BAB III PENDAYAGUNAAN HARTA WAKAF BKM KABUPATEN DEMAK
A. Latar Belakang Harta wakaf BKM Kabupaten Demak 1. Pengetian BKM Menurut Keputusan Menteri Agama (KMA) Republik Indonesia nomer 505 tahun 2003 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Kesejahteraan Masjid, BKM adalah badan kesejahteraan masjid dibawah pembinaan Dep. Agama. BKM beraqidah Islam dan berazaskan Pancasila. BKM mempunyai susunan organisasi secara vertikal di Propinsi, di Kabupaten/Kota, di Kecamatan dan di Kelurahan /Desa se Indonesia dan berkedudukan di ibukota masing-masing. Dalam KMA pasal 5 disebutkan bahwa tujuan BKM adalah: a. Menjaga martabat, kesucian, kehormatan dan kesejahteraan masjid serta tempat ibadah umat islam atas dasar taqwa; b. Meningkatkan idarah, imarah dan riayah mesjid dan tempat ibadah umat islam lainnya, sesuai dengan fungsinya sebagai tempat ibadah, pusat pendidikan agama Islam non formal dan pemberdayaan ekonomi umat serta media kesehatan umat. Untuk mencapai tujuan tersebut dalam pasal 6 disebutkan beberapa usaha BKM yaitu: a. Membantu pembentukan dan penyempurnaan pengurus masjid
b. Memberikan bantuan yang diperlukan baik fisik, maupun non-fisik untuk pembangunan/rehabilitasi dan pemeliharaan masjid; c. Membantu pembinaan perpustakaan dan balai kesehatan masjid; d. Membantu pembinaan organisasi dan administrasi pemberdayaan masjid; e. Memberikan bimbingan peningkatan mutu khutbah Jum’at, idul fitri dan idul adha dengan mengadakan orientasi, penerbitan bukubuku pedoman dan bimbingan pemberdayaan masjid; f. Membantu penyelenggaraan pendidikan keagamaan bagi jamaah masjid dan remaja masjid, TPA/TPQ dan Majlis Ta’lim yang berada di masjid; g. Mengusahakan agra terselenggarakanya radio siaran sebagai media dakwah; h. Kegiatan lain yang tidak bertentangan dengan asas dan tujuan BKM. Dalam KMA pasal 20 disebutkan bahwa Kekayaan BKM berasal dari sejumlah kekayaan yang dipisahkan dalam bentuk uang atau barang. Selain itu kekayaan BKM dapat diperoleh dari : a. Sumbangan atu bantuan yang tidak mengikat; b. Wakaf; c. Hibah; d. Hibah wasiat;dan
e. Perolehan lain yang tidak bertentangan denan Anggaran Dasar BKM dan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam setiap hal yang berkaitan dengan kebijakan yang akan di ambil yaitu
tentang
laporan
perkembangan,
laporan
kegiatan
dan
pertanggungjawaban keuangan BKM Kab. Demak harus diketahui oleh Mentri Agama RI, Kanwil Depag Prop Jateng, Ketua BKM Prop Jateng. Dalam pasal 10 KMA no. 505 tahun 2003, Pengurus BKM Kabupaten/Kota terdiri dari : a. Pegawai Kantor Departemen Agam Kabupaten/Kota dan satuan kerja lainnya yang terkait serta unsur Majlis Ulama Indonesia (MUI), Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan tokoh masyarakat sebagai anggota; b. Kepala seksi pemberdayaan masjid/Kepala Seksi Pendidikan AlQur’an dan pemberdayaan Masjid/Kepala Seksi Penamas pada Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota karena jabatannya diangkat menjadi Ketua BKM Kabupaten/Kota dan salah satu pegawai seksi Pemberdayaan Masjid/Seksi Pendidikan Al Qur’an dan Pemberdayaan Masjid/Seksi Penamas menjadi sekretaris BKM Kabupaten/kota; c. Pengurus BKM Kabupaten/Kota minimal 9 (sembilan ) orang terdiri Ketua, Sekretaris,, Bendahara dan Bidang Idarah, Imarah dan Riayah serta anggota sesuai dengan kebutuhan.
