BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Anggaran Anggaran memegang peranan penting setiap organisasi dalam pencapaian tujuannya termasuk di Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Utara. Oleh karena itu, setiap individu yang terlibat langsung dalam kegiatankegiatan instansi terlebih dahulu harus memahami dengan baik apa itu anggaran (budget). Menurut Prawironegoro, Darsono dan Purwanti (2008:2) “anggaran adalah rencana tentang kegiatan perusahaan yang mencakup berbagai kegiatan operasional yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain sebagai pedoman untuk mencapai tujuan dan sasaran suatu organisasi”. Menurut Munandar (2009:3) definisi “anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan”. Menurut Garrison dan Norren (2008) “Anggaran adalah rencana rinci tentang perolehan dan penggunaan sumber daya keuangan dan sumber daya lainnya untuk suatu periode tertentu.” Dari beberapa pengertian anggaran yang dikemukakan dapat disimpulkan anggaran merupakan rencana kerja sistematis yang dinilai dengan uang yang dibuat dalam bentuk angka-angka serta disusun dalam beberapa periode tertentu yang dipakai sebagai alat perencanaan, pengkoordinasian yang terpadu dan pengendalian tanggung jawab manajemen melalui proses tertentu. 20
21 B. Manfaat Anggaran Peranan anggaran tidak dapat dilepaskan dari kegiatan organisasi karena anggaran mempunyai beberapa manfaat yang besar bagi organisasi tersebut. Menurut Prawironegoro dan Purwanti (2008:9) kegunaan anggaran ialah untuk perencanaan dan pengendalian, evaluasi kinerja dan untuk mengarahkan perilaku manajer dan karyawan. Beberapa manfaat anggaran menurut Prawironegoro dan Purwanti (2008:10) dalam proses manajemen organisasi, antara lain : 1. Di bidang perencanaan : a. Membantu manajemen meneliti dan mempelajari segala masalah
yang
berkaitan
dengan
aktifitas
yang
akan
dilaksanakan. b. Membantu mengarahkan seluruh sumber daya yang ada di perusahaan dalam menentukan arah atau aktifitas yang paling menguntungkan. c. Membantu arah atau menunjang kebijaksanaan perusahaan. d. Membantu manajemen memilih tujuan perusahaan. e. Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia. 2. Di bidang pengendalian : a. Membantu mengawasi kegiatan dan pengeluaran. b. Membantu mencegah pemborosan.
22 C. Jenis-jenis Anggaran Menurut Nafarin (2009:22) anggaran dapat dikelompokkan dari beberapa sudut pandang, sebagai berikut: 1. Menurut dasar penyusunan, anggaran terdiri dari : a. Anggaran tetap (fixed budget), adalah anggaran yang dibuat untuk satu tingkat kegiatan selama jangka waktu tertentu, dimana pada tingkat kegiatan tersebut direncanakan pendapatan dan biaya. Anggaran ini tidak memungkinkan adanya penyesuaian, karena sudah tetap dan tidak dapat berubah. b. Anggaran variable (flexible budget), adalah anggaran yang dibuat berdasarkan pada tingkat kegiatan. Prinsip dari anggaran ini adalah bahwa setiap tingkat kegiatan harus terdapat norma-norma untuk kegiatan yang dikeluarkan. 2. Menurut cara penyusunan, anggaran terdiri dari : a. Anggaran periodik, yaitu anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu, umumnya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran. b. Anggaran kontiniu, yaitu anggaran yang dibuat untuk memperbaiki anggaran yang telah dibuat. 3. Menurut jangka waktu, anggaran terdiri dari : a. Anggaran jangka pendek, yaitu anggaran yang dibuat dengan jangka waktu paling lama satu tahun. Anggaran ini digunakan untuk keperluan modal kerja.
