIRE ROLLER 2f.
Kecepatan rata-rata
V
IV - 34
Mirza Mabruri 41108110086
Lebar efektif pemadatan
B
1,20
M
Jumlah lintasan
n
8,00
Lintasan
Faktor efisiensi alat
Fa
0,85
Kap.prod/jam
Q⁷
341,25
m³
0,0029
jam
1,00
Lumpsum
354,80
m³/jam
2483,
m³
Koefisiensi alat/m³ = 1 : Q⁷ ALAT BANTU 2g.
Diperlukan Kereta dorong = 2 buah Sekop
= 3 buah
Garpu
= 2 buah
Tongkat control ketebalan hamparan TENAGA 3.
Produksi menentukan : ASPHALT MIXING Q² PLANT (AMP) Produksi AC/hari
Qt
Kebutuhan tenaga :
62
Pekerja
P
Mandor
M
Koefisien tenaga/m³
orang 10,00
orang
1,00
Pekerja = (Tk x P) : Qt
jam
Mandor = (Tk x M) : Qt
0,0282 0,0028
IV - 35
jam
Mirza Mabruri 41108110086
HARGA
DASAR
SATUAN
UPAH,
BAHAN, DAN ALAT 4.
Lihat lampiran
5.
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN Lihat perhitungan dalam formulir Standar untuk
perekaman
analisa
masing-masing
harga satuan, di dapat harga satuan pekerjaan Rp. 0,00 / m³ 6.
Waktu pelaksanaan yang diperlukan Masa pelaksanaan …… bulan
7.
VOLUME
PEKERJAAN
YANG
DIPERLUKAN Volume pekerjaan
0,00 m³
IV - 36
Mirza Mabruri 41108110086
Tabel 4.10 Analisa Harga Satuan Aspal Beton (AC) Proyek
: Perencanaan Teknis Jalan Penghubung Di Provinsi DKI Jakarta
Paket
: Jalan. Prof. Dr. Soepomo
Propinsi
: DKI Jakarta
Jenis Pekerjaan
: Laston (AC)
Status Pembayaran : m²
Harga
Jumlah
Satuan
Harga
(Rp)
(Rp)
Perkiraan No
Komponen
Sat. Kuantitas
A.
TENAGA
1.
Pekerja
Jam
0.0282
2.357,14
67.00
2.
Mandor
Jam
0.0028
3. 571,43
10.00
Jumlah harga tenaga
B.
77,00
BAHAN 1. Agregat kasar
m³
0,0407
79.800,00
3.248,00
Agregat halus
m³
0,0252
66.000,00
1.664,00
Filler
Kg
2,0152
250,00
504,00
Aspal
Kg
6,2517
2.475,00
15,473,00
Jumlah Harga Bahan
20.889,00
IV - 37
Mirza Mabruri 41108110086
C.
PERALATAN
1.
Wheel Loader
Jam
0.0019
95.000,00
181,00
2.
AMP
Jam
0.0028
450.000,00
1.260,00
Dump truck
Jam
0,0248
40,000,00
952,00
Asphalt Finisher
Jam
0,0036
185.000,00
648,00
Tandem Roller
Jam
0,0031
40.000,00
124,00
P. tyre Rolle
Jam
0,0029
95.000,00
275,00
Alat bantu
Ls
1,0000
10.000,00
10,000,00
D.
Jumlah Harga Peralatan
13.481,00
Jumlah harga tenaga, bahan, peralatan (
34.447,00
A+B+C) E.
Overhead & laba 10,0 % x D
3.445,00
F.
Harga Satuan Pekerjaan (D + E)
37.892,00
Harga Satuan Tebal 10 cm (10 : 4) x F) 94.730,00 Masing-masing komponen (harga satuan upah, bahan dan alat dapat dilihat pada lampiran). Keseluruhan tabel tersebut ditampilkan pada halaman berikut :
IV - 38
Mirza Mabruri 41108110086
Tabel 4.11 Uraian Analisa Harga Satuan Interblok NO.
