BAB III PERANCANGAN SISTEM KONTROL
Secara keseluruhan sistem kontrol yang dibuat terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kontrol 42Vac dan kontrol 5Vdc, bagian kontrol 42Vac untuk mengontrol kontaktor power 380Vac dimana kontrol 42Vac diperoleh menggunakan trafo step down sedangkan 5Vdc untuk mengontrol 42Vac sedangkan kontrol 5Vdc di peroleh dari power arduino. Pada bagian kontrol 42Vac berfungsi untuk mengontrol kontaktor agar tidak dapat bekerja secara bersamaan, dimana setiap kontaktor diberi kontak point NO dan NC untuk kontrol 42Vac itu sendiri. Pada bagian perancangan alat di bagi beberapa bagian yaitu : Perancangan blok diagram Langkah merakit panel Perancangan persiapan pembuatan alat
20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
3.1 Perancangan Blok Diagarm Dalam pembuatan remote kontrol over head crane menggunakan arduino kita harus memahami alat dan fungsi apa yang akan dioprasikan, adapun beberapa kontrolnya adalah dari trafo step down 380Vac diturunkan menjadi 42Vac untuk kontrol kontaktor. Berikutnya kontrol arduino 5Vdc untuk mengontrol 42Vac, dimana kontrol 42Vac hanya akan dikontrol 5Vdc yang ada pada arduino.
Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Gambar 3.1 menjelaskan diagram blok dari trafo step down diturunkan untuk kontrol kontaktor kemudian dihubungkan ke relay untuk kontrol 42Vac dan dihubungkan ke motor 380Vac dari relay dihubungkan ke arduino di koneksikan ke Bluetooth agar dapat terhubung ke arduino UNO. 3.2 Langkah Merakit Panel Setelah semuanya telah siap maka yang pertama kita rakit adalah tata letak komponen seperti MCB, trafo, kontaktor dan terminal.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
Gambar 3.2 Tata Letak Komponen Setelah semua terakit sesuai gambar, maka mulailah Perangkaian kabel sesuai dengan gambar berikut. 3.3 Sistem Kontrol Panel Sistem panel pada Over head Crane sistem sendiri terdapat dua panel: Panel yang utama yaitu power supplay dari sumber dimasukan ke panel ini melewati mccb. Sedangkan panel yang kedua disebut panel kontrol relay Adapun sistem kerja panel adalah: Terdiri dari 10 buah kontaktor sebagai kontrol pergerakan ,satu buah kontaktor main sebagai emergency 3 phase yang dihubung langsung dari MCCB utama sebagai safety emergency dan dikontrol melalui pendant yang di sebut emergency stop button serta satu buah MCCB 3 phase yaitu sebagai MCCB utama dari power line 380VAC dan yang satunya lagi sebagai MCB 1 fhase sebagai MCB kontrol power line 42VAC.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
Terdiri dari enam buah kontaktor dan dua buah timer yaitu ON Delay dan OFF Delay, yang mempunyai fungsi sesuai dengan sistem kontrol yang kita inginkan, sama seperti diatas kontaktor K1 dan K2 dihubunkan secara interlog berfungsi sebagai pembalik putaran motor hoist yaitu: UP/Naik dan Down/Turun. OFF Delay ini difungsikan sebagai pengaman perpindahan dari fast speed ke posisi diam atau Brake, jika hoist dalam posisi fast speed dan kontrol pendant untuk fast speed mendadak di lepas dari posisi fast speed ke posisi off atau diam maka motor tidak langsung diam atau brake tetapi akan berpindah ke slow speed dahulu selama beberapa detik sesuai setingan waktu yang kita setting pada OFF Delay Timer, kondisi ini berfungsi sebagai pengaman gear box motor dan pengaman wire rope agar mengurangi potensi beban kejut yang mengakibatkan bertambahnya bobot beban sampai dengan dua kali lipat beban normal,hal ini sangat berpotensi putusnya wire rope atau sling pengangkat beban. Sistem kerja pada kontaktor K3 berbeda dengan sistem kerja pada kontaktor K4 dikarenakan sistem kontrol koil kontaktor K4 di kontrol dari NO pada OFF Delay Timer yang dikoneksikan langsung pada kontaktor K5, jadi power supplay 42VAC yang keluar dari kontrol pendant pada lengan NO(73-74) fast speed di lewatkan ke koil K5 yang dihubung paralel dengan lengan kontak NO pada ON Delay Timer, setelah itu output dari lengan kontak NO pada ON Delay Timer tersebut baru dihubungkan ke koil K4, hal ini difungsikan sebagai kontrol ketika pendant di pencet langsung ke fast speed maka motor up/down tidak akan langsung bekerja pada
posisi
fast
speed
melainkan
akan
bekerja
slow
speed
dahulu,perpindahan ini diatur sesuai waktu yang disetting pada ON Delay Timer yang dihubungkan langsung dengan kontaktor K5 dan bekerja bersamaan dengan kontaktor K5, kondisi ini berfungsi mengatur agar ada jedah waktu perpindahan kecepatan dari slow speed ke fast speed,karena apabila tidak ada jedah waktu perpindahan maka akan berpengaruh pada
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
gear box motor dan akan terjadi kejutan tarikan wire rope pada beban yang berpotensi putusnya wire rope.
