49
BAB III PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian perlu menetapkan suatu metode yang sesuai dan dapat membantu mengungkapkan suatu permasalahan. Metode merupakan cara atau jalan yang
ditempuh
untuk
mencapai
tujuan.
Tujuan
penelitian
adalah
untuk
mengungkapkan, menggambarkan, dan menyimpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara tertentu sesuai dengan prosedur penelitian. Mengenai metode penelitian Arikunto (2010: 203) menjelaskan ―Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Variasi metode tersebut adalah angket, wawancara, pengamatan atau observasi, tes, dan dokumentasi‖. Sesuai dengan penelitian ini, tujuan penelitian dititik beratkan untuk mengetahui kondisi fisik VO2Max tim Sepak Bola Suratin dan Porda Sumedang. Mengenai penentuan metode penelitian, Arikunto (2010: 203) mengemukakan bahwa ―Pemilihan metode dan instrumen penelitian sangat ditentukan oleh beberapa hal, yaitu: objek penelitian, sumber data, waktu, dan dana yang tersedia, jumlah tenaga peneliti, dan teknik yang akan digunakan untuk mengolah data bila sudah terkumpul‖. Adapun metode yang penulis gunakan pada RIDWAN NUGRAHA, 2013 Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
50
penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode desktiptif menurut Sugiyono (2010: 306) adalah ―Menetapkan fokus penelitian, memilih informan, sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya Dalam metode deskriptif, tujuan yang hendak dicapai adalah menggambarkan atau mendeskripsikan fakta-fakta, atau membuat kesimpulan atas fenomena yang diselidiki. Arikunto (2010: 3) menjelaskan bahwa ―Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian‖. Mengenai ciri dari metode deskriptif antara lain seperti yang dijelasakan Sugiyono (2010: 307) adalah sebagai berikut: 1. Peneliti sebagai alat peka dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi penelitian. 2. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus. 3. Tiap situasi merupakan keseluruhan 4. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia. 5. Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh. Dalam penelitian deskriptif yang akan penulis lakukan, informasi atau data akan diperoleh melalui pemberian instrumen tes, yaitu tes kondisi fisik daya tahan kardiovaskular (VO2Max) kepada populasi atau sampel. Data tersebut kemudian disusun dan diolah sehingga dapat menetapkan sebuah kesimpulan untuk menjawab RIDWAN NUGRAHA, 2013 Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
51
rumusan masalah yang telah ditentukan sebelumnya. Dari pendapat di atas, penulis berpendapat bahwa metode yang tepat untuk penelitian ini adalah metode deskriptif dan instrumen penelitiannya adalah tes kemampuan daya tahan (VO2Max). Hal ini sesuai dengan penelitian yang diteliti yaitu profil kemampuan daya tahan (VO2Max) tim Sepak Bola Suratin dan tim Porda Sumedang. Untuk lebih memudahkan dalam pelaksanaan penelitian, maka penulis menyusun langkah-langkah dalam melaksanakan penelitian ini yaitu: 1. Mengumpulkan data 2. Menyusun dan mengolah data 3. Menganalisa data 4. Menafsirkan data 5. Kesimpulan B. Variabel dan Desain Penelitian 1. Variabel Penelitian Variabel adalah suatu subjek atau objek yang ditetapkan oleh peneliti yang nantinya akan dipelajari dan diteliti sehingga akan mengasilkan data atau informasi mengenai hal yang diteliti tersebut. Seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (2010: 161) bahawa ―Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian‖. Sementara Sugiyono menjelaskan (2009:38) bahwa ―Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh RIDWAN NUGRAHA, 2013 Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
52
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya‖. Sebelum
mengambil
kesimpulan-kesimpulan
teoretis,
penulis
harus
mengidentifikasi variabel-variabel utama yang akan diteliti agar penelitian yang dilakukan tidak menyimpang dari variabel-variabel yang telah ditentukan oleh peneliti. Arikunto (2010: 162) menjelaskan ―Dalam suatu variabel ada variabel yang mempengaruhi dan variabel akibat. Variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas atau independent variable (X), sedangkan variabel akibat disebut variabel tidak bebas, variabel terikat atau dependent variable (Y)‖. Sehingga yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah : a. Variabel terikat : VO2Max b. Variabel bebas : Pemain Suratin dan Porda Sumedang 2. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan gambaran rencana untuk mengumpulkan, menganalisa, dan menyimpulkan suatu data agar dilaksanakan sesuai dengan tujuan penelitian serta sebagai pegangan dalam melakukan penelitian. Nazir (2005: 84) mengatakan bahwa ―Desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian‖. Dalam setiap penelitian harus membuat perencanaan yang baik, untuk menggambarkan bentuk dan pelaksanaannya salah satunya dengan membuat desain penelitian. Sementara Arikunto (2010: 90) RIDWAN NUGRAHA, 2013 Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