Uraian
kode
I
Asumsi
1.
Menggunakan alat berat (cara mekanik)
2.
Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3.
Dipakai Interblock tebal 8 cm
4.
Jam kerja efektif per hari
5.
Dihamparkan 30 m² perhari
6.
Material dikirim ke lokasi proyek oleh
Koef
Satuan
pemasok) 7.
Biaya produksi sudah termasuk pengangkutan
8.
Biaya pemasangan Rp. 3500 Termasuk pekerja + alat : stamper, vibrator, dll
9.
Pemasukan dilakukan oleh pemasok
10.
Tebal pasir atas = 4 cm
11.
Dipakai kanstein 40 x 20 x 10
II.
METODE PELAKSANAAN
1.
Interblock diangkut dengan truck ke lokasi
Tp
proyek 2.
Pasir dihampar dan dipadatkan, setelah itu baru interblock dipasang diatasnya.
IV - 39
0,04
M
Mirza Mabruri 41108110086
3.
Interblock dan pasir alas dihampar setelah pekerjaan pondasi sudah siap
4.
Selama pemadatan pasir, sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu
5.
Pemadatan
menggunakan
stamper
dan
vibrator III.
PEMAKAIAN BAHAN
1.
BAHAN
1a.
Interblock
39,5
Buah
1b.
Pasir pasang = ( Tp x 1 m²)
0,04
m²
1c.
Kanstein
2,50
Buah
2.
HARGA DASAR SATUAN UPAH, BAHAN DAN ALAT Lihat lampiran
3.
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN Lihat perhitungan dalam formulir standar untuk
perekaman
analisa
masing-masing
harga satuan, didapat harga satuan pekerjaan Rp. 0,00/m³ 4.
Waktu pelaksanaan yang diperlukan masa pelaksanaan……. Bulan
5.
VOLUME
PEKERJAAN
YANG
DIPERLUKAN Volume pekerjaan 0,00m³
IV - 40
Mirza Mabruri 41108110086
Tabel 4.12 Analisa Harga Satuan Interblok Proyek
: Perencanaan Teknis Jalan Penghubung Di Provinsi DKI Jakarta
Paket
: Jalan Prof. Dr. Soepomo
Prov
: DKI Jakarta
Jenis pekerjaan
: Interblock
Satuan Pembayaran : m² Harga
Jumlah
Satuan
Harga
(Rp)
(Rp)
3.500,00
3.500,00
Perkiraan No
Komponen
Sat. Kuantitas
A.
TENAGA + ALAT
1.
Biaya Pemasangan
M²
1,000
(pekerja, alat)
Jumlah Harga Tenaga + Alat
3.500,00
B.
BAHAN
1.
Interblock
bh
39,5
659.000
26.031,00
2.
Pasir Pasang
m³
0,04
60.000,00
2.400,00
3.
Kanstein
bh
2,50
6.500,00
16.250,00
Jumlah Harga Bahan
44.681,00
Jumlah Harga Peralatan
44.681,00
IV - 41
Mirza Mabruri 41108110086
D.
Jumlah Harga Tenaga, Bahan, peralatan
48.181,00
( A + B) E.
Overhead & Laba 10,0 % x D
4.819,00
F.
Harga Satuan Pekerjaan ( D + E )
Analisa Biaya untuk plesteran, terdiri dari uraian untuk mendapatkan perkiraan kuantitas masing-masing komponen satuan yang meliputi tenaga, bahan dan peraltan. Plesteran digunakan untuk pekerjaan pemasangan kanstein. Uraian dari analisa harga satuan untuk plesteran dapat dilihat pada tabel 4.13. dari tabel tersebut diperoleh koefisisen dari masing-masing komponen satuan yang akan digunakan untuk mendapatkan biaya dari setiap satuan pekerjaan. Volume pekerjaan untuk pekerjaan plesteran dihitung persatuan m. didapat nilai koefisien per-m untuk plesteran seperti dibawah ini: Tenaga
: pekerja ( 9,333 jam ), mandor ( 0,9333 jam ), tukang batu ( 4,6667 jam ).
