38
BAB III PERANCANGAN DAN PENERAPAN
3.1
Perancangan Sistem Perancangan pada tugas akhir ini dilakukan untuk memberikan solusi atas
permasalahan yang ada di Jaringan Multi Operator In-Building Coverage. Permasalahan yang ada adalah PT. Telkomsel meminta bantuan kepada pihak PT. PWU sebagai pengelola jaringan Multi Operator In-Building Coverage pada site St.Moritz Puri Indah untuk menyelesaikan kasus terjadinya high RTWP. Metodologi penelitian yang akan dilakukan pada tugas akhir ini seperti yang telah dilakukan peneliti sebelumnya oleh Wahyu Patama, Endroyona dan Suwadi [10]. Namun perbedaan dengan penelitian sebelumnya [10] adalah pada sisi penyelesaian masalah dan pada tugas akhir ini penulis melengkapi dengan parameter KPI saat high RTWP dan setelah RTWP normal. Adapun metodologi penelitian pada tugas akhir ini dapat dilihat pada flowchart berikut ini:
39
START
Apakah Muncul Alarm RTWP?
Tidak Statistik Ya Dump RNC
Ya Mengumpulkan Data dan Mengkonfirmasi Interferensi
Apakah KPI degrade?
Apakah Interferensi Eksternal? Ya
Tidak semua KPI degrade
Semua KPI Degrade
Apakah Interferensi Internal? Ya
Tidak
Cek Interferensi Eksternal
Cek Interferensi Internal
Tidak Tidak
Apakah ada pemasangan Booster/Repeater?
Apakah ada Modul rusak?
Ya
Cek Kualitas Installasi & perbaikan DAS
Tidak
Dismantle Repeater/Booster
Ganti Modul
Apakah KPI Improve / Alarm Clear?
Ya
END
Gambar 3.1 Diagram Flow Chart
40
3.1.1
Pengamatan Awal Pada tahap ini dilakukan pengamatan dengan cara melihat alarm yang
terjadi pada BTS, selain itu juga dilakukan pengamatan kualitas instalasi. Pada saat dilakukan pengamatan pada site St.moritz Puuri Indah terdapat high RTWP. 3.1.2 Pengumpulan Data dan Analisa Parameter KPI Pengumpulan data dilakukan pengambilan capture RTWP di BTS, pengamatan RTWP menggunakan hasil capture kualitas sinyal dengan menggunakan TEMS serta dengan men-download Dump File dari RNC yang berbentuk *.xml. Dump File adalah catatan mengenai kondisi statistik site yang berada di bawah kendali RNC tersebut. Catatan tersebut secara otomatis ditulis dan disimpan pada RNC sehingga dapat diambil dan dianalisa yang bertujuan untuk mengetahui nilai KPI pada suatu site atau secara RNC keseluruhan. Data statistic tersebut kemudian di compile sehingga dapat terlihat dan dianalisa dengan mudah. Sebelum dilakukan pengukuran dan pengolahan data dump file RNC pada site tersebut akan dilakukan pengamatan terlebih dahulu mengenai site St.moritz Puri Indah. Pada site ini sistem yang dipakai adalah DAS dengan perangkat aktif yaitu BBU (Base Band Unit) disisi BTS dan RRU (Remote Radio Unit) disisi lainnya. Konfigurasi BBU-RRU dapat dilihat dari gambar 3.1 dibawah ini. Sedangkan untuk konfigurasi DAS pada site St.Moritz Puri Indah masing – masing sektor dapat dilihat pada gambar 3.2 sampai gambar 3.4.
41
Gambar 3.2 Konfigurasi BBU-RRU site St.Moritz Puri Indah
42
Gambar 3.3 Konfigurasi DAS Sektor 1
43
Gambar 3.4 Konfigurasi DAS Sektor 2
44
Gambar 3.5 Konfigurasi DAS Sektor 3
45
Pengamatan awalnya dilakukan pada sisi BTS/BBU terlihat dari gambar 3.5 hasil capture RTWP pada BTS yang menunjukan bahwa RTWP pada sektor 1 berada pada level ≥ −77𝑑𝐵𝑚 sektor 2 pada level −91𝑑𝐵𝑚, sedangkan sektor 3 pada level -87dBm. Selanjutnya pengamatan dilanjutkan pada sisi RRU dan antena untuk pengambilan data dilakukan menggunakan TEMS terlihat pada gambar 3.6.
Gambar 3.6 Capture RTWP pada BTS
Gambar 3.7 Capture RTWP dengan TEMS
46
Gambar 3.8 Statistik Mean RTWP Dari gambar 3.7 terlihat nilai RTWP sektor 2 dan sektor 3 fluktuatif dimana nilai RTWP pada jam 10:00 sampai 22:00 mengalami kenaikan dikarenakan pada jam tersebut trafik mulai bertambah dan pada jam 22:00 sampai 10:00 nilai RTWP turun hingga -103 dBm karena pada jam tersebut kondisi pada saat trafik rendah terlihat dari grafik 3.2. Hal ini menunjukan bahwa RTWP pada sektor tersebut normal. Sedangkan nilai RTWP pada sektor 1 tinggi sepanjang waktu yang menunjukan terjadinya gangguan interferensi pada sektor tersebut. Sehingga kesimpulan yang didapat dari dari hasil pengamatan yang telah dilakukan sebelumnya adalah nilai RTWP pada sektor 1 sangat tinggi. Oleh karena itu troubleshoot akan dilakukan pada sektor 1 namun hanya pada sisi DAS.