Struktur Oraganisasi BKM Kab. Demak berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah No. Kw.11.6/5/BA.01.1/328/2004,
tentang
Pengangkatan
Pengurus
Badan
Kesejahteraan Masjid ( BKM ) Kabupaten Demak Periode 2004-2007, yang ditetapkan tanggal 17 Juni 2004 adalah sebagai berikut:
No
Nama
Jabatan
Jabatan Dalam Dinas
Dalam BKM 1.
Drs. H. A. Taisir Muchasan
Pengawas
Kepala
Kandepag
Kab.
Demak 2.
Drs. H. Bambang Sugito TH Ketua
Kasi Penamas
3.
Ali Sugiyanto, SHI
Sekretris
Staf Dayamas Seksi Penamas
4.
H. Matroekan, SpdI
Bendahara
Staf
Pendikaqur
Seksi
Penamas 5.
Drs KH. Masruchin Ahmad
Anggota
Ketua Umum MUI Kab. Demak
6.
H. Abdul Fatah, SH
Anggota
Ketua Ta’mir Masjid Agung Demak
7.
Drs. H. Dachirin Said, SH
Anggota
Tokoh Masyarakat
8.
H. Abdul Wachid, SAg.
Anggota
Kasi Urusan Agama Islam
9.
Drs. H. Abdullah Zaini
Anggota
Penyelenggara Wakaf
Zakat
dan
Surat Keputusan tersebut dibuat oleh Kepala Kanwil Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah, dengan tembusan Menteri Agama RI, Jakarta. Dirjen Kelembagaan Agama Islam Dep. Agama RI, Jakarta. Inspektur Jenderal Dep. Agama RI, Jakarta. Ketua BKM Pusat, Jakarta. Bupati Demak. Kepala Kantor Dep.Agama Kab. Demak. 2. Sumber Harta Wakaf BKM Kabupaten Demak Harta wakaf BKM Kabupaten Demak pada awalnya berasal dari peninggalan Sultan Fatah yang merupakan pendiri kerajaan Islam pertama di Jawa.1 Demak sebagai ibukota kerajaan Islam menjadikan tonggak perjuangan untuk menyebarkan agama islam pada dasawarsa-dasawarsa pertama abad ke16.2 Setelah kesultanan Demak berakhir, semua yang bersangkutan dengan kesultanan Demak di bawa ke Pajang, dan tak meninggalkan sedikitpun sisasisa kerajaan, kecuali hanya tanah kerajaan yang merupakan sisa peninggalan kesultanan Demak. Sehingga tanah tersebut sekarang disebut dengan tanah peninggalan sultan R. Fatah. Tanah-tanah peninggalan yang masih tersisa tadi terbengkelai, tidak ada yang mengurusi, dan tanah tadi dikuasai oleh orang perorang. Kemudian Departemen Agama Kab. Demak menyelamatkan tanah peninggalan Sultan
1 Abdul Azis Dahlan,et al., Ensiklopedi Islam, Jakarta:Ichtiar Baru van Hoeve,Cet.ke-1, 1993, hlm. 297 2 Ibid., hlm. 298
Fatah tersebut menjadi tanah wakaf, dan menunjuk BKM Kab. Demak sebagai Nadzir.3 Untuk menyelamatkan harta peningalan Sultan Fatah, BKM Kab. Demak menelusuri keberadaan identitas tanah tersebut, dengan mencari data-data dan melakukan penelitian sampai negeri Belanda, untuk mencari data yang mana pemerintah Indonesia tidak mempunyai data yang kuat atas keterangan tanahtanah peninggalan Sultan Fatah tersebut. Setelah sudah jelas kemudian BKM Kab. Demak sebagai lembaga semi resmi berbadan hukum dari pusat sampai daerah (selaku nadzir) berusaha untuk mensertifikatkan tanah tersebut dan berhasil dengan baik sampai sekarang. Setelah sudah berjalan sesuai dengan rencana terhadap pengelolaan tanah wakaf tadi kemudian BKM Kab. Demak berusaha untuk mengembangkan harta wakaf tadi hingga bertambah sampai sekarang ini. Tambahan tadi berasal dari pembelian sawah baru dimana biaya pembelian diperoleh hasil lelang sewa tanah wakaf yang dilakukan tiap tahunnya. Para anggota lelang sewa tanah tadi merupakan masyarakat yang tinggal dimana terdapat tanah wakaf tadi, dengan syarat merupakkan warga negara Indonesia yang diutamakan yang beragama Islam. Masa untuk penyewaan tanah wakaf tadi adalah satu tahun.4
B. Macam- macam Harta wakaf BKM Kabupaten Demak Harta wakaf BKM Kab. Demak peninggalan Sultan R. Fatah terdiri:
3
Hasil wawancara dengan Sekretaris BKM Kab. Demak, di Kantor Depag. Kab. Demak, Hari Senin 21 Juni 2005. 4 Hasil Waawancara dengan Ketua BKM Kab. Demak, Hari Kamis 23 Juni 2005 di kantor Penamas Dep. Agama Kab. Demak.