53
menjelaskan ―Desain penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar-anacar kegiatan, yang akan dilaksanakan‖. Mengacu pada penjelasan di atas, penulis berpendapat bahwa dalam membuat perencanaan penelitian diperlukan desain penelitian agar kegiatan yang akan dilaksanakan lebih terarah. Pada penelitian ini, penulis menggunakan desain kuantitatif dimana desain penelitian ini adalah penelitian yang ilmiah dan sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Penelitian deskriptif mempunyai berbagai macam desain penelitian. Hanya saja penggunaannya disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang hendak diteliti. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti menggunakan desain paradigma ganda dengan dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Desain penelitian yang digunakan peneliti adalah seperti yang tertera di bawah ini :
X1 Y X2
RIDWAN NUGRAHA, 2013 Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
54
Gambar.3.1 Desain Penelitian Sumber: Sugiyono (2009:44) Keterangan: X1 X2 Y
= Variabel bebas ke 1 pemain Suratin = Variabel bebas ke 2 pemain Porda = Variabel terikat yaitu tes VO2Max Sementara itu, langkah-langkah penelitian dibuat untuk memudahkan proses
penelitian ini. Pada penelitian ini, penulis menyusun langkah-langkah penelitian sebagai pengembangan dari desain penelitian yang telah dibuat. Mengacu pada desain penelitian tersebut, maka disusunlah langkah-langkah penelitian. Pada penelitian ini, langkah-langkah yang telah disusun adalah sebagai berikut : 1. Menetapkan populasi dan sampel penelitian 2. Pengambilan dan pengumpulan data melalui tes dan pengukuran 3. Analisis data 4. Menetapkan kesimpulan Adapun langkah-langkah yang akan ditempuh penulis dalam penelitian ini adalah seperti yang tertera pada halaman 55.
RIDWAN NUGRAHA, 2013 Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
55
POPULASI
SAMPEL
PEMAIN SURATIN
PEMAIN PORDA
TES VO2Max VO2MAX
TES VO2Max O2MAX PENGOLAHAN
ANALISIS DATA RIDWAN NUGRAHA, 2013 Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
56
KESIMPULAN
Gambar 3.2 Langkah-Langkah Pengumpulan Data
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Setiap penelitian yang dilaksanakan oleh seorang peneliti tentu memerlukan sumber data untuk kepentingan penelitiannya. Pada umumnya sumber data dalam penelitian disebut populasi atau sampel penelitian. Dari populasi dan sampel penelitian inilah penulis selanjutnya akan mendapatkan data serta keterangan yang dapat dijadikan informasi jawaban terhadap permasalahan penelitian. Populasi adalah keseluruhan karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek yang akan diteliti. Mengenai populasi Arikunto (2010: 173) menjelaskan bahwa ―Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya adalah penelitian populasi‖. Populasi mencakup jumlah yang ada pada obyek/subyek RIDWAN NUGRAHA, 2013 Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
57
yang diteliti. Sementara Sudjana (1989: 6) menjelaskan sebagai berikut: ―Populasi adalah totalitas semua nilai mungkin, baik hasil menghitung maupun pengukuran kuantitatif atau kualitatif daripada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek dengan lengkap dan jelas‖. Populasi tidak hanya berkaitan dengan orang, melainkan objek, dan benda-benda lain. Lebih lanjut Sugiyono (2010: 80) bahwa ―Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya‖. Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau objek yang sifatnya umum. Populasi adalah sekumpulan objek yang akan diteliti, dimana pada akhirnya dari sekumpulan objek tersebut diperoleh data atau informasi yang nantinya berguna untuk memecahkan masalah penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet sepak bola Suratin dan Porda Sumedang yang berjumlah 55 orang, yang dikelompokan sesuai dengan timnya yaitu tim Suratin dan tim Porda. 2. Sampel Dalam suatu peneltian, populasi bisa dikatakan sebagai kumpulan objek yang sifatnya umum. Sebagian yang diambil dari populasi disebut sampel penelitian. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Mengenai sampel penelitian Sugiyono (2009: 81) mengatakan bahwa ―Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut‖. Apa yang RIDWAN NUGRAHA, 2013 Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
