15
BAB III
TINJAUN PUSTAKA
Perawatan (Maintenance)
3.1
Perawatan atau maintenance adalah aktivitas agar suatu komponen atau sistem yang rusak dikembalikan atau diperbaiki dalam suatu kondisi tertentu pada periode tertentu. Telah diketahui bahwa peralatan atau mesin yang digunakan secara terus menerus (continue) meningkatkan laju kerusakan yang kemudian mempengaruhi tingkat ketersediaan (availability) peralatan atau mesin, dimana semakin tinggi laju kerusakan maka tingkat ketersediaan semakin rendah. Tujuan utama dilakukannya perawatan yaitu untuk mengupayakan agar peralatan atau mesin mampu dioperasikan secara terus menerus (continue) dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan rencana tanpa mengalami kerusakan (Kusmaningrum, 2015, P.2). 3.1.1
Jenis-Jenis Perawatan
Maintenance atau Perawatan dapat dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah: 1. Breakdown Maintenance (Perawatan saat terjadi Kerusakan)Breakdown Maintenance adalah merupakan teknik pemeliharaan mesin yang dilakukan untuk memperbaiki suatu bagian yang telah terhenti untuk memenuhi suatu kondisi mesin agar dapat beroperasi dengan optimal (Tarigan, 2013, P.36). 2. Preventive Maintenance adalah Sistem perawatan yang dilakukan secara berkala dan kontinu berdasarkan data historis kerusakan mesin di masa lalu. Preventive maintenance tidak hanya meliputi jadwal kegiatan pemeriksaan tetapi juga http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
jadwal
penggantian
komponen
mesin
tertentu.
Adapun
diadakannya
pemeliharaan atau perawatan agar down time suatu unit mesin seminimal mungkin. Jika menjaga kondisi pemeliharaan merupakan masalah tekhnis, maka pengendalian biaya pemeliharaan merupakan masalah non teknis. Untuk itulah perencanaan perawatan dibutuhkan pemahaman masalah teknis dan non teknis secara terpadu. 3.1.2
Tujuan Perawatan
Tujuan-tujuan melakukan maintenance diantaranya adalah : 1. Mesin dapat menghasilkan Output sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan. 2. Performa yang dihasilkan oleh mesin dapat terjaga dan sesuai dengan harapan. 3. Mencegah terjadinya kerusakan berat yang memerlukan biaya perbaikan yang lebih tinggi. 4. Tingkat ketersediaan mesin yang maksimum (berkurangnya downtime). 5. Dapat memperpanjang masa pakai mesin. 3.2
Fungsi dan Konsep Dasar Pengereman
Pada setiap kendaraan bermotor kemampuan sistem pengereman menjadi suatu yang penting karena mempengaruhi keselamatan berkendara. Semakin tinggi kemampuan kendaraan tersebut melaju maka semakin tinggi pula tuntutan kemampuan sistem rem yang lebih handal dan optimal untuk menghentikan atau memperlambat laju kendaraan. Untuk mencapainya diperlukan perbaikan-perbaikan dalam sistem pengereman tersebut. Sistem rem yang baik adalah sistem rem yang jika dilakukan pengereman baik dalam kondisi apapun pengemudi tetap dapat mengendalikan arah dari laju kendaraannya (Hardianto, 2008, P.392).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
3.3
Cara Kerja Rem Tromol
Tipe drum, rem ini terdiri dari sepasang kampas rem yang terletak pada piringan yang tetap (tidak ikut berputar bersama roda), dan drum yang berputar bersama roda. Dalam Pada rem tromol, penghentian atau pengurangan putaran roda dilakukan dengan adanya gesekan antara sepatu rem dengan tromolnya. Pada saat tuas rem tidak ditekan sepatu rem dengan tromol tidak saling kontak. Tromol rem berputar bebas mengikuti putaran roda, tetapi pada saat tuas rem ditekan lengan rem memutar cam pada sepatu rem sehingga sepatu rem menjadi mengembang dan bergesekan dengan tromolnya. Akibatnya putaran tromol dapat ditahan atau dihentikan (Hardianto, 2008, P.392-393). 3.3.1
Kelebihan Rem Tromol