Bahan
: semen (378 kg), Pasir (0,788 m³), alat : Concorete Mixer (0,444 jam), lata bantu ( 1 Ls). Analisa harga satuan untuk pekerjaan plesteran dapat dilihat pada
tabel 4.14. koefisien yang dapat dikalikan dengan harga satuan masingmasing komponen (harga satuan upah, bahan dan alat dapat dilihat pada lampiran ). Kese;luruhan pada tabel tersebut ditampilkan pada halaman berikut :
IV - 42
53.000,00
Mirza Mabruri 41108110086
Tabel 4.13 Uraian Analisa Harga Satuan Plesteran No.
Uraian
Kode
I.
ASUMSI
1.
Menggunakan alat berat (cara mekanik)
2.
lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3.
bahan dasar (pasri dan semen) diterima
Koef
Satuan
seluruhnya dilokasi pekerjaan. 4.
Jam kerja efektif perhari
Tk
7,00
Jam
5.
Perbandingan pasair dan semen : -Volume semen
Sm
25
%
-Volume Pasir
Ps
75
%
6.
Berat jenis bahan : seemen pertland
D1
1,40
Ton / m³
7.
Faktor kehilangan material
Fh
1,05
-
II.
METODE PELAKSANAAN
1.
Semen, pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar dengan menggunakan alat bantu
2.
Kanstein sudah diatur seedmikian sehingga siap untuk direkatkan
3.
Penyelesaian
dan
perapihan
setelah
pemasangan III.
PEMAKAIAN
BAHAN,
ALAT
TENAGA
IV - 43
DAN
Mirza Mabruri 41108110086
1.
2.
BAHAN Semen = Sm x 1 m³ x D1 x Fh x 1000
378,00
Kg
Pasir = Ps x 1 m³ x Fh
0,788
m³
ALAT CONCRETE MIXER Kapasitas alat
V
500,00
liter
Faktor efisiensi alat
Fa
0,75
-
- Memuat
T1
3,00
Menit
- Mengaduk
T2
4,00
Menit
- Menuang
T3
1,00
Menit
Q¹
2,250
Waktu siklus : (T1 + T2 +T3 + T4)
- Tunggu, dll
3.
Koefisien alat/m³ = 1 : Q¹
0,444
Jam
1,00
Lumpum
ALAT BANTU Diperlukan : sekop
= 4 buah
pacul
= 4 buah
sendok semen = 8 buah 4.
gerobak dorong = 3 buah TENAGA
IV - 44
Mirza Mabruri 41108110086
Produksi dalam satu hari
Qt
7,50
M²
Pekerja
P
1,00
Orang
Mandor
M
5,00
Orang
Tukang batu
Tb
10,00
Orang
Pekerja = (Tk x P) ; Qt
9,333
Jam
Mandor = (Tk x M) : Qt
0,933
Jam
Tukang batu = (Tk x Tb) : Qt
4,667
Jam
Kebutuhan tenaga
Koefisien tenaga/m³
5.
HARGA DASAR SATUAN UPAH, BAHAN DAN ALAT Liahat lampiran
6.
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN Lihat perhitungan dalam formulir standar UNTUK
PEREKAMAN
ANALISA
MASING-MASING HARGA SATUAN, Di dapat harga satuan pekerjaan Rp. 0,00/m³ Waktu pelaksanaan yang diperlukan Masa pelaksanaan …… bulan
7.
VOLUME
PEKERJAAN
YANG
DIPERLUKAN Volume pekerjaan 0,00 m³
IV - 45
Mirza Mabruri 41108110086
Tabel 4.14 Analisa Harga Satuan Plesteran Proyek
: Perencanaan Teknis Jalan Penghubung Di Provinsi DKI Jakarta
Paket
: Jalan Prof Dr. Soepomo
Prov
: DKI Jakarta
Jenis Pekerjaan
: Interblock
Satuan Pembayaran : m² Harga
Jumlah
Satuan
Harga
(Rp)
(Rp)
Perkiraan No
Komponen
Sat. Kuantitas
A.
