41
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Cara
Polda DIY Dalam Memberantas Tindak Pidana
Narkotika di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Jumlah personil yang di Direktorat Reserse Narkotika dan Obat Berbahaya Polda DIY dan jajaran adalah sejumlah 225 orang. Cara Polda DIY Dalam Memberantas Tindak Pidana Narkotika di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ada dua sisi yaitu : A. Upaya Polda DIY pada Praktek Lapangan : Maping data
Maping data adalah pemetaan atau daerah tempat narkotika yang bersangkutan, contohnya di daerah Seturan, Sleman, DIY. Melakukan
koordinasi
dengan
pihak
terkait
Badan
Narkotika Provinsi ; berfungsi untuk bekerja sama dalam penyidikan, Lembaga Pemasyarakatan ; berfungsi untuk pembinaan
atau
penyalahgunaan
rehabilitasi
narkotika,
bagi
Bidang
narapidana
Kedokteran
dan
Kesehatan (Biddokkes) ; berfungsi untuk menentukan seseorang
pengguna
narkotika
atau
tidak,
dengan
pemeriksaan urine para tersangka, Balai POM ; berfungsi 41
42
untuk pemeriksaan laboratorium atau jenis narkotika khusus untuk instansi pemerintah selain Polri, Labfor Polri; berfungsi
untuk
pemeriksaan
laboratoris
atau
jenis
narkotika khusus anggota Polri, Bea Cukai ; berfungsi untuk mengantisipasi penyelundupan narkotika melalui jalur darat, udara dan laut dan Imigrasi berfungsi untuk melakukan pemeriksaan data atau identitas (termasuk pasport). Membuat MOU dengan Perusahaan telekomunikasi sesuai
dengan Pasal 86 Ayat (2) UU Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Melakukan penggalangan kepada masyarakat dengan tujuan
untuk memberikan atau membantu informasi tentang penggunaan narkoba. B. Upaya Polda DIY Dalam Keseluruhan, terdiri dari : Preemtif : Penyuluhan atau sosialisasi tentang bahaya
narkoba, pemasangan spanduk dan pamphlet ; penyuluhan atau sosialisasi tentang bahaya narkotika ini dilakukan penyuluhan-penyuluhan dari tingkat SMP, SMA sampai Perguruan tinggi berserta instansi pemerintahan (karyawankaryawan kantor yang berada di Polda DIY). Preventif : Razia (ditempat hiburan) atau pencurian
kendaraan bermotor di pintu masuk wilayah Provinsi DIY.
43
Represif
:
Pengungkapan
kasus-kasus
narkoba
(Penyelidikan dan Penyidikan). 2. Kendala Polda DIY Dalam Memberantas Tindak Pidana Narkotika di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. a. Kurangnya jumlah sarana dan prasarana. Buktinya adalah : Berikut Tabel Kendaraan Ditres Narkoba Polda DIY Pada Tahun 2012 : Kendaraan
Motor
Mobil
Jumlah
1
2
Kondisi
Baik
Baik
b. Masih kurangnya kesadaran masyarakat atau takut dalam melapor adanya tindak pidana narkotika kepada Ditresnarkoba Polda DIY. B. Saran
Kepolisian Negara Republik Indonesia harus lebih aktif dalam memberantas tindak pidana narkotika di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, mengingat banyak pemuda maupun pemudi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang menuntut ilmu, apabila pemuda maupun pemudi terpengaruh penyalahgunaan narkotika, tentu saja dapat mengancam pembangunan Negara Republik Indonesia, karena pemuda dan pemudi adalah generasi penerus bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Buku : Arief Hakim, M, 2004, Bahaya Narkoba, Alkohol Cara Islam Mencegah, Mengatasi dan Melawan, Cetakan Pertama, Nuansa, Bandung. Badan Kerjasama Sosial Usaha Pembinaan Warga Tama, 2012, Pengawasan Serta Peran Aktif Orang Tua dan Aparat Dalam Penanggulangan dan Penyalahgunaan Narkoba, Badan Kerjasama Sosial Usaha Pembinaan Warga Tama, Jakarta. Bambang Sunggono, 2005, Metodologi Penelitian Hukum, Edisi pertama, Cetakan ketujuh, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Burhan Ashshofa, 1998, Metode Penelitian Hukum, Cetakan Kedua, PT. Rineka Cipta, Jakarta. Heriadi Willy, 2005, Berantas Narkoba Tak Cukup Hanya Bicara (Tanya Jawab dan Opini), Cetakan Pertama, Kedaulatan Rakyat, GRANAT, UII Press, Yogyakarta. Joko Subagyo, P, 1999, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek, PT. Rineka Cipta, Jakarta, Hlm. 106. Mardani, 2008, Penyalahgunaan Narkoba Dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum Pidana Nasional, Edisi 1, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Ronny Hanitijo Soemitro, 1994, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Cetakan Kelima, Ghalia Indonesia, Jakarta. Soedjono Dirdjosisworo, 1987, Hukum Narkotika Indonesia, Cetakan Pertama, Alumni, Bandung. Gatot Supramono, 2004, Hukum Narkoba Indonesia, Cetakan kedua, Djambatan, Jakarta, Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, 1985, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Cetakan pertama, CV. Rajawali, Jakarta. Soerjono Soekanto, 1982, Kutipan diambil dari buku Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, 1985, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Cetakan pertama, CV. Rajawali, Jakarta.