23 b. Anggaran jangka panjang, yaitu anggaran yang dibuat untuk jangka waktu lebih dari satu tahun. Anggaran ini biasanya digunakan untuk keperluan investasi barang modal atau disebut juga anggaran modal. Anggaran jangka panjang tidak harus berupa anggaran modal. Anggaran ini diperlukan sebagai dasar penyusunan anggaran jangka pendek. 4. Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari anggaran operasional dan keuangan. Kedua anggaran ini bila dipadukan disebut anggaran induk (master budget). Anggaran bukan merupakan konsolidasi rencana keseluruhan perusahaan untuk jangka pendek, biasanya disusun atas dasar tahunan. Anggaran tahunan dibagi lagi menjadi anggaran triwulan. Dan anggaran triwulan dibagi lagi menjadi anggaran bulanan. D. Fungsi Anggaran Fungsi anggaran bermanfaat untuk membantu manajemen dalam mengelola perusahaan. Anggaran mempunyai fungsi sebagai berikut (Gunawan Adisaputro dan Marwan, 2004) : a. Fungsi Perencanaan, yang mencakup : 1. Anggaran membantu manajemen meneliti, mempelajari masalahmasalah yang berhubungan dengan kegiatan yang akan dilakukan. 2. Anggaran membantu dalam mengarahkan secara tepat tenagatenaga kepala bagian, salesman, kepala cabang dan semua tenaga operasional.
24 b. Fungsi Koordinasi yang meliputi : 1. Membantu mengkoordinasikan faktor manusia dengan perusahaan. 2. Menghubungkan aktivitas perusahaan dengan trend dalam dunia usaha. 3. Menempatkan penggunaan modal pada saluran-saluran yang menguntungkan, dalam arti seimbang dengan program-program perusahaan. 4. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dalam organisasi. c. Fungsi Pengawasan, yaitu meliputi : 1. Untuk mengawasi kegiatan-kegiatan dan pengeluaran-pengeluaran. 2. Untuk pencegahan secara umum pemborosan-pemborosan biaya yang tidak menambah ‘value added’. E. Kelebihan dan Kelemahan Anggaran Kelebihan Anggaran menurut Agus Ahyari (2009) Berdasarkan
ulasan
yang
telah
dikemukakan
sebelumnya,
dapat
disimpulkan beberapa keuntungan yang dapat diperoleh bila perusahaan menerapkan penyusunan anggaran yang baik. Beberapa keuntungan tersebut adalah :
1. Hasil yang diharapkan dari suatu rencana tertentu dapat diproyeksikan sebelum rencana tersebut dilaksanakan. Bagi manajemen, hasil proyeksi ini
menciptakan
peluang
untuk
menguntungkan untuk dilaksanakan.
memilih
rencana
yang
paling
25
2. Anggaran merupakan penelitian untuk kerja sehingga dapat dijadikan patokan untuk menilai baik buruknya suatu hasil yang diperoleh. 3. Anggaran memerlukan adanya dukungan organisasi yang baik sehingga setiap manajer mengetahui kekuasaan, kewenangan, dan kewajibannya. Anggaran sekaligus berfungsi sebagai alat pengendalian pola kerja karyawan dalam melakukan suatu kegiatan.
Kelemahan Anggaran menurut Agus Ahyari (2009) Di samping beberapa keunggulan tersebut di atas, terdapat pula beberapa kelemahan antara lain :
1. Dalam penyusunan anggaran, penaksiran yang dipakai belum tentu tepat dengan keadaan yang sebenarnya. 2. Seringkali keadaan yang digunakan sebagai dasar penyusunan anggaran mengalami perkembangan yang jauh berbeda daripada yang direncanakan. Hal ini berarti diperlukan pemikiran untuk penyesuaian. Kemungkinan ini menghendaki agar anggaran disesuaikan secara berkesinambungan dengan kondisi yang berubah-ubah agar data dan informasi yang diperoleh akurat. 3. Karena penyusunan anggaran melibatkan banyak pihak, maka secara potensial dapat menimbulkan persoalan-persoalan hubungan kerja yang dapat menghambat proses pelaksanaan anggaran. 4. Penganggaran tidak dapat terlepas dari penilaian subyektif pembuat kebijakan terutama pada saat data dan informasi tidak lengkap /cukup.