58
akan diambil dari sampel itu, maka kesimpulannya dapat diberlakukan untuk populasi. Sedangkan menurut Arikunto (2010: 174) bahwa ―Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang di teliti‖. Mengenai penentuan jumlah sampel penelitian, penulis berpedoman pada pendapat Arikunto (2006: 134) : Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik ambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15 %, atau 20-25 % atau lebih. Berdasarkan pada penjelasan tersebut, maka untuk jumlah sampel dalam penelitian ini ditetapkan seluruh pemain Suratin dan pemain Porda Sumedang, sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi. Hal ini dilakukan karena jumlah populasi kurang dari 100 orang. D. Tempat dan Waktu Penelitian Suatu penelitian akan berjalan dengan baik manakala direncanakan dengan matang, termasuk perencanaan tempat dan waktu penelitian. Ini dimaksudkan agar sampel maupun peneliti bisa mempersiapkan diri dalam mengikuti proses penelitian nantinya. Penulis bermaksud melaksanakan penelitian pada Tim Sepak Bola Suratin dan Porda Kab. Sumedang karena penulis memiliki kedekatan dengan staf pelatih dan pengurus Pengcab PSSI Sumedang sehingga diharapkan untuk proses perizinan dan pelaksanaan penelitian akan memudahkan penulis. Begitu pula dari segi waktu, jarak, dan biaya dalam melaksanakan lebih efektif dan efisien. Tempat pelaksanaan RIDWAN NUGRAHA, 2013 Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
59
penelitian ini yaitu Stadion Ahmad Yani Sumedang. Sedangkan waktu pelaksanaan penelitiannya yaitu pada tanggal 25-31 Maret 2013. E. Instrumen Penelitian Untuk memperoleh data, diperlukan alat yang benar-benar dapat mengukur apa yang hendak diukur (valid), seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2010: 203) bahwa ―Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sitematis, sehingga mudah diolah‖. Data tersebut diperoleh melalui tes dan pengukuran. Tes merupakan alat ukur dalam penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 193) tes adalah ―Serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok‖. Sementara pengukuran menurut Nurhasan (2007: 5) adalah ―Proses pengumpulan data/informasi dari suatu objek tertentu, dalam proses pengukuran diperlukan suatu alat ukur‖. Dalam pengumpulan data, untuk alat tesnya penulis menggunakan tes lari 15 menit (Tes Balke) sebagai alat untuk mengukur kemampuan daya tahan. Daya tahan kardiovaskuler oleh banyak ahli diakui sebagai faktor utama dalam kebugaran jasmani, bahkan sering menjadi sinonim. Pengukurannya yang dianggap paling akurat adalah dengan menghitung VO2Max. Menurut Sajoto (1988: 67) mengemukakan RIDWAN NUGRAHA, 2013 Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
60
bahwa ―Tes daya tahan aerobik dipergunakan untuk mengetahui kemampuan cardiorespiratory sistem dalam mengelola oxygen di dalam tubuh yang dipergunakan suatu kerja tertentu. Kemampuan aerobik ini dikenal dengan VO2Max atau menit, atau aerobic capacity atau aerobic power‖. Adapun tata cara pelaksanaan Tes Balke adalah sebagai berikut: 1. Fasilitas dan Alat: a. Lintasan lari dalam stadion atau lintasan datar panjang minimal 220 meter dengan batas-batas setiap jarak 10 meter. b. Meteran c. Kerucut d. Stopwatch e. Peluit f. Bolpoin dan Formulir Tes 2. Petugas: a. Pengukur Jarak b. Pencatat waktu/petugas start c. Pengawas merangkap penghitung jarak lari sesuai kebutuhan 3. Pelaksanaan: a. Ukurlah jarak lintasan sepanjang lapangan kemudian beri tanda setiap 10 meternya RIDWAN NUGRAHA, 2013 Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
61
b. Peserta melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum mengikuti tes c. Peserta berdiri di belakang garis start kemudian setelah aba-aba peluit, peserta berusaha lari sejauh mungkin dalam waktu 15 menit. Apabila peserta tidak kuat lari bisa diselingi berjalan yang terpenting waktu 15 menit tercapai. Tepat 15 menit stopwatch dihentikan bersamaan dengan bunyi peluit yang keras dan pada saat itu pula setiap peserta berhenti di tempat atau lari rileks di tempat. Pengawas menghitung jarak tempuh setiap peserta dalam meter. 4. Tujuan tes untuk mengukur daya tahan kerja jantung dan pernafasan atau untuk mengukur VO2Max 5. Rumus untuk tes lari 15 menit (Balke Test) = ( Jarak ÷ 15 – 133) x 0, 172 )) + 33,3 = 6. Tes lari 15 menit (tes balke) mempunyai realiabilitas sebesar 0,99 dan 0,92 dengan koefesien validitas sebesar 0,98 dan 0,85, jika maximum oxygen dipakai sebagai kriteria. Tabel 3.1 Nilai Standar VO2Max berdasarkan Tes Balke (Nurhasan 2007:10)