Gambar 3.3 Wiring Diagram Trafo Control Pendant
Dari gambar diatas menjelaskan bahwa power supplay tiga phase diambil MCB 10A setelah itu untuk kontrolnya menggunakan 42VC sehingga harus diturunkan dahulu voltage nya melalui trafo 380 - 42VAC setelah itu melewati fius sebagai pengaman apa bila terjadi lonjakan arus, yang paling pertama dirangkai adalah tombol emergency stop pada pendant sebagai kontrol pengaman pada pendant.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
Gambar 3.4 Panel Utama Dengan 2 Buah Trafo Step Down Panel utama input dari power supplay yang masuk ke mccb lalu ouputnya dibagi-bagi menjadi tiga mccb dan satu mcb yakni long travel, cross travel, dan hoist serta power kontrol yang akan diturunkan voltagenya melalui trafo step down. Setelah semua terakit sesuai gambar baru merakit kontrol ke pendant kontrol. 3.4 Sistem Kontrol Pendant Alat untuk mengoprasikan atau mengontrol Over head Crane dalam semua fungsi dari crane tersebut. nomer 11, 12 berfungsi power utama. 33, 34 untuk kecepatan lambat, sedang 73, 74 untuk kecepatan tinggi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
Gambar 3.5 switch elemen/push button kontrol 3.5 Perancangan Dan Persiapan Pembuatan Alat 3.5.1 Peralatan Remote Adapun alat kontrol yang dibutuhkan untuk pembuatan remote kontrol dapat kita gunakan smartphone untuk aplikasinya, dan beberapa tambahan seperti kontaktor diluar dari alat yang akan digunakan sebagai remote kontrol tersebut. Tabel 3.1 Perlengkapan Alat NO
PERANGKAT YANG DIBUTUHKAN
QUANTITY
1
Arduino Uno
1
2
Bluetooth
1
3
Relay
10
4
Kabel Jumper PIN
5
Travo Power Supply in 220VAC out 9-
-+ 13 1
12Vdc 3A 6
Box acrylic yang sudah dimodifikasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1
27
3.5.2 Peralatan diluar Remote Pada peralatan diluar dari pada remote dimana kontrol tersebut untuk menggontrol motor dan agar tidak terjadi benturan antar phasa. Kontrol yang kita gunakan sebagai pengaman dan untuk dapat dikendalikan dengan alat yang kita rancang. Adapun peralatannya diluar dari pada remote kontrol. Tabel 3.2 Perlengkapan Diluar Alat NO
PERANGKAT YANG DIBUTUHKAN
QUANTITY
1
Kontaktor
16
2
Travo step down 380Vac-42Vac
1
3
MCB
3
4
Selektor Switch
5
Timer
6
Kabel Power
1 loot 6 1 loot
3.6 Pengetesan panel Setelah selesai perakitan maka panel kontrol ditest di werehouse, pengetesan pertama dilakukan dengan menggunakan multitester (ohm) untuk memastikan panel yang kita rakit sudah benar setelah itu dilakukan pengetesan dengan menggunakan kontrol power 42VAC. Setelah semuanya tidak ada masalah maka kontrol akan digabungkan dengan kontrol dari relay 5Vdc. Pada Auxselery kontak K24 dan K26 adalah untuk memindahkan kontrol dari pendant manual ke remote kontrol.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
Gambar 3.6 Panel Kontrol
3.7 Selektor Switch
Slektor Switch adalah alat untuk memindahkan antara kontrol pendant manual ke remote kontrol yang akan digunakan untuk mengetes apabila terjadi suatu masalah pada kontrol tersebut.
Gambar 3.7 Selektor Switch
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
3.8 Sistem Kontrol Pendant Ke Remote
Gambar 3.8 Wiring Slektor Switch Dari gambar diatas menjelaskan bahwa power supplay tiga phase diambil MCB 10A setelah itu untuk kontrol nya menggunakan 42VC sehingga harus diturunkan dahulu voltage nya melalui travo 380 42VAC setelah itu melewati fius sebagai pengaman apa bila terjadi lonjakan arus, yang paling pertama dirangkai adalah tombol emergency stop pada pendant. Fungsi wiring ini adalah untuk memindahkan kontrol dari pendant manual ke remote kontrol mengunakan switch manual.
http://digilib.mercubuana.ac.id/