26
F. Analisis dan Tinjauan Anggaran Pembinaan Terhadap Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara Dalam anggaran pembinaan Disporasu memakai anggaran biaya dan dibutuhkan prosedur penyusunan realisasi anggaran. Pada dasarnya yang berwenang dan bertangguang jawab atas penyusunan dan pelaksanaan anggaran adalah pimpinan tertinggi Disporasu. Tetapi tugas menyiapkan dan menyusun serta melaksanakan kegiatan anggaran tidak harus ditangani sendiri, melainkan didelegasikan kepada bagian lain. Penyusunan laporan realisasi anggaran juga melibatkan panitia anggaran. Pada umumnya anggaran biaya dilakukan pada rencana-rencana dan program-program tertentu. Penyusunan dan pelaksanaan laporan realisasi anggaran pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Utara tidak begitu rumit, sehingga bawahan dapat mengerti maksud dari anggaran tersebut. Untuk itu kepala bagian dan sub-sub unitnya memberikan pengertian pada saat para bawahan membaca laporan tersebut yang mungkin tidak mereka mengerti. Perencanaan tidak terlepas dari unsur pelaksanaan dan pengawasan yang termasuk
pemantauan,
penilaian
dan
pelaporan.
Tinjauan
anggaran
kepemudaan dan olahraga pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Utara dimulai dari penyusunan rencana biaya dengan berpedoman pada data dan informasi realisasi anggaran.
30
Setelah melihat Tabel 3.1, Tabel 3.2, Tabel 3.3 kita telah dapat mengetahui bahwa realisasi Dinas Pemuda dan Olahraga lebih kecil dibandingkan dengan anggaran Dinas Pemuda dan Olahraga. Kita mengetahui bahwa anggaran (budget) juga merupakan “Tool of control” yang menunjukkan bahwa budget dapat dijadikan sebagai alat untuk standar kerja. Laporan realisasi anggaran di atas secara keseluruhan biaya Pembinaan Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara adalah sebagai berikut: Tabel 3.4 Jumlah Anggaran Pembinaan Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara dari Tahun 2012, 2013, dan 2014 Tahun
Jumlah Anggaran
Realisasi
31 Desember 2012
Rp 1.940.639.500,00
Rp 1.897.874.000,00
31 Desember 2013
Rp 3.437.777.000,00
Rp 3.389.040.000,00
31 Desember 2014
Rp 3.458.680.000,00
Rp 3.407.943.000,00
Sumber : Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara
Untuk tahun 2012 anggaran yang diberikan sebesar Rp 1.940.639.500,00 sedangkan realisasinya sebesar Rp 1.897.874.000,00. Di tahun 2013 anggaran pembinaan
Dinas
Pemuda
dan
Olahraga
meningkat
menjadi
Rp
3.437.777.000,00 realisasinya meningkat sebesar Rp 3.389.040.000,00. Dan untuk tahun 2014 anggaran yang diberikan Dinas Pemuda dan Olahraga terhadap
para
3.458.680.000,00 3.407.943.000,00.
atlitnya
juga
sedangkan
mengalami
peningkatan
sebesar
Rp
realisasinya
meningkat
sebesar
Rp
31
Anggaran yang diberikan Dinas Pemuda dan Olahraga terhadap para atlitnya digunakan sebagai pembelian alat-alat olahraga, obat-obatan, perlengkapan pakaian para atlit, dan sewa gedung, antara lain : 1. Tahun 2012 untuk belanja atribut/kelengkapan pakaian yaitu membeli baju seragam para atlit untuk dipakai dalam latihan serta costum perlengkapan untuk
pertandingan
dan
lengkap
dengan
sepatu,
Disporasu
mengganggarkan Rp 23.350.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 23.350.000,00 maka tidak terdapat selisih. Tahun 2013 untuk belanja atribut/kelengkapan pakaian yaitu membeli baju seragam para atlit untuk dipakai dalam latihan serta costum perlengkapan untuk
pertandingan
dan
lengkap
dengan
sepatu,
Disporasu
mengganggarkan Rp 26.450.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 26.450.000,00 maka tidak terdapat selisih. Tahun 2014 untuk belanja atribut/kelengkapan pakaian yaitu membeli baju seragam para atlit untuk dipakai dalam latihan serta costum perlengkapan untuk
pertandingan
dan
lengkap
dengan
sepatu,
Disporasu
mengganggarkan Rp 26.400.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 26.400.000,00 maka tidak terdapat selisih.