Teknik Pengukuran Lari 15 Menit
Kategori Kurang
Cukup
Baik
Baik Sekali
Sempurna
< 49
50-52
53-55
56-78
> 79
RIDWAN NUGRAHA, 2013 Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
62
F. Prosedur Pengolahan data Data yang diperoleh dari hasil tes merupakan data yang sesuai dengan hasil penelitian di lapangan. Data-data tersebut nantinya akan diolah dan dianalisis untuk memperoleh informasi dalam rangka menguji hipotesis dan menyimpulkan hasil penelitian. Setelah semua data yang diperoleh terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data sehingga data-data tersebut mengandung arti. Langkah-langkah dalam pengolahan dan analisis data adalah sebagai berikut: 1. Melakukan tes dan memberikan pengarahan tentang prosedur tes 2. Memberikan nilai pada tiap-tiap tes yang dilakukan 3. Mengelompokan setiap tes yang dilakukan 4. Menjumlahkan nilai tes seluruh pertanyaan untuk setiap responden 5. Menganalisis data untuk memperoleh kesimpulan penelitian Dalam menggunakan rumus tersebut di atas serta dampak dengan masalah penelitian maka teknik penghitungan pada penelitian ini yaitu dengan bentuk persentase. Mengenai penghitungan data yang bersifat kuantitatif di atas dijelaskan pula oleh Arikunto (2010: 282) yang penulis simpulkan sebagai berikut: Data yang bersifat kuantitatif yang berwujud angka-angka hasil penghitungan atau pengukuran dapat diproses dengan beberapa cara antara lain: a. Dijumlahkan, dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan dan diperoleh persentase. RIDWAN NUGRAHA, 2013 Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
63
b. Dijumlahkan, diklasifikasikan sehingga merupakan suatu urutan dan selanjutnya dibuat suatu tabel, kemudian diproses menjadi penghitungan untuk mengambil kesimpulan. Dalam menentukan kualitas dari setiap komponen lebih lanjut Arikunto (2010: 249) menjelaskan bahwa ―Skor-skor yang diperoleh dari hasil jawaban dari responden direntangkan sesuai dengan standar nilai yang digunakan‖. Setelah data dari tes terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data tersebut secara statistik. Langkah-langkah pengolahan data tersebut ditempuh dengan prosedur sebagai berikut: 1. Mencari nilai rata-rata dari skor yang tidak dikelompokan. Menurut Nurhasan (2002: 24) bahwa ―Cara ini biasanya digunakan apabila kelompok itu jumlah anggotanya relatif kecil (di bawah 30)‖. Pendekatan statistikanya menggunakan rumus:
Keterangan: X = Skor rata-rata yang dicari Xi = Nilai data ∑ = Jumlah n = Jumlah sampel 2. Menghitung simpangan baku, dengan skor yang tidak dikelompokan, menurut Nurhasan (2002: 37) menggunakan pendekatan statistikanya dengan rumus sebagai berikut: RIDWAN NUGRAHA, 2013 Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
64
Keterangan: S = Simpangan baku yang dicari Σ = Jumlah 1 = Skor yang dicapai seseorang = Nilai rata-rata n = Banyaknya sampel
3.
Karena data yang diperoleh dari hasil penelitian ini berupa angka-angka maka metode analisis data yang dipakai dalam pengolahan data adalah metode analisis data statistik, hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2010: 161) bahwa ― Bagi peneliti yang menginginkan mengolah data dengan metode statistik, maka datanya harus berupa data kuantitatif, yaitu berupa angka-angka‖. Teknik yang dipakai untuk memperoleh data penelitian adalah statistik deskripsi dengan metode analisis deskriptif persentase. Pertimbangan digunakannya metode anlisis statistik adalah sebagai berikut: a. Dengan analisis statistik obyektif hasil penelitian lebih terjamin, karena prosedurnya menggunakan data matematis yang logis. b. Statistik dapat meringkas data yang besar dalam bentuk yang sederhana, sehingga mudah diketahui. Data-data tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis Deskriptif Presentase, kemudian diolah dengan cara frekuensi dibagi
RIDWAN NUGRAHA, 2013 Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
65
dengan jumlah responden atau populasi dikali 100 %, seperti yang dikemukakan Sudjana (2001: 129) adalah sebagai berikut: F P = — x 100% = % N Keterangan: P F N 100%
: Presentase nilai : Jumlah frekuensi : Jumlah keseluruhan populasi : Bilangan tetap
RIDWAN NUGRAHA, 2013 Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu