Laporan Kerja Praktek
14
BAB III SISTEM AC ( AIR CONDITIONER ) PADA TOYOTA YARIS
3.1
PENGERTIAN AIR CONDITIONER Air Conditioner adalah seperangkat peralatan yang tergabung dalam satu kesatuan dan terbentuk dari komponen-komponen utamanya guna dapat menghasilkan dan berfungsi untuk mengatur suhu udara dalam suatu ruangan agar ruangan tersebut lebih nyaman untuk ditempatkan khususnya jika udara yang diluar sangat panas. Selain itu juga Air Conditioner juga dapat mengatur sirkulasi udara setempat bagaimana udara tersebut bisa keluar masuk baik dari luar ruangan menuju ke dalam begitu juga sebaliknya dari dalam menuju keluar, dalam sirkulasi ini dapat dinginkan agar udara dalam ruangan tersebut selalu dalam keadaan bersih
Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan Kerja Praktek
15
Air Conditioner ini juga dapat mengatur kelembapan pada ruangan tertentu agar ruangan tersebut lebih enak dan nyaman untuk digunakan dan ditempati, selain itu juga
pada ruangan tersebut dapat kita sesuaikan
suhunya dengan apa yang kita inginkan sesuai dengan keperluan tubuh kita. karena pada kembaman ini kita dapat menyesuaikan berapa banyak air yang terkandung diudara ruangan tersebut. Air Conditioner ini juga dapat mengatur dan menjaga kebersihan udara yang terdapat diruangan tersebut, dengan adanya sirkulasi ini maka dengan itu secara otomatis ruangan tersebut menjadi bersih dari apa yang namanya debu dan bau-bau yang lainya yang dapat mengganggu kenyamanan dalam ruangan itu.
3.2
KOMPONEN-KOMPONEN UTAMA PADA AIR CONDITIONER :
3.2.1
1.
Kompresor
2.
Magnetic clutch
3.
Condensor
4.
Receiver
5.
Cooling unit
KOMPRESOR Kompresor adalah suatu alat yang berfungsi untuk menaikan
tekanan, dari tekanan rendah (cair) menjadi tekanan tinggi (uap) karena jika dalam kompresor telah menaikan tekanan, maka secara otomatis Kanaikan tekanan juga akan menaikan suhu pada refrigan dan Uap
Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan Kerja Praktek
16
refrigan yang sudah bersuhu tinggi akan mengembun dengan secara cepat di dalam condensor, dan condensor melepaskan panas ke udara sekitar. Dalam Kompresor ini juga kita dapat mengenal berbagai macam tipe - tipe
atau jenis - jenis Kompresor pada umumnya, yang biasa
digunakan alam sistem air conditioner, baik dalam ruangan maupun diluar ruangan tersebut. Jenis-jenis Kompresor tersebur diantaranya adalah: Kompresor Tipe Swash Plate Pada Kompresor tipe swash plate ini mempunyai mekanisme kerja pada saat sejumlah piston diatur pada swash plate dengan jarak 72 derajat untuk compressor 10 silinder dan 120 derajat untuk Kompresor 6 silinder. Ketika salah satu pada piston melakukan langkah tekan, maka sisi yang lainya melakukan langkah hisap, dengan kata lain bahwa pada tipe ini jika piston yang satu melakukan langkah hisap maka piston yang lain sedang melakukan langkah kerja dan begitu seterusnya, dalam Kompresor tipe swash plate ini mempunyai beberapa mekanisme yaitu:
Teknik Mesin
Mekanisme Kompresi
Pelumasan
Shaf seal
Sistem perlindungan belt pada Kompresor
Fakultas Teknologi Industri http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan Kerja Praktek
17
Gambar.1. Kompresor Tipe Swash Plate
3.2.1.1.1 Mekanisme Kompresi Pada Kompresor tipe swash plate ini, gerakan putar yang ditimbulkan dari shaft diubah menjadi gerak bolak-balik dan piston melalui swash plate dari shoe dan piston pun mempunyai kerja ganda dalam beroperasi untuk dua silinder yang terletak disisi kiri dan kanan.dalam beroperasi piston tersebut mempunyai cara kerja yang berurutan mulai dari langkah hisap sampai langkah tekan.
Gambar.2.Mekanisme Kompresor Swash Plate
Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan Kerja Praktek
18
Cara Kerja :
Langkah Hisap Ketika piston bergerak ke kiri, piston bagian kanan menarik refrigant melalui sustion valve pada selinder sebelah kanan dan dischange valve sebelah kanan menekan valve plate sehingga valve ini tertutup.
