31
BAB III PERENCANAAN SISTEM 3.1 Pendahuluan Tugas Akhir ini merupakan pengembangan dari Tugas Akhir yang berjudul “Simulasi dan Analisis Performansi QoS pada Aplikasi Video Live Streaming menggunakan Protocol RSVP pada jaringan MPLS-TE”. Dalam tugas akhir ini terdapat satu perbedaan yang mendasar yang membedakan keduanya, yaitu pada jenis layanan yang dilewatkan pada jaringan MPLS-TE, Hal ini dilakukan untuk lebih mengetahui ketahanan sistem dan performansi jaringan MPLS-TE. Tugas akhir ini lebih memfokuskan pada jenis layanan VoIP yang digunakan, karena VoIP menawarkan transportasi sinyal yang lebih murah, feature tambahan, dan transparansi terhadap data komputer. Dalam tugas akhir ini, mencoba untuk menyediakan traffic engineering dan manajemen QoS, yang tidak bisa di-support oleh jaringan konvensional dengan mensimulasikan jaringan MPLS-TE dilakukan emulasi dengan menggunakan emulator GNS3 dan menggunakan software Wireshark guna mengetahui performansi QoS dari rancang bangun jaringan. Parameter performansi QoS jaringan yang dianalisa adalah delay, jitter, packet loss, dan throughput.
31
32
Adapun topologi yang digunakan pada simulasi kali ini adalah sebagai berikut :
Gambar 3.1 Topologi Jaringan
Topologi dalam tugas akhir ini merupakan rancang bangun yang dibuat sendiri menggunakan emulator GNS3. Topologi ini berbeda dengan referensi yang digunakan, karena topologi yang digunakan referensi merupakan jaringan real yang ada di salah satu Universitas di Bandung. Yang membedakan keduanya adalah jumlah router yang digunakan, untuk hardware dan software kurang lebih hampir sama kecuali jenis layanan atau aplikasi yang dilewatkan. Banyak sedikitnya router menentukan tingkat crowded atau tidaknya suatu jaringan,
33
semakin crowded jaringan semakin terlihat kinerja dan performansi jaringan MPLS-TE, hal ini dikarenakan teknologi MPLS-TE bekerja ketika terjadi antrian. Maksudnya adalah, saat ada banyak trafik yang lewat, MPLS-TE telah mengalokasikan bandwidth pada tunnel/path yang telah ditentukan di awal pada head-end
router
explicit
dengan
routing.
Dalam topologi diatasada 3 network customer, PC1, PC2, dan PC3, bisa dilihat network mereka 192.168.1.0/24, 192.168.2.0/24, dan 192.168.3.0/24. Untuk menghubungkan ketiga network tersebut diperlukan router. Router sama dengan PC, membutuhkan operating system untuk menjalankan fungsinya yaitu Internetwork Operating System (IOS). Dalam tugas akhir ini menggunakan tiga seri IOS, Cisco seri 2600, 3600 dan 7200 sebagai Virtual Router. Menggunakan tiga seri IOS karena hanya merupakan asumsi topologi bukan jaringan real yang sebenarnya. Kalau untuk penempatan jaringan yang real, yang lebih tinggi sessionnya berada di atas user seperti ISP, sedangkan untuk session yang lebih rendah berada pada user. Puncaknya ke R1 dimana menghubungkan ke cloud (internet).
3.2 Perecanaan jaringan VoIP over MPLS-TE meliputi antara lain : Dalam bab ini akan dibahas tentang proses rancang bangun jaringan yang akan melewatkan apliakasi VoIP pada teknologi MPLS-TE. Infrastruktur jaringan yang dibahas dibagi menjadi 2 jaringan, yaitu jaringan konvensional (RIP) dan jaringan MPLS-TE. Terdapat perbedaan yang mendasar antara kedua jaringan tersebut, yaitu teknologi yang digunakan. Adapun langkah-langkah perencanaan tersebut meliputi : 1. Perancangan
router
MPLS-TE
dengan
menggunakan
paket
yang
mendukung untuk konfigurasi router dan client pada jaringan MPLS-TE.