Laporan/Hasil Penelitian : Aryadi, G dan Sri Pudyatmoko, Y, 2006, Laporan Penelitian : Penetapan dan Pengendalian Penyalahgunaan Narkoba dan Psikotropika di Kabupaten Sleman, Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta. Chrismanto Sitorus, S, 2008, Penulisan Hukum / Skripsi ; Pertimbangan Penyidik Polri Dalam Menetapkan Tersangka Penyalahgunaan Narkotika di Wilayah Hukum Polres Sleman, Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta. Medi Suharyono, CH dan Paulinus Soge, 2011, Laporan Penelitian : Tinjauan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika Terhadap Tindak Pidana “Menggunakan Narkotika Golongan I Bagi Diri Sendiri”; Suatu Studi di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Sleman, Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta. Kamus : Pusat Bahasa, 2001, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, Balai Pustaka, Jakarta. Jurnal Ilmiah : Sundari, E, 2007, Aspek Ilmiah Metode Penemuan Hukum (Dikutip dari Jurnal Ilmu Hukum : Justicia Et Pax, Volume 27, No. 1 Juni 2007), Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta. Makalah : Rahardjo, 1994, Kerjasama Internasional Dalam Memberantas Tindak Pidana Narkotika, Dikutip dari Pertemuan Ilmiah Tentang Penyitaan Hak Milik Pelaku Tindak Pidana Narkotika, Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Pendidikan, Jakarta. Peraturan Perundang-Undangan : Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2010 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia
Website : Artikel : Wikipedia, 2012, Narkoba, Diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba, Tanggal akses 22 Oktober 2012. Wikipedia, 2012, Kepolisian Negara Republik Indonesia, http://id.wikipedia.org/wiki/Kepolisian_Negara_Republik_Indonesia, Tanggal 2 November 2012. Berita : Antara, 2012, Korban narkoba 68.980 orang di Jogja, Diakses dari http://www.antaranews.com/berita/318216/korban-narkoba-68980-orangdi-jogja, Tanggal Akses 13 Juli 2012. Badan Narkotika Nasional, 2008, Kasus Narkoba di Sleman Tinggi, Diakses dari http://www.bnn.go.id/portalbaru/portal/konten.php?nama=Berita&op=det ail_berita&id=1138&mn=6&smn=a, Tanggal akses 21Maret 2013. Chatarina Binarsih, 2012, Mahasiswa Tercatat Paling Tinggi Konsumsi Narkoba, Diakses dari http://jogja.tribunnews.com/2012/06/26/mahasiswa-tercatatpaling-tinggi-konsumsi-narkoba, Tanggal akses 13 Juli 2012. Chatarina Binarsih, 2012, Tiap Minggu BNK Sleman Terima Dua Laporan Kasus Narkoba, Diakses dari http://jogja.tribunnews.com/2012/09/25/tiapminggu-bnk-sleman-terima-dua-laporan-kasus-narkoba/, Tanggal akses 21 Maret 2013. Joko Nugroho/JIBI/Harian Jogja, 2012, PERINGATAN HANI: 68.980 Orang di Jogja Tersangkut Narkoba, Diakses dari http://www.solopos.com/2012/channel/jateng/peringatan-hani-68-980orang-di-jogja-tersangkut-narkoba-196754, Tanggal Akses 13 Juli 2012. Pemerintah Kabupaten Sleman, 2012, 50 Orang Perhari Meninggal Karena Overdosis, Diakses dari http://www.slemankab.go.id/3680/50-orangperhari-meninggal-karena-overdosis.slm, Tanggal akses 21 Maret 2013. Theresia Andayani, 2012, Peredaran dan Penyelundupan Narkoba Terbanyak Terjadi di Indonesia, Diakses dari http://jogja.tribunnews.com/2012/06/27/peredaran-dan-penyelundupannarkoba-terbanyak-terjadi-di-indonesia, Tanggal akses 22 Oktober 2012.
Kamus : Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Dalam Jaringan, Diakses dari http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php, Tanggal akses 3 Oktober 2012. Wawancara : Narasumber dari Reserse Narkoba Kepolisian Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu Kompol Dedy Sumarsono, S.IK. M.H sebagai Kepala bagian Pembinaan Operasional Ditresnarkoba dan AKP Endang Sulityandini sebagai Perwira Urusan Analisa Evaluasi Bagian Pembinaan Operasional Ditresnarkoba pada Tanggal 23 November 2012.
.