Kelebihannya dari rem tromol adalah posisinya tertutup tromol dan tidak dapat dimasuki kotoran dari luar. Oleh sebab itu rem tromol banyak digunakan pada perangkat rem. Kelebihan lainnya adalah kinerja rem tromol lebih lembut dan penampang kanvas rem dapat dibuat extra lebar sehingga banyak digunakan pada kendaraan berat. 3.3.2
Kekurangan Rem Tromol
Kekurangan dari rem tromol adalah karena tidak seluruhnya kanvas menempel ke tromol roda yang mengakibatkan daya pengereman pada rem tromol 70% saja. Dan kekurangan lainnya adalah jika terendam air tidak dapat berfungsi dengan baik karena koefisien gesek berkurang secara significant. 3.3.3
Komponen Rem Tromol Tabel 3.1 Komponen Rem Tromol
No
Nama Komponen
1
Backing Plate
Foto Komponen
Deskripsi Komponen Backing plate adalah komponen yang terbuat dari baja pres. Backing plate bagian belakang diikat dengan baut pada real axel housing dan backing plate
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
bagian depan diikat dengan baut pada steering knunkle. Sepatu rem juga dipasang pada backing plate yang mana apabila terjadi pengereman akan bekerja pada backing plate. Selain sepatu rem juga silinder roda, anchor pin, dan mekanisme rem tangan di pasang pada backing plate. Backing plate ini juga berfungsi sebagai aksi tumpuan daya pengereman. 2
Sebagai menyetel kerenggangan antara sepatu dengan tromol, agar jarak antar rem tromol dengan kanvas rem.
Silind er
Penyetel
Sepatu Rem
3
Sepatu Rem
fungsi sepatu rem ( brake shoe ) adalah untuk mengurangi laju kendaraan. ketika pedal rem diinjak maka tekanan hidrolik mgakibatkan silinder mendrong sepatu rem sehingga bergesekan dengan tromol mengakibatkan kecepatan laju kendaraan berkurang. kanvas rem
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
terbuat dari bahan asbes yg dicampur dengan beberapa bahan lainnya shingga lebih kuat. bahan tersbut bisa berupa tembaga,kuningan,serta kramik.dll.
4
Pegas Pengendali
5
Kanvas Rem
Pegas pengembali adalah komponen rem yang membuat kanvas rem yang depan dan kanvas rem yang belakang selalu dalam keadaan menempel pada piston rem. Pegas pangembali ini juga berfungsi untuk memastikan kanvas rem selalu menempel pada anchor pin dari rem type ini dan juga berguna untuk mengembalikan kanvas rem ke posisi semula di saat pengereman sudah dihentikan. Kanvas rem dipasang pada sepatu rem untuk menambah tenaga gesek pada tromol. Bahan yang digunakan adalah asbes dengan tembaga atau campuran plastik untuk memperoleh tahan panas yang tinggi dan tahan aus. Pada beberapa macam rem, terdapat perbedaan bahan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
kanvas rem yang dipasangkan pada sepatu pertama dan sepatu kedua. Kanvas ini bisa diganti jika sudah megalami keausan. 6
Wheel Cylinder
Adalah komponen rem yang di dalamnya terdapat piston rem dan sebagai ruang untuk piston rem bergerak maju mundur dan melakukan penekanan terhadap kanvas rem ke master cylinder. Jadi wheel cylinder ini tidak boleh bocor atau gores karena di dalamnya terdapat minyak rem yang akan melakukan kinerja penekanan terhadap kanvas rem. Ada dua macam wheel cylinder, satu bekerja pada sepatu rem pada kedua arah dan satunya lagi gerakannya pada satu arah saja
7
Piston Rem
Komponen ini berada di dalam wheel cylinder yang berguna untuk meneruskan tenaga pengereman dari minyak rem ke kanvas rem. Piston ini bergerak maju jika mendapat tekanan dari minyak rem, sedangkan pada saat minyak rem tidak menekan lagi maka piston akan bergerak mundur kembali dan tidak menekan kampas rem lagi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
8
Anchor Pin
9
Bleeder Plug
10
Tromol Rem
Anchor pin adalah komponen dari rem tromol yang bekerja sebagai tumpuan dari kanvas rem depan dan rem belakang untuk type rem tromol leading trailling. Anchor pin ini dipasangkan permanen pada backing plate. Bleeder plug adalah komponen rem yang berfungsi sebagai pembersih atau pembuang udara yang berada pada pipa minyak rem.
