BAB III 1
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dapat menggambarkan sifat-sifat individu, kelompok, dan keadaan simbol dan makna pada adat perkawinan. Dalam penelitiaan kualitatif segala sesuatu yang akan dicari dari objek penelitian belum jelas dan pasti masalahnya, sumber datanya, hasil sementara dan akan berkembang setelah peneliti memasuki objek penelitian. Selain itu dalam memandang realitas, penelitian kualitatif berasumsi bahwa realitas itu bersifat holistik (menyeluruh), dinamis, tidak dapat dipisahkan kedalam variabel-variabel penelitian. Kalaupun dapat dipisahkan, variabelnya akan
banyak
sekali. Dengan demikian dalam penelitian kualitatif ini belum dapat dikembangkan instrumen penelitian sebelum masalah yang diteliti jelas sama sekali. Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan data yang akan ditemukan melalui observasi dan wawancara. Peneliti akan terjun kelapangan sendiri, baik pada grand tour question, tahap focused dan selection, melakukan pengumpulan data, analisis dan membuat kesimpulan.
1 Liconln and Guba ,1986.Metode kualitatif Dengan pendekatan Deskriptif.Bandung .Alfabeta.Dalam Buku “Prof .Dr.sugiyono”’. Nasution ,1998.Metode penelitian kualitatif .Bandung :PT .Remaja Rosdakarya Nasution ,1988.penelitian Kualitatif Instrumen .Bandung ;Alfabeta .Dalam Buku “Prof.Dr.Sugiyono”,
3.2 Sifat Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus, yang menurut Mulyana (2001:201) studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi (komunitas), suatu program, atau suatu situasi sosial. Dalam memperlajari semaksimal mungkin seorang individu, suatu kelompok, atau suatu kejadian, peneliti bertujuan memberikan pandangan yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti. Lebih lanjut menurut Vredenbregt bahwa sifat khas dari studi kasus adalah mampu mempertahankan keutuhan (wholeness) dari objek, artinya data yang dikumpulkan dalam rangka studi kasus dipelajari sebagai satu kesatuan yang terintegrasi (1984:38). Tujuan studi kasus menurut Nazir (1985:66) adalah untuk memberikan gambaran secara rinci tentang latar belakang, sifat serta karakter yang khas dari kasus. 3.3 Penentuan Sampel Penelitian Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi, tetapi ditransferkan ketempat lain pada situasi sosial yang memiliki kesamaan dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari. Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai nara sumber, atau partisipan, informan dalam penelitian. Sampel dalam penelitian kualitatif, juga bukan disebut sampel statistik, tetapi sampel teoritis, karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan teori. Pada penelitian kualitatif, peneliti memasuki situasi sosial tertentu, melakukan observasi dan wawancara kepada orang yang dipandang tahu tentang situasi sosial tersebut. Penentuan sumber data pada orang yang diwawancarai akan dilakukan secara purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Hasil penelitian tidak akan digeneralisasikan ke
populasi karena, pengambilan sampel tidak diambil secara random. Hasil penelitian dengan metode kualitatif hanya berlaku untuk kasus situasi sosial tersebut. Hasil penelitian tersebut dapat ditransferkan atau diterapkan ke situsi sosial (tempat lain), apabila situasi sosial lain tersebut memiliki kemiripan atau kesamaan dengan situasi sosial yang diteliti. Penelitian ini menggunkan metode kualitatif. 3.4 Penentuan Data Yang Digunakan Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari para informan yang telah ditetapkan serta guna keperluan perluan pengembangan, maka tidak menutup kemungkinan akan diperluas lagi kepada informan lainnya yang terkait dengan permasalahan penelitian ini. Data primer lainnya yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data yang menyangkut pengaruh yang ditimbulkan oleh masyarakat. Data sekunder tertuju pada data-data kognitif (the cognitive data) yaitu pengetahuan ilmiah yang berupa data monografi desa, data responden, laporan penelitian, keadaan lingkungan dan peta lokasi penelitian, dan dokumen-dokumen resmi lainnya, serta data perilaku (behavioral data) berupa aktivitas, perasaan, dan kelakuan para pelaku. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara. Teknik observasi atau teknik pengamatan yang digunakan adalah pengamatan langsung. Pengamatan dilakukan untuk memperoleh penjelasan mengenai simbol dan makna pada adat perkawinan masyarakat Bajo di Desa Torosiaje Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato. Wawancara dilakukan guna mendapatkan informasi yang berkaitan dengan simbol dan makna pada adat perkawinan masyarakat Bajo. Selain itu akan dilakukan wawancara dengan pihak-pihak terkait yang mengetahui secara pasti tentang simbol dan makna pada adat