34
2. Setelah perancangan router dan client selesai maka akan dilakukan konfigurasi jalur yang akan dilalui oleh data dan melakukan pengecekan koneksi antar router ke router dan router ke client. Kemudian membangun dua buah terminal VoIP yang nantinya digunakan sebagai komponen penguji yang terdiri dari source dan destinasi. Untuk memudahkan proses perancangan implementasi diperlukan flowchart yang membantu dalam memahami proses perancangan yang akan dibuat. Flowchart yang dibuat berikut akan menjelaskan garis besar proses yang dilakukan pada saat pelaksanaan tugas akhir. Berikut adalah diagram alir dari sistem yang dibangun:
Gambar 3.2 Alur Proses Perancangan dan Implementasi
35
3.3 Pemodelan Sistem Berikut ini adalah gambar dari Pemodelan Sistem :
Gambar 3.3 Pemodelan Sistem
Dalam pemodelan sistem diatas, menggambarkan komunikasi 2 user dengan jaringan (protocol MPLS TE dan non MPLS-TE) menggunakan VoIP, bisa terjadi komunikasi antara kedua user tersebut karena adanya VoIP server. Untuk menampilkan seberapa bagus performansi jaringan tersebut, maka ditambahkan pembebanan trafik dengan background traffic menggunakan D-ITG.
3.4 Perangkat yang digunakan.
3.4.1
KomponenPerangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun jaringan MPLS-TE dan Non MPLS-TE adalah: 1. GNS3-0.7-win32-all-in-one sebagai emulator yang digunakan untuk membangun jaringan MPLS TE. (www.gns3.com) 2. IOS Cisco seri 2600,3600 dan 7200 sebagai Virtual Router.
36
Cisco Router 7200 : c7200-a3jk91s-mz.122-31.sb2.bin Cisco Router 3600 : C3640-I-Mz_20121-5_20T10.bin Cisco Router 2600 : c2600-i-mz.113-4.t1.bin 3. Wireshark, digunakan sebagai Network Analyzer. 4. D-ITG digunakan sebagai Traffic Generator. (http://traffic.comics.unina.it/software/ITG/) 5. Console digunakan untuk interface VoIP dan aplikasi VoIP SSsuite untuk melakukan panggilan Voice
3.4.2
Komponen Perangkat Keras
Spesifikasi minimum dari perangkat keras agar dapat digunakan untuk membangun topologi jaringan MPLS-TE adalah: 1.
1 unit PC yang digunakan
sebagai emulator
GNS3
untuk
membangun topologi MPLS-TE dengan spesifikasi: AMD PhenomX3, 4 GB DDR2 RAM, 320 GB HDD, 2 buah Ethernet Card
2. 1 Unit PC yang digunakan sebagai Server VOIPdengan spesifikasi: IntelCore i3, 1 GB DDR2 RAM, HD250GB, 1 buah Ethernet Card
3. 2 UnitPC yang digunakan sebagai Client dengan spesifikasi: IntelCore2 Duo, 1 GB DDR2 RAM, 160 GB HDD, 2 buah Ethernet Card
37
3.5 Skenario Pengujian Performansi QoS Pada Jaringan MPLS-TE dan Non MPLS-TE.
Pada tugas akhir ini akan dilakukan pengujian performansi jaringan dengan melakukan aplikasi VoIP antar client dengan server. Pengujian dilakukan dengan membandingkan performansi yang didapat dari kedua jaringan, yaitu jaringan RIP dan MPLS-TE. Pengujian dilakukan dengan 2 macam skenario, yaitu:
1. Uji komunikasi VoIP melalui jaringan Non-MPLS TE dengan protokol routing RIP dengan penambahan background traffic bervariasi mulai dari 0 Kbps, 400 Kbps, 800 Kbps, 1200 Kbps, dan 1600 Kbps. 2. Uji komunikasi VoIP melalui jaringan MPLS-TE menggunakan protokol OSPF dan RSVP dengan penambahan background traffic bervariasi mulai dari 0 Kbps, 400 Kbps, 800 Kbps, 1200 Kbps, dan 1600 Kbps. 3. Pengukuran QoS dengan parameter antara lain: delay, jitter, packet loss, dan throughput Besarnya background traffic yang digunakan antara 20-80% dari bandwidth yang ada. Dimana setiap interface pada router menggunakan media ethernet dengan bandwidth 2 Mb.