a. Sawah b. Tanah atau pekarangan c. Makam. Adapun luas tanah wakaf BKM Kab. Demak sekarang ini sudah hampir mencapai ± 550 ha. Adapun data yang diperoleh oleh penulis, luas tanah wakaf BKM Kab Demak peninggalan Sultan R. Fatah pada bulan Juli, tahun 2003 sebagai berikut : 1. Untuk luas kekayaan benda tidak bergerak berupa tanah wakaf ± 3.469.678 m². 2. Untuk luas kekayaan hasil pengembangan atau pembelian tanah wakaf ± 229.571 m². Daftar Harta wakaf peninggalan Sultan R. Fatah Demak yaitu: a. Pekarangan di kel. Bintoro luas 12.592 m², untuk masjid Agung Demak b. Sawah di Singorejo Kec. Demak luas 7 bau c. Sawah di Kedondong Kec. Demak luas 7 bau d. Sawah di Kalicilik Kec. Demak luas 32,5 bau e. Sawah di Betahwalang Kec. Demak luas 50 bau f. Sawah di Serangan Kec. Demak luas 100 bau g. Sawah di Sumberejo Kec. Bonang luas 33 bau h. Sawah di Poncoharjo Kec. Bonang luas 177 bau i. Sawah di Jogoloyo Kec. Wonosalam luas 70 bau
Harta peninggalan Sultan R. Fatah di atas merupakan tanah yang sudah berhasil disertifikatkan, walaupun ada yang mungkin masih ada yang belum tersertifikasi, sehingga diambil oleh Pemda Demak. Kemudian dengan tujuan untuk menyelamatkan keberadaan tanah wakaf tersebut agar tidak hilang fungsi, maupun bentuk aslinya, BKM kab. Demak mencoba untuk mendayagunakannya. Tujuannya
agar dapat berkembang dan dapat
bermanfaat sebagaimana mestinya, juga dapat bermanfaat bagi masyarakat umum, dan bukan untuk dimanfaatkan oleh badan atau yayasan tertentu untuk kepentingan pribadi. 5
C. Pendayagunaan Harta Wakaf BKM Kabupaten Demak 1. Bentuk-bentuk pendayagunaan harta wakaf BKM Kabupaten Demak Adapun bentuk-bentuk dari pendayagunaan harta wakaf BKM Kab. Demak adalah sebagai berikut: a. Persewaan tanah atau sawah peninggalan Sultan R. Fatah b. Persewaan gedung untuk usaha simpan pinjam (BMT), swalayan, Galery Fashion, pertokoan. c. Pendirian gedung untuk penginapan dan sarang walet. Hasil dari pendayagunaan atas pengembangan harta wakaf BKM Kab. Demak Peninggaaalan Sultan R. Fatah Demak digunakan untuk: a. Sawah yang dikelola oleh BKM Kab. Demak b. Sawah yang dikelola oleh BKM Kec. Bonang 5
Hasil Wawancara dengan Sekretaris BKM Kab. Demak, di kantor Penamas Depag. Kab. Demak, Hari Senin 21 juni 2005.