2. Tahun 2012 untuk belanja peralatan olahraga yaitu membeli peralatan taekwondo, peralatan tinju, peralatan angkat berat, peralatan gulat, peralatan karate dan peralatan panjat tebing, Disporasu mengganggarkan
32
Rp 345.160.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 345.160.000,00 maka tidak terdapat selisih. Tahun 2013 untuk belanja peralatan olahraga yaitu membeli peralatan taekwondo, peralatan tinju, peralatan angkat berat, peralatan gulat, peralatan karate dan peralatan panjat tebing, Disporasu mengganggarkan Rp 345.160.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 345.160.000,00 maka tidak terdapat selisih. Tahun 2014 untuk belanja peralatan olahraga yaitu membeli peralatan taekwondo, peralatan tinju, peralatan angkat berat, peralatan gulat, peralatan karate dan peralatan panjat tebing, Disporasu mengganggarkan Rp 345.160.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 345.160.000,00 maka tidak terdapat selisih.
3. Tahun 2012 untuk belanja bahan obat-obatan yaitu membeli vitamin untuk para atlit agar selalu berstamina dan membeli obat-obatan untuk para atlit jika para atlit mengalami cedera atau terluka, Disporasu mengganggarkan Rp 219.90.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 215.90.000,00 maka selisihnya Rp400.000,00. Tahun 2013 untuk belanja bahan obat-obatan yaitu membeli vitamin untuk para atlit agar selalu berstamina dan membeli obat-obatan untuk para atlit jika para atlit mengalami cedera atau terluka, Disporasu mengganggarkan Rp 419.100.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 415.986.000,00 maka selisihnya Rp 3.114.000,00.
33
Tahun 2014 untuk belanja bahan obat-obatan yaitu membeli vitamin untuk para atlit agar selalu berstamina dan membeli obat-obatan untuk para atlit jika para atlit mengalami cedera atau terluka, Disporasu mengganggarkan Rp 429.100.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 425.986.000,00 maka selisihnya Rp 3.114.000,00.
4. Tahun 2012 untuk belanja bahan/hadiah perlombaan yaitu perlombaan panjat tebing dengan membeli piala, memberi hadiah uang untuk juara pertama sebesar Rp 15.000.000 juara kedua sebesar Rpp 10.000.000 dan juara ketiga sebesar Rp 8.000.000 beserta memberi cedera mata misalnya gantungan kunci yang berbentuk bola, Disporasu mengganggarkan Rp 35.550.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 35.550.000,00 maka tidak terdapat selisih. Tahun 2013 untuk belanja bahan/hadiah perlombaan yaitu perlombaan judo dengan membeli piala, memberi hadiah uang untuk juara pertama sebesar Rp 15.000.000 juara kedua sebesar Rpp 10.000.000 dan juara ketiga sebesar Rp 8.000.000 beserta memberi cedera mata misalnya gantungan kunci yang berbentuk bola, Disporasu mengganggarkan Rp 36.550.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 36.550.000,00 maka tidak terdapat selisih. Tahun 2014 untuk belanja bahan/hadiah perlombaan yaitu perlombaan karate dengan membeli piala, memberi hadiah uang untuk juara pertama sebesar Rp 17.000.000 juara kedua sebesar Rpp 10.000.000
34 dan juara ketiga sebesar Rp 9.000.000 beserta memberi cedera mata misalnya
gantungan
kunci
yang
berbentuk
bola,
Disporasu
mengganggarkan Rp 37.500.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 37.500.000,00 maka tidak terdapat selisih.
5. Tahun 2012 untuk belanja sewa gedung/kantor/tempat yaitu menyewa gedung serba guna yang di Jl. Pancing untuk melaksanakan pertandingan panjat tebing yang diadakan Disporasu dan Disporasu mengganggarkan Rp 133.000.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 106.500.000,00 maka selisihnya Rp 26.500.000,00. Tahun 2013 untuk belanja sewa gedung/kantor/tempat yaitu menyewa gedung serba guna yang di Jl. Pancing untuk melaksanakan pertandingan judo yang diadakan Disporasu dan Disporasu mengganggarkan Rp 133.000.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 106.500.000,00 maka selisihnya Rp 26.500.000,00. Tahun 2014 untuk belanja sewa gedung/kantor/tempat yaitu menyewa gedung serba guna yang di Jl. Pancing untuk melaksanakan pertandingan karate yang diadakan Disporasu dan Disporasu mengganggarkan Rp 133.000.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 106.500.000,00 maka selisihnya Rp 26.500.000,00.