Tromol rem umumnya dibuat dari besi tuang. Tromol rem ini dipasang hanya diberi sedikit renggangan dengan sepatu rem dan tromol yang berputar bersama roda. Bila rem ini ditekan maka kanvas rem akan menakan terhadap permukaan dalam tromol, mengakibatkan terjadinya gesekan dan menimbulkan panas pada tromol cukup tinggi (2000C-3000C).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
3.4
Perawatan Rem Tromol
Pada saat ini banyak kecelakaan yang terjadi dan bahkan dari kecelakaan itu nyawa terbuang sia–sia karena beberapa faktor yaitu banyaknya pengemudi yang ugal– ugalan dalam berkendara, tidak fokus dalam mengemudi, dan yang paling parah adalah tidak mengecek kendaraan sebelum digunakan, misal mengecek sistem rem, mungkin banyak orang belum berfikiran tentang pentingnya sebuah rem pada kendaraan, rem pada kendaraan sangat berperan sekali dalam keselamatan dan kenyamanan kita dalam berkendara. Karena sistem rem pada kendaraan
yang kita
gunakan sangatlah penting. Rem pada kendaraan dapat mengalami yang namanya keausan, sudah jelas apabila rem bekerja terus menerus maka komponen pada kendaraan tersebut akan mengalami keausan. Langkah yang paling tepat untuk mengatasi kerusakan pada kendaraan tersebut adalah dengan melakukan perbaikan secepatnya, perbaikan pada rem ini dilakukan karena telah terjadi kerusakan pada komponen tertentu, sebenarnya kerusakan ini dapat dicegah melalui perawatan secara rutin sesuai dengan apa yang telah ditentukan atau sesuai prosedur perawatan. Fungsi dari perawatan tersebut adalah untuk menjaga kondisi komponen-komponen pada rem tersebut agar tetap dapat bekerja secara maksimal.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
3.4.1
Prosedur Perawatan Rem Tromol
Langkah-langkah yang dilakukan pada saat melakukan Perawatan adalah sebagai berikut : 1. Bagian Master Cylinder
Memeriksa dan menambahkan minyak rem apabila indicator minyak rem berkurang
2. Bagian Rem Tromol
Memeriksa tromol dari keausan, retak dan berkarat.
Memeriksa ketebalan kanvas.
Memeriksa wheel cylinder.
Memeriksa pegas pengembali.
Memeriksa pegas penahan sepatu rem.
Proses bleeding minyak rem.
Penyetelan celah sepatu rem.
3.4.2 Keuntungan Apabila Rem Rutin Dilakukan Perawatan 1. Rem akan terasa lebih nyaman digunakan. 2. Kerusakan pada rem dapat diminimalkan. 3. Keausan pada komponen akan segera diketahui. 4. Pemakaian komponen rem akan lebih awet. 3.4.3
Kerugian Pada Rem Apabila Tidak Dilakukan Perawatan
1. Pemakaian komponen akan cepat ganti. 2. Keausan pada rem tidak dapat diminimalkan. 3. Resiko kerusakan pada komponen akan lebih besar dan Rem dipakai kurang maksimal dan tidak nyaman.
http://digilib.mercubuana.ac.id/