c. Sawah yang dikelola oleh BKM Kec. Karanganyar d. Sawah yang dikelola oleh BKM Kec. Karangawen e. Sawah yang dikelola oleh BKM Kec. Guntur f. Sawah yang dikelola oleh BKM Kec. Sayung g. Sawah yang dikelola oleh BKM Kec. Karangtengeh h. Sawah yang dikelola oleh BKM Kec. Wedung i. Sawah yang dikelola oleh BKM Kec. Gajah j. Sawah yang dikelola oleh BKM Kec. Mijen k. Sawah yang dikelola oleh BKM Kec. Wonosalam l. Sawah yang dikelola oleh BKM Kec. Mranggen m. Sawah yang dikelola oleh BKM Kec. Dempet n. Sawah yang dikelola oleh BKM Kec. Kebonagung o. Pekarangan untuk TPQ Kec. Bonang p. Pekarangan untuk KUA Kec. Bonang q. Pekarangan untuk KUA Kec. Sayung r. Pekarangan untuk Masjid besar Karangtengah s. Pekarangan untuk MI Sultan Fatah Demak t. Pekarangan untuk Wisma BKM Kab. Demak u. Pekarangan untuk Pusat Pembelanjaan BKM Kab. Demak v. Pekarangan untuk Kantor Departemen Agama Kab. Demak w. Pekarangan untuk KUA Kec. Wedung x. Pekarangan untuk Masjid & KUA Kec. Wonosalam y. Pekarangan untuk Masjid Mojo Demak Kec. Wonosalam
Daftar hasil pengembangan kekayaan benda tidak bergerak berupa tanah wakaf BKM Kab. Demak peninggalan Sultan R. Fatah Demak digunakan untuk: a. Sawah untuk RSI NU Demak, yang telah ditukar dengan tanah di Kel. Kalicilik. b. Sawah untuk SDN Jogoloyo c. Sawah untuk MTs. NU Jogoloyo d. Sawah untuk IPHI & Pasca Tahfidz e. Sawah untuk Islamic Centre f. Sawah untuk MAN Demak, yang telah ditukar dengan sawah di Tridonorejo.6 2. Pengalokasian hasil pendayagunaan harta wakaf BKM Kabupaten Demak Sawah yang tiap tahunnya disewakan dilakukan pelelangan, kemudian hasil dari lelang digunakan untuk: a. Memberi bantuan tempat ibadah, masjid, musholla, pendidikan Islam (Ponpes, Madin, TPQ, Madrasah), Majlis Ta’lim, dan kegiatan sosial keagamaan lainnya. b. Memberi bantuan operasional, pembangunan, perawatan Masjid Agung Demak. c. Usaha pengembangan dalam artian untuk membeli sawah baru. d. Dana operasional atau untuk kegiatan keagamaan dan bantuan sosial. 6
Hasil Wawancara dengan Sekretaris BKM Kab. Demak, Hari Rabu 22 Juni 2005 di kantor Penamas Depag. Kab. Demak, data terlampir.
e. Pembiayaan memperingati khol Sultan R. Fatah setiap tahunnya.7 Adapun persentase dana yang dikeluarkan tiap tahunnya yaitu: 1) Dana 8,4% dari hasil lelang sawah tiap tahunnya, untuk kegiatan rutin berupa pelaksanaan lelang, pembiayaan inventaris, belanja inventaris, biaya kebutuhan BKM Kab. Demak, perjalanan dinas. 2) Dana 29,59% dari hasil lelang sewa sawah tiap tahunnya Pembangunan atau pemeliharaan & operasional Masjid Agung Demak. 3) Dana 36,43% dari hasil lelang sewa sawah tiap tahunnya, untuk pembangunan lain-lain, seperti pembangunan
gedung ruko &
penginapan, perbaikan irigasi sawah, pembelian sawah baru. 4) Dana 25,58% dari hasil sewa sawah wakaf tiap tahunnya, untuk bantuan ketempat-tempat dibidang pendidikan & sosial keagamaan.8 3. Rencana Perubahan terhadap harta wakaf BKM Kabupaten Demak Tidak ada perubahan terhadap harta wakaf karena secara Syar’i tidak boleh, dalam hal ini apalagi sudah diberdayakan dan sudah berjalan lancar. Pernah terjadi penggantian tanah wakaf yang berupa sawah digunakan untuk jalan lingkar kota Demak seluas ± 4 ha, kemudian mendapat ganti tanah seluas ± 8 ha. Hal ini disetujui oleh BKM karena untuk kepentingan umum atau negara dan mendapat ganti setidaknya sama atau bahkan lebih.9
7
Hasil Wawancara dengan Ketua BKM Kab. Demak, Bpk. Bambang Sugito TH, di Kantor Penamas Depag. Kab. Demak, Hari Kamis 23 juni 2005 8 Hasil Wawancara dengan sekretaris BKM Kab. Demak di Kantor Penamas Depag. Kab. demak, Hari Senin 5 September 2005. 9 Menurut Drs. Mulyani yang merupakan Presidium LSM GOL Demak salah satu LSM yang sering mengkritisi terhadap pendayagunan harta wakaf yang dikelola oleh BKM, menyebutkan
4. Tujuan dalam Pendayagunaan harta wakaf BKM Kabupaten Demak Tujuan utama BKM Kab. Demak yaitu untuk menyelamatkan harta wakaf dan menggunakan hasilnya sesuai dengan rencana yang sudah dirapatkan oleh pengurus BKM. Dimana tiap tahun dirapatkan semua rencana, kemudian hasil keputusan rapat dilaksanakan. Rencana & Tujuan BKM kedepan adalah: -
Mengembangkan aset BKM Kab. Demak dengan cara menjalin kerja sama dengan para investor untuk profit oriented yang dapat menguntungkan BKM.