Langkah Tekan Bersamaan dengan itu bagian kiri piston menekan keluar refrigant melalui dischange valve pad silinder kiri dan sustion valve kiri ditekan ke valve palte sehingga valve tertutup.
3.2.1.1.2 Pelumasan Kompresor tipe swash plate dalam pelumasannya dilumasi oleh oli yang akibatkan oleh gerakan swash plate itu sendiri selain itu juga oli yang bercampur dengan refrigant.
Gambar.3. Pelumas Pada Kompresor Swash Plate
3.2.1.1.3
Shaft seal Shaft seal Kompresor terdiri dari dua bagian yaitu shaft seal dan seal plate, pada Kompresor yang sekarang banyak
Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan Kerja Praktek
19
digunakan lip seal. Bentuk penyekatan pada kompresor sangat berbeda tergantung dari tipe kompresor yang digunakannya.
Gambar.4. Shaft Seal Kompresor Swash Plate
3.2.1.1.4 Sistem Perlindungan Belt Pada Kompresor Komponen belt pada kompresor juga menggerakan komponen lain misalnya altenator atau power steering pump, kompresor memiliki sensor kecepatan. Jika suatu saat kompresor macet akibat kerusakan,sensor kecepatan akan bekerja sebagai alat pengaman dan akan mematikan magnet cluth kompresor. Hal ini menjaga belt dari kerusakan sehingga masih dapat meneruskan kerja pada peralatan lain. Jika hal ini terjadi pengemudi akan mendapat informasi dari kedipnya lampu AC.
Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan Kerja Praktek
20
Gambar.5.Sistem Perlindungan Belt Kompressor Swash Plate
3.2.2
MAGNETIK CLUTCH Magnetic cluctch adalah suatu alat yang yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan aliran Kompresor ke mesin. Dan komponen-komponen utamanya. Komponen-komponen utama pada magnetik clutch adalah: a. Stator b.
Rotor dan pulley
c.
pressure plate.
Prinsip Kerja Pada komponen ini mempunyai perinsip kerja yang sangat berbeda yaitu ketika arus listrik mengalir menuju ke koil, maka gaya magnet yang ditimbulkan pada besi II akan secara otomatis menarik besi I
Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan Kerja Praktek
21
Gambar. 6. Prinsip Kerja Magnetik Cluctch
Konstruksi Sebuah magnetik clutch terdiri dari stator, rotor dengan pulley dan pressure plate untuk menghubungkan pulley dan kompresor secara magnetic. Stator dipasang tetap pada compressor dan pressure plate dipasang pada shaft kompresor.
Gambar. 7 Konstruksi Magnetic Clutch Magnetic Clutch dikelompokkan menurut bentuk sbb : -
Tipe F dan tipe G untuk kompresor tipe crank shaft
-
Tipe R dan tipe P untuk kompresor swash plate dan TV.
Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan Kerja Praktek
22
Gambar. 8. Tipe-tipe Magnetik Clutch.
3.2.3
CONDENSOR Condensor Toyota Yaris mengadopsi sub-cool condesor dimana bagian mulky-flow condensor (terdiri dari 2 bagian condersing portion & super cooling portion) & gas liquid separator (modulator) telah disatukan.
Sub cool cycle Pada sub cool cycle, refrigerant melalui condensing portion pada condensor cairan refrigerant dan gas refrigerant yang tidak dapat mencair didinginkan lagi pada super-cooling portion. Kemudian, refrigerant yang dialirkan ke evaporator hampir dalam keadaan cair.
Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan Kerja Praktek
23
Gambar. 8. Condensor
Tipe Condensor Untuk memperbaiki cara kerja pendinginan dan mengurangi berat dan ukuran condensor beberapa tipe baru condensor telah dikembangkan antara lain sebagai berikut :
Tipe Single Pass (Laluan Tunggal) Uap refrigerant mengalir melewati satu laluan seperti terlihat pada gambar.
Tipe Two Pasage (Laluan Ganda) Condenser ini mempunyai dua arah laluan refrigerant untuk menaikan untuk kerja pendingin.
Tipe Three Passage Condensor ini mempunyai tiga arah laluan refrigerant untuk menaikan unjuk kerja pendinginan.
Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan Kerja Praktek
24
Tipe Multi Passage Condensor ini mempunyai tiga arah laluan refrigerant untuk mengurangi berat dan ukurannya khusus untuk system AC R 134 a.
Gambar. 9. Tipe-tipe Condensor
3.2.4
RECEIVER Receiver adalah komponen yang digunakan untuk menyimpan cairan refrigerant juga dryer dan filter di dalam receiver akan menyerap air dan kotoran yang ada di dalam refrigerant.
Gambar.10.Receiver
Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan Kerja Praktek 1.