TENAGA
1.
Pekerja
Jam
9,3333
2.357,14
22.000,00
2.
Mandor
Jam
0.9333
3. 571,43
3.334,00
3.
Tukang batu
Jam
4,6667
3.214,29
15.001,00
Jumlah Harga Tenaga
B.
40.335,00
BAHAN 1 Semen (PC)
Kg
378,00
620.000
234.360,00
2 Pasir Pasang
m³
0,7880
60.000,00
47.280,00 16.250,00
Jumlah Harga Bahan
281.640,00
IV - 46
Mirza Mabruri 41108110086
C.
PERALATAN 1 Alat bantu
Ls
1.000
10.000,00
10.000,00
2 Concrete mixer
Jam
0.4440
35.000,00
15.540,00
Jumlah Harga Peralatan
D.
25.540,00
Jumlah Harga Tenaga, Bahan, Peralatan
347.515,00
(A + B + C) E.
Overhead & Laba 10,0 % x D
34.752,00
F.
Harga Satuan Pekerjaan (D + E)
Dari masing-masing analisa harga satuan diats dapat diperoleh total biaya dari tiap jenis perkerasan berdasarkan volume yang dibutuhkan. Perhitungan biaya diperlihatkan pada tabel 4.15 di halaman berikut ini :
IV - 47
382.267,00
Mirza Mabruri 41108110086
Tabel 4.15 Biaya Total dari tiap Jenis Perkerasan Aspal dan Interblok Proyek
: Perencanaan Teknis Jalan Penghubung
Paket
: Jalan Prof. Dr. Soepomo
Prov
: DKI Jakarta PERKERASAN ASPAL Harga
Jumlah
Satuan
Harga
(Rp)
(Rp)
Perkiraan No
Komponen
Sat. Kuantitas
A.
Perkerasan berbutir
1.
Lapis pondasi atas agregat Klas A(20 m³
0.200
106.122,00
21.225,00
0.270
93.846,00
25.339,00
cm) 2.
Lapis pondasi bawah sirtu Klas A (27 m³ cm)
B.
Perkerasan aspal
1.
Resep pengikat (prime coat)
Liter
0,800
2.428,00
1.943,00
2.
Permukaan aspal beton (AC) 10 cm
m²
1,000
94.730,00
94.730,00
Total biaya / m² (Rp)
145.237,00
IV - 48
Mirza Mabruri 41108110086
PERKERASAN INTERBLOK CARA BINA MARGA
No
Uraian
Sat.
A.
Perkerasan berbutir
1.
Lapis pondasi atas agregat Klas A (20 m³
Volume
Harga
Jumlah
Satuan
Harga
(Rp)
(Rp)
0,200
106.122,00
21.225,00
0.270
93.846,00
25.339,00
cm) 2.
Lapis pondasi bawah sirtu Klas A (27 m³ cm)
B.
Perkerasan interblok
1.
interblok
m²
1,000
53.000,00
53.000,00
2.
Plesteran
m³
0,0016
382.267,00
612,00
Total biaya / m² (Rp.)
100.176,00
Dari total biaya tiap jenis perkertasan dibuat perbandingan biaya untuk mendaptkam selisih biaya. Berdasarkan selisih biaya antara perkerasan aspal dan interblok akan didapatkan prosentase selisih biaya perkerasan perm².hasil perbandingan dapat dilihat pada tabel 4.16 dibawah ini:
IV - 49
Mirza Mabruri 41108110086
Tabel 4.16 Perbandingan Biaya antara Perkerasan Aspal dan Interblok (Per-m²)
No.
1.