-
Menata sistem pelelangan harta wakaf yang dapat menguntungkan BKM sekaligus masyarakat petani para penggarap.9
5. Tehnik Pendayagunaan Harta Wakaf BKM Kabupaten Demak Cara pendayagunaan yang dilakukan adalah: 1. Melakukan Pelelangan Sewa Sawah. Pelelangan ditujukan kepada petani penggarap yang tinggal dimana sawah tadi berada. Disini pengurus BKM akan membuat tata tertib lelang yang berisi tentang peserta lelang, syarat-syarat peserta lelang, tata cara lelang, ketentuan pemenang lelang, sanksi-sanksi, dan lain-lain, dan dilampiri dengan pengumuman
pelaksanaan
lelang. Setelah acara
pelelangan sewa sawah wakaf selesai, kemudian Tim Lelang tadi dengan
bahwa dalam setiap kebijakan BKM selalu dibayang-bayangi oleh pemda, jadi dalam hal ini BKM sebagai lembaga yang berbasis islam tidak independen dalam mengambil kebijakan. Dan tentunya jika dalam pengambilan kebijaksanaan pemda ikut campur, maka tentunya juga meminta honorarium yang tidak sedikit. 9 Hasil wawancara dengan Ketua BKM Kab. Demak, di kantor Penamas Depag. Kab. Demak, Hari Kamis 23 Juni 2005, data terlampir.
berdasarkan Surat Keputusan Kantor Departemen Agama Kabupaten Demak membuat Berita Acara, yang berisi tentang: a. Pelaksanaan lelang ( Hari, Tanggal, Waktu, Tempat, Peserta, Agenda rapat ) b. Keputusan dan ketetapan hasil lelang sewa sawah wakaf BKM Kabupaten Demak c. Peserta lelang d. Sawah wakaf yang di sewa dengan cara lelang e. Pemenang lelang dan harga lelang f. Rekapitulasi pemenang dan harga lelang Tata Tertib Lelang Sewa Sawah Wakaf BKM Kabupaten Demak masa tanam 2005/2006 a. Peserta Lelang 1) Peserta lelang sewa sawah wakaf adalah penduduk Desa dimana tanah tersebut berada dengan menunjukkkan bukti diri (KTP) yang masih berlaku. 2) Apabila peserta lelang dan penduduk desa setempat tidak ada maka dapat diikuti peserta lelang dari penduduk desa lain dalam satu wilayah kecamatan. 3) Apabila peserta lelang sewa tanah wakaf sebagai mana tersebut dalam angka 2 (dua) itu juga tidak ada, maka dapat diikuti dari penduduk desa Kecamatan lain yang berbatasan dalam daerah Kabupaten Demak.
4) Apabila peserta lelang sebagai mana tersebut dalam angka 3 (tiga) itu juga tidak ada, maka peserta lelang dapat dari penduduk desa Kecamatan lain dalam daerah Kabupaten Demak. b. Syarat-Syarat Peserta Lelang 1) Warga Negara Indonesia beragama Islam yang berumur sekurangkurangnya/minimal 21 tahunatau yang sudah menikah dengan dilampiri bukti diri (KTP) yang masih berlaku. 2) Memenuhi persyarata-persyaratan sebagai peserta lelang. 3) Hadir pada waktu pelaksanaaan lelang yang telah ditentukan oleh tim lelang sewa sawah wakaf BKM Kabupaten Demak dengan mengisi daftar hadir yang disediakan oleh tim. 4) Pendaftaran peserta lelang ditutup, setelah pelaksanaan lelang dimulai. 5) - Menyerahkan uang jaminan sebagai berikut : a) Singorejo Kecamatan Demak Luas 7 bau…...Rp.