35 6. Tahun 2012 untuk belanja sewa ruang rapat/pertemuan yaitu menyewa hotel Aryaduta Medan yang berada di Jl. Kapten maulana lubis No 8 Medan dengan tarif sehari sebesar Rp 1.150.000 untuk mengadakan rapat/pertemuan dengan peserta yang akan ikut serta dalam pertandingan yang diadakan Disporasu, Disporasu mengganggarkan Rp 1.150.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 1.150.000,00 maka tidak terdapat selisih. Tahun 2013 untuk belanja sewa ruang rapat/pertemuan yaitu menyewa Grand Swiss-Belhotel Medan yang berada di Jl. S. Parman No 217 Medan dengan tarif sehari sebesar Rp 2.000.000,00 untuk mengadakan rapat/pertemuan dengan peserta yang akan ikut serta dalam pertandingan yang diadakan Disporasu, Disporasu mengganggarkan Rp 2.000.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 2.000.000,00 maka tidak terdapat selisih. Tahun 2014 untuk belanja sewa ruang rapat/pertemuan yaitu menyewa hotel Grand Aston Medan yang berada di Jl. Balai kota No.1 Medan dengan tarif sehari sebesar Rp 3.000.000,00 untuk mengadakan rapat/pertemuan dengan peserta yang akan ikut serta dalam pertandingan yang diadakan Disporasu, Disporasu mengganggarkan Rp 3.000.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 3.000.000,00 maka tidak terdapat selisih.
36
7. Tahun 2012 untuk belanja sewa meja kursi yaitu menyewa meja dan kursi untuk para peserta dan tamu perlombaan, Disporasu mengganggarkan Rp 4.622.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 4.622.000,00 maka tidak terdapat selisih. Tahun 2013 untuk belanja sewa meja kursi yaitu menyewa meja dan kursi untuk para peserta dan tamu perlombaan, Disporasu mengganggarkan Rp 4.622.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 4.622.000,00 maka tidak terdapat selisih. Tahun 2014 untuk belanja sewa meja kursi yaitu menyewa meja dan kursi untuk para peserta dan tamu perlombaan, Disporasu mengganggarkan Rp 4.625.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 4.625.000,00 maka tidak terdapat selisih.
8. Tahun 2012 untuk belanja makanan dan minuman seluruh atlit dan tamu yaitu memesan nasi katering dan minuman seluruh atlit dan tamu yang hadir dalam pertandingan yang diadakan Disporasu dan Disporasu mengganggarkan Rp 71.740.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 68.572.000,00 maka selisihnya Rp 3.168.000,00. Tahun 2013 untuk belanja makanan dan minuman seluruh atlit dan tamu yaitu memesan nasi katering dan minuman seluruh atlit dan tamu yang hadir dalam pertandingan yang diadakan Disporasu dan Disporasu
37 mengganggarkan Rp 71.740.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 68.572.000,00 maka selisihnya Rp 3.168.000,00. Tahun 2014 untuk belanja makanan dan minuman seluruh atlit dan tamu yaitu memesan nasi katering dan minuman seluruh atlit dan tamu yang hadir dalam pertandingan yang diadakan Disporasu dan Disporasu mengganggarkan Rp 71.740.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 68.572.000,00 maka selisihnya Rp 3.168.000,00.