Metode
Cara Bina Marga
Aspal
Interblok
Selisih
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(1)
(2)
(3) = (1) – (2)
143.237,00
100.176,00
43.061,00
. Hasil perbandingan biaya pada tabel 4.16 merupakan biaya total dari komponen-komponen Tenaga, Bahan dan Peralatan. Uraian biaya untuk tiap komponen
perkiraan
kuantitas
tersebut
dibedakan
menurut
motode
perhitungan tiap jenis perkerasan. Hasil uraian biaya komponen-komponen tersebut dapat dilihat pada tabel 4.17 dan 4.18 di halaman berikut.
IV - 50
Mirza Mabruri 41108110086
Tabel 4.17 Biaya Komponen Tenaga + Alat Tiap Jenis Perkerasan
NO
Komponen
Volume
Harga
Jumlah
Tenaga + Alat
Harga
(Rp)
(Rp)
I.
Perkerasan Aspal
1.
AC (10 cm)
1,00
33.895,00
33.895,00
2.
Prime Coat
0,80
349,00
280,00
3.
Batu Pecah Klas A (20 cm)
0,20
29.514,00
5.903,00
4.
Sirtu Klas A (27 cm)
0,27
29.514,00
7.969,00
Total
48.047,00
II.
Interblock cara emprical
1.
Interblock
1,00
2.
Plesteran
3. 4.
3.500,00
3.500,00
0,0016
65.875,00
106,00
Batu pecah klas A (23 cm)
0,23
29.514,00
6.789,00
Sirtu klas A (24 cm)
0,24
29.514,00
7.084,00
Total
17.479,00
III.
Interblock cara emprical
1.
Interblock
1,00
2.
Plesteran
3. 4.
3.500,00
3.500,00
0,0016
65.875,00
106,00
Batu pecah klas A (23 cm)
0,20
29.514,00
5.903,00
Sirtu klas A (24 cm)
0,27
29.514,00
7.969,00
Total
IV - 51
17.478,00
Mirza Mabruri 41108110086
Tabel 4.18 Biaya Komponen Bahan tiap Jenis Perkerasan
NO
Komponen
Volume
Harga
Jumlah
Tenaga + Alat
Harga
(Rp)
(Rp)
I.
Perkerasan Aspal
1.
AC (10 cm)
1,00
52.223,00
44.681,00
2.
Prime Coat
0,80
1.858,00
451,00
3.
Batu Pecah Klas A (20 cm)
0,20
66.960,00
15.400,00
4.
Sirtu Klas A (27 cm)
0,27
55.800,00
13.392,00
Total
82.168,00
II.
Interblock cara emprical
1.
Interblock
1,00
2.
Plesteran
0,0016
3.
Batu pecah klas A (23 cm)
4.
Sirtu klas A (24 cm)
44.681,00
44.681,00
281.640,00
451,00
0,23
66.960,00
15.400,00
0,24
55.800,00
13.392,00
Total
73.924,00
III.
Interblock cara emprical
1.
Interblock
1,00
2.
Plesteran
0,0016
3.
Batu pecah klas A (20 cm)
4.
Sirtu klas A (27 cm)
44.681,00
44.681,00
281.640,00
451,00
0,20
66.960,00
13.392,00
0,27
55.800,00
15.066,00
Total Note : harga Ac telah dikalikan 2,5 untuk tebal 10 cm
IV - 52
73.590,00
Mirza Mabruri 41108110086
Berdasarkan uraian biaya tiap komponen tersebutdapat dibuat perbandingan biaya antara komponen tenaga, bahan dan peraltan. Dari perbandingan tersebut dapat diketahui mana yang lebih mahal biayanya. Hasil perbandingan antara komponen tenaga, bahan dan peraltan dapat dilihat pada tabel 4.19 dibawah ini : Tabel 4.19 Perbandingan Biaya Komponen Perkerasan ASPAL DAN INTERBLOK CARA BINA MARGA Aspal No.
Interblok
Selisih
Komponen
Prosentase (3) / (1) x
(1)
(2)
(3) = (1) – (2) 100%
1.
Tenaga + alat
46.276,00
17.478,00
28.798,00
62,63 %
2.
Bahan
82.168,00
73.590,00
8.578,00
10,43%
IV - 53