2.000.000,-
b) Kedondong Kecamatan Demak Luas 7 bau…Rp.
3.500.000,-
c) Kalicilik Kecamatan Demak Luas 32,5 bau…Rp.
6.000.000,-
d) Betahwalang Kecamatan Demak Luas 50 bauRp. 5.500.000,e) Serangan Kecamatan Bonang Luas 100 bau..Rp.
6.000.000,-
f) Sumberejo Kecamatan BonangLuas 33 bau...Rp.
3.000.000,-
g) Poncoharjo Kecamatan Bonang Luas 177 bau.Rp. 16.000.000,h) Jogoloyo Kecamatan Wonosalam Luas 70 bau..Rp. 6.000.000,-
- Uang jaminan dapat diambil kembali oleh peserta lelang yang kalah sejumlah yang diserahkan. Bagi peserta lelang yang dinyatakan menang, uang jaminan tersebut diperhitungkan sebagai bagian dari pembayaran harga lelang. 6) Pembayaran secara tunai sejumlah harga lelang yang ditentukan oleh pemenang lelang dihadapan tim lelang pada saat itu kepada Bank yang ditunjuk. 7) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun 2005/2006 dibebankan pada pemenang lelangdan dibayar pada saat itu pada petugas penerima PBB Kecamatan setempat. c.Ketentuan Pemenang Lelang a) Penawaran dibuka dihadapan rapat lelang. b) Pemenang
lelang
adalah
peserta
yang
paling
tinggi
penawarannya dan memenuhi target minimal. c) Apabila terjadi penawaran yang sama atau tidak memenuhi target minimal akan diadakan lelang ulang pada saat itu, dan apabila pada saat itu juga tidak mencapai target minimal, akan ditetukan oleh tim. d) Apabila dalam pembukaan pertama target minimal sudah sesuai dengan ketentuan tim lelang sewa sawah wakaf BKM Kabupaten Demak maka lelang dinyatakan sah. d. Sanksi-sanksi
a) Apabila ketentuan sebagai mana angka II.6 (tidak dapat membayar tunai) dan setelah diberikan batas waktu yang ditetapkan oleh tim lelang,maka pemenang dianggap batal. b) Apabila pemenang pertama dinyatakan batal, maka tim dapat melelang kembali atau ditawarkan kepada pemenang lelang kedua dengan harga pemenang pertama dan pemenang pertama tidak dapat mengganggu gugat. c) Apbila pemenang lelang pertama tidak dapat memenuhi kewajiban sesuai dengan penawarannya, maka uang jaminan akan dikembalikan pada hari itu kemudian dipotong 10% masuk pada kas BKM Kabupaten Demak. e. Lain-lain a) Pelaksanaan lelang sewa sawah wakaf BKM Kabupaten Demak masa tanam 2005/2006 pada hari senin legi tanggal 18 Juli 2005 bertempat diaula kantor Departemen Agama Kabupaten Demak. b) Masa sewa tanah wakaf BKM Kabupaten Demak berlaku dari tanggal 1 oktober 2005 sampai dengan 30 september 2006. c) Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini, akan ditentukan kemudian oleh tim berdasarkan musyawarah. Adapun Sawah wakaf yang di lelang untuk disewakan adalah: 1) Desa Singorejo Kecamatan Demak luas 7 bau 2) Desa Kedondong Kecamatan Demak luas 7 bau 3) Desa Kalicilik Kecamatan Demak luas 32,5 bau