9. Tahun 2012 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga taekwondo yaitu pelindung kepala (Head-guard), pelindung tulang hasta (Arms-guard), pelindung badan(HOOGO/Body protector), pelindung tulang kering (Shins-guard), pelindung gigi dan sandsack alat bantu pukulan, Disporasu mengganggarkan Rp 171.500.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 170.780.000,00 maka selisihnya Rp 720.000,00. Tahun 2013 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga taekwondo pelindung kepala (Head-guard), pelindung tulang hasta (Arms-guard), pelindung badan(HOOGO/Body protector), pelindung tulang kering (Shins-guard) , pelindung gigi dan sandsack alat bantu pukulan, Disporasu mengganggarkan Rp 171.500.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 170.780.000,00 maka selisihnya Rp 720.000,00. Tahun 2014 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga taekwondo pelindung kepala (Head-guard), pelindung tulang hasta (Arms-guard), pelindung badan(HOOGO/Body protector), pelindung
38 tulang kering (Shins-guard) , pelindung gigi dan sandsack alat bantu pukulan, Disporasu mengganggarkan Rp 175.500.000,00 dan pada kenyataannya
sebesar
Rp
173.780.000,00
maka
selisihnya
Rp
1.720.000,00.
10. Tahun 2013 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga tinju yaitu hand protector dan sarung tinju ever class dan sarung tinju prima, Disporasu mengganggarkan Rp 195.567.500,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 194.900.000,00 maka selisihnya Rp 667.500,00. Tahun 2014 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga tinju yaitu hand protector dan sarung tinju ever class dan sarung tinju prima, Disporasu mengganggarkan Rp 195.567.500,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 194.900.000,00 maka selisihnya Rp 667.500,00.
11. Tahun 2012 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga angkat berat yaitu bench press, super tummy trimmer, dan peralatan elektronik pencatatan waktu, Disporasu mengganggarkan Rp 186.807.500,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 186.300.000,00 maka selisihnya Rp 507.500,00. Tahun 2013 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga angkat berat yaitu bench press, super tummy trimmer, dan peralatan elektronik pencatatan waktu, Disporasu mengganggarkan
39 Rp 186.807.500,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 186.300.000,00 maka selisihnya Rp 507.500,00. Tahun 2014 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga angkat berat yaitu bench press, super tummy trimmer, dan peralatan elektronik pencatatan waktu, Disporasu mengganggarkan Rp186.807.500,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 186.300.000,00 maka selisihnya Rp 507.500,00.
12. Tahun 2012 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga gulat yaitu membeli peralatan elektronik pencatat waktu dan matras
dan
pelindung
kepala,
Disporasu
mengganggarkan
Rp
177.760.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 177.050.000,00 maka selisihnya Rp 710.000,00. Tahun 2013 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga gulat yaitu membeli peralatan elektronik pencatat waktu dan matras
dan
pelindung
kepala,
Disporasu
mengganggarkan
Rp
177.760.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 177.050.000,00 maka selisihnya Rp 710.000,00. Tahun 2014 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga gulat yaitu membeli peralatan elektronik pencatat waktu dan matras
dan
pelindung
kepala,
Disporasu
mengganggarkan
Rp
177.760.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 177.050.000,00 maka selisihnya Rp 710.000,00.
40 13. Tahun 2013 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga panjat tebing yaitu tali carmentel, harnest, helmet pelindung kepala, webbing, prusik, carabiner adalah cincin kait yg terbuat dari alumunium sebagai pengait dan dikaitkan dgn alat lainnya dan Sepatu panjat, Disporasu mengganggarkan Rp 725.250.000,00 dan pada kenyataannya
sebesar
Rp
723.250.000,00
maka
selisihnya
Rp
2.000.000,00. Tahun 2014 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga panjat tebing yaitu tali carmentel, harnest, helmet pelindung kepala, webbing, prusik, carabiner adalah cincin kait yg terbuat dari alumunium sebagai pengait dan dikaitkan dgn alat lainnya dan Sepatu panjat, Disporasu mengganggarkan Rp 725.250.000,00 dan pada kenyataannya
sebesar
Rp
723.250.000,00
maka
selisihnya
Rp
2.000.000,00.
14. Tahun 2012 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga karate yaitu pakaian karate, pelindung tangan, pelindung tulang kering, ikat pinggang untuk sabut, seragam wasit/juri, dan papan nilai, Disporasu mengganggarkan Rp 166.750.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 164.250.000,00 maka selisihnya Rp 2.500.000,00. Tahun 2013 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga karate yaitu pakaian karate, pelindung tangan, pelindung tulang
41 kering, ikat pinggang untuk sabut, seragam wasit/juri, dan papan nilai, Disporasu mengganggarkan Rp 166.750.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 164.250.000,00 maka selisihnya Rp 2.500.000,00. Tahun 2014 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga karate yaitu pakaian karate, pelindung tangan, pelindung tulang kering, ikat pinggang untuk sabut, seragam wasit/juri, dan papan nilai, Disporasu mengganggarkan Rp 167.750.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 164.250.000,00 maka selisihnya Rp 3.500.000,00.