25
Receiver memisahkan refrigerant dalam bentuk gas dari cairan refrigerant oleh perbedaan berat dan memastikan bahwa aliran yang mengalir ke expansion sudah berbentuk cairan.
2.
Receiver juga berisi desiccant yaitu zeolite yang berfungsi menyerap uap air.
3.
Sigh glass dipasang di atas receiver. Jumlah refrigerant yang diisikan ke dalam sistim sirkulasi penting artinya pada efisiensi pendinginan AC. Sigh glass digunakan untuk mengetahui jumlah refrigerant di dalam sirkulasi. Sigh glass juga bisa dipasang pada liquid tube diantara receiver dan expansion.
Gambar. 11. Receiver Dryer Sistem Desiccant menggunakan silicalegal dan strukturnya sedikit berbeda dari desiccant untuk AC. Fusible plug yang dipasang pada receiver berguna untuk melindungi komponen-komponen pada Air Conditioner sistem dari kerusakan.
Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan Kerja Praktek
26
Karena pemikiran perlindungan terhadap lingkungan maka pada Air Conditioner sistem fusible plug tidak dipakai lagi. Untuk hal ini telah diganti menggunakan pressure relief valve yang dipasang pada kompresor.
3.2.5
UNIT PENDINGIN (COOLING UNIT) Unit pendingin terdiri dari dua komponen utama yaitu : 1. Expansion valve 2. Evaporator
3.2.5.1 Expansion Valve Setelah melewati receiver cairan refrigerant dialirkan ke orifice (lubang kecil yang tiba-tiba membesar yang disebut expansion
valve)
akibat
cairan
yang tiba-tiba
salurannya
diperbesar, maka cairan refrigerant akan berubah menjadi tekanan dan suhu rendah dengan wujud kabut. Ada dua macam expansion valve yaitu tipe constant presure (tekanan tetap) dan tipe thermal (tipe sensor panas). Expansion valve tipe thermal lah yang banyak digunakan pada AC mobil. Expansion valve
ini
akan mengatur jumlah aliran
refrigerant yang diuapkan dievaporator, akibat dari pengaturan aliran refrigerant maka suhu
ruangan akan dapat diturunkan
berdasarkan beban panas yang ada pada evaporator. Jumlah aliran refrigerant yang melewati expansion valve ditentukan oleh gerakan turun naik valve ini diatur akibat perbedaan tekanan antara pf
Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan Kerja Praktek
27
(tekanan didalamnya sensing bulb) dan jumlah ps (tekanan spring) dan pe (tekanan dalam evaporator). Pada beban pendinginan tinggi (pada suhu ruangan tinggi) tekanan gas pada keluaran avaporator tinggi.selanjutnya akan menekan ke bawah valve sehingga valve terbuka lebar, jumlah aliran refrigerant besar. Sebaliknya ketika beban pendinginan rendah, valve akan membuka sedikit sehingga aliran refrigerant akan kecil. Berikut ini adalah thermal expansion valve tipe internal egualizing, kedua tipe expansion valve ini secara prinsip adalah sama yang berbeda hanya letak sensor tekanan pada evaporator.
Gambar. 12. Expansion Valve
3.2.5.2 Evaporator Kegunaan evaporator berlawanan dengan condensor wujud refrigerant sebelum di expansi 100% berbentuk cairan, akibatnya secara cepat tekanan turun refrigerant mulai menguap dan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan Kerja Praktek
28
selanjutnya menyerap panas dari udara yang dilewatkan melalui fin-fin pendingin pada evaporator sehingga udara menjadi udara dingin. Evaporator dibuat dari alumunium dan ada 3 jenis tipe di evaporator : 1. Tipe Plate Fin 2. Tipe Serpentine Fin 3. Tipe Draw Cup seperti condensor, kontruksi evaporator sangat sederhana tetapi evaporator adalah komponen yang penting pada sistem Air Conditioner. Kontruksi dan kondisi kerja dari evaporator berperan besar pada efisiensi Air Conditioner pembekuan dan terbentuknya bunga es. Ketika
udara
hangat
melewati
fin evaporator dan
didinginkan dibawah suhu pengembunannya, uap air diudara akan mengembun dan menempel pada fin-fin evaporator membentuk titik-titik air. Jika pada saat ini fin evaporator di bawah 0C ( 32 0F ) titik air tersebut menjadi efisiensi perpindahan panas pada evaporator menurun. Aliran udara yang lewat pada evaporator akan berkurang sehingga unjuk kerja Air Conditioner akan rendah sehingga ruangan tidak dingin.
Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri http://digilib.mercubuana.ac.id/