4) Desa Sumberejo Kecamatan Bonang luas 33 bau 5) Desa Serangan Kecamatan Bonang luas 100 bau 6) Desa Poncoharjo Kecamatan Bonang luas 177 bau 7) Desa Betahwalang Kecamatan Bonang luas 50 bau 8) Desa Jogoloyo Kecamatan Wonosalam luas 70 bau Jumlah luas sawah yang di sewakan diatas adalah seluas 476,5 bau. Dimana kondisi tanahnya berbeda di masing-masing desa. 2. Menyewakan Gedung dan Pekarangan Dalam hal persewaan gedung atau bangunan yang didirikan oleh BKM Kab. Demak, merupakan bentuk usaha lain dari usaha sewa sawah selama ini, dan usaha persewaan gedung disini, yaitu segala hal-hal yang terkait dengan sewa menyewa disepakati oleh kedua belah pihak, dengan jangka waktu sesuai keinginan si penyewa dan persetujuan BKM Kab. Demak. Contoh gedung dan pekarangan yang disewakan yaitu untuk pusat perbelanjaan, diantaranya ada swalayan dan pertokoan, dan BMT (Baitul Mal wa Tamwil) yang ada di pusat kota Demak, wisma BKM Kabupaten Demak. Disamping menyewakan gedung, Pekarangan dari harta wakaf tersebut juga dipergunakan untuk mendirikan masjid, Rumah Sakit, gedung sekolah, makam dan perkantoran. Akan tetapi dari penggunaan pekarangan dari harta wakaf BKM Kab. Demak ini kesemuanya tidak dipungut biaya, karena itu untuk kepentingan umum. 3. Pembangunan gedung untuk sarang walet
Pembangunan gedung ini terletak menjadi satu dengan gedung pusat perbelanjaan dipusat kota Demak. 6. Pelaksanaan Lelang Sewa Sawah Pelaksanaan lelang sewa sawah wakaf BKM Kab. Demak masa tanam 2005/2006 a. Hari
: Senin
b. Tanggal : 18 Juli 2005 c. Waktu : Jam 09.00 WIB d. Tempat : Aula Kandepag Kabupaten Demak e. Peserta : 1. Tim Lelang: 23 Orang 2. Undangan : 20 Orang 3. Masyarakat Umum : 215 Orang f. Agenda rapat: 1. Pembukaan ( Al-Fatihah) 2. Tahlil dipimpin oleh KH. Masruchin Ahmad 3. Sambutan Ka Kandepag Kabupaten Demak sekaligus membuka lelang secara resmi dengan bacaan surat Al-Fatihah bersama 4. Pelaksanaan lelang 5. Penutup bacaan hamdalah Langkah-langkah pelaksanaan lelang: (1) Lelang dilaksanakan secara terbuka untuk umum.9
9
Menurut Drs. Mulyani, presidium LSM GOL Demak, dalam acara lelang yang diadakan oleh BKM selama ini tertutup, karena dalam hal ini peserta lelang hanya diikuti oleh orang-orang yang biasa ikut pada tahun lalu. Sehingga dalam hal ini ada suatu komuflase dalam pelaksanaan lelang sewa wakaf.
(2) Peserta lelang yang mau menyewa mendaftarkan diri sebagai peserta lelang dari desa yang ditempati. (3) Para peserta lelang menyerahkan uang jaminan kepada Tim Lelang, dimana disini uang jaminan diberikan kepada Bank yang ditunjuk BKM Kab. Demak, yaitu BMT MADE. Dimana uang jaminan ini dibayar tunai dan bisa diambil lagi oleh peserta lelang yang kalah dalam lelang nantinya. (4) Peserta tadi mengambil kertas yang yang harus di tulis nama, desa/sawah yang dilelang, penawaran harga lelang. (5) Setelah sudah di isi, kemudian kertas tersebut dimasukkan amplop, dan dikumpulkan kedepan, dimeja yang ditunggui oleh Tim pemeriksa yang salah satunya adalah Hakim Pengadilan Negeri Demak. (6) Setelah kertas terkumpul, kemudian dibuka oleh Tim Pemeriksa, dan akan diumumkan hasilnya dalam sebuah papan tulis supaya diketahui oleh masyarakat umum. (7) Pengambilan kertas ini bisa saja dilakukan beberapa kali, jika belum ada harga lelang yang disepakati oleh kedua belah pihak. (8) Setelah sudah sesuai dengan harga minimal yang ditetapkan oleh BKM Kab. Demak, maka akan diumumkan siapa yang berhak menyewa sawah wakaf tadi. Dimana pemenangnya adalah penyewa yang berani menawar dengan harga yang paling tinggi diantara temannya yang lain.