perkawinan masyarakat Bajo di Desa Torosiaje Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato. Untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan, maka akan dilakukan wawancara dengan para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat yang menjadi objek penelitian, serta unsur-unsur lain yang dianggap mampu memberikan informasi simbol dan makna pada adat perkawinan masyarakat Bajo di Desa Torosiaje Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato. Dalam penelitian ini teknik wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah sebagaimana yang pernah diaplikasikan oleh Danandjaja (1994) yakni unstructure-interview (wawancara tak terstruktur) dengan dua macam teknik yaitu directed (wawancara terarah) yang juga disebut focused-interview (wawancara terfokus) dan non-directed (wawancara tak terfokus, yang juga disebut free interview (wawancara bebas). Wawancara tak terarah dilakukan peneliti untuk memperoleh keterangan yang terinci dan mendalam mengenai pandangan subyek yang diteliti, sehingga informan memperoleh kebebasan dan berkesempatan untuk mengeluarkan pikiran, pandangan, dan perasaannya tanpa diatur ketat oleh peneliti. Hasil wawancara tak terarah merupakan informasi emic yaitu pandangan subyek yang diteliti (Nasution, 1988). Isu pokok yang tercakup dalam wawancara ini yakni menyangkut simbol dan makna pada adat perkawinan masyarakat Bajo di Desa Torosiaje Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato. Fokus utama dalam pertanyaan dalam wawancara diarahkan pada simbol dan makna pada adat perkawinan masyarakat Bajo di Desa Torosiaje Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato Untuk memperdalam isu pokok dan mengaji interpretasi peneliti dalam penelitian ini, maka peneliti lebih banyak mengandalkan wawancara dengan informan terpilih yang merupakan keypersons dalam penelitian ini. Selain observasi dan wawancara, maka data akan dikumpulkan melalui informasi dokumentasi dan literatur-literatur ilmiah yang terkait dengan fokus penelitian ini.
3.6 Teknik Analisis Data Menurut Susan Stainback, mengemukakan bahwa analisis data merupakan hal yang kritis dalam proses penelitian kualitatif, analisis yang di gunakan untuk memahami hubungan dan konsep dalam data sehingga hipotesis dapat di kembangkan dan di evaluasi. Spredlay (1980) menyatakan bahwa dalam penelitian jenis apapun, adalah merupakan cara berpikir. Hal itu berkaitan dengan pengujian secara sistematis terhadap sesuatu untuk menemtukan bagian, hubungan antar bagian, dan hubungannya dengan keseluruhan. Analisis adalah untuk mencari pola. Berdasarkan hal tersebut diatas dapat dikemukakan disini bahwa, analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistimatis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis. Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data tersebut, selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga selanjutnya dapat disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data yang dikumpul. Bila berdasarkan data yang dapat dikumpulkan secara berulang-ulang dengan tehnik triangulasi, ternyata hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut berkembang menjadi teori.
3.7 Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Desa Torosiaje Kecamatan Popaya2to Kabupaten Pohuwato. Alasan pemilihan lokasi tersebut sebagai lokasi penelitian karena di Desa Torosiaje Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato terdapat etnik Bajo . Sepanjang pengetahuan penulis, bahwa belum ada yang melakukan penelitian dengan basic ilmu sosiologi di lokasi penelitian di Desa Torosiaje Kecamatan Popayato tersebut. 3.8 Waktu Penelitian Penelitian tentang simbol dan makna adat perkawinan pada masyarakat Bajo di Desa Torosiaje Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato ini akan dilakukan selama 6 (enam) bulan, sejak penyusunan proposal penelitian, imput data, pengolahan data, analisis data hingga penulisan laporan penelitian ini.
2 Mulyana ,Deddy,Dr.2008.Metode penelitian kualitatif .Bandung :PT.Remaja Rosdakarya Sperdlay,1980.Metode penelitian kualitatif .Bandung :PT .Remaja Rosdakarya Speredley,1997.Dalam Buku”Prof .Dr.koentjaraningrat “manusia Dan kebudayaan Di indonesia.Jakarta:Djabatan .