15. Tahun 2013 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga judo yaitu pelindung kepala (Head-guard), pelindung tulang hasta (Arms-guard), pelindung badan(HOOGO/Body protector), pelindung tulang
kering
(Shins-guard),
Disporasu
mengganggarkan
Rp
178.260.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 177.670.000,00 maka selisihnya Rp 590.000,00. Tahun 2014 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga judo yaitu pelindung kepala (Head-guard), pelindung tulang hasta (Arms-guard), pelindung badan(HOOGO/Body protector), pelindung tulang
kering
(Shins-guard),
Disporasu
mengganggarkan
Rp
178.260.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 177.670.000,00 maka selisihnya Rp 590.000,00.
42 Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara telah melakukan pengawasan yang baik dan anggaran yang tepat terhadap pembinaan para atlit sehingga tidak mengalami kerugian. Hal ini dapat kita lihat dari laporan perbandingan realisasi dengan anggaran yang telah direncanakan Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara. Dimana setiap penyimpangan dapat diketahui dan diidentifikasikan serta di analisis dan di tinjau kembali untuk mengetahui penyebab penyimpangan tersebut. Penyimpangan yang didapat melalui evaluasi dapat dijadikan bahan acuan untuk periode yang akan datang. Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa laporan realisasi anggaran Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara telah disusun secara efektif dan efisien. Hal ini dapat dibuktikan dari selisih anggaran dengan realisasi yang tidak terlalu besar. Hal ini perlu dipertahankan atau ditingkatkan lagi untuk tahun yang akan datang sehingga Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara dapat terus membiayai seluruh kegiatan pembinaan terhadap para atlitnya dengan baik.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Dari uraian terakhir tugas akhir ini, penulis mencoba memberikan kesimpulan dari yang telah dijelaskan dan dijabarkan pada uraian sebelumnya, sekaligus memberikan sumbangan saran yang mungkin berguna bagi perusahaan. A. Kesimpulan Tinjauan Anggaran pada Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara sudah terealisasi dengan baik, dimana jumlah anggaran yang telah direncakan hampir semuanya terserap dan hanya bersisa 5,1 %. Hal ini terbukti dari perbandingan anggaran Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara yang lebih besar daripada realisasinya. Perencanaan Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara sangat baik karena melibatkan semua sub bagian yang ada di dalam Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara sehingga semua pihak bertanggung jawab dalam penyusunan anggaran. Hal ini dikemukakan oleh Syafri Sofyan Harahap (2010) “anggaran adalah rencana tentang kegiatan yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain, anggaran dikatakan baik untuk perusahaan jika mempunyai persen dari anggaran tersebut 94 % dan tidak mempunyai sisa anggaran yang lebih dari 6%”.
43
44 B. Saran Dalam bagian terakhir ini, penulis mencoba memberikan saran-saran yang mungkin akan berguna bagi perkembangan Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara. 1. Mengingat pentingnya peranan anggaran, sebaiknya anggaran disusun secara teliti dengan membentuk suatu panitia anggaran sehingga anggaran dapat dijadikan pedoman kerja, faktor eksternal seperti ekonomi yaitu dalam lembaga keuangan Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara memerlukan karyawan dengan bermacam-macam keterampilan, sosial dan politik yaitu Perkembangan kemasyarakatan disuatu daerah akan mempengaruhi Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara. 2. Agar anggaran Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara dapat memenuhi fungsinya sebagai alat perencanaan dan pengawasan, maka perlu diadakan peningkatan dalam hal penyusunan anggaran. 3. Setiap pimpinan sebaiknya mendelegasikan wewenang yang diberikan kepada bawahan, mereka harus dapat memberikan pengertian kepada setiap sub bagian, sehingga mereka memahami pentingnya anggaran dan berusaha bekerja lebih giat dalam melaksanakan anggaran yang telah dibuat.