(9) Pemenang sewa sawah wakaf tadi dipersilakan kedepan untuk diambil fotonya dengan salah satu anggota Tim Lelang. (10) Pemenang lelang dipersilakan untuk membayar tunai harga lelang yang telah dimenangkan dengan dikurangi uang jaminan yang sudah diberikan disaat pendaftaran tadi. (11) Langkah-langkah diatas akan dilakukan beberapa putaran, dan bergantian untuk delapan desa. Diamana dengan luas sawah, harga, dan luas tanah yang berbeda-beda. (12) Diakhir acara dilakukan pengumuman hasil pemenang lelang dari masing-masing desa, dan juga harga sewa sawah yang berhasil dilelang. (13) Setelah
melakukan
pembayaran
tunai
pemenang
lelang
menandatangani surat kontrak yang telah disediakan. 7. Nasib tanah setelah disewa oleh pemenang lelang Tanah yang berhasil dilelang oleh pemenang lelang biasanya di sewakan kembali kepada masyarakat umum. Mengenai harga & kontrak kepemilikan di sesuaikan dengan harga lelang tiap tahunnya. Masa sewa hanya setahun, bisa diperpanjang bila pemilik sawah merupakan pemenang lelang seperti tahun kemarin.10 Sawah yang berhasil disewa juga bisa untuk dimiliki sendiri oleh pemenang lelang, jika tidak ada petani penggarap dari masyarakat sekitar yang mau menyewanya lagi. Karena dalam hal ini dari kedua belah pihak 10
Hasil Wawancara dengan Peserta Pemenang Lelang, Bpk A. Hamid, di Aula Depag. Kab. Demak, Hari Senin 18 Agustus 2005.
tidak ada kecocokan, biasanya mengenai harganya. Dalam acara pelelangan sewa sawah wakaf tadi, Tim lelang sewa sawah tadi memberikan peringatan bahwa sawah yang akan di lelang adalah sawah wakaf peninggalan Sultan R. Fatah Demak. Dimana dalam penggunaanya haruslah untuk tujuan ibadah kepada Allah SWT. Oleh karenanya, maka penyewa harus menjaga dengan baik amanah yang diberikan terhadap mereka.11 8. Situasi dan Kondisi Pendayagunaan harta wakaf BKM Kabupaten Demak Kondisi kesemuanya dalam keadaan lancar, dan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Adapun kendala yang dihadapi tidak ada yang berarti, semua berjalan dengan lancar karena segala sesuatu di rapatkan oleh pengurus BKM terlebih dahulu, sehingga hasil kebijaksanaan hasil rapatpun dilaksanakan sesuai dengan rencana.7 9. Laporan Hasil Pendayagunaan Harta Wakaf BKM Kabupaten Demak Dalam setiap hal yang terjadi dengan tanah wakaf selalu dilaporkan termasuk hasil pemberdayaannya. Dan laporan tadi disampaikan ke pusat dalam hal ini kepada Menteri Agama RI, Kanwil Depag Prop Jateng, Ketua BKM Prop Jateng.12 11
Hasil Wawancara dengan Peserta Pemenang Lelang, Bpk. Ulil Albab, di aula Depag. Kab. Demak, Hari Senin 18 Agustus 2005. 7 menurut Drs. Mulyani, dalam kepengelolaan harta wakaf oleh BKM terjadi banyak komuflase, sebenarnya banyak masalah yang belum terselesaikan diantaranya tukar- menukar tanah yang ada di Jogoloyo an. H. Halim dengan tanah di desa Gandok kec. Wonosalam, dimana tanah itu sekarang digunakan untuk usaha pemecah batu, dan tanah yang berada tepat dibelakang pom bensin jalan lingkar Demak yang atas perintah Bupati akan ditukar dengan sawah di kec. Bonang, tanah tersebut sudah diberi pondasi dan sudah diuruk sama tanah akan tetapi karena banyak yang menentang hal tersebut maka akhirnya tanah tadi terbengkelai. Dari kondisi tanah wakaf tadi ditukar dengan tanah yang kurang produktif. Dengan alasan akan ditukar lebih luas, sehingga BKM tidak memperhatikan prospek kedepan nilai profit tanah wakaf, tetapi mengikuti keinginan permintaan Bupati untuk memenuhi kepentingan pribadinya. 12 Hasil Wawancara dengan Ketua BKM Kab. Demak, Bpk. Bambang Sugito TH., di kantor Penamas Depag.Kab. Demak, Hari Kamis 